20160807

Kebaktian Umum, Minggu 7 Agustus 2016, Pdt. Bernard Legontu

Penyerahan anak

Ulangan 6:4-7
6:4 Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!
6:5 Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.
6:6 Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan,
6:7 haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.

Ini nikah yang diberkati oleh Tuhan dan ada buah nikah. Anjuran Tuhan agar orang tua dari sejak dini mengajar anaknya berulang-ulang dengan penuh perhatian dan membicarakan apabila duduk di rumah, apabila sedang dalam perjalanan, apabila berbaring dan apabila bangun. Ketika orang tua berbaring dengan anak, bukannya berbicara kura-kura dan monyet tetapi bicara tentang Firman Tuhan.

Yang banyak terjadi ketika anak-anak mulai mengerti, orang tua mulai mendongeng tentang anjing dan burung bangau, bukannya Firman yang dicerita. Akhirnya anak itu menjadi anjing yang suka menipu.

Ini kelalaian kami orang tua, banyak kali kita tidak bercerita tentang Tuhan yang Esa yaitu Tuhan Yesus Kristus. Harus diceritakan bahwa Tuhan itu mengasihi kita sehingga rela berkorban di Golgota supaya kita menjadi penghuni Sorga dan tidak ke neraka sebab di neraka ada api dan belerang. Bukannya bercerita supaya anak memiliki helikopter atau rumah gedongan.

Ini kesalahan yang banyak kita lakukan, terlalu banyak cerita yang dominan duniawi dan jarang atau bahkan tidak bercerita tentang Pencipta langit dan bumi. Apa yang nampak dan kita miliki, yang kita makan dan minum itu semuanya dari Tuhan. Orang tua yang berupaya tetapi kalau Tuhan tidak memberikan kesehatan kepada papa dan mama maka tidak ada yang bisa dimakan oleh anak-anak. Anak-anak itu harus dibuka pikirannya. Adanya anak karena Tuhan menciptakan nikah sehingga ada buah nikah.

Anak yang sudah besar sudah mengerti bahwa dia ada karena ada papa dan mama. Dia mempunyai tas dan sepatu karena Tuhan berikan kekuatan kepada papa dan mama untuk mencari nafkah. Alangkah tidak terpujinya kalau anak itu tidak tahu berterima kasih kepada orang tua, bahkan dia menjadi bebal dan menyayat hati ibu. Ini tidak boleh ada dalam kehidupan anak-anak Tuhan kecuali memang kehidupan itu ingin masuk neraka.

Kita orang tua bertanggung jawab mengajar mereka sampai mereka memahami arti hidup ini hanya karena Tuhan supaya jangan mereka bersikap tidak sopan dan tidak hormat kepada orang tua.

Amsal 18:22
18:22 Siapa mendapat isteri, mendapat sesuatu yang baik, dan ia dikenan TUHAN.

Kalau saudara diizinkan Tuhan mendapatkan pendamping jangan berkata “ini tidak baik” jangan menyia-nyiakan isteri yang adalah pemberian Tuhan. Kalau menyia-nyiakan berarti menggugat Tuhan yang memberi kepada kita dan membuat sakit hatiNya. Tuhan berikan isteri tetapi kenapa suami berlaku jahat terhadap isterinya. Tuhan berikan buah nikah tetapi kenapa suami hanya menjadikan isteri pelampiasan hawa nafsu, ini tidak baik!

Amsal 19:14
19:14 Rumah dan harta adalah warisan nenek moyang, tetapi isteri yang berakal budi adalah karunia TUHAN.

Isteri harus berakal budi, olehnya itu mohon kasih karunia Tuhan supaya bijak. Termasuk isteriku harus bijak, jangan sampai saya bicara di mimbar tentang wanita bijak tetapi isteriku sendiri tidak bijak.

Tuhan tidak menciptakan nikah hanya sepihak, hanya suami yang dipolesi oleh Tuhan dan isteri dibiarkan atau hanya isteri yang dipolesi dan suami tidak. Keduanya harus dipolesi karena mau membawa nikah dan buah nikah kepada pembentukan Tubuh Kristus yang sempurna. Ini wajib supaya nikah kita benar terarahtuju pada pembentukan Tubuh Kristus yang sempurna.

Ketika Tuhan datang maka Dia akan berkata “hai suami dan isteri yang setia, masuklah dalam kebahagiaan Bapaku”. Jangan sampai bahasa yang kita terima “undurlah dari padaKu!”

Tuhan adil mengoreksi suami atau ayah, isteri atau ibu dan juga mengoreksi anak.
Amsal 10:1
10:1 Amsal-amsal Salomo. Anak yang bijak mendatangkan sukacita kepada ayahnya, tetapi anak yang bebal adalah kedukaan bagi ibunya.

Kenapa yang dikatakan berduka adalah mama? Sebab 9 bulan mamanya mengandung dengan harapan anak itu mendatangkan sukacita tetapi ketika besar malah berbalik mendukacitakan sebab anak itu bebal. Anak yang tidak bebal selalu mengecek bagaimana keadaan orang tuanya.

Amsal 18:20
15:20 Anak yang bijak menggembirakan ayahnya, tetapi orang yang bebal menghina ibunya.

Tadi mendukacitakan sekarang bahkan menghina ibunya. Apakah orang yang mendukacitakan dan menghina ibunya bisa masuk sorga? Tidak bakal! Anak-anak di sini perhatikan orang tuamu, jangan mendukacitakan hati ibumu yang mengandung saudara.

Anak kurang ajar itu menyayat hati ibu dan bapanya. Kalau anak bersikap seperti itu maka kesalahannya bukan karena Tuhan yang memberi tetapi bisa berasal dari dua pihak.
Amsal 4:1,4
4:1 Dengarkanlah, hai anak-anak, didikan seorang ayah, dan perhatikanlah supaya engkau beroleh pengertian,
4:4 aku diajari ayahku, katanya kepadaku: "Biarlah hatimu memegang perkataanku; berpeganglah pada petunjuk-petunjukku, maka engkau akan hidup.

Dari pihak orang tua mengajar tetapi ada kalanya dari pihak orang tua membiarkan tidak mengajar anaknya. Daud memiliki banyak anak dan yang tidak diajar adalah Adonia namun anak-anak yang lain dihajar termasuk Salomo. Jadi di sisi lain ayah ini mengajar dan ada juga yang tidak mengajar dan di lain sisi lagi orang tua mengajar namun anak-anak tidak mau mendengarkan ajaran.

Biarlah kita menjadi anak Tuhan yang benar-benar menikmati hangatnya pelukan Tuhan. Jangan hanya berpikir bagaimana mau memeluk dunia dan dipeluk oleh dunia lalu lupa dengan Tuhan yang Esa itu yang harus selalu kita perbincangkan. Yang duniawi memang kelihatan menunjang secara jasmani tetapi ketika bencana datang harta benda tidak berguna.
Amsal 11:4
11:4 Pada hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut.

Itu sebabnya Tuhan mengajarkan supaya orang tua mengajarkan Firman kepada anak sebab kebenaran itu membebaskan dari maut. Kalau orang tua berbicara soal kebenaran berarti orang tua itu punya pemahaman tentang kebenaran.

Bukan berarti tidak boleh lagi diisi pembicaraan tentang pendidikan atau pekerjaan tetapi jangan lupa bicara kebenaran Firman untuk membebaskan mereka dari maut. Karena bukan hanya anak yang merindu untuk dibebaskan dari maut tetapi papa dan mama juga mendambakan dibebaskan dari terjangan maut yaitu kematian yang kedua.

Silahkan mencari nafkah tetapi jangan entengkan soal kebenaran. Anak-anak yang sempat diasuh oleh orang tua, yang mengenyam pendidikan, jangan lupa dunia dan apa yang engkau miliki kalau tanpa Tuhan, ada bencana yang tinggal menunggu menerjang kehidupanmu. Oleh sebab itu jangan kita main-main dengan Tuhan.  

Kami orang tua harus menyerahkan anak kepada Tuhan dan anak itu tetap ada dalam kontrol orang tua. Perhatian orang tua tetap ke atas serta bermohon kepada Tuhan agar melindungi buah nikah yang telah Tuhan berikan.


IBADAH RAYA

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.


Wahyu 1:4-5
1:4 Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya,
1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya --

Pada ayat 4 Tuhan berbicara sebuah takhta yang mana ada tujuh Roh Allah di hadapanNya. Takhta ini diberikan gambaran yang nyata oleh Tuhan di dalam kehidupan Israel. Salomo selesai membangun Bait Allah selama 7 tahun dan untuk membangun istana yang mana ada takhta di dalamnya memakan waktu 13 tahun. Total membutuhkan waktu 20 tahun.

Ketika ratu negeri Syeba melihat hikmat dari Salomo dan takhta yang diduduki oleh Salomo, dia tidak mengatakan bahwa itu takhta Salomo tetapi mengatakan itu takhta Allah. Takhta itu adalah gambaran takhta yang ada di Sorga. Jadi gema takhta di Sorga diperlihatkan oleh Tuhan lewat keperkasaan Salomo.
II Tawarikh 9:8,17-19
9:8 Terpujilah TUHAN, Allahmu, yang telah berkenan kepadamu sedemikian, hingga Ia mendudukkan engkau di atas takhta-Nya sebagai raja untuk TUHAN, Allahmu! Karena Allahmu mengasihi orang Israel, maka Ia menetapkan mereka untuk selama-lamanya, dan menjadikan engkau raja atas mereka untuk melakukan keadilan dan kebenaran."
9:17 Juga raja membuat takhta besar dari gading, yang disalutnya dengan emas murni.
9:18 Takhta itu enam tingkatnya, dan tumpuan kakinya dari emas, yang dipautkan pada takhta itu, dan pada kedua sisi tempat duduk ada kelek-kelek. Di samping kelek-kelek itu berdiri dua singa,
9:19 sedang dua belas singa berdiri di atas keenam tingkat itu sebelah-menyebelah; belum pernah diperbuat yang demikian bagi sesuatu kerajaan.

I Raja-raja 10:9
10:9 Terpujilah TUHAN, Allahmu, yang telah berkenan kepadamu sedemikian, hingga Ia mendudukkan engkau di atas takhta kerajaan Israel! Karena TUHAN mengasihi orang Israel untuk selama-lamanya, maka Ia telah mengangkat engkau menjadi raja untuk melakukan keadilan dan kebenaran."

Takhta ini disebut juga takhta kasih. Karena memang Tuhan kasih adanya.
I Yohanes 4:8
4:8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.

Takhta itu dibuat dari gading. Kita tahu gading itu berasal dari gajah. Tidak ada makhluk di muka bumi ini yang lebih besar dari gajah. Gajah ini sanggup mencabut pohon dengan akar-akarnya. Jadi takhta ini menunjukkan kuasa (keperkasaan) Tuhan mencabut dosa sampai ke akar-akarnya.

Setelah Tuhan Yesus selesai mencabut dosa, menyucikan dosa sampai ke akar-akarnya, Dia duduk di takhta itu. Di hadapanNya ada tujuh Roh Allah melayani Dia dan tujuh Roh Allah ini juga yang hadir melayani saudara siang ini. Jangan sampai kita mau menghadap takhta kasih karunia tetapi tidak pernah dosa kita dicabut, dibersihkan dan disucikan oleh wibawa takhta ini.

Kalau kita melakukan hal-hal yang tidak terpuji/ melakukan dosa, maka ada harapan bila kita menghampiri takhta Allah, kita akan mendapatkan pertolongan tepat pada waktunya. Ibadah itu bukan hanya kita lakukan kalau kita mau, tetapi dalam ibadah itu kita menghampiri takhta Allah untuk mendapatkan pertolongan tepat pada waktunya. Mengapa kita butuh pertolongan? Sebab kita tidak sanggup menghadapi terjangan iblis.

Di dunia ini kalau dikatakan “di RT ini ada orang yang jago” tetapi di RT lain ada yang lebih jago. Begitu seterusnya, berarti di dunia ini selalu ada persaingan tetapi tidak ada yang bisa menyaingi Tuhan Yesus.

Olehnya itu mari kita hampiri takhta kasih karunia Tuhan. Kesalahanmu apa, dosamu apa, perlawananmu apa baik isteri kepada suami, suami terhadap isteri, anak yang tidak hormat dan tidak tahu berterima kasih kepada orang tua, ayo hampiri takhta kasih karunia Tuhan, jangan menjauh karena hanya Dia yang bisa mencabut segala dosa kejahatan dan kenajisan sampai ke akar-akarnya.

Penyucian itu setingkat lebih tinggi dari pada pengampunan. Penyucian itu mencabut dosa sampai ke akar-akarnya. Pengampunan dan penyucian itu dibedakan oleh Tuhan.
I Yohanes 1:9
1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

Mengampuni itu hanya sampai pada batas:
1.      Memaafkan
2.      Mengesampingkan
3.      Menjauhkan
4.      Memberi ampun

Menyucikan:
1.      Menjadikan/membuat bersih sampai keakar-akarnya
2.      Menghapus sehingga tidak ada bekasnya
3.      Mencuci sehingga bersih sama sekali
4.      Membebaskan dari yang tidak murni, najis, yang tidak bersih hingga putih bersih

Itu sebabnya takhta itu disalut dengan emas murni. Artinya kalau kita menghampiri takhta kasih karunia Allah dan kita memberikan Dia mencabut akar-akar dosa kita maka kita akan disalut dengan emas yaitu kemuliaan Tuhan yang tidak ada tandingannya. Emas itu menunjuk sifat Ilahi.
Ibrani 4:16
4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.

Jangan kita menjauh dari kasih karunia, sebab kalau menjauh dari kasih karunia nantinya akan seperti Esau. Esau menjauh dari kasih karunia akhirnya dia penuh dengan kepahitan dan penderitaan. Walaupun dia kemudian mencari dengan air mata tetapi dia tidak mendapatkannya lagi.

Pandangan orang atheis, ibadah itu hanya pelipur lara. Karena susah hidup di dunia maka pergi ke gereja supaya mendapat hiburan. Makanya banyak gereja terobsesi dengan itu lalu membangun ibadah seperti hiburan, padahal ibadah tidak seperti itu.

Sorga merasa perlu membukakan rahasia Firman Tuhan supaya umat Tuhan mendapatkan perlindungan dari ganasnya roh atheis yang akan muncul itulah antikristus. Kalau kita mendengarkan pembukaan rahasia Firman Allah mulai dari rahasia nikah dan rahasia ibadah, berarti saudara didorong oleh Tuhan  untuk mendapatkan perlindungan dari Tuhan. Hampirilah takhta kasih karunia, jangan menganggap biasa ibadah.

Takhta itu dari gading. Maligai dari Mempelai Laki-laki yang mana Mempelai Wanita sedang diarak ke sana, itu terbuat dari gading.
Mazmur 45:9
45:9 Segala pakaianmu berbau mur, gaharu dan cendana; dari istana gading permainan kecapi menyukakan engkau;

Mazmur 45:9 (Terjemahan Lama)
45:9 Segala pakaianmu itu mur dan gaharu dan cendana dari dalam maligai gading, dari tempat mereka itu menyukakan dikau.

Sesungguhnya diberikan simbol-simbol seperti itu bukan tanpa maksud tetapi supaya kita berminat. Bukan hanya berminat tetapi bawalah hatimu terpikat dengan itu. Jangan sampai dosa yang memikat engkau, jangan sampai dunia yang memikat engkau.
Yakobus 1:14
1:14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.

Mestinya kita terpikat dengan simbol-simbol Sorga. Sungguh-sungguh Sorga itu ada dan Mempelai Laki-laki sedia menanti kita dan Dia akan datang menjemput Mempelai WanitaNya.

Saya sebagai gembala bagaikan suami bayangan bagi sidang jemaat untuk membawa sidang jemaat pada Tuhan Yesus Suami yang sebenarnya. Jadi bagaimana sakit hatiku atau sukacitanya hatiku melihat jemaat itu juga yang dinikmati oleh Tuhan Yesus di Sorga.

Takhta itu disalut emas dan lantainya juga dari emas. Itulah dasar iman yang teruji.
I Petrus 1:7
1:7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.

Naik anak tangga pertama ada dua singa, naik anak tangga kedua ada dua singa menghadap ke depan, begitu juga ketika naik anak tangga ketiga, keempat dan sampai yang ketujuh ada dua singa menghadap ke depan. Singa itu adalah raja hutan yang tidak pernah mengalah. Ini menunjuk singa dari suku Yehuda. Singa adalah simbol pemberani dan Yehuda adalah pribadi yang sangat pemberani. Untuk menghadap anak buah Firaun yang mereka tidak ketahui adalah saudara mereka sendiri yang bernama Yusuf, maka dengan gagah berani Yehuda datang menghadap bapanya dan berkata “aku yang menanggung dosa”. Bukankah begitu juga Tuhan Yesus yang tampil seperti singa yang gagah berani yaitu Anak Domba Allah yang menanggung dosa manusia.
Wahyu 5:5
5:5 Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."

Jadi tampil dengan dua sisi yaitu sebagai singa pemberani dan sebagai anak domba yang menghapus dosa.

Kejadian 44:18-30 Yehuda tampil berani seperti Singa
Kejadian 44:32-33 Yehuda tampil sebagai anak domba yang menanggung dosa.
Gambaran Yesus yang sudah menanggung dosa kita, keterlaluan kalau kita tidak mau menghargai Dia padahal kita mau dihentar ke MahligaiNya.

Sesuai dengan tujuh roh Allah maka
Anak tangga pertama : Hikmat
Anak tangga kedua    :             Pengertian
Anak tangga ketiga    : Nasihat
Anak tangga keempat: Keperkasaan
Anak tangga kelima   : Pengenalan
Anak tangga keenam : Takut akan Tuhan
Tempat duduk itu adalah tempat pengadilan (keadilan), duduklah seorang hakim dan sekaligus adalah Raja yang juga Mempelai Laki-laki Sorga. Yang duduk di takhta adalah hakim yang akan menghakimi dunia. Kita juga akan turut menghakimi dunia.
I Korintus 6:3-6
6:3 Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat? Jadi apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita sehari-hari.
6:4 Sekalipun demikian, jika kamu harus mengurus perkara-perkara biasa, kamu menyerahkan urusan itu kepada mereka yang tidak berarti dalam jemaat?
6:5 Hal ini kukatakan untuk memalukan kamu. Tidak adakah seorang di antara kamu yang berhikmat, yang dapat mengurus perkara-perkara dari saudara-saudaranya?
6:6 Adakah saudara yang satu mencari keadilan terhadap saudara yang lain, dan justru pada orang-orang yang tidak percaya?

Dia duduk di takhta sebagai Raja dan gerejaNya sebagai permaisuriNya. Dia duduk sebagai Mempelai Laki-laki Sorga dan kita sebagai Mempelai WanitaNya. Itulah tempat kita, sangat elok rencana Tuhan kepada kita.

Walaupun banyak orang Kristen di dunia ini tetapi belum tentu setengahnya itu murni. Tetapi ada takhta lain yang justru diminati oleh banyak manusia yaitu takhtanya iblis. Sifat tabiat takhta iblis ini suka beredar-edar. Bukannya ini yang digemari oleh banyak manusia sekarang ini. Mereka mencari uang lalu membuang-buang waktu dan biaya hanya untuk beredar-edar ke mana-mana.

Wahyu 2:13
2:13 Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam.

Takhta iblis ini punya jemaat khusus. Kita yang ada di sini mohon kepada Tuhan supaya ditenangkan hatimu agar jangan beredar-edar. Kalau beredar-edar itu adalah tipe jemaat iblis. Kalau ada ibadah lalu beredar-edar ke sana kemari itu adalah ulah kehidupan Kristen yang disusupi oleh pengaruh takhta iblis.

Terungkapnya rahasia Firman karena pergumulan hamba Tuhan yang menangis di kaki Tuhan. Yohanes di Pulau Patmos menangis karena melihat tidak ada yang bisa membuka rahasia Firman. Tetapi Tuhan berkata supaya jangan menangis sebab ada singa dari suku Yehuda yaitu Anak Domba Allah yang tersembelih untuk membukakan rahasia Firman Tuhan. Kita naik anak tangga pertama, anak tangga kedua dan seterusnya, itu semua seiring dengan pembukaan rahasia Firman.

Wahyu 5:5-7
5:5 Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."
5:6 Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.
5:7 Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu.

Jadi pembukaan rahasia Firman itu seharga Korban Kristus. Ini tidak akan dipercayakan kepada pribadi yang tidak menghargai Korban Kristus. Kalau hamba Tuhan menghargai Korban Kristus maka pasti kepada pribadinya dipercayakan pembukaan rahasia Firman Tuhan. Itu sebabnya saya harus menangis di kaki Tuhan supaya jangan sampai rahasia Firman Tuhan tertutup sebab kalau tertutup maka itu bencana bagi sidang jemaat.

Yehuda tampil sebagai singa yang berani.
Kejadian 44:18-20
44:18 Lalu tampillah Yehuda mendekatinya dan berkata: "Mohon bicara tuanku, izinkanlah kiranya hambamu ini mengucapkan sepatah kata kepada tuanku dan janganlah kiranya bangkit amarahmu terhadap hambamu ini, sebab tuanku adalah seperti Firaun sendiri.
44:19 Tuanku telah bertanya kepada hamba-hambanya ini: Masih adakah ayah atau saudara kamu?
44:20 Dan kami menjawab tuanku: Kami masih mempunyai ayah yang tua dan masih ada anaknya yang muda, yang lahir pada masa tuanya; kakaknya telah mati, hanya dia sendirilah yang tinggal dari mereka yang seibu, sebab itu ayahnya sangat mengasihi dia.

Ketika Yehuda menghadap Yakub ayahnya, dia tampil dengan penuh keberanian. Beda dengan Ruben yang mengatakan kalau Benyamin tidak kembali maka itu ada dua anaknya, bunuh saja.

Yehuda tampil sebagai anak domba yang rela menanggung dosa.
Kejadian 44:32-33
44:32 Tetapi hambamu ini telah menanggung anak itu terhadap ayahku dengan perkataan: Jika aku tidak membawanya kembali kepada bapa, maka akulah yang berdosa kepada bapa untuk selama-lamanya.
44:33 Oleh sebab itu, baiklah hambamu ini tinggal menjadi budak tuanku menggantikan anak itu, dan biarlah anak itu pulang bersama-sama dengan saudara-saudaranya.

Ketika Yusuf tampil di muka mereka dan mendengar bahasa Yehuda, Yusuf tidak tahan lagi. Dia langsung berteriak dengan suara keras dan mengusir orang-orang yang ada di situ dan hanya tinggal 11 orang saudaranya. Tiba-tiba mereka melihat orang yang mereka segani menangis dan membuka dirinya “Akulah Yusuf yang kamu jual. Dia berkata “jangan kamu menyesali diri sebab Tuhanlah yang mengirimku kemari untuk memelihara kalian”.

Wahyu 3:9
3:9 Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau.

Ini takhta kasih, karena orang yang datang ini dikasihi Tuhan. Jemaat Tuhan akan ditarik untuk mengaku bahwa Tuhan mengasihi umatNya.

Wahyu 2:9
2:9 Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu -- namun engkau kaya -- dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.

Jemaat iblis yang suka beredar-edar. Tidak menutup kemungkinan ada juga pelayan Tuhan yang mengaku hamba Tuhan yang juga suka beredar-eder. Jemaat iblis ini pekerjaannya hanya menfitnah. Jadi pekerjaannya bukan mengangkat kebenaran Firman. Mereka menjelek-jelekkan orang yang dipakai Tuhan, mereka menjelek-jelekkan orang yang dipercayakan rahasia Firman. Dia merasa tidak perlu ada pembukaan rahasia Firman. Justru Sorga merasa penting pembukaan rahasia Firman sehingga dibuka kepada umatNya. Yohanes merasa penting pembukaan rahasia Firman sehingga dia menangis. Pemfitnah ini disejajarkan dengan orang fasik.
Imamat 19:16
19:16 Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia; Akulah TUHAN.

Perhatikan ke mana kita diarahkan oleh Tuhan hari-hari terakhir ini. Kita akan ada di maligai gading. Olehnya itu hargai lawatan Tuhan hari-hari terakhir ini. Baik suami, isteri dan anak-anak, hampirilah takhta kasih karunia sebab Dia yang mencabut dosa sampai ke akar-akarnya. Bukan hanya diampuni atau dipotong tetapi dicabut sampai ke akar-akarnya. Apa yang saudara sudah lakoni bulan kemarin, tahun kemarin biarlah kita renungkan. Kalau salah segera berdamai dengan Tuhan.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar