20160626

Kebaktian Umum, Minggu 26 Juni 2016 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.


Wahyu 1:4
1:4 Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya,

Ini perhatian Tuhan terhadap umatNya yang ada di Asia Kecil yang terdiri dari 7 sidang jemaat. Mereka digambarkan seperti kaki dian emas. Ada 5 sidang jemaat yang pelitanya hampir padam, yang bernyala tinggal 2 sidang jemaat yaitu Smirna dan Filadelfia.

Ada banyak sidang jemaat yang nyala pelitanya tinggal asap, bahkan mereka seperti bulu yang terkulai.
Matius 12:20
12:20 Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang.

Simbol dari jemaat adalah kaki dian seperti Kaki Dian Emas di dalam Tabernakel.

Kalau kita melihat fisik dari pelita emas, cabang di sebelah kiri dan kanan masing-masing ada 3 carang dan satu pokoknya di tengah. Kalau melihat bentuk cabang di sebelah kanan bersama dengan pokoknya ada 39 bentuk, kalau melihat bentuk cabang di sebelah kiri tanpa cabangnya ada 27 bentuk.

39+27=66, 66 ini menunjuk Alkitab yang terdiri dari 66 kitab.

Gereja Tuhan dibangun di atas 66 kitab itulah Firman Tuhan. Itu sebabnya sangat disesalkan oleh Tuhan kalau gereja Tuhan sudah tidak bernyala. Untuk apa kita menjadi orang Kristen dan pendeta memberitakan Firman tetapi tidak ada bukti dia bernyala, tidak ada terang yang dinyatakan bahkan yang ada malah kegelapan. Ada 7 senjata iblis secara tersembunyi dan 7 senjata iblis secara terang-terangan untuk ditembakkan kepada gereja supaya pelitanya padam.

Tuhan tidak ingin gereja Tuhan padam, Tuhan tidak sudi melihat gereja Tuhan terkulai dan terus dipadamkan. Kalau seperti buluh yang terkulai hanya mencederai bahu. Kalau gereja Tuhan sudah seperti bambu yang patah maka dia hanya mencederai rohani umat Tuhan. Bila bahu dicederai itu berarti tanggung jawab sudah tidak ada. Itu sebabnya Tuhan tidak ingin bahu kita luka, Tuhan tidak ingin kita melalaikan tanggung jawab kita, itu sebabnya Tuhan mau memulihkan kita kembali.

7 kaki dian yang ada di Asia Kecil ini menubuatkan gereja Tuhan di seluruh muka bumi dengan kondisi yang bercorak ragam. Tuhan tidak menginginkan dan saya sebagai gembala tidak menginginkan sidang jemaat Kristus Penebus di Langgadopi empat ini bagaikan buluh yang terkulai atau sumbu yang berasap, Tuhan mau memulihkan kita semua.
Matius 12:20
12:20 Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang.

Yehezkiel 29:6-7
29:6 Dan semua penduduk Mesir akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN. Oleh karena engkau ibarat tongkat bambu bagi kaum Israel:
29:7 pada saat mereka memegang engkau dengan tangan, engkau patah terkulai dan engkau melukai bahu mereka semua; dan waktu mereka bertopang padamu, engkau patah dan engkau membuat mereka semua terhuyung-huyung.

Bahu menunjuk tanggung jawab dan lengan menunjuk pelayanan. Kalau dalam sidang jemaat sudah seperti buluh yang patah maka terasa pada diri jemaat dan gembala tanggung jawab sudah tidak ada bahkan pelayanannya hanya mencederai.

Wahyu 1:9
1:9 Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus.

Yohanes tidak dalam suasana yang menguntungkan, dia berada dalam kesusahan. Tetapi Tuhan mau memakai dia untuk menolong tujuh sidang jemaat. Terutama 5 sidang jemaat yang sudah seperti buluh yang terkulai dan sumbu yang berasap.

Yohanes dalam suasana yang tidak menguntungkan, dia dibuang di pulau Patmos. Tetapi Tuhan mencari siapa hambaNya yang bisa diutus dan Dia menemukan Yohanes. Sehingga walaupun dalam penderitaan dan kesusahan, ada kata-kata yang indah keluar dari mulut Yohanes “kasih karunia, damai sejahtera”. Bila kita dalam kesusahan masih bisakah kita mengucapkan “kasih karunia dan damai sejahtera”? Itu menunjukkan walaupun dalam kesusahan, hati Yohanes penuh dengan kasih karunia dan damai sejahtera yang mau dia limpahkan kepada sidang jemaat.

Walaupun keadaan fisik saya tidak dalam keadaan menyenangkan, saya rindu untuk membagi kasih karunia kepada sidang jemaat.
Yehezkiel 29:7
29:7 pada saat mereka memegang engkau dengan tangan, engkau patah terkulai dan engkau melukai bahu mereka semua; dan waktu mereka bertopang padamu, engkau patah dan engkau membuat mereka semua terhuyung-huyung.

Pribadi yang sudah seperti bambu yang patah sudah tidak punya tanggung jawab lagi dalam ibadah pelayanan. Dia tidak melihat kebutuhan-kebutuhan untuk pekerjaan Tuhan. Dia tidak lagi melihat dirinya seperti Yohanes yang sekalipun dalam kesusahan masih bisa membagi kasih karunia dan damai sejahtera.

Yesaya 36:6
36:6 Sesungguhnya, engkau berharap kepada tongkat bambu yang patah terkulai itu, yaitu Mesir, yang akan menusuk dan menembus tangan orang yang bertopang kepadanya. Begitulah keadaan Firaun, raja Mesir, bagi semua orang yang berharap kepadanya.

Jadi kita bisa mendeteksi bahwa orang yang sudah tidak punya tanggung jawab itu bagaikan buluh yang patah yang melukai bahu, dan bila pelayanannya sudah tidak elok lagi itu berarti buluh yang patah yang melukai lengan.

Jangan kita seperti 5 sidang jemaat yang sudah seperti buluh yang patah dan sumbuh yang berasap, itulah sidang jemaat Efesus, Pergamus, Tiatira, Sardis dan Laodekia. 2 sidang jemaat yang masih bernyala adalah sidang jemaat Smirna dan Filadelfia. Walaupun masih bernyala mereka masih butuh pembersihan.

Bila saya merasa berat untuk datang menyembah maka saya harus cepat merubah sikap sebab kalau tetap seperti itu maka arahnya pada buluh yang terkulai dan sumbuh yang berasap bahkan padam.

Kalau bahu luka terus disuruh memikul 1 zak semen tentu orang itu tidak mau, itu berarti tanggung jawabnya sudah tidak ada lagi. Dalam sidang jemaat ini, jangan sampai tanggung jawab yang Tuhan berikan saudara hempaskan. Kalau saudara berlaku bengkok dengan Tuhan maka Tuhan akan berlaku belat-belit terhadap saudara. Tuhan tidak tega melihat saudara seperti buluh yang terkulai untuk dipatahkan dan sumbu yang berasap untuk dipadamkan. Itu sebabnya Tuhan mau segera menolong saudara dan termasuk juga saya.

Wahyu 1:4
1:4 Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya,

Pada cabang kaki dian itu ada bentuk kelopak, kuntum, bunga yang setiap cabangnya berjumlah 9 bentuk. Pada bagian tiangnya ada 12 bentuk. Jadi Kaki Dian Emas itu seluruhnya ada 66 bentuk yang menunjuk 66 kitab dalam Alkitab. Gereja digambarkan seperti kaki dian karena ada Firman sepenuh. Pelita di atasnya menunjuk Roh Kudus yang menyinari. Roh Kudus itu bekerja menyinari 66 kitab di dalam Alkitab. Betapa sedihnya Tuhan melihat gereja Tuhan yang dibangun di atas dasar Firman kemudian tanggung jawabnya di mana, di mana pelayanannya.

Dikatakan “dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang” jadi kita mau lari ke mana. Jangan coba-coba bersembunyi. Tidak bisa kita menghindar dari pantauan mata Tuhan.

Yang kita lakukan adalah koreksi, yang dulu, yang terjadi pada tahun yang lampau semuanya itu Tuhan cari, bahkan Tuhan tuntut!
Pengkhotbah 3:15
3:15 Yang sekarang ada dulu sudah ada, dan yang akan ada sudah lama ada; dan Allah mencari yang sudah lalu.

Pengkhotbah 3:15 (Terjemahan Lama)
3:15 Segala sesuatu yang telah ada itu, ia itu adalah sekarang juga, dan barang yang akan ada itu, ia itupun sedia sudah ada, maka dituntut Allah akan barang yang sudah lalu itu.

Tuhan cari dalam arti mau Tuhan benahi. Tuhan mau kita berpikir apa yang sudah kita lakukan minggu kemarin, bulan lalu, tahun lalu bahkan berapa puluh tahun yang lalu. Itu semua harus diselesaikan di hadapan Tuhan sebab semua itu direkam oleh Tuhan. Sebelum saya dan saudara ada, Dia sudah ada. Bahkan yang menciptakan langit dan bumi ini adalah Tuhan.

Kalau bahu kita cedera berarti tanggung jawab kita sudah tidak ada dan tangan kita cedera berarti pelayanan kita tidak sempurna maka itu harus diselesaikan. Tuhan tidak akan membiarkan itu semua makanya Tuhan cari untuk dibenahi. Sebab ketika Tuhan datang pada kali yang kedua, Dia tidak akan bertemu dengan orang yang bahunya diperban atau tangannya diperban. Berarti Tuhan mau bertemu dengan orang yang pelayanannya dan tanggung jawabnya benar di hadapan Tuhan.

Tuhan tahu kecintaanku terhadap kekudusan! Saya tidak mau jadi hamba Tuhan yang main-main saya tahu lengan dan bahu saya harus saya jaga di hadapan Tuhan, tanggung jawab dan pelayanan saya harus benar. Kerinduan hatiku sebagai hamba Tuhan dari muda adalah ingin membawa sidang jemaat kepada Tuhan Yesus sebagai milikNya. Apalagi sekarang saat Firman Tuhan semakin dibukakan.

Pemakaian Yohanes untuk tujuh sidang jemaat ini adalah dalam keadaan yang tidak nyaman, suasana tidak menyenangkan tetapi dia tetap cinta Tuhan.
Wahyu 1:9
1:9 Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus.

Berarti Yohanes ingin ketika mereka mendapatkan lawatan kasih karunia dan damai sejahtera Tuhan dalam bentuk surat yang berisi teguran serta nasihat mereka juga mengetahui bahwa Yohanes ikut merasa beban sebagai anggota Tubuh Kristus. Bukan hanya sekedar impati di dalam hati tetapi ikut berjuang dengan segala hal yang bisa dilakukan untuk menopang hamba Tuhan seperti ini.

Umat Tuhan ini disurati untuk tekun menantikan Yesus. Bila tekun menantikan Yesus berarti membuka hati, mengizinkan Firman menyucikan dan membersihkan.

Hanya manusia yang tidak bermoril, yang memang hatinya kotor, bila melihat orang seperti Yohanes yang dipakai oleh Tuhan kemudian dia tidak ambil peduli. Itu benar-benar orang yang sudah mati rasa. Semoga kita yang ada di sini jangan menjadi orang yang mati rasa.

Yohanes ingin membagi kasih karunia dan damai sejahtera yang sudah dia miliki dari Yang sudah ada, Yang ada dan Yang akan datang, berarti dia menerima dari sumbernya yaitu Tuhan Yesus. Ini bukan hanya dia miliki tetapi benar-benar kasih karunia dan damai sejahtera ini sudah satu dengan dia sehingga walaupun dalam kesusahan dia bisa berucap seperti ini. Bagaimana dengan kita? Kita melihat orang yang susah, kemudian kita yang juga dalam kesusahan apakah bisa berucap seperti itu? Tuhan Yesus sudah melakukan seperti itu.
Ayub 36:15
36:15 Dengan sengsara Ia menyelamatkan orang sengsara, dengan penindasan Ia membuka telinga mereka.

Dalam sengsara Tuhan Yesus mau menyelamatkan orang sengsara. Dalam sengsara Yohanes di pulau Patmos, dia juga ingin membagi kasih karunia kepada orang yang sengsara, secara khusus adalah 5 sidang jemaat.

Apakah kita mau melakukan seperti ini yaitu dalam sengsara mau menolong orang yang sengsara. Kecuali orang yang dalam kesengsaraan yang perlu ditolong lalu dia sendiri yang menolak, apa boleh buat.

Sumber kasih karunia dan damai sejahtera itu melihat bahwa umat yang telah Dia tebus dengan sengsara itu malah berubah kembali seperti sedia kalah. Ini jangan terjadi pada kita.

Mengapa Yohanes bisa berucap kasih karunia dan damai sejahtera? Sebab dia ada dalam kepuasan. Kepuasan hamba Tuhan adalah di dalam doa dan pelayanan Firman. Apalagi kami hamba Tuhan sepenuh, masakan kepuasan kami dengan berapa karung coklat yang kami dapat atau berapa ratus kilo cengkeh yang kami panen?

Kalau dipikir secara manusiawi, kalau mengatakan doa dan pelayanan Firman di situ kepuasan kami, di mana kami mendapatkan kebutuhan kami?. Di sinilah seringkali pelayan Tuhan jatuh dalam godaan sehingga kepuasan dalam doa dan pelayanan Firman ditinggalkan dan mencari kepuasan yang lain yang sifatnya fana.

Sekalipun Yohanes dalam kesusahan dia tahu bahwa kepuasannya di dalam doa dan pelayanan Firman. Kalau Tuhan berkenan memakai dia untuk menyampaikan Firman dan kasih karunia serta damia sejahtera kepada umat Tuhan, itu sudah menyenangkan bagi Yohanes. Memang menurut sejarah gereja dari 12 rasul, hanya rasul Yohanes ini yang meninggal secara wajar. Memang dia pernah digoreng hidup-hidup tetapi dia tidak mati. Bahkan kitab Wahyu ini dia tulis saat usia lanjut ± 90 tahun lebih. Dia sudah lanjut usia, fisiknya tidak menunjang dan ada dalam pembuangan tetapi dia ingin mendengar orang yang disurati itu menerima atau sepi-sepi saja.

Wahyu 1:9
1:9 Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus.

Bahasa ini mengandung makna untuk meraba sidang jemaat. Tetapi tidak mengada-ada, ini tidak dia buat-buat, dia benar-benar ada dalam kesusahan. Tetapi apakah benar saudara yang mendapat kasih karunia dan damai sejahtar itu paham? Minimal dukunglah hamba Tuhan di dalam doa.

Banyak kali umat Tuhan hanya mengajak hamba Tuhan menangis. Kalau sedang sakit atau dalam kesusahan dia meminta hamba Tuhan berdoa. Tetapi kalau sedang diberkati jemaat itu diam-diam saja, lupa hamba Tuhan itu.

Kitab Wahyu ini adalah Firman Tuhan yang kena mengena dengan kondisi gereja di akhir zaman. Memang ini diterima 2000 tahun yang lampau tetapi nubuatan di dalamnya menunjuk kedatangan Tuhan pada kali yang kedua kali.

Kisah Para Rasul 6:2,4
6:2 Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: "Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja.
6:4 dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman."

Jadi kepuasan hamba Tuhan adalah di dalam doa dan pelayanan Firman.

Dikatakan “yang sudah ada, yang ada dan yang akan datang”. Kita lihat di sini di dalam karyaNya.
Ø  Yang sudah ada
Itu hubungannya dengan pengorbanan Tuhan Yesus sebagai Anak Domba Allah untuk keselamatan umat Tuhan.
Efesus 5:25
5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya

Di sini hubungannya dengan nikah. Kristus sudah menyelamatkan sidang jemaat dengan pengorbananNya. Wilayah geraknya ada hubungannya dengan nikah. Tetapi ini tidak berhenti di situ, tetapi Tuhan Yesus dalam karya penyelamatanNya ingin mendapatkan sidang jemaat sebagai isteriNya yang adalah belahan jiwaNya.

Kalau yang sudah ada ini dihubungkan dengan nikah maka sudah dapat dipastikan bahwa gerakan kita untuk menuju nikah yang rohani tidak bisa lepas dengan nikah yang jasmani. Masakan hasil dari pengorbanan Tuhan Yesus ini tidak ada alias nol. Tuhan tidak ingin hasilnya nol sehingga Tuhan melawati 7 sidang jemaat yang menggambarkan sidang jemaat di akhir zaman agar menjadi Mempelai WanitaNya. Yang hampir padam dan yang sudah patah terkulai itu harus Dia kembalikan pada fungsinya. Itulah tujuan dari yang sudah ada, yang sudah berkorban di masa lampau.

± 2700 tahun yang lampau, hasil jerih payah Tuhan ini sudah dilihat oleh nabi Yesaya, semoga itu menjadi kenyataan bagi kita.
Yesaya 40:10-11
40:10 Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.
40:11 Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.

Tuhan mempertontonkan “inilah hasil jerih payahKu” seperti raja Ahasyweros ingin mempertontonkan ratu Wasti tetapi ratu Wasti menolak maka dia dipecat sehingga harus dicari pengganti Wasti dan Esterlah orangnya.

Yang dipertontonkan tadi tidak lepas dari nilai penggembalaan. Gembala yang mengembalakan itu rela mengorbankan nyawaNya.
Yohanes 10:11
10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

Tegakah saudara tidak bertanggungjawab pada pekerjaan Tuhan dan melayani dengan asal! Itukah rasa terima kasih kita kepada Dia yang berjerih payah. Maukah saudara dipertontonkan oleh Tuhan? Hargailah Firman pengajaran. Ampuni kami Tuhan sebab kami biasanya melayani dengan asal dan tidak ada rasa tanggung jawab.
Gereja itu cermin dari sidang jemaat. Kalau mau melihat gereja sudah seperti itulah sidang jemaat. Kalau mau melihat gembala lihat isterinya, sebab istri jemaat pertama. Itu sebabnya isteri gembala jangan marah kalau Firman Tuhan lebih dulu mengoreksi.

Mungkin ada yang sudah mau padam, sekarang sadarlah. Mungkin ada yang terkulai patah, kembalilah. Tuhan melawati kita.

Yesaya 62:11-12
62:11 Sebab inilah yang telah diperdengarkan TUHAN sampai ke ujung bumi! Katakanlah kepada puteri Sion: Sesungguhnya, keselamatanmu datang; sesungguhnya, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.
62:12 Orang akan menyebutkan mereka "bangsa kudus", "orang-orang tebusan TUHAN", dan engkau akan disebutkan "yang dicari", "kota yang tidak ditinggalkan".

Di dalam penggembalaan tujuannya supaya kita menjadi kudus.

Yesaya 62:4-5
62:4 Engkau tidak akan disebut lagi "yang ditinggalkan suami", dan negerimu tidak akan disebut lagi "yang sunyi", tetapi engkau akan dinamai "yang berkenan kepada-Ku" dan negerimu "yang bersuami", sebab TUHAN telah berkenan kepadamu, dan negerimu akan bersuami.
62:5 Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.

Tuhan berkarya dan Dia tidak mau hasilnya nihil. Niat Tuhan supaya hasil jerih payahNya itu nyata. Biarlah kita menanggapi dengan hati terbuka supaya ada dalam niat kita yaitu rindu untuk menjadi Mempelai Wanita Anak Domba Allah

Ø  Yang ada
Efesus 5:26
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,

Dulu sudah ada karya penyelamatanNya mulai dari taman Getsemani sampai bukit Golgota. Ayat 26 ini menunjuk masa sekarang. Melihat sidang jemaat yang sumbunya mau padam dan seperti buluh terkulai maka Tuhan datang memandikan kita dengan air Firman Allah (benahi).

Alangkah ironisnya kalau umat Tuhan hanya menerima Tuhan Yesus yang telah mati baginya tetapi menolak siraman Firman pengajaran di dalam ibadah. Itu sama dengan bohong, sama dengan menarik diri untuk ditampilkan sebagai hasil jerih payah Tuhan, menolak untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Dia tetap berada dalam kondisi bambu yang terkulai yang mau dipatahkan dan sumbu berasap yang mau dipadamkan. Alangkah bodohnya kalau bersikap seperti itu. Itu sebabnya penampilan Firman pengajaran penting di dalam sidang jemaat.

Tuhan Yesus adalah Suami yang mau memandikan isteriNya yaitu sidang jemaat. Kalau memandikan isteri dengan air mata, banyak suami seperti itu/ suami kasar. Suami-suami seperti itu yang Tuhan cari untuk dibenahi.

Apakah saudara mau dimandikan oleh Tuhan? Sekarang ini kita sedang dimandikan oleh Tuhan dengan Firman pengajaran. Itu dilakukan ulang berulang. Saudara saja mandi bukan hanya satu kali sehari, bisa sampai dua kali bahkan lebih kalau saudara banyak bekerja.

Ø  Yang akan datang.
Kalau karya Kristus di Golgota kita terima dan dilanjutakan kita mau menerima dimandikan oleh air Firman Allah maka hasilnya adalah yang akan datang.
Efesus 5:27
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

Umat Tuhan mari kita cintai Firman Tuhan, bawa dirimu tenggelam di dalamnya. Izinkan Tuhan membersihkan kita. Kalau Tuhan gosok mata kita karena ada tahi mata di situ, Tuhan gosok telinga kita karena ada tahi telinga, digosok gigi kita karena ada kotoran di sana. Terima semua penyucian dari Tuhan supaya kita bersih tanpa cacat dan cela. Tuhan tidak ingin kita padam, Tuhan tidak ingin kita terkulai dan patah. Saat ini kita dijamah oleh Tuhan. Buka hati, terima jamahan tangan Tuhan karena kita sekarang sedang dimandikan.

Yehezkiel 47:10
47:10 Maka penangkap-penangkap ikan penuh sepanjang tepinya mulai dari En-Gedi sampai En-Eglaim; daerah itu menjadi penjemuran pukat dan di sungai itu ada berjenis-jenis ikan, seperti ikan-ikan di laut besar, sangat banyak.

Ikan-ikan itu gambaran umat Tuhan sebab Tuhan Yesus memberikan perumpamaan dalam Matius pasal 13 tentang orang-orang yang menjala ikan. Ikan-ikan itu ditarik ke darat lalu dia pilih dan ikan pilihan itu ditaruh dalam pasu, ikan yang tidak baik di buang.
Matius 13:48
13:48 Setelah penuh, pukat itu pun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang.

Pasu itu adalah tempat darah.
Keluaran 24:6
24:6 Sesudah itu Musa mengambil sebagian dari darah itu, lalu ditaruhnya ke dalam pasu, sebagian lagi dari darah itu disiramkannya pada mezbah itu.

Darah di taruh dalam pasu lalu digunakan Musa untuk memercik kitab dan memercik umat Israel. Berarti pilihan Tuhan ini tidak takut pada darah, tidak takut pada derita sengsara. Sama seperti rasul Yohanes yang tidak takut pada sengsara bahkan kasih karunia dan damai sejahtera ada padanya serta masih mau dia bagikan kepada orang lain. Kalau takut pada darah maka akan dibuang. Kalau sudah dibuang maka orang itu menjadi bagian antikristus.

Matius 13:47-49
13:47 "Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan.
13:48 Setelah penuh, pukat itu pun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang.
13:49 Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar,

Kalau mau masuk dalam pilihan Tuhan maka kita jangan takut masuk dalam derita sengsara. Bukan sengasara aniaya antikristus tetapi sengsara sekarang ini karena mau melakukan Firman Tuhan. Prakteknya antara lain dicaci maki tetapi bisa membagi kasih karunia. Sekalipun melihat ulah isteri tidak menyenangkan hati masih bisakah kita membagi kasih karunia. Anak muda remaja jangan karena sedikit sengsara sehingga malas datang sembayang.

Apakah saudara menerima atau menolak rabaan Tuhan ini. Bila saudara bagaikan sumbuh yang berasap dan bambu yang terkulai sekarang saatnya Tuhan mau memulihkan kembali.

Kondisikanlah dirimu seperti sidang jemaat Filadelfia. Waktu itu Tuhan melihat Smirna ada ketakutan untuk menghadapi sengsara itu sebabnya Tuhan menghibur mereka sebab mereka akan menghadapi 10 hari sengsara.
Wahyu 2:10
2:10 Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.

Berarti mereka mau dimasukan dalam pasu yang ada darah dan mereka dihibur oleh Tuhan supaya jangan takut. Mungkin saudara mengalami derita sengsara saat mau melayani Tuhan, terimalah itu bagian dari sengsara daging. Sebab itu bukti bahwa saudara adalah orang pilihan Tuhan yang mau Tuhan pertontonkan. Tuhan merindukan saudara berjalan di depan dan Tuhan akan berkata “inilah hasil jerih payahKu”. Biarlah kita semua mengisi kerinduan hati Tuhan ini.

Jangan sampai kita meninggalkan Alkitab. Alkitab inilah 66 kitab yang diberi simbol 66 bentuk Kaki Dian Emas yang menerangi dan menjadi dasar kita menjalani hidup yang ada ini.  Izinkan tangan Tuhan meraba saudara, katakanlah “saya bagaikan sumbu yang berasap dan buluh yang terkulai”.

Sebagai pembantu mimbar, pemain musik, anggota paduan suara jangan bermain-main dengan apa yang telah Tuhan percayakan. 15 menit sebelum ibadah pemain musik sudah harus menyetel semua alat musik, jangan sampai sudah mau ibadah baru diatur. Kalau seperti itu berarti tidak bertanggung jawab.

Rindu hati Tuhan mau mempertontonkan saudara sebagai Mempelai WanitaNya. Sebenarnya kita ini tidak pantas, namun Dia sudah sengsara untuk menolong kita yang sengsara.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar