20150315

Kebaktian Umum, Minggu 15 Maret 2015 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Zakharia 11:3
11:3 Dengar, para gembala meratap! Sebab kemegahan mereka sudah dirusakkan. Dengar, singa-singa mengaum! Sebab sudah dirusakkan kebanggaan sungai Yordan.

Tuhan berbicara kepada alam dan alam mendengarkan suara Tuhan. Tuhan berbicara kepada manusia khususnya umatNya tetapi sikap umatNya malah memalingkan telinganya. Kalau kepada bumi Tuhan berbicara bumi mendengar tetapi kalau kepada manusia Tuhan berbicara, manusia yang sebenarnya kepadanya ada rencana Tuhan untuk menyelamatkan tetapi malah menepis/ menolak.

Orang-orang kepercayaan Tuhan yang menggembalakan domba dikatakan “dengar mereka meratap”. Padahal kita mengetahui gembala atau episkopos ini mempunyai tugas yang spesifik. Bukan hanya menyelenggarakan ibadah semata tetapi ada empat tugas utamanya:
1.      Mengawai domba-domba agar domba-domba ini tidak terkontaminasi dengan ajaran asing dan jangan sampai berkeliaran.
2.      Memelihara, memberikan jaminan Firman yang sehat, pelajaran Firman yang sehat dan memberikan air yang jernih agar domba itu bertumbuh, domba itu dibawa pada Si Pemiliknya kelak nanti (Yesus).
3.      Memperhatikan dengan seksama atau dengan teliti. Manakala kami menemukan hal-hal yang kurang pas, bila kami sampaikan atau tunjukkan maka seyogyanyalah domba ini menerima. Berarti dia menerima pelayanan episkopos, menerima pelayanan pastoral atau penggembalaan.
4.      Menyelidik dengan sikap sungguh-sungguh agar kelak tidak terlibat. Kalau dua orang terlibat dalam perselisihan maka dia harus menyelidik dengan sungguh-sungguh agar jangan sampai dia jatuh pada posisi keberpihakan. Itu tidak boleh terjadi karena dia harus selalu menjadi penengah, juga dalam kondisi nikah.

Yang kita lihat dalam Zakharia pasal 11 gembala ini meratap. Bukan meratap karena melihat domba-domba yang kepayahan atau domba yang tidak teratur tetapi karena sesuatu yang mereka cari tidak terpenuhi lagi. Gembala-gembala yang bertugas di sini sudah meninggalkan tanggung jawab yang sesungguhnya. Mereka sudah menjual domba. Ada yang membeli dan menyembelih dengan tidak ada kasih sayang. Jadi motivasi pelayanan dari gembala-gembala ini adalah untuk mendapatkan keuntungan dari domba-domba dan mereka kehilangan hal itu sehingga mereka meratap.

Mustinya gembala menangis karena demi pertumbuhan rohani domba-domba. Yang ditangisi bagaimana untuk menghentar domba-domba untuk bertemu dengan Pemiliknya itulah Yesus, bagaimana menghentar jemaat untuk menjadi Mempelai Wanita bertemu dengan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga, tetapi mereka sudah meninggalkan arti panggilan dan hanya memangsa domba-domba. Ini yang dikatakan “Dengar, para gembala meratap!” karena Tuhan sudah merampas domba dari mulut mereka (mangsa mereka dirampas oleh Tuhan) istilah memangsa ditujukan pada binatang buas yang memangsa binatang lain tetapi di sini gembala (buas).

Kemudian ditambah lagi “Dengar, singa-singa mengaum! Sebab sudah dirusakkan kebanggaan sungai Yordan”. Singa di sini juga identik dengan gembala tetapi bukan singa dari suku Yehuda. Artinya di sini gembala sudah berubah menjadi binatang buas yang memangsa domba-domba, memangsa umat Tuhan. Bukan itu maksud Tuhan menarik umat Tuhan, bukan untuk dimangsa seperti singa memangsa. Kenapa mereka meraung-raung? Sebab di tempat mereka mengendap-endap untuk menangkap domba-domba sudah tidak ada lagi karena domba-domba sudah dirampas oleh Tuhan.

Tuhan tidak mau domba-domba yang sudah dibeli dengan darahNya itu diselewengkan. Tuhan tidak mau tujuan utamanya diselewengkan untuk kepentingan manusiawi. Domba-domba ini diibaratkan seperti kayu yang dibawa untuk dipakai dalam pembangunan Bait Allah atau Tubuh Kristus. Akhirnya menangisnya gembala-gembala dan sadarnya mereka, bukan kesadaran mereka karena bertobat tetapi karena sadar sudah tidak ada yang dia kunyah.

Ini juga yang dikatakan dalam kitab nabi Mikha. Kalau tidak ada yang dikunyah mereka mengangkat perang dari mimbar, tetapi kalau ada yang dikunyah mereka menyerukan damai.
Mikha 3:5
3:5 Beginilah firman TUHAN terhadap para nabi, yang menyesatkan bangsaku, yang apabila mereka mendapat sesuatu untuk dikunyah, maka mereka menyerukan damai, tetapi terhadap orang yang tidak memberi sesuatu ke dalam mulut mereka, maka mereka menyatakan perang.

Domba-domba yang mau mereka mangsa itu diambil oleh Tuhan dan domba-domba ini juga diibaratkan seperti kayu balok. Kita juga diibaratkan seperti kayu yang mau dibawa untuk menjadi bangunan Bait Allah.

Kalau domba-domba itu tujuannya untuk dimangsa hasilnya hanya mencerai-beraikan.
Yeremia 49:19; 50:44
49:19 Sesungguhnya, seperti singa yang bangkit keluar dari hutan belukar sungai Yordan mendatangi padang rumput tempat kawanan domba, demikianlah Aku akan membuat mereka lari dengan tiba-tiba dari negeri itu dan mengangkat di dalamnya dia yang Kupilih. Sebab siapakah yang seperti Aku? Siapakah yang berani mendakwa Aku? Siapakah gerangan gembala yang tahan menghadapi Aku?
50:44 Sesungguhnya, seperti singa yang bangkit keluar dari hutan belukar sungai Yordan mendatangi padang rumput tempat kawanan domba, demikianlah Aku akan membuat mereka lari dengan tiba-tiba dari negeri itu dan mengangkat di atasnya dia yang Kupilih. Sebab siapakah yang seperti Aku? Siapakah yang berani mendakwa Aku? Siapakah gerangan gembala yang tahan menghadapi Aku?

Ratapan 3:10-11
3:10 Laksana beruang Ia menghadang aku, laksana singa dalam tempat persembunyian.
3:11 Ia membelokkan jalan-jalanku, merobek-robek aku dan membuat aku tertegun.

Di sini Tuhan menunjukkan perilaku gembala-gembala yang seperti singa yang bersembunyi, membelokkan jalan Tuhan dan merobek-robek. Singa yang mengaum ini yang memangsa domba, yang menjual domba, yang membeli dan menyembelih dengan tidak ada rasa sayang, akibatnya jalan Tuhan dibelokkan dan akhirnya umat Tuhan terobek-robek/ terkoyak-koyak. Sesudah merobek-robek atau sesudah gembala ini membelokkan jalan Tuhan berarti gembala itu buta.
Kisah Para Rasul 13:8-11
13:8 Tetapi Elimas -- demikianlah namanya dalam bahasa Yunani --, tukang sihir itu, menghalang-halangi mereka dan berusaha membelokkan gubernur itu dari imannya.
13:9 Tetapi Saulus, juga disebut Paulus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap dia,
13:10 dan berkata: "Hai anak Iblis, engkau penuh dengan rupa-rupa tipu muslihat dan kejahatan, engkau musuh segala kebenaran, tidakkah engkau akan berhenti membelokkan Jalan Tuhan yang lurus itu?
13:11 Sekarang, lihatlah, tangan Tuhan datang menimpa engkau, dan engkau menjadi buta, beberapa hari lamanya engkau tidak dapat melihat matahari." Dan seketika itu juga orang itu merasa diliputi kabut dan gelap, dan sambil meraba-raba ia harus mencari orang untuk menuntun dia.

Mari kita melihat kebanggan sungai Yordan.
II Raja-raja 6:1-2
6:1 Pada suatu hari berkatalah rombongan nabi kepada Elisa: "Cobalah lihat, tempat tinggal kami di dekatmu ini adalah terlalu sesak bagi kami.
6:2 Baiklah kami pergi ke sungai Yordan dan masing-masing mengambil satu balok dari sana, supaya kami membuat tempat tinggal untuk kami." Jawab Elisa: "Pergilah!"

Balok di sungai Yordan ini dapat dikatakan bagaikan domba-domba yang akan disergap oleh gembala yang sudah berubah menjadi binatang buas. Berarti mereka mau mengambil domba untuk dikembalikan pada citra yang benar. Kita ini juga kayu yang akan diambil menjadi bahan bangunan yaitu rumah Tuhan.

II Raja-raja 6:3-7
6:3 Lalu berkatalah seorang: "Silakan, ikutlah dengan hamba-hambamu ini." Jawabnya: "Baik aku akan ikut."
6:4 Maka ikutlah ia dengan mereka. Setelah mereka sampai di sungai Yordan, mereka pun menebang pohon-pohon.
6:5 Dan terjadilah, ketika seorang sedang menumbangkan sebatang pohon, jatuhlah mata kapaknya ke dalam air. Lalu berteriak-teriaklah ia: "Wahai tuanku! Itu barang pinjaman!"
6:6 Tetapi berkatalah abdi Allah: "Ke mana jatuhnya?" Lalu orang itu menunjukkan tempat itu kepadanya. Kemudian Elisa memotong sepotong kayu, lalu dilemparkannya ke sana, maka timbullah mata kapak itu dibuatnya.
6:7 Lalu katanya: "Ambillah." Orang itu mengulurkan tangannya dan mengambilnya.

Kita melihat di sini ada kesepakatan mereka untuk memperbaharui bangunan. Ini sangat menyenangkan hati hamba Tuhan karena umat Tuhan memiliki satu arah pandangan. Itulah kesukaan Tuhan kalau melihat umatNya memiliki pandangan yang sama mau terlibat dalam mega proyeknya Tuhan, mau terlibat dalam pembangunan Tubuh Kristus.

Yang mereka inginkan adalah mengambil kayu di sungai Yordan/ dapat dikatakan mereka pergi ke sungai Yordan untuk merebut domba-domba yang mau dimangsa oleh gembala-gembala. Banyak domba-domba yang mau dimangsa gembalanya dan mereka harus kita rebut. Itu adalah kerja yang direstui oleh Tuhan karena kita menaruh belas kasihan melihat ada orang-orang yang jatuh dalam penggembalaan yang memperjual belikan domba serta menyembelihnya dengan tidak ada belas kasihan.
Penggembalaan seperti itu tidak ada kaitannya dengan Yesus sebagai Imam Besar yang penuh belas kasihan.

Ibrani 4:14-15
4:14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
4:15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.

Turut merasakan itu ada tiga hal:
1.      Bertindak seperti keadaan orang itu. Dia melihat orang itu terancam karena mau dimangsa gembala maka dia bertindak.
2.      Siap memberi pengampunan kepada orang yang datang mengakui dosanya.
3.      Tidak cepat menghukum tetapi memberi kesempatan untuk bertobat.

Kalau gembala yang membeli dan menyembelih maka mana ada belas kasihan lagi. Gembala yang tidak mempunyai belas kasihan ini adalah bukan mitra kerjanya Tuhan Yesus.
I Korintus 3:9
3:9 Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.

Gereja diibaratkan ladang dan bangunan Allah. Bangunan ini bahannya dari kayu, kayu inilah yang mau dirampas oleh orang yang bermitra dengan Tuhan. Itulah domba yang mau dimangsa oleh gembala yang tidak punya belas kasihan.

Di sini ada tanda-tanda kegerakan yang perlu ditanggapi dengan serius. Mereka pergi ke sungai Yordan untuk mengambil kayu, seorang satu balok kayu. Minimal satu orang memenangkan satu jiwa. Dikatakan itu harus dipikul, berarti itu sebagai tanggung jawab kita. Hamba Tuhan dan umat Tuhan harus memiliki tanggung jawab. Bukan gembala yang melahirkan domba tetapi domba yang melahirkan domba. Jadi harus ada tanggung jawab bagaimana untuk memenangkan satu jiwa. Jiwa ini kasihan rohaninya, sudah dalam keadaan terpuruk karena hanya dimangsa oleh gembala, ini yang harus kita menangkan. Memenangkan jiwa di sini bukan lagi jiwa yang baru yang mau lahir baru tetapi jiwa yang sudah ada digembalakan tetapi rohaninya tidak bertumbuh karena diterlantarkan oleh sistem penggembalaan.

Maksud yang indah ini disambut gembira oleh Elisa sebagai pemimpin. Elisa ini ada Roh Allah.
II Raja-raja 2:15
2:15 Ketika rombongan nabi yang dari Yerikho itu melihat dia dari jauh, mereka berkata: "Roh Elia telah hinggap pada Elisa." Mereka datang menemui dia, lalu sujudlah mereka kepadanya sampai ke tanah.

Elisa ada Firman.
II Raja-raja 3:12
3:12 Berkatalah Yosafat: "Memang padanya ada firman TUHAN." Sesudah itu pergilah raja Israel dan Yosafat dan raja Edom kepada Elisa.

Insiatif atau gagasan dari umat Tuhan ternyata pas dengan selera Firman dan Roh Kudus. Itu sebabnya Elisa menyambut dengan serius. Kalau dalam diri Elisa ada Firman dan Roh Kudus berarti Firman dan Roh Kudus menyambut gagasan mereka. Ketika Elisa mendengar gagasan mereka untuk maju maka itu menyenangkan hati Elisa. Berarti kalau kita mau maju rohani berarti kita menyenangkan Firman dan Roh Kudus. Tetapi kalau umat Tuhan berpangku tangan dan bermasa bodoh itu menyedihkan Firman dan Roh Kudus. Itu sebabnya umat Tuhan harus punya inisiatif untuk maju. Dalam hal ini untuk maju merebut jiwa-jiwa yang mau dimangsa oleh gembalanya walaupun itu bersiko tinggi. Kalau seperti itu berarti kita ada naluri dan rasa prihatin melihat domba-domba yang hanya dimangsa oleh gembala.

Lokasi kita merebut ini bukan di sembarang tempat tetapi di sungi Yordan. Kenapa di sana? Sebab dikatakan kebanggan sungai Yordan yang dirusak itulah yang membuat singa-singa meratap. Dirusak di sini bukan perbuatan mengacak-acak tetapi mereka yang memangsa ini tujuan mereka sudah dirusak oleh Elisa dan murid-muridnya mereka datang untuk merampas.

Kalau gereja Tuhan tidak punya gagasan, tidak bertanggung jawab untuk meramu kayu, untuk memenangkan jiwa walaupun hanya satu maka Tuhan akan bergerak dan itu akan sakit bagi daging kita. Kalau tidak punya minat untuk berkembang maka Tuhan punya cara, Tuhan akan mengutus orang untuk memukul kita baru kita bergerak. Ini jangan sampai terjadi dalam diri kita.
Kisah Para Rasul 8:1
8:1a Saulus juga setuju, bahwa Stefanus mati dibunuh.
8:1b Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria.

Itu terjadi sebab selama ini mereka bermasa bodoh. Padahal sebelum Tuhan berpisah dengan mereka, Tuhan sudah menyuruh mereka untuk bersaksi mulai dari Yerusalem, Samaria, Yudea sampai ke ujung bumi. Artinya mereka disuruh memenangkan jiwa tetapi mereka tidak bergerak sehingga akhirnya Tuhan mengirimkan cambuk sampai mereka menjelajah memberitakan injil.
Kisah Para Rasul 8:2-4
8:2 Orang-orang saleh menguburkan mayat Stefanus serta meratapinya dengan sangat.
8:3 Tetapi Saulus berusaha membinasakan jemaat itu dan ia memasuki rumah demi rumah dan menyeret laki-laki dan perempuan ke luar dan menyerahkan mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara.
8:4 Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil.

Kenapa harus menunggu cambuk dulu baru mau bersaksi, ini jangan sampai terjadi dalam hidup kita. Jangan tunggu kita baru mau bersaksi dicambuk oleh Tuhan dulu. Jangan seperti sapi yang diikat tali lehernya, nanti dicambuk baru mau jalan.

Ketika bahasa itu disampaikan kepada Elisa, Elisa mengapresiasi. Berarti bahasa mereka cocok dengan tanggapan Firman dan Roh Kudus. Firman dan Roh Kudus yang ada pada Elisa berkata “pergilah!”. Ini adalah bahasa yang enak tetapi mereka tidak mau pergi kalau Elisa tidak ikut. Artinya mereka mau bekerja dan bergerak dengan dikontrol oleh Firman dan Roh Kudus. Jangan bekerja tanpa kontrol Firman dan Roh Kudus sebab bisa salah dan akibatnya akan terulang yakni kembali menjual domba dan menyembelih dengan tidak mengasihani.

Ini yang terjadi di zaman Nehemia dan membuat dia marah karena orang-orang itu menjual domba untuk dibeli lagi. Yang menjual domba ini malah berteriak “puji Tuhan aku kaya”.
Nehemia 5:8
5:8 Berkatalah aku kepada mereka: "Kami selalu berusaha sedapat-dapatnya untuk menebus sesama orang Yahudi yang dijual kepada bangsa-bangsa lain. Tetapi kamu ini justru menjual saudara-saudaramu, supaya mereka dibeli lagi oleh kami!" Mereka berdiam diri karena tidak dapat membantah.

Ini jangan sampai terjadi dalam diri kita. Biarlah kita menjadi tangan Tuhan untuk meyampaikan berita tebusan kepada mereka. Kita harus menarik mereka, menangkan mereka, tarik jiwa-jiwa bukan untuk dijual apalagi dijual kepada bangsa lain. Orang Yehuda dan Yerusalem dijual oleh orang Tirus. Yehuda adalah jalur kedatangan Tuhan Yesus yang adalah Kepala gereja. Yerusalem menunjuk jemaat yang dibangun menjadi Tubuh Kristus. Jadi menjual Yehuda berarti menjual Kepala dan menjual Yerusalem berarti menjual Tubuh. Praktek menjual Kepala adalah menjual berita Kabar Mempelai, praktek menjual Tubuh adalah menjual jemaat untuk memperoleh perkara jasmani. Inilah yang terjadi dalam kitab nabi Yoel 3:6
3:6 dan telah menjual orang-orang Yehuda dan orang-orang Yerusalem kepada orang Yunani dengan maksud menjauhkan mereka dari daerah mereka.

Murid-murid Elisa berpandangan maju dan indah sikap mereka tidak mau pisah dengan Firman dan Roh. Itu sebabnya mereka mengajak Elisa untuk ikut. Elisa menyuruh mereka “pergilah!”. Berarti diberi kebebasan, tetapi tidak semua kebebasan itu berbuahkan yang baik. Jangan kebebasan itu menjadi sandungan.
I Korintus 8:1,9
8:1 Tentang daging persembahan berhala kita tahu: "kita semua mempunyai pengetahuan." Pengetahuan yang demikian membuat orang menjadi sombong, tetapi kasih membangun.
8:9 Tetapi jagalah, supaya kebebasanmu ini jangan menjadi batu sandungan bagi mereka yang lemah.

Itu sebabnya perlu Firman dan Roh Kudus supaya menunjuk mana yang membangun. Jangan cuma asal sebab nantinya kebebasan menjadi sandungan.
I Korintus 10:23-24
10:23 "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun.
10:24 Jangan seorang pun yang mencari keuntungannya sendiri, tetapi hendaklah tiap-tiap orang mencari keuntungan orang lain.

Galatia 5:13
5:13 Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.

Jadi dalam gerakan kita, dalam kita bekerja dan membangun, dalam kita berbuat sesuatu yang arahnya kepada Mempelai Laki-laki Sorga, kita membutuhkan tuntunan Firman dan Roh Kudus. Bagaikan murid-murid yang menginginkan Elisa ikut.

Benar mereka pergi, berarti mengambil balok satu orang satu balok. Berarti habislah riwayat singa yang memangsa di situ, habislah cerita gembala yang bagaikan singa di situ karena domba-domba yang bagaikan balok itu sudah dirampas. Itu sebabnya mereka merasa sudah dirusak dan sudah hancur. Tetapi itu terjadi karena mereka sudah salah dalam penggembalaan dan Tuhan mengutus hamba Tuhan yang punya niat suci dan selalu menginginkan dikontrol oleh Firman dan Roh Kudus. Dia tidak mau kerja serta tidak melakukan suatu pelayanan tanpa dikontrol oleh Firman dan Roh Kudus. Itu pelayan yang benar dan jemaat yang sehat rohaninya.

Kalau hanya mengikuti keinginan mereka sendiri memang poin yang pertama itu sudah bagus tetapi jangan berhenti pada poin pertama. Harus diperhatikan bagaimana gaya kerjanya, apakah ada kaitannya dengan Firman dan Roh Kudus, apakah dikontrol oleh Firman dan Roh Kudus. Kalau tidak dikontrol itu berbahaya nantinya bisa seperti singa dan beruang yang merobek-robek.

Kalau saudara melihat kasihan jiwa-jiwa yang dimangsa maka ayo kita rebut, kita di suruh oleh Tuhan untuk merebut. Murid-murid yang ada dalam penggembalaan Elisa ini disuruh untuk mengambil satu balok untuk satu orang. Berarti memenangkan jiwa dari penggembalaan yang salah, yang sudah tidak benar. Selama kita merindu bersekutu dengan Firman dan Roh Kudus dan berada pada pola ibadah yang benar maka saya sebagai gembala yakin tidak mungkin kita salah langkah.

Balok itu harus kita pikul, kebalikkannya adalah:
Matius 7:3-4
7:3 Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?
7:4 Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.

Balok itu harus dipikul jangan ditaruh di depan mata. Kita harus ada tanggung jawab untuk memenangkan jiwa jangan muda tersandung pada kekurangan orang lain. Untuk memenangkan jiwa kita harus lebih dahulu dibersihkan dan ada tanggung jawab. Berarti semua harus terlibat, jangan ada yang pangku tangan dalam pembangunan Tubuh Kristus.
Efesus 4:12
4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

Umat Tuhan diperlengkapi oleh lima jabatan yaitu nabi, rasul, penginjil, gembala dan guru. Gembala itu adalah guru karena tidak bisa menjadi gembala kalau tidak bisa mengajar. Semua ini memperlengkapi orang-orang kudus. Dalam tubuh kita ada jutaan sel, kalau sel itu mati maka dia akan keluar dari tubuh kita. Kalau sel itu hidup maka dia akan tetap ada dan hidup dalam tubuh kita. Kita ini semua ini adalah anggota Tubuh Kristus yang hidup maka kita harus ada gerakan. Semuanya itu didorong oleh pekerjaan lima jabatan yang akan memperlengkapi.

Memperlengkapi ini diambil dari kata katartizo atau katartismos. Kata itu adalah kata yang dipakai oleh para nelayan di timur tengah kalau mereka melempar jala lalu tersangkut dan robek maka ketika pulang mereka membenahinya kembali. Kata itu juga dipakai ketika dokter menyusun kembali tulang-tulang pada susunan yang tepat. Itu tugas lima jabatan. Artinya menempatkan sesorang pada tempat yang benar. Gembala pada tempat yang benar, diaken pada tempat yang benar, tua-tua pada tempat yang benar, paduan suara dan semuanya pada tempat yang benar. Di mulai dari dalam nikah, istri pada tempat yang benar, suami pada tempat yang benar. Itulah namanya “memperlengkapi”, sehingga kita melayani tidak tumpah tindih (tidak salah kaprah).

Dalam penggembalaan seorang gembala harus seorang laki-laki, itu katartizo. Kalau gembala seorang perempuan maka itu bukan katartizo, itu bukan pelayanan 5 jabatan. Berbicara lima jabatan tetapi tujuan dari lima jabatan itu malah diporak-porandakan. Kalau dalam rumah tangga istri menjadi kepala itu bukan lagi katartizo. Agar kita terlibat dalam pelayanan maka perlu pimpinan Firman dan Roh Kudus supaya kita tidak salah arah.

Ketika Adam dan Hawa jatuh dalam dosa maka pertama Tuhan menegur Adam. Bukan Hawa yang Tuhan cari tetapi Adam karena Adam yang bertanggung jawab. Yang pertama dipersalahkan Tuhan dari perbuatan Adam adalah karena dia sudah mendengar suara istrinya yang ajarannya salah. Poin kedua yang dipersalahkan adalah karena dia memakan buah pohon yang dilarang oleh Tuhan. Itu sebabnya hal ini diangkat kembali dalam:
I Timotius 2:13-14
2:13 Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa.
2:14 Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa.

Dalam Keluaran pasal 1 dan 2 diceritakan keadaan ketika orang Israel di Mesir. Ketika ibu-ibu melahirkan bayi laki-laki dan perempuan maka yang dibiarkan hidup adalah anak perempuan.berarti suara perempuan dikumandangkan dan suara laki-laki dipendam. Itu roh Firaun! Itu bukan katartizo bukan katartismos. Itulah cara kerjanya dari Firaun, cara kerja dari iblis!

Kalau ada wanita yang sudah mengkomando dan sudah menjadi gembala maka jemaat yang dilayani itulah yang harus kita rebut. Kasihan mereka cuma dimangsa, dijadikan objek pencaharian dan tidak diarahkan ke atas karena tidak ada katartizo.

Ketika lembu emas dibangun yang tampil di depan adalah perempuan. Tetapi ketika Tabernakel dibangun yang tampil di depan adalah laki-laki. Jadi kalau perempuan yang jadi kepala barisan maka hasilnya lembu emas. Kalau laki-laki yang jadi kepala barisan maka hasilnya adalah Tabernakel terbangun, terbangun Tubuh Kristus.
Keluaran 32:2
32:2 Lalu berkatalah Harun kepada mereka: "Tanggalkanlah anting-anting emas yang ada pada telinga isterimu, anakmu laki-laki dan perempuan, dan bawalah semuanya kepadaku."

Keluaran 35:20-22
35:20 Lalu pergilah segenap jemaah Israel dari depan Musa.
35:21 Sesudah itu datanglah setiap orang yang tergerak hatinya, setiap orang yang terdorong jiwanya, membawa persembahan khusus kepada TUHAN untuk pekerjaan melengkapi Kemah Pertemuan dan untuk segala ibadah di dalamnya dan untuk pakaian kudus itu.
35:22 Maka datanglah mereka, baik laki-laki maupun perempuan, setiap orang yang terdorong hatinya, dengan membawa anting-anting hidung, anting-anting telinga, cincin meterai dan kerongsang, segala macam barang emas; demikian juga setiap orang yang mempersembahkan persembahan unjukan dari emas bagi TUHAN.

Jangan tidak kenal katartizo nanti salah di hadapan Allah karena kita tidak di kontrol oleh Firmamn dan Roh Kudus. Sekalipun dalam penyembahan terdengar bahasa lidah tetapi sebenarnya tertipu karena Roh Kudus dan Firman tidak mungkin berseberangan. Roh Kudus pasti memuliakan Firman. Kalau mengatakan ada Roh Kudus lalu melawan Firman berarti yang ada pada orang itu bukan Roh Kudus. Kalau memang ada Roh Kudus pasti akan ditunjukkan bahwa Yesus adalah Mempelai Laki-laki Sorga.

Bergerak, bekerja, ibadah dan melayani harus ada kontrol Firman dan Roh Kudus, Meja Roti dan Kaki Dian.
Yohanes 4:23-24
4:23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

Kalau ada roh yaitu Roh Kudus (Kaki Dian) dan kebenaran yaitu Firman Tuhan (Meja Roti Sajian) baru pembangunan Tubuh Kristus itu berjalan benar dan teratur rapi. 

Dalam keluaran pasal 32 bukan mereka tidak beribadah, mereka mempersembahkan korban bakaran, mereka menyanyi dengan ramai sampai menari-nari tetapi yang terbangun adalah lembu emas. Mengapa lembu emas yang tampil? Karena wanita yang di depan. Dalam Keluaran pasal 35 laki-laki yang menjadi kepala barisan maka terciptalah Tabernakel berarti yang tercipta ialah Tubuh Kristus.

Sebenarnya Barak sudah disuruh maju berperang, sudah diberitahu dia akan menang dan membantai musuh di sungai Kison. Tetapi Barak tidak mau pergi. Barak memaksa Debora maju tetapi kalau seperti itu kemuliaan Barak (laki-laki) hilang.
Hakim-hakim 4:8
4:8 Jawab Barak kepada Debora: "Jika engkau turut maju aku pun maju, tetapi jika engkau tidak turut maju aku pun tidak maju."

Kasihan kalau perempuan yang maju maka laki-laki kehilangan kemuliaan Allah. Susunan ini jangan dibalik.
I Korintus 11:7
11:7 Sebab laki-laki tidak perlu menudungi kepalanya: ia menyinarkan gambaran dan kemuliaan Allah. Tetapi perempuan menyinarkan kemuliaan laki-laki.

Yang ditampilkan oleh Samuel adalah Barak. Samuel adalah seorang nabi.
I Samuel 12:11
12:11 Sesudah itu TUHAN mengutus Yerubaal, Barak, Yefta dan Samuel, dan melepaskan kamu dari tangan musuh di sekelilingmu, sehingga kamu diam dengan tenteram.

Rasul Paulus menampilkan Barak dan tidak menampilkan Debora. Paulus adalah rasul.
Ibrani 11:32
11:32 Dan apakah lagi yang harus aku sebut? Sebab aku akan kekurangan waktu, apabila aku hendak menceriterakan tentang Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud dan Samuel dan para nabi,

Gereja Tuhan dibangun di atas dasar nabi dan rasul,

Efesus 2:20
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.

kalau nabi berasaksi Barak lalu tidak menyebutkan lagi Debora dan rasul juga berkata begitu kenapa mau ngotot membangun gereja di atas nama Debora? Itu salah besar, berarti tidak mengerti katartismo, bukan membangun Tubuh Kristus.

Ketika Tuhan Yesus melayani dalam tubuh manusia selama 3,5 tahun, Dia sangat lembut terhadap wanita. Tetapi setelah bangkit dari kubur Tuhan Yesus keras kepada wanita, termasuk dalam suratNya kepada jemaat di Tiatira. Hal ini yang harus kita mengerti di akhir zaman ini.

Jangan kita hanya bangga dengan karunia-karunia roh, tetapi mana Firman pengajaran. Roh itu memuliakan Yesus, Yesus adalah Firman, Yesus itu adalah Kepala gereja, Yesus itu adalah Mempelai Laki-laki Sorga. Jadi Roh Kudus memuliakan Mempelai Laki-laki Sorga, Roh Kudus memuliakan Firman. 
Yohanes 16:14
16:14 Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku.

Kita harus terlibat dalam pembangunan tubuh Kristus. Jangan sampai ada yang berdiam diri. Maukah saudara merebut jiwa yang lain? Tentu kita tidak langsung datang menarik tetapi dengan bahasa bijak kita menyampaikan Firman dan ada pendekatan-pendekatan khusus yang harus kita upayakan sambil berdoa semoga Allah menjamah hatiNya.

Awalnya semuanya berjalan mulus, mendadak terjadi sesuatu.
II Raja-raja 6:5-6
6:5 Dan terjadilah, ketika seorang sedang menumbangkan sebatang pohon, jatuhlah mata kapaknya ke dalam air. Lalu berteriak-teriaklah ia: "Wahai tuanku! Itu barang pinjaman!"
6:6 Tetapi berkatalah abdi Allah: "Ke mana jatuhnya?" Lalu orang itu menunjukkan tempat itu kepadanya. Kemudian Elisa memotong sepotong kayu, lalu dilemparkannya ke sana, maka timbullah mata kapak itu dibuatnya.

Ajakan mereka untuk Elisa ikut serta dalam gerakan pembentukan Tubuh Kristus (artinya ajakan untuk tidak lepas dengan Firman dan Roh Kudus akhirnya berbuahkan hasil). Sekalipun mereka ada kesalahan tetapi karena ada Firman dan Roh Kudus maka kesalahan itu teratasi. Ketika kapak itu jatuh maka ada pengakuan spontan “itu barang pinjaman”. Artinya orang yang meminjam ini mengaku bahwa dia adalah orang yang tidak taat dan tidak dengar-dengaran. Dia terselip di antara mereka tetapi ternyata dia adalah orang yang tidak taat. Alkitab mengatakan meminjam itu berarti tidak taat kepada Tuhan.
Ulangan 28:15,43-44
28:15 "Tetapi jika engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan tidak melakukan dengan setia segala perintah dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka segala kutuk ini akan datang kepadamu dan mencapai engkau:
28:43 Orang asing yang ada di tengah-tengahmu akan menjadi makin tinggi mengatasi engkau, tetapi engkau menjadi makin rendah.
28:44 Ia akan memberi pinjaman kepadamu, tetapi engkau tidak akan memberi pinjaman kepadanya; ia akan menjadi kepala, tetapi engkau akan menjadi ekor.

Sebenarnya bukan cuma satu tetapi Tuhan menunjukkan bahwa di dalam gereja banyak yang membawa cara-cara kafir dibawa masuk dalam gereja. Ketetapan Firman tidak mereka lakukan, dia tidak takut kepada Firman. Jangan kita mengimpor cara dunia masuk dalam gereja tetapi biarlah kita mengekspor terang ke dunia. Biarlah kita menjadi terang, termasuk dalam soal membangun rumah Tuhan.

Jangan kita memakai sistem dunia tetapi biarlah kita memakai sistem Tuhan maka pasti saudara dikontrol oleh Firman, pasti saudara dikontrol oleh Roh Kudus maka suatu saat kita pasti dipermuliakan oleh Tuhan karena kitapun mempermuliakan Dia. Kalau mengimpor cara dunia masuk dalam gereja maka gereja menjadi kabur dan gelap. Padahal gereja adalah terang yang harus mengekspor terang ke dunia agar dunia menjadi terang.

Dengan kehadiran Firman dan Roh Kudus maka tahu solusinya bagaimana menangani orang yang sudah salah jalan ini. Kalau hanya dengan pikiran dan perasaan kita bagaimana mau menangani kapak yang jatuh ke sungai karena di sungai Nil ada kuda Nil binatang buas, siapa yang mau menyelam (mencari) untuk mengambilnya.

Untung ada Elisa (ada Firman dan Roh Kudus), melihat ada pengakuan spontan ini maka Sorga juga bergerak dengan spontanitas. Contohnya ketika Yesaya mengaku bibirnya najis dan tinggal di antara bangsa yang najis bibirnya (berarti hamba Tuhan dan jemaat sama saja) maka Sorga bergerak dan Tuhan menyuruh serafim mengambil bara dari atas Mezbah korban bakaran dan disetuhkan ke bibir Yesaya lalu berkata “undurlah kesalahanmu dari padamu dan dosamupun sudah diampuni”.
Yesaya 6:5-7
6:5 Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam."
6:6 Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah.
6:7 Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni."

Jadi Korban Kristus yang bisa mengatasi semuanya. Itu sebabnya sepotong kayu yang menunjuk korban Kristus (salib) yang bisa mengatasi persoalan ini. Hanya Korban Kristus yang bisa menolong orang yang sudah mengaku ini. Dia mengaku “selama ini aku terselip di antara kamu tetapi sesungguhnya aku tidak dengar-dengaran, aku pemberontak, aku melawan tetapi diam-diam. Di dalam hatiku sebenarnya aku tidak setuju dan hanya ikut ramai banyak kita jumpai orang seperti ini kita harus keluar dari tabiat ini.

Dengan seizin Tuhan terjadi musibah untuk membongkar sifat gelap pada orang itu sehingga terjadi pengakuan dan oleh pengakuan itu Korban Kristus mulai bekerja dalam dirinya dan darah Yesus memberikan pengampunan. Kapak itu didapatkan berarti ketajaman Firman Allah untuk menyucikan berjalan kembali.

Katakanlah hari-hari yang lalu kita tidak taat dan selalu ada roh perlawanan terhadap Firman tetapi kalau kita mengaku “saya tidak taat tidak dengar-dengaran kepada Tuhan dan mohon ampun”, maka Korban Kristus akan bergerak menyucikan kita.
Hosea 14:2-3
14:2 Bertobatlah, hai Israel, kepada TUHAN, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu.
14:3 Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada TUHAN! katakanlah kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.

Pengakuan itu disamakan dengan kita membawa korban persembahan. Baiklah kita mempunyai inisiatif yang indah tetapi jangan sampai gagasan itu lepas dengan Firman. Gagasan boleh indah tetapi biarlah kita selalu dikontrol oleh Firman dan Roh Kudus. Di sini tidak ada Elisa hanya ada gembala, tetapi gembala dengan Firman dan Roh Kudus yang akan mengontrol.

Mari kita melihat sejauh mana yang telah kita kerjakan bagi Tuhan. Maukah kita mengerjakan suatu pembangunan yang namanya pembangunan Tubuh Kristus? Prakteknya banyak, kita kerjakanlah sesuai dengan apa yang dikatakan yaitu “pergilah” berarti ada kebebasan tetapi jangan disalahgunakan kemerdekaan itu.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar