20150305

Kebaktian Ucapan Syukur, Kamis 5 Maret 2015 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Lukas 17:27
17:27 mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.

Ini adalah ucapan dari Tuhan Yesus. Bila kita membaca secara menyeluruh di sini Tuhan mengkisahkan hal-hal yang akan terjadi menjelang kedatanganNya pada kali yang kedua. Kita harus percaya apa yang diucapkan oleh Tuhan dalam FirmanNya pasti digenapkan, jangan kita meragukan. Dikatakan oleh Firman Tuhan menjelang kedatangan Tuhan mereka kawin dan dikawinkan, artinya yang akan terjadi di hadapan mata kita nikah tidak dihargai lagi. Nikah dianggap sesuatu yang biasa-biasa saja.

Kalau kita melihat kenyataan di dunia sekarang, bahkan di dalam keKristenan kita disuguhkan dengan hal yang tidak enak dan menyebalkan hati orang tua. Saya memuji Tuhan bahwa semua yang dialami oleh kedua kekasih ini adalah karena pekerjaan Firman yang menuntun mereka berdua. Semoga ke depan nanti hal ini akan lebih nyata dan nampak, jangan sampai disuguhkan prilaku yang memilukan hati orang tua yang saat ini telah siap menerima kedua belah pihak.

Alkitab berbicara pertunangan itu sudah disejajarkan seperti suami istri hanya berbeda dalam satu hal. Disebut bertunangan tetapi dikatakan suami istri. Contoh konkrit adalah Yusuf dan Maria. Itu adalah contoh dalam perjanjian baru dan ada juga contoh dalam perjanjian lama.
Ulangan 22:23-24 contoh dalam Perjanjian Lama
22:23 Apabila ada seorang gadis yang masih perawan dan yang sudah bertunangan -- jika seorang laki-laki bertemu dengan dia di kota dan tidur dengan dia,
22:24 maka haruslah mereka keduanya kamu bawa ke luar ke pintu gerbang kota dan kamu lempari dengan batu, sehingga mati: gadis itu, karena walaupun di kota, ia tidak berteriak-teriak, dan laki-laki itu, karena ia telah memperkosa isteri sesamanya manusia. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu.

Bertunangan itu sudah disejajarkan seperti suami istri tetapi berbeda tidak ada hubungan badan seperti suami istri. Ini adalah kehidupan yang bisa menjaga hubungan pertunangan sampai pada pernikahan resmi, sehingga kita tidak tercemar dan layak untuk bertemu dengan Yesus ketika datang di awan-awan yang permai.

Matius 1:18-19 contoh dalam Perjanjian Baru
1:18 Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.
1:19 Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.

Masih bertunangan tetapi disebut suaminya. Berarti bertunangan nilainya sudah seperti suami istri. Itu sebabnya pertunangan bukanlah hal yang bisa dipermainkan. Sebagaimana menjaga dalam masa pacaran harus lebih lagi dalam masa pertunangan, jangan sampai bermain-main di hadapan Tuhan. Yusuf menerima Maria menjadi istrinya dan tidak pernah mereka bersetubuh sampai Yesus lahir.
Matius 1:25
1:25 tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus.

Itu era pertunangan yang sejajar dengan suami istri. Jangan sampai kita ada pada kondisi yang dikatakan oleh Tuhan Yesus “mempermainkan nikah”, jangan mempermainkan pertunangan.

Lukas pasal 17 itu dihubungkan dengan zaman Nuh. Ketika Nuh diperintah oleh Tuhan membangun Bahtera, Tuhan yang menyuguhkan ukuran bukan Nuh yang membuat ukuran sendiri. Begitu juga kayu yang akan dipakai, Tuhan yang menentukan beserta dengan berapa tingkat bahtera itu harus dibangun. Nuh tidak membuat teras dan tidak membuat skoci. Dia membuat semuanya murni sesuai dengan yang dia terima dari Tuhan. Itulah yang dikatakan mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar. Itu yang dibangun oleh Nuh untuk menghadapi kebinasaan yang tidak lama lagi akan terjadi yang sudah diancamkan Tuhan.
Filipi 2:12
2:12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,

Kita harus mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar karena di depan ini kita diperhadapkan dengan dua situasi: binasa atau selamat. Jangan sampai ukuran ini tidak ada pada kita karena kita mengerjakan keselamatan tidak boleh lepas dengan ukuran ini.
Pada waktu membangun Bahtera, Tuhan memakai ukuran hasta. Membangun Tabernakel Tuhan memakai ukuran hasta. Membangun Bait Allah oleh Salomo juga menggunakan ukuran hasta. Pengertian hasta dalam Alkitab adalah kepastian keselamatan karena orang yang masuk di dalam Bahtera pasti selamat, orang yang hidupnya dibangun bagaikan Tabernakel atau Bait Allah pasti selamat. Hal itu tidak diragukan lagi/ ini suatu hal yang pasti.

Pada waktu itu bumi dirusak oleh orang yang sudah rusak. Itulah gambaran hari-hari terakhir ini. Dalam bahasa aslinya adalah corupt. Ini seperti tepi sungai yang erosi karena terkikis ketika banjir datang. Sekarang ini dalam semua bidang manusia rusak dan merusak.

Bahtera ini dipakal maksudnya supaya air jangan masuk dalam Bahtera sehingga ada kekuatan persekutuan antara bahan yang dipakai itu. Bahtera ini juga dipetak-petak dan ini kena mengena dengan suasana nikah. Kamar yang satu untuk Sem suami istri, kamar yang satu untuk Yafet suami istri, kamar yang satu untuk Ham suami istri dan kamar yang satu untuk Nuh suami istri. Maksudnya supaya jangan ada yang masuk ke kamar yang lain yang bukan kamarnya. Menjelang kedatangan Tuhan, Tuhan mengatur nikah kita, nikah kita dipetak-petak oleh Tuhan, jangan kita bermain-main.

Binatang yang masukpun ada berpasang-pasangan. Keselamatan zaman Nuh dikatakan keselamatan mempelai karena mereka berpasang-pasangan. Keselamatan yang akan datang menjelang Tuhan Yesus datang pada kali yang kedua adalah keselamatan Mempelai. Jangan kita berada di luar jalur ini.

Mengapa harus dipetak-petak? Karena sekarang ini di mana-mana kita disuguhkan dengan kisah yang memilukan. Ada yang nyelonong ketika istri atau suaminya tidak ada. Mengapa bisa seperti itu? Karena petak tidak dijaga. Kita disuguhkan dengan berbagai cerita yang membuat malu orang tua bahkan orang tua yang membuat malu anak-anak dengan ulah dirinya sendiri karena petak tidak dia hargai.
Lukas 17:27
17:27 mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.

Ini bahasa yang kurang pas tetapi ini yang ditemukan oleh Tuhan di dunia akhir zaman. Jangan sampai hal ini terjadi. Saya bisa membodohi jemaat dengan mengatakan nikah kudus sementara yang mau menikah itu adalah suami yang keberapa atau istri yang keberapa/ cerai hidup. Kenapa ini bisa terjadi? Sebab tidak ada angka 300. Seandainya ada angka 300 maka tidak akan terjadi seperti itu.

Bahasa yang terakhir dari ayat di atas tidak enak, itu menegangkan dan menyeramkan sebab dikatakan membinasakan.
Ibrani 11:7
11:7 Karena iman, maka Nuh -- dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan -- dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.

Sebelum hukuman dijatuhkan oleh Tuhan dan oleh Nuh lebih dahulu ada proyek yang dibangun oleh Nuh. Proyek ini mempunyai nilai keselamatan bagi Nuh dan istrinya beserta Sem, Ham dan Yafet serta istri-istri mereka.

1.       Panjang Bahtera itu 300 hasta.
Angka 300 memiliki pengertian rohani angka setia, hal ini dikoreksi oleh Tuhan dalam:
Maleakhi 2:14
2:14 Dan kamu bertanya: "Oleh karena apa?" Oleh sebab TUHAN telah menjadi saksi antara engkau dan isteri masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak setia, padahal dialah teman sekutumu dan isteri seperjanjianmu.

Bukankah Alkitab mengatakan yang setia hanya 8 orang, di mana manusia yang jutaan itu?. Tuhan Yesus, Kepala Gereja, Imam Besar selalu memberikan julukan namaNya “Yang Setia dan yang Benar”. Jadi Bahtera yang dibangun oleh Nuh yang setia dan yang benar. Ini identik dengan yang memerintah dia yaitu Tuhan yang kita kenal di dalam Yesus Yang setia dan Yang benar. Yang setia dan yang benar ini yang dicari oleh Tuhan dalam gerejaNya. Bahkan ketika Dia akan datang untuk menghukum dunia ini kata “setia dan benar” ini masih melekat pada diri Tuhan Yesus.
Wahyu 19:11
19:11 Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil.

Yang Setia dan Yang Benar inilah yang menyuruh membangun bahtera. Artinya kita disuruh oleh Tuhan untuk hidup dalam tanda setia dan benar.

Angka 300 ini juga muncul pada zaman Gideon yang diceritakan dalam Kitab Hakim-hakim pasal 7. 32.000  orang pasukan Israel ditapis menjadi 10.000 orang dan ditapis lagi sampai tinggal 300. Itulah yang setia yang mengalahkan Midian yang jumlahnya sangat banyak sebab dibantu orang dari sebelah timur dan dibantu orang Amalekh. Mengapa orang Israel menang? sebab ada angka 300 (setia), sebab mereka melekat dengan yang Setia. Yesus setia dan benar dan itulah yang memberikan mereka kemenangan melawan bangsa Midian.

Bangsa Midian ini yang tanpa diundang suka masuk dalam nikah kita. Midian artinya berbantah-bantah. Ini yang menguji kesetiaan kita. Roh bantah membantah itu muncul dalam nikah, itu yang menguji angka 300, apakah kita setia. Begitu muncul peluang untuk kita berbantah-bantah alangkah bijaknya kalau kita segera menutup keran perbantahan. Itu berarti kita menampilkan angka 300.
Amsal 17:14
17:14 Memulai pertengkaran adalah seperti membuka jalan air; jadi undurlah sebelum perbantahan mulai.

Jangan ketika ada yang memulai perbantahan kita malah terpancing. Ketika ada perbantahan itu adalah saat diuji angka 300 dalam nikah, apakah tetap setia dan benar.

Filipi 2:12-14
2:12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
2:13 karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
2:14 Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,

Jangan kita berangkat dengan kemampuan kita sendiri karena merasa pandai dan kuat tetapi harus berdasarkan pemberian Tuhan. Tuhan yang mengerjakan dalam diri kita kemauan maupun kerelaan, itu sama seperti membangun bahtera ukuran datang dari Tuhan dan jenis kayunya juga Tuhan yang tentukan. Jenis kayunya gofir (berbicara mutu). Jadi pembuatan bahtera yang dibangun oleh Nuh ini dikedepankan mutu setelah itu baru model. Kita harus membangun bahtera jangan dengan berbantah-bantah.

Antara Nuh dan ketiga anak laki-lakinya tidak pernah kita temukan berbantah-bantah dalam membuat bahtera Nuh. Semua menjadi mulus karena mereka kembali pada citra Firman Allah. Jangan membuat kamar-kamar tertentu yang bukan perintah Tuhan.

Kita semua ini disebut ladangnya Tuhan.
Imamat 19:19b
19:19b janganlah taburi ladangmu dengan dua jenis benih, dan janganlah pakai pakaian yang dibuat dari pada dua jenis bahan.

Tuhan Yesus mengatakan “tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa akan dicabut sampai ke akar-akarnya”.

Kenapa roh berbantah ini muncul lebih banyak di dalam nikah? Karena menyalahi aturan nikah Sorga yang harus kita jalani.
I Korintus 11:3-5
11:3 Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.
11:4 Tiap-tiap laki-laki yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang bertudung, menghina kepalanya.
11:5 Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya.

Secara manusia tidak indah dilihat kalau perempuan gundul. Secara rohani rambut menunjuk penundukan istri kepada suami.
I Korintus 11:15-16
11:15 tetapi bahwa adalah kehormatan bagi perempuan, jika ia berambut panjang? Sebab rambut diberikan kepada perempuan untuk menjadi penudung.
11:16 Tetapi jika ada orang yang mau membantah, kami maupun Jemaat-jemaat Allah tidak mempunyai kebiasaan yang demikian.

Ternyata terhadap aturan nikah Sorga ini adalah muncul roh yang membantah. Roh membantah ini bukan sifat jemaat Tuhan. Kalau kita mau tampil sebagai anggota jemaat Tuhan harus kita jauhi perbantahan. Kalau itu sempat terjadi maka harus cepat berdamai di hadapan Tuhan supaya kita jangan tergusur dari jemaat Allah.

Tuhan Yesus tidak pernah tidak setia, Dia tetap setia.
II Timotius 2:11-13
2:11 Benarlah perkataan ini: "Jika kita mati dengan Dia, kita pun akan hidup dengan Dia;
2:12 jika kita bertekun, kita pun akan ikut memerintah dengan Dia; jika kita menyangkal Dia, Dia pun akan menyangkal kita;
2:13 jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya."
Berbahagia kita memiliki Kepala gereja, memiliki Yesus yang tetap setia. Seandainya Tuhan Yesus tidak setia maka ketika kita terperangkap dengan jeratnya iblis maka kita sudah berada dalam kebinasaan. Tetapi karena Tuhan setia maka kita ditolong kembali oleh Tuhan.

2.       Lebar bahtera Nuh adalah 50 hasta
50 adalah angka pentakosta sebab pentakosta artinya yang kelima puluh. Jadi panjang Bahtera yang 300 hasta itu menunjuk Yang Setia dan itu kena dengan pribadi Yesus, lebar Bahtera 50 hasta hubungannya dengan Roh Kudus.

Pada waktu Abraham berdoa untuk mendoakan orang yang ada di Sodom dan Gomora, dia mulai dengan angka 50 dan diakhiri dengan angka 10. Angka 50 angka Pantekosta dan angka 10 adalah angka Firman sepenuh. Berarti doa kita dijawab oleh Tuhan kalau ada pada bingkai Firman dan Roh Kudus. Kita selamat dalam Bahtera karena ada angka setia dan angka Pantekosta.

3.       Tinggi bahtera adalah 30 hasta
Kedua hal itu tidak bisa lepas dengan angka 30. 30 adalah angka korban Kristus Yesus. Yesus mulai masuk dalam pelayanan mengerjakan pekerjaan Bapa pada usia 30 tahun, itu menunjuk penyerahan sepenuh. Kemudian pelayanan Yesus berakhir dijual seharga 30 keping perak. Dasarnya keselamatan kita adalah Korban Kristus, penyerahan Anak Domba Allah itulah Yesus Kristus. Seandainya Yesus merasa senang saja di Sorga dan tidak mau mempedulikan kehidupan kita maka kita semua akan berada di dalam neraka. Tetapi puji Tuhan, kesetiaan Tuhan telah memelihara kita.

Tuhan Yesus dijual oleh Yudas Iskariot seharga 30 keping perak. Ini adalah nilai sapi yang nakal.
Keluaran 21:32
21:32 Tetapi jika lembu itu menanduk seorang budak laki-laki atau perempuan, maka pemiliknya harus membayar tiga puluh syikal perak kepada tuan budak itu, dan lembu itu harus dilempari mati dengan batu.

Jadi bagi Yudas Yesus adalah sapi yang nakal. Begitu hinanya Yesus direndahkan tetapi Yesus rela menerimanya demi keselamatan kita dan Dia sangat setia dan benar sampai saat ini menanti kita. Sekalipun Yesus diapa-apakan Dia menerima saja karena Dia setia kepada saudara dan saya.

Undanglah Tuhan Yesus yang setia itu sehingga hilanglah roh perbantahan yang bisa dimunculkan oleh siapapun lewat dunia fana ini. Yesus dengan kesetiaanNya rela menerima semua itu. Perbantahan ini bisa datang dari berbagai sisi tetapi kalau kita tahu Yesus Yang Setia ada bersama dengan kita maka kita akan berusaha untuk tidak meyakiti hati Yesus hanya karena persoalan sepeleh sehingga membuat kita bertengkar.
Wahyu 3:14
3:14 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:

Tuhan Yesus Saksi yang setia dan benar yang mendampingi dan menyertai kita. Yesus rela menanggung karena Dia setia dan benar walaupun Yesus hanya dinilai seharga sapi yang nakal. Tetapi marilah kita menghargai Korban Kristus setinggi-tingginya. Olehnya itu jangan isi hidup kita dengan persungutan. Dalam bilangan pasal 11:1-2 dikatakan dosa persungutan adalah dosa yang paling cepat mengundang murka Allah.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar