20160612

Kebaktian Umum, Minggu 12 Juni 2016 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.


Wahyu 1:3
1:3 Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.

Baru membaca dan mendengar sudah disebutkan berbahagia, lalu dikunci berbahagia yang menurut.
Wahyu 22:7
22:7 "Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!"

Kami hamba Tuhan sudah harus menjadi kewajiban untuk tekun membaca Firman. Dengan tekunnya kami membaca Firman ada kaitannya dengan selamatnya sidang jemaat. Itu sebabnya dalam Wahyu 1:1-2 hamba Tuhan itu diberikan Firman kemudian ayat 3 disebutkan berbahagia yang mendengar dan membaca Firman. Baru membaca dan mendengar Firman saja sudah berbahagia apalagi kalau sudah melakukan Firman.

Saya tidak membatasi saudara untuk datang konseling dengan saya, tetapi yang saya utamakan adalah duduk di meja saya membaca Firman Tuhan. Mengapa? Sebab di atas pundak gembala ada keselamatan sidang jemaat. Bukan hanya keselamatan sekarang tetapi yang dibicarakan adalah keselamatan yang akan datang.
1 Timotius 4:16
4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

Kita sudah diselamatkan:
Efesus 5:25
5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya

Kita sedang diselamatkan:
Efesus 5:26
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,

Keselamatan yang akan datang:
Efesus 5:27
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

Kita menuju pada ayat 27 ini. Ini tanggung jawab seorang hamba Tuhan di dalam setiap sidang. Sebagai hamba Tuhan saya melihat betapa tanggung jawab ini tidak boleh dientengkan oleh seorang gembala dalam sidang jemaat.
I Timotius 4:13
4:13 Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar.

Ahli Taurat setia membaca dan berusaha menyelidik Kitab-kitab Suci tetapi mereka ditegur dan dikeritik oleh Tuhan Yesus. Tuhan mengatakan “kamu tidak tahu bahwa yang ditulis oleh kitab suci adalah tentang Aku”. Jadi bila tekun membaca Kitab Suci berarti hamba Tuhan itu tekun untuk mengenal siapa itu Tuhan Yesus, bukan hanya sekedar membaca.
Yohanes 5:39-43
5:39 Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku,
5:40 namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.
5:41 Aku tidak memerlukan hormat dari manusia.
5:42 Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah.
5:43 Aku datang dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia.

Kalau gembala membaca kitab suci berarti dia menekuni, mempelajari dan mengenal siapa isi dari yang dia baca itu yaitu Tuhan Yesus. Pemahamannya akan bertumbuh.

Yohanes 5:46-47
5:46 Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku.
5:47 Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Kukatakan?"

I Timotius 4:13
4:13 Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar.

Bagaimana kalau saya sebagai gembala tidak tekun dan tidak mempelajari siapa Figur yang ditulis oleh kitab-kitab suci ini. Kita harus tekun membaca dan mempelajari siapa Tuhan Yesus supaya kita mengerti seleraNya.

Apa selera dari Tuhan Yesus? Dia sudah mati untuk kita, kemudian Dia memandikan kita lewat air Firman Tuhan. Untuk memandikan sidang jemaat, Tuhan bekerja bersama hamba Tuhan untuk membasuh, untuk menyucikan, untuk membangun dan untuk mengajar sidang jemaat.

I Timotius 4:14
4:14 Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua.

Penumpangan tangan itu tidak asal, tidak boleh tergopoh-gopoh. Orang yang menumpangkan tangan haruslah tua-tua, artinya orang yang sudah matang rohaninya. Jangan asal saudara pergi ke mana-mana untuk ditumpangkan tangan apalagi kalau yang menumpangkan tangan belum lepas dari rokok dan minuman keras. Kalau yang selingkuh menumpangkan tangannya di atas saudara maka rohnya itu turun kepada saudara! Itu sebabnya tidak asal dan tidak sembarang untuk kita ditumpangkan tangan.
I Timotius 5:22
5:22 Janganlah engkau terburu-buru menumpangkan tangan atas seseorang dan janganlah terbawa-bawa ke dalam dosa orang lain. Jagalah kemurnian dirimu.

I Timotius 4:15
4:15 Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang.

Semuanya harus diperhatikan, ketekunan diperhatikan, dalam soal membangun diperhatikan, ajaran Firman Tuhan yang sehat harus diperhatikan. Jangan sembarang pengajaran yang diterapkan dalam sidang jemaat. Sebab orang yang menerima pengajaran campur akan dibuang dari pembangunan Tubuh Kristus. Jadi jangan coba saudara menerima ajaran campur. Itu sebabnya saya bertanggung jawab untuk menjaga kemurnian Firman pengajaran yang disampaikan dari mimbar ini.

Bagaimana mau mengkatrol rohani sidang jemaat kalau gembala sendiri tidak maju-maju rohaninya. Kemajuan rohani seorang hamba Tuhan harus nyata kepada semua orang utamanya kepada sidang jemaat.

I Timotius 4:16
4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

Hamba Tuhan harus mengawasi dirinya berarti juga mengawasi nikahnya, lalu dia harus mengawasi ajarannya dengan teliti. Jangan saudara berpikir bisa selamat tanpa hamba Tuhan. Kalau kita bisa selamat sendiri sehingga masuk dalam penyingkiran terbang ke padang gurun maka tidak usahlah kita berhimpun untuk digembalakan. Tetapi tujuan kita  berhimpun adalah untuk menikmati Firman penggembalaan supaya kita dibangun oleh Firman pengajaran yang dipercayakan Tuhan kepada gembala yang tekun membaca kitab suci. Berarti dia mendalami isi dari kitab suci yaitu tentang Pribadi Tuhan Yesus.

Ketika ada orang yang bertanya kepada Yesus “hukum mana yang terpenting di dalam kitab suci” lalu Yesus berkata tentang dua hukum yang utama yaitu mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama. Ahli Taurat itu paham dan dia mengatakan sesuatu kepada Tuhan Yesus dan mendengar jawabannya Tuhan Yesus mengatakan “sesungguhnya engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah”. Baru membaca dan mengerti bacaannya itu saja sudah dikatakan dekat dengan Kerajaan Allah. Tetapi apa artinya kita dekat dengan Kerajaan Allah tetapi tidak masuk Sorga.

Markus 12:32-34
12:32 Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.
12:33 Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan."
12:34 Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorang pun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.

Setelah ada orang yang menyatakan dirinya digembalakan, maka tugas kami hamba Tuhan adalah mengunjuk-unjuk orang itu di hadapan Tuhan. Maksudnya supaya anak Tuhan yang digembalakan itu terlibat dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus oleh pelayanan hamba Tuhan yang tekun membaca kitab suci untuk membangun dan mengajar. Tanggung jawab ini tidak enak secara daging, tetapi karena kami tidak kerja sendiri melainkan bekerja sama dengan Tuhan maka itu yang membuat menjadi enak. Tanggung jawab itu sangat berat karena memperjuangkan pribadi itu supaya jangan terjebak dengan 3,5 tahun aniaya antikristus melainkan supaya dia luput/ selamat.

Contoh dalam Alkitab orang yang membaca tetapi tidak ada praktek.
Lukas 10:25
10:25 Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: "Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"

Kedengaran pertanyaan ini sangat menyegarkan hati tetapi sebenarnya ada ular yang membelit sebab dia mau mencobai Tuhan Yesus.
Lukas 10:26-28
10:26 Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?"
10:27 Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
10:28 Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup."

Jadi jawabannya sudah betul sebab sesuai dengan yang dia baca, berarti tinggal dia mempraktekkan saja. Tetapi manusia itu suka berdalih, suka mencari alasan, banyak argumentasinya.
Pengkhotbah 7:29
7:29 Lihatlah, hanya ini yang kudapati: bahwa Allah telah menjadikan manusia yang jujur, tetapi mereka mencari banyak dalih.

Lukas 10:29-30
10:29 Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: "Dan siapakah sesamaku manusia?"
10:30 Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.

Ternyata yang dikatakan sesama anggota Tubuh Kristus adalah orang yang bisa memberikan pelayanan dengan cuma-cuma. Melakukan pelayaan ini adalah praktek, berarti bukan hanya mendengar dan membaca. Ini yang diperlihatkan oleh Tuhan setelah Dia mengatakan “apa yang kau baca di sana”. Semua orang bisa berucap “kasihilah sesamamu manusia” tetapi di mana prakteknya.

Kemudian Yesus lanjutkan dengan perumpamaan seperti di atas maka lewat orang Lewi dan imam-imam tetapi tidak ada yang memberikan pertolongan. Mereka ini adalah orang yang berkecimpung di ladang Tuhan, mereka hidup dari hari ke hari dengan Taurat tetapi prakteknya sama sekali tidak ada. Sialnya lagi kalau hari-hari terakhir ini pendeta malah bukan menolong orang dalam kesusahan tetapi malah tega menjebloskan jemaat masuk dalam penjara. Kalau seperti itu berarti dia lebih jahat dari imam dan orang Lewi dalam perumpamaan Tuhan Yesus di sini.

Orang yang disamun itu turun dari Yerusalem ke Yerikho. Rumah ibadah ada di Yerusalem tetapi dia turun ke Yerikho, berarti rohaninya merosot, rohaninya turun ke dunia. Siapa yang seharusnya menolong? Itu sebenarnya tanggung jawab imam (hamba Tuhan) untuk mengangkat rohani orang itu.
Lukas 10:31
10:31 Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan.

Imam ini juga rohaninya turun, bagaimana dia bisa menolong orang yang rohaninya turun. Apalagi pikirannya “jangan-jangan perampok belum jauh dari sini dan ketika saya menolong orang ini perampok-perampok itu datang. Bagaimana prakteknya dari yang dia baca? Tidak ada!

Lukas 10:32
10:32 Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan.

Imam dan orang Lewi ini adalah orang yang berkecimpung di dalam rumah Tuhan. Melihat orang yang ada dalam penderitaan mereka menghindar dan tidak turun tangan terlibat untuk memberikan pertolongan. Mereka hanya sekedar membaca dan tidak ada prakteknya.

Lukas 10:32
10:33 Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.

Siapa orang Samaria ini?
Yohanes 8:48
8:48 Orang-orang Yahudi menjawab Yesus: "Bukankah benar kalau kami katakan bahwa Engkau orang Samaria dan kerasukan setan?"

Tuhan Yesus dicap oleh orang-orang Yahudi sebagai orang Samaria yang kerasukan setan. Tetapi Orang Samaria ini yang bisa memberikan pertolongan. Belas kasihan adalah pintu gerbang pelayanan, ini adalah modal untuk kita dapat mengasihi sesama. Kalau kita tidak memandang seseorang dengan belas kasihan maka kita tidak bisa melayani.

Lukas 10:34
10:34 Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.

Dia melayani tanpa memperhitungkan keselamatannya sendiri atau tidak memperhitungkan resiko. Ini model hamba Tuhan yang tidak mempertahankan nyawanya. Dia rela kehilangan nyawaNya tetapi mendapatkan nyawanya.
Matius 16:25
16:25 Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.

Lukas 10:35
10:35 Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.
Pelayanan yang terus menerus/ tanpa batas.
Ini adalah praktek yang dilakukan oleh Tuhan Yesus yang menemukan kita yang sudah disamun oleh iblis. Kita disamun dan ditinggalkan iblis setengah mati, tetapi untung ada Tuhan Yesus orang Samaria yang murah hati. Dia berikan air anggur dan berikan minyak untuk membersihkan luka kita.

Lukas 10:36-37
10:36 Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?"
10:37 Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah demikian!"

Orang yang tidak bisa menunjukkan belas kasihan dia bukan sesama anggota Tubuh Kristus. Jadi dapat kita mendeteksi, kehidupan yang tidak menunjukkan belas kasihan, tidak memberikan pelayanan kepada sesama berarti dia bukan anggota Tubuh Kristus.

Dalam kitab Wahyu ada 7 kali disebutkan “berbahagia”.
1.      Kita harus memperhatikan ini supaya kita berbahagia mendengar, membaca dan menurut.
2.      Lalu ditindak lanjuti lagi sekalipun mati, dia dikatakan berbahagia.
3.      Kemudian dikatakan berbahagia karena dia menjaga pakaiannya menjelang kedatangan Tuhan sehingga tidak kelihatan ketelanjangannya.
4.      Dia berbahagia karena masuk dalam undangan Pesta Nikah Anak Domba Allah.
5.      Kalau meninggal kemudian dibangkitkan saat Tuhan Yesus datang maka orang itu dikatakan berbahagia karena dia masuk dalam kebangkitan gelombang yang pertama dan bersama dengan Tuhan Yesus masuk dalam kerajaaan 1000 tahun masih berada di dunia ini.
6.      Bahagia karena menuruti Firman Tuhan.
7.      Berbahagia karena membasuh jubahnya dan bisa menghampiri serta menikmati pohon kehidupan.

Wahyu 1:3; 14:13; 16:15; 19:9; 20:6; 22:7; 22:14
1:3 1Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.
14:13 Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "2Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka."
16:15 "Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. 3Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya."
19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: 4Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
20:6 5Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.
22:7 "Sesungguhnya Aku datang segera. 6Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!"
22:14 7Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu.

Apakah kita punya modal untuk mengasihi sesama. Jangan kita punya modal seperti Haman yang menyiapkan tiang gantungan untuk Mordekhai. Sekarang banyak orang mengaku pelayan Tuhan tetapi menjebloskan orang masuk dalam penjara. Kita harus rela dibuat rugi dan sekalipun kita rugi, kita tidak membawa orang yang merugikan kita itu pada pengadilan. Semestinya bisa diselesaikan ke dalam, itulah belas kasihan.
I Korintus 6:1-7
6:1 Apakah ada seorang di antara kamu, yang jika berselisih dengan orang lain, berani mencari keadilan pada orang-orang yang tidak benar, dan bukan pada orang-orang kudus?
6:2 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia? Dan jika penghakiman dunia berada dalam tangan kamu, tidakkah kamu sanggup untuk mengurus perkara-perkara yang tidak berarti?
6:3 Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat? Jadi apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita sehari-hari.
6:4 Sekalipun demikian, jika kamu harus mengurus perkara-perkara biasa, kamu menyerahkan urusan itu kepada mereka yang tidak berarti dalam jemaat?
6:5 Hal ini kukatakan untuk memalukan kamu. Tidak adakah seorang di antara kamu yang berhikmat, yang dapat mengurus perkara-perkara dari saudara-saudaranya?
6:6 Adakah saudara yang satu mencari keadilan terhadap saudara yang lain, dan justru pada orang-orang yang tidak percaya?
6:7 Adanya saja perkara di antara kamu yang seorang terhadap yang lain telah merupakan kekalahan bagi kamu. Mengapa kamu tidak lebih suka menderita ketidakadilan? Mengapakah kamu tidak lebih suka dirugikan?

Apakah orang Samaria dalam perumpamaan Tuhan Yesus itu tidak dirugikan? Secara manusia dia dirugikan. Kita ini adalah sisa-sisa dari penyamun itulah iblis. Kalalu Tuhan Yesus tidak segera menolong kita 2000 tahun yang lampau maka habislah kita. Itu sebabnya Dia datang dengan minyak dan air anggur untuk menolong kita. Arah perjalanNya bukan dari Yerusalem turun ke Yerikho, tetapi dari bawah menuju ke Yerusalem (mati dan bangkit). Kalau arah perjalanan kita menuju Yerusalem Baru maka kita menemukan orang-orang yang turun rohaninya dan membutuhkan pertolongan kita, segera beri pertolongan.

Orang yang bisa memberikan pertolongan ini adalah orang yang bisa mengasihi sesama manusia, berarti sama dengan mengasihi dirinya sendiri. Itu sebabnya konsep dari Tuhan mengatakan “kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri”.
Amsal 11:17; 14:21
11:17 Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri, tetapi orang yang kejam menyiksa badannya sendiri.
14:21 Siapa menghina sesamanya berbuat dosa, tetapi berbahagialah orang yang menaruh belas kasihan kepada orang yang menderita.

Pelayanan orang Samaria ini tidak diminta namun dia memberikan pelayanan. Mengapa? Sebab ada modal pada dirinya. Modal utama adalah belas kasihan dan modal berikutnya dia ada minyak dan air anggur. Karena orang yang mempunyai minyak dan anggur ini dibuktikan dengan berbelaskasihan maka Tuhan memberikan dia janji. Silahkan terjadi gebrakan kuda merah yaitu peperangan yang tidak pernah habis-habisnya, silahkan terjadi gebrakan kuda hitam yaitu kelaparan, silahkan terjadi gebrakan kuda hijau kuning yaitu bela sampar tetapi orang yang memiliki anggur dan minyak ini tidak bisa disentuh.

Kalau tidak punya belas kasihan hari-hari terakhir ini berarti tidak punya bekal minyak dan anggur sehingga dia tidak memiliki perlindungan. Kalau kita mempunyai belas kasihan karena memiliki modal minyak dan air anggur maka pasti mendapatkan perlindungan dari Tuhan sebab dia akan masuk dalam kelompok orang yang disebut Tubuh Kristus. Orang yang masuk dalam Tubuh Kristus adalah orang yang memiliki roh belas kasihan, karena dia bermurah hati sehingga berbuat baik bagi orang lain berarti berbuat baik bagi dirinya sendiri.

Wahyu 6:5-6
6:5 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya.
6:6 Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu."

Jangan hanya kita dengar dan baca tetapi biarlah kita masuk dalam praktek.
Yakobus 1:19-22
1:19 Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;
1:20 sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.
1:21 Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
1:22 Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.

Kalau dirinya saja bisa dia tipu, bagaimana dengan orang lain. Orang yang berbelas kasihan tidak mungkin dia menipu dirinya apalagi sampai menipu orang lain.

Kita belajar Firman sama dengan kita mempelajari Tuhan Yesus. Pasti Tuhan Yesus bukakan rahasiaNya.
Lukas 4:16-19
4:16 Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab.
4:17 Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis:
4:18 "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku
4:19 untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."

Ada 6 keadaan manusia di situ. Siapa yang bisa menolong keenam keadaan manusia ini kalau bukan Tuhan Yesus.

Lukas 4:20-21
4:20 Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya.
4:21 Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya."

Ini bukti bahwa ketika kita menyelidik dan membaca itu sama dengan kita belajar pada pribadi Tuhan Yesus. Namun orang Nazaret tidak menerima bahkan menolak Dia karena melihat latar belakan Yesus, mereka berkata “bukankah saudara-saudaraNya ada bersama-sama dengan kita”.

Lalu Tuhan Yesus mengangkat dua kisah. Di zaman Elia banyak orang kusta di Israel tetapi yang disembuhkan hanya Naaman orang kafir. Di antara orang Israel banyak janda-janda tetapi tidak ada satupun yang ditolong oleh Tuhan kecuali seorang janda perempuan Sidon. Mendengar itu mereka tersinggung dan mereka menghalau Tuhan Yesus. Tuhan Yesus datang dengan belas kasihan kepada mereka tetapi mereka menanggapi dengan angkara murka. Mereka menghalau Yesus dan berniat menjatuhkannya dari tebing, tetapi Tuhan Yesus menyelinap dari antara mereka dan pergi dari situ (tinggalkan mereka).     

Isteri adalah belahan jiwa suami. Gereja Tuhan yang menjadi Tubuh Kristus adalah belahan hatiNya Tuhan Yesus. Bagaimana supaya kita bisa menjadi Tubuh Kristus. Salah satunya kita harus memiliki roh belas kasihan.
Matius 9:13
9:13 Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."

Membaca Firman dan mendengar Firman sama dengan kita berhadapan dengan Pribadi Tuhan Yesus. Kalau membaca kitab Suci berarti kita rindu mengenal Yesus, kita mendengar Pribadi Yesus dan kita melihat Yesus sebagai cermin yang mau kita teladani.

Ibrani 10:5-7
10:5 Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: "Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki -- tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku --.
10:6 Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak berkenan.
10:7 Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku."

Apa yang dibaca dan ditulis dalam kitab-kitab Suci sebelum Tuhan Yesus datang sesungguhnya itu menunjuk Pribadi Tuhan Yesus dan itu semua sudah Tuhan Yesus kerjakan. Inilah cermin buat kita, apakah kita mengasihi Dia. Dia sudah mengerjakan itu karena mengasihi kita. Dapatkan saudara berkata kepada Tuhan Yesus “Yesus belahan jiwaku”, Dia pasti berkata bahwa kita gerejaNya adalah belahan jiwaNya.

Kita menjadi umat Tuhan harus memperhatikan Firman Tuhan. Jangan hanya berhenti pada membaca dan mendengar Firman tetapi kita harus sampai melakukan. Ini salah satu dari tujuh nasihat Tuhan Yesus yang terakhir.
Wahyu 22:7
22:7 "Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!"

Saya sebagai hamba Tuhan harus mengawasi diri dan mengawasi sidang jemaat dengan pengajaran supaya sama-sama kita selamat dan disingkirkan jauh dari mata ular. Saya sebagai hamba Tuhan harus tekun membaca. Tujuannya untuk menyelidik siapa Pribadi Tuhan Yesus untuk disampaikan kepada sidang jemaat supaya sidang jemaat diajar dan terbangun agar kami sama-sama diterbangkan ke padang belantara jauh dari mata ular. Silahkan kuda merah, kuda hitam dan kuda hijau kuning datang tetapi kami diterbangkan ke padang belantara ke tempat yang telah Tuhan Yesus sediakan.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar