20160810

Kebaktian PA Imamat, Rabu 10 Agustus 2016, Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 17:10-16
17:10 "Setiap orang dari bangsa Israel dan dari orang asing yang tinggal di tengah-tengah mereka, yang makan darah apa pun juga Aku sendiri akan menentang dia dan melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya.
17:11 Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa.
17:12 Itulah sebabnya Aku berfirman kepada orang Israel: Seorang pun di antaramu janganlah makan darah. Demikian juga orang asing yang tinggal di tengah-tengahmu tidak boleh makan darah.
17:13 Setiap orang dari orang Israel dan dari orang asing yang tinggal di tengah-tengahmu, yang menangkap dalam perburuan seekor binatang atau burung yang boleh dimakan, haruslah mencurahkan darahnya, lalu menimbunnya dengan tanah.
17:14 Karena darah itulah nyawa segala makhluk. Sebab itu Aku telah berfirman kepada orang Israel: Darah makhluk apa pun janganlah kamu makan, karena darah itulah nyawa segala makhluk: setiap orang yang memakannya haruslah dilenyapkan.
17:15 Dan setiap orang yang makan bangkai atau sisa mangsa binatang buas, baik ia orang Israel asli maupun orang asing, haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam, barulah ia menjadi tahir.
17:16 Tetapi jikalau ia tidak mencuci pakaiannya dan tidak membasuh tubuhnya, ia akan menanggung kesalahannya sendiri."

Marilah kita memperhatikan ke mana Tuhan mengarahkan kita agar tidak ada satu kata atau satu kalimat yang lolos dari pendengarkan kita. Di sini ulang berulang kita mendengarkan bahwa peran dari imam atau hamba Tuhan menentukan kita mengalami penyucian atau tidak. Dalam ayat 16 kita lihat benar-benar tidak ada jalan keluar bagi orang yang melanggar ketetapan ini. Peran hamba Tuhan diminta oleh Tuhan untuk menguduskan umatNya dalam Imamat 15:31.

Tuhan meminta imam-imam (hamba Tuhan) untuk menguduskan umat Tuhan lewat pelayanannya.
Imamat 15:31
15:31 Begitulah kamu harus menghindarkan orang Israel dari kenajisannya, supaya mereka jangan mati di dalam kenajisannya, bila mereka menajiskan Kemah Suci-Ku yang ada di tengah-tengah mereka itu."

Olehnya jangan kita mengentengkan hamba Tuhan dalam tahbisan yang benar.
Imamat 16:31-33
16:31 Hari itu harus menjadi sabat, hari perhentian penuh, bagimu dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa. Itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya.
16:32 Dan pendamaian harus diadakan oleh imam yang telah diurapi dan telah ditahbiskan untuk memegang jabatan imam menggantikan ayahnya; ia harus mengenakan pakaian lenan, yakni pakaian kudus.
16:33 Ia harus mengadakan pendamaian bagi tempat maha kudus, bagi Kemah Pertemuan dan bagi mezbah, juga bagi para imam dan bagi seluruh bangsa itu, yakni jemaah itu.

Kita lihat pelayanan hamba Tuhan ini dua sisi, baik kepada umat Tuhan secara umum juga kepada imam atau hamba-hamba Tuhan yang lain.

Jadi peran hamba Tuhan khusus dalam penggembalaan sangat menentukan. Jemaat itu selamat atau tidak ditentukan pelayanan hamba Tuhan. Selamat di sini dalam arti masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus, luput dari pandangan ular. Artinya masuk dalam penyingkiran gereja, itu ditentukan oleh pelayanan hamba Tuhan. Jangan kita mengatakan itu mengada-ada, mengapa orang beranggapan seperti itu? karena belum mendalam tentang rencana Tuhan/tidak paham akan rencana Allah.

Jangan berpikir setelah dibaptis/ selamat maka otomatis menjadi anggota Tubuh Kristus, akan sempurna dan menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Padahal dia lupa bagaimana dengan pelayanan yang dia alami. Ini jangan diabaikan.
I Timotius 4:16
4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

Ada dua yang dia awasi yaitu dirinya dan pengajarannya. Mengapa? Karena pengajaran yang dia terima ini adalah pengajaran dari pendahulu.
2 Tesalonika 2:15
2:15 Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.

2 Timotius 1:13
1:13 Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus.

Jadi kepada kita bangsa kafir ada hamba Tuhan yang diangkat secara spesial yaitu rasul Paulus. Apa yang diteruskan oleh rasul Paulus kepada Timotius itu yang diawasi. Jangan sampai pengajaran yang disampaikan sudah berseberangan dengan yang diterima dari pendahulu. Sekarang ini kurang lebih ada 400 pengajaran dan itu membingungkan umat Tuhan. Tetapi kalau kita ada pada pola yang benar kita tidak akan bingung.

Awasi diri berarti jangan sampai tercemar, jangan sampai menjamah yang najis, jangan makan darah dan jangan makan bangkai. Makanya dia harus menjaga makanannya. Nanti kita akan lebih mendalami apa yang dimaksud itu.

Bagaimana mau menyelamatkan orang lain kalau dirinya sendiri tidak selamat. “Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri” itu standarnya. Bagaimana saya mengasihi orang lain kalau diriku sendiri tidak saya kasihi. Kalau diri sendiri tidak peduli dengan keselamatan dan hanya berdiri di belakang mimbar sementara hidup dalam kenajisan dan sebagainya maka yang dilayani tidak mungkin selamat dan pelayan itu hanya berbohong.

Kita tidak bisa mengatakan rasul Paulus berlebih-lebihan atau mengada-ada karena Paulus menyampaikan Firman Tuhan tentu karena dorongan dari atas. Saya sebagai hamba Tuhan hanya menurut saja seperti apa yang dikatakan oleh pendahulu yaitu Paulus yang adalah rasul untuk kita bangsa kafir.

Peran hamba Tuhan sangat menentukan saat kita berada di ruas jalan akhir. 40 tahun bangsa Israel beredar-edar di padang gurun setelah itu masuk di Kanaan. 40 Yobel gereja Tuhan beredar-edar di padang gurun dunia ini setelah itu masuk ke Kanaan Samawi. Saat mau masuk itu kita dihadang oleh arusnya Yordan, itulah arus kematian yang mau membawa ke laut mati. Kalau kita tidak mengerti jalan keluarnya maka amblaslah kita. Solusinya kita harus memandang peti perjanjian dan pandang siapa yang memikulnya.
Ø  Peti perjanjian itu terdiri dari dua komponen yang menjadi satu yaitu peti dan tutup dari peti itu. Kita harus menaruh mata dan memasang telinga pada berita dua menjadi satu itulah berita Kabar Mempelai.
Ø  Kemudian yang harus dipandang adalah pemikulnya yaitu imam yang memang dari suku Lewi. Itulah hamba Tuhan yang bersandar 100% hanya kepada Tuhan. Bukan pelayan Tuhan yang terlibat bisnis atau ada pekerjaan sambilan.

Kalau ada orang yang membaca miring ayat ini pasti dia akan berkomentar “sombong sekali rasul Paulus” atau hamba Tuhan tersebut.
II Korintus 2:17
2:17 Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.

Dulu rasul Paulus sudah berbicara apalagi sekarang ini iblis punya kiprah lebih berusaha lagi untuk menghadang saudara. Itu sebabnya kami hamba Tuhan harus mempertajam bahasa ini. Kalau kita tidak mempertajam bahasa ini maka hancurlah kita, tidak akan masuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang disingkirkan dan hanya jatuh di tangan setan besar itulah antikristus. Ketika saya mempertajam kalimat Firman Tuhan ini malah ada yang berkomentar “sombong benar pendeta itu, mulutnya tidak bertobat!”. Tetapi tidak ada satupun yang bisa menyumbat mulut saya untuk berteriak demi keselamatan umat.

Dalam Imamat pasal 17 ini Tuhan mewanti-wanti bukan hanya umat Tuhan tetapi juga pelayan Tuhan.

1.      Jangan makan darah
Supaya umat Tuhan jangan makan darah maka tentu yang mengatakan itu lebih dahulu jangan makan darah.

1)      Darah itu ada hubungannya dengan mezbah. Mezbah itu berbicara ibadah dan pelayanan. Jangan makan darah artinya buat kita sekarang jangan pekerjaan darah itu diselewengkan, darah itu jangan dibawa pada jalur yang salah. Darah itu hanya untuk ibadah dan pelayanan. Dengan kata lain jangan sampai ibadah pelayanan itu diselewengkan, itu sama dengan makan darah! Secara jasmani memang Tuhan melarang kita makan darah.

Imamat 17:11
17:11 Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa.

Ibadah dan pelayanan yang ada hubungan dengan darah itu jangan diselewengkan. Pelayanan itu jangan salah sasaran karena ibadah seperti itu mendatangkan dosa. Ibadah itu seharusnya adalah tempat kita dibersihkan dan disucikan dari dosa dan kenajisan. Tetapi kalau ibadah itu tujuannya salah maka itu sama dengan makan darah. Ibadah itu adalah cara sorga untuk kita mendapat pengampunan dari Tuhan.
Ibrani 9:22
9:22 Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.

Jadi adanya penumpahan darah itu berarti adanya pengampunan. Kalau kita beribadah dan membawa berita pengampunan padahal dia sendiri benci dan sakit hati serta tidak memberikan pengampunan pada orang lain itu berarti menyelewengkan pekerjaan darah, sama dengan orang itu makan darah!

Ibadah kita harus berhubungan dengan pekerjaan nyawa, itulah darah. Bangsa Israel berhubungan dengan darah binatang. Kalau kita sekarang berhubungan dengan darah Yesus. Pemanfaatannya ini yang Tuhan tunjuk jangan sampai diselewengkan. Ibadah yang disertai dengan kepahitan hati, tidak memberi pengampunan, ada kebencian dan dendam itu sama dengan menyelewengkan darah, sama dengan makan darah.

Pemanfaatan darah ini bisa dijadikan alat penipuan. Itu sebabnya Tuhan katakan “jangan makan darah”. Juga menumpahkan darah yang tidak ada hubungannya dengan pengampunan atau ibadah penuh dengan kebencian, Alkitab mengatakan itu merusak gambar Allah.
Kejadian 9:6
9:6 Siapa yang menumpahkan darah manusia, darahnya akan tertumpah oleh manusia, sebab Allah membuat manusia itu menurut gambar-Nya sendiri.

Membenci sama dengan membunuh.
I Yohanes 3:15
3:15 Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.

Jadi siapa yang membenci sesamanya, darahnya akan tertumpah oleh manusia. Jadi ibadah yang penuh kebencian itu sama dengan merusak gambar Allah. Padahal kita sedang dilukis oleh Tuhan supaya kita menjadi segambar dengan Allah.
II Korintus 3:18
3:18 Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.

Tuhan adalah pelukis yang luar biasa. Tuhan melukis kita supaya segambar dengan Allah. Lukisan Tuhan yang tadinya sudah dirusak oleh iblis namun akan Tuhan lukis kembali seperti aslinya lewat Firman, Roh dan KasihNya. .

II Korintus 3:18 (Terjemahan Lama)
3:18 Tetapi kita sekalian dengan muka tiada berselubung ini, membayangkan kemuliaan Tuhan seperti suatu cermin muka, dan berubah kepada rupa itu juga, daripada kemuliaan kepada kemuliaan, sebagaimana daripada Tuhan Roh itu.

Kalau Tuhan sedang mengembalikan gambar kita seperti yang asli dulu yaitu serupa gambar Allah lewat penumpahan darah Yesus dan kita mengalami pengampunan, maka itu adalah awal Tuhan mengembalikan gambar Allah dalam diri kita. Sebab itu kalau ada kebencian, ada dengki dan ada dendam  itu merusak gambar Allah. Olehnya kita harus waspada. Suami-suami jangan benci dan dendam pada isteri. Isteri jangan benci, dengki dan dendam pada suami. Demikian juga sesama anggota Tubuh Kristus, apalagi sesama anggota Tubuh Kristus dalam penggembalaan yang sama, jangan sampai ada roh ini. Saudara tidak jadi dilukis oleh Tuhan karena ada roh kebencian, dengki, iri hati dan dendam, dsb.

Secara hurufiah memang kita tidak boleh makan darah. Secara rohani sadar atau tidak sadar, seringkali kita sudah makan darah sebab ada roh kebencian. Bila itu terjadi segera cari solusi yang Tuhan sediakan yaitu beri pengampunan dan mohon ampun kepada Tuhan

2)      Darah adalah sarana yang paling ampuh untuk penipuan. Ketika darah itu tampil maka yang ditipu itu berduka cita.
Kejadian 37:31-35
37:31 Kemudian mereka mengambil jubah Yusuf, dan menyembelih seekor kambing, lalu mencelupkan jubah itu ke dalam darahnya.
37:32 Jubah maha indah itu mereka suruh antarkan kepada ayah mereka dengan pesan: "Ini kami dapati. Silakanlah bapa periksa apakah jubah ini milik anak bapa atau tidak?"
37:33 Ketika Yakub memeriksa jubah itu, ia berkata: "Ini jubah anakku; binatang buas telah memakannya; tentulah Yusuf telah diterkam."
37:34 Dan Yakub mengoyakkan jubahnya, lalu mengenakan kain kabung pada pinggangnya dan berkabunglah ia berhari-hari lamanya karena anaknya itu.
37:35 Sekalian anaknya laki-laki dan perempuan berusaha menghiburkan dia, tetapi ia menolak dihiburkan, serta katanya: "Tidak! Aku akan berkabung, sampai aku turun mendapatkan anakku, ke dalam dunia orang mati!" Demikianlah Yusuf ditangisi oleh ayahnya.

Ini penipuan saudara-saudara Yusuf karena mereka membenci Yusuf sebab Yusuf mendapatkan pembukaan rahasia Firman. Yusuf mendapat pelayanan kasih dari bapanya lebih dari saudaranya yang lain. Mengapa dia disayang bapanya? Karena karakter Yusuf tidak suka pada yang jahat. Ketika dia menceritakan mimpinya di ladang dia benci, ketika dia menceritakan mimpinya di rumah dia dibenci. Jadi dia mendapatkan pembukaan rahasia pelayanan di ladang itu menunjuk rahasia ibadah dan di rumah ini menunjuk rahasia nikah.

Dia dibenci oleh saudara-saudaranya dan saudaranya melakukan penipuan menggunakan darah. Menggunakan darah tetapi dasarnya kebencian, dasarnya roh dendam dan sakit hati. Itu mendukacitakan Yakub sampai berhari-hari. Yakub tidak tahu bahwa dia ditipu oleh anak-anaknya.

Justru yang menipu adalah anaknya. Anak-anak dengar! Jangan sampai engkau menjadi penipu orang tuamu, jangan suka mengkelabui orang tuamu sebab itu menyebabkan dukacita yang sangat mendalam. Mestinya anak itu jujur kepada orang tua. Anak-anak belum bisa memberi satu sen pun kepada orang tua, kenapa kita menipu orang tua, kenapa kita kibuli orang tua.

Sebetulnya dalam hal ini persoalan darahlah yang diinjak-injak. Yang mereka sembelih waktu itu adalah darah kambing. Itu menggambarkan darah Yesus. Kelihatannya menghargai darah Yesus tetapi di dalamnya ada penipuan.

Dalam pelayanan ada orang tua yang mendahului kita itulah para pendahulu. Para penerus ini juga bisa menjadi penipu mengatakan “saya memberitakan Kabar Mempelai yang murni dan asli” padahal sudah tidak asli seperti yang dulu, itu penipuan! Siapa yang ditipu? Yaitu jemaat. Di sini bapak yang menipu anak rohaninya (sidang jemaat).

Waspada akhir zaman ini. Olehnya itu kita harus lebih memahami, lebih merendahkan diri dan lebih banyak menyembah Tuhan.

Penipuan itu terjadi di dalam pelayanan, mereka melakukan itu di tengah-tengah penggembalaan di Dotan, sementara mereka mengembalakan domba. Ini yang harus saya waspadai, terjadi penipuan di tengah-tengah penggembalaan. Jangan saudara terjebak, suara Firman harus lebih tajam dibandingkan dulu karena kedatangan Tuhan sudah di ambang pintu.

Jangan sampai antikristus yang memeluk saudara. Dia memeluk padahal bohong sebab setelah dia peluk dia sembelih. Setelah disembelih daging orang itu dipotong-potong, lalu dimakan dan yang lain dibakar.
Wahyu 17:16
17:16 Dan kesepuluh tanduk yang telah kaulihat itu serta binatang itu akan membenci pelacur itu dan mereka akan membuat dia menjadi sunyi dan telanjang, dan mereka akan memakan dagingnya dan membakarnya dengan api.

I Tesalonika 2:3
2:3 Sebab nasihat kami tidak lahir dari kesesatan atau dari maksud yang tidak murni dan juga tidak disertai tipu daya.

Ini perkataan hamba Tuhan (rasul Paulus). Kalau sekarang ada yang berbicara seperti Paulus ini tentu akan dikatakan “sombong! Sok rohani!”. Padahal justru perkataan ini harus semakin dipertajam karena hari Tuhan semakin mendekat.

Saya sebagai hamba Tuhan bertanggung jawab terhadap saudara. Bukan mempertanggungjawabkan tempat duduk yang saudara duduki tetapi mempertanggungjawabkan jiwa saudara di hadapan. Jangan saya mempermainkan darah lewat bentuk pelayanan yang di dalamnya ada roh penipuan dan roh kedengkian.

Jangan saudara berpikir “hamba Tuhan itu sudah tidak mau ber-fellowship berarti sudah membenci”. Belum tentu seperti itu, karena sudah tidak sepaham maka harus menjauh, bukan berarti membenci.
II Tesalonika 3:6,14-15
3:6 Tetapi kami berpesan kepadamu, saudara-saudara, dalam nama Tuhan Yesus Kristus, supaya kamu menjauhkan diri dari setiap saudara yang tidak melakukan pekerjaannya dan yang tidak menurut ajaran yang telah kamu terima dari kami.
3:14 Jika ada orang yang tidak mau mendengarkan apa yang kami katakan dalam surat ini, tandailah dia dan jangan bergaul dengan dia, supaya ia menjadi malu,
3:15 tetapi janganlah anggap dia sebagai musuh, tetapi tegorlah dia sebagai seorang saudara.

Roma 16:17
16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!

Yang menimbulkan perpecahan adalah orang yang menyimpang. Yang memegang erat-erat pengajaran yang benar justru dia dituduh sebagai pemecah belah. Itu roh Amon yang suka memutarbalikkan fakta.

Yusuf ini membawa makanan kepada saudara-saudaranya. Ketika dari jauh saudara-saudaranya melihatnya mereka berkata “sudah kemari si tukang mimpi” artinya “sudah kemari orang yang mengaku dipercayakan rahasia Firman”.

Hal ini jangan sampai tertular pada saudara sehingga akhirnya terhadap orang yang teguh pada pengajaran malah disalah-salahkan. Kalau yang disalahkan adalah orang yang lengket dengan Tuhan maka tunggu tanggal mainnya, yang mempersalahkan itu akan kena bencana.

I Korintus 3:9-11
3:9 Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.
3:10 Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya.
3:11 Karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.

Ada yang membangun dengan jerami, ada yang dengan emas, perak dan permata. Bangunan yang dibangun dengan jerami dan kayu itu sudah bisa ribuan bangunan tetapi yang membangun dengan emas, perak dan permata belum tentu ada satu. Kelihatan pelan tetapi hasilnya luar biasa, dari pada cepat dan banyak tetapi tidak ada mutunya. Satu waktu semuanya akan diuji dengan api. Yang dibangun dengan jerami dan kayu akan terbakar, sedangkan yang dibangun dengan emas, perak dan permata tidak akan terbakar. Yang terbakar itu bisa diselamatkan tetapi melalui api, seperti puntung yang direbut dari api. Olehnya perhatikan bagaimana kita membangun sekarang.

3)      Ada juga orang yang mabuk darah. Artinya begitu dia melihat ada upaya yang menekankan soal kekudusan mukanya langsung miring dan tidak suka. Itu bagaikan orang mabuk darah. Itulah Babel.
Wahyu 17:6
17:6 Dan aku melihat perempuan itu mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah saksi-saksi Yesus. Dan ketika aku melihatnya, aku sangat heran.

Jadi ada orang yang tidak respon dan tidak suka orang berbicara kekudusan, dia paling benci kalau ada yang berbicara soal kesucian. Mungkin saudara berkata “saya suka” tetapi tunjukkan dalam praktek bahwa kita tidak mau menyentuh hal-hal yang jahat dan najis. Kalau dari belakang mimbar ini menekankan kesucian dan saudara seperti berat mendengar berarti ada roh Babel dalam diri saudara. Harus segera keluar dari Babel, keluar dari kenajisan!

Kalau ada penekanan soal kesucian dan kekudusan maka saudara harus bersyukur sebab saudara sedang digiring oleh Tuhan masuk dalam pelukanNya. Jangan ketika mendengar tentang kekudusan, saudara menjadi gelisah, berat hati, serba salah dan menjadi risih padahal sebenarnya Tuhan sedang menaruh perhatian pada saudara.

Zakharia 2:6-7
2:6 Ayo, ayo, larilah dari Tanah Utara, demikianlah firman TUHAN; sebab ke arah keempat mata angin Aku telah menyerakkan kamu, demikianlah firman TUHAN.
2:7 Ayo, luputkanlah dirimu ke Sion, hai, penduduk Babel!

Lari ke Sion. Berarti gabungkan dirimu masuk menjadi puteri Sion. Ada beda antara puteri Sion dan puteri Yerusalem. Puteri Sion minat pada Firman pengajaran, puteri Yerusalem hanya suka puji-pujian.  
Mazmur 102:22a
102:22 supaya nama TUHAN diceritakan di Sion, dan Dia dipuji-puji di Yerusalem,

Puteri Sion suka kekudusan, dia minat pada pengajaran. Puteri Yerusalem yang dia minati adalah memuji-muji. Bukit Sion itu ada di Yerusalem. Memang salah satu bukit di Yerusalem adalah bukit Sion, ada juga bukit Moria. Semua itu memang ada dalam koridor Yerusalem. Puteri Yerusalem suka memuji-muji, kalau puteri Sion juga suka memuji Tuhan tetapi dia lebih utamakan Firman pengajaran. Jadi lari ke Sion itu berarti lari pada Firman pengajaran dan ini yang disayangi dan dibangun.
Mazmur 102:14
102:14 Engkau sendiri akan bangun, akan menyayangi Sion, sebab sudah waktunya untuk mengasihaninya, sudah tiba saatnya.

Mazmur 149:6
149:6 Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka,

Banyak orang lebih suka pujian tetapi pedangnya dibuang. Pedang itulah yang melibas kesalahan kita, itulah Firman pengajaran.
Puteri Yerusalem dan puteri Sion itu berbeda. Puteri Yerusalem itu umum, puteri Sion itu yang khusus. Kita harus tampil beda, orang yang dalam Firman pengajaran harus beda dengan orang lain.
Zakharia 2:6-7
2:6 Ayo, ayo, larilah dari Tanah Utara, demikianlah firman TUHAN; sebab ke arah keempat mata angin Aku telah menyerakkan kamu, demikianlah firman TUHAN.
2:7 Ayo, luputkanlah dirimu ke Sion, hai, penduduk Babel!

Keluar dari roh Babel, lari Sion. Keluar dari kenajisan dan lari pada Firman pengajaran (pembukaan rahasia Firman). Terserah kalau orang mau mencap kita sombong rohani, kita terima saja karena nanti orang itu pertanggung jawabkan di hadapan Tuhan.

2.      Jangan makan bangkai
Imamat 17:15-16
17:15 Dan setiap orang yang makan bangkai atau sisa mangsa binatang buas, baik ia orang Israel asli maupun orang asing, haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam, barulah ia menjadi tahir.
17:16 Tetapi jikalau ia tidak mencuci pakaiannya dan tidak membasuh tubuhnya, ia akan menanggung kesalahannya sendiri."

Yang dimaksud orang asing di sini adalah orang-orang kafir yang sudah masuk dalam umat Tuhan, yang sudah menganut agama Yahudi, itulah kaum proselit. Kepada orang asing yang diluar mereka memang makan bangkai.
Ulangan 14:21
14:21 Janganlah kamu memakan bangkai apa pun, tetapi boleh kauberikan kepada pendatang yang di dalam tempatmu untuk dimakan, atau boleh kaujual kepada orang asing; sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu. Janganlah kaumasak anak kambing dalam air susu induknya."

Kehidupan yang masih cinta roh kekafiran itu berarti bersekutu dengan bangkai. Orang yang masih mencintai ikatan-ikatan masa lampau dan mempertahankan itu, itulah orang yang bersekutu dengan bangkai. Orang yang bersekutu dengan bangkai ini yang matinya tidak indah di hadapan Tuhan.

Mazmur 116:15
116:15 Berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang dikasihi-Nya.

Katakanlah kita ini bukan lagi pendatang atau orang asing.
Efesus 2:19
2:19 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,

Kalau benar saudara bukan lagi orang asing, kenapa kita bersekutu lagi dengan bangkai. Kenapa kita mempertahankan cara hidup kekafiran masa lampau yang Alkitab mengatakan itulah bangkai.

Dalam Efesus 2:19 itu ada dua kelompok. Pertama warga kerajaan Allah kemudian dipersempit lagi keluarga Allah. Kalau lebih dipersempit lagi isteri Anak Domba Allah. Kita ini sudah menjadi warga kerajaan Allah tetapi bawalah dirimu menjadi keluarga Allah berarti membawa nama baik Bapa Sorgawi. Kemudian bawa dirimu lebih dalam lagi menjadi isteri Anak Domba Allah, itulah inti.

Begitu kita bertobat, lahir baru dan dibaptis maka kita sudah menjadi warga kerajaan Allah. Kemudian meningkat menjadi keluarga Allah setelah sudah lahir baru dan kita sudah mendapat makanan yang sama dari meja Bapa kita di Sorga.

Contoh, kalau masih warga negara Indonesia, makanannya berbeda-beda. Tetapi kalau kita satu keluarga maka makanan sama dalam satu keluarga. Kalau kita satu meja dengan Tuhan maka makanan Tuhan itu juga menjadi makanan saudara. Lebih istimewa lagi kalau menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Pesan Abraham kepada Eliazar supaya pergi ke Haran untuk mencari isteri bagi Ishak di antara kelaurga Abraham. Eliazar itu artinya penolong dan itu menunjuk Roh Kudus. Sekarang ini Roh Kudus sedang mencari di antara keluarga Allah siapa yang cocok menjadi Mempelai Wanita bagi Tuhan Yesus.

Jangan puas hanya menjadi warga, meningkatlah menjadi keluarga lalu meningkat menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Jangan puas hanya di daerah halaman, kita harus meningkat ke ruangan suci dan harus terus meningkat ke ruangan maha suci. Itu adalah tempat Mempelai Wanita Tuhan dengan Mempelai Laki-laki Sorga.

Tetapi hati-hati ada mata yang mengintip saudara itulah mata Abimelekh yang menunjuk matanya iblis. Tetapi begitu Abimelekh melihat Ishak sedang bercumbu-cumbuan dengan Ribka maka Abimelekh mengurungkan niat jahatnya untuk mengambil Ribka. Kalau kita dalam hubungan mesra dengan Tuhan lewat doa penyembahan, ada roh kasih kepada Tuhan Yesus maka iblis tidak akan berkutik menghadapi kita.

Keluaran 22:31
22:31 Haruslah kamu menjadi orang-orang kudus bagi-Ku: daging ternak yang diterkam di padang oleh binatang buas, janganlah kamu makan, tetapi haruslah kamu lemparkan kepada anjing."

Kalau orang asing tidak mau membeli, maka bangkai itu haruslah dilemparkan kepada anjing. Dulu kita ini adalah bangsa kafir, kita adalah anjing dan babi (haram). Tetapi sekarang kita sudah menjadi umat Tuhan, berarti kita sudah menjadi lembu (halal).
Ketika Simson marah kepada teman-temannya karena mengetahui teka-tekinya sebab bertanya pada isteri Simson yaitu perempuan Timna itu maka Simson berkata “kamu membajak dengan lembu betinaku”. Perempuan Timna ini bangsa kafir, bangsa keledai tetapi sudah berubah menjadi lembu. Berarti dari haram menjadi halal. Dulu kita haram tetapi sekarang sudah menjadi halal. Olehnya itu jangan lagi kita kembali pada tabiat anjing dan babi.

Makanya jangan kita melemparkan mutiara kepada babi, karena dia akan berbalik menyerang kita. Kalau kita menyampaikan kemuliaan Firman Tuhan lalu ada yang menantang maka orang itu adalah anjing/babi!
Matius 7:6
7:6 "Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu."

Jadi ketahuan kalau disampaikan berita kekudusan lalu ada yang balik menyerang maka itu adalah karakter babi dan anjing, karakter orang tidak bertobat.
II Petrus 2:21-22
2:21 Karena itu bagi mereka adalah lebih baik, jika mereka tidak pernah mengenal Jalan Kebenaran dari pada mengenalnya, tetapi kemudian berbalik dari perintah kudus yang disampaikan kepada mereka.
2:22 Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."

Jadi bangkai merupakan kesukaannya anjing dan kegemarannya babi. Jangan sampai kita dilempar ke sana, berarti kembali kepada kekafiran dan hidup dalam kegelapan. Kalau seperti itu tidak akan bertemu dengan Tuhan Yesus tetapi yang akan ditemui adalah antikristus. Mari kita menyambut Firman Tuhan dengan gembira walaupun sakit bagi daging kita, sebab mata Tuhan diarahkan kepada kita.

Jadi jangan kita makan darah dan jangan makan bangkai karena tidak akan bisa ditangani lagi oleh imam.
Imamat 17:16
17:16 Tetapi jikalau ia tidak mencuci pakaiannya dan tidak membasuh tubuhnya, ia akan menanggung kesalahannya sendiri."

Walaupun hamba Tuhan sudah ngotot menyampaikan Firman sudah sulit untuk diterima. Orang yang sudah menyimpang dari pengajaran sulit untuk kembali. Sebab apa yang sudah dia lakukan dia rasa sudah betul padahal dia sudah meninggalkan yang benar. Olehnya itu Firman Tuhan mengajar supaya jangan kita meninggalkan ajaran yang telah kita terima dahulu.

Kalau kami hamba Tuhan harus memperhatikan diri kami dan memperhatikan ajaran yang sudah kami terima dari pendahulu. Kalau kami berbicara ketegasan Firman Tuhan itu bukan untuk sombong-sombongan tetapi untuk penyucian. Kapan lagi saudara mau disucikan, waktu segera akan berakhir. Ini adalah masa pemulihan, jangan kita kehilangan kesempatan. Ini adalah masa pemulihan karakter, kita kembali pada gambar yang asli. Tuhan sedang melukis saudara untuk kembali pada gambar Tuhan yang asli.



Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar