20150308

Kebaktian Umum, Minggu 8 Maret 2015 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Zakharia 11:3-7
11:3 Dengar, para gembala meratap! Sebab kemegahan mereka sudah dirusakkan. Dengar, singa-singa mengaum! Sebab sudah dirusakkan kebanggaan sungai Yordan.
11:4 Beginilah firman TUHAN Allahku kepadaku: "Gembalakanlah domba-domba sembelihan itu!
11:5 Orang-orang yang membelinya menyembelihnya dengan tidak merasa bersalah dan orang-orang yang menjualnya berkata: Terpujilah TUHAN! Aku telah menjadi kaya! Dan orang-orang yang menggembalakannya tidak mengasihaninya.
11:6 Sebab Aku tidak lagi akan mengasihani penduduk bumi, demikianlah firman TUHAN, melainkan sesungguhnya, Aku akan menyerahkan manusia masing-masing ke dalam tangan gembalanya dan ke dalam tangan rajanya; mereka ini akan menghancurkan bumi dan Aku tidak akan melepaskan seorang pun dari tangan mereka."
11:7 Maka aku menggembalakan domba-domba sembelihan itu untuk pedagang-pedagang domba. Aku mengambil dua tongkat: yang satu kusebutkan "Kemurahan" dan yang lain kusebutkan "Ikatan"; lalu aku menggembalakan domba-domba itu.

Kita melihat di sini gembala-gembala meratap karena kemegahan mereka sudah dirusakkan. Semua ini adalah kesalahan dari gembala-gembala itu sendiri. Itu dibuktikan dalam ayat 4 sampai ayat 14. Itu bukti nyata prilaku gembala-gembala yang merusak pekerjaan Tuhan. Kalau saya membaca ayat di atas ini dominan untuk kami para gembala. Dalam keseluruhannya ada hal-hal yang rancu dari umat Tuhan yang perlu dibenahi, juga ada hal-hal yang rancu dari gembala yang perlu dibenahi. Baik gembala dan jemaat sama lakukan kesalahan.

Di tengah-tengah kemerosotan gembala dan umat, TuhanYesus rela menjadi tumbal. Di sini Tuhan Yesus tampil dengan angka 30. Tuhan Yesus memulai pelayananNya dengan angka 30 dan diakhiri dengan angka 30. Ini untuk mengembalikan citra penggembalaan dan untuk mengembalikan minat umat Tuhan agar senang mengkonsumsi Firman Allah dan tidak muak. Ini yang dilakukan oleh Tuhan Yesus yang rela menjadi tumbal. Andaikata Yesus tidak ada hadir dalam kemerosotan penggembalaan dan kemerosotan umat terhadap Firman Allah, maka hancurlah kita semua, hal ini nubuat Firman yang akan terjadi di depan kita ini.

Ini ada kaitannya dengan menangis dan meratap. Dalam bahasa Gerika menangis itu adalah Dacro artinya menangis hanya keluar air mata tanpa suara, meratap adalah Klaio artinya menangis dengan meletup-letup. Disebutkan para gembala di sini meratap oleh karena kesalahan mereka sendiri.

Yeremia 25:34
25:34 Mengeluh dan berteriaklah, hai para gembala! Berguling-gulinglah dalam debu, hai pemimpin-pemimpin kawanan kambing domba! Sebab sudah genap waktunya kamu akan disembelih, dan kamu akan rebah seperti domba jantan pilihan.

Pemimpin-pemimpin kawanan kambing domba ini adalah jabatan siluman yang tidak pernah Tuhan angkat. Ada pemimpin-pemimpin seperti ini yang berusaha menguasai kambing domba. Dikatakan bekerja sama dengan gembala tetapi kadang bentrok dengan gembala. Inilah yang merusak citra penggembalaan.

Yeremia 25:35
25:35 Maka bagi para gembala tidak akan ada lagi kelepasan, dan bagi para pemimpin kawanan kambing domba tidak akan ada lagi keluputan.

Gembala memberitakan kelepasan kepada umat Tuhan tetapi dirinya sendiri tidak mengalami kelepasan. Kalau saya gembala memberitakan kelepasan sementara saya sendiri terbelenggu maka apalah arti penggembalaan.
2 Petrus 2:19
2:19 Mereka menjanjikan kemerdekaan kepada orang lain, padahal mereka sendiri adalah hamba-hamba kebinasaan, karena siapa yang dikalahkan orang, ia adalah hamba orang itu.

Yeremia 25:36-38
25:36 Dengar! para gembala berteriak, para pemimpin kawanan kambing domba mengeluh! Sebab TUHAN telah merusakkan padang gembalaan mereka,
25:37 dan sunyi sepilah padang rumput yang sentosa, oleh karena murka TUHAN yang menyala-nyala itu.
25:38 Seperti singa Ia meninggalkan semak belukar persembunyian-Nya, sebab negeri mereka sudah menjadi ketandusan, oleh karena pedang yang dahsyat, oleh karena murka-Nya yang menyala-nyala."

Ini ganjaran kepada gembala yang merusak citra penggembalaan. Dulu ada di zaman Yeremia dan sekarang rohnya lebih hebat di penghujung akhir zaman karena iblis tahu rencana Allah untuk mewujudkan sidang mempelaiNya. Sidang mempelai ini adalah kemegahan Tuhan dan sidang mempelai juga memegahkan Tuhan berarti saling bermegah. Juga antara sidang jemaat dan gembala/ jemaat saling memegahkan.

Kita melihat gembala-gembala dalam Zakharia pasal 11 sudah tidak benar. Ini adalah gambaran yang nyata dalam gereja Tuhan di akhir zaman ini yang membuat saya sebagai hamba Tuhan malu kalau melihat diri ini ada pada posisi seperti itu sebab memiliki roh bisnis/ komersil.

Kenapa disinggung-singgung seperti singa yang mengaum? Karena gembala-gembala ini seperti singa yang mengendap-ngendap di belukar sungai Yordan untuk menyergap domba untuk dimangsa. Jadi gembala ini bukan memelihara domba tetapi malah memangsa domba padahal domba itu Tuhan yang punya. Ini yang Tuhan sesali sehingga Tuhan mengatakan “Aku sendiri yang akan merusak”, penampilan gembala-gembala berubah jadi binatang buas.
Yeremia 49:19
49:19 Sesungguhnya, seperti singa yang bangkit keluar dari hutan belukar sungai Yordan mendatangi padang rumput tempat kawanan domba, demikianlah Aku akan membuat mereka lari dengan tiba-tiba dari negeri itu dan mengangkat di dalamnya dia yang Kupilih. Sebab siapakah yang seperti Aku? Siapakah yang berani mendakwa Aku? Siapakah gerangan gembala yang tahan menghadapi Aku?

Karena sikap gembala-gembala yang menyergap kawanan domba dan dijadikan mangsa, tanpa mereka sadar Tuhan melihat dan Tuhan akan menghalau kehidupan seperti itu. Kalau gembala sudah salah arah, salah sasaran dengan menjadikan jemaat itu sebagai mangsa, maka dalam kitab Ayub dikatakan Tuhan akan merampas domba itu dari mulutnya.
Ayub 29:17
29:17 Geraham orang curang kuremuk, dan merebut mangsanya dari giginya.

Dalam Yehezkiel pasal 34 ternyata gembala itu sudah salah arah. Tanpa sadar jemaat itu dimangsa oleh gembala. Pasti saudara tidak akan mau berada dalam penggembalaan yang merugikan saudara. Padahal saudara adalah miliknya Tuhan dan bukan hak gembala tetapi sudah dimangsa gembala. Kata “mangsa” ada hubungannya dengan binatang buas, berarti gembala berada pada posisi binatang buas yang suka memangsa domba.

Kalau gembala suka berkeliaran akhirnya dia bisa memasukan serigala dalam penggembalaan dan memangsa jemaat. Tetapi gembala yang tahu tugas tanggung jawabnya pasti jemaat akan mendapatkan perlindungan. Gembala seharusnya menjadi tempat perlindungan bagai domba-domba, bukan malah menakutkan jemaat bahkan memangsa domba-dombanya Tuhan.

Yeremia 50:44
50:44 Sesungguhnya, seperti singa yang bangkit keluar dari hutan belukar sungai Yordan mendatangi padang rumput tempat kawanan domba, demikianlah Aku akan membuat mereka lari dengan tiba-tiba dari negeri itu dan mengangkat di atasnya dia yang Kupilih. Sebab siapakah yang seperti Aku? Siapakah yang berani mendakwa Aku? Siapakah gerangan gembala yang tahan menghadapi Aku?

Sebetulnya Tuhan menyindir prilaku gembala yang mengendap-ngendap di hutan belukar sungai Yordan yang mau memangsa domba-domba. Tergambar dalam kehidupan gereja Tuhan sekarang ini tidak sedikit gembala yang berteriak “aku kaya” padahal itu karena jemaat dia jual. Kalau jemaat dijual berarti jemaat dia mangsa, jemaat dia kunyah, jemaat dia makan! Tega gembala seperti itu padahal bukan haknya, Tuhan sudah membeli jemaat dengan darahNya tetapi gembala menjual.

Gembala itu bisa berubah bagaikan binatang buas yang memangsa jemaat.
Yehezkiel 13:21
13:21 Aku akan mengoyakkan selubungmu dan akan melepaskan umat-Ku dari tanganmu dan mereka tidak lagi menjadi mangsa di dalam tanganmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN.

Jadi saudara melihat praktek-praktek dalam penggembalaan akhir zaman akan lebih hebat dibandingkan dengan apa yang terjadi pada zaman Yehezkiel dan zaman Zakharia.

Dalam Ayub 29:17, Tuhan mengatakan akan meremukkan gerahamnya.

Di mana letak kecurangannya? Dalam penyajian firman pengajaran, di situlah kecurangannya. Itu sebabnya Tuhan mengatakan hendaklah kamu tulus dan jangan curang.
Titus 2:10
2:10 jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.
Ajaran Tuhan itu dipermuliakan, bukan dihina, bukan dipermalukan, bukan dicerca! Hari-hari terakhir ini Firman Tuhan bukan dipermuliakan lagi sebab yang menggembalakan sudah dalam pelayanan yang curang. Ketika ada hamba Tuhan yang melek mata yang berbicara (sampai kebenaran) bukannya diterima tetapi tunjuk sikap menentang/ marah. Ini yang terjadi di hari-hari terakhir ini yaitu ketidak tulusan dalam menyajikan pengajaran, penampilan yang penuh dengan kecurangan sehingga ajaran Tuhan tidak dimuliakan bahkan berbalik menyerang ajaran Tuhan. Ini yang mengerikan di hari-hari terkahir ini sebab tujuannya untuk memangsa umat Tuhan sehingga Tuhan mengatakan akan meremukkan geraham meraka karena mereka dalam kecurangan.

Keinginan Tuhan adalah kita memuliakan ajaran Tuhan. Buktikan bahwa ajaran Tuhan ada pada diri kita dengan kita muliakan ajaran Tuhan.

Di sini kita melihat bukti kecurangan gembala-gembala itu.
Zakharia 11:4-6
11:4 Beginilah firman TUHAN Allahku kepadaku: "Gembalakanlah domba-domba sembelihan itu!
11:5 Orang-orang yang membelinya menyembelihnya dengan tidak merasa bersalah dan orang-orang yang menjualnya berkata: Terpujilah TUHAN! Aku telah menjadi kaya! Dan orang-orang yang menggembalakannya tidak mengasihaninya.
11:6 Sebab Aku tidak lagi akan mengasihani penduduk bumi, demikianlah firman TUHAN, melainkan sesungguhnya, Aku akan menyerahkan manusia masing-masing ke dalam tangan gembalanya dan ke dalam tangan rajanya; mereka ini akan menghancurkan bumi dan Aku tidak akan melepaskan seorang pun dari tangan mereka."

Apa yang terjadi di sini, berarti Tuhan melepaskan tanganNya terhadap domba sembelihan dan menyerahkan kepada gembala dan pemimpin-pemimpin dunia. Ini masalah berat kalau saja Tuhan melepaskan kita dari penggembalaanNya dan menyerahkan kepada gembala-gembala menurut maunya dan pada pemimpin-pemimpin dunia, akhirnya kehidupan itu mengalamai kehancuran.

Di sinilah bukti kecurangan gembala-gembala. Saya adalah gembala, saya bisa saja pada posisi seperti ini yaitu menjual jemaat. Saya bisa menjual jemaat tanpa saudara sadari saudara sudah saya jual, saya sudah menjadi binatang buas dan memangsa saudara. Ke mana lagi arah kita kalau sudah seperti ini posisi gereja Tuhan. Hal ini terlalu banyak dan juga di daerah kita ini banyak yang praktek seperti ini.

Sejak saya melayani di tempat ini selama sekitar 33 tahun, tidak pernah saya menghadirkan pengkhotbah karena kantongnya tebal dengan maksud untuk mendapatkan berkat jasmani. Bisa saja saya mengundah pengkhotbah seperti itu dan setelah menyampaikan Firman saya diberikan amplop. Jemaat mendengar Firman tetapi yang tanpa pola, asal saja disampaikan. Jemaat merasa sudah beribadah padahal saya sudah tampil seperti binatang buas yang mengkomersilkan sidang jemaat. Saya takut mengundang siapapun kalau tahu pembicara itu pola ibadahnya tidak benar.

Apa tujuan gembala mengundang pembicara yang tidak tahu pola pengajaran yang benar di dalam jemaat? Motivasinya jemaat dijadikan umpan untuk dapatkan keuntungan jasmani (jemaat dijual).

Mustinya posisi gembala seperti ini:
Yesaya 32:1-2
32:1 Sesungguhnya, seorang raja akan memerintah menurut kebenaran, dan pemimpin-pemimpin akan memimpin menurut keadilan,
32:2 dan mereka masing-masing akan seperti tempat perteduhan terhadap angin dan tempat perlindungan terhadap angin ribut, seperti aliran-aliran air di tempat kering, seperti naungan batu yang besar, di tanah yang tandus.

Posisi kami harusnya seperti tempat perlindungan bagi jemaat terhadap angin pengajaran palsu. Masakan orang yang belum tahu pengajaran mau mengajar orang yang sudah tahu pengajaran. Hal ini berbahaya sebab kita melihat di sini ada kecurangan-kecurangan yang sangat membahayakan. Ini adalah kemerosotan pelayanan gembala dan akibatnya diterima oleh jemaat. Akhirnya jemaat muak mendengar irman Allah dan tidak serius mendengar Firman Allah. Lebih sial lagi jemaat menjadi kanibal (makan daging sesama).
Zakharia 11:8-9
11:8 Dalam satu bulan aku melenyapkan ketiga gembala itu. Kemudian aku tidak dapat menahan hati lagi terhadap domba-domba itu, dan mereka pun merasa muak terhadap aku.
11:9 Lalu aku berkata: "Aku tidak mau lagi menggembalakan kamu; yang hendak mati, biarlah mati; yang hendak lenyap, biarlah lenyap, dan yang masih tinggal itu, biarlah masing-masing memakan daging temannya!"

Kalau Tuhan sampai lepas maka dua hal yang terjadi:
1.       Kemerosotan dalam penggembalaan
2.       Kemerosotan dalam sidang jemaat

Kalau umat sudah tidak punya minat mendengar Firman bagaimana dia bisa menghadapi trio iblis. Padahal untuk menaklukkan trio iblis tidak ada jalan lain selain dia mengkonsumsi Firman Allah yang murni. Iblis di udara, antikristus di laut dan nabi palsu di darat akan dikalahkan oleh umat Tuhan yang mengkonsumsi Firman Allah yang sehat. Ulah siapa kalau jemaat sudah tidak mau lagi makan Firman padahal Firman Allah itu lezat dan akan membawa kehidupannya menang menghadapi trio iblis. Di mana letak kekuatan kita kalau tidak mau makan Firman Allah.

Syukur Tuhan Yesus rela menjadi tumbal. Di tengah-tengah kemerosotan penggembalaan dan mutu rohani sidang yang merosot, Tuhan Yesus tampil jadi tumbal dijual dengan 30 keping perak.

Wahyu 10:4-9
10:4 Dan sesudah ketujuh guruh itu selesai berbicara, aku mau menuliskannya, tetapi aku mendengar suatu suara dari sorga berkata: "Meteraikanlah apa yang dikatakan oleh ketujuh guruh itu dan janganlah engkau menuliskannya!"
10:5 Dan malaikat yang kulihat berdiri di atas laut dan di atas bumi, mengangkat tangan kanannya ke langit,
10:6 dan ia bersumpah demi Dia yang hidup sampai selama-lamanya, yang telah menciptakan langit dan segala isinya, dan bumi dan segala isinya, dan laut dan segala isinya, katanya: "Tidak akan ada penundaan lagi!
10:7 Tetapi pada waktu bunyi sangkakala dari malaikat yang ketujuh, yaitu apabila ia meniup sangkakalanya, maka akan genaplah keputusan rahasia Allah, seperti yang telah Ia beritakan kepada hamba-hamba-Nya, yaitu para nabi."
10:8 Dan suara yang telah kudengar dari langit itu, berkata pula kepadaku, katanya: "Pergilah, ambillah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat, yang berdiri di atas laut dan di atas bumi itu."
10:9 Lalu aku pergi kepada malaikat itu dan meminta kepadanya, supaya ia memberikan gulungan kitab itu kepadaku. Katanya kepadaku: "Ambillah dan makanlah dia; ia akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu ia akan terasa manis seperti madu."

Yang dimakan ini adalah kitab yang di sebelah kanan.
Mazmur 16:11
16:11 Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.

Kitab itu ada di tangan kanan Bapa
Wahyu 5:1
5:1 Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai.

Lalu itu pindah ke tangan Anak
Wahyu 10:1
10:1 Dan aku melihat seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga, berselubungkan awan, dan pelangi ada di atas kepalanya dan mukanya sama seperti matahari, dan kakinya bagaikan tiang api.

Kemudian kitab itu pindah ke tangan hamba Tuhan dan disodorkan kepada jemaat agar bersama-sama kita menang menghadapi trio iblis. Kaki kanan menginjak laut berarti menghadapi ganasnya roh antikristus, kaki kiri menginjak bumi menghadapi ibadah penipuan dari nabi palsu, tangan kanan yang memegang kitab itu diangkat untuk menghadapi buasnya iblis di udara. Kalau sudah muak terhadap Firman bagaimana kita bisa seperti ini?.

Itu sebabnya Tuhan berkepentingan untuk hadir memulihkan apa yang sudah salah ini. Dalam Zakharia pasal 11 ada ancaman Tuhan untuk mematahkan 2 tongkat gembala.
Zakharia 11:7
11:7 Maka aku menggembalakan domba-domba sembelihan itu untuk pedagang-pedagang domba. Aku mengambil dua tongkat: yang satu kusebutkan "Kemurahan" dan yang lain kusebutkan "Ikatan"; lalu aku menggembalakan domba-domba itu.

1.       Tongkat kemurahan itu adalah hubungan Kepala dan Tubuh, itu diancam untuk diputuskan. Kalau hubungan Tuhan di Sorga dan gereja dipatahkan berarti habislah hubungan kita dengan Tuhan (Kepala dan tubuh).
2.       Tongkat ikatan yang menunjuk hubungan sesama anggota tubuh, juga diancam untuk dipatahkan.
Jadi baik hubungan vertikal dan hubungan horizontal semua diancam oleh Tuhan.

Tetapi di tengah-tengah kemerosotan ini Tuhan Yesus tampil menjadi tumbal. Yang disebutkan di sini masih dalam bentuk nubuatan akan datang.
Zakharia 11:10-11
11:10 Aku mengambil tongkatku "Kemurahan", lalu mematahkannya untuk membatalkan perjanjian yang telah kuikat dengan segala bangsa.
11:11 Jadi dibatalkanlah perjanjian pada hari itu, maka tahulah pedagang-pedagang domba yang sedang mengamat-amati aku, bahwa itu adalah firman TUHAN.

Akhirnya gembala  yang sudah disebut sebagai pedagang domba ini menyadari karena dia mengamat-amati. Tetapi bagi yang tidak mengamati mereka akan berkelanjutan. Tidak lagi disebutkan “gembala-gembala” tetapi “pedagang-pedagang domba”. Status mereka tidak lagi disebutkan “gembala” tetapi berubah menjadi “pedagang domba”. Seringkali gembala bukan lagi menjadi gembala tetapi menjadi pedagang. Kalau hal ini disampaikan ditanggapi oleh banyak gembala-gembala yang menjadi pedagang merasa tersinggung dan marah.

Akhir zaman ini kami hamba Tuhan harus berbicara terang-terangan kepada jemaat supaya jangan sampai jemaat ikut dalam kegiatan gembala pedagang padahal otak dan mata jemaat sudah disedot oleh mereka. Oleh kemurahan Tuhan datanglah Tuhan Yesus dengan angka 30.
Zakharia 11:12
11:12 Lalu aku berkata kepada mereka: "Jika itu kamu anggap baik, berikanlah upahku, dan jika tidak, biarkanlah!" Maka mereka membayar upahku dengan menimbang tiga puluh uang perak.

Yudas menjual Yesus dengan 30 keping perak karena persoalan perut. Akhir zaman ini lebih sadis, banyak yang menjual Yesus karena sepotong daging! Kalau meninggalkan Tuhan Yesus karena persoalan pernikahan itu berarti sudah menjual Tuhan Yesus karena sepotong daging dan itu lebih jahat dari pada Yudas! Kalau orang yang berbuat begitu padahal sudah tahu pengjaran itu berarti dia menghina pengajaran hanya karena sepotong daging! Tinggal tunggu pembalasan Tuhan baginya.

Di tengah-tengah kemerosotan ini Tuhan Yesus tampil dengan angka 30. Tuhan Yesus tidak merasa minder dan tidak merasa harga diriNya dipecundangi, Tuhan rela menghadapinya.
Lukas 3:23
3:23 Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli,

Yesus memulai pelayanan dengan angka 30 dan mengakhiri pelayananNya dengan angka 30.
Matius 26:15
26:15 Ia berkata: "Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?" Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya.

Awal pelayanan Yesus untuk menolong kemerosotan pelayanan dan kemerosotan pandangan umat Tuhan terhadap Firman, maka Yesus memulai pelayanan dengan angka 30, itulah penyerahan hidup sepenuh kepada Bapa dalam pelayanan di ladang Tuhan. Akhir pelayananNya Dia dijual oleh Yudas Iskariot dengan 30 uang perak oleh Yudas. Akhirnya uang itu dia dihamburkan dan tidak mau dia pakai
Matius 27:3
27:3 Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua,

Tuhan Yesus mau mengangkat kembali citra penggembalaan. Jadi jabatan penggembalaan ini tidak boleh dipandang sebelah mata atau dientengkan atau disepelehkan dan diabaikan. Kita harus memperhatikan bagaimana Tuhan mengangkat gembala ada syarat-syaratnya. Lewat pengorbanan Kristus Yesus dalam penyerahan diriNya pada awal pelayanan dan pada akhir pelayanan Dia dijual dengan harga yang yang begitu murah maka munculah syarat-syarat penggembalaan.

Kenapa gembala itu harus bersyarat? Sebab kalau untuk menjadi gembala tidak ada persyaratannya maka nanti dia akan menjadi pedagang domba!

I Timotius 3:1 (Syarat-syarat bagi penilik jemaat)
3:1 Benarlah perkataan ini: “Orang yang menghendaki jabatan penilik jemaat menginginkan pekerjaan yang indah.”

Penilik jemaat/ gembala.
I Timotius 3:1 (Terjemahan Lama)
3:1 Maka inilah perkataan yang sungguh: Jikalau barang seorang berkehendakkan jawatan gembala sidang, maka tujuannya itu kepada suatu pekerjaan yang baik.

I Timotius 3:2-7
3:2 Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang,
3:3 bukan peminum, bukan pemarah melainkan peramah, pendamai, bukan hamba uang,
3:4 seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya.
3:5 Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus Jemaat Allah?
3:6 Janganlah ia seorang yang baru bertobat, agar jangan ia menjadi sombong dan kena hukuman Iblis.
3:7 Hendaklah ia juga mempunyai nama baik di luar jemaat, agar jangan ia digugat orang dan jatuh ke dalam jerat Iblis.

12 syarat gembala:
1.       Tak bercacat (anephilemptos)
Apakah yang dimaksud di sini cacat tubuh? Bukan. Yang dimaksud di sini adalah tidak ada yang dapat dituduhkan pada dirinya baik dari sisi keuangan maupun dari sisi nikah rumah tangganya. Sidang jemaat periksalah kami suami istri, bila kami korupsi Rp.1 saja maka saya berhenti menjadi gembala!

Anephilemtos artinya tidak becacat cela dari sisi keuangan apalagi dari sisi nikah.
Amsal 6:32-33
6:32 Siapa melakukan zinah tidak berakal budi; orang yang berbuat demikian merusak diri.
6:33 Siksa dan cemooh diperolehnya, malunya tidak terhapuskan.

Ini syarat menjadi gembala. Seorang imam tidak boleh menikah dengan soerang wanita yang sudah dirusak. Ternyata kami memenuhi syarat dan dari jauh-jauh hari telah Tuhan siapkan untuk menjadi hambaNya. Seorang gembala harus seperti itu sebab dia harus menangani sidang jemaat.

2.       Suami dari satu istri (Miasbunaekes/ monogami)
Jadi seorang gembala tidak boleh main-main kepada perempuan lain karena sudah mempunyai istri. “Suami dari satu istri” tidak dikatakan “istri dari satu suami”, itu sebabnya gembala itu harus seorang suami, seorang laki-laki.

Kalau di dalam sidang jemaat bukan suami yang menjadi gembala itu berarti bukan syarat sorga, itu syarat bangsa-bangsa, itu syarat dari bumi, itu bukan penggembalaan yang meneladani sorga.

3.       Dapat menahan diri (Sospronismos)
Jadi biarpun dia dicacimaki dia tidak membalas dengan mencacimaki, diumpat dia tidak membalas dengan mengumpat. Apalagi kalau difitnah dia tidak membalas difitnah. Bahasa Gerika fitnah adalah Diabolos, bahasa Gerika iblis juga Diabolos. Berarti orang yang memfitnah itu sama dengan iblis.

4.       Bijaksana (Nephalios)
Bagaimana supaya bijaksana? syaratnya
Ulangan 4:5-6 ;33:3
4:5 Ingatlah, aku telah mengajarkan ketetapan dan peraturan kepadamu, seperti yang diperintahkan kepadaku oleh TUHAN, Allahku, supaya kamu melakukan yang demikian di dalam negeri, yang akan kamu masuki untuk mendudukinya.
4:6 Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaanmu dan akal budimu di mata bangsa-bangsa yang pada waktu mendengar segala ketetapan ini akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi.
33:3 Sungguh Ia mengasihi umat-Nya; semua orang-Nya yang kudus -- di dalam tangan-Mulah mereka, pada kaki-Mulah mereka duduk, menangkap sesuatu dari firman-Mu.

Seorang gembala harus bijaksana. Kalau ada duri didaging seseorang dan itu bisa dicabut dengan jarum maka pakailah jarum jangan memakai linggis. Kalau memakai linggis memang durinya bisa keluar tetapi lukanya bertambah besar dan sakitnya bisa berbulan-bulan baru sembuh.

Jadi dalam mengelola kebijakan ini memang berat tanggung jawabnya.  Kebijakan ini yang paling berat dari seorang gembala dalam menangani segala sesuatu, sebab kebijakan ini multikompleks dan tidak hanya menangani dalam ibadah seperti ini.

Ketika Tuhan Yesus menghadapi wanita di tepi sumur Yakub, Tuhan Yesus bisa tampil dengan kuasaNya. Bisa saja Tuhan Yesus tampil dengan otoritas kuasaNya dan langsung menunjuk perempuan itu bahwa dia bersuami 6 orang. Tetapi Tuhan Yesus tidak memakai otoritas kekuasaanNya dan memakai roh hikmat.

Saudara jangan mengira dalam penggembalan itu gampang saja. Berat penggembalaan itu sebabnya gembala membutuhkan dukungan doa dari sidang jemaat sebab beratnya tanggung jawab seorang gembala. Seringkali itu dientengkan. Memang kalau hanya sekedar berkhotbah itu gampang saja, tetapi bukan demikian.

5.       Sopan (Kosmios)
Apa kata Firman Allah tentang sopan ini?
I Korintus 14:35
14:35 Jika mereka ingin mengetahui sesuatu, baiklah mereka menanyakannya kepada suaminya di rumah. Sebab tidak sopan bagi perempuan untuk berbicara dalam pertemuan Jemaat.

Sopan di sini berarti dia bisa mengatur dalam penggembalaan agar jangan sampai perempuan mengambil posisi laki-laki. Kalau gembala sudah mengatur sesuatu dalam jemaat jangan coba-coba istri merubah.

6.       Suka memberi tumpangan
Ini menunjukkan pelayanan dengan cuma-cuma. Ini harus menjadi syarat seorang gembala. Ini banyak kali tidak disadari oleh umat Tuhan mengapa gembala bersikap seperti ini.

7.       Cakap mengajar (Didaktikos)
Seorang gembala adalah penyalur Firman, penyalur berkat rohani kepada sidang jemaat. Itu adalah tugas gembala. Kecuali dalam keadaan yang sangat mendesak sehingga bukan dia yang menjadi penyalur tetapi lain orang tetapi hal itu bukan karena dibuat-buat.

Gembala itu adalah bendahara (Oikonomos) yang membagi berkat-berkat rohani kepada jemaat. Jemaat juga adalah bendaharanya Tuhan yang membagi berkat-berkat jasmani kepada gembala. Yang rohani lebih tinggi dari yang jasmani. Jadi yang dibagikan oleh gembala itu lebih tinggi nilainya karena nilainya kekal selama-lamanya.

Gembala harus menjadi pembagi yang benar bukan yang asal sebab dia membagi Firman Allah dan berkat-berkat rohani kepada sidang jemaat. Sejauh mana pemahaman gembala secara rohani sejauh itu juga yang akan dia bagikan kepada jemaat. Kalau pemahaman rohani gembala dangkal maka sedangkal itu juga yang akan diberikan kepada jemaat.

8.       Bukan peminum (Parainos)
Peminum ini adalah orang yang suka ribut/ gaduh.
Amsal 20:1
20:1 Anggur adalah pencemooh, minuman keras adalah peribut, tidaklah bijak orang yang terhuyung-huyung karenanya.

9.       Bukan pemarah (Plektes/ pumohi) melainkan peramah (Epiekes)    

10.   Pendamai (Amakos)

11.   Bukan hamba uang (Aphilargyros)
Tetapi belajar hidup :
Ibrani 13:5-6
13:5 Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.
13:6 Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: "Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?"

12.   Seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya
Anak gembala harus menghormati dan menyegani papanya. Istrinya juga harus menghormati dan menyegani suaminya bukannya malah dibantah.

Tuhan datang ke dunia ini rela menjadi tumbal hanya untuk memulihkan kembali citra gembala dan sidang jemaat sehingga jemaat ada pada porsi yang benar dan jemaat punya minat terhadap Firman Allah. Kalau jemaat mengkonsumsi Firman Allah yang benar hasilnya mereka akan menang mengahadapi trio iblis. Siapa yang tidak berbahagaia kalau bisa mengalahkan trio iblis.

Kalau kita mau menang konsumsilah Firman Tuhan dan gembala harus ada pada posisi yang benar, jangan salah! Jangan gembala memperdagangkan domba, domba itu Tuhan yang punya bukan haknya gembala, salah kalau gembala memperdagangkan domba.

Zakharia 11:11
11:11 Jadi dibatalkanlah perjanjian pada hari itu, maka tahulah pedagang-pedagang domba yang sedang mengamat-amati aku, bahwa itu adalah firman TUHAN.

Ternyata ada pedagang domba yang mengamat-amati Zakharia, mengamat-amati utusan Tuhan yang berbicara benar. Ini adalah pedagang-pedagang domba yang lagi trend di akhir zaman ini. Ingat jemaat, jangan sampai jatuh di tangan gembala yang pemangsa!


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar