20160817

Kebaktian PA Yeremia, Rabu 17 Agustus 2016 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yeremia 2:1-5
2:1 Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya:
2:2 "Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya.
2:3 Ketika itu Israel kudus bagi TUHAN, sebagai buah bungaran dari hasil tanah-Nya. Semua orang yang memakannya menjadi bersalah, malapetaka menimpa mereka, demikianlah firman TUHAN.
2:4 Dengarlah firman TUHAN, hai kaum keturunan Yakub, hai segala kaum keluarga keturunan Israel.
2:5 Beginilah firman TUHAN: Apakah kecurangan yang didapati nenek moyangmu pada-Ku, sehingga mereka menjauh dari pada-Ku, mengikuti dewa kesia-siaan, sampai mereka menjadi sia-sia?

Yeremia 2:1-4 ini berbicara tanggung jawab seorang suami terhadap isterinya. Karena pada ayat 2 kita diperhadapkan bahwa Tuhan itu adalah suami dan Israel adalah isteriNya atau mempelai wanitaNya. Di sini Tuhan memperlihatkan tanggung jawabNya terhadap kekasihNya, terhadap mempelai wanitaNya. Tanggung jawab ini tidak hanya dulu tetapi ini akan lebih nyata atau memuncak di ujung akhir zaman ini. Olehnya jangan sampai kita berada di wilayah yang Tuhan tidak bertanggung jawab di situ. Artinya jangan sampai kita berada di tempat yang kita tidak mendengar dan merasakan jamahan tangan Mempelai Laki-laki Sorga. Jangankan menjamah, mendengar istilah Mempelai Laki-laki Sorga tidak pernah. Banyak komunitas dan persekutuan gereja tetapi tidak pernah mendengar Tuhan Yesus sebagai Mempelai Laki-laki Sorga dan gereja adalah Mempelai WanitaNya. Bahkan kalau mendengar berita seperti itu menjadi bahan tertawaan mereka. Di suasana seperti itu Tuhan tidak bertanggung jawab, di situ Tuhan tidak berkarya.

Olehnya kita harus memperhatikan di mana Tuhan sedang bekerja. Sebab Tuhan akan bekerja untuk menggenapi seleraNya. Dia tidak akan bekerja untuk memenuhi selera orang lain. Sebab itu kalau kita umat Tuhan dan kami hamba Tuhan menikmati lawatan Tuhan yang bernuansa ada dijamah untuk memenuhi selera Tuhan, maka kita harus berserah diri, harus menyerahkan diri sepenuh-penuhnya karena kita sedang digarap oleh Tuhan.

Dalam ayat 1 sampai ayat 4 ini sekali lagi diulangi, kita diperlihatkan tanggung jawab Tuhan sebagai Suami/Mempelai Laki-laki Sorga terhadap Mempelai WanitaNya.
Yeremia 2:2
2:2 "Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya.

“Kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin” berarti Israel bagaikan isterinya Tuhan. Ketika Tuhan menyatakan tanggung jawabNya dan Dia meraih pengantin wanitaNya maka disitulah wilayah Dia bertanggung jawab. Ini teladan bagi suami-suami terhadap istrinya.

Yeremia 2:3
2:3 Ketika itu Israel kudus bagi TUHAN, sebagai buah bungaran dari hasil tanah-Nya. Semua orang yang memakannya menjadi bersalah, malapetaka menimpa mereka, demikianlah firman TUHAN.

Jelas pada ayat 3 ini bahwa tanggung jawab Tuhan dinyatakan dalam bentuk perlindungan dan sekaligus melawan siapa yang berani mengganggu Mempelai WanitaNya.

Yesaya 32:2
32:2 dan mereka masing-masing akan seperti tempat perteduhan terhadap angin dan tempat perlindungan terhadap angin ribut, seperti aliran-aliran air di tempat kering, seperti naungan batu yang besar, di tanah yang tandus.

Yeremia 2:4
2:4 Dengarlah firman TUHAN, hai kaum keturunan Yakub, hai segala kaum keluarga keturunan Israel.

Dikatakan “kaum keturunan Yakub” ini menunjuk jemaat sulung Yakub adalah pemilik berkat sulung.

Dikatakan “kaum keluarga keturunan Israel” ini menunjuk kemenangan di mana Yakub bergumul di tepi sungai Yabok dan dia menang sehingga mendapatkan nama Israel yang artinya pahlawan Allah.

Jadi Tuhan melihat keturunan Yakub ini adalah benar-benar jemaat sulung yang memiliki hak dan berkat sulung yang ditandai kemenangan, bagaikan laskar atau pahlawan Allah yang menang menghadapi pergumulan.

Biarlah kita memperhatikan ini supaya kita membawa diri di mana seharusnya kita berada, di mana kita berhimpun, di mana kita hadir dalam beribadah. Jadi kita harus membawa diri kita di mana Tuhan terasa menggarap kita. Di situ Dia bertanggung jawab dalam kehidupan saudara dan saya.

Tetapi ketika Tuhan memperingatkan dan memperdengarkan serta menarik perhatian mereka bagaimana tanggung jawab Tuhan dahulu, sekarang dan yang akan datang, kekasihNya ini bersikap lain.
Yeremia 2:5
2:5 Beginilah firman TUHAN: Apakah kecurangan yang didapati nenek moyangmu pada-Ku, sehingga mereka menjauh dari pada-Ku, mengikuti dewa kesia-siaan, sampai mereka menjadi sia-sia?

Ayat 5 ini berisi pengaduan Tuhan, pengaduan seorang suami yang melihat ulah isterinya yang menyeleweng. Tetapi terlebih dahulu diperlihatkan tanggung jawab suami. Secara lahiriah jangan kita menuntut isteri harus begini dan begitu padahal suami tidak mempunyai tanggung jawab. Tidak merasa dia dipanggil menjadi pelindung isterinya dan bertanggung jawab untuk kebutuhan, keamanan serta kenyamanan isterinya, lalu malah balik menuntut isterinya. Kalau saudara bersikap seperti itu, marilah kita melihat teladan yang sempurna ini yaitu Tuhan Yesus.

Utamanya kami hamba Tuhan, di dalam pekerjaan pelayanan yang Tuhan percayakan yang mana Tuhan bekerja sama dengan hamba-hambaNya, buktikan kita ada kesaksian yang nyata. Jangan banyak menuntut isteri padahal isteri sendiri tidak merasa kenyamanan, tidak merasa diayomi, tidak merasa dilindungi bahkan seringkali suami menampar isterinya. Ini suami yang tidak bertanggung jawab! Dia perlu lebih dahulu harus bertobat baru menuntut isterinya bertobat.

Tuhan Yesus suami yang baik justru mengoreksi diriNya “Apakah kecurangan yang didapati nenek moyangmu pada-Ku”. Ini adalah koreksi Tuhan yang kedua, yang pertama ada pada kitab nabi Mikha. Setelah Tuhan mengoreksi diri maka Dia menunjuk tanggung jawabnya yang diabaikan oleh orang Israel.

Yeremia 2:5 kena pada masa sekarang ini
Mikha 6:3 kena pada masa lampau

v  Pengaduan Tuhan masa lalu
Mikha 6:3
6:3 "Umat-Ku, apakah yang telah Kulakukan kepadamu? Dengan apakah engkau telah Kulelahkan? Jawablah Aku!

Kita renungkan bagaimana masa lampau Tuhan menolong saya dan saudara. Di sini Tuhan mengoreksi diriNya dan sekaligus menanyakan “apakah kesalahanKu”. Bagaikan suami bertanya kepada isteri “apakah kekuranganKu sehingga engkau meninggalkan Aku dan menyeleweng dan datang kepada berhala yang sia-sia?”
Mikha 6:4
6:4 Sebab Aku telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir dan telah membebaskan engkau dari rumah perbudakan dan telah mengutus Musa dan Harun dan Miryam sebagai penganjurmu.

Ini menunjuk tanggung jawab Tuhan. Jadi Dia bukan suami yang menuntut tanggung jawab sepihak. Bertobat kalau ada suami yang hanya menuntut sepihak tanggung jawab isterinya! Kalau ada hamba Tuhan yang seperti itu segera bertobat, engkau tidak menjadi saksi!

Apakah suami pernah bertindak mengeluarkan isteri dari kesulitan hidup? Apakah kami gembala sebagai suami bayangan bagi sidang jemaat pernah bertindak melepaskan dan membebaskan umat Tuhan dari kesulitan? Berapa jiwa yang Tuhan percayakan, kalau ada tanggung jawab dalam diri saudara sebagai gembala, maka saudara akan banyak mengoreksi diri.

Ayat di atas menunjuk tanggung jawab suami yaitu Tuhan terhadap umatNya sebagai mempelai wanitaNya. Praktek dalam nikah rumah tangga menunjuk tanggung jawab suami terhadap isterinya. Isteri itu harus dibebaskan dari roh perbudakan. Bukannya suami menjadi jenderal dan isterinya menjadi budak yang sebentar ditendang, ditinju, diancam dengan batu dan parang. Tuhan sebagai suami membebaskan isteriNya dari rumah perbudakan.

Ada trio, kakak beradik yang Tuhan utus yaitu Musa, Harun dan Miryam. Musa anak bungsu tetapi diposisikan di depan. Harun memang anak yang kedua. Miryam anak sulung tetapi diposisikan pada tempat ketiga. Ketika Musa ditaruh di tepi sungai Nil, Miryam yang bersembunyi mengikuti puteri Firaun. Mereka ini sedarah. Secara jasmani kita tidak satu darah, tetapi secara rohani kita ini satu darah. Olehnya itu dalam pelayanan kita semua harus memiliki beban yang sama karena kita ini satu darah yaitu darah Yesus.

Jangan lain arah bentuk pelayanan kita, semuanya harus searah. Walaupun ada satu saat di antara mereka timbul perselisihan, itu lumrah dan bisa dipahami. Tetapi perselisihan itu bukannya membuat mereka hancur. Karena mereka satu darah dan mengerti panggilan Tuhan maka mereka bisa kembali dalam pelayanan di mana memberi penghormatan yang sama terhadap darah itu. Bukan berarti perselisihan itu berkelanjutan dan tidak selesai tetapi Tuhan yang menyelesaikan.

Mikha 6:5
6:5 Umat-Ku, baiklah ingat apa yang dirancangkan oleh Balak, raja Moab, dan apa yang dijawab kepadanya oleh Bileam bin Beor dan apa yang telah terjadi dari Sitim sampai ke Gilgal, supaya engkau mengakui perbuatan-perbuatan keadilan dari TUHAN."

Ayat 5a ini kena mengena dengan kutuk dirubah oleh Tuhan menjadi berkat bagi Israel.

Ayat 5b kena perjalanan di ruas jalan akhir yaitu dari Sitim sampai Gilgal. Berarti mereka menyebrang Yorden masuk wilayah Gilgal. Di situ terjadi penyunatan untuk kedua kali dan berhentilah manna lalu mereka makan jagung bakar/bertis jagung.
Yosua 5:11
5:11 Lalu pada hari sesudah Paskah mereka makan hasil negeri itu, yakni roti yang tidak beragi dan bertih gandum, pada hari itu juga.

Yosua 5:11 (Terjemahan lama)
5:11 Maka kemudian dari pada Pasah, pada keesokan harinya, makanlah mereka itu roti fatir dari pada hasil tanah itu dan jagung yang dibakar pada hari itu juga.

Apa yang dicatat oleh nabi Mikha ini adalah masa lalu, yang dicatat oleh Yeremia 2:5 menunjuk masa sekarang. Di mana masa yang akan datang?

Pada masa lalu kita menoleh perbuatan Tuhan dan bagaimana perilaku umat Tuhan. Masa kini kita melihat perbuatan Tuhan dan bagaimana perilaku umat Tuhan, supaya masa yang akan datang semua menjadi liner dan jangan dilakukan lagi.

Yang dikerjakan Tuhan pada masa lalu
1)      Menuntun kita keluar dari Mesir
2)      Dari rumah perbudakan
Ini tanggung jawab suami terhadap isteriNya, tanggung jawab Tuhan terhadap Israel. Kedua poin ini bukan Tuhan lakukan dengan mudah dan enteng-enteng saja sebab ada pengorbanan darah. Itu terjadi pada Israel secara lahiriah, untuk kita lebih lagi. Ada darah Kristus yang menuntun kita keluar dari Mesir (dunia) dan dari perbudakan dosa.

Ini yang harus kita teladani dan harus kita syukuri. Di dalam nikah hal ini harus diteladani oleh suami, bagaimana suami menuntun isterinya, bagaimana suami membebaskan isteri dari roh perbudakan. Berani menikah berarti berani bertanggung jawab demi keselamatan isterimu. Menikah bukan hanya dijadikan tempat pemuasan hawa nafsu. Kalau menjadikan nikah itu sebagai tempat pelampiasan hawa nafsu maka itu hanya sejajar dengan binatang!

Kita ada di ruas jalan akhir, makanya Firman Tuhan semakin jelas Tuhan bukakan. Itu sebabnya kita harus memperhatikan ini baik-baik. Kita ini dibebaskan Tuhan dari Mesir yaitu dunia dan dari perbudakan dosa untuk dijadikan Mempelai WanitaNya. Tuhan menikah dengan gerejaNya bukan dalam pengertian jasmani tetapi dalam suasana rohani.

Mulai dari tanggung jawab dalam nikah harus kita perhatikan. Anak muda remaja apakah merasa Tuhan menuntun engkau keluar dari dunia ini atau sebaliknya anak muda remaja lengket dengan dunia ini. Apakah benar-benar Tuhan membebaskan kalian dari perbudakan dosa? Kalau tidak merasakan itu sama dengan tidak menghirau/ tidak peduli pengorbanan Tuhan. Dari Sorga Tuhan mengirim PuteraNya yang tunggal untuk membebaskan kita semua dari perbudakan dosa. Makanya jangan kita main-main, anak muda remaja jangan seperti anak muda remaja dunia. Anak muda remaja dunai merokok, narkoba dan minum-minuman keras, jangan saudara seperti itu. Kalau ada hal seperti itu lalu tidak diselesaikan maka orang itu menjadi bagian antikristus.

Kalau kita mendengar suara Firman meperingatkan kita maka itu pertanda kita ada di wilayah Tuhan sedang berkarya. Tetapi kalau Tuhan sedang berkarya dan saudara tidak menghirau, maka hati-hati. Satu saat orang keras hati seperti itu akan dilepas, akan diumbar oleh Tuhan. Kita sudah mendengar bahasa bahwa Tuhan akan menjadikan kita sebagai Mempelai WanitaNya dan Tuhan adalah suami tetapi tidak digubris, tidak mempedulikan dan merasa biasa-biasa saja.

3)      Tuhan mengutus hamba-hambaNya yaitu Musa, Harun dan Miryam sebagai penganjur. Kalau Tuhan mengutus berarti Tuhan mreasa perlu umat Tuhan yang dibebaskan dari Mesir, dari rumah perbudakan itu, ada yang membina, ada yang mengarahkan, ada yang memimpin.

Kalau penganjur itu sendiri tidak paham tugasnya berarti dia bukan utusan Tuhan untuk umat Tuhan! Dia hanya mengutus dirinya sendiri. Hamba Tuhan harus paham bahwa Tuhan mengutusnya untuk mengawal, menjaga umat yang sudah dituntun oleh Tuhan dari Mesir dari dunia. Umat yang telah dibebaskan dari perbudakan dosa dipercayakan di atas pundak kami para hamba Tuhan untuk memimpin, menata, mengarahkan langkah-langkah mereka menunju pada kegenapan rencana Tuhan.

4)      Raja Balak memanggil Bileam untuk mengutuk orang Israel karena melihat orang Israel, dia penuh ketakutan dan kengerian. Jangan-jangan manusia yang banyak itu melibas habis harta mereka kalau melewati daerah mereka, sehingga dia mengundang Bileam untuk mengutuk. Tetapi kutuk dirubah oleh Tuhan menjadi berkat. Ini tanggung jawab Tuhan. Ketika kekasihNya mau dipecundangi oleh orang lain, Tuhan tampil sebagai pembela. Ini contoh suami yang baik. Ketika isteriNya terganggu dan dalam keadaan terancam, Dia tampil menerjang kutuk yang mengarah kepada mereka dan Dia ganti dengan berkat.

Firman Tuhan itu bagaikan pedang bermata dua, jadi dia kena pada yang rohani dan juga kena pada yang jasmani. Jasmani dan rohani harus terbenahi.

5)      Mereka sampai di Sitim dan di Gilgal
Di Sitim inilah kutuk mau diucapkan oleh Bileam terhadap orang Israel tetapi Tuhan ganti dengan berkat. Setelah Tuhan mengganti kutuk menjadi berkat, Tuhan memperlihatkan keajaiban yang luar biasa.

Ada aktifitas yang supersibuk. Hanya dalam tempo 3 hari hamba Tuhan harus keluar masuk dari kemah ke kemah untuk memberikan petunjuk kepada umat Tuhan untuk menyeberangi sungai Yordan di mana kekudusan Tuhan dinyatakan. Ini adalah perbuatan Tuhan masa lalu sekaligus menubuatkan perbuatan Tuhan yang akan datang.

Yosua 3:1
3:1 Yosua bangun pagi-pagi, lalu ia dan semua orang Israel berangkat dari Sitim, dan sampailah mereka ke sungai Yordan, maka bermalamlah mereka di sana, sebelum menyeberang.

Di Sitim ini Tuhan membunuh 24.000 orang Israel. Untung ada Pinehas, sementara ada pasangan yang berzinah dia datang mengejar dan menikam sehingga murka Tuhan menjadi reda. Di Sitim ini ada suasana selingkuh, ada suasana perzinahan. Itu sebabnya mereka harus keluar dari situ. Berangkat dari Sitim berarti keluar dari suasana kenajisan (perselingkuhan).

Yosua 3:2-4
3:2 Setelah lewat tiga hari, para pengatur pasukan menjalani seluruh perkemahan,
3:3 dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: "Segera sesudah kamu melihat tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya --
3:4 hanya antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta panjangnya, janganlah mendekatinya -- maksudnya supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu."

Ruas jalan dari Sitim sampai ke Gilgal ini ada jalan yang belum pernah mereka tempuh. Artinya Tuhan akan menunjukkan pembukaan rahasia Firman yang belum pernah mereka dengar.
Yesaya 48:7
48:7 Baru sekarang hal-hal itu diciptakan dan bukan dari sejak dahulu, dan sebelumnya engkau tidak mendengarnya, supaya jangan engkau berkata: Memang aku telah mengetahuinya!

v  Pengaduan Tuhan masa sekarang
Di sini kita melihat pengaduan Tuhan terhadap orang Israel yang tidak pernah kapok-kapok, tidak pernah jerah. Mereka tidak pernah menyesal. Dulu Tuhan sudah mengadakan pengaduan tetapi mereka tidak sadar-sadar. Sekarang Tuhan mengadu tetapi mereka masih tidak bergeming. Ada dua pengaduan di sini yang ditampilkan supaya jangan kita meniru agar masa yang akan datang jangan lagi kita kembali seperti itu.
Yeremia 2:3
2:3 Ketika itu Israel kudus bagi TUHAN, sebagai buah bungaran dari hasil tanah-Nya. Semua orang yang memakannya menjadi bersalah, malapetaka menimpa mereka, demikianlah firman TUHAN.

Tuhan tidak berbicara buah sulung atau hulu hasil tetapi buah bungaran. Hulu hasil dan buah bungaran ada bedanya. Kalau hulu hasil itu bisa dari tanaman tahunan buah pertama dan bisa dari tanaman seperti gandum yang sekali panen ada hulu hasilnya. Tetapi buah bungaran itu adalah tanaman tahunan. Misalnya kita menanam jeruk, setelah dia berbuah dan buah pertamanya itulah hulu hasil. Setelah tahun berikutnya dia berbuah lagi, panen pertamanya itulah namanya buah bungaran. Tahun berikutnya lagi dia berbuah ada lagi buah bungaran dan tidak lagi disebut hulu hasil.

Jadi bicara buah bungaran ini kena mengena tanaman tahunan, artinya hanya sekali dia ditanam lalu berbuah terus. Setiap musim berbuah ada buah bungarannya. Ini artinya Tuhan tidak ingin menanam Israel berkali-kali di tanahnya, Tuhan ingin menanam mereka sekali agar mereka berhasil. Tetapi apa yang ditemukan Tuhan, terpaksa Tuhan mencabut mereka baru Tuhan tanam kembali. Seharusnya bukan seperti itu yang Tuhan inginkan. Tuhan ingin sekali kita ditanam di rumahNya kita tertanam terus dan jangan tercabut lagi.

Kalau Tuhan sudah menanam kita jangan sampai dicabut lagi. Tetapi orang Israel ini tanaman Tuhan yang akhirnya harus Tuhan cabut. Namun sekalipun orang Israel seperti itu, dalam kitab Amos Tuhan kembali menanam Israel dan tidak akan dicabut-cabut lagi kekal selamanya. Ini adalah kemurahan Tuhan.

Kalau Tuhan sudah menanam di dalam rumahNya jangan kita mencabut diri. Tuhan tidak bermaksud mencabut tetapi karena ulah kita sendiri menyebabkan kita dicabut. Kenapa kita harus demikian, kenapa tidak tetap ada di tempat sehingga tumbuh dan berbuah, mengapa malah dicabut tanam? Bukan itu sebenarnya maksudnya Tuhan. Tuhan ingin kita sekali ditanam, kita bertumbuh, ada hulu hasil dan selanjutnya ada buah bungaran. Berarti kita benar-benar menjadi tanaman yang ada terus di dalam rumah Tuhan dan menghasilkan buah.

Kalau dilihat pada peta zaman, dalam minggu ketebusan ini kena pada hari yang ketiga. Orang Israel ditanam di darat dan yang ada di laut adalah orang Mesir yang akhirnya mati.

Jangan kita mempunyai rohani cabut tanam, kalau ketika Tuhan datang saudara tidak ada di rumah Tuhan maka saudara akan hilang untuk selamanya. Makanya jangan kita main-main dengan Tuhan.
Kalau sudah tertanam maka buah pertamanya adalah hulu hasil dan buah pertama pada musim berikutnya adalah buah bungaran. Yakub berarti jemaat sulung. Israel berarti pahlawan Allah. Jadi benar-benar mereka adalah kehidupan yang mempunyai buah sulung. Ketika mereka keluar dari Mesir, Tuhan tidak lagi berbicara buah sulung tetapi buah bungaran.

Kalau benar saudara telah dituntun oleh Tuhan dari Mesir dunia ini, dibebaskan oleh Tuhan dari rumah perbudakan, maka di mata Tuhan saudara adalah buah bungaran. Kalau sudah menjadi buah bungaran berarti menjadi milik Tuhan yang sah.
Keluaran 34:26a
34:26 Yang terbaik dari buah bungaran hasil tanahmu haruslah kaubawa ke dalam rumah TUHAN, Allahmu.

Mengapa kita tidak bisa tampil seperti ini dan justru menjadi tanaman yang tercabut. Minggu ini dicabut, minggu berikutnya ditanam lagi. Bulan ini ditanam, bulan depan tercabut lagi. Jangan menjadi kehidupan yang seperti itu yang gampang sekali meraju dan suka mogok. Kalau ketika Tuhan datang dia mogok maka dia akan terhilang untuk selama-lamanya, menjadi mangsa binatang buas/antikrist.

Mazmur 92:13-16
92:13 Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon;
92:14 mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita.
92:15 Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar,
92:16 untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya.

Artinya tidak pernah dia turun, dia selalu naik terus. Gemuk di sini bukan dalam pengertian timbangan badannya naik tetapi rohaninya yang gemuk. Apakah kita bertunas di rumah Tuhan atau mencabut diri. Jangan suka mencabut diri sebab awas kalau Tuhan yang mencabut tidak ada yang bisa menanam lagi.

Tantangan cobaan apapun yang saudara hadapi ada Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga Kepala Gereja, Dia bertanggung jawab atas kita. Asalkan kita tetap ada dalam rumahNya, kita merasakan pekerjaan Firman dan bisa mengeluarkan buah bungaran. Siapa yang coba menggangunya menjadi bersalah dan malapetaka menimpa orang yang mengganggu itu. Inilah yang kita rindukan.

Oleh sebab itu dalam Yeremia 1:10, Tuhan sudah memberikan gambaran kepada Yeremia.
Yeremia 1:10
1:10 Ketahuilah, pada hari ini Aku mengangkat engkau atas bangsa-bangsa dan atas kerajaan-kerajaan untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam."

Jangan kita kena pada yang negatif. Yeremia belum mencabut tetapi malah orang sendiri itu yang mencabut. Jangan menjadi Kristen yang gampang meraju. Sebenarnya makin besar percobaan yang saudara hadapi, datanglah kepada Tuhan Yesus, kepada Suami kita. Jangan menjauh dari Dia, siapa lagi yang mau menolong kita kalau jauh dari Dia?

Israel sudah pada kondisi seperti ini, Tuhan tetap menghimbau mereka. Tuhan tidak tega melihat keadaan mereka akan terhuyung-huyung menuju api besar di neraka sehingga Tuhan menghimbau mereka. Yang Tuhan dambakan “akui kesalahanmu”.
Amos 9:15
9:15 Maka Aku akan menanam mereka di tanah mereka, dan mereka tidak akan dicabut lagi dari tanah yang telah Kuberikan kepada mereka," firman TUHAN, Allahmu.

Di sini Tuhan berjanji untuk menanam mereka kembali dan itu abadi, mereka tidak akan dicabut lagi. Secara hurufiah memang benar Tuhan menanam kembali Israel di tanah mereka dan mereka tidak akan tercabut kembali sampai Tuhan datang. Memang akan ada perang dan mereka akan dihimpit. Tetapi ketika himpitan datang, mereka akan berteriak kepada Tuhan dan pertolongan Tuhan datang, lalu selesailah nasib manusia di dunia ini.

Kalau saudara kembali tertanam di rumah Tuhan maka itu adalah kemurahan Tuhan. Dalam kitab nabi Mikha tadi, setelah Tuhan berbicara lima poin, disimpulkan pada poin yang keenam di mana Tuhan menunjukkan keseriusanNya pada kekasihNya atau isteriNya itulah Israel, tetapi mereka menjauh maka Tuhan berbicara bukan lagi hanya pada umatNya tetapi pada seluruh manusia.
Mikha 6:8
6:8 "Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?"

Tuhan mencari pada seluruh manusia:
1)      Berlaku adil
2)      Mencintai kesetiaan
3)      Hidup dengan rendah hati di hadapan Tuhan

Tentu tuntutan Tuhan ini lebih fokus kepada umatNya.
1)      Berlaku adil

Keadilan Tuhan itu kita lihat ketika orang Israel keluar dari Mesir. Orang Mesir yang mempecundangi orang Israel itu di tenggelamkan di laut dan Israel diselamatkan.

2)      Mencintai kesetiaan
Ternyata Israel itu ditemukan oleh Tuhan sama sekali tidak setia. Bahkan Tuhan menjuluki mereka perempuan yang tidak setia, bagaikan perempuan sundal.

Kalau setia berarti tetap tertanam dalam rumah Tuhan. Itu berarti selalu ada buah bungaran. Kalau kita bisa menyodorkan buah bungaran kepada Tuhan maka Tuhan adalah pembela kita. Kalau kita selalu setia dalam ibadah dan pelayanan, kita sama menyodorkan buah bungaran kepada Tuhan. Yang coba mengganggu kita akan Tuhan binasakan.
Amsal 19:22         
19:22 Sifat yang diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya; lebih baik orang miskin dari pada seorang pembohong.

Hubungan Israel dengan Tuhan diibaratkan seperti suami isteri. Hubungan Tuhan dengan gereja Tuhan juga diibaratkan seperti suami isteri walaupun masih dalam taraf pertunangan. Roh kesetiaan ini yang mau dihancurkan oleh iblis.
a)      Yesus yang lain. Berarti kepala yang lain, pengajaran yang lain.
b)      Roh yang lain. Ini penghibur yang lain
c)      Injil yang lain

Sampai tiga kali Paulus mengatakan “seperti yang telah kita terima dahulu”. Jadi Yesus yang benar, roh yang benar dan injil yang benar adalah seperti yang telah kita terima, bukannya malah berubah lagi. Ini adalah siasat iblis untuk menggangu kesetiaan kita.

II Korintus 11:4
11:4 Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.

Sampai tiga kali diulang. Sudah ada yang asli namun kenapa ganti yang lain. Karena dipikat oleh godaan yang mau menghancurkan roh kesetiaanmu terhadap Kekasihmu.

a)      Yesus yang lain
Yeremia 2:25
2:25 Jagalah, supaya kakimu jangan tak bersepatu dan supaya kerongkonganmu jangan haus! Tetapi engkau berkata: Percuma saja! Percuma! Sebab aku cinta kepada orang-orang asing, jadi aku mau mengikuti mereka.

Jadi dia lebih terpikat pada ajaran asing daripada ajaran yang telah dia terima Berarti sudah ada kepala. Kepala yang benar sesuai Firman, laki-laki itu adalah kepala dan isteri adalah tubuh. Tetapi kalau sudah kepala yang lain berarti isteri menjadi kepala. Ini sangat berbahaya.

b)      Roh yang lain berarti penghibur yang lain.
Yohanes 16:7-11
16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
16:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;
16:9 akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku;
16:10 akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi;
16:11 akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.

Penghibur yang benar ini bergerak membersihkan dosa dan membawa manusia supaya insaf akan dosa, bukannya hanya bicara berkat-berkat. Penghibur yang lain ini tidak mengoreksi dosa, dia tidak bicara yang kena selera Tuhan sebab tidak berkata benar tentang Firman Tuhan. Penghibur yang lain ini diancam untuk masuk aniaya.
Ayub 16:2
16:2 "Hal seperti itu telah acap kali kudengar. Penghibur sialan kamu semua!

Ayub 42:7
42:7 Setelah TUHAN mengucapkan firman itu kepada Ayub, maka firman TUHAN kepada Elifas, orang Téman: "Murka-Ku menyala terhadap engkau dan terhadap kedua sahabatmu, karena kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub.

Dua kali dikatakan mereka tidak bicara benar karena tidak berbicara selera Tuhan. Selera Tuhan bukan hanya untuk memberkati manusia dengan berkat jasmani. Selera Tuhan untuk menjadikan gereja Tuhan sebagai pendampingNya, sebagai Mempelai WanitaNya.

Ayub 42:8-9
42:8 Oleh sebab itu, ambillah tujuh ekor lembu jantan dan tujuh ekor domba jantan dan pergilah kepada hamba-Ku Ayub, lalu persembahkanlah semuanya itu sebagai korban bakaran untuk dirimu, dan baiklah hamba-Ku Ayub meminta doa untuk kamu, karena hanya permintaannyalah yang akan Kuterima, supaya Aku tidak melakukan aniaya terhadap kamu, sebab kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub."
42:9 Maka pergilah Elifas, orang Téman, Bildad, orang Suah, dan Zofar, orang Naama, lalu mereka melakukan seperti apa yang difirmankan TUHAN kepada mereka. Dan TUHAN menerima permintaan Ayub.

Kalau yang disampaikan tidak sesuai selera Tuhan maka itu hanya penghiburan daging, dia diancam dengan aniaya. Makanya pengorbanannya besar. Harus mengambil 7 domba jantan dan 7 lembu jantan. 7 menunjuk waktu kita di akhir zaman ini, kalau tidak bersekutu dengan Korban Kristus maka kita diancam aniaya. Ada aniaya 3,5 tahun. Tuhan memakai antikristus menjadi cambuk untuk menyiksa orang yang tertinggal.

Penghibur sialan tidak berkata benar tentang Tuhan, berarti tidak bicara sesuai selera Tuhan kepada jemaat. Apa selera Tuhan bagi sidang jemaatNya? Mau membawa jemaat umat Tuhan memenuhi selera Tuhan sehingga umat Tuhan dibawa dan disucikan agar diterima oleh menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Roma 15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

Kalau hanya menampilkan perkara-perkara jasmani serta hiburan-hiburan jasmani maka itu adalah penghibur sialan.
Ayub 16:1-2
16:1 Tetapi Ayub menjawab:
16:2 "Hal seperti itu telah acap kali kudengar. Penghibur sialan kamu semua!

Banyak yang masuk dalam gereja kalau enak yang mereka dengar “kalau mengikut Tuhan pasti diberkati”. Hal-hal seperti itu yang diberitakan dan ibadah hanya dikemas dalam bentuk hiburan dunia. Memang umat Tuhan pada umumnya hanya mencari hiburan sehingga salah langkah. Kalau Firman keras dan tajam dan mengoreksi dosa, mereka menganggap itu bukan hiburan padahal itu terbalik. Justru Firman yang tajam itu yang akan membawa kita disambut oleh Tuhan dengan perkataan “hai hambaKu yang setia, masuklah dalam kesukaan Bapaku di Sorga”. Dari pada kita harus mnedengarkan perkataan “enyahlah dari hadapanKu”perkataan ini mengerikan.

Hamba Tuhan dipanggil untuk menyampaikan selera Tuhan kepada sidang jemaat agar sidang jemaat disiapkan menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang siap menyambut Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Berkat jasmani itu hanya ikut serta, bukan itu yang menjadi motor pemberitaan kita, jangan itu menjadi topic berita kita. Tetapi berita kita harus mengarahkan jemaat menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Supaya jemaat insaf akan dosa, takut kepada Tuhan dan mereka sungguh-sungguh disiapkan.

Saudara lihat tanggung jawab Tuhan kepada gerejaNya yang dinubuatkan dalam Yeremia pasal 2. Dulu berbicara bagi Israel tetapi itu bernubuat untuk kita sekarang ini. Lihat Kekasihmu, Dia sudah melakukan tanggung jawab yang indah kepada kita. Bagaimana tanggapan kita kepada Tuhan, apakah benar tertanam atau ditanam kemudian dicabut. Kalau saudara tidak mau masuk dalam aniaya yang besar/aniaya 3.5 tahun, hentikan segala perilaku seperti itu!
Suami-suami kasihilah isterimu. Kalau isteri melihat suamimu sebagai gembala dalam pergumulan yang berat, topanglah dia karena keselamatanmu ada pada pundak gembala. Tanggung jawab seorang gembala itu sangat besar.

Tanggung jawab Tuhan tidak bisa kita pungkiri. Perbuatan ajaib Tuhan tidak bisa kita sangkali. Dia rela meninggalkan Sorga demi saudara untuk membebaskan kita dari rumah perbudakan. Sekarang saudara tertanam di sini di dalam rumahNya, jangan lagi kita tercabut.

Tuhan memberkati.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar