20160831

Kebaktian PA Yeremia, Rabu 31 Agustus 2016 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yeremia 2:1-7
2:1 Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya:
2:2 "Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya.
2:3 Ketika itu Israel kudus bagi TUHAN, sebagai buah bungaran dari hasil tanah-Nya. Semua orang yang memakannya menjadi bersalah, malapetaka menimpa mereka, demikianlah firman TUHAN.
2:4 Dengarlah firman TUHAN, hai kaum keturunan Yakub, hai segala kaum keluarga keturunan Israel.
2:5 Beginilah firman TUHAN: Apakah kecurangan yang didapati nenek moyangmu pada-Ku, sehingga mereka menjauh dari pada-Ku, mengikuti dewa kesia-siaan, sampai mereka menjadi sia-sia?
2:6 Dan mereka tidak lagi bertanya: Di manakah TUHAN, yang menuntun kita keluar dari tanah Mesir; yang memimpin kita di padang gurun, di tanah yang tandus dan yang lekak-lekuk, di tanah yang sangat kering dan gelap, di tanah yang tidak dilintasi orang dan yang tidak didiami manusia?
2:7 Aku telah membawa kamu ke tanah yang subur untuk menikmati buahnya dan segala yang baik dari padanya. Tetapi segera setelah kamu masuk, kamu menajiskan tanah-Ku; tanah milik-Ku telah kamu buat menjadi kekejian.

Ini adalah tantangan  yang dihadapi oleh Yeremia. Mau tidak mau Yeremia harus suarakan agar umat Israel itu dikembalikan perhatian atau pandangan mereka kepada yang semula berarti yang asli.

Yeremia adalah orang yang tidak pandai berbicara. Musa adalah orang yang tidak pandai berbicara. Paulus juga mengaku orang yang tidak pandai berkata-kata. Mereka inilah yang begitu nampak dan nyata menghadapi umat Tuhan. Rasul Paulus adalah rasul yang diangkat oleh Tuhan spesial untuk kita bangsa kafir.

Setelah Tuhan singgung status umat Israel adalah mempelaiNya, diperlihatkan pada awalnya umat Israel itu menghasilkan, artinya menyenangkan hati Tuhan. Buktinya ada pada ayat ketiga disebut “bagaikan buah bungaran”. Itu adalah hasil mula-mula. Jadi awalnya Israel ini sangat menyenangkan hati Tuhan.

Yeremia 2:3
2:3 Ketika itu Israel kudus bagi TUHAN, sebagai buah bungaran dari hasil tanah-Nya. Semua orang yang memakannya menjadi bersalah, malapetaka menimpa mereka, demikianlah firman TUHAN.

Berarti dapat dinikmati, dapat di makan, ada persekutuan yang indah antara Israel sebagai mempelai wanita dan Tuhan sebagai Mempelai Pria. Ini yang Tuhan ingin kembalikan, agar Tuhan bersama umatNya ini kembali kepada pengalaman semula. Tuhan memperlihatkan atau menunjuk bagaimana peran Tuhan memberikan perlindungan kepada mereka. Ini adalah pernyataan Tuhan kepada orang Israel, siapapun yang coba merampas haknya Tuhan  mengambil buah bungaran, maka orang itu bersalah di hadapan Tuhan dan malapetaka akan menimpa mereka. Ini perlindungan Tuhan dalam status suami kepada Israel dalam status istri.

Alkitab memberikan gambaran bahwa gembala-gembala di dalam sidang jemaat itu bagaikan suami bayangan. Berarti tanggung jawab kami adalah melindungi umat Tuhan. Yang mendapatkan perlindungan di dalam pelayanan itu tentu ada hasil. Kalau hasilnya tidak menyenangkan maka pagar diangkat oleh Tuhan sehingga binatang hutan masuk mengerogoti tanaman itu.

Itu sebabnya kita harus mempertahankan buah bungaran (mula-mula). Bagaimana pelayanan dan kasih kita pada awal kita jumpa dengan Tuhan, Tuhan menikmati itu, seperti kita menyodorkan buah bungaran kepada Tuhan. Kalau Tuhan menikmati maka Tuhan akan menjadi pagar. Bukan hanya sebagai pagar biasa tetapi pagar api sekeliling kita. Tetapi bila buah itu tidak menyenangkan di lidah Tuhan maka apa boleh buat, pagar dicabut oleh Tuhan dan binatang buas menyerbu tanaman itu. Ini jangan terjadi pada diri kita.

Kita menghadapi suasana yang mengerikan di depan ini. Di mana-mana ada ancaman bom. Makanya kita butuh perlindungan. Untuk mendapatkan perlindungan adalah lewat Yeremia 2:3 tadi. Kita harus mengambil hikmahnya bahwa Tuhan ingin menikmati buah dari kita, Tuhan ingin menikmati pelayanan kita.

Untuk mengeluarkan buah yang baik perlu pembersihan.
Matius 12:35-37
12:35 Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat.
12:36 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.
12:37 Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum."

Hati itu pohonnya dan mulut itu buahnya. Kalau yang keluar dari mulut kita yang tidak elok maka itu Tuhan rasakan kemudian Tuhan muntahkan. Kalau yang keluar itu nikmat dan menyenangkan di lidahnya Tuhan maka ditelan. Kalau ditelan dalam arti diterima berarti kita masuk dalam perlindungan Tuhan. Apapun terjadi di dunia fana ini, kalau kita bisa menghasilkan buah yang lezat sehingga kita ditelan oleh Tuhan maka kita masuk dalam pribadi Tuhan dan kita terlindung di dalam Allah bersama Kristus.
Kolose 3:3
3:3 Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.

Tetapi bagaimana kalau ucapan-ucapan kita yang adalah gambaran hati kita menghasilkan buah yang tidak nikmat bagi Tuhan.

Tuhan menemukan nenek moyang orang Israel di padang gurun dan Tuhan mengambil lalu menanam kemudian menghasilkan buah bungaran yang lezat bagi Tuhan. Tetapi di zaman nabi Yeremia mereka sudah berubah. Begitu juga di zaman Tuhan Yesus dan zaman rasul-rasul. Sekarang Tuhan peringatkan lagi kepada kita supaya kembali seperti semula.

Bila bahasa kita adalah buah yang tidak enak dilidahnya Tuhan maka minta kepada Tuhan agar kita dibersihkan. Yeremia yang diutus oleh Tuhan untuk membersihkan. Bukan tanpa resiko ketika Yeremia berjalan untuk membersihkan lewat Firman Tuhan yang telah dia terima. Sedangkan saudaranya sendiri membenci dia. Di depan Yeremia mereka bersikap manis, tetapi Tuhan berkata “jangan percaya kepada saudara-saudaramu, mereka bermulut manis”. Terhadap teman-teman sebangsanya juga Tuhan katakan “waspada! Sebab mereka berhimpun untuk menangkap apa yang engkau sampaikan, lalu mereka akan menyerang engkau”.
Yeremia 18:18

Kalau kami hamba Tuhan bertahan itu kemurahan Tuhan sebab tantangan yang kami hadapi tidak ringan. Adalah tugas kami hamba Tuhan sebagai suami bayangan bagi jemaat untuk membersihkan sekaligus melindungi sidang jemaat dari sepak terjangnya angin puting beliung yang menerpa perjalanan saudara.
Yesaya 32:1-2
32:1 Sesungguhnya, seorang raja akan memerintah menurut kebenaran, dan pemimpin-pemimpin akan memimpin menurut keadilan,
32:2 dan mereka masing-masing akan seperti tempat perteduhan terhadap angin dan tempat perlindungan terhadap angin ribut, seperti aliran-aliran air di tempat kering, seperti naungan batu yang besar, di tanah yang tandus.

Kalau Tuhan berkata orang yang mengganggu buah itu akan dibinasakan, demikian juga kami hamba Tuhan sebagai suami bayangan harus melindungi umat Tuhan supaya umat Tuhan siap untuk diperhadapkan dengan Suami sesungguhnya (Yesus) ketika Dia datang pada kali yang kedua.

Sekalipun tanah itu gersang tetapi bila disirami air maka tanah itu bisa ditumbuhi dan menjadi subur. Kalau ada serbuan pasir yang diterbangkan oleh angin maka ada batu sebagai tempat berlindung.  Bagaimana iman bisa sempurna kalau diganggu oleh angin tidak sopan. Angin tidak sopan ini membuat kembung perut kemudian kita mual.
Efesus 4:14
4:14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,

Di dalam sidang jemaat kami hamba Tuhan bagaikan suami bayangan, kami harus bisa memantau dan mendeteksi jemaat siapa yang sudah kemasukan angin pengajaran palsu, kami bertanggung jawab. Kami harus meneladani Tuhan, formulanya kami harus selalu mengingatkan bagaimana awalnya kita jumpa dengan Tuhan.

Yeremia dipakai oleh Tuhan untuk mengingatkan. Yang diingatkan ini sudah melampaui waktu ratusan tahun yang lampau.
1.      Yeremia 2:4
2:4 Dengarlah firman TUHAN, hai kaum keturunan Yakub, hai segala kaum keluarga keturunan Israel.

Ini bukan sekedar disampaikan, ini disampaikan supaya mereka mengenal masa lampau nenek moyang mereka yaitu Yakub. Bicara Yakub itu berbicara kesulungan. Sebenarnya keturunan Yakub ini tidak ada hak apa-apa tentang kesulungan sebab itu miliknya Esau. Yakub berjuang untuk mendapatkan hak kesulungan yang dinikmati oleh keturunannya. Jadi orang Israel menikmati hasil perjuangan Yakub dahulu. Tidak ringan untuk mendapatkan hak sulung sehingga keturunannya kecipratan hal ini. Sesungguhnya hak kesulungan itu miliknya Esau tetapi karena Esau meringankan maka Yakub yang mendapatkan.

Kalau kita mengenang hak sulung, berkat sulung ini, kita sebenarnya tidak ada hak apa-apa. Keturunan Yakub ini bisa menerima hak kesulungan sebab Yakub telah membayar. Kita bisa menerima berkat sulung karena Tuhan Yesus sudah membayar dan diberikan kepada kita dengan cuma-cuma. Keturunan Yakub tinggal menerima jadi, yang bergumul adalah Yakub. Kita tinggal menerima jadi, yang bergumul adalah Tuhan Yesus.

Makanya mari kita kenang kembali, kita menerima hak dan berkat sulung sehingga bisa ada dalam perhimpunan anak-anak sulung yaitu Yerusalem Sorgawi karena ada yang membayar. Kalau kita mengingat ini maka kita bisa mengatakan bahwa kita berutang nyawa, berutang budi yang sangat besar kepada Tuhan.

Yakobus 1:16
1:16 Saudara-saudara yang kukasihi, janganlah sesat!

Diawali peringatan “jangan sesat” karena ada angin pengajaran palsu yang membuat kita tersesat.
Yakobus 1:17-18
1:17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.
1:18 Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.

Kita ini dijadikan oleh Firman kebenaran. Ketika Tuhan Yesus di pengadilan Pilatus, Dia bicara kebenaran. Pilatus bingung “apakah kebenaran itu?” padahal Dia menunjuk PribadiNya sendiri.

Kita bisa menjadi anak sulung, menerima berkat sulung sehingga kita memiliki hak untuk berhimpun dengan anak-anak sulung di Yerusalem Sorgawi oleh karena ada Yang sudah membayar harganya. Olehnya ini ulang berulang diingatkan agar kita memandang belas kasihan Tuhan yang tertuju kepada kita bangsa kafir. Mengapa kita tidak menghargai. Seharusnya kita berkata “saya berutang banyak kepada Engkau. Apapun akan saya lakukan demi Engkau yang telah membayar harga”.

Ibrani 12:22-23
12:22 Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah,
12:23 dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna,

Jadi Yerusalem Sorgawi itu adalah himpunan anak-anak sulung dan malaikat-malaikat Tuhan. Apakah hal ini saudara nikmati di hari-hari terakhir ini? Kalau berada di sana maka tidak ada lagi yang mengganggu gugat kita di situ sebab kita sudah dipagari. Bukan hanya pagar berduri tetapi pagar berapi. Apalagi yang kurang.
Zakharia 2:5
2:5 Dan Aku sendiri, demikianlah firman TUHAN, akan menjadi tembok berapi baginya di sekelilingnya, dan Aku akan menjadi kemuliaan di dalamnya."

Tuhan berbicara kepada orang Israel zaman Yeremia “dengarkanlah Firman Tuhan hai kaum keturunan Yakub”. Yakub bisa merebut hak kesulungan karena ada yang memprakarsai itulah ibunya yaitu Ribka. Ribka menyuruh Yakub mengambil dua anak kambing dari antara ternak gembalaannya dan Ribka yang mengelola lalu dia menyuruh Yakub membawa kepada bapanya. Awalnya Yakub tidak mau sebab berpikir akan diketahui oleh papanya dan kutuk yang dia terima. Tetapi Ribka berkata “nanti aku bertanggung jawab” dan dia yang mengatur semuanya. Ini adalah ibu yang luar biasa yang bertanggung jawab. Ini gambaran gembala yang adalah ibu dalam sidang jemaat.
I Tesalonika 2:7,11
2:7 Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya.
2:11 Kamu tahu, betapa kami, seperti bapa terhadap anak-anaknya, telah menasihati kamu dan menguatkan hatimu seorang demi seorang,

Kenapa ibunya berani bertindak seperti itu? Karena mamanya tahu bahwa anaknya yang sulung yaitu Esau sudah menjual hak kesulungannya kepada Yakub. Jadi Yakub ini sudah memenuhi empat hal:
1.      Hak sulung sudah dia penuhi dengan dia membayar harganya kepada Esau.
2.      Pakaian Esau dipakaikan kepadanya, berarti pakaian sulung ada padanya.
3.      Makanan sulung ada padanya dan dia sajikan kepada Ishak papanya.
4.      Tanda kesulungan ada padanya. Karena Esau anak sulung badannya berbulu maka tangan dan leher Yakub sudah dibungkus dengan kulit kambing, itu adalah tanda kesulungan.

Jadi hak kesulungan itu dibayar mahal oleh Yakub. Terlambat 1 menit saja habislah dia. Untung dia memanfaatkan waktu dengan dibantu oleh ibunya.
Kejadian 27:30
27:30 Setelah Ishak selesai memberkati Yakub, dan baru saja Yakub keluar meninggalkan Ishak, ayahnya, pulanglah Esau, kakaknya, dari berburu.

Walaupun Yakub memiliki 4 hal tadi tetapi kalau Tuhan tidak bersama dengan dia, dapat saudara bayangkan bagaimana nasibnya Yakub apa yang terjadi padanya. Kalau ketika Yakub berlutut diberkati oleh Ishak lalu muncul Esau maka habislah dia. Bagi kita umat Tuhan sekarang waktu sudah semakin singkat, jangan kita buang-buang waktu lagi. Esau sudah mau datang. Esau di sini adalah gambaran antikristus.

Biarlah kita selalu ingat bahwa kita mendapatkan hak dan berkat sulung karena ada yang bayar harga yaitu Tuhan Yesus. Sebabnya kita sudah harus mengupayakan. Kalau kita tahu bahwa kita belum bisa menyodorkan buah yang sesuai lidahnya Tuhan maka segeralah berubah, jangan tunda-tunda waktu sebab sekarang ini sudah bergerak pasukannya Esau. Gerakan antikristus mulai terasa hari-hari terakhir ini. Hal ini sudah ditunjukkan di depan mata kita, tetapi kita masih belum mampu menampilkan buah bungaran.

Buah bungaran itu adalah miliknya Tuhan.
Keluaran 34:26a
34:26 Yang terbaik dari buah bungaran hasil tanahmu haruslah kaubawa ke dalam rumah TUHAN, Allahmu.

Di dalam kalangan Israel sendiri, makin diperkecil lagi oleh Tuhan yang menjadi miliknya Tuhan adalah suku Lewi. Ini pelajaran bagi kita, ternyata orang-orang yang memiliki hak dan berkat sulung ini adalah orang-orang yang dilibatkan dalam pelayanan dan yang mereka tangani adalah alat-alat kesucian Tuhan.
Bilangan 3:11-13
3:11 TUHAN berfirman kepada Musa:
3:12 "Sesungguhnya, Aku mengambil orang Lewi dari antara orang Israel ganti semua anak sulung mereka, yang terdahulu lahir dari kandungan, supaya orang Lewi menjadi kepunyaan-Ku,
3:13 sebab Akulah yang punya semua anak sulung. Pada waktu Aku membunuh semua anak sulung di tanah Mesir, maka Aku menguduskan bagi-Ku semua anak sulung yang ada pada orang Israel, baik dari manusia maupun dari hewan; semuanya itu kepunyaan-Ku; Akulah TUHAN."

Jadi buah sulung dan anak sulung itu kepunyaannya Tuhan. Orang Lewi ini spesial diambil oleh Tuhan untuk melayani perkakas-perkakas kudus. Ini dikaitkan dengan Tuhan membunuh anak-anak sulung Mesir. Kalau sekarang ini kita telah diangkat menjadi anak sulung yang memiliki hak dan berkat sulung lalu kita mengabaikan tujuan dari panggilan ini maka akan senasib dengan anak sulung Mesir yang dibunuh Tuhan. Jangan sampai hal ini terjadi.

Jadi orang yang memiliki pakaian sulung, makanan sulung, tanda sulung dan hak sulung, dia buktikan dengan terlibat dalam pelayanan. Tidak peduli di mata manusia itu pelayanan kecil atau besar, kita harus terlibat dalam pelayanan, itu tanda dia adalah anak sulung. Makanya Tuhan memberikan talenta sesuai kemampuan, ada yang satu, ada yang dua, ada yang lima. Tetapi semua tujuannya supaya dikerjakan, artinya ada pelayanan. Jangan sudah kecil kemudian tidak mau lagi dikerjakan.

Esau menggambarkan gerakan iblis atau setan, dia adalah musuh dari orang yang memiliki hak dan berkat sulung. Hanya orang yang sehat rohaninya yang tahu bahwa iblis itu adalah musuh. Dengan catatan dia pasti akan melawan setan. Setan artinya menentang, melawan. Olehnya itu kita harus konfrontir dengan dia, kita harus melawan dia! Kalau kita tidak mau melawan iblis yang selalu mengejar anak-anak sulung, yang mengejar hak dan berkat sulung yang kita miliki, maka nanti iblis akan memakai kehidupan itu melawan kebenaran (Yesus).

Mengapa iblis menentang atau melawan kita? Sebab dalam dirimu dan diriku ada hak dan berkat sulung. Kalau tidak mau melawan iblis, akhirnya kehidupan itu akan terlibat dalam persahabatan dengan iblis dan iblis akan memakai kehidupan itu untuk melawan kebenaran. Artinya dia akan memakai kehidupan itu untuk melawan rencana Allah. Ini jangan terjadi dalam diri saudara dan diri saya. Jangan kita melawan rencana Allah.

Contohnya yang mau melawan rencana Allah adalah Petrus. Petrus disebutkan oleh Tuhan “iblis” karena Petrus melawan rencana Allah ketika Tuhan Yesus menceritakan tujuanNya ke Yerusalem.
Matius 16:23
16:23 Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

Untung Petrus tidak berbalik kanan dan meninggalkan Tuhan Yesus, untung dia tidak tersinggung. Petrus menerima dan dia berubah. Akhirnya dia menikmati kemuliaan Tuhan di atas gunung yang menggambarkan kemuliaan Tuhan yang akan datang kedua kali. Hal itu dia tulis kembali:
II Petrus 1:16-19
1:16 Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.
1:17 Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
1:18 Suara itu kami dengar datang dari sorga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus.
1:19 Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.

Karena Petrus yang tadinya Tuhan sebut “setan” ini mau berubah, maka dia diangkat menjadi gembala. Kalau dia mengamuk saat dibilangi setan maka Tuhan tidak akan mengangkat dia menjadi gembala dan Tuhan tidak akan izinkan dia melihat kemuliaan Tuhan di atas gunung. Walaupun dia disebut iblis, tetapi karena berubah sikap dan menerima itu karena kebodohannya maka akhirnya dia menjadi saksi mata kemuliaan Tuhan di atas gunung yang bernubuat kemuliaan Tuhan Yesus pada kedatanganNya pada kali yang kedua dan selanjutnya dia diangkat menjadi gembala bagi sidang jemaat di pusat ibadah yaitu di Yerusalem. Petrus berubah dan terjadilah pengampunan dan pemulihan dari Tuhan.

Awalnya Petrus bicara seenak perutnya ketika melarang Tuhan Yesus ke Yerusalem untuk menderita. Petrus menyadari ini, dia diam seribu kata, dalam arti dia menerima teguran. Akhirnya dia diangkat menjadi malaikat sidang jemaat di Yerusalem. Walaupun akhirnya kaki dian yang ada di Yerusalem bergeser ke Antiokhia. Tetapi tidak bertahan lama di Antiokhia, kaki dian itu beralih ke Efesus. Namun sayang Efesus tidak bisa mempertahankan. Ini pelajaran bagiku, jangan sampai Tuhan mempercayakan kaki dian yaitu terang dalam sidang jemaat tetapi Tuhan alihkan kepada orang lain dan kembali ke Yerusalem.

Sekarang ini kaki dian ada di tengah-tengah bangsa kafir. Biarlah kita bagaikan kaki dian yang terang benderang karena dilayani terus oleh Tuhan Yesus sebagai Imam Besar. Kaki dian adalah tempat Tuhan Yesus beraktivitas. Kalau ada kaki dian yang terang benderang maka itu tanda di situ ada Tuhan Yesus dan itu berarti hak sulung ada di situ. Ini adalah hal yang harus kita pertahankan. Kalau mungkin telingamu sakit disabet oleh pedang Firman, terima saja.
Di dalam Alkitab ada orang yang sudah percaya Tuhan Yesus tetapi berpihak kepada iblis. Jadi sudah anak sulung, sudah bersama Yesus tetapi kenapa bisa kembali menjadi alatnya iblis.
Kisah Para Rasul 13:9-12
13:9 Tetapi Saulus, juga disebut Paulus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap dia,
13:10 dan berkata: "Hai anak Iblis, engkau penuh dengan rupa-rupa tipu muslihat dan kejahatan, engkau musuh segala kebenaran, tidakkah engkau akan berhenti membelokkan Jalan Tuhan yang lurus itu?
13:11 Sekarang, lihatlah, tangan Tuhan datang menimpa engkau, dan engkau menjadi buta, beberapa hari lamanya engkau tidak dapat melihat matahari." Dan seketika itu juga orang itu merasa diliputi kabut dan gelap, dan sambil meraba-raba ia harus mencari orang untuk menuntun dia.
13:12 Melihat apa yang telah terjadi itu, percayalah gubernur itu; ia takjub oleh ajaran Tuhan.

Kalau menjadi anak iblis maka dia menjadi penentang kebenaran. Padahal kita diangkat menjadi anak sulung untuk melawan iblis.

Akhirnya Elimas ini menjadi buta beberapa saat. Buta di sini berarti tanda dia tidak mengerti kebenaran Allah. Akhirnya gubernur di Sirpus itu percaya kepda Tuhan Yesus bukan karena melihat mujizat tetapi karena pengajaran.

2.      Yeremia 2:4
2:4 Dengarlah firman TUHAN, hai kaum keturunan Yakub, hai segala kaum keluarga keturunan Israel.

Dalam keadaan prima saja Yakub sudah dihantui ketakutan berhadapan dengan Esau. Apalagi ketika di tepi sungai Yabok pangkal pahanya sudah diputar oleh Tuhan sehingga dia berjalan terseok-seok. Walaupun kakinya sudah dipelintir oleh Tuhan, dia menang.

Artinya dengan menyebut kaum keluarga keturunan Israel, Tuhan mengingatkan kepada mereka bagaimana kehidupan Yakub itu benar-benar bersandar penuh kepada Tuhan dan tidak bersandar pada kekuatannya. Jadi keturunan Israel ini diingatkan oleh Tuhan “dulu kamu adalah kehidupan yang bersandar kepadaKu” tetapi sekarang bagaimana.

Itu juga yang diingatkan Tuhan kepada kita agar kita bersandar penuh kepada Tuhan, jangan bersandar pada pohon cengkehmu, itu dicela Tuhan. Lebih sial lagi kalau mendewakan kekuatan kita. Kalau mendewakan kekuatan kita maka Tuhan mencela kita. Tetapi apapun fasilitas yang telah Tuhan berikan kepada kita, tetap kita bersandar kepada Tuhan. Biarpun kita memiliki fasilitas tetapi kalau Tuhan tidak kita jadikan andalan maka tetap tidak akan berhasil.

Habakuk 1:11,7
1:11 Maka berlarilah mereka, seperti angin dan bergerak terus; demikianlah mereka bersalah dengan mendewakan kekuatannya.
1:7 Bangsa itu dahsyat dan menakutkan; keadilannya dan keluhurannya berasal dari padanya sendiri.

Memang mereka kelihatan jago dan hebat tetapi mereka bersandar pada kekuatannya. Kalau kita bersandar kepada kekuatan kita tanpa bersandar kepada Tuhan maka nantinya akan berhadapan dengan Babel yang menunjuk kekuatan gereja palsu yang dikawal oleh antikrist. Kalau kita bersandar kepada Tuhan maka Tuhan akan mengalahkan mereka dan kita dilindungi. Oleh sebabnya keturunan Israel diajar di sini, sekarang kita yang diajar untuk bersandar kepada Tuhan.

Apapun kesanggupan saudara, apapun kemampuan saudara, apapun fasilitas yang Tuhan berikan, katakan kepada Tuhan “Tuhan saya tidak bersandar pada itu, saya bersandar kepada Tuhan” maka fasilitas yang Tuhan beri akan bermanfaat bagi Tuhan.

Amsal 3:5
3:5 Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.

Jadi nama yang dikaruniakan oleh Tuhan yaitu Israel itu adalah tanda dia bersandar penuh kepada Tuhan sehingga dia menang. Kemenangan hanya diraih bila kita bersandar kepada Tuhan.

Kita sekarang berperang melawan roh antikristus. Yang menang adalah orang yang dipanggil, dipilih dan setia. Jangan hanya menjadi orang Kristen yang dipanggil tetapi bawalah dirmu untuk dipilih. Dipilih ini berarti masuk dalam penggembalaan. Setelah itu kita harus setia maka kita pasti menang.
Wahyu 17:14
17:14 Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia."

Tuhan sudah beri jaminan, orang yang bersandar kepadaNya bukan hanya menang tetapi lebih dari pemenang.
Roma 8:37
8:37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

Kalau kita ukur dengan pesta bangsa Israel, kita sudah ada pada hari-hari terakhir pesta grafirat/ pesta pendamaian. Dalam pesta grafirat inilah kita diajar oleh Tuhan untuk mematikan semua keinginan daging. Itu sebabnya kita harus berpuasa yang dalam bahasa gerikanya adalah nistio. Artinya kita harus berpantang, barang siapa yang tidak berpantang pasti dibunuh oleh Tuhan. Kita harus berpantang dari persoalan-persoalan yang tidak berkenan kepada Tuhan/ keinginan daging.

Kalau kita tidak melihat Dia yang sudah membayar hak sulung kita maka kita bukannya menang tetapi kalah dan akan dihukum bersama dengan iblis, antikristus dan nabi palsu di dalam api neraka.

Dalam Yeremia pasal 2 ayat 5, Tuhan berbicara lebih keras lagi ketika melihat kekasihnya tega meninggalkanNya padahal sudah diberikan hak sulung, sudah dibawa menjadi pemenang, sudah dijaga dengan pagar berapi.
Yeremia 2:5
2:5 Beginilah firman TUHAN: Apakah kecurangan yang didapati nenek moyangmu pada-Ku, sehingga mereka menjauh dari pada-Ku, mengikuti dewa kesia-siaan, sampai mereka menjadi sia-sia?

Kalimat mengikuti dewa kesia-siaan ini pernah disebutkan oleh Yunus dan sebenarnya itu dia tujukan pada dirinya sendiri. Yunus yang berpegang pada berhala kesia-sian akhirnya dibuang ke laut dan seharga sampah. Yunus yang meninggalkan Tuhan yang menyuruhnya ke Niniwe. Dia pergi ke Tarsis karena itu kota dagang yang besar, dari pada dia pergi ke Niniwe yang tidak menjanjikan apa-apa.
Yunus 2:8
2:8 Mereka yang berpegang teguh pada berhala kesia-siaan, merekalah yang meninggalkan Dia, yang mengasihi mereka dengan setia.

Padahal Tuhan Yesus kekasih kita yang setia. Dia perlihatkan ketika kita tampil seperti buah bungaran dan Dia melindungi. Tuhan perlihatkan kepada keturunan Yakub bagaimana nenek moyangnya berjuang sehingga mereka memiliki berkat sulung. Tuhan perlihatkan mereka memiliki kemenangan karena nenek moyangnya bersandar kepada Tuhan. Kenapa mereka tega meninggalkan Tuhan yang mengasihi dan mencintai mereka.

Karena Yunus meninggalkan panggilan Sorgawi maka dia menjadi seharga sampah dan dia dibuang ke laut.

Jangan kita ditipu oleh berhala, oleh kekerasan hati dan oleh keserakahan. Dia kekasihmu dan kekasihku, dengan setia Dia mengasihi kita. Sekalipun seperti Petrus sudah Tuhan sebut “iblis” tetapi ketika dia bertobat, Tuhan akhirnya mengangkat dia menjadi gembala.

Ini adalah gambaran kesetiaan Tuhan mengasih kita. Masakan kita tidak setia kepada Tuhan. Mengapa kita melayani Tuhan dengan asal, dengan semberono, melayani Tuhan dengan selera kita dan tidak mau menyenangkan lidahnya Tuhan. Biarlah pelayanan apapun yang kita lakukan, semua itu kita kerjakan seperti buah yang menyenangkan selera Tuhan sehingga bila antikristus datang kita akan dilindungi oleh Tuhan.
Layanilah Tuhan yang setia mengasihimu. Hamba Tuhan, seberapapun jiwa yang Tuhan percayakan, layanilah Tuhan dengan setia. Kita hamba Tuhan tampil di sana sebagai suami bayangan bagi sidang jemaat, bawalah mereka kepada Suami yang sesungguhnya yang mengasihi kita dengan setia.

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar