20160806

Kebaktian Doa, Sabtu 6 Agustus 2016, Pdt. Bernard Legontu

 
Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yunus 1:12-15
1:12 Sahutnya kepada mereka: "Angkatlah aku, campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan menjadi reda dan tidak menyerang kamu lagi. Sebab aku tahu, bahwa karena akulah badai besar ini menyerang kamu."
1:13 Lalu berdayunglah orang-orang itu dengan sekuat tenaga untuk membawa kapal itu kembali ke darat, tetapi mereka tidak sanggup, sebab laut semakin bergelora menyerang mereka.
1:14 Lalu berserulah mereka kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, janganlah kiranya Engkau biarkan kami binasa karena nyawa orang ini dan janganlah Engkau tanggungkan kepada kami darah orang yang tidak bersalah, sebab Engkau, TUHAN, telah berbuat seperti yang Kaukehendaki."
1:15 Kemudian mereka mengangkat Yunus, lalu mencampakkannya ke dalam laut, dan laut berhenti mengamuk.

Pada ayat 12 kita membaca Yunus ini belum sadar akan tindakannya meninggalkan panggilan Tuhan. Karena Yunus mengatakan “ badai ini  menyerang kamu”. Jadi badai yang menyerang mereka bersama di atas kapal ini, Yunus tidak mengkaitkan diri bahwa badai ini menyerang dia tetapi menyerang orang lain karena dirinya. Sebenarnya dia harus berkata “karena aku badai ini menyerang kita” tetapi dia memisahkan dirinya dari orang-orang yang bersama dengan dia di atas kapal.

Itulah pandangan orang yang meninggalkan panggilan Tuhan. Dia tidak merasa bahwa badai itu menyerang dia tetapi menyerang orang lain. Walaupun dia mengatakan “karena ulahku” tetapi dia tidak mengatakan serangan badai itu kena kepada dirinya.

Orang yang meninggalkan panggilan Tuhan tidak mau menjadi berkat bagi orang kafir. Dalam hal ini bangsa Asyur yang ibu kotanya Niniwe. Beda dengan rasul Paulus yang mau mengunjungi bangsa kafir.

Yunus mempertahankan ke-Yahudiannya dan tidak mau peduli dengan bangsa kafir. Padahal pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna terdiri dari bangsa Yahudi yang adalah pilihan Tuhan dan juga bangsa kafir yang masuk pilihan. Rasul Paulus Tuhan angkat menjadi rasul bagi bangsa kafir dan dia selalu rindu mengunjungi bangsa kafir dengan membawa berkat limpah. Lewat pelayanan Tuhan melalui rasul Pauluslah kita bangsa kafir mendapat berkat Tuhan dengan limpah. Olehnya itu kita harus mensyukuri berkat yang kita terima, bukan berkat jasmani penekanannya tetapi berkat rohani.

Roma 15:29
15:29 Dan aku tahu, bahwa jika aku datang mengunjungi kamu, aku akan melakukannya dengan penuh berkat Kristus.

Apalagi di penghujung akhir zaman ini, kunjungan dan lawatan Tuhan bagi kita bangsa kafir di ujung akhir zaman ini tidak bisa kita pungkiri, betapa limpah berkat Firman Tuhan yang kita terima. Khususnya sidang jemaat Kristus Penebus bahwa kita dilawati Tuhan dengan berkat Tuhan yang melimpah. Kalau saudara tidak mengakui berarti menjadi pembohong di hadapan Tuhan.

Berkat Tuhan melalui pelayanan hamba Tuhan yaitu rasul Paulus ini diteruskan secara estafet dan itu berjalan terus hingga sekarang. Secara estafet itu turun kepada Timotius dan Timotius dianjurkan oleh rasul Paulus untuk mempercayakan kepada yang setiawan dan dilanjutkan terus kepada hamba Tuhan di ujung akhir zaman ini.
II Timotius 2:2
2:2 Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.

Makanya kami hamba Tuhan jangan lari dari konteks tujuan panggilan Tuhan kepada rasul Paulus untuk melayani bangsa kafir. Kami harus memposisikan diri seperti pemikiran awal Tuhan melalui rasul Paulus yaitu supaya bangsa kafir mendapatkan berkat Tuhan dalam kelimpahannya agar ditarik oleh Tuhan masuk dalam pembentukkan Tubuh Kristus yang sempurna bergabung dengan bangsa Yahudi di mana dicatat oleh Alkitab jumlah bangsa Yahudi yang terserap masuk dalam Tubuh Kristus adalah 144.000.

Waktu pertemuan rasul Paulus dan Barnabas dengan Petrus, Yohanes dan Yakobus, mereka berbicara tentang perhatian Tuhan terhadap bangsa kafir.
Galatia 2:6-10
2:6 Dan mengenai mereka yang dianggap terpandang itu -- bagaimana kedudukan mereka dahulu, itu tidak penting bagiku, sebab Allah tidak memandang muka -- bagaimanapun juga, mereka yang terpandang itu tidak memaksakan sesuatu yang lain kepadaku.
2:7 Tetapi sebaliknya, setelah mereka melihat bahwa kepadaku telah dipercayakan pemberitaan Injil untuk orang-orang tak bersunat, sama seperti kepada Petrus untuk orang-orang bersunat
2:8 -- karena Ia yang telah memberikan kekuatan kepada Petrus untuk menjadi rasul bagi orang-orang bersunat, Ia juga yang telah memberikan kekuatan kepadaku untuk orang-orang yang tidak bersunat.
2:9 Dan setelah melihat kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, maka Yakobus, Kefas dan Yohanes, yang dipandang sebagai sokoguru jemaat, berjabat tangan dengan aku dan dengan Barnabas sebagai tanda persekutuan, supaya kami pergi kepada orang-orang yang tidak bersunat dan mereka kepada orang-orang yang bersunat;
2:10 hanya kami harus tetap mengingat orang-orang miskin dan memang itulah yang sungguh-sungguh kuusahakan melakukannya.

Jadi Barnabas dan Paulus ini diutus kepada orang kafir. Bukan seperti Yunus, dia disuruh memberkati orang Niniwe, berarti panggilan Tuhan kepada Yunus adalah untuk membawa berkat kepada orang Niniwe tetapi dia menolak. Rasul Paulus justru membawa berkat yang melimpah kepada bangsa kafir.
Roma 15:29,27
15:29 Dan aku tahu, bahwa jika aku datang mengunjungi kamu, aku akan melakukannya dengan penuh berkat Kristus.
15:27 Keputusan itu memang telah mereka ambil, tetapi itu adalah kewajiban mereka. Sebab, jika bangsa-bangsa lain telah beroleh bagian dalam harta rohani orang Yahudi, maka wajiblah juga bangsa-bangsa lain itu melayani orang Yahudi dengan harta duniawi mereka.

Jadi kehadiran Paulus di tengah-tengah bangsa kafir, sebenarnya membawa berkat yang sebetulnya milik orang Yahudi yaitu berkat dari Tuhannya orang Yahudi yang menciptakan langit dan bumi. Itu Tuhan yang kita kenal dengan nama Tuhan Yesus Kristus. Berkat rohani itu adalah berkat yang paling besar dari segala berkat.

Bangsa kafir ini dianjurkan oleh Tuhan untuk memberi berkat jasmani kepada yang membagi berkat rohani tanpa diminta. Itulah kewajaran bagi bangsa kafir. Kita telah menerima berkat rohani dan yang telah menerima berkat rohani harus membagi berkat jasmani kepada bangsa yang sudah memberikan berkat rohani.
Galatia 6:6
6:6 Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu.

Yunus keliru, dia disuruh pergi melayani orang Niniwe tetapi dia membangkang kepada Tuhan, dia meinggalkan panggilan Tuhan. Berarti dia tidak mau membawa berkat rohani kepada orang Niniwe yaitu bangsa Asyur. Padahal berbicara Asyur, bukan baru saat itu Tuhan berbicara tetapi sudah dibicarakan Tuhan sejak masih di taman Eden. Bahkan Adam dan Hawa belum mendiami taman Eden, Asyur sudah disebut oleh Tuhan.
Kejadian 2:14
2:14 Nama sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni yang mengalir di sebelah timur Asyur. Dan sungai yang keempat ialah Efrat.

Memang orang Niniwe yaitu bangsa Asyur ini pernah dipakai oleh Tuhan untuk menjadi cambuk bagi orang Israel. Cuma masalahnya ketika Tuhan percayakan untuk mencambuk umat pilihan Tuhan, mereka kelewat batas, itu sebabnya Tuhan marah.
Zakharia 1:15
1:15 tetapi sangat besar murka-Ku terhadap bangsa-bangsa yang merasa dirinya aman, yang, sementara Aku murka sedikit, telah membantu menimbulkan kejahatan.

Asyur ini sudah disebut dari taman Eden, jadi tidak ada alasan untuk Yunus tidak pergi ke Niniwe.
Kejadian 2:14 (Terjemahan Lama)
2:14 Maka nama sungai yang ketiga itu Hidekel; ia itu mengalir ke sebelah timur benua Asyur. Dan nama sungai yang keempat itu Ferat.

Tigris atau Hidekel ini artinya suara yang cepat dan tajam. Sungai Tigris ini mengitari daerah Asyur. Jad Asyur ini sudah disinggung oleh Tuhan pada waktu menciptakan taman Eden di mana Adam dan Hawa ditempatkan.

Asyur ini dialiri sungai Tigris, ini menunjukkan kehidupan yang tidak mau menunda-nunda waktu dan memang itu sesuai selera Tuhan. Tuhan menginginkan kita seperti itu. Asyur ini pernah dipakai oleh Tuhan menjadi cambuk bagi bangsa Israel dan mereka bergerak begitu cepat.

Ketika Tuhan memakai hambanya nabi Yesaya, kembali dia menubuatkan 3 bangsa ini yaitu Asyur, Mesir dan Israel. 
Yesaya 19:23-25
19:23 Pada waktu itu akan ada jalan raya dari Mesir ke Asyur, sehingga orang Asyur dapat masuk ke Mesir dan orang Mesir ke Asyur, dan Mesir akan beribadah bersama-sama Asyur.
19:24 Pada waktu itu Israel akan menjadi yang ketiga di samping Mesir dan di samping Asyur, suatu berkat di atas bumi,
19:25 yang diberkati oleh TUHAN semesta alam dengan berfirman: "Diberkatilah Mesir, umat-Ku, dan Asyur, buatan tangan-Ku, dan Israel, milik pusaka-Ku."

Jadi Israel ini menjadi berkat di bumi termasuk dengan Asyur dan Mesir. Jadi Yunus keliru. Kalau kita dipanggil untuk memberkati orang lain dalam arti menyampakan Firman kepada orang lain kemudian kita tidak mau maka kita keliru. Apalagi kalau orang itu sudah memberi peluang kita berbicara Firman lalu kita yang tidak mau, maka sangat keliru besar.

Rasul Paulus, hamba Tuhan yang diangkat oleh Tuhan untuk kita banggsa kafir, dalam pelayanannya berkata “celaka aku kalau tidak memberitakan injil” dan dia memberitakan injil untuk kita bangsa kafir.

Inilah kekeliruan yang dilakukan oleh Yunus yang tidak boleh kita tiru seperti itu. Karena Yunus terlalu egois maka dia mengatakan:
Yunus 1:12
1:12 Sahutnya kepada mereka: "Angkatlah aku, campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan menjadi reda dan tidak menyerang kamu lagi. Sebab aku tahu, bahwa karena akulah badai besar ini menyerang kamu."

Jadi egonya Yunus ini harus ditenggelamkan di dalam laut. Orang yang tidak bisa menjadi berkat bagi orang lain akan dilemparkan Tuhan ke dalam laut. Orang di atas kapal itu mengupayakan supaya kapal mereka kembali ke pantai supaya mereka bisa menurunkan Yunus ke pantai dan bukannya dilempar. Kalau kita tidak mau menjadi berkat bagi orang lain maka Tuhan akan melempar kita ke laut. Apalagi kalau menolak berkat, tidak mau menerima perkara rohani, tidak mau menerima pribadi Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya maka pasti akan dilempar ke laut.

Apa itu laut dalam pengertian rohani kepada kita?
Yesaya 57:20
57:20 Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak sebab tidak dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur.

Pada waktu itu Yunus juga diterpa oleh laut yang bergelombang besar. Kita ini memang dipanggil untuk menjadi berkat tetapi kalau ada yang tidak mau maka Tuhan akan melempar orang itu pada laut kefasikan, dia akan tenggelam dalam roh fasik.

Jangan sampai kita beribadah-beribadah hanya untuk menyenangkan diri kita dan tidak bisa melihat saudara kita, keluarga kita. Terutama saya, saya tidak boleh menelantarkan isteri dan anak-anakku.

Kita harus bisa menjadi penyalur berkat rohani bagi orang lain. Kalau kita menolak maka kita dilempar dan akan tenggelam dalam lautan kefasikan sehingga akhirnya mencari ketenangan tidak ada ketenangan, mencari damai tetapi tidak menemukan damai akhirnya selalu goncang dan goncang.

Rasul Paulus mengatakan “aku akan datang dengan berkat yang limpah”. Orang yang menerima berkat yang rohani harus membagi berkat jasmani kepada orang yang memberikan berkat rohani. Ini harus kita pahami, kita tidak perlu mengirim dana kepada orang Yahudi. Bagaimana kita menyikapi pelayanan untuk mencapai orang lain. Kita tidak mampu seperti seorang hamba Tuhan memberitakan Firman ke mana-mana, tetapi kita menopang hamba Tuhan itu dengan berkat jasmani. Supaya hamba Tuhan itu bisa memberitakan Firman ke mana dia diutus.
Roma 15:27
15:27 Keputusan itu memang telah mereka ambil, tetapi itu adalah kewajiban mereka. Sebab, jika bangsa-bangsa lain telah beroleh bagian dalam harta rohani orang Yahudi, maka wajiblah juga bangsa-bangsa lain itu melayani orang Yahudi dengan harta duniawi mereka.

Yahudi yang sejati adalah orang yang bisa menampilkan Firman kebenaran yang sesungguhnya di dalam kehidupannya.
Roma 2:28-29
2:28 Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah.
2:29 Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.

Jadi Yahudi yang sejati bukan  yang lahiriah tetapi yang batinia. Jadi Yahudi yang sejati adalah yang menjadi penyalur berkat rohani yaitu Firman Tuhan kepada saudara. Menjadi umat Tuhan biarlah kita benar-benar mengerti, jangan sampai kita tidak menopang pekerjaan Tuhan lewat pelayanan hamba Tuhan. Kalau ada yang tidak menopang maka apa boleh buat, Tuhan akan melempar orang itu di laut kefasikan.

Saya hanya berdoa kepada Tuhan jangan sampai ada umat Tuhan yang akhirnya Tuhan tenggelamkan di lautan kefasikan. Itu hal yang paling mengerikan sebab orang fasik itu tidak mendapatkan keselamatan. Jangan saudara pikir orang fasik adalah orang yang ada di luar sana tetapi orang fasik adalah orang di dalam gereja, bisa saja pemain musik, anggota zangkor, pelayan Tuhan, bisa siapa saja.
Mazmur 50:16
50:16 Tetapi kepada orang fasik Allah berfirman: "Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu,

Ini orang fasik tetapi bisa membaca Firman, bahkan sampai menyelidik Firman. Mereka menyebut-nyebut Firman Tuhan, tetapi perilakunya seperti ini:
Mazmur 50:17
50:17 padahal engkaulah yang membenci teguran, dan mengesampingkan firman-Ku?

Ketika teguran Firman Tuhan datang, dia menolak mati-matian. Kalau hamba Tuhan ditegur pelayananya salah dan jemaat ditegur ibadahnya keliru, dia tidak mau peduli dan menolak. Mengapa menolak? Sebab mengikuti egonya.

Inilah yang namanya suasana lautan kefasikan. Ketika Firman Tuhan menegur “bentuk pelayanmu salah, tahbisanmu salah, pikiranmu salah” lalu dibantah habis-habisan maka itu sama seperti Yunus. Mengesampingkan Firman berarti tidak menjadikan Firman itu yang utama tetapi egonya yang utama.

Mazmur 50:18
50:18 Jika engkau melihat pencuri, maka engkau berkawan dengan dia, dan bergaul dengan orang berzinah.

Artinya perilaku hidupnya seperti pencuri dan pezinah. Apa pekerjaan pencuri?
1.      Salah satunya adalah ketika benih itu ditabur maka datanglah burung mencuri benih yang ditanam itu. Benih yang benar dia curi dan diganti dengan lalang. Yang benar dianggap palsu dan yang palsu dianggap benar. Itulah roh pencuri yang bekerja sama dengan roh fasik.

2.      Matius 24:43
24:43 Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.

Membongkar rumah berarti nikah anak-anak Tuhan dia bongkar. Jangan saudara mau kalau ada indikasi, ada arah mau membongkar rumah. Kalau ada yang mau membongkar nikahnya alias bercerai, jangan saudara setujui. Orang yang bercerai itu pasti akan binasa.

Kepada orang fasik itu akan Tuhan atur gelombang datang menghantamnya sehingga akhirnya karam hidupnya.
Mazmur 50:19-21
50:19 Mulutmu kaubiarkan mengucapkan yang jahat, dan pada lidahmu melekat tipu daya.
50:20 Engkau duduk, dan mengata-ngatai saudaramu, memfitnah anak ibumu.
50:21 Itulah yang engkau lakukan, tetapi Aku berdiam diri; engkau menyangka, bahwa Aku ini sederajat dengan engkau. Aku akan menghukum engkau dan membawa perkara ini ke hadapanmu.

Fitnah dalam bahasa gerika adalah diabolos.
Iblis dalam bahasa gerika adalah diabolos.
Berarti pemfitnah adalah setan/iblis.

Mazmur 50:21 (Terjemahan Lama)
50:21 Sekalian ini engkau perbuat, maka Aku berdiam diriku; pada sangkamu Aku ini sama seperti engkau; tetapi Aku akan menyiksakan dikau dan menaruh segala perkara itu beratur-atur di hadapan matamu.

Nanti Tuhan akan mengatur 21 hukuman. Hukuman pertama datang dari Roh Kudus ada 7 meterai, isinya ada kuda putih yang menunjuk kegerakan Roh Kudus tetapi menghukum orang yang menolak kegerakan Roh Kudus. Kemudian ada kuda merah yaitu peperangan, ada kuda hitam yaitu kelaparan, ada kuda hijau kuning yaitu bela sampar. Selanjutnya hukuman dari Yesus Putera Allah yaitu 7 bunyi sangkakala dan yang terakhir hukuman Allah Bapa yaitu 7 bokor.

Orang yang dikategorikan orang fasik tinggal menunggu ditenggelamkan dalam lautan kefasikannya sendiri dan binasa untuk selama-lamanya. Sebabnya jangan kita mempermainkan Tuhan. Kita harus waspada di akhir zaman ini. Jangan kita mengelak ketika ditegur oleh Tuhan.
Amsal 13:13
13:13 Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada perintah, akan menerima balasan.

Apaka ketika Yunus dilempar dia tahu akan ada Paus datang menelan dia? Dia tidak tahu.

Yunus 1:13
1:13 Lalu berdayunglah orang-orang itu dengan sekuat tenaga untuk membawa kapal itu kembali ke darat, tetapi mereka tidak sanggup, sebab laut semakin bergelora menyerang mereka.

Ini sikap sangat terpuji dari orang-orang di atas kapal, Yunus yang telah merugikan mereka, ingin mereka selamatkan. Tetapi sekalipun elok dan indah apa yang mereka rancang, bukan itu jalannya Tuhan. Kadang kita tidak sadar, kita sudah merasa elok dan indah yang sudah kita lakukan dan akan kita lakukan tetapi belum tentu elok di mata Tuhan.

Kalau melihat di sini penumpang kapal yang lain ini tidak membalas kejahatan Yunus dan sebaliknya mau menyelamatkan Yunus, inikan elok. Tetapi ini pemikiran manusia, Tuhan punya cara sendiri. Bagi orang yang meninggalkan panggilan Tuhan, kalau Tuhan masih sayang pada orang itu maka Tuhan punya cara sendiri untuk menyadarkan, bukan dengan cara manusia.

Dalam Yosua pasal 3, ketika orang Israel menyeberangi sungai Yordan, waktu itu memang ada tambangan, ada jalan kafilah, tetapi Tuhan tidak memakai jalan itu, Tuhan memakai jalanNya sendiri. Ini yang sukar dan sulit kita pahami.

Seringkali kita mau memakai jalan kita sendiri yang kelihatan elok, sepertinya mau menyelamatkan orang itu dari ancaman. Tetapi Tuhan tidak mau, Tuhan tidak ingin ada campur tangan manusia. Sebab Yunus ini melakukan kesalahan yang ada hubungannya dengan Tuhan, sehingga ketika mereka mendayung untuk mencapai pantai, bahkan Tuhan tampilkan gelombang lebih besar. Akhirnya jalan Tuhanlah yang berlaku.

Di akhir zaman ini kita mau menjadi berkat bagi orang lain. Kita mau mendukung pelayan pekerjaan Tuhan supaya menjangkau banyak jiwa bukan hanya untuk menjadi anggota gereja, tetapi untuk dibentuk menjadi anggota Tubuh Kristus yang sempurna. Itu tujuan pelayanan kita. Dalam hal ini kita harus lebih paham apa rencana Tuhan. Kalau kita beribadah tetapi tidak mengerti rencana Tuhan maka ibadahmu itu bisa menjadi penghalang rencana Tuhan di dalam dirimu.

Rencana Tuhan untuk Yunus sebenarnya untuk membawa bangsa kafir dalam pembentukkan Tubuh Kristus tetapi dia tidak mau. Rencana Tuhan adalah untuk menciptakan Tubuh Kristus yang sempurna. Bukan hanya sekedar Tubuh Kristus, ada orang berkata “saya anggota Tubuh Kristus” tetapi apakah mau dibawa pada kesempurnaan.

Apakah Tuhan tidak berpikir untuk keselamatan Yunus? Malah unic rencana Tuhan. Seakan-akan Tuhan menciptakan ruangan bagi Yunus di dalam perut ikan Paus. Tuhan merencanakan keselamatan dengan cara yang ajaib. Demi keselamatan saudara apakah saudara pernah berpikir kenapa harus dengan cara Anak TunggalNya harus disalib? Tetapi itulah cara Tuhan menyelamatkan kita dengan cara yang tidak masuk pada akal manusia.

Itu sebabnya manusia yang mendewakan akalnya dia menolak tentang penyaliban Yesus, menolak karya penyelamatan Yesus di Golgota sehingga binasalah dia karena tenggelam dalam pemikirannya sendiri.

Tuhan mengangkat kisah Yunus tiga hari di dalam perut ikan dan dikaitkan dengan Tuhan Yesus harus berada tiga hari di dalam perut bumi. Tuhan tidak memakai cara yang masuk akal, justru yang di luar kemampuan akal manusia yang Tuhan kerjakan. Olehnya itu mari kita sembah Tuhan sebab kita tidak bisa menyelami pemikiran Tuhan itu. Kita harus ikuti dan percaya serta mempercayakan diri kepada Tuhan.

Jangan sampai kita salah menginterpretasi atau salah memikirkan tentang Tuhan. Penyaliban Yesus itu memang tidak logis, sehingga banyak orang yang menghina dan menolak. Tetapi orang yang menolak itu satu saat akan ditolak oleh Tuhan. Manusia memang tidak bisa mengimbangi hikmat dan pikiran Tuhan.
Amsal 21:30
21:30 Tidak ada hikmat dan pengertian, dan tidak ada pertimbangan yang dapat menandingi TUHAN.

Kepintaran manusia itu adalah bodohnya Tuhan.
I Korintus 3:19
3:19 Karena hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah. Sebab ada tertulis: "Ia yang menangkap orang berhikmat dalam kecerdikannya."

I Korintus 3:19 (Terjemahan lama)
3:19 Karena hikmat dunia ini menjadi kebodohan kepada Allah. Karena adalah tersurat: Bahwa Tuhan menangkap orang yang berhikmat itu di dalam cerdik orang itu sendiri.

Tuhan menggunakan jalannya sendiri untuk menyelamatkan Yunus. Tuhan sudah menyiapkan seekor ikan untuk menelan Yunus. Ketika dia ada di dalam perut ikan di situlah dia sadar dan akhirnya dia berdoa dan memohon supaya diizinkan kembali melihat kemuliaan Baitnya Tuhan. Jadi cara Tuhan itu unik untuk keselamatan kita. Yesus harus melalui tiga hari di dalam perut bumi demi keselamatan kita. Bagi banyak orang tidak logis, itu sebabnya banyak orang tidak menerima.

Olehnya itu supaya kita tidak masuk dalam lautan kefasikan maka mari kita belajar menyerah kepada Tuhan dan menjadi berkat bagi orang lain.

Dalam pasal 1 itu adalah panggilan pertama bagi Yunus tetapi dia lari dari panggilan Tuhan. Pada pasal 2 Yunus sadar kembali dan pada pasal 3 Yunus menerima panggilan kedua. Memang itu panggilan kedua bagi Yunus namun bagi orang Niniwe itu baru panggilan pertama. Baru pangilan pertama mereka sudah bertobat dan Yunus tidak bertobat bahkan sampai panggilan ketiga.

Panggilan pertama itu daerah halaman
Panggilan kedua itu ruangan suci
Panggilan ketiga itu ruangan maha suci

Yunus mengabaikan panggilan Tuhan. Dalam nama Tuhan Yesus, jangan saudara abaikan panggilan Tuhan karena Tuhan tidak bermaksud untuk melemparkan saudara di lautan kefasikan. Jangan sampai kita mendapatkan diri kita dilempar di lautan kefasikan.

Jangan ada dalam pikiranmu untuk bercerai. Kalau itu muncul berarti saudara sedang diterpa oleh ombak lautan kefasikan. Jangan saudara dikalahkan, segera kembali kepada Tuhan supaya kita tidak dibinasakan untuk selama-lamanya.

Tuhan Memberkati.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar