20160618

Kebaktian Doa, Sabtu 18 Juni 2016 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
                                  
Yohanes 1:14
1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

4 Pribadi yang mendapat kasih karunia
1.      Nuh (Kejadian 6:8)
2.      Yusuf (Kisah Para Rasul 7:9-10)
3.      Musa (Keluaran 33:12-13)
4.      Daud (Kisah Para Rasul 7:46)

Setelah itu kita akan melihat kasih karunia Tuhan terhadap gereja Tuhan (Efesus 4:7).

Kita akan berbicara kasih karunia yang diterima oleh Daud.
Kisah Para Rasul 7:46
7:46 Daud telah mendapat kasih karunia di hadapan Allah dan ia memohon, supaya ia diperkenankan untuk mendirikan suatu tempat kediaman bagi Allah Yakub.

Mengapa Daud mendapat kasih karunia? Karena raja Daud ada kerinduan hati yang mendalam untuk membangun Bait Suci, membangun Rumah Tuhan. Kerinduan hatinya ini ternyata tidak terwujud, tetapi ada bukti-bukti nyata bahwa besar kerinduan hatinya untuk membangun Bait Allah dengan menghimpun semua bahan-bahan untuk pembangunan Bait Allah. Jadi dia telah menghimpun perkakas-perkakas atau bahan-bahan untuk dipakai dalam pembangunan Rumah Tuhan.

Apakah Daud tidak tahu bahwa ada Tabernakel yang dibangun oleh nenek moyangnya yang waktu itu ada di bukit Gibeon? Daud tahu, bahkan di dalam Mazmur 27:4 dia berkata bahwa dia rindu selalu berada di sana.
Mazmur 27:4
27:4 Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.

Dia belum membangun Bait Allah pada waktu itu tetapi yang dibicarakan dalam ayat ini adalah Tabernakel yang dibangun oleh Musa.
Mazmur 27:6
27:6 Maka sekarang tegaklah kepalaku, mengatasi musuhku sekeliling aku; dalam kemah-Nya aku mau mempersembahkan korban dengan sorak-sorai; aku mau menyanyi dan bermazmur bagi TUHAN.

Mazmur 27:6 (Terjemahan English)
27:6 And now shall mine head be lifted up above mine enemies round about me: therefore will I offer in his tabernacle sacrifices of joy; I will sing, yea, I will sing praises unto the LORD.

Untuk membangun Bait Allah ini Daud telah menerima ilham bagaimana bentuk Bait Allah dan bahan-bahannya. Lewat ilham ini maka Daud memanggil puteranya yang bernama Salomo agar membangun sesuai ilham yang telah Tuhan berikan kepadanya.
1 Tawarikh 28:19
28:19 Demikianlah TUHAN merendahkan Yehuda oleh karena Ahas, raja Israel itu, membiarkan kebiadaban berlaku di Yehuda dan berubah setia kepada TUHAN.

Sebelum membangun Bait Allah, lebih dahulu dia mempunyai minat yang luar biasa untuk selalu ada di dalam rumah Tuhan, itulah Tabernakel pada waktu itu.

Mazmur 27:4
27:4 Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.

Jadi ciri orang yang mendapat kasih karunia adalah selalu punya kerinduan hati diam dalam rumah Tuhan untuk memandang kemuliaan Tuhan. Prosesnya harus ada, bagaimana kita bisa memandang kemuliaan Tuhan atau kesucian Tuhan kalau tidak mengalami proses penyucian. Rindu melihat kemuliaan Tuhan berarti kita membawa diri tenggelam dalam proses penyucian sebab tanpa kesucian kita tidak akan bisa memandang Tuhan.
Matius 5:8
5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.

Para nabi-nabi dahulu, ketika Tuhan tampil dalam kemuliaanNya mereka langsung jatuh tersungkur seperti orang mati, termasuk Daniel, Yehezkiel dan rasul Yohanes.

Kalau kita ada dasar yaitu rindu memandang kemuliaan Tuhan, maka tidak ada alasan untuk kita betahar dan mempertahankan keadaan kita. Kita rindu tenggelam dalam proses penyucian lewat Firman Tuhan (meja roti sajian), Roh Kudus (pelita emas) dan kasih Tuhan (mezbah dupa emas). Kita harus ada keinginan untuk memandang Tuhan tetapi keadaan kita bertentangan dengan kemuliaan Tuhan. Oleh sebab itu sekat-sekat yang menghambat kita tidak bisa memandang kemuliaan Tuhan itu harus dibersihkan lewat Firman, Roh dan kasih Tuhan.

Kalau mau melihat kemuliaan Tuhan maka lebih dahulu kita harus melihat kekuarangan kita. Jangan melihat kekurangan tetanggamu. Kalau suami lihat dulu kekuranganmu, jangan lihat kekurangan isterimu. Isterimu lihat dulu kekuranganmu, jangan lihat kekurangan suamimu. Itu tandanya orang itu rindu melihat kemuliaan Tuhan.

Saya gembala harus melihat kekuranganku sekaligus saya dipercayakan Tuhan untuk menyelenggarakan kebaktian. Sebagai hamba Tuhan saya melihat kekuranganku dan juga saya mengatakan kekurangan jemaat seperti ini lewat Firman Pengajaran sebab tidak mungkin saya harus diam.

Ketika kemuliaan itu diperagakan oleh Tuhan di atas bukit ketika Musa dan Elia tampil maka ketiga murid yang ada di situ langsung tersungkur dan mereka tidak bisa melihat. Ketika mereka bangun maka Musa dan Elia sudah tidak ada, tinggal Tuhan Yesus.

Ketika Elia di dunia ini bukan tanpa kekurangan, dia lari dari Izebel dan minta-minta mati. Musa bukan tanpa kekurangan, dia meninggalkan isterinya Zipora lalu menikah dengan perempuan Etiopia sehingga membuat Miryam dan Harun marah kepadanya. Tetapi mereka ini tidak tinggal terus dalam kekurangan mereka sehingga akhirnya bisa memandang kemuliaan Tuhan.

Raja Daud orang yang banyak kekurangan tetapi dia mendapat kasih karunia sehingga dia mengatakan berbahagia karena dosanya diampuni.
Mazmur 32:1-2,5
32:1 Dari Daud. Nyanyian pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!
32:2 Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!
32:5 Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: "Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku," dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku. S e l a

Praktek pada ayat 5 ini yang pertama dilakukan yaitu mengakui kesalahan sehingga dia bisa menikmati ayat 1 dan 2 yaitu berbahagia orang yang diampuni pelanggarannya. Itulah orang yang mendapat kasih karunia dan orang seperti inilah yang akan terlibat dalam pembangunan Tubuh Kristus.

Kalau saudara ada kerinduan hati seperti Daud maka sudah dapat dipastikan bahwa saudara adalah orang yang masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus.
I Tawarikh 17:1,11-14
17:1 Setelah Daud menetap di rumahnya, berkatalah ia kepada nabi Natan: "Lihatlah, aku ini diam dalam rumah dari kayu aras, padahal tabut perjanjian TUHAN itu ada di bawah tenda-tenda."
17:11 Apabila umurmu sudah genap untuk pergi mengikuti nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, salah seorang anakmu sendiri, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya.
17:12 Dialah yang akan mendirikan rumah bagi-Ku dan Aku akan mengokohkan takhtanya untuk selama-lamanya.
17:13 Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku. Tetapi kasih setia-Ku tidak akan Kuhilangkan dari padanya seperti yang Kuhilangkan dari pada orang yang mendahului engkau.
17:14 Dan Aku akan menegakkan dia dalam rumah-Ku dan dalam kerajaan-Ku untuk selama-lamanya dan takhtanya akan kokoh untuk selama-lamanya."

Takhta yang dimaksud di sini bukan takhtanya Daud tetapi takhtanya Tuhan. Yang dinubuatkan di sini adalah tentang pribadi Tuhan Yesus. Jadi takhta Daud ini adalah takhtanya Tuhan.
2 Tawarikh 9:8
9:8 Terpujilah TUHAN, Allahmu, yang telah berkenan kepadamu sedemikian, hingga Ia mendudukkan engkau di atas takhta-Nya sebagai raja untuk TUHAN, Allahmu! Karena Allahmu mengasihi orang Israel, maka Ia menetapkan mereka untuk selama-lamanya, dan menjadikan engkau raja atas mereka untuk melakukan keadilan dan kebenaran."

Lukas 1:32
1:32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,

Titik awal Daud mendapat kasih karunia karena dia senang berada di rumah Tuhan untuk memandang kemuliaan Tuhan. Selanjutnya Daud berpikir untuk membangun yang lebih besar, tetapi Daud tidak diizinkan. Akhirnya Bait Allah itu dibangun oleh anaknya sendiri yaitu Salomo.

Salomo menggambarkan Tuhan Yesus dalam kemuliaanNya, Daud menggambarkan Tuhan Yesus dalam derita sengsaraNya. Di dalam derita sengsara inilah ada minat untuk membangun Bait Suci. Kalau dalam keadaan nyaman lalu kita ada minat untuk membangun Bait Suci maka itu lain hal. Tetapi Daud berada dalam keadaan sengsara dan dia ada minat membangun Bait Suci, itu namanya dia mendapat kasih karunia.

Jadi bukan nanti kita ada dalam suasana yang nyaman, aman, tentram dan damai sejahtera baru kita ada kerinduan membangun Bait Allah atau rindu melayani dan beribadah kepada Tuhan, itu bukan ciri orang yang mendapat kasih karunia. Orang yang mendapat kasih karunia adalah orang yang dalam gelombang yang begitu besar tetapi ada minat untuk memandang kemuliaan Tuhan. Kasih mula-mula kita jangan padam, itu harus ditingkatkan. Itu orang yang mendapat kasih karunia.

Daud memang jatuh bangun, banyak catatan-catatan hitam dalam hidupnya. Ketika Uria pergi berperang, isterinya ditiduri oleh Daud. Itu titik yang paling gelap dari Daud. Tetapi dia berteriak kepada Tuhan supaya dibersihkan Tuhan dengan hisop dan jangan Tuhan mengambil rohNya yang ada pada Daud.

Sudah berat perjuangan Nuh, Yusuf, Musa dan Daud, kepada mereka Tuhan sudah memberikan yang baik namun Tuhan menyediakan kepada kita yang lebih baik.
Ibrani 11:40
11:40 Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan.

Yang lebih baik ini adalah kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Ketika Tuhan menciptakan langit dan bumi, pada hari yang pertama Tuhan mengatakan baik, hari kedua tidak disebutkan, hari ketiga dua kali disebut baik, hari keempat dan kelima disebut baik dan hari yang keenam disebut sungguh amat baik. Sebab pada hari yang keenam terciptalah sepasang nikah.

Sekarang ini Mempelai Laki-laki Sorga sudah ada tetapi belum dapat dikatakan sepasang nikah kalau belum siap Mempelai WanitaNya. Kalau pasangan Mempelai Laki-laki Sorga ini sudah ada yaitu gereja Tuhan yang disebut Bait Allah maka itulah yang disebut amat baik. Itulah tujuan kita bersama. Jangan sampai kita lemas dalam mengiring Tuhan karena hadapi banyak tantangan.

Raja Daud mengalami banyak penderitaan. Dalam penderitaannya, raja Daud mempunyai kerinduan hati yang mendalam ingin membangun Bait Allah, ingin membangun Tubuh Kristus. Kalau kita dalam suasana aman baru mau membangun Tubuh Kristus maka itu tidak ajaib. Tetapi kalau dalam keadaan tidak aman kemudian kita punya minat untuk membangun maka itulah yang ajaib.

Daud ini mempunyai pengalaman pahit getir. Satu saat Daud ini dibujuk oleh iblis untuk menghitung berapa banyak tentaranya dari Dan sampai Betsyeba. Yoab mendapat amanat untuk menghitung dan dia sudah memperingatkan Daud supaya jangan menghitung tetapi dia kalah. Akhirnya Yoab melaksanakan perintah itu selama 9 bulan 20 hari. Jadi selama itu Daud mengandung dosa yang namanya sombong.
2 Samuel 24:8
24:8 Setelah mereka menjelajah seluruh negeri itu, sampailah mereka kembali ke Yerusalem setelah lewat sembilan bulan dan dua puluh hari.

Ketika itu nabi Tuhan datang menegur dan Daud diberikan 3 pilihan yaitu 3 tahun kelaparan, 3 bulan dikejar-kejar musuh atau 3 hari bela sampar. Daud memilih untuk jatuh di tangan Tuhan dan Tuhan memberikan hukuman yang paling singkat yaitu 3 hari bela sampar. Akibat Daud mengandung dosa maka melahirkan maut dan waktu itu 70.000 penduduk kerajaannya dibunuh oleh Tuhan. Kasihan umat Tuhan yang disambar hukuman Tuhan karena ulah Daud.

Karena peristiwa itu akhirnya Daud takut pergi ke Gibeon di mana di sana Tabernakel yang dibangun oleh Musa, untuk bertanya kepada Tuhan.
I Tawarikh 21:29-30
21:29 Kemah Suci, yang dibuat Musa di padang gurun, dan mezbah korban bakaran pada waktu itu ada di bukit pengorbanan di Gibeon,
21:30 tetapi Daud tidak berani pergi ke sana berhadapan dengan Allah untuk menanyakan petunjuk-Nya, sebab ia takut kepada pedang malaikat TUHAN itu.

Ini pelajaran buat kita agar jangan menghempaskan pelajaran Tabernakel karena takut pada pedang malaikat Tuhan yang menyanyat-nyayat kehidupan kita.

Bukan berarti Daud menelantarkan Tabernakel. Dia menyuruh imam-imam untuk selalu membakar korban bakaran di sana. Tidak seperti yang terjadi di dunia Kristen sekarang ini, banyak orang takut dengan pelajaran Tabernakel karena ada pedang yang keras dan tajam di situ. Ada pedang yang menyambar-nyambar di situ sehingga mereka lari pada pondok Daud yang suasananya hura-hura. Padahal bukan itu kerinduan hati Daud, dia ingin membangun Bait Allah bukan pondok.

Sebenarnya Alkitab tidak berbicara pondok Daud seperti yang terjadi sekarang ini. Pondok Daud itu sebenarnya berbicara takhta Allah.
Yesaya 16:5
16:5 maka suatu takhta akan ditegakkan dalam kasih setia dan di atasnya, dalam kemah Daud, akan duduk senantiasa seorang hakim yang menegakkan keadilan, dan yang segera melakukan kebenaran."

Persoalan pondok Daud ini sebenarnya menunjuk takhta Tuhan. Di sana kebenaran dan keadilan Tuhan harus berjalan. Jadi harus mengalir proses penyucian di dalam gereja Tuhan.
Dalam memuji Tuhan kita harus gegap gempita tetapi harus disertai dengan pedang Firman baru Tuhan akan puas.
Mazmur 149:6
149:6 Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka,

Ini harus seirama yaitu pujian dan pedang Firman Tuhan. Pujian tanpa pedang akan menyebabkan Tuhan mengubahnya menjadi ratapan.
Amos 8:3,10
8:3 Nyanyian-nyanyian di tempat suci akan menjadi ratapan pada hari itu," demikianlah firman Tuhan ALLAH. "Ada banyak bangkai: ke mana-mana orang melemparkannya dengan diam-diam."
8:10 Aku akan mengubah perayaan-perayaanmu menjadi perkabungan, dan segala nyanyianmu menjadi ratapan. Aku akan mengenakan kain kabung pada setiap pinggang dan menjadikan gundul setiap kepala. Aku akan membuatnya sebagai perkabungan karena kematian anak tunggal, sehingga akhirnya menjadi seperti hari yang pahit pedih."

Lebih baik pujian minim tetapi pedang Firman Tuhan bekerja dalam diri kita dari pada pujian tanpa pedang.
Ibrani 4:12
4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

Pedang ini yang membuat takut untuk pergi ke kemah Tuhan yang ada di Gibeon. Itulah salah satu yang membuat dia tidak diizinkan Tuhan membangun Bait Allah dan nanti puteranya yaitu Salomo yang membangun Bait Allah, ini menubuatkan Tuhan Yesus. Tuhan mengatakan akan menggunakan rotan untuk menghajar anakNya. Tuhan Yesus merasakan pedihnya cambuk Bapa di Sorga saat disalib di Golgota.

Arah kasih karunia itu adalah untuk saya dan saudara.
Efesus 4:7
4:7 Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.

Kita gereja Tuhan harus menyimpulkan kasih karunia yang dimiliki oleh Nuh, Yusuf, Musa dan Daud lalu kita ambil secara utuh menjadi milik kita. Nuh mendapat kasih karunia pada saat yang tidak menguntungkan. Tidak menguntungkan sebab orang-orang di sekitarnya berbuat jahat dan senang dengan daging sedangkan Nuh harus menyalibkan dagingnya.

Begitupun Yusuf, suasana di sekitarnya tidak menguntungkan sebab ada kebencian dari saudara-saudaranya, dia difitnah oleh isteri Potifar dan harus masuk dalam jeruji besi. Dia ada dalam keadaan tidak menguntungkan tetapi mendapat kasih karunia.

Musa juga ada dalam suasana yang tidak menguntungkan tetapi mendapatkan kasih karunia. Berulangkali orang Israel mau melontarinya dengan batu bersama-sama dengan Harun. Baru satu kali dia menghadap Firaun, lalu ketika mereka keluar ternyata sudah ditunggui oleh orang Israel mau dilempari dengan batu.

Daud juga ada dalam suasana yang tidak menguntungkan sebab dia ada dalam peperangan terus menerus tetapi dia mendapat kasih karunia.

Kalau membaca keadaan dunia sekarang ini sudah tidak menguntungkan bagi kita. Dalam suasana yang tidak menguntungkan, gereja mendapat kasih karunia. Sekalipun tidak menguntungkan bagi Nuh, Yusuf, Musa dan Daud tetapi mereka semua berhasil. Bukan berarti tidak ada catatan gelap dalam diri mereka, memang ada tetapi mereka mendapat kasih karunia dan itu semua menjadi pembelajaran dan hiburan bagi kita.

Kita dikepung oleh suasana yang tidak menguntungkan di hari-hari terakhir ini. Solusinya hanya satu yaitu kita harus datang kepada Tuhan, bawa dirimu untuk menjadi rumahnya Tuhan.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar