20170829

Kebaktian Doa Puasa, Selasa 29 Agustus 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yoel 1:9,13-14
1:9 Korban sajian dan korban curahan sudah lenyap dari rumah TUHAN; dan berkabunglah para imam, yakni pelayan-pelayan TUHAN.
1:13 Lilitkanlah kain kabung dan mengeluhlah, hai para imam; merataplah, hai para pelayan mezbah; masuklah, bermalamlah dengan memakai kain kabung, hai para pelayan Allahku, sebab sudah ditahan dari rumah Allahmu, korban sajian dan korban curahan.
1:14 Adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah para tua-tua dan seluruh penduduk negeri ke rumah TUHAN, Allahmu, dan berteriaklah kepada TUHAN.

Saya sebagai hamba Tuhan harus berhati-hati terhadap peringatan Tuhan melalui rasul Petrus.
II Petrus 1:20-21
1:20 Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri,
1:21 sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.

Jangan sampai hamba Tuhan menerangkan salah Kitab Suci, sebab ada orang yang tidak teguh imannya sehingga memutar balikkan Firman sehingga akhirnya binasa dirinya sendiri.
II Petrus 3:16
3:16 Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabila ia berbicara tentang perkara-perkara ini. Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain.

Kita mendengar bahwa Firman itu harus diterangkan oleh Firman, jangan sampai salah. Karena rasul Petrus mengakui surat-surat rasul Paulus. Dan dia katakan banyak yang sukar untuk dipahami.
II Petrus 3:15
3:15 Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya.

Sehingga pada ayat 16 dikatakan karena gegabah menerangkan sehingga orang itu akhirnya binasa. Itu sebabnya saya hanya mendekati Firman Tuhan lewat:
Amos 4:13
4:13 Sebab sesungguhnya, Dia yang membentuk gunung-gunung dan menciptakan angin, yang memberitahukan kepada manusia apa yang dipikirkan-Nya, yang membuat fajar dan kegelapan dan yang berjejak di atas bukit-bukit bumi -- TUHAN, Allah semesta alam, itulah nama-Nya.

Karena Firman ini pikiran Tuhan maka saya harus memohon belas kasihan kepada Tuhan, dengan catatan saya harus bergaul karib dengan Tuhan supaya pikiran Tuhan itu dinyatakan kepadaku. Sebagai gembala agar saya bisa menyampaikan kepada sidang jemaat apa pikiran Tuhan, supaya tidak gegabah. Apalagi sampai menafsir-nafsirkan, itu nanti salah.

Dalam khotbah Petrus dia mengangkat tentang kitab nabi Yoel. Walaupun itu ada pada perjanjian lama tetapi isi kitab Yoel itu menyangkut kegerakan Roh Kudus pada gereja hujan awal maupun gereja hujan akhir.

Kita melihat keluhan Tuhan yang disampaikan oleh Yoel ini mengatakan korban sajian dan curahan sudah lenyap. Itu suatu keprihatinan Yoel yang adalah keprihatinan Tuhan. Kita sekarang berada pada kegerakan hujan akhir, kita harus waspada. Karena dikataan korban sajian dan korban curahan sudah lenyap dari rumah Tuhan.

Korban sajian terbuat dari tepung yang terbaik. Kemudian diolah dengan minyak. Setelah menjadi roti, harus ada kemenyan di sampingnya. Tepung yang terbaik yang ada hubungannya dengan korban sajian yang sudah hilang, itu menunjuk pekerjaan kebenaran Firman yang menyucikan gereja Tuhan hampir dapat dikatakan tidak nampak. Gereja Tuhan tidak lagi mengalami penyucian, gereja Tuhan sudah mandek, sudah tidak lagi berjalan penyucian oleh pekerjaan kebenaran Firman Tuhan yang bagaikan tepung yang terbaik itu.

Mengapa hal ini terjadi? Sebab gereja Tuhan diganggu oleh roh zaman Nuh dan roh zaman Sodom. Itu yang dominan dalam gereja sehingga penyucian terhambat karena gereja justru hidup dalam kenajisan. Bukan hanya kenajisan tetapi juga hidup duniawi. Siapa yang bertanggung jawab dalam hal ini? Itu sebabnya kami hamba Tuhan dan jemaat sebagai imam, mari kita meratap, jangan kita anggap biasa. Kita harus berdoa dan berpuasa. Hari ini kita berpuasa persoalan hal itu!

Kalau penyucian sudah terhambat dalam gereja Tuhan, anak Tuhan tidak lagi gentar akan kebenaran Firman, nikah tidak lagi gentar akan kebenaran Allah, berarti dalam hidup itu sudah lenyap korban sajian. Ini sangat berbahaya, itu sebabnya kita harus mengambil sikap bergumul dalam doa puasa.

Tepung yang terbaik ini bukan didapat begitu saja, itu dari gandum. Kita tahu prosesnya dijemur, ditumbuk, dikupas, kemudian ditumbuk lagi lalu ditampi. Jadi proses untuk mendapatkan tepung yang terbaik adalah lewat ditumbuk dan diayak ulang berulang. Jadi penyucian lewat pekerjaan kebenara Firman yang bagaikan tepung yang terbaik, itu berjalan ulang berulang.

Pekerjaan penumbukan dan pengayakan itu memang tidak enak tetapi harus kita terima karena kita ada pada saat menjelang kedatangan Tuhan. Tuhan mengatakan kalau mereka terus bersikap seperti itu maka akan Tuhan musnahkan mereka.
Yoel 1:15
1:15 Wahai, hari itu! Sungguh, hari TUHAN sudah dekat, datangnya sebagai pemusnahan dari Yang Mahakuasa.

Kalau penyucian tidak berjalan dalam gereja, gereja sudah duniawi, gereja sudah hidup dalam kenajisan, berarti bukan hari Tuhan untuk menolong dia tetapi malah pemusnahan.

Kalau hamba Tuhan malas menyimpan Firman maka mau jadi apa sidang jemaat yang kau layani! Nanti korban sajian tidak berjalan, berarti stagnan penyucian di dalam sidang jemaat. Kalau penyucian tidak berjalan itu sama dengan mengundang kemusnahan.
Yehezkiel 9:6
9:6 Orang-orang tua, teruna-teruna dan dara-dara, anak-anak kecil dan perempuan-perempuan, bunuh dan musnahkan! Tetapi semua orang yang ditandai dengan huruf T itu, jangan singgung! Dan mulailah dari tempat kudus-Ku!" Lalu mereka mulai dengan tua-tua yang berada di hadapan Bait Suci.

Yang dimusnahkan adalah orang yang tidak mengalami pekerjaan penyucian dalam dirinya. Yang mengabaikan mezbah korban bakaran, berarti mengabaikan pekerjaan pendamaian Korban Kristus. 

Apa yang dinubuatkan oleh Firman Tuhan, biarlah kita masuk pada penggenapan yang positif, jangan yang negatif. Tuhan tidak tega dalam gereja tidak berjalan penyucian. Kalau berjalan penyucian maka akan berakhir dengan kemuliaan. Kalau tidak berjalan penyucian maka akan berakhir dengan pemusnahan. Yang terahir ini jangan sampai terjadi pada kita.

Bicara tepung yang terbaik itu menunjuk kebenaran Firman yang menyucikan, berarti menunjuk meja roti sajian. Ada minyak berarti menunjuk pelita emas. Ada kemenyan berarti ada mezbah dupa emas. Kalau tiga hal ini berjalan maka akan ada air anggur yang menunjuk sukacita dalam nikah yang memuncak pada sukacita dalam nikah yang rohani.

Kami pekabar mempelai, jangan hanya slogan. Satu atau dua jiwa yang Tuhan percayakan, berat tanggung jawab kami hamba Tuhan. Mau ke mana kami mengarahkan jemaat, apakah mengarah pada kemusnahan atau sempurna bersama dengan Tuhan Yesus. Hamba Tuhan entah engkau di desa atau di kota, jiwa itu sama saja di mata Tuhan.

Imamat 2:1
2:1 "Apabila seseorang hendak mempersembahkan persembahan berupa korban sajian kepada TUHAN, hendaklah persembahannya itu tepung yang terbaik dan ia harus menuangkan minyak serta membubuhkan kemenyan ke atasnya.

Tepung yang terbaik menunjuk ibadah pendalaman Alkitab, minyak itu menunjuk ibadah raya, kemenyan itu menunjuk ibadah doa penyembahan. Tujuan dari tiga macam ibadah ini supaya gereja Tuhan mengalami proses penyucian menjadi mempelai wanita Tuhan, bukan untuk dimusnahkan.

Pekerjaan penyucian sudah tidak berjalan sebab dosa zaman Nuh dan zaman Lot sudah ada dalam gereja. Itu yang menggerus pekerjaan penyucian dalam gereja. Apalagi kalau sampai pelayan Tuhan yang berbuat seperti itu, mau diharap apa dari orang itu!

Ditumbuk dan diayak itu memang tidak enak tetapi itu harus kita alami. Rasul Paulus sudah mengalami proses penumbukkan itu.
II Korintus 4:7-10
4:7 Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.
4:8 Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;
4:9 kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.
4:10 Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.

Jadi proses penumbukkan itu untuk mendapatkan tepung yang terbaik. Proses penumbukkan itu harus ulang berulang. Masakan membuat tepung itu hanya satu kali penumbukan, harus berulang-berulang ditumbuk lalu diayak sampai mendapatkan tepung terbaik. Itulah kehidupan yang berjalan penyucian dalam dirinya. Sehingga ancaman yang ada dalam Yoel 1:15 dilalukan dan dia jatuh dalam pelukan Tuhan Yesus.

Ayo sidang jemaat kita kejar pekerjaan penyucian. Ketika mendengarkan Firman Tuhan berdoa kepada Tuhan “Tuhan tolong tunjukkan, aku rindu disucikan”. Penyucian itu berjalan terus sampai saudara sempurna sama seperti Tuhan Yesus.

Imamat 2:1-2,5
2:1 "Apabila seseorang hendak mempersembahkan persembahan berupa korban sajian kepada TUHAN, hendaklah persembahannya itu tepung yang terbaik dan ia harus menuangkan minyak serta membubuhkan kemenyan ke atasnya.
2:2 Lalu korban itu harus dibawanya kepada anak-anak Harun, imam-imam itu. Setelah diambil dari korban itu tepung segenggam dengan minyak beserta seluruh kemenyannya, maka imam haruslah membakar semuanya itu di atas mezbah sebagai bagian ingat-ingatan korban itu, sebagai korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.
2:5 Jikalau persembahanmu merupakan korban sajian dari yang dipanggang di atas panggangan, haruslah itu dari tepung yang terbaik, diolah dengan minyak, berupa roti yang tidak beragi.

Tepung tadi menjadi adonan roti bundar, kemudian dibakar. Tujuannya dibakar supaya tidak mentah.
Hosea 7:8
7:8 Efraim mencampurkan dirinya di antara bangsa-bangsa, Efraim telah menjadi roti bundar yang tidak dibalik.

Jadi di bawahnya gosong dan di atasnya masih mentah, berarti di atas dan di bawah sama-sama tidak bisa dimakan. Dibakar supaya tidak mentah, maksudnya supaya kita benar-benar dapat dikonsumsi oleh Tuhan, tidak dikonsumsi orang lain apalagi dikonsumsi oleh setan. Dengan kata lain kita menjaga kemurniannya, jangan sampai dicampur.
Hosea 7:8 (Terjemahan Lama)
7:8 Bahwa Efrayim sudah mencampurkan dirinya dengan segala bangsa jadi satu adonan, dan Efrayim bagaikan sebuah apam yang tiada dibalik belah.

Adonan yang mentah itu ada hubungannya dengan hidup campur, ini yang membuat penyucian tidak berjalan. Hidupnya campur bahkan pengajarannya campur. Bagaimana mau terjadi penyuccian terhadap orang ini. Tidak jelas identitasnya bagaimana, apakah dia anak Tuhan atau bukan. Inilah Efraim, inilah roti yang katanya dibakar tetapi tidak masak bagian atas tetapi bawahnya sudah gosong sehingga tidak bisa dimakan.

Imamat 2:6
2:6 Korban itu harus dipotong-potong, lalu kautuangkanlah minyak ke atasnya; itulah korban sajian.

Dipotong-potong berarti ada pemisahan/ mengalami pemisahan.
Markus 10:29-30
10:29 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya,
10:30 orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal.

Berani dipisah, berani dipotong, bukan berarti saudara kehilangan segala-galanya. Tetapi akan Tuhan kembalikan 100 kali lipat, bahkan hidup kekal.

Meninggalkan rumahnya berarti meninggalkan hidup lamanya, meninggalkan ibu bapanya, sampai meninggalkan ladangnya, berarti meninggalkan pekerjaannya.

Dalam Imamat pasal 20, dua kali Tuhan mengatakan “Aku telah memisahkan kamu”. Berarti Tuhan memisahkan kehidupan saudara untuk Tuhan, bukan untuk dimiliki yang lain. Kalau tidak ada pemisahan yang jelas itu berarti kabur dan tidak akan ditangani oleh Imam Besar, karena Imam Besar sendiri dikatakan Tuhan pisahkan.

Ibrani 7:26
7:26 Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga,
Imam Besar melayani kita supaya kita pisah dengan dunia, pisah dengan hal-hal yang bukan selera Tuhan. Kalau seperti itu berarti kita tampil sebagai korban sajian yang mengalami penyucian terus menerus sampai sempurna. Ini yang kadang kita lupakan dalam gereja Tuhan yaitu korban sajian. Pekerjaan penyucian oleh pekerjaan Firman Tuhan sudah tidak berjalan. Kemudian urapan Roh Kudus sudah hilang.

Dalam korban sajian ada dua macam roti. Ada yang diolah dan dioles dengan minyak, itulah roti bundar dan ada roti yang hanya di oles dengan minyak. Supaya kita benar-benar menjadi korban sajian dan ada pemisahan dengan dunia, maka bukan nanti di gereja baru kita katakan ada urapan. Di rumah dan di manapun kita berada tetap harus ada urapan. Jangan kita hanya urapan di dalam gereja tetapi di luar malah umbar nafsu! Jangan kita lupa bahwa kita ini adalah orang yang dipisahkan Tuhan dari dunia.
Imamat 20:24,26
20:24 Tetapi kepadamu Aku telah berfirman: Kamulah yang akan menduduki tanah mereka dan Akulah yang akan memberikannya kepadamu menjadi milikmu, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya; Akulah TUHAN, Allahmu, yang memisahkan kamu dari bangsa-bangsa lain.
20:26 Kuduslah kamu bagi-Ku, sebab Aku ini, TUHAN, kudus dan Aku telah memisahkan kamu dari bangsa-bangsa lain, supaya kamu menjadi milik-Ku.

Tujuan Tuhan kepada Israel lebih dahulu tetapi tidak berhenti hanya kepada Israel, juga kepada saya dan saudara. Imam Besar dipisahkan dari yang lain untuk melayani saudara supaya kita juga pisah dari dunia menjadi korban sajian. Pekerjaan penyucian berjalan, itu bukti bahwa kita dipisah oleh Tuhan. Kalau penyucian itu macet, saya lebih dahulu pukul diri. Itu berarti kesalahan saya kalau dalam gereja tidak terasa lagi pekerjaan penyucian. Kalau seperti itu mau apa, tinggal menunggu pemusnahan.

Ada 6 orang pemusnah yang akan berjalan. Tetapi sebelum mereka berangkat, mereka berdiri di samping mezbah. Tetapi untung ada orang yang ketujuh yang memakai dawat penyurat di pinggangnya. Dia yang lebih dulu berjalan untuk menaruh tanda T di dahi orang-orang yang berkeluh kesah, bergumul, berdoa puasa karena ngeri melihat keadaan dunia. Hanya orang yang berkeluh kesah itu yang mendapat huruf T. Bukan orang yang terlibat dengan dunia.

Yehezkiel 9:2
9:2 Lihat, enam orang laki-laki datang dari jurusan pintu gerbang Atas, yang menghadap ke utara, masing-masing dengan alat pemukul di tangannya. Dan satu orang di antara mereka berpakaian lenan dan di sisinya terdapat suatu alat penulis. Mereka ini masuk dan berdiri di samping mezbah tembaga.

Penyucian itu berangkat dari mezbah korban bakaran. Kita menjadi umat Tuhan yang akan menuju pada pemisahan karena korban Kristus. Itu yang tidak lagi dihargai oleh umat Tuhan sehingga penyucian tidak berjalan. Mengapa? Sebab ada dosa sodom dan gomora. Sodom artinya hubungan seks laki-laki dengan laki-laki, gomora artinya hubungan seks perempuan dengan perempuan. Ini dosa kenajisan berganda. Ini yang membuat orang itu tidak bisa dapat huruf T.

Yehezkiel 9:4
9:4 Firman TUHAN kepadanya: "Berjalanlah dari tengah-tengah kota, yaitu Yerusalem dan tulislah huruf T pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah karena segala perbuatan-perbuatan keji yang dilakukan di sana."

Bukan ikut serta tetapi mereka malah berkeluh kesah melihat hal seperti itu. Semoga kita menjadi orang yang berkeluh kesah melihat keadaan dunia di akhir zaman ini. Kombinasi dosa Sodom dan Gomora ini yang menghancurkan gereja sehingga musnahlah korban sajian dan korban curahan. Anak muda bawalah hidupmu mencintai Tuhan, rajinlah beribadah, dengarlah Firman Tuhan, ikuti nasihat hamba Tunan. Jangan saudara ada dalam Yoel 1:15 dan Yehezkiel 9:6. Namanya dimusnahkan itu tidak enak.
Yoel 1:15
1:15 Wahai, hari itu! Sungguh, hari TUHAN sudah dekat, datangnya sebagai pemusnahan dari Yang Mahakuasa.

Pemusnah yang dari Maha Kuasa itulah 6 orang yang membawa cokmar pembinasa. Itulah yang nanti akan kerja keras dalam 3,5 tahun aniaya, Tuhan biarkan antikristus bekerja dan Tuhan lepas tangan.
Yehezkiel 9:6
9:6 Orang-orang tua, teruna-teruna dan dara-dara, anak-anak kecil dan perempuan-perempuan, bunuh dan musnahkan! Tetapi semua orang yang ditandai dengan huruf T itu, jangan singgung! Dan mulailah dari tempat kudus-Ku!" Lalu mereka mulai dengan tua-tua yang berada di hadapan Bait Suci.

Peringatan Tuhan ini harus kita perhatikan, harus kita tanggapi dengan serius, sebab ini bukan gertak sambal Tuhan, kelak nanti akan berbuah.

Dikatakan tadi yang mendapat huruf T adalah yang berkeluh kesah, termasuk orang yang sedih mengapa korban sajian sudah tertahan dan korban curahan sudah lenyap dari rumah Tuhan. Kitab nabi Yoel ini menyentuh gereja hujan akhir yang harus kita serius memperhatikannya.

Ketika korban sajian itu mau dijalankan, lebih dahulu dibawa kepada imam lalu imam mengambil segenggam. Walaupun hanya segenggam tetapi nilainya sangat luar biasa. Saya yakini saudara pasti merindukan itu dan menikmatinya.
Imamat 2:2
2:2 Lalu korban itu harus dibawanya kepada anak-anak Harun, imam-imam itu. Setelah diambil dari korban itu tepung segenggam dengan minyak beserta seluruh kemenyannya, maka imam haruslah membakar semuanya itu di atas mezbah sebagai bagian ingat-ingatan korban itu, sebagai korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.
Pengkhotbah 4:6
4:6 Segenggam ketenangan lebih baik dari pada dua genggam jerih payah dan usaha menjaring angin.

Dari korban sajian itu hanya dibutuhkan segenggam tepung yang diambil oleh imam. Artinya kehidupan yang korban sajian dan curahannya tidak tertahan, berarti penyuciannya berjalan, maka dalam dirinya ada roh ketenangan. Penyucian berjalan sehingga ketenangan bertambah terus. Bukankah enak kalau seperti itu. Bukankah dunia ini sudah tidak ada ketenangan, tetapi oleh kuasa Firman kita mau dipisahkan oleh Tuhan lewat pelayanan Imam Besar yang juga dipisahkan oleh Tuhan, maksudnya supaya kita menikmati ketenangan.

Kalau pagi, siang, sore hanya keluh kesah, ratapan dan risau terus, itu menunjukkan penyucian tidak berjalan dalam kehidupan orang itu. Tidak usah kita mengelak. Kalau saja saya dalam pelayanan selalu risau, selalu kesal, itu berarti penyucian tidak berjalan.

Yehezkiel 2:10
2:10 lalu dibentangkan-Nya di hadapanku. Gulungan kitab itu ditulisi timbal balik dan di sana tertulis nyanyian-nyanyian ratapan, keluh kesah dan rintihan.

Ini keluh kesah dan rintihan yang positif karena melihat keadaan umat Tuhan yang tidak benar. Tetapi kalau umat Tuhan merintih dan keluh kesah karena masalah yang duniawi, itu berarti tidak ada ketenangan dalam dirinya dan itu tandanya penyucian tidak berjalan dalam dirinya, kebenaran Firman Tuhan tidak bekerja pada dirinya. Ini yang jangan sampai terjadi.

Yesaya 32:17
32:17 Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.

Berarti kehidupan yang menikmati pekerjaan penyucian Firman maka ketika mendengar Firman dia terkoreksi terus dan penyucian itu berjalan terus sampai tuntas. Umat Tuhan seperti itu berarti ketenangannya bertumbuh. Ini jangan lenyap dari diri kita sebab kalau itu lenyap maka itu yang menyebabkan pemusnahan terjadi pada diri orang itu.

Minyak curahan itu nanti akan menghentar pada korban keselamatan atau korban syukur. Kenapa umat Tuhan terlalu banyak bersungut, hidupnya banyak merintih dan berkeluh kesah, mengomel? Sebab minyak urapan itu sudah musnah, sudah hilang bersama dengan korban syukur. Karena minyak urapan ini sudah satu dengan korban syukur. Pada korban sajian ada minyak, tetapi kalau korban sajian tertahan maka yang muncul sungutan.

Imamat 23:19
23:19 Kemudian kamu harus mempersembahkan seekor kambing jantan sebagai korban penghapus dosa, dan dua ekor domba yang berumur setahun sebagai korban keselamatan.

Ayat ini masuk pada kelompok pesta Pentakosta, masa raya yang keempat dari tujuh masa raya. Masa raya Pentakosta atau ketuangan Roh Kudus akan menghentar umat Tuhan masuk pada korban keselamatan, korban syukur.

Urapan Roh Kudus ini bicara minyak urapan dalam korban sajian. Kenapa urapan lenyap? Sebab sudah tidak ada syukur. Dalam rumah tangga perhatikan ibu-ibu, kalau suami sudah tidak ada lagi syukurnya katakan “aduh sudah hilang korban sajian” masuk kamar dan doakan suamimu. Begitu juga kalau suami melihat isteri sudah mengomel dan bersungut, masuk kamar dan berdoa sebab isterimu sudah kehilangan korban sajian.

Alangkah indahnya kalau suami isteri begitu bangun pagi langsung berlutut berdoa memuji Tuhan “Puji Tuhan, Engkau menjaga kami tidur lelap dan saya bermimpi ketemu Tuhan”. Enak sekali kalau seperti itu. Begitu isteri mengiris bawang dan kena jari langsung berucap “puji Tuhan”. Jalan terpeleset “puji Tuhan” tidak berkata “di mana matamu!”. Kalau selalu mengucap syukur berarti ada urapan Roh Kudus, ada minyak, ada korban sajian, ada kemenyan dalam kehidupan itu.

Keluh kesah yang benar adalah keluh kesah melihat keadaan dunia ini di mana dosa semakin berkembang. Itu keluhan yang benar seperti yang kita gelar sekarang ini dalam doa puasa. Berdoalah supaya Imam Besar berjalan memberikan huruf T kepada kita. Dalam abjad orang Yahudi huruf yang terakhir adalah (dibaca:Taw). Berarti “inilah orang-orang pilihanku yang terakhir”. Sekaligus itu adalah tanda salib, orang-orang yang sudah menyalibkan dagingnya. Ini generasi akhir, bukan lagi generasi penerus dosa kejahatan dan kenajisan.

Korban tidak boleh pakai madu. Artinya kalau menarik jiwa karena diberikan sesuatu sebagai pemanis maka orang itu tidak akan bertahan. Tetapi kalau dia datang karena tertarik pada pengajaran, orang itu pasti bertahan. Kalau kita beribadah hanya ditarik dengan madu, itu korban sajian yang salah.

Kalau dia tertarik pada pengajaran maka apapun yang terjadi dia tidak peduli. Walaupun harus ditumbuk, diayak ulang berulang sampai halus, dia tidak peduli, yang penting dia berhasil bersekutu dengan Tuhan Yesus.

Ragi dan madu selalu kerja sama.
Lukas 12:1
12:1 Sementara itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun, sehingga mereka berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi.

Rasul senior pernah kebobolan dengan roh munafik. Tetapi bukan berarti itu menjadi alasan, tetapi itu menjadi peringatan bagi kita. Seringkali kita salah dengan mengatakan “sedangkan rasul besar saja bisa salah apalagi saya” berarti dia mencari alasan untuk melakukan kesalahan.
Galatia 2:12-13
2:12 Karena sebelum beberapa orang dari kalangan Yakobus datang, ia makan sehidangan dengan saudara-saudara yang tidak bersunat, tetapi setelah mereka datang, ia mengundurkan diri dan menjauhi mereka karena takut akan saudara-saudara yang bersunat.
2:13 Dan orang-orang Yahudi yang lain pun turut berlaku munafik dengan dia, sehingga Barnabas sendiri turut terseret oleh kemunafikan mereka.

Yang munafik di sini adalah Petrus, rasul senior. Kalau Petrus seperti itu maka ini menjadi peringatan untuk kita.

Galatia 2:14
2:14 Tetapi waktu kulihat, bahwa kelakuan mereka itu tidak sesuai dengan kebenaran Injil, aku berkata kepada Kefas di hadapan mereka semua: "Jika engkau, seorang Yahudi, hidup secara kafir dan bukan secara Yahudi, bagaimanakah engkau dapat memaksa saudara-saudara yang tidak bersunat untuk hidup secara Yahudi?"

Munafik di sini sama dengan makanan yang mentah, makanan campur aduk. Jadi hebat pekerjaan ragi ini. Makanya jangan kita anggap biasa. Roh munafik ini bisa menerobos siapapun kalau kita tidak waspada.

Tuhan keluhkan korban sajian sudah lenyap dan korban curahan juga sudah lenyap. Tuhan tidak ingin pada gereja akhir zaman hal ini juga hilang. Korban curahan itu tidak nanti ada pada zaman Taurat. Sebelum Taurat, sudah ada korban curahan. Ketika korban curahan dilakukan oleh orang itu maka diawali dengan pemisahan. Akibat pemisahan maka kegentaran atas mereka terjadi di seluruh negeri itu.
Kejadian 35:1-5
35:1 Allah berfirman kepada Yakub: "Bersiaplah, pergilah ke Betel, tinggallah di situ, dan buatlah di situ mezbah bagi Allah, yang telah menampakkan diri kepadamu, ketika engkau lari dari Esau, kakakmu."
35:2 Lalu berkatalah Yakub kepada seisi rumahnya dan kepada semua orang yang bersama-sama dengan dia: "Jauhkanlah dewa-dewa asing yang ada di tengah-tengah kamu, tahirkanlah dirimu dan tukarlah pakaianmu.
35:3 Marilah kita bersiap dan pergi ke Betel; aku akan membuat mezbah di situ bagi Allah, yang telah menjawab aku pada masa kesesakanku dan yang telah menyertai aku di jalan yang kutempuh."
35:4 Mereka menyerahkan kepada Yakub segala dewa asing yang dipunyai mereka dan anting-anting yang ada pada telinga mereka, lalu Yakub menanamnya di bawah pohon besar yang dekat Sikhem.
35:5 Sesudah itu berangkatlah mereka. Dan kedahsyatan yang dari Allah meliputi kota-kota sekeliling mereka, sehingga anak-anak Yakub tidak dikejar.

Mereka benar-benar pisah dengan hidup lama, dengan berhala-berhala, dengan adat istiadat sehingga terjadi kegentaran yang hebat. Ini perlindungan Tuhan.

Kejadian 35:11-12
35:11 Lagi firman Allah kepadanya: "Akulah Allah Yang Mahakuasa. Beranakcuculah dan bertambah banyak; satu bangsa, bahkan sekumpulan bangsa-bangsa, akan terjadi dari padamu dan raja-raja akan berasal dari padamu.
35:12 Dan negeri ini yang telah Kuberikan kepada Abraham dan kepada Ishak, akan Kuberikan kepadamu dan juga kepada keturunanmu."

Inilah yang diwujudkan dalam Imamat 20:24 bahwa mereka dipisahkan oleh Tuhan.

Kejadian 35:13-14
35:13 Lalu naiklah Allah meninggalkan Yakub dari tempat Ia berfirman kepadanya.
35:14 Kemudian Yakub mendirikan tugu di tempat itu, yakni tugu batu; ia mempersembahkan korban curahan dan menuangkan minyak di atasnya.

Ternyata korban curahan itu kegemaran Tuhan, bukan nanti zaman Taurat tetapi sebelum Taurat, apalagi untuk kita sekarang. Korban curahan sudah menjadi selera Tuhan. Tetapi sayang, apa yang digemari oleh Tuhan sudah hilang. Kita yang ada di akhir zaman ini, apakah korban curahan masih ada. Masihkah saudara menghargai darah Anak Domba Allah sebagai korban curahan yang diberikan sorga kepada kita di Golgota.

Olehnya Tuhan lewat Yoel menghimbau umat Tuhan untuk meratap dan berpuasa sebab korban sajian dan korban curahan sudah hilang dari gereja Tuhan. Betapa Tuhan gembira bila dalam gereja Tuhan mengalir korban sajian dan korban curahan, berarti dalam gereja Tuhan terjadi penyucian terus menerus lewat Firman Tuhan dan percikan darah Anak Domba Allah sehingga kita tampil menjadi Mempelai WanitaNya.

Tegakah saudara menghentikan seleranya Tuhan? Sebelum Taurat, korban curahan ini sudah dilakukan, selama Taurat ini dilakukan, sekarang sesudah Taurat harus tetap ada korban curahan yaitu penghargaan kita terhadap darah Anak Domba Allah. Dalam ibadah pendalaman Alkitab ada korban sajian dan korban curahan itu kita lakukan. Ada roti Firman pengajaran dan ada perjamuan suci. Apakah saudara mau memenuhi selera Tuhan dan kerinduan hati Tuhan atau saudara malah mau memotong dan tidak peduli selera Tuhan.

Yoel 2:11
2:11 Dan TUHAN memperdengarkan suara-Nya di depan tentara-Nya. Pasukan-Nya sangat banyak dan pelaksana firman-Nya kuat. Betapa hebat dan sangat dahsyat hari TUHAN! Siapakah yang dapat menahannya?

Jadilah orang Kristen, jadilah suami, jadilah isteri, jadilah anak muda yang mengisi selera dan kerinduan hati Tuhan. Jangan olesi wajah Tuhan dengan kotoran, kalau saudara tidak mau menghadapi dahsyatnya hari Tuhan seperti ayat di atas.

Sebabnya mari hari-hari terakhir ini kita memperhatikan.
Kejadian 35:14-15
35:14 Kemudian Yakub mendirikan tugu di tempat itu, yakni tugu batu; ia mempersembahkan korban curahan dan menuangkan minyak di atasnya.
35:15 Yakub menamai tempat di mana Allah telah berfirman kepadanya "Betel".

Dulu namanya Lus, artinya tidak bergerak. Sekarang berubah menjadi Betel, artinya rumah Tuhan, berarti ada pembangunan. Apakah kita mau menjadi Betel, mau menjadi rumah Tuhan. Kalau rumah Tuhan berarti dibangun sesuai selera Tuhan. Jangan kita tidak sesuai dengan selera Tuhan.

Saya dituntut Tuhan harus menangis dan meratap, bukan karena kekurangan makan tetapi karena melihat dosa sodom dan gomora serta dosa zaman Nuh menyelinap masuk dalam gereja sehingga korban sajian dan korban curahan tertahan dalam gereja Tuhan. Tuhan sedih melihat hal itu sebab tidak terpenuhi seleraNya. Ini jangan terjadi pada kita.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar