20160828

Kebaktian Umum, Minggu 28 Agustus 2016 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.


Wahyu 1:7-8
1:7 Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.
1:8 "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."

Disebutkan oleh Firman bahwa Tuhan datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia. Mata yang akan melihat Dia adalah mata yang sejak dari sekarang ini dikuasai oleh Firman. Mata yang buta oleh karena dunia ini yaitu ilah akhir zaman, mata itu tidak akan melihat kemuliaan Tuhan. Mata yang dikuasai oleh Tuhan, itulah yang akan melihat kemuliaan Tuhan dan dia sendiri akan berada dalam kemuliaan bersama dengan Tuhan. Olehnya itu biarlah mata kita dikuasai oleh Firman.

Kita lihat kembali mengapa Yesus ada di atas awan-awan. Berbicara awan menunjukkan dua hal:
1.      Pekerjaan Roh Kudus
2.      Pribadi hamba-hamba Tuhan.

Poin kedua ini yang Tuhan ingin sampaikan lebih banyak, karena oleh pelayanan hamba-hamba Tuhan maka umat yang memperhatikannya memberi matanya dikuasai oleh Firman Allah. Awan yang menunjukkan pelayan Tuhan ini juga dibagi dua:
1.      Awan yang mengandung air
2.      Awan yang tidak mengandung air
Yudas 1:12
1:12 Mereka inilah noda dalam perjamuan kasihmu, di mana mereka tidak malu-malu melahap dan hanya mementingkan dirinya sendiri; mereka bagaikan awan yang tak berair, yang berlalu ditiup angin; mereka bagaikan pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak menghasilkan buah, pohon-pohon yang terbantun dengan akar-akarnya dan yang mati sama sekali.

Awan tidak mengandung air ini juga pelayan Tuhan tetapi menyimpang.
Yudas 1:11
1:11 Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah.

Bila membaca ayat di atas disebutkan tentang Kain yang juga beribadah. Ada juga Korah yang dari suku Lewi, mereka ikut memanggul perkakas rumah Tuhan. Ada juga Bileam yang adalah nabi asli tetapi palsu. Mengapa disebut asli? Karena menyampaikan Firman Tuhan yang benar. Mengapa disebut palsu? Sebab motivasi pelayanannya salah. Jadi ketika saya melayani tetapi motivasi pelayanan saya adalah demi upah maka saya adalah awan yang tidak berair.

Awan yang tidak berair seringkali terlihat ke sana ke mari karena dia ditiup oleh angin pengajaran palsu. Awan tidak berair ini seringkali busung dada alias sombong, dia menyombongkan sesuatu yang tidak diberikan kepadanya.
Amsal 25:14
25:14 Awan dan angin tanpa hujan, demikianlah orang yang menyombongkan diri dengan hadiah yang tidak pernah diberikannya.

Amsal 25:14 (Terjemahan Lama)
25:14 Seperti awan-awan dan angin yang tiada mengandungkan hujan setitik, demikianlah hal orang yang memegahkan dirinya dari sebab pemberian yang tiada pernah diberikannya.

Jadi ini adalah pelayan Tuhan yang tidak ada air sebab dia tidak bersekutu dengan Si Pemberi. Itu sebabnya kita harus selalu ada persekutuan yang erat dengan pribadi Tuhan yang suka memberi.

Awan harus ada air dan harus ada yang mengisi awan itu dengan air. Kita lihat akhirnya nanti bukan lagi air yang menjadi isi awan tetapi langsung Yesus yang ada di atas awan itu.
Ayub 37:11
37:11 Awan pun dimuati-Nya dengan air, dan awan memencarkan kilat-Nya,

Yang memberi air pada awan ini adalah Tuhan. Jadi berawal dari kami hamba Tuhan agar ada persekutuan dengan Si Pemberi. Si Pemberi itu sudah siap dengan kitab yang terbuka di tangan kananNya berarti siap memberi. Kalau kita siap menerima berarti kita harus bersekutu dengan Si Pemberi supaya kita memiliki hujan. Hujan atau air itu berbicara Firman pengajaran.
Ulangan 32:2
32:2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.

Jangan sampai kita berada di dalam gereja tetapi tidak pernah mendapat siraman air. Jangan juga seakan-akan ada air padahal tidak ada persekutuan dengan Si Pemberi.
Jangan kita main-main dengan Tuhan di hari-hari terakhir ini. Jangan juga kita berprinsip “di mana saja saya beribadah yang penting beribadah”, jangan sampai yang berdiri di sana nabi aspal, asli tapi palsu seperti Bileam.

Ketika utusan Balak datang mengajak Bileam supaya mengutuk bangsa Israel, pada malam harinya Tuhan datang dan berkata “jangan engkau pergi dan jangan mengutuki bangsa itu sebab mereka adalah bangsa yang telah Aku berkati”. Ketika paginya hanya kata-kata pertama yang dia sampaikan yaitu Tuhan tidak mengizinkan dia pergi, dua hal yang terakhir tidak dia sampaikan.

Setelah itu utusan yang pertama itu kembali dan menyampaikan kepada Balak tetapi Balak yang disusupi iblis ini lebih licik lagi. Dia mengirim utusan yang lebih terhormat dari utusan pertama dengan membawa hadiah yang lebih banyak. Ini membuat Bileam tertarik dan kembali bertanya kepada Tuhan padahal sebelumnya Tuhan sudah melarang dia pergi. Akhirnya Tuhan menyuruhnya pergi dengan tidak ikhlas, itu sebabnya di tengah jalan kakinya dihimpit oleh keledai.

Inilah pelayan-pelayan yang tidak mendapatkan pemberian karena tidak ada persekutuan dengan Mezbah, atau tidak ada persekutuan harmonis dengan Tuhan. Hamba Tuhan harus berangkat dengan muatan air yaitu Firman pengajaran. Saya ngeri kalau saya tidak ada muatan air, saya pergi ke sana ke mari tetapi tanpa muatan Firman pengajaran. Jangan berbangga dengan pemberian yang tidak pernah dia berikan, alias tidak dibukakan rahasia Firman.

Jangan sampai saudara ada dalam pelayanan awan yang tidak dimuati dengan air. Kalau awan tidak dimuati air yang melayani makanya umat Tuhan yang gersang tetap gersang, yang kering tetap kering. Akhirnya tanah itu tambah menganga dan orang bisa terperosok di dalamnya. Tanah menganga berarti tidak ada persekutuan dalam jemaat dan di dalam nikah. Kalau dalam nikah masih seperti gersang, seperti tanah yang kering dan makin menganga, hubungan suami isteri makin menjauh, itu bukan lagi salahku sebagai gembala tetapi salah orang itu sendiri.

Mengapa awan yang mengandung air ini diiringi dengan petir? Petir ini ada dua hal yang harus dia kerjakan. Untuk bumi dia tampil sebagai pentung. Tetapi untuk umat Tuhan dia menyatakan kasih setianya Tuhan. Bagi yang tidak serius menerima hujan yaitu Firman pengajaran maka dia tampil sebagai pentung. Bagi yang serius maka dia tampil membawa kasih karunia Tuhan.

Ayub 37:11-12
37:11 Awan pun dimuati-Nya dengan air, dan awan memencarkan kilat-Nya,
37:12 lalu kilat-Nya menyambar-nyambar ke seluruh penjuru menurut pimpinan-Nya untuk melakukan di permukaan bumi segala yang diperintahkan-Nya.

Pemberitaan Firman sekarang bagaikan kilat menyebar dengan sangat cepat. Ini pertanda Tuhan segera akan datang. Jangan kita bermain-main! Kilat ini kaitannya dengan kedatangan Tuhan.
Matius 24:27
24:27 Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.

Dalam peta penginjilan Pdt. Billy Graham, sebelah timur adalah Papua dan di Papualah Pdt. Van Gesel menyelesaikan ilham Tuhan tentang Kabar Mempelai dalam terang Tabernakel. Jangan sampai kita orang yang ada di timur ini tidak bisa melihat kilat yang memancar ini. Oleh sebab itu perhatikan dari sekarang penampilan Tuhan di atas awan pada kedatangannya pada kali yang kedua dengan mulai memperhatikan awan yang diisi Tuhan dengan air (hamba Tuhan yang dipercayakan Firman Pengajaran).

Ayub 37:13
37:13 Ia membuatnya mencapai tujuannya, baik untuk menjadi pentung bagi isi bumi-Nya maupun untuk menyatakan kasih setia.

Jangan coba menghalangi rencana Tuhan. Kehidupan yang menghambat akan dilindas oleh Tuhan.

Yesaya 55:10-11
55:10 Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan,
55:11 demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.

Kita lihat Tuhan bekerja tidak mungkin gagal tetapi pasti mendatangkan hasil. Hasil yang negatif adalah penduduk dunia kena pentung/ hajaran Tuhan dan yang positif umat Tuhan dilayani Tuhan dengan kasih setia. Jadi sebelum kita memandang Tuhan Yesus di awan-awan mari kita memandang Tuhan Yesus atau Firman yang bagaikan hujan yang akan turun. Izinkan mata saudara ditangkap oleh Tuhan, izinkan bunyi kilat itu menangkap telinga saudara. Tuhan sekarang bekerja dengan cepat.

Kalau menjelang kedatangan Tuhan kedua kali Dia bekerja dengan cepat, jangan kita berlambat-lambatan. Kalau mau datang beribadah siapkanlah dirimu supaya pada waktu ibadah sudah ada berada di sini sebab Tuhan bekerja serba cepat. Hargai waktu yang Tuhan berikan, jangan kita santai-santai. Manfaatkan kesempatan ini untuk Tuhan karena Tuhan bekerja serba cepat. Kalau kita lalai maka kita tertinggal. Tidak bisa kita mengejar kalau bukan karena kekuatan Tuhan.
Penuaian akhir ini bukan berarti membawa jiwa banyak-banyak tetapi penuaian mendewasakan untuk dibawa ke lumbungnya Tuhan berarti masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus. Penuaian besar-besaran ini artinya penyatuan Tubuh Kristus yang diterima oleh Yesus dan dipelihara oleh Tuhan. Ini tidak lepas dengan pekerjaan Tuhan Yesus dengan awan (hamba Tuhan).
Wahyu 14:14-16
14:14 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada suatu awan putih, dan di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di atas kepala-Nya dan sebilah sabit tajam di tangan-Nya.
14:15 Maka keluarlah seorang malaikat lain dari Bait Suci; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu: "Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai; sebab tuaian di bumi sudah masak."
14:16 Dan Ia, yang duduk di atas awan itu, mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi, dan bumi pun dituailah.

Dia yang duduk di atas takhta ini terlihat seperti dikomando oleh malaikat yang keluar dari Bait Suci. Di sini kita melihat kerja sama Tuhan dengan hambaNya. Kalau Tuhan mau memakai hambaNya dan hamba Tuhan mau berserah sungguh-sungguh kepada Tuhan maka Tuhan akan berkerja sama dengannya dengan luar biasa untuk menghimpun umat Tuhan.

Penuaian kedua ini yang mengerikan.
Wahyu 14:17-18
14:17 Dan seorang malaikat lain keluar dari Bait Suci yang di sorga; juga padanya ada sebilah sabit tajam.
14:18 Dan seorang malaikat lain datang dari mezbah; ia berkuasa atas api dan ia berseru dengan suara nyaring kepada malaikat yang memegang sabit tajam itu, katanya: "Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu dan potonglah buah-buah pohon anggur di bumi, karena buahnya sudah masak."

Ditunjukkan mezbah, artinya penuaian kedua ini terjadi pada kehidupan yang tidak menghargai ibadah dan tidak menghargai Korban Kristus. Selanjutnya dikatakan memotong buah pohon anggur, berarti ini menunjuk kehidupan yang tidak menghargai nikah.

Wahyu 14:19-20
14:19 Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan besar, yaitu murka Allah.
14:20 Dan buah-buah anggur itu dikilang di luar kota dan dari kilangan itu mengalir darah, tingginya sampai ke kekang kuda dan jauhnya dua ratus mil.

Di sisi lain ada kegembiraan dan sukacita tetapi di sisi lain ada kengerian. Dua suasana yang bertolak belakang, ada sukacita besar dan ada kengerian, ada sorga dan ada neraka. Kalau sekarang ini kita tidak menghargai kehadiran Firman di atas awan, artinya hamba Tuhan yang membawa air hujan Firman pengajaran, maka kita tidak akan bisa memandang Dia duduk di atas awan-awan yang permai. Kalau tidak berada di sana memandang Tuhan yang duduk di atas awan berarti orang itu berada dalam tuaian yang mengerikan dalam Wahyu 14:17-20. Dijauhkan Tuhan itu jangan sampai terjadi pada diri saudara. Biarlah kita ada dalam tuaian Wahyu 14:14-16.

Terjadi penuaian sebab sudah matang. Ada yang matang dalam kebenaran dan kesucian, ada yang matang dalam dosa kejahatan dan kenajisan. Dua hal ini sedang melaju seperti kata Firman yang benar semakin benar yang kudus semakin kudus menuju pada kematangannya. Tetapi yang najis juga semakin najis. Di mana kita berada sekarang ini.
Wahyu 22:11
22:11 Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!"

Awan ini menunjuk pribadi hamba-hamba Tuhan
I Raja-raja 18:44
18:44 Pada ketujuh kalinya berkatalah bujang itu: "Wah, awan kecil sebesar telapak tangan timbul dari laut." Lalu kata Elia: "Pergilah, katakan kepada Ahab: Pasang keretamu dan turunlah, jangan sampai engkau terhalang oleh hujan."

Awal kecil sebesar telapak tangan menunjuk penampilan lima jabatan dari Tuhan yaitu nabi, rasul, penginjil, gembala dan guru agama. Gembala dan guru itu satu, tidak bisa dipisahkan. Penginjil menonjol di depan. Mereka inilah yang tampil dan bekerja seperti kilat. Di sini butuh kecepatan karena hujan akan turun dengan segera. Ini dibutuhkan oleh gereja Tuhan.

Ketika Yesus diadili oleh petinggi-petinggi agama maka Yesus berkata “kamu akan melihat Anak Manusia datang di atas awan-awan”. Bukannya mereka menerima tetapi sebaliknya mereka marah, memukul dan sampai meludahi Yesus. Ini yang seringkali di dunia kekristenan. Kalau dibicarakan tentang kedatangan Tuhan Yesus sebagai Mempelai Laki-laki Sorga, dibicarakan tentang hamba Tuhan yang mengandung air karena diberikan oleh Tuhan, seringkali dikata-katai yang tidak benar (dinista). Orang itu tampil seperti hakim yang menghakimi Firman Tuhan.

Matius 26:64
26:64 Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit."

Tuhan mengatakan “mulai sekarang” berarti jangan tunggu nanti. Padahal ini diucapkan Tuhan Yesus 2000 tahun yang lampau.

Matius 26:65-66
26:65 Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: "Ia menghujat Allah. Untuk apa kita perlu saksi lagi? Sekarang telah kamu dengar hujat-Nya.
26:66 Bagaimana pendapat kamu?" Mereka menjawab dan berkata: "Ia harus dihukum mati!"
Mereka memutar balikkan kebenaran Firman Tuhan. Menghukum mati berarti mereka benar-benar putus hubungan dengan Tuhan Yesus.

Matius 26:67-68
26:67 Lalu mereka meludahi muka-Nya dan meninju-Nya; orang-orang lain memukul Dia,
26:68 dan berkata: "Cobalah katakan kepada kami, hai Mesias, siapakah yang memukul Engkau?"

Dia akan datang di atas awan-awan, sudah seharusnya kita dari sekarang taruh mata dan pandang Dia sebagaimana suasana kedatanganNya pada kali yang kedua. Apakah kita sudah siap, apakah nikahmu disiapkan? Apakah karya yang kita kerjakan sekarang ini tujuannya untuk mempersiapkan diri bertemu dengan Dia? Apakah dari hasil pencaharian saudara membuktikan bahwa saudara adalah miliknya Tuhan? Kalau benar saudara miliknya Tuhan maka apapun yang Tuhan minta pasti saudara berikan sebab pasti akan Tuhan ganti.

Ketika Yesus mau masuk ke Yerusalem, Dia mengutus muridNya mengambil keledai dan kalau ada yang bertanya mereka harus menjawab “Tuhan membutuhkan dan pasti akan segera dikembalikan”. Jadi kalau kita miliknya Tuhan dan mau dipakai oleh Tuhan jangan kita takut dan segan. Apa yang saudara lakukan karena saudara adalah miliknya Tuhan pasti diganti oleh Tuhan.

Matius 16:27
16:27 Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya.

Apakah Dia membalas dengan pentung atau membalas dengan kasih setiaNya. Itu terpergantung pada kita. Jangan pentung yang kita terima, jangan sampai kena sabit dan dimasukan dalam kilangan murka Allah. Tetapi biarlah kita menerima kasih karunia untuk dibawa ke lumbung, masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus yang sempurna. Oleh sebab itu bawa hidupmu untuk dibenahi dan cintailah Dia. Lihatlah kilat masih menyambar sekarang ini. Perhatikan itu dan biarlah kita terlibat dalam pelayanan.

Daniel 7:13-14
7:13 Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya.
7:14 Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.

Digambarkan Bapa Sorgawi itu sebagai Yang Lanjut Usianya. Ini juga menggambarkan bahwa bumi ini sudah tua. Dikatakan tadi “mulai dari sekarang kamu akan melihat anak manusia” kalau dikaitkan dengan Daniel ini maka mulai dari sekarang marilah kita mengabdi kepadaNya, mari kita melayani Dia, mari kita serius dalam ibadah, mari kita mengerjakan pekerjaanNya dengan tulus ikhlas.

Kalau saudara mengerjakan pekerjaanmu sendiri lalu ada hasilnya dan saudara mengembalikan milik Tuhan serta saudara berkorban, puji Tuhan. Namun Tuhan berbicara kepada kita ada tiga macam korban yaitu waktu, tenaga dan harta baru terbangun Tabernakel berarti terbangun Tubuh Kristus. Itu sebabnya ketiga-tiganya ini harus kita korbankan, kita korbankan waktu, kita korbankan tenaga dan harta untuk terwujudnya Tubuh Kristus, inilah pengabdian. Pelayanan itu harus mulai dari sekarang. Kita harus selalu siap memberikan pelayanan kepada Tuhan.

Dengan kehadiran saudara dalam ibadah itu sudah termasuk pelayanan saudara kepada Tuhan Yesus. Apalagi ketika Firman Tuhan datang dan saudara sambut dengan tulus ikhlas, saudara izinkan Firman itu menggarap saudara maka saudara bagaikan tuaian yang akan dibawa ke lumbung Tuhan. Tetapi kalau terjadi penolakan maka aniaya yang akan terjadi, orang itu akan dibawa pada kilangan murka Tuhan. Ini jangan terjadi pada kita. Tuhan datang untuk membebaskan kita dari ancaman pentung dan Dia datang dengan kasih setiaNya. Maukah saudara menyambut kasih setia Tuhan ini?.

Kasih setia Tuhan sudah tersirat dalam ayat ini.
Wahyu 1:8
1:8 "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."

Berarti kasih setiaNya tidak pernah berubah. Kalau Dia sudah memulai (Alfa) maka Dia pasti akan menyelesaikan (Omega). Olehnya izinkan diri saudara digarap oleh Firman Tuhan dan tanggapilah itu dengan pengabdian saudara.
Filipi 1:6
1:6 Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.

Dia akan menyelesaikan, berarti tidak akan Dia tangguhkan.

Yohanes 4:34
4:34 Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

Apakah kasih setia Tuhan ini tidak cukup bagi kita, jangan kita menunggu pentung Tuhan datang. Pentung Tuhan ini digambarkan sebagai kilat.

Jemaat Korintus mengatakan bahwa Paulus hanya berani dari jarak jauh tetapi tidak berani dari dekat. Maka Paulus mengatakan apakah mereka mau dia datang dengan cambuk atau dengan kasih Tuhan.  
I Korintus 4:21
4:21 Apakah yang kamu kehendaki? Haruskah aku datang kepadamu dengan cambuk atau dengan kasih dan dengan hati yang lemah lembut?

Awan yang mengandung air akan menurunkan hujan di dalam gereja itulah Firman pengajaran. Kilat akan terjadi dengan serba cepat, bagi orang dunia itu adalah pentung, bagi umat Tuhan itu adalah kasih karunia. Di mana posisi saudara? Kondisikanlah hidupmu menyambut hujan yang turun yaitu Firman pengajaran yang membenahi hidup nikahmu, pekerjaanmu dan semuanya. Kalau saudara menerima Firman Tuhan itu berarti menjauhkan diri dari pentung. Tetapi kalau saudara tidak mau walaupun sudah mendengar berarti saudara mendekatkan diri pada pentungnya Tuhan.
Ayub 37:11-13
37:11 Awan pun dimuati-Nya dengan air, dan awan memencarkan kilat-Nya,
37:12 lalu kilat-Nya menyambar-nyambar ke seluruh penjuru menurut pimpinan-Nya untuk melakukan di permukaan bumi segala yang diperintahkan-Nya.
37:13 Ia membuatnya mencapai tujuannya, baik untuk menjadi pentung bagi isi bumi-Nya maupun untuk menyatakan kasih setia.

Kilat memancar itu menurut pimpinan-Nya, berarti tidak sembarang. Jadi awan yang tadinya dimuat dengan air, awan yang sama juga yang akan memancarkan kilatnya Tuhan. Firman Tuhan ini untuk kita, berarti saudara sedang diarahkan oleh Tuhan mulai dari sekarang untuk mengabdi kepada Tuhan, beribadah dan melayani Tuhan dengan serius, berkorban waktu, tenaga dan harta.

Dalam persoalan pengorbanan waktu kita masih kalah dengan orang Yahudi. Untuk orang Yahudi dalam 1 minggu ada 1 hari khusus yang mereka berikan untuk Tuhan yaitu hari sabat. Untuk kita sekarang paling banyak dalam 1 minggu kita beribadah 7,5 jam tetapi seringkali masih ada juga yang merasa berat.

Tuhan berkata “mulai dari sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Takhta Allah dan Dia akan datang di atas awan-awan”. Tadinya awan itu hanya diisi dengan air tetapi kelak Si Pemberi itu akan duduk di atas awan-awan. Betapa bahagianya kalau kami hamba Tuhan dan sidang jemaat, di atas kita ada Tuhan Yesus. Saudara akan merasakan getaran Tuhan Yesus di atas kita. Berterima kasihlah kepada Tuhan Yesus sebab kita boleh menjadi tungganganNya Tuhan, kita boleh mengabdi kepadaNya.

Di dunia ini orang sulit mendapatkan pekerjaan Tuhan. Tetapi di ladang Tuhan pekerjaan Tuhan selalu terbuka. Kita semua harus terlibat dalam pekerjaan Tuhan.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar