20160623

Kebaktian PA Kitab Yunus, Kamis 23 Juni 2016 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yunus 1:1-3
1:1 Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, demikian:
1:2 "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku."
1:3 Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN.

Nabi Yunus bin Amitai berasal dari Gat-Hefer. Pelayanan awalnya berhasil mengobarkan semangat raja dan rakyat untuk merebut tanah yang telah dikuasai oleh bangsa lain.
II Raja-raja 14:25
14:25 Ia mengembalikan daerah Israel, dari jalan masuk ke Hamat sampai ke Laut Araba sesuai dengan firman TUHAN, Allah Israel, yang telah diucapkan-Nya dengan perantaraan hamba-Nya, nabi Yunus bin Amitai dari Gat-Hefer.

Yunus berperan sebagai hamba Tuhan untuk mengobarkan semangat umat Israel dibawah pimpinan raja Yerobeam bin Yoas dan itu berhasil. Tetapi keberhasilannya ini tidak ditindak lanjuti. Kenapa? Pada awal panggilan Tuhan kepada Yunus, dia mengerjakan dengan tulus. Kita juga dipanggil oleh Tuhan dari gelap kepada terang. Ini pelajaran bagi kita, kalau kita sudah dipanggil oleh Tuhan, biarlah kita mengerti nilai panggilan Tuhan itu agar kita berhasil tidak hanya pada waktu awal tetapi sampai jumpa dengan Tuhan Yesus.

Panggilan nabi Yunus ini diarahkan Tuhan untuk pergi menginji li suatu negeri yang pernah mempecundangi orang Israel. Ibu hamil mereka belah dan bayi-bayi mereka banting. Dalam diri Yunus, panggilan Tuhan untuk mengutusnya kepada orang-orang yang pernah menyengsarakan mereka itu tidak bisa dia terima. Bagi Yunus tidak ada maaf bagi orang yang pernah menyengsarakan bangsanya. ini kesalahan yang dilakukan oleh Yunus yaitu memiliki roh dendam.

Kita diajar oleh Tuhan untuk menindaklanjuti keberhasilan kita pada waktu awal dan testnya di sini apakah kita bisa memberkati orang yang pernah menyakiti kita? Ini memang ujian yang berat tetapi teladan kita adalah Tuhan Yesus. Walaupun Yesus dalam derita sengsara, Dia tergantung di salib bukan karena salahNya, Dia dicaci-maki, ditinju dan diludahi tetapi kalimat awal yang Dia ucapkan terhadap orang-orang yang menyusahkan dan menyakiti hatiNya adalah “ampunilah mereka”.
Tadinya Yunus berhasil mengobarkan hati orang Israel, dia menyampaikan Firman kepada raja Yerobeam bin Yoas dan mereka berhasil merebut kembali tanah Israel. Mungkin saat pelayanannya itu Yunus bisa busung dada karena dia berhasil. Namun saat Tuhan mengutus ke Niniwe dia diuji, apakah bisa memaafkan orang yang bersalah kepadanya.

Ternyata Yunus setengah-setengah hati. Awalnya memang secara penuh Yunus tidak mau dan dia meninggalkan panggilan Tuhan. Kehidupan yang meninggalkan suara Tuhan dan membelakangi panggilan Tuhan, di mata Tuhan dan orang lain hanya senilai sampah yang dibuang ke laut.

Mengapa dia membelakangi panggilan Tuhan itu? Sebab dalam hatinya dia tidak mampu untuk memberi maaf kepada orang yang menyengsarakan dia. Jangankan terhadap orang di luar, di dalam rumah tangga saja ketika kita merasa disengsarakan oleh perilaku suami atau isteri kita, belum tentu kita bisa segera memberi maaf bahkan bisa sampai tidak memberi maaf. Itulah Yunus-Yunus yang tidak boleh ada pada diri kita. Kita harus berbesar hati.

Berat rasanya bagi Yunus, itu sebabnya dia membelakangi Tuhan, dia lari dari hadirat Tuhan, dengan kata lain dia bersembunyi. Setelah Adam dan Hawa jatuh dalam dosa mereka juga bersembunyi dari hadirat Tuhan. Yunus bersembunyi berarti dia kembali pada dosa awal.

Kita sudah ditebus oleh Tuhan, pengorbananNya luar biasa untuk merebut kita dari cengkraman iblis dan dari lumpur dosa. Jangan kita kembali lagi pada cengkraman iblis dan menyembunyikan dosa. Untuk kita sekarang jangan kita tutup diri terhadap suara Firman, terhadap panggilan Tuhan. Justru kita harus membuka hati, membuka diri dan jangan sembunyi. Jangan kembali pada dosa awal.

Yunus 1:1
1:1 Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, demikian:

Arti nama Yunus adalah burung dara atau merpati. Gereja Tuhan digambarkan seperti merpati.
Kidung Agung 2:14
2:14 Merpatiku di celah-celah batu, di persembunyian lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab merdu suaramu dan elok wajahmu!"

Merpati ini adalah julukan yang diberi Salomo terhadap Sulamit, berarti ini julukan yang diberi Tuhan Yesus kepada kita gerejaNya. Batu karang itu adalah Tuhan Yesus.
I Korintus 10:3-4
10:3 Mereka semua makan makanan rohani yang sama
10:4 dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.

Berarti kekasihNya ini ada diseputar Kristus Yesus. Kalau kita menempatkan diri sebagai kekasihNya Yesus, jangan kita jauh dari Dia. Di kedua tanganNya ada lubang, di lambungNya ada lubang, di kakiNya ada lubang, sekujur tubuhNya ada bilur-bilur. Kita tidak boleh jauh dari situ.

Tuhan ingin memandang wajah saudara, apakah wajah kita suram atau muram. Sebab dari wajah inilah cermin hati kita. Bila wajah pucat itu berarti hatinya ketakutan, bila wajah berseri itu tanda hatinya segar bugar. Tuhan tidak ingin kita tampil dengan wajah yang dibuat-buat. Tampillah jujur dengan apa adanya. Ini yang Tuhan cari dalam diri kita agar kita tidak berpura-pura di hadapan Tuhan.

Kalau hati sedih maka wajah juga akan muram, sama seperti Nehemia ketika tampil melayani raja Artasastha. Saat itu sedikit saja lakukan yang salah maka taruhannya nyawa karena dia melayani raja dengan wajah muram. Tetapi ketika raja bertanya “kenapa wajahmu muram” maka dalam tempo singkat dia berdoa kepada Tuhan dan kemudian dia berucap bagaimana dia tidak muram sebab mengingat negerinya.

Kidung Agung 5:2
5:2 Aku tidur, tetapi hatiku bangun. Dengarlah, kekasihku mengetuk. "Bukalah pintu, dinda, manisku, merpatiku, idam-idamanku, karena kepalaku penuh embun, dan rambutku penuh tetesan embun malam!"

Jadi Tuhan hadir bukan dengan kosong, Dia datang dengan berkat embun kepada kekasihNya yang disebut merpati.

Karakteristik merpati :
1.      Merpati adalah penentu waktu
Kejadian 8:8-12
8:8 Kemudian dilepaskannya seekor burung merpati untuk melihat, apakah air itu telah berkurang dari muka bumi.
8:9 Tetapi burung merpati itu tidak mendapat tempat tumpuan kakinya dan pulanglah ia kembali mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu, karena di seluruh bumi masih ada air; lalu Nuh mengulurkan tangannya, ditangkapnya burung itu dan dibawanya masuk ke dalam bahtera.
8:10 Ia menunggu tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya pula burung merpati itu dari bahtera;
8:11 menjelang waktu senja pulanglah burung merpati itu mendapatkan Nuh, dan pada paruhnya dibawanya sehelai daun zaitun yang segar. Dari situlah diketahui Nuh, bahwa air itu telah berkurang dari atas bumi.
8:12 Selanjutnya ditunggunya pula tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya burung merpati itu, tetapi burung itu tidak kembali lagi kepadanya.

Kita bukan hanya tampil seperti diri kita sendiri tetapi harus dikuasai oleh Roh Kudus. 

Merpati itu pilihan dan itu penentu waktu.
Matius 24:22
24:22 Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan waktu itu akan dipersingkat.

Dalam diri saudara dan saya sebagai umat Tuhan yang mengkondisikan diri adalah merpati atau kekasih Kristus Yesus maka dalam dirimu dan diriku menjadi penentu waktu. Itu sebabnya Tuhan begitu rupa memperhatikan orang pilihanNya sehingga Tuhan mempersingkat waktu.

Jadilah orang Kristen yang mengerti kehendak Tuhan dan Tuhan tidak akan serampangan terhadap orang pilihanNya, pandangan Tuhan terfokus kepada umat pilihanNya. Jadilah umat pilihan Tuhan, umat pilihan itu tidak hanya mengobarkan semangat tetapi dia sendiri harus berkobar-kobar. Kemudian ada ujian lanjut, ujian salib, bisakah kita mengampuni orang yang menyusahkan kita. Teladan kita adalah Kristus.
I Petrus 2:21-23
2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
2:22 Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
2:23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.

Ini yang ada pada pribadi Tuhan Yesus dan teladan itu ditinggalkan kepada kita.

Yunus dipanggil ke Niniwe untuk menjadi berkat bagi orang Niniwe. Bukankah janji Tuhan kepada Abraham bahwa keturunannya akan menjadi berkat bagi semua bangsa. Yunus ini orang Israel, dia keturunan Abraham tetapi tidak mau menjadi berkat. Kita ini orang Israel secara rohani seharusnya kita menjadi berkat.

Yunus ini arti namanya merpati, seharusnya dia menjadi penentu waktu tetapi dia tidak seperti itu.

2.      Merpati ini menjadi korban bakaran
Imamat 1:14
1:14 Jikalau persembahannya kepada TUHAN merupakan korban bakaran dari burung, haruslah ia mempersembahkan korbannya itu dari burung tekukur atau dari anak burung merpati.

Merpati menjadi korban penghapus dosa, menjadi korban untuk kesalahan orang lain. Korban penghapus dosa alis korban pendamaian. Kita juga harus membawa berita pendamaian bagi orang lain.
II Korintus 5:18-20
5:18 Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.
5:19 Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.
5:20 Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.

Yunus ini diutus untuk memberitakan berita pendamaian, dengan kata lain dia membawa korban keselamatan bagi orang Niniwe. Tetapi Yunus justru berbuat kebalikannya.

Dalam pelayanan nabi Yunus ini ada hal yang tidak boleh kita tiru karena itu tidak baik dan ada yang harus kita teladani. Itu sebabnya Tuhan memperlihatkan kedua-duanya. Alkitab ini mengisahkan hal yang tidak baik untuk tidak kita teladani karena kita diperlihatkan akibatnya dan ada hal yang baik untuk kita teladani karena Tuhan juga memperlihatkan apa hasilnya nanti.

Kita harus menjadi pembawa berita keselamatan bagi orang lain. Jangan kita lari dari tugas Tuhan ini. Ini menunjuk karakter kita yang menjadi Mempelai Wanita Tuhan yaitu rela berkorban bagi keselamatan orang lain.

Tuhan ingin kita menjadi penentu waktu. Tuhan akan bertindak saat kita sudah tidak berdaya lagi. Saat kita sudah terjepit dari kiri dan kanan tidak bisa lari lagi ke muka dan ke belakang maka dari atas datang pertolongan kita. Orang yang menjadi penentu waktu itu rela menjadi saluran keselamatan bagi orang lain. Kalau poin dan pertama ada maka ada perlindungan.

3.      Merpati mendapat perlindungan
Mazmur 55:1-9
55:1 Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi. Nyanyian pengajaran Daud.
55:2 Berilah telinga, ya Allah, kepada doaku, janganlah bersembunyi terhadap permohonanku!
55:3 Perhatikanlah aku dan jawablah aku! Aku mengembara dan menangis karena cemas,
55:4 karena teriakan musuh, karena aniaya orang fasik; sebab mereka menimpakan kemalangan kepadaku, dan dengan geramnya mereka memusuhi aku.
55:5 Hatiku gelisah, kengerian maut telah menimpa aku.
55:6 Aku dirundung takut dan gentar, perasaan seram meliputi aku.
55:7 Pikirku: "Sekiranya aku diberi sayap seperti merpati, aku akan terbang dan mencari tempat yang tenang,
55:8 bahkan aku akan lari jauh-jauh dan bermalam di padang gurun. S e l a
55:9 Aku akan segera mencari tempat perlindungan terhadap angin ribut dan badai."

Orang yang memiliki sayap merpati diberi ketenangan dalam perlindungan.

Merpati ini tidak mempunyai empedu. Yunus ini namanya saja merpati tetapi dia merpati tolol karena memiliki dendam pada orang Niniwe

Kalau kita merpatinya Kristus Yesus maka kita akan terbang dengan ketenangan dan ada perlindungan terhadap angin ribut dan badai. Kami hamba Tuhan sudah harus seperti merpati memberikan ketenangan dan perlindungan kepada orang lain.
Yesaya 32:1-2
32:1 Sesungguhnya, seorang raja akan memerintah menurut kebenaran, dan pemimpin-pemimpin akan memimpin menurut keadilan,
32:2 dan mereka masing-masing akan seperti tempat perteduhan terhadap angin dan tempat perlindungan terhadap angin ribut, seperti aliran-aliran air di tempat kering, seperti naungan batu yang besar, di tanah yang tandus.

Korban Kristus mengangkat kita menjadi imam-imam dan raja-raja. Saya sebagai suami, sebagai ayah dan sekaligus gembala harus membawa perlindungan bagi nikahku, bagi buah nikahku dan bagi jemaat yang Tuhan percayakan untuk saya gembalakan dari badai topan pengajaran yang akan merusak gereja Tuhan. Sebagai suami, sebagai ayah dan sebagai gembala harus membawa ketenangan bagi isteri, anak dan sidang jemaat.

Yunus mestinya jadi perlindungan tetapi dia tidak seperti itu, dia salah penampilan.

Seharusnya suami berkata kepada isterinya “engkau belahan hatiku” dan begitu juga sebaliknya isteri berkata kepada suaminya. Kalau ada seperti ini maka Tuhan Yesus akan berkata kepada gerejaNya yang menjadi merpatiNya “engkau belahan hatiKu”. Ketika terjadi bencana di dunia ini maka saudara dibawa terbang oleh Tuhan. Biarlah kita memiliki sayap merpati sehingga bisa lolos dari terjangan angin badai.

4.      Merpati mempunyai hubungan langsung dengan Sorga
Matius 3:15-17
3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menuruti-Nya.
3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
3:17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."

Kalau gereja digambarkan seperti merpati, berarti ada Roh Kudus, maka hubungannya dengan Sorga sudah jelas ada. Tetapi sayang sekali Yunus melepaskan diri dari hubungan dengan Sorga. Ini jangan terjadi pada diri kita.

Yunus punya nama merpati tetapi karakter merpati hampir dapat dikatakan tidak ada. Hanya pada awalnya saja ada. Makan waktu dalam perjalanan hidupnya, dia diutus ke Niniwe untuk memberkati orang yang menyengsarakan bangsanya namun dia meninggalkan panggilan.

Walaupun demikian Yunus masih mendapat kemurahan Tuhan. Ketika dia dibuang ke laut, Tuhan mengirim ikan besar. Ikan besar ini menunjuk kemuraan Tuhan yang besar untuk mendapatkan kita.
Jangan menjadi Kristen yang buta yang tidak mengerti rencana Tuhan dan berpikir ibadah itu hanya upacara belaka. Dalam ibadah rahasia Firman Allah yaitu rahasia nikah Kristus dan gerejaNya dipaparkan. Jadi kalau dalam gereja ada pembukaan rahasia Firman Allah tentang nikah Kristus maka sidang jemaat itu adalah penentu waktu.

Kalau suami menelantarkan nikahmu berarti tidak menghargai korban Kristus. Kalau isteri tidak menghargai nikahnya itu berarti tidak menghargai korban Kristus. Kalau dulu ini terjadi pada diri kita maka sekarang setelah kita mendengar Firman Tuhan kita harus menyesal dan bertobat. Dulu kita tidak tahu, sekarang kita sudah tahu maka kita tidak akan melakukannya lagi.

Yunus 1:2
1:2 "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku."

Berita yang akan dibawa oleh Yunus ke Niniwe adalah berita penghukuman. Jadi ironis kalau Yunus melarikan diri dari berita ini. Sebenarnya kalau dia berpikir secara logika “sudah pas, mereka itu musuh, harus segera dimusnahkan”. Tetapi Yunus ini tahu karakter Tuhan. Makanya dalam pasal 4 dia mengungkapkan karekter Tuhan namun dia sendiri tidak ada pada karakter Tuhan itu.

Yunus ini lari dari panggilan. Ini panggilan untuk kita:
Ibrani 3:1
3:1 Sebab itu, hai saudara-saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan sorgawi, pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui, yaitu Yesus,

Pandang kepada rasul supaya kita jangan lari atau jatuh dari rel. Supaya kita tetap ada pada rel perjalanan kita maka kita harus memandang Kristus sebagai Rasul. Rasul ini ada hubunganya dengan pengajaran. Tentu bukan memandang ajaran Bileam, Nikolaus, Izebel atau yang lain tetapi memandang pengajaran yang sehat.

Kita harus memandang Firman pengajaran, jangan salah pandang. Menjadi orang Kristen jangan sembarang kita mendengarkan Firman, kita harus mendengarkan Firman pengajaran yang sesuai dengan Firman. Pengajaran yang sehat pasti menyucikan orang yang mendengar mulai dari yang memberitakan.

Pengajaran yang tidak sehat orang yang memberitakan tidak sehat rohaninya dan yang mendengarkan juga tidak sehat rohaninya. Kalau pemberitanya masih merokok maka yang mendengarkan pemberitaannya juga masih merokok.

Jangan lari dari panggilan karena ini sangat berbahaya.
Yunus 1:3
1:3 Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN.

Dia membuang dana yang berlawanan dengan rencana Tuhan. Kalau biaya dikeluarkan untuk pembangunan Tubuh Kristus itu yang benar. Rencana Tuhan dalam gereja adalah untuk menciptakan menjadi Mempelai Wanita Tuhan untuk Kristus Yesus Mempelai Laki-laki Sorga, itulah merpati.

Gereja Tuhan dipertunangkan dengan Tuhan Yesus.
II Korintus 11:2
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.

Orang Israel dulu disebut isterinya Tuhan. Kenapa orang Kristen tidak mengerti tentang ini? Karena bukan pengajaran sehat yang disodorkan sehingga mereka tidak bertobat.

Mari kita nyatakan kita sudah bertobat, berhentilah dari hal-hal yang tidak menyenangkan hati Tuhan. Tuhan Yesus kekasihmu, kita kelak akan masuk dalam pesta nikah Anak Domba Allah. Gereja Tuhan mau dibawa bagaikan perawan suci bagi Tuhan Yesus. Setelah selesai dibina oleh Firman maka digelarlah pesta.
Wahyu 19:6-7
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Inilah merpati, inilah gereja Tuhan yang menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Kalau tidak masuk di situ maka orang Kristen tersebut akan masuk dalam aniaya antikristus. Begitu ngeri ketika dunia ini dikuasai oleh antikristus.

Mari kita serius dengan Tuhan. Sebagai gembala saya harus serius dengan Tuhan. Saya mau menjadi berkat bagi isteri, anak, cucu dan anak mantu saya. Ini tidak terjadi langsung instan tetapi melalui proses asalkan kita mau. Jadilah penentu waktu, Tuhan menantikan itu. Ketika orang pilihannya sudah terancam dan tidak berkutik lagi maka Tuhan mempersingkat waktu kedatanganNya. Kalau kita menjadi penentu waktu dan pembawa berkat maka kita akan menikmati ketenangan dan perlindungan serta Sorga sudah menjadi bagian kita.


Tuhan Memberkati.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar