20160827

Kebaktian Doa, Sabtu 27 Agustus 2016 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.


Yohanes 1:18
1:18 Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.

Arti dari “menyatakanNya” adalah Allah yang tidak dapat dilihat, dijadikan nyata oleh Tuhan Yesus Kristus. Yesus Kristus disebut Anak Tunggal Allah yang ada di pangkuan Bapa, atau buah hati dari Bapa.

Sekalipun Allah itu tidak dapat dilihat atau tidak dapat dijangkau oleh kita, tetapi lewat pribadi Yesus kita dapat melihat di dalam diri Tuhan Yesus Kristus. Hal ini dikaitkan lagi dengan kedatanganNya pada kali yang kedua. Pada kedatanganNya pada kali yang kedua, Tuhan yang tidak bisa dilihat itu dinyatakan lagi dalam pribadi Tuhan Yesus.

I Timotius 6:16,14-15
6:16 Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorang pun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin.
6:14 Turutilah perintah ini, dengan tidak bercacat dan tidak bercela, hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya,
6:15 yaitu saat yang akan ditentukan oleh Penguasa yang satu-satunya dan yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan.

Jadi sekali lagi Allah yang tidak dapat dilihat, kembali Yesus akan datang untuk menyatakan kepada umatNya secara khusus. Kalau pada Yohanes 1:18, Tuhan membuka pintu kepada semua manusia agar manusia percaya kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi yang tidak dapat dilihat dan tidak dapat dihampiri tetapi dapat kita lihat, dapat kita hampiri di dalam Yesus Kristus.

Kalau kita diberi kesempatan untuk hadir, melihat, meraba atau bersekutu dengan pribadiNya, ini adalah kemurahan Tuhan yang luar biasa. Manusia ingin menghampiri Tuhan, tetapi tidak dapat dihampiri. Namun buah hati Bapa itulah Yesus Kristus, menyatakan pribadi Tuhan yang tidak dapat dihampiri itu di dalam diriNya. Dalam bahasa
Gerika ini disebut exegesato.

Supaya kita bisa memandang Tuhan Yesus maka dikatakan dalam I Timotius 4:14 “turutilah
perintah ini dengan tidak bercacat dan tidak bercela”. Yesus menyatakan diri Allah yang tidak dapat dilihat itu di dalam diriNya, maka kita harus menuruti perintahNya, turuti FirmanNya dengan tidak bercacat dan tidak bercela.

Dalam Yohanes 1:14 dikatakan Tuhan Yesus adalah Tabernakel. Kalau Yesus adalah skheno berarti  Tabernakel, maka kita harus mengikuti pengajaranNya maka kita akan jumpa dengan Dia ketika Dia menyatakannya kembali saat kedatanganNya pada kali yang kedua. Jangan kita mengatakan mengikuti Yesus tetapi perintahNya tidak kita ikuti. Lebih parah lagi kalau perintahNya kita rubah. Padahal tadi dikatakan turutilah perintah dengan tidak bercacat dan tidak bercela.

Pengikutan kita adalah dari pintu gerbang Tabernakel masuk ke ruangan suci dan sampai ke ruangan maha suci. Sebenarnya ini tidak sulit, tetapi manusia itu yang mempersulit dirinya, padahal Tuhan memberikan cara yang mudah. Coba kita lihat, bagaimana tanggapan orang-orang yang terjadi pada zaman gereja mula-mula, pada kegerakan gereja hujan awal.
Kisah Para Rasul 2:36
2:36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."

Yang menyatakan Pribadi Allah yang tidak kelihatan itu adalah Yesus. Setelah dipaparkan bahwa yang mereka salibkan itu adalah Pribadi yang ada dipangkuan BapaNya yang menyatakan Bapa yang tidak kelihatan itu menjadi nyata dalam diriNya, maka ini tanggapan mereka:
Kisah Para Rasul 2:37-38
2:37 Setelah didengarnya demikian, maka pedihlah hati orang sekalian, lalu berkatalah mereka itu kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain itu, "Hai Tuan-tuan dan Saudara sekalian, apakah yang wajib kami perbuat?"
2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.

Dan dianjurkan supaya bertobat, kalau tadinya berjalan ke neraka sekarang mereka balik kanan mengarah ke Sorga. Dalam susunan Tabernakel ini kena pada Mezbah Korban Bakaran. Selanjutnya mereka dibaptis, ini kena kolam basuhan.

Tidak sulit sebenarnya kita tinggal mengikuti dengan tidak bercacat dan tidak bercela. Kenapa diberikan penekanan soal itu? Karena manusia itu selalu cenderung merubah Firman. Apakah sulit untuk bertobat dan dibaptis? Yang membuat sulit manusia itu sendiri. Padahal tujuannya di sini adalah untuk mendapatkan pengampunan. Mazmur mengatakan berbahagia kalau diampuni dosanya tetapi bagaimana mau diampuni dosanya kalau tidak bertobat dan tidak mau dibaptis.
Mazmur 32:1-5
32:1 Dari Daud. Nyanyian pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!
32:2 Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!
32:3 Selama aku berdiam diri, tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh sepanjang hari;
32:4 sebab siang malam tangan-Mu menekan aku dengan berat, sumsumku menjadi kering, seperti oleh teriknya musim panas. S e l a
32:5 Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: "Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku," dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku. S e l a

Siapa kita dibandingkan Daud. Dia adalah raja Israel dan dia adalah nabi, dia menjadi jalur kedatangan Yesus. Kita ini tidak ada apa-apanya kalau dibandingkan dengan raja Daud. Daud adalah raja di Israel yang duduk di takhtanya Tuhan tetapi dia mau mengaku dosanya. Kenapa kita manusia yang hidup sudah susah, makan saja susah tetapi begitu rupa manusia mempersulit diri, tidak mau mengaku, tidak mau datang untuk bertobat padahal Tuhan menunggu dan menunggu tetapi manusia mengeraskan hati.

Kalau kita umat Tuhan tidak mau datang dan mengaku dosa pelanggaran kita maka dia sendiri yang mempersulit diri, maka kesulitan itu akan terus menerus sampai masuk di neraka kekal selamanya. Kalau kita sudah salah apa susahnya kita datang kepada Tuhan memberi tahu kesalahan kita dan minta ampun pelanggaran kita supaya berbahagia.

Raja Daud mengakui kesalahannya bahkan dia mengatakan “dosaku tidak bisa dihitung. Kalau rambut kepalaku bisa dihitung maka dosaku bisa dihitung”. Tetapi dia mengakui dosa-dosanya, dia tidak gengsi. Umur Daud 70 tahun dan dia masuk Sorga. Jangan sampai usia kita masih muda sudah mati masuk neraka lagi.

Tuhan katakan berbahagia kalau mengaku dosa. Kenapa tidak mau mengaku dosa, kenapa tidak mau berbahagia dan malah bersusah-susah untuk selamanya.

Kisah Para Rasul 2:36 F Tuhan menunjukkan pintu gerbang
Kisah Para Rasul 2:37 F Mereka tampil di pintu gerbang, mereka percaya dan buka hati
Kisah Para Rasul 2:38 F Mereka berada di wilayah halaman, bertobat, memberi diri
                                          dibaptis dan akan dikaruniakan Roh Kudus.
Kisah Para Rasul 2:41 F Mereka masuk dalam suasana rohani
2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.

3000 adalah angka suasana rohani.

Ketika masuk di halaman, percaya, bertobat dan dibaptis, itu berarti Tuhan mendorong kita keluar dari suasana duniawi, tadinya ada dalam gelap dan sekarang sudah ada dalam terang. Itupun masih ada tahap berikutnya. Sebabnya perintah itu tidak boleh kita rubah. Turuti perintah itu dengan tidak bercacat dan tidak bercela. Sebab Dia yang menyatakan yang tidak dapat dilihat dan tidak dapat dihampiri itu akan datang kembali pada kali yang kedua. Bagaimana kita mempersiapkan diri untuk menyambut kedatanganNya pada kali yang kedua.

Percaya, bertobat, memberi diri dibaptis, itu berarti di daerah halaman. Daerah halaman itu sudah dipagari, berarti sudah ada pembatas. Artinya kita sudah harus tampil beda dari sebelum kita percaya Tuhan Yesus, bertobat dan dibaptis. Jangan kita mempersulit diri. Jangan dengan bisikan iblis yang berkata “tidak usah mengaku, tidak usah cerita”. Padahal kalau kita mengaku kita berbahagia. Iblis tidak mau kita berbahagia, dia mau kita susah terus bersama dengan dia di neraka.

Kisah Para Rasul 2:42
2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

Mereka benar-benar ada dalam wilayah rohani di mana mereka diproses dan dibentuk oleh Tuhan lewat perintah yang harus ditaati dengan tidak bercacat dan tidak bercela. Langkah kita bertahap untuk mempersiapkan diri menyambut kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang kedua untuk menyatakan kembali Allah yang tidak dapat dilihat dan tidak dapat dihampiri.

Pengampunan itu awal dan harus kita tingkatkan pada penyucian yang lebih tinggi tingkatnya dari hanya pengampunan. Mendapat pengampunan berarti:
Ø  Kita dimaafkan
Ø  Tuhan mengesampingkan pelanggaran kita
Ø  Tuhan menjauhkan pelanggaran dan dosa kita
Ø  Memberi ampun

Penyucian:
Ø  Menjadikan/membuat bersih sampai keakar-akarnya
Ø  Menghapus sehingga tidak ada bekas
Ø  Menyuci sehingga bersih sama sekali
Ø  Membebaskan dari yang tidak murni, najis, hingga putih bersih

Itu terjadi di daerah halaman. Untuk mempersiapkan diri, kita harus meningkat ke ruangan suci. Di dalam ruangan suci ada tiga macam alat. Bukan ada tiga alat tetapi semua sama. Tadi dikatakan turutilah perintah dengan tak bercacat dan tak bercela. Tetapi bagaimana bisa tidak bercacat dan tidak bercela kalau yang diajarkan cacat dan bercela.

Jadi ibadah yang kita gelar sebagai mana tiga alat di ruangan suci, berarti harus tiga macam, bukan tiga kali ibadah tetapi satu macam.
1.      Meja Roti Sajian, ini menunjuk ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci
Pada meja roti sajian ada kemenyan yang selalu berasap karena selalu dibakar. Kalau mendengar Firman, jangan dengan cara kita sendiri tetapi dengarkanlah dalam doa penyembahan, jangan menerima pemberitaan Firman dengan roh kritik!

Di atas meja itu ada dua tumpukan roti. Dua tumpukan dalam satu meja. Berarti sudah mengarah pada penyambutan kita kepada Kristus untuk dua menjadi satu. Satu ketul roti itu dibuat dari dua gomer tepung, kembali dua menjadi satu. Jadi Firman yang menyucikan kita arahnya untuk menjadikan kita dua menjadi satu, masuk dalam nikah yang rohani.

Di meja roti pertunjukkan ada alat korban curahan. Itu sebabnya dalam ibadah pendalaman Alkitab di situ ada perjamuan kudus.

2.      Pelita Emas, ini menunjuk Ibadah Raya.

3.      Mezbah Dupa Emas, ini menunjuk ibadah doa penyembahan
Alkitab mengatakan pada Mezbah Dupa Emas tidak boleh ada korban curahan, berarti tidak boleh ada perjamuan. Mengapa? Sebab dalam ibadah doa penyembahan bukan lagi tempat memohon pengampunan dosa, di sana kita menyembah mengagungkan Tuhan. Itulah yang dinamakan dengan Proskoneho artinya, seperti anjing yang menjilat kaki tuannya dan seperti isteri yang menyerah penuh kepada suaminya.

Kalau dalam setiap ibadah digelar perjamuan itu berarti sudah tidak sesuai pola Tabernakel dari Tuhan, berarti cacat, sudah bercela. Tetapi banyak orang ngotot berbuat seperti itu. Karena apa? Sebab memang iblis paling cemburu untuk kita siap bertemu dengan Yesus, makanya dia buat sedemikian rupa pikiran manusia supaya merubah Firman Tuhan. Terhadap orang yang merubah itu Tuhan mengatakan “Aku lawannya”.
Bilangan 15:30-31
15:30 Tetapi orang yang berbuat sesuatu dengan sengaja, baik orang Israel asli, baik orang asing, orang itu menjadi penista TUHAN, ia harus dilenyapkan dari tengah-tengah bangsanya,
15:31 sebab ia telah memandang hina terhadap firman TUHAN dan merombak perintah-Nya; pastilah orang itu dilenyapkan, kesalahannya akan tertimpa atasnya."

Dilenyapkan berarti tidak masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus. Dia tidak bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan karena merombak Firman Tuhan. Tuhan mengatakan tiga macam alat berarti tiga penampilan yang harus kita lakoni, ada ibadah doa penyembahan, ibadah raya, ibadah pendalaman Alkitab.

Menuruti perintah Tuhan dengan tidak bercacat dan tidak bercela dihubungkan dengan kedatangan Tuhan pada kali yang kedua. Saya sebagai hamba Tuhan bergumul supaya Tuhan berikan Firman yang sesuai selera Tuhan.

Oleh kemurahan Tuhan, sebelum terjadi kekacauan ibadah di akhir zaman ini, jauh-jauh hari Tuhan sudah mengingatkan tentang hal ini. Pada tahun 1986, dalam pergumulan doa semalam suntuk bersama sidang jemaat, Tuhan mengingatkan kepadaku “umatKu membutuhkan pola ibadah yang benar agar terhindari dari kekacauan ibadah akhir zaman”. Tuhan mengkhendaki jangan sampai kita kacau dalam ibadah sebab tidak lagi mengikuti pikiran Sorga tetapi mengikuti pikiran manusia.

Sekarang ini memang dikacaukan, digelar perjamuan kudus yang tidak sesuai lagi dengan pola ibadah. Mereka mengatakan pemecahan roti dalam Kisah Para Rasul 2:46 itu adalah perjamuan kudus padahal itu adalah perjamuan kasih dari rumah ke rumah.
Kisah Para Rasul 2:46
2:46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,

Diceritakan tentang perjamuan kasih yang sudah diselewengkan.
Yudas 1:12
1:12 Mereka inilah noda dalam perjamuan kasihmu, di mana mereka tidak malu-malu melahap dan hanya mementingkan dirinya sendiri; mereka bagaikan awan yang tak berair, yang berlalu ditiup angin; mereka bagaikan pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak menghasilkan buah, pohon-pohon yang terbantun dengan akar-akarnya dan yang mati sama sekali.

Perjamuan kasih itu juga disebut perjamuan Tuhan.
I Korintus 11:17-22,33-34
11:17 Dalam peraturan-peraturan yang berikut aku tidak dapat memuji kamu, sebab pertemuan-pertemuanmu tidak mendatangkan kebaikan, tetapi mendatangkan keburukan.
11:18 Sebab pertama-tama aku mendengar, bahwa apabila kamu berkumpul sebagai Jemaat, ada perpecahan di antara kamu, dan hal itu sedikit banyak aku percaya.
11:19 Sebab di antara kamu harus ada perpecahan, supaya nyata nanti siapakah di antara kamu yang tahan uji.
11:20 Apabila kamu berkumpul, kamu bukanlah berkumpul untuk makan perjamuan Tuhan.
11:21 Sebab pada perjamuan itu tiap-tiap orang memakan dahulu makanannya sendiri, sehingga yang seorang lapar dan yang lain mabuk.
11:22 Apakah kamu tidak mempunyai rumah sendiri untuk makan dan minum? Atau maukah kamu menghinakan Jemaat Allah dan memalukan orang-orang yang tidak mempunyai apa-apa? Apakah yang kukatakan kepada kamu? Memuji kamu? Dalam hal ini aku tidak memuji.
11:33 Karena itu, saudara-saudaraku, jika kamu berkumpul untuk makan, nantikanlah olehmu seorang akan yang lain.
11:34 Kalau ada orang yang lapar, baiklah ia makan dahulu di rumahnya, supaya jangan kamu berkumpul untuk dihukum. Hal-hal yang lain akan kuatur, kalau aku datang.

Rasul Paulus menegur perjamuan kasih mereka sebab sudah diselewengkan. Itu sebabnya ditunjukkan tentang perjamuan kudus yang digelar oleh Tuhan Yesus yang rela mengorbankan diriNya sendiri untuk orang lain. Kalau perjamuan kasih yang diselewengkan mereka makan kenyang-kenyak dan orang lain kelaparan.

Di ruangan suci ada tiga macam alat yang penerapannya menunjuk tiga macam ibadah. Tujuan akhirnya supaya kita tampil tanpa cacat cela dan kerut.
Efesus 5:27
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

Efesus 5:25 F Daerah halaman
5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
Di sana ada mezbah Korban Bakaran yang menunjuk salib Golgota

Efesus 5:26 F Ruangan suci, di sini kita dimandikan dengan air Firman Tuhan.
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,

Efesus 5:27 F Ruangan Maha Suci, kita tampil tanpa cacat dan cela
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

Kita tampil tanpa cacat dan cela itu dihubungkan dengan kedatangan Tuhan pada kali yang kedua.
Filipi 1:10
1:10 sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus,

Bisa memilih mana yang baik dan mana yang jahat sebab sudah dewasa rohani. Mengapa bisa dewasa? Karena menerima pengajaran.
Ibrani 5:11-14
5:11 Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.
5:12 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.
5:13 Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.
5:14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.

Kolose 1:22
1:22 sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Kita butuh untuk hadir dalam wilayah ruangan suci. Berarti ketika kita tampil dalam ibadah doa penyembahan, dalam ibadah pendalaman Alkitab, dalam ibadah raya, tujuannya supaya kita dibersihkan dari cacat kerut dan noda dosa. Dalam ibadah doa penyembahan kita mensyukuri kasih karunia yang melimpah yang telah kita terima dari Allah. Dalam ibadah pendalaman Alkitab, dosa kita ditunjukkan dan dalam ibadah Raya itu menerangi perjalanan hidup kita sehingga kita tampil sebagai gereja Tuhan yang layak bertemu dengan Tuhan ketika kelak Dia datang pada kali yang kedua.

Pada kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang kedua, kembali Dia menyatakan Pribadi yang tidak dapat dihampiri, yang tidak dapat dilihat tetapi hanya khusus kepada gereja Tuhan. Dunia dihukum tetapi gereja Tuhan masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba Allah.

I Timotius 6:14
6:14 Turutilah perintah ini, dengan tidak bercacat dan tidak bercela, hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya,

Ketika kita melipatkan lutut menyembah Tuhan jangan lagi kita berkata “ampuni saya, tolong saya, berkati saya” itu saudara sudah salah lagi. Nanti pada akhir doa penyembahan baru kita menaikkan doa permohonan kepada Tuhan. Tetapi ketika kita melipatkan lutut menyembah Tuhan semata-mata kita berterima kasih serta memuji mengagungkan Tuhan dalam segala sikap kita.



Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar