20150304

Kebaktian PA Imamat, Rabu 4 Maret 2015 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 11:32-40
11:32 Dan segala sesuatu menjadi najis, kalau seekor yang mati dari binatang-binatang itu jatuh ke atasnya: perkakas kayu apa saja atau pakaian atau kulit atau karung, setiap barang yang dipergunakan untuk sesuatu apa pun, haruslah dimasukkan ke dalam air dan menjadi najis sampai matahari terbenam, kemudian menjadi tahir pula.
11:33 Kalau seekor dari binatang-binatang itu jatuh ke dalam sesuatu belanga tanah, maka segala yang ada di dalamnya menjadi najis dan belanga itu harus kamu pecahkan.
11:34 Dalam hal itu segala makanan yang boleh dimakan, kalau kena air dari belanga itu, menjadi najis, dan segala minuman yang boleh diminum dalam belanga seperti itu, menjadi najis.
11:35 Kalau bangkai seekor dari binatang-binatang itu jatuh ke atas sesuatu benda, itu menjadi najis; pembakaran roti dan anglo haruslah diremukkan, karena semuanya itu najis dan haruslah najis juga bagimu;
11:36 tetapi mata air atau sumur yang memuat air, tetap tahir, sedangkan siapa yang kena kepada bangkai binatang-binatang itu menjadi najis.
11:37 Apabila bangkai seekor dari binatang-binatang itu jatuh ke atas benih apa pun yang akan ditaburkan, maka benih itu tetap tahir.
11:38 Tetapi apabila benih itu telah dibubuhi air, lalu ke atasnya jatuh bangkai seekor dari binatang-binatang itu, maka najislah benih itu bagimu.
11:39 Apabila mati salah seekor binatang yang menjadi makanan bagimu, maka siapa yang kena kepada bangkainya menjadi najis sampai matahari terbenam.
11:40 Dan siapa yang makan dari bangkainya itu, haruslah mencuci pakaiannya, dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam; demikian juga siapa yang membawa bangkainya haruslah mencuci pakaiannya, dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam.

Kita telah melihat bahwa ini adalah kontrol Tuhan. Tuhan mengawal umatNya dan hamba-hambaNya supaya tidak terjebak dengan hal-hal yang najis tetapi supaya kelak mencapai standar kudus sama seperti Tuhan. Tujuan akhir dari pembahasan ini ada pada ayat 44,45 dan 47.
Imamat 11:44-45,47
11:44 Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, maka haruslah kamu menguduskan dirimu dan haruslah kamu kudus, sebab Aku ini kudus, dan janganlah kamu menajiskan dirimu dengan setiap binatang yang mengeriap dan merayap di atas bumi.
11:45 Sebab Akulah TUHAN yang telah menuntun kamu keluar dari tanah Mesir, supaya menjadi Allahmu; jadilah kudus, sebab Aku ini kudus.
11:47 yakni untuk membedakan antara yang najis dengan yang tahir, antara binatang yang boleh dimakan dengan binatang yang tidak boleh dimakan."

Ini adalah kasih sayang Tuhan kepada kita, utama kami hamba-hamba Tuhan, bila mendapat peringatan dan tuntunan Tuhan yang begitu jelas. Kesimpulannya ada pada ayat 47 supaya kita bisa membedakan mana yang tahir dan mana yang najis.
Imamat 11:47
11:47 yakni untuk membedakan antara yang najis dengan yang tahir, antara binatang yang boleh dimakan dengan binatang yang tidak boleh dimakan."

Jadi tujuan Tuhan mengawal dan menuntun kita adalah supaya kita mencapai tingkat rohani yang bisa memahami bahwa hal ini najis dan hal itu yang tahir. Berarti hal ini yang sesuai selera Tuhan dan hal itu yang menjijikkan Tuhan.
Ibrani 5:14
5:14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.

Dalam hal ini yang pegang peran adalah hamba Tuhan. Sesuai dengan yang telah kita lewati dalam Imamat 10:17, keselamatan umat Tuhan itu ada di atas pundak hamba Tuhan.
Imamat 10:17
10:17 "Mengapa tidak kamu makan korban penghapus dosa itu di tempat yang kudus? Bukankah itu sesuatu bagian maha kudus dan TUHAN memberikannya kepadamu, supaya kamu mengangkut kesalahan umat itu dan mengadakan pendamaian bagi mereka di hadapan TUHAN?

1 Timotius 4:16
4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

Jadi berat tugas/ tanggung jawab kami. Kami hamba Tuhan tidak hanya sekedar menggelar ibadah dan menyampaikan beberapa kalimat Firman Tuhan lalu merasa sudah beribadah. Apalagi kalau kami hamba Tuhan dalam pelayanan motivasinya hanya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan lahiriah, itu sudah salah tahbisan. Panggilan Tuhan kepada kita hamba Tuhan adalah untuk melayani Tuhan dan untuk membawa umat Tuhan mencapai standar yang dikehendaki Tuhan yakni suci dan kudus sama seperti Tuhan. Persoalan yang lahiriah, sandang, pangan dan papan itu adalah urusan Tuhan. Kalau itu sudah dibalik berarti sudah salah sasaran.

Keterlibatan kita di ladang Tuhan harus mempunyai motivasi yang tepat yaitu untuk membawa jemaat seberapa yang Tuhan percayakan untuk mencapai hal ini:
Imamat 11:44-45
11:44 Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, maka haruslah kamu menguduskan dirimu dan haruslah kamu kudus, sebab Aku ini kudus, dan janganlah kamu menajiskan dirimu dengan setiap binatang yang mengeriap dan merayap di atas bumi.
11:45 Sebab Akulah TUHAN yang telah menuntun kamu keluar dari tanah Mesir, supaya menjadi Allahmu; jadilah kudus, sebab Aku ini kudus.

I Petrus 1:15-16
1:15 tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
1:16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.

Ini tujuan puncak dari Tuhan karena standar kekudusan seperti itulah yang akan dimiliki oleh Mempelai Wanita Tuhan.

Dari ayat 24 sampai 47 ada 9 kali disebutkan “sampai matahari terbenam”.
Imamat 11:24,25,27,28,31,32,39,40
11:24 Semua yang berikut akan menajiskan kamu -- setiap orang yang kena kepada bangkainya, menjadi najis 1sampai matahari terbenam,
11:25 dan setiap orang yang ada membawa dari bangkainya haruslah mencuci pakaiannya, dan ia menjadi najis 2sampai matahari terbenam --,
11:27 Demikian juga segala yang berjalan dengan telapak kakinya di antara segala binatang yang berjalan dengan keempat kakinya, semuanya itu haram bagimu; setiap orang yang kena kepada bangkainya, menjadi najis 3sampai matahari terbenam.
11:28 Dan siapa yang membawa bangkainya, haruslah mencuci pakaiannya dan ia menjadi najis 4sampai matahari terbenam. Haram semuanya itu bagimu.
11:31 Itulah semuanya yang haram bagimu di antara segala binatang yang mengeriap. Setiap orang yang kena kepada binatang-binatang itu sesudah binatang-binatang itu mati, menjadi najis 5sampai matahari terbenam.
11:32 Dan segala sesuatu menjadi najis, kalau seekor yang mati dari binatang-binatang itu jatuh ke atasnya: perkakas kayu apa saja atau pakaian atau kulit atau karung, setiap barang yang dipergunakan untuk sesuatu apa pun, haruslah dimasukkan ke dalam air dan menjadi najis 6sampai matahari terbenam, kemudian menjadi tahir pula.
11:39 Apabila mati salah seekor binatang yang menjadi makanan bagimu, maka siapa yang kena kepada bangkainya menjadi 7najis sampai matahari terbenam.
11:40 Dan siapa yang makan dari bangkainya itu, haruslah mencuci pakaiannya, dan ia menjadi najis 8sampai matahari terbenam; demikian juga siapa yang membawa bangkainya haruslah mencuci pakaiannya, dan ia menjadi najis 7sampai matahari terbenam.

Waktu dari terbit sampai terbenamnya matahari itu ada 12 jam. Jadi selama 12 jam matahari menyorot tindak tanduk umat Tuhan dan hamba Tuhan, bila diketemukan di situ ada bersentuhan dengan hal-hal yang najis atau bangkai, maka ada gerakan dari Tuhan menganjurkan kepada kita supaya:
Imamat 11:32
11:32 Dan segala sesuatu menjadi najis, kalau seekor yang mati dari binatang-binatang itu jatuh ke atasnya: perkakas kayu apa saja atau pakaian atau kulit atau karung, setiap barang yang dipergunakan untuk sesuatu apa pun, haruslah dimasukkan ke dalam air dan menjadi najis sampai matahari terbenam, kemudian menjadi tahir pula.

Jadi kayu, pakaian, kulit dan karung harus direndam di dalam air bersamaan dengan sorotan matahari, bersamaan dengan angka 9. Soroton matahari memakan waktu 12 jam. Dikatakan jumlahnya ada 9. Angka 9 adalah angka karunia Roh Kudus.

Barang-barang tadi itu direndam. Apa maksudnya direndam? Kalau hanya direndam itu gampang saja. Tetapi yang dimaksud dengan direndam adalah masuk dalam gemblengan. Sementara kita masuk dalam gemblengan kita disorot dengan sorotan matahari.
Mazmur 84:12
84:12 Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.

Matahari itu menunjuk Allah pribadi atau kebenaran Allah atau kasih Allah yang menyorot kehidupan kita. Jadi setelah kita masuk dalam gemblengan di dalamnya kita disorot oleh matahari dan disebutkan sampai 9 kali berarti juga disorot oleh karunia Roh Kudus selama 12 jam. Angka 12 adalah angka persekutuan. Tujuan kita digembleng, tujuan kita disorot oleh matahari supaya persekutuan kita mantap dengan Firman dan Roh Kudus.

Dengan sorotan sinar matahari yang makan waktu 12 jam dimaksudkan supaya persekutuan kita mantap. Yang disorot oleh matahari setelah matahari terbenam dia menjadi tahir. Berarti setelah dia disorot oleh matahari dia tampil dalam suasana yang dapat diharapkan. Setelah matahari terbenam dia berubah menjadi bagaikan bintang yang bercahaya di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya. Itu terjadi karena dia sudah menerima sorotan matahari dan direndam di dalam air. Air oleh Firman Allah.
Efesus 5:26
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,

Air itu sudah Tuhan sediakan. Ada mata air dan ada sumur yang tidak kering yang sudah Tuhan sediakan. Bagaimana suadara mau merendam pakaian, kulit dan kayu itu kalau tidak ada sarana. Saudara tidak memiliki mata air dan sumur ternyata sudah Tuhan siapkan. Jadi tidak ada alasan untuk kita tidak masuk dalam gemblengan. Jangan seorangpun menarik diri dari gemblengan sebab dia nanti tidak akan berhasil menjadi seperti ini:
Filipi 2:15
2:15 supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,

Saudara lihat bagaimana pribadi yang bersentuhan dengan sumur yang bersentuhan dengan mata air. Sekalipun dia adalah manusia yang sudah dikatakan amoral dan hancur hidupnya tetapi akhirnya dia membawa sinar di Sikhar dan memenangkan banyak jiwa. Kenapa? Sebab ada sumur dan mata air dan dia rela masuk dalam gemblengan. Coba bagaimana andaikata dia mengelak dan menolak Yesus habis-habisan.

Dia berbicara tentang sumur dan Tuhan Yesus berbicara juga tentang sumur. Kemudian Yesus meningkat berbicara tentang mata air. Semua sudah disediakan Tuhan dan dia masuk di dalam gemblengan. Akhirnya karena dia menerima gemblengan maka dia menjadi bintang yang bersinar di Sikhar. Itu yang diharapkan oleh Tuhan dalam diri saudara dan diri saya. Kita tinggal menerima karena Tuhan Yesus sudah menyiapkan mata air dan sumur yang tidak pernah kering.

Imamat 11:32
11:32 Dan segala sesuatu menjadi najis, kalau seekor yang mati dari binatang-binatang itu jatuh ke atasnya: perkakas kayu apa saja atau pakaian atau kulit atau karung, setiap barang yang dipergunakan untuk sesuatu apa pun, haruslah dimasukkan ke dalam air dan menjadi najis sampai matahari terbenam, kemudian menjadi tahir pula.

Kayu adalah kemanusian kita yang harus digembleng oleh Tuhan lewat Firman, pakaian itu adalah perilaku kita, kulit dan karung akan dibahas selanjutnya.

Imamat 11:36
11:36 tetapi mata air atau sumur yang memuat air, tetap tahir, sedangkan siapa yang kena kepada bangkai binatang-binatang itu menjadi najis.

Tuhan sudah menyiapkan, sebetulnya kita beruntung dan kita berbahagia karena kita bukan digembleng di tempat yang kering kerontang tetapi tempat yang ada sumur dan ada mata air. Tetapi betapa memilukan hati kalau kita menolak gemblengan itu. Kita harus masuk dalam penggodokan oleh Tuhan. 12 jam direndam oleh Tuhan, 12 jam digembleng oleh Tuhan. Maksudnya kita digembleng oleh Tuhan agar kita gereja Tuhan mengerti apa itu angka 12 yaitu persekutuan, utamanya persekutuan dengan Firman sehingga terbentuk tubuh Kristus.

1.       Kayu menunjuk kemanusiaan kita
Kemanusian kita berarti fana, tidak kekal. Tetapi kalau kemanusiaan kita, kedagingan kita mau direndam, mau digembleng, maka oleh kuasa air Firmanyang merendam kita, yang mengodok kita, maka kayu ini bisa berubah.
Kolose 3:10
3:10 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;

Dikatakan oleh Firman Allah bahwa dua loh batu itu lebih dahulu ditaruh pada peti kayu tetapi kemudian dirubah menjadi peti yang disalut dengan emas. Berarti kayu bisa berubah menjadi emas. Kemanusiaan yang fana ini bisa berubah menjadi yang Ilahi kalau saja kita mau digodok, mau digembleng oleh air Firman Tuhan.

Seringkali ketika air Firman Allah menyiram, ketika kita direndam dan digembleng oleh air Firman Tuhan, reaksi daging, reaksi kemanusiaan kita itu muncul. Itu wajar sebagai tanda kita sedang digembleng. Tetapi tidak harus selalu reaksi itu kita pertahankan. Kalau kita mau digembleng lewat ditenggelamkan dalam air Firman Tuhan maka kedagingan kita itu suatu saat tidak akan bereaksi lagi. Ini yang Tuhan cari artinya daging tidak bersuara lagi.
Untuk apa Tuhan menyediakan mata air dan sumur yang ada air? Supaya ada tempat dan sarana untuk merendam kayu kemanusian kita dan kemudian pakaian kita.

2.       Pakaian menunjuk perilaku dan tingkah laku
Yeremia 7:3,5
7:3 Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu, maka Aku mau diam bersama-sama kamu di tempat ini.
7:5 melainkan jika kamu sungguh-sungguh memperbaiki tingkah langkahmu dan perbuatanmu, jika kamu sungguh-sungguh melaksanakan keadilan di antara kamu masing-masing,

Mengapa pakaian perlu direndam? Karena tingkah laku kita perlu dibina. Hal ini seirama dengan kayu. Sebenarnya satu saja sasaran Tuhan yaitu prilaku hidup kita sendiri. Ternyata kalau pakaian itu direndam, kalau perilaku kita digembleng tujuannya sangat indah yaitu Tuhan akan diam bersama dengan kita. Kepada kehidupan yang mau pakaiannya yaitu prilakunya terbenahi berarti dia siap menerima Yesus bersama dengan dia. Kalau berpikir Tuhan mau diam dengan dia tetapi perilaku/ pakaiannya tidak mau digembleng maka Tuhan akan menjauh.

Diawali dengan kayu yaitu kemanusiaan kita. Kayu tadi masih ada di hutan kemudian ditebang menjadi kayu glondongan, itulah proses kemudian menjadi bait Allah.

Kita menyadari kehidupan kita hari-hari terakhir ini, perilaku ini yang seringkali menyakitkan hati Tuhan. Dalam Yesaya dikatakan Tuhan penat melihat perilaku. Itu sebabnya ketika Tuhan Yesus sampai di tepi sumur Yakub dikatakan Tuhan Yesus penat, letih dan lesu. Kenapa Tuhan Yesus penat? Bukan karena diriNya tetapi karena umat Tuhan.

Perilaku inilah yang seringkali membuat Tuhan penat. Ulang berulang Tuhan datang mengajar kita agar kita berperilaku yang baik lewat godokan dan gemblengan oleh air Firman Allah di dalam kehidupan gereja Tuhan sehingga gereja Tuhan menjadi kehidupan yang sungguh-sungguh terbenahi mulai dari hidup nikah, prilaku dalam nikah.

Kenapa Tuhan Yesus sampai mengatakan penat? Itu karena kita. Apakah kita mau terus menerus membuat Tuhan itu penat, letih dan lesu? Oleh karena apa? Karena ketika kita bertindak kita lupa akan Firman Allah, ketika kita bereaksi sesuatu tidak pernah lagi terbersit “ini bertentangan dengan Firman, berarti saudara tidak masuk dalam gemblengan”. Kalau ada terbersit dalam pikirannya “saudara bertindak dan bereaksi ini ada Firman yang seperti ini”, kalau selalu mengingat Firman maka perilaku hidupnya pasti akan tertolong bagaikan pakaian yang direndam dalam air. Utamanya dalam nikah jangan sampai kita melupakan hal ini.

Jangan sampai gereja Tuhan membuat Allah penat, letih dan lelah. Kalau Tuhan sampai mengeluh dan terus menerus manusia itu tidak mau digembleng dan tidak mau berubah maka suatu saat akan Tuhan umbar dan lepaskan sehingga kasihanlah manusia itu. Itu sebabnya dalam kitab Imamat, Tuhan mengawal, menuntun dan mengawal sehingga kita tidak selalu membuat Tuhan penat.

Yohanes 4:6
4:6 Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas.

Dikatakan Yesus sangat letih. Apakah ini hanya menunjuk kemanusiaan Yesus? Apa sebenarnya yang membuat Yesus letih?
Yesaya 43:24
43:24 Engkau tidak membeli tebu wangi bagi-Ku dengan uang atau mengenyangkan Aku dengan lemak korban sembelihanmu. Tetapi engkau memberati Aku dengan dosamu, engkau menyusahi Aku dengan kesalahanmu.

Itu sebabnya Tuhan Yesus letih, karena melihat prilaku manusia. Tetapi dalam kondisi letih itu Tuhan Yesus berhasil menolong perempuan yang sebenarnya telah memberatkan Tuhan dengan dosanya. Apakah kita mau terus menerus seperti ini yaitu memberatkan Tuhan dengan dosa kita? Ini adalah pakaian, ini adalah prilaku yang tidak ada keubahan.

Coba kalau kita sadar, ketika mau bereaksi kita ingat bahwa kita sedang direndam, kita sedang disorot dengan sinar matahari yang sampai 9 kali disebutkan dan selama 12 jam, maka tentu reaksi-reaksi yang ada tidak akan memberatkan Tuhan. Kita harus ingat kita sedang digembleng, sedang direndam dan ada mata air serta sumur yang tidak pernah kering. Di sanalah kita digembleng.

Tuhan Yesus dalam keadaan penat dan tidak berlebihan Tuhan Yesus hanya minta air. Walaupun awalnya sedikit tegang pembicaraan antara perempuan itu dengan Tuhan Yesus tetapi akhirnya membuahkan hasil, wanita itu akhirnya menjadi bintang yang bersinar di kota Sikhar.
Yohanes 4:39,42
4:39 Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: "Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat."
4:42 dan mereka berkata kepada perempuan itu: "Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia."

Siapa yang menyinari mereka? Itulah perempuan yang tadi membuat Tuhan Yesus penat dan lelah dengan dosanya, tetapi akhirnya tertolong. Dia digembleng di dalam air dari mata air dan ada air dari sumur, dia bagaikan direndam dan digembleng dalam air yang hidup itu sehingga akhrinya perempuan ini menjadi bintang yang bersinar. Akhirnya orang-orang Sikhar mengatakan “bukan lagi karena engkau kami percaya tetapi karena kami sendiri sudah mendengar melihat bahwa Dia ini Juruselamat dunia”.

Betapa indah kalau kita bisa menampilkan perkara yang sama karena kita mau pakaian kita direndam, mau perilaku dan kelakuan kita digembleng oleh air yang keluar dari mata air dan air yang ada di dalam sumur yang tidak pernah kering. Ini yang Tuhan cari dan pada saya pun ini yang Tuhan cari.

Ketika kita mengalami suasana hidup di dunia ini jangan kita ikuti bahasa kayu (kemanusiaan kita). Rasakan bagaimana kita digembleng, rasakan bagaimanan kita diguyur oleh air dari sumur, air dari mata air.
Yohanes 4:11-12,14
4:11 Kata perempuan itu kepada-Nya: “Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?
4:12 Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?”
4:14 tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.”

Ada dua hal yang komplet, ada sumur yang tidak pernah kering dan ada mata air. Ini bersentuhan dengan perempuan yang membuahkan dia berubah. Dia bagaikan direndam dalam air/ digembleng oleh Firman Allah.

Kita sudah terlalu lama di dalam pengajaran, kapan kita mau berubah? Ketika kita didorong dalam satu suasana apakah kita bereaksi “ada air yang menutupi saya, saya sedang digembleng oleh air Firman Tuhan”. Kalau hal itu ada maka kita tidak akan bereaksi seakan-akan kita ini jago di hadapan Tuhan, baik dalam nikah rumah tangga dan juga dalam kehidupan berjemaah. Ayo kita ikuti, sejauh mana pakaian kita direndam oleh Tuhan.

Apakah tidak ada sarana? Ada, Tuhan sediakan sumur yang tidak pernah kering dan ada mata air yang tidak pernah keruh. Sekalipun kena bangkai dia tetap tahir, artinya Firman Tuhan tetap suci dan murni dan tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun.

3.       Kulit
Yeremia 13:22-23
13:22 Dan apabila engkau bertanya dalam hatimu: "Mengapakah semuanya ini menimpa aku?" Karena banyaknya kesalahanmulah maka disingkapkan ujung kainmu dan engkau diperkosa!
13:23 Dapatkah orang Etiopia mengganti kulitnya atau macan tutul mengubah belangnya? Masakan kamu dapat berbuat baik, hai orang-orang yang membiasakan diri berbuat jahat?

Kulit adalah warna penampilan gereja atau siapa saja yang disebutkan berbuat baik atau jahat. Itu penampilan luar yang nampak. Tidak mungkin bisa berubah kalau tidak direndam, tidak digembleng oleh Firman Allah. Bisa kita berubah tetapi bukan dengan kekuatan kita tetapi lewat pekerjaan Firman, air yang diambil dari mata air dan sumur yang tidak pernah kering. Sumbernya adalah Yesus, sumbernya adalah Sorga. Dari sana kita peroleh air dipakai untuk merendam, digembleng dan digodok sehingga bisa berubah. Dengan itu kita bisa berubah.

Masakan kita tidak bisa berubah. Kalau ada yang berkata “saya sudah tidak bisa berubah dan memang saya sudah begini” itu sama dengan mempertahankan yang keliru/yang salah. Makanya jangan kita membahasakan “memang orang itu pengkotor dan susah dia mau bersih”. Orang itu bisa berubah kalau digembleng air Firman Allah! Tidak bisa berubah kalau kita membahasakan bahasa itu terus menerus sehingga akhirnya tidak bisa. Tetapi kalau kita yakini bahwa kehidupan itu direndam dalam air dan digembleng oleh Firman Allah maka pasti bisa, orang yang kotor bisa menjadi bersih dan mulia. Masalahnya mau digembleng atau tidak mau digembleng.

Kalau kita mau digembleng kita bisa berubah. Macan tutul tidak bisa berubah belangnya tetapi kita manusia bisa berubah. Contohnya wanita tadi yang ada dalam Yohanes pasal 4 akhirnya berubah total. Banyak contoh di dalam Alkitab, manusia-manusia yang bejat akhirnya berubah. Tetapi banyak juga contoh dalam Alkitab yang baik malah berubah menjadi bejat, jangan kita seperti itu. Yang Tuhan cari adalah dari yang bejat berubah menjadi yang baik, itu bisa terjadi asalkan kita mau digembleng, mau direndam di dalam air oleh Firman.

4.       Karung
Kalau sudah sampai pada karung maka akan diakhiri dengan pengakuan yang luar biasa yang yang membuahkan terjadinya angka 12 yaitu persekutuan.
Kejadian 44:2,8,11-16
44:2 Dan pialaku, piala perak itu, taruhlah di dalam mulut karung anak yang bungsu serta uang pembayar gandumnya juga." Maka diperbuatnyalah seperti yang dikatakan Yusuf.
44:8 Bukankah uang yang kami dapati di dalam mulut karung kami telah kami bawa kembali kepadamu dari tanah Kanaan? Masakan kami mencuri emas atau perak dari rumah tuanmu?
44:11 Lalu segeralah mereka masing-masing menurunkan karungnya ke tanah dan masing-masing membuka karungnya.
44:12 Dan kepala rumah itu memeriksanya dengan teliti; ia mulai dengan yang sulung sampai kepada yang bungsu; maka kedapatanlah piala itu dalam karung Benyamin.
44:13 Lalu mereka mengoyakkan jubahnya dan masing-masing memuati keledainya, dan mereka kembali ke kota.
44:14 Ketika Yehuda dan saudara-saudaranya sampai ke dalam rumah Yusuf, Yusuf masih ada di situ, sujudlah mereka sampai ke tanah di depannya.
44:15 Berkatalah Yusuf kepada mereka: "Perbuatan apakah yang kamu lakukan ini? Tidakkah kamu tahu, bahwa seorang yang seperti aku ini pasti dapat menelaah?"
44:16 Sesudah itu berkatalah Yehuda: "Apakah yang akan kami katakan kepada tuanku, apakah yang akan kami jawab, dan dengan apakah kami akan membenarkan diri kami? Allah telah memperlihatkan kesalahan hamba-hambamu ini. Maka kami ini, budak tuankulah kami, baik kami maupun orang pada siapa kedapatan piala itu."

Ini bagaikan karung yang masuk dalam gemblengan, pemilik-pemiliknya masuk dalam gemblengan. Bahasa mereka dapat di artikan “dengan gemblengan ini Tuhan sudah menunjukkan kesalahan kami”. Kesalaham kami bukan kesalah orang lain. Karung mereka masuk dalam gemblengan melalui Yusuf yang adalah gambaran roh Mempelai. Akhirnya mereka mengambil sikap menjadi hamba, merendahkan diri serendah-rendahnya.

Tadinya mereka berjalan tentu dalam suasana riang gembira sebab yang mereka takutkan yaitu adik mereka yang bungsu yang menjadi permasalahan sehingga ayahnya hampir tidak mengizinkan dia pergi sekarang bisa luput. Ternyata gemblengan ini belum selesai, sekalipun mereka merasa hal itu sudah selesai. Gembelengan berjalan terus sebab tujuan gemblengan ini untuk menampilkan angka 12. Akhirnya mereka bersama-sama berucap “kami menjadi hamba”.

Sifat seorang hamba dalam Alkitab ada 4:
1)      Ulet, diambil dari bahasa Ibrani Ebet
Ketika saudara-saudara Yusuf ini menyatakan diri menjadi hamba apakah sebelumnya mereka tidak ulet? Kali ini ada tuntutan Tuhan supaya mereka ulet. Hamba itu harus gesit dan lincah. Ketika mereka berkata menjadi hamba berarti mereka diperhadapkan harus ulet, gesit dan lincah.

2)      Dapat dipercaya pada satu tugas, diambil dari bahasa Ibrani Abat
Jangan dulu banyak tugas, satu tugas dulu. Kami hamba Tuhan apakah benar dipercayakan Tuhan satu tugas? Tunjukan dedikasi saudara dalam jalankan tugas.

3)      Benar-benar dia mengabdi pada tuan atau Tuhan sebagai pemilik, diambil dari bahasa Ibrani Syakir
Ini yang Allah inginkan dalam kehidupan yang mengatakan dirinya hamba. Kita harus mengabdi kepada Tuhan dan merasa kita dimiliki oleh Tuhan.

4)      Mengabdi kepada atasan, diambil dari bahasa Ibrani Sharath
Atasan ini belum tentu itu pemilik dari hamba itu sebagai bawahan tunjukan tanda taat/ tunduk pada atasan.
2 Timotius 2:4
2:4 Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.

Mereka ini terlalu mudah berucap padahal belum tentu mampu. Tetapi dengan ucapan ini akhirnya rahasia roh mempelai dibuka kepada mereka. Jadi dengan gemblengan bagian yang terakhir ini maka terbukalah rahasia Yusuf yang menunjuk rahasia Mempelai. Yusuf akhirnya tidak tahan lagi. Sudah berapa lama dia menyembunyikan rahasia dan sudah saatnya dibuka. Kepada siapa dibuka rahasia Mempelai? Kepada kehidupan yang ulet, dapat dipercaya pada satu tugas, mengabdi pada Tuhan dan mengabdi pada atasannya. Pada orang seperti itu pasti dipercayakan rahasia Mempelai.

Yusuf tidak tahan lagi dan menyuruh pegawai-pegawainya keluar dan tertinggal 11 orang saudaranya yang kebingungan berhadapan dengan siapa. Saat itu rahasia Mempelai dia buka “aku Yusuf saudaramu”. Rahasia Tuhan dibuka kalau ada pengakuan dan kita mau ulet, dapat dipercaya, mengabdi pada pemilik kita dan mengabdi pada atasan kita. Kalau seperti itu maka Tuhan akan membuka rahasia diriNya “Aku Mempelai Laki-laki Sorga”.

Begitu yang 11 ini serempak mengucapkan mau menjadi hamba maka walaupun dalam keadaan gemetar dan ketakutan maka suasana yang genting, suasana yang menyeramkan, suasana yang selama ini mereka berupaya untuk hindari, suasana yang mencekam ini dirubah menjadi suasana mempelai yang menyatukan kembali 12 orang ini. Angka 12 ini tampil.
Kejadian 45:1-3
45:1 Ketika itu Yusuf tidak dapat menahan hatinya lagi di depan semua orang yang berdiri di dekatnya, lalu berserulah ia: "Suruhlah keluar semua orang dari sini." Maka tidak ada seorang pun yang tinggal di situ bersama-sama Yusuf, ketika ia memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya.
45:2 Setelah itu menangislah ia keras-keras, sehingga kedengaran kepada orang Mesir dan kepada seisi istana Firaun.
45:3 Dan Yusuf berkata kepada saudara-saudaranya: "Akulah Yusuf! Masih hidupkah bapa?" Tetapi saudara-saudaranya tidak dapat menjawabnya, sebab mereka takut dan gemetar menghadapi dia.

Justru itu yang mereka takutkan yaitu persoalan ayah mereka. Sebab ayah mereka sudah berkata:
Kejadian 44:29
44:29 Jika anak ini kamu ambil pula dari padaku, dan ia ditimpa kecelakaan, maka tentulah kamu akan menyebabkan aku yang ubanan ini turun ke dunia orang mati karena nasib celaka.

Tetapi pengakuan mereka muncul karena karung mau direndam, hidup mereka mau digembleng bagaikan karung yang mau direndam. Ketika berada dalam suasana menegangkan semua itu berubah.

Kejadian 45:4-6
45:4 Lalu kata Yusuf kepada saudara-saudaranya itu: "Marilah dekat-dekat." Maka mendekatlah mereka. Katanya lagi: "Akulah Yusuf, saudaramu, yang kamu jual ke Mesir.
45:5 Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu.
45:6 Karena telah dua tahun ada kelaparan dalam negeri ini dan selama lima tahun lagi orang tidak akan membajak atau menuai.

Kalau saudara mau melihat pekerjaan matahari selama 12 jam, mau melihat pekerjaan Firman yang bermaksud menampilkan angka 12 maka saudara harus rela masuk dalam gemblengan sampai ada pengakuan rela menjadi hamba. Berarti sampai daging tidak bersuara, itu gambaran kemanusiaan kita tidak ada nilai lagi. Saya harus menjadi hamba, saya harus ulet, saya harus mengabdi kepada pemilik kita yaitu Yesus. Dalam jemaat ada pemimpin berarti itulah atasan kita dan kita harus tunduk kepadanya yang arahnya kepada Tuhan mempelai Laki-laki sorga.

Gereja Tuhan akan merasakan persekutuan, bukan persekutuan yang buatan manusia tetapi persekutuan yang diwarnai dengan roh Mempelai, itu persekutuan yang benar. Persekutuan yang ditandai dengan roh Mempelai ini persekutuan yang indah yang Allah sedang garap dan galang dalam kehidupan kita hari-hari terkahir ini.

Apakah kita sedang melaju ke sana/ Apakah kita masih mempertahankan perilaku-perilaku yang kurang bagus, apakah kita masih mempertahankan kulit yang menunjukkan perbuatan yang jahat bukan yang baik atau sudah mengarah pada karung? Kalau sudah menuju ke sana maka persekutuan kita akan ditandai dengan persekutuan yang dihiasai roh mempelai.

Saya sebagai hamba Tuhan yang dipercayakan oleh Tuhan menyampaikan Firman Allah pada kesempatan ini, tujuan Tuhan adalah untuk menggiring kita pada persekutuan yang bernuansa Roh Mempelai bukan persekutuan buatan manusia yang dasarnya adalah kedagingan. Persekutuan yang dibangun dengan cara itu tidak akan bertahan bahkan akan berakhir dengan memalukan.

Persekutuan kita harus diarahkan pada gemblengan-gemblengan yang sudah kita ikuti tadi sampai titik yang terakhir kita bisa mengaku “saya hamba”. Kehidupan yang mau menjadi hamba adalah kehidupan yang akan dirangkul oleh roh Mempelai. Ini yang sedang Tuhan Yesus rancang. Itu sebabnya ketika mendengar Firman jangan kita bereaksi daging. Kalau kita tetap seperti itu maka kita tidak akan menikmati roh Mempelai. Kehidupan yang mempertahankan reaksi-reaksi daging jangan berharap untuk menikmati roh Mempelai.

Imamat 11:33-34
11:33 Kalau seekor dari binatang-binatang itu jatuh ke dalam sesuatu belanga tanah, maka segala yang ada di dalamnya menjadi najis dan belanga itu harus kamu pecahkan.
11:34 Dalam hal itu segala makanan yang boleh dimakan, kalau kena air dari belanga itu, menjadi najis, dan segala minuman yang boleh diminum dalam belanga seperti itu, menjadi najis.
Belanga tanah harus dipecahkan dan pembakaran roti serta anglo harus dihancurkan. Disini Tuhan memperlihatkan ketegasan dan ditanggapi oleh hamba Tuhan dan umat Tuhan dengan memecahkan, artinya tidak mau meneruskan apa yang salah. Anglo dihancurkan berarti benar-benar putus hubungan sama sekali dengan yang tidak berkenan kepada Tuhan. Hasilnya sampai pada benih.

Mari kita memperhatikan lebih dahulu bagaimana kehidupan yang sampai pada pengakuan dan akhirnya roh Mempelai tampil dan menyejukan. Saudara bayangkan dalam tempo 1 menit saja terlalu lama, bisa dihitung dengan detik. Tadinya hati mereka panik, galau, kacau balau sebab teringat bahasa ayah mereka, tetapi tiba-tiba berubah sekejab mata. Tidaklah ini bagaikan belang macan yang tiba-tiba berubah, kulit orang Etiopia yang berubah? Suasana yang tadinya menegangkan dalam waktu yang singkat tiba-tiba berubah kebahagiaan.

Kemudian Yusuf menggiring mereka makan bersama-sama. Apa yang menjadi perbincangan mereka? Mereka lupa sama sekali dengan peristiwa yang baru saja terjadi. Peristiwa yang tadi terjadi tidak disinggung-singgung lagi. Itulah kuatnya kalau ada roh Mempelai yang mengikat kita dalam persekutuan yang benar, tidak disinggung lagi yang sudah lalu.
Kejadian 45:7-10
45:7 Maka Allah telah menyuruh aku mendahului kamu untuk menjamin kelanjutan keturunanmu di bumi ini dan untuk memelihara hidupmu, sehingga sebagian besar dari padamu tertolong.
45:8 Jadi bukanlah kamu yang menyuruh aku ke sini, tetapi Allah; Dialah yang telah menempatkan aku sebagai bapa bagi Firaun dan tuan atas seluruh istananya dan sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir.
45:9 Segeralah kamu kembali kepada bapa dan katakanlah kepadanya: Beginilah kata Yusuf, anakmu: Allah telah menempatkan aku sebagai tuan atas seluruh Mesir; datanglah mendapatkan aku, janganlah tunggu-tunggu.
45:10 Engkau akan tinggal di tanah Gosyen dan akan dekat kepadaku, engkau serta anak dan cucumu, kambing domba dan lembu sapimu dan segala milikmu.

Gosyen ada dua pengertian: daerah segi empat dan daerah penggembalaan. Daerah segi empat menubuatkan Yerusalem Baru. Jadi kehidupan  yang bisa masuk dalam gemblengan sampai pada kesadaran “aku hamba” dan tidak lagi mempertahankan harga dirinya maka dia akan menikmati Gosyen.

Kejadian 45:13-15
45:13 Sebab itu ceritakanlah kepada bapa segala kemuliaanku di negeri Mesir ini, dan segala yang telah kamu lihat, kemudian segeralah bawa bapa ke mari."
45:14 Lalu dipeluknyalah leher Benyamin, adiknya itu, dan menangislah ia, dan menangis pulalah Benyamin pada bahu Yusuf.
45:15 Yusuf mencium semua saudaranya itu dengan mesra dan ia menangis sambil memeluk mereka. Sesudah itu barulah saudara-saudaranya bercakap-cakap dengan dia.

Mereka tidak lagi bercakap tentang yang menyeramkan karena sudah diisi dengan roh Mempelai. Kenapa bisa diisi dengan roh Mempelai? Karena mereka rela masuk dalam gemblengan, ada air dari mata air dan ada air dari sumur yang tidak pernah kering. Berbahagialah wanita yang tadinya adalah sampah masyarakat kemudian dia diangkat oleh Yesus dan nilainya tinggi sekali bagaikan bintang yang bercahaya di antara langit dan bumi. Sehancur-hancurnya kita, serusak bagaimanapun kita kalau kita masih mau digembleng oleh Tuhan maka masih ada harapan untuk kita diorbitkan oleh Tuhan bagaikan bintang yang cemerlang. Kita sudah harus mengambil sikap bagaimana seharusnya supaya ada ketekatan untuk putus hubungan dengan yang lalu dan hidup di dalam suasana mempelai.

Apa kata Yusuf lebih lanjut?
Kejadian 45:16-18
45:16 Ketika dalam istana Firaun terdengar kabar, bahwa saudara-saudara Yusuf datang, hal itu diterima dengan baik oleh Firaun dan pegawai-pegawainya.
45:17 Lalu berkatalah Firaun kepada Yusuf: "Katakanlah kepada saudara-saudaramu: Buatlah begini: muatilah binatang-binatangmu dan pergilah ke tanah Kanaan,
45:18 jemputlah ayahmu dan seisi rumahmu dan datanglah mendapatkan aku, maka aku akan memberikan kepadamu apa yang paling baik di tanah Mesir, sehingga kamu akan mengecap kesuburan tanah ini.

Kalau ada roh mempelai maka apa yang paling baik itu yang Tuhan akan berikan kepada kita.
Kejadian 45:20,23
45:20 Janganlah kamu merasa sayang meninggalkan barang-barangmu, sebab apa yang paling baik di seluruh tanah Mesir ini adalah milikmu."
45:23 Di samping itu kepada ayahnya dikirimkannya sepuluh ekor keledai jantan, dimuati dengan apa yang paling baik di Mesir, lagipula sepuluh ekor keledai betina, dimuati dengan gandum dan roti dan makanan untuk ayahnya dalam perjalanan.

Jadi rahasia Tuhan untuk memberkati kita adalah ini, kita harus masuk dalam gemblengan dan jangan bereaksi melawan. Dalam gemblengan walaupun ada rasa sakit tetapi jangan kita menentang atau melawan. Kalau kita sudah sampai pada titik nol yaitu tidak bersuara lagi maka kita akan diganjar oleh Tuhan dengan apa yang terbaik.

Saya menikmati Tuhan memberikan yang terbaik yaitu pembukaan rahasia Firman Tuhan ungkapkan. Kalau Tuhan memberikan yang terbaik yaitu pembukaan rahasia Firman maka itu tanda Tuhan mengasihi saya dan sidang jemaat. Apalagi kalau hanya persoalan yang jasmani pasti Tuhan sediakan, asalkan kita menempatkan diri sebagai hamba. Itu adalah gagasan, itu rancangan Tuhan untuk saya dan saudara. Tuhan tidak mendustai saudara. Kalau ada ciri hamba ulet, bisa dipercaya, mengabdi kepada Tuhan, mengabdi kepada atasan maka akan ikut serta roh Mempelai, Tuhan akan memberikan pembukaan rahasia Firman. Perkara yang lain juga akan Tuhan sediakan. Yang terbaik itu yang telah Tuhan siapkan bagi saya dan saudara.


Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar