20150312

Kebaktian PA Maliwuko, Kamis 12 Maret 2015 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Matius 28:18-20
28:18 Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Ini adalah amanat Raja Agung kepada pengikut-pengikutNya dengan tujuan untuk merekrut jiwa-jiwa untuk dibawa masuk ke dalam kerajaan Tuhan. Jiwa-jiwa yang dimenangkan oleh pelayanan hamba Tuhan itu masuk dalam daftar doa Tuhan Yesus.
Yohanes 17:20
17:20 Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka;

Jadi bila kita menjadi hamba Tuhan dan umat Tuhan yang patuh dan taat pada perintah Raja ini maka berapapun jiwa yang kita menangkan akan masuk dalam daftar doa Tuhan Yesus, berarti Tuhan Yesus mengawal dan menghargai pelayanan kita.

Lebih dahulu Tuhan memberikan kepastian kepada yang akan menjalankan amanah ini.
Matius 28:18
28:18 Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.

Jadi segala kekuasaan ada kepada Yesus atas perkara-perkara yang di Sorga, artinya Kristus Yesus yang mengatur perkara-perkara yang rohani. Itu yang lebih dahulu diperdengarkan kepada yang diutus agar dia berangkat tidak dengan perasaan ragu, kuatir dan was-was tidak ada jaminan Tuhan. Jaminan Tuhan dimulai dengan perkara-perkara rohani. Tuhan tidak memulai dengan perkara jasmani tetapi lebih dahulu dikatakan di Sorga baru di bumi.

Ini harus menjadi dasar kami hamba-hamba Tuhan, kemudian ditindak lanjuti oleh sidang jemaat. Jadi kami hamba Tuhan harus lebih dahulu melangkah dan percaya kepada Yesus yang berkuasa atas segala perkara-perkara yang rohani. Dengan demikian orang yang diutus oleh Tuhan itu dibekali dengan perkara-perkara rohani. Ini bukti dia diutus oleh Tuhan, dia harus paham dengan mantap apa itu perkara sorga atau perkara-perkara yang rohani sehingga dia melangkah tidak canggung, tidak kaku. Terlalu banyak kehidupan yang mengaku di utus oleh Tuhan tetapi ketika ditanya tentang persoalan yang rohani pengertiannya terlalu dangkal bahkan sama sekali kosong. Ini bukan sekedar persoalan pengetahuannya tetapi apakah kehidupan itu rohaninya benar-benar terpenuhi sehingga segala apa yang dikuatirkannya itu terlepas dari kehidupannya.

Kalau kita mengatakan kita adalah hamba Tuhan dan umat Tuhan yang melakukan amanah Tuhan tetapi dalam perjalanannya ditandai dengan kekuatiran maka panggilan Tuhan dipertanyakan sebab dia berjalan terus dengan kehidupan kekafiran. Jangan sampai kita berkata Yesus adalah Tuhan kita pemilik perkara Sorga tetapi dalam prakteknya kita terlalu dihantui perasaan was-was dalam perajalan hidup kita dan banyak kekuatiran. Padahal kekuatiran itu adalah sifat bangsa kafir. Itu berarti tidak percaya bahwa Yesus adalah penguasa Sorga, penguasa perkara rohani.

Lalu Yesus juga mengatakan bahwa Dia penguasa bumi berarti menguasai perkara jasmani. Sebagai hamba Tuhan saya harus lebih mengerti apa itu pemilikan Yesus tentang perkara jasmani. Saya harus meminta kepada Tuhan bagaimana pemahaman saya tentang perkara jasmani sebab itu termasuk perintah. Demikian juga bagi umat Tuhan, kita harus memegang dua hal ini, Tuhan Yesus penguasa perkara rohani Dia juga penguasa perkara jasmani.

Kalau rohani kita terpenuhi dalam arti kita tempatkan pada urutan nomor satu maka perkara jasmani juga akan menyusul. Kita harus yakin hal itu sehingga kehidupan kita tidak akan diganggu dengan roh kekuatiran dan keragu-raguan. Di dalam setiap melangkah dalam pelayanan kita harus yakin bahwa Tuhan pasti memenuhkan segala kebutuhan kita.

Tuhan akan menyertai sampai kesudahan zaman.
Matius 28:20
28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Berarti Tuhan Yesus mengawal kita. Ada dua hal yang dikawal oleh Tuhan.
1.      Si pemberita
Kenapa Tuhan Yesus harus mengawal si pemberita? Karena Tuhan Yesus tahu dalam ibadah dan pelayanan kita akan mengalami banyak tantangan.
2.      Berita atau ajaran yang disampaikan ini perlu dikawal oleh Yesus.

Jangan kita ragukan bahwa Yesus mengawal kita, pertama-tama mengawal diri kita karena kita alatNya. Bagaimana berita itu bisa sampai kalau tidak ada alatNya.
Roma 10:12-14
10:12 Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya.
10:13 Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.
10:14 Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?

Si pemberita membawa berita dan orang yang mendengar itu percaya lalu berseru kepada Tuhan. Jadi yang pertama diutamakan adalah si pemberita dikawal, yang mengawal kita adalah penguasa sorga dan bumi, masakan si pemberita akan Tuhan biarkan.
Roma 10:15
10:15 Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"

Jadi pemberita membawa kabar baik, berita atau ajaran itu yang dikawal. Makanya jangan kita bermain, jangan kita berkata diutus oleh Tuhan Yesus yang adalah penguasa perkara-perkara rohani dan penguasa perkara-perkara jasmani tetapi hidup dalam kekuatiran sehingga memenuhi kebutuhan jasmani bukan dengan sistem sorga. Kehidupan seperti itu tidak merasa bahwa dia dikawal. Apalagi kalau sampai tidak sadar dan tidak memahami bahwa berita yang disampaikan itu dikawal atau dikontrol oleh Tuhan. Tetapi kalau dalam menyampaikan ajaran Tuhan saya tahu Tuhan mengawal maka saya harus waspada jangan sampai ajaran itu menyimpang atau menyeleweng dari apa yang diperintahkan oleh Tuhan yang sedang mengawalnya yang berkata “ajarkanlah seperti apa yang Aku perintahkan” ini yang dikawal.

Matius 28:18-20 ini adalah titik star gereja Tuhan. Kalau gereja Tuhan mulai dari kami pemberita menyatu dengan Penguasa Sorga yang memiliki perkara-perkara rohani dan memiliki perkara jasmani, kemudian tahu bahwa dia dikawal oleh Tuhan beserta ajarannya dikawal oleh Tuhan maka dia akan tahu bagaimana hasilnya nanti. Hasilnya ada dalam Wahyu 12:1-2.
Wahyu 12:1-2
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
12:2 Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.

Kita melihat di situ ada seorang wanita yang hamil. Untuk menghadirkan sosok wanita itu berawal dari Matius 28:18-20. Itu sebabnya ketika Tuhan Yesus memberikan amanah ini ada kegiatan-kegiatan yang lain yang coba menghadang dibawah pimpinan imam besar Kayafas. Itu sebabnya Tuhan mengawal pemberita karena ada yang mau menghadang dan jelas nampak saat Tuhan Yesus memberikan amanah itu.

Saat wanita hamil dia lemah, kekuatannya tidak sama seperti ketika dia tidak hamil. Saat dia melahirkan dia lebih lemah, sesudah melahirkan dia sangat lemah. Kita melihat hasil dari pelayanan dalam Matius 28:18-20 menghadirkan wanita lemah, lebih lemah dan sangat lemah. Artinya dia dibawa untuk bersandar sepenuhnya kepada Tuhan. Rasul Paulus mengakui hal itu. Artinya pelayanan gembala untuk menghentar sidang jemaat sampai suatu saat dia tahu bahwa dia lemah dan hanya membutuhkan satu sandaran itulah Mempelai Laki-laki Sorga.
II Korintus 12:9-10
12:9 Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
12:10 Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.

Jadi kalau kita mendapatkan jaminan Firman Allah maka rohani kita menjadi kuat. Tujuan kata lemah ini supaya kita bisa paham bahwa kita tidak bisa mengandalkan kekuatan dari diri kita selain kekuatan dari Tuhan.

Wanita ini dikatakan menderita. Hanya bedanya rasul Paulus menceritakan penderitaan yang sedikit beda tetapi sebenarnya sama saja. Ketika wanita itu lemah, lebih lemah bahkan sangat lemah, tiba-tiba dia Tuhan memberikan dia dua sayap burung nazar dan kuat untuk terbang ke padang belantara. Ini memenuhi program Yesus yang mengatakan “Aku penguasa Sorga (perkara yang rohani) dan penguasa bumi (perkara yang jasmani) dan Aku mengawal pemberita serta mengawal pengajaran”. Apa yang Tuhan kawal tidak akan mungkin diserahkan kepada antikristus untuk dipecundangi, pasti Tuhan terbangkan ke padang belantara dipelihara jauh dari mata ular.

Inilah hasil yang harus kami gumuli sebagai hamba Tuhan. Tetapi bagaimana kami mau menggumuli dan mengajar sidang jemaat kalau selalu kuatir dengan perkara-perkara jasmani. Kalau masih kuatir berarti tidak mengakui bahwa Yesus adalah penguasa sorga dan bumi serta Dia mengawal kita bahkan pengjaran yang kita sampaikan juga dikawal. Orang yang tidak menghayati hal seperti ini akan jatuh pada Wahyu 12:4,17.

Pada kedatangan Tuhan Yesus kali yang pertama ada tiga golongan.
1.      Maria yang hamil benih Ilahi.
2.      Imam-imam yang hanya tahu Firman tetapi tidak ada praktek.
3.      Orang-orang Betlehem yang akhirnya meratap karena anak mereka dibantai habis-habisan.

Pada kedatangan Tuhan Yesus kali yang kedua juga ada tiga golongan:
1.      Wahyu 12:1-2 kelompok yang bagaikan Maria yaitu Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna yang sedang mengandung dan mau melahirkan itulah gereja Tuhan yang sempurna.
2.      Wahyu 12:4 kelompok yang bagaikan imam-imam yang cuma tahu mengajar yaitu gereja Tuhan yang bagaikan bintang namun tidak melanjutkan pelayanannya dan kembali menukik ke bumi.
3.      Wahyu 12:17 kelompok yang bagaikan orang Betlehem yang menangis karena anaknya dibantai, itulah gereja Tuhan yang kanak-kanak rohani dan akhirnya dibantai oleh antikristus.

Ini yang harus kita waspadai di hari-hari terakhir ini, jangan sampai kita hanya enak mendengar rencana Allah tetapi tidak masuk dalam:
Wahyu 12:1-2
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
12:2 Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.

Jangan jatuh pada kelompok yang kedua yaitu bintang yang gugur. Tuhan mengkhendaki kita seperti wanita yang hamil dalam Wahyu 12:1-2. Sekalipun dikatakan lemah, lebih lemah dan sangat lemah tetapi rasul Paulus mengatakan “di situ aku kuat” sebab kekuatan Allah menyatu dengan orang yang lemah. Yang menjadi taruhannya adalah iman percaya kita.

Kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang kedua ini terjadi tiga kelompok sama seperti kedatangan Tuhan Yesus  pada kali yang pertama. Gereja Tuhan yang diajar oleh Tuhan, benar-benar digarap oleh Tuhan dan paham benar bahwa Tuhan Yesus adalah penguasa perkara yang rohani dan perkara yang jasmani, Tuhan yang perintahkan kita tidak mungkin Tuhan membiarkan perkara jasmani terkendala apalagi perkara rohani. Kalau Tuhan yang menyuruh kita Dia lebih dahulu berucap kuasa di Sorga dan di bumi maka kita harus memegang Firman Allah ini sebab Tuhan mengatakan ini untuk mengkuatkan dan meyakinkan kita. Jadi kita didorong oleh Tuhan supaya kita mantap dalam melayani perkara yang rohani dan perkara yang jasmani adalah urusannya Tuhan, jangan dibalik yaitu urusan Tuhan kita ambil alih, urusan kita diabaikan.

Tuhan tidak mengawal kita separuh jalan tetapi sampai kesudahan zaman. Pemberita itu dikawal dan ajarannya juga dikawal supaya jangan dipermainkan. Tetapi sayang sekali menjelang kedatanganNya pada kali yang kedua ternyata banyak yang gugur di tengah jalan.

1.      Kalau ada orang yang mengajarkan tertawa buat Yesus itu bukan pengajaran yang benar sebab dalam Wahyu 12:1-2 gereja Tuhan tampil dalam kemuliaan dan dalam rintihan kesakitan mau melahirkan.
Wahyu 12:1-2
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
12:2 Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.

Ayat 1 gereja Tuhan tampil dalam kemuliaan dan suasana itu kontradiksi dengan ayat yang kedua yang berteriak kesakitan. Itu adalah sisa-sisa atau bahagian dari:
Yehezkiel 9:4
9:4 Firman TUHAN kepadanya: "Berjalanlah dari tengah-tengah kota, yaitu Yerusalem dan tulislah huruf T pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah karena segala perbuatan-perbuatan keji yang dilakukan di sana."

Ini ciri kehidupan yang ada di antara langit dan bumi. Ini diawali dengan kehidupan yang berkeluh kesa melihat perbuatan manusia di sekitarnya. Apalagi ketika itu diperlihatkan ada enam orang yang membawa cokmar pembinasa berdiri di samping mezbah dan ada satu orang berjubah putih dengan dawat penyurat di pinggangnya.

Sebelum disebutkan Yehezkiel 9:4 terlebih dahulu pada ayat 2 Yehezkiel melihat ada enam orang yang berdiri di samping mezbah membawa cokmar. Mengapa? Karena mezbah korban bakaran tidak dihargai lagi. Ketika orang yang berkeluh kesah ini melihat banyak manusia yang tidak menghargai korban Kristus maka dia berkeluh kesah dan melihat di samping mezbah ada enam orang yang siap menjalankan penghukuman.

Ini juga yang terjadi pada Sodom dan Gomora.
Kejadian 18:20
18:20 Sesudah itu berfirmanlah TUHAN: "Sesungguhnya banyak keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora dan sesungguhnya sangat berat dosanya.

Ternyata banyak anak Tuhan yang berkeluh kesah tentang Sodom dan Gomora. Kita juga harus berkeluh kesah melihat cara hidup manusia akhir zaman ini, bukan kita yang malah ikut-ikut melakukannya.

Ini adalah kondisi awal dari gereja Tuhan/anak Tuhan yang akan tampil dalam Wahyu 12:1-2. Mereka bukan orang yang senang melihat orang lain berbuat jahat tetapi dia berkeluh kesah. Sekalipun ketika dia menyampaikan itu dia kena marah tetapi dia mempunyai belas kasihan sebab melihat orang itu ada dalam ancaman bahaya.

Banyak orang yang berkeluh kesah tentang Sodom dan Gomora dan salah satunya adalah Lot.
II Petrus 2:7-9
2:7 tetapi Ia menyelamatkan Lot, orang yang benar, yang terus-menerus menderita oleh cara hidup orang-orang yang tak mengenal hukum dan yang hanya mengikuti hawa nafsu mereka saja, --
2:8 sebab orang benar ini tinggal di tengah-tengah mereka dan setiap hari melihat dan mendengar perbuatan-perbuatan mereka yang jahat itu, sehingga jiwanya yang benar itu tersiksa --
2:9 maka nyata, bahwa Tuhan tahu menyelamatkan orang-orang saleh dari pencobaan dan tahu menyimpan orang-orang jahat untuk disiksa pada hari penghakiman,

Hamba Tuhan dan anak Tuhan yang akan berhasil adalah yang berkeluh kesah. Kapan dia berkeluh kesah?
Roma 8:26
8:26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

Orang yang dalam doa penyembahannya tidak ada keluh kesah maka tidak akan mendapatkan tanda di dahi. Berarti tidak ada bukti dimiliki sah oleh Tuhan, bagaimana bisa tampil menjadi Mempelai Wanita Tuhan dalam Wahyu 12:1-2. Bagaimana Roh Kudus mau mendukung kita kalau kita sendiri tidak mau bersuara ketika menyembah Tuhan. Hal ini jangan kita entengkan sebab hal ini menentukan keadaan kita ke depan apakah mencapai apa yang disebutkan dalam Wahyu 12:1-2 atau tidak.

Yehezkiel 9:2
9:2 Lihat, enam orang laki-laki datang dari jurusan pintu gerbang Atas, yang menghadap ke utara, masing-masing dengan alat pemukul di tangannya. Dan satu orang di antara mereka berpakaian lenan dan di sisinya terdapat suatu alat penulis. Mereka ini masuk dan berdiri di samping mezbah tembaga.

Mezbah tembaga ini adalah tempat hewan korban dipersembahkan, ini menunjuk salib Tuhan Yesus. Mengapa mereka berdiri di sana? Artinya Tuhan menunjukkan inilah yang tidak mereka hargai. Jangan kita mempermainkan korban Kristus yang sudah membeli kita sehingga oleh Korban Kristus itulah, oleh kuasa kebangkitanNya dia berkata “segala kuasa di Sorga dan di atas bumi ada padaKu”. Tidak dikatakan di bawah bumi tetapi hanya dua itu. Itu menunjukkan perkara jasmani dan perkara rohani, tidak ada perkara yang netral. Berkat Mezbah korban bakaran maka kita bisa menerima perkara di Sorga dan dibumi yang dikuasai oleh Tuhan. Selanjutanya pemberita itu dikawal dan ajarannya juga di kawal.

2.      Wahyu 12:4
12:4 Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.

Sepertiga bintang ini sudah separuh jalan. Mereka adalah orang yang tadinya menerima amanah dari Raja segala raja, sudah separuh jalan tetapi akhirnya menukik karena perhatiaannya tidak penuh pada perkara yang rohani tetapi selalu terganggu dengan perkara-perkara yang jasmani. Yang utama harus dia kerjakan adalah perkara yang rohani dan perkara jasmani adalah urusannya Tuhan. Tetapi seringkali yang terjadi urusannya dia tinggalkan dan urusan Tuhan dia ambil alih. Urusan hamba Tuhan adalah untuk memperkenalkan hal-hal yang rohani kepada umat Tuhan, urusan Tuhan adalah mengurus perkara jasmani bagi dia. Namun banyak yang membalik sehingga akhirnya gagal.
Contoh dalam Alkitab adalah Orpa. Orpa sudah berjalan separuh jalan, dia sudah meninggalkan Moab dan dekat Betlehem. Dia sudah meninggalkan berhala Moab, sudah meninggalkan ibadah yang akan berakhir dengan tidak berhasil tetapi kenapa dia kembali lagi ke situ.
Rut 1:14-16
1:14 Menangis pula mereka dengan suara keras, lalu Orpa mencium mertuanya itu minta diri, tetapi Rut tetap berpaut padanya.
1:15 Berkatalah Naomi: "Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu."
1:16 Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;

Rut mengikuti Naomi dan akhrinya dia berhasil menjadi istrinya Boas. Tetapi Orpa kembali ke Moab, Tiga orang yang berjalan ke Betlehem, satu orang yang kembali ke Moab dan hanya dua yang terus. Itu berarti seperti tiga yang kembali pada ibadah yang tidak berhasil.
Yesaya 16:12
16:12 Maka sekalipun Moab pergi beribadah dan bersusah payah di atas bukit pengorbanan dan masuk ke tempat kudusnya untuk berdoa, ia tidak akan mencapai apa-apa.

Oleh sebab itu kalau kita beribadah dan melayani kita harus ada tekad untuk tidak berhenti di tengah jalan namun lanjut seperti Rut mengikuti Naomi. Akhirnya Rut jatuh pada pelukan Boas. Boas artinya di dalam dia ada kuat kuasa. Ini sama seperti Tuhan Yesus yang menerima kuasa di sorga dan di bumi.
Matius 28:18
28:18 Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.

Itu sebabnya kita melayani Dia jangan separuh jalan tetapi kita harus sampai jatuh pada pelukan Boas kita itulah Tuhan Yesus Kristus. Kalau kita kembali ke Moab berarti apapun ibadah yang kita lakukan tidak akan berhasil. Rut mempunyai ketekadtan untuk mengikuti Naomi sampai ujung perjalanan dan akhirnya Rut berhasil jatuh dalam pelukannya Boas. Apakah sebelumnya hal ini diangan-angankan oleh Rut? Tidak tetapi akhirnya dia jatuh pada pelukan Boas. Kepada kita sudah jelas dan transparan karena Tuhan sudah menunjukkan apa yang akan kita capai. Betapa bodohnya kita, betapa tidak bijaknya kita kalau tidak jatuh pada pelukannya Tuhan Yesus.

Mustinya Orpa yang berhak jatuh pada pelukan Boas sebab dia adalah istri anak pertama dari Elimelekh tetapi akhirnya dia meninggalkan Naomi. Sehingga yang berhasil adalah Rut istri dari anak yang kedua. Artinya yang terakhir menjadi terdahulu dan yang terdahulu menjadi yang terakhir.
Rut 1:4
1:4 Keduanya mengambil perempuan Moab: yang pertama bernama Orpa, yang kedua bernama Rut; dan mereka diam di situ kira-kira sepuluh tahun lamanya.

Oleh sebab itu kita harus mengambil keputusan dan kita sendiri yang harus memutuskan.
Lukas 12:57
12:57 Dan mengapakah engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar?

Rut tidak pernah memikirkan akan menjadi istri Boas tetapi itu yang akhirnya dia terima.
I Korintus 2:9
2:9 Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."

Jangan menjadi kehidupan Kristen yang akhirnya masuk pada kelompok yang kedua seperti Orpa, biarlah kita menjadi seperti Rut yang menjadi kelompok yang pertama. Terlebih lagi jangan kita jatuh pada kelompok yang ketiga. Akhirnya kelompok yang kedua dan ketiga senasib, mereka berhadapan dengan pedang antikristus. Mau lari sudah tidak bisa sebab algojo sudah berdiri di tepi pantai, berdiri di antara laut dan darat.

3.      Kelompok yang ketiga adalah benih perempuan, itulah kehidupan Kristen yang tidak dewasa, kanak-kanak rohaninya.

Anak-anak itu senang sekali dengan permainan apalagi kalau dia melihat elok di tangannya. Jangan menjadi Kristen kanak-kanak yang senang dengan kesembuhan Ilahi, penglihatan dan nubuatan, Cuma senang dengan karunia-karunia roh tetapi tidak alami penyucian Firman Pengajaran. Itu seperti mainan yang menguntungkan dia. Berbahagia kalau kita memiliki kuasa dan lanjut dengan pengajaran yang mengoreksi hidup kita. Itu sebabnya yang dikawal oleh Tuhan adalah pemberita bersama dengan pengajaran. Kita butuh kesembuhan, karunia, penglihatan dan nubuatan tetapi jangan puas sampai di situ, itu belum merupakan standar. Karakter kita masih perlu dikoreksi oleh Tuhan lewat Firman pengajaran, dosa kita sudah diampuni tetapi tabiat dosa belum dicabut. Tabiat dosa itu dicabut melalui kekuatan Firman Pengajaran.
Matius 28:20
28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Yang akan dikawal oleh Tuhan adalah pemberita bersama dengan pengajaran. Itulah yang akan berhasil mengangkat jemaat sampai pada Wahyu 12:1-2 bersama juga dengan pemberita ini. Benih perempuan ini hanya suka penginjilan.
Ibrani 5:11-12
5:11 Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.
5:12 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.

Pelajaran dasar itu ada 6, jangan hanya berhenti pada pelajaran mula-mula tetapi harus sampai pada kesempurnaan.
Ibrani 6:1 (Terjemahan Lama)
6:1 Sebab itu baiklah kita berhenti daripada menerangkan pengajaran Kristus yang mula-mula itu, langsungkanlah kepada kesempurnaan: Janganlah lagi kita membubuh alas, yaitu dengan pengajaran hal tobat daripada perbuatan yang membawa kepada mati, dan iman kepada Allah,

Itu sebabnya Tuhan mengawal. Kalau Tuhan mengawal Tuhan tidak mengawal separuh jalan, Tuhan tidak mengawal hanya sampai pada batas penginjilan. Malah yang ditekankan yang diberi prioritas Tuhan untuk dikawal adalah ajaran, berarti pengajaran.

Seorang rasul senior melihat bahwa keberhasilan kita untuk sampai di sana tidak bisa lepas dengan penggembalaan. Dua kali Yesus berkata kepada Petrus “ikutlah Aku”.
Yohanes 21:17,19-22
21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
21:19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."
21:20 Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus dan yang berkata: "Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?"
21:21 Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?"
21:22 Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku."

Apakah selama ini Petrus tidak mengikut Tuhan? Dia mengikut Tuhan tetapi sempat merosot. Kali ini setelah dia diangkat dalam jabatan gembala langsung diberi gambaran apa yang akan dia hadapi. Jadi seorang gembala, dia adalah pengikut yang pertama dan kemudian baru diikuti oleh jemaat. Jadi jangan terbalik malah gembala yang ikut jemaat. Jemaat harus mengikuti gembala karena gembala mengikuti Tuhan Yesus. Kalau jemaat menasihati gembala itu salah arah, sebenarnya jemaat tidak salah tetapi gembala yang membuat salah karena membuat prilaku yang tidak pas. Itu sebabnya gembala dan istri gembala harus menjaga jangan sampai mencoreng-moreng pengajaran dan memalukan.

Sesudah Petrus diangkat menjadi gembala dia lebih dahulu dikomando oleh Tuhan dan bukan Yohanes. Lagi pula bukan pada Yohanes disematkan jabatan gembala walaupun selanjutnya Yohanespun demikian. Saat itu nama Petrus yang ditonjolkan sebab dialah gembala di Yerusalem. Pusat gereja yang mula-mula ada di Yerusalem dan Petrus sebagai gembala. Estafet selanjutkan diambil oleh Paulus dan kemudian pusat pelayanan pindah ke Efesus dengan Timotius sebagai gembalanya.

Yohanes 12:26
12:26 Barangsiapa 1melayani Aku, ia harus 2mengikut Aku dan 3di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan 4dihormati Bapa.

1.      Jadi Petrus sebagai pelayanan dan umat Tuhan yang dilayani juga sekaligus sebagai pelayan. “Melayani Aku” berarti melayani mengikuti selera Yesus, melayani Firman Allah. Bukan melayani mengikuti selera si pelayanan. Karena hal ini menyebabkan banyak benturan terjadi. Misalnya ada dua orang hamba Tuhan, kalau yang satu melayani sesuai selera Tuhan dan yang satunya tidak maka ketika yang mengikuti selera Tuhan itu berbicara maka yang lainnya pasti tersinggung. Itu sebabnya Tuhan mau semuanya melayani sesuai dengan selera Firman. Kalau melayani tidak sesuai dengan selera Firman maka akan terjadi hal yang tidak baik.
Mazmur 28:5
28:5 Karena mereka tidak mengindahkan pekerjaan TUHAN dan perbuatan tangan-Nya; Ia akan menjatuhkan mereka dan tidak membangunkan mereka lagi.
Karena tidak mengindahkan selera Tuhan maka akan Tuhan jatuhkan. Ini berarti sama dengan sepertiga bintang dalam wahyu 12:4
Yesaya 60:12
60:12 Sungguh, bangsa dan kerajaan yang tidak mau mengabdi kepadamu akan lenyap; bangsa-bangsa itu akan dirusakbinasakan.

Yang Tuhan inginkan:
Daniel 7:13-14
7:13 Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya.
7:14 Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.

Yang mengabdi kepada Tuhan berbuahkan benih Tuhan ada pada kandungannya.

2.      Matius 16:24-25
16:24 Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
16:25 Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.

Mengikut Aku” berarti rela memikul salib. Nafas (isi) yang terdapat dalam ayat 25 adalah tidak mementingkan diri sendiri.

3.      Di mana Aku berada di situ pelayananKu akan berada” artinya persekutuannya terus menerus dengan Yesus, dengan Firman, dengan Penguasa perkara Sorgawi, dengan Penguasa jasmani, dengan Pengawal dirinya dan ajaranya, sampai dia dipermuliakan. Kalau persekutuannya hanya separuh jalan akhirnya jatuh dalam Wahyu 12:4.

Ketika dia melihat dalam pelayanannya perkara jasmaninya tidak terjamin maka dia mengikuti cara dunia sehingga akhirnya menukik. Hamba Tuhan jangan mengikuti cara dunia, dalam pengadaan segala sesuatu jangan mengikuti cara dunia.

Dalam pembangunan Tabernakel, Musa tidak mengambil kredit. Dalam pembangunan Bait Allah oleh Salomo, dia juga tidak mengkredit.
II Tawarikh 2:15-16
2:15 Baiklah sekarang tuanku kirim kepada hamba-hamba tuanku gandum dan jelai, minyak dan anggur yang telah tuanku sebutkan itu.
2:16 Dan kami akan menebang kayu dari gunung Libanon sebanyak engkau perlukan dan membawanya kepadamu dengan rakit-rakit melalui laut sampai ke Yafo, dan engkau dapat mengangkutnya ke Yerusalem."

Waktu Tuhan Yesus disalib di Golgota kita dibayar tunai oleh Tuhan dan tidak diangsur. Apakah saudara dibeli oleh Tuhan Yesus dengan dikredit? Dia tidak mengkredit kita, tidak pernah Tuhan Yesus naik turun kayu salib ketika disalibkan.
I Korintus 6:20
6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!

I Korintus 7:23
7:23 Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia.

4.      Dihormati Bapa
Di dalam gereja Tuhan ada figur gembala yang harus menjadi teladan bagi jemaat dan dia harus menyampaikan ajaran. Gembala itu dikawal oleh Tuhan dan ajaran yang dia sampaikan juga dikawal oleh Tuhan maka gereja Tuhan yang dia layani akan mencapai Wahyu 12:1-2.

Tuhan tidak hanya ingin dipuji dan dihormati tetapi Tuhan juga mau menghormati kita. Kalau kita renungkan sebenarnya tidak pantas dan tidak layak kita untuk dihormati oleh Bapa. Tetapi Tuhan akan melakukan itu kalau kita melayaniNya dengan menyadari bahwa Pribadi Tuhan berkuasa atas Sorga yaitu perkara rohani dan bumi yaitu perkara jasmani. Pribadi kita di kawal, berita kita juga dikawal maka ketika kita berjumpa dengan Tuhan, Tuhan akan menghormati kita tentu karena tahan uji.
2 Korintus 10:18
10:18 Sebab bukan orang yang memuji diri yang tahan uji, melainkan orang yang dipuji Tuhan.


Di dalam gereja Tuhan ada figur gembala seperti Petrus. Dua kali Tuhan Yesus berucap “ikutlah Aku”. Ketika Yesus berucap seperti itu Petrus ada dalam keadaan keliru menangapi perkataan Tuhan. Dia salah mengartikan perkataan Tuhan Yesus dan mengatakan Yohanes tidak akan mati. Itu sebabnya Petrus perlu dikoreksi supaya pengajarannya sebagai seorang gembala menjadi lurus. Yang mengoreksi Petrus adalah Yohanes, murid yang paling muda dan dia menerima.

Gereja Tuhan yang digambarkan dalam Wahyu 12:1-2 berada dalam suasana lemah, lebih lemah dan sangat lemah. Paulus berkata “disaat aku lemah disitu aku kuat”. Kekuatan Allah menyatu dalam hidupnya sehingga dia diberikan kekuatan Allah itulah dua sayap burung nazar dan dia diterbangkan ke padang belantara.

Wahyu 12:13-17
12:13 Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu.
12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
12:15 Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air, sebesar sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungai itu.
12:16 Tetapi bumi datang menolong perempuan itu. Ia membuka mulutnya, dan menelan sungai yang disemburkan naga itu dari mulutnya.
12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.

Karena naga ini memburu kelompok yang pertama dan tidak dia dapat maka dia datang memburu Kristen kanak-kanak, Kristen yang tidak dewasa rohani. Dia melihat hal-hal yang molek tetapi tidak mengerti puncak rencana Allah. Dia memiliki hukum-hukum Allah (Firman) dan memiliki kesaksian Yesus. Kalau diterapkan dalam Tabernakel dia memiliki meja roti sajian dan kaki dia emas tetapi tidak memiliki mezbah dupa emas artinya tidak mengalami perobekan daging, sebab mezbah dupa emas dekat dengan pintu tirai.

Wahyu 12:18
12:18 Dan ia tinggal berdiri di pantai laut.

Mereka mau keluar dari penjagaan tetapi tidak bisa lagi karena wilayah kelepasan sudah dikawal oleh algojo yang kejam.

Pantai laut adalah batas darat dan Dia. Di sana Tuhan Yesus memanggil murid-muridNya yang pertama. Sebelumnya mereka hidup dari apa yang diciptakan oleh Tuhan tetapi setelah mereka mengikuti panggilan Tuhan Yesus maka mereka hidup mengikuti Penciptanya. Kalau kita mengikut Tuhan jangan sampai tidak ada bukti pemisahan dari hidup lama kepada hidup yang baru. Jangan baru ingin pisah sudah terlambat, ketika baru mau beranjak sudah ada piket kejam yaitu antikristus yang menunggu.

Olehnya itu sebelum terlambat lebih baik sekarang cepat beranjak dari cara hidup yang lama yang tidak benar. Ayo kita gandoli Dia yang adalah pencipta. Tuhan Yesus yang memiliki perkara rohani dan perkara jasmani dan Tuhan Yesus mengawal kita beserta dengan ajaranNya. Apalagi yang akan kita kuatirkan? Tidak perlu kita kuatir.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar