20170812

Kebaktian PA, Sabtu 12 Agustus 2017 Pdt. Bernard Legontu




Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Mazmur 128:3-6
128:3 Isterimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu!
128:4 Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan TUHAN.
128:5 Kiranya TUHAN memberkati engkau dari Sion, supaya engkau melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu,
128:6 dan melihat anak-anak dari anak-anakmu! Damai sejahtera atas Israel!

Wilayah kerja tahbisan kita ada di wilayah kebun anggur. Kebun anggur itu disifatkan adalah isteri atau tubuh. Tubuh atau isteri itu bagaikan kebun anggur. Dalam hal ini ditekankan penampilkan gereja Tuhan. Jadi tujuan pelayanan dan ibadah yang kita gelar adalah untuk membangun Tubuh yakni Mempelai Wanita yang disifatkan bagaikan kebun anggur.

Kalau isteri dalam nikah adalah pokok anggur, maka anak-anak dalam nikah adalah pohon zaitun. Semuanya bersekutu pada satu meja.
Mazmur 128:3
128:3 Isterimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu!

Ini adalah gambaran dan sekaligus nubuatan Firman Tuhan tentang gereja Tuhan. Ada dua sisi di sini:
Ø  Isteri bagaikan pokok anggur.
Ø  Penerus itulah anak atau buah nikah.

Jadi bukan hanya pokok anggur tanpa buah, tetapi pokok anggur yang punya buah. Kalau dikatakan pohon zaitun berarti ada hubungannya dengan minyak dan dengan pelita. Berarti buah dari persekutuan antara kepala dan tubuh di mana tubuh itu digambarkan bagaikan pokok anggur, menghasilkan suatu kesaksian yang terang benderang yang ada di sekitar meja, artinya persekutuan pada satu meja.

Mestinya gambaran ini bukan hanya sebatas gambaran tetapi sudah harus menjadi cita-cita dan niat kita. Kita sudah punya minat ke sana. Kalau anggur dan zaitun itu tidak pernah dipisah oleh Tuhan, selalu jalan bersama.

Kita sebagai umat Tuhan kalau menjadi anggur berarti tidak punya tabiat untuk merasa lebih tinggi, juga zaitun tidak akan merasa lebih tinggi. Kedua tanaman ini baik anggur maupun zaitun, ketika ditawari menjadi raja, dia tidak mau. Kalau isteri bagaikan pokok anggur maka dia tidak ada niat untuk menjadi pemerintah. Kalau anak bagaikan pokok zaitun maka dia tidak ada niat untuk menjadi pemerintah, walaupun ditawari, sebab itu godaan.

Kalau sekarang ini jangankan ditawari, tanpa ditawaripun isteri mau memerintah. Apalagi kalau isteri ditawari. Ini kekhilafan dan kesalahan yang banyak dikerjakan baik kami hamba Tuhan maupun anak Tuhan.

Hakim-hakim 9:8-9
9:8 Sekali peristiwa pohon-pohon pergi mengurapi yang akan menjadi raja atas mereka. Kata mereka kepada pohon zaitun: Jadilah raja atas kami!
9:9 Tetapi jawab pohon zaitun itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan minyakku yang dipakai untuk menghormati Allah dan manusia, dan pergi melayang di atas pohon-pohon?

Jadi pohon zaitun tidak ingin memerintah. Dia merasa cukup bahwa minyaknya telah dipakai untuk menghormati Allah dan manusia. Kalau tadi anak yang digambarkan seperti zaitun itu bersekutu pada satu meja.

Hakim-hakim 9:12-13
9:12 Lalu kata pohon-pohon itu kepada pohon anggur: Marilah, jadilah raja atas kami!
9:13 Tetapi jawab pohon anggur itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan air buah anggurku, yang menyukakan hati Allah dan manusia, dan pergi melayang di atas pohon-pohon?

Itu adalah pokok anggur yang subur di dalam rumah, mereka menyenangkan. Itu adalah pokok zaitun di sekeliling meja. Tidak ada yang merasa “saya raja atas kamu”, tidak ada isteri yang menjadi jenderal terhadap suami. Ini adalah hasil garapan dari pekerjaan Firman, Roh dan Kasih Tuhan dalam tahbisan yang benar.

Tetapi pokok anggur yang seringkali ditemukan di mana-mana, jangankan ditawari, tanpa ditawaripun pokok anggur atau isteri ini mau menjadi jenderil di dalam rumah tangga. Ini memalukan, nantinya tidak punya nilai, tidak subur di dalam rumah. Anak-anak tidak akan bisa berfellowship di dalam satu meja karena masing-masing berkata “aku yag berkuasa” tidak ada yang merendah. Bahkan bisa anak-anak menjadi raja terhadap orang tua.

Ini kesalahan yang banyak ditemukan. Kalau kita ada dalam bentuk-bentuk seperti ini, segeralah berubah karena itu bukan tahbisan dari sorga tetapi itu berangkat dari tahbisan atau pelayanan dari daging kita yang ingin dipuji, ingin dipuja dan ingin dihormat.

Mulai dari diriku, apakah isteriku subur di dalam rumah, apakah anak-anakku bagaikan pohon zaitun dalam rumah. Bahkan ini dihubungkan dengan Sion.
Mazmur 128:3-5
128:3 Isterimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu!
128:4 Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan TUHAN.
128:5 Kiranya TUHAN memberkati engkau dari Sion, supaya engkau melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu,

Itu adalah berkat Sion dan juga dikaitkan dengan Yerusalem yang menubuatkan Yerusalem Baru. Jangan kita hanya sekedar pajangan atau sekedar atribut “Yerusalem Baru” dan akhirnya tidak menjadi kenyataan.

Kalau malam ini Tuhan Yesus datang dalam peristiwa pharusia kira-kira saudara terangkat? Kira-kira saudara tertarik oleh magnet kehadiran Kristus? Ini menjadi pertanyaan bagi kita masing-masing.

Kalau dalam nikah pokok anggur adalah isteri, dalam nikah yang rohani gereja Tuhan bagaikan pokok anggur yang subur dalam rumah Tuhan. Dalam nikah yang jasmani isteri bagaikan pokok anggur yang subur di dalam rumah dan anak menjadi pokok zaitun sekeliling meja. Pokok anggur dan pokok zaitun memberikan jawaban yang sama ketika ditawari untuk menjadi raja.

Secara keseluruhan kita sidang jemaat adalah isteri Anak Domba Allah. Kalau saudara ada tujuan di sana maka tinggallah di dalam rumah Tuhan maka di sana saudara akan dipelihara dan subur. Jangan di luar rumah, jangan suka meninggalkan ibadah, jangan suka meremehkan ibadah. Di luar rumah Tuhan tidak ada pupuk di sana. Di rumah Tuhan ada pupuk yaitu ada Firman, Roh dan Kasih Tuhan yang membuat kita subur dan itu nampak dalam kerohanian kita. Itu lebih nampak lagi dengan praktek di dalam nikah. Jangan sampai terjadi hal yang tidak rohani. Kalau isteri menjadi Jenderil dalam rumah tangga berarti tidak subur, rohaninya kurus.

Secara berjemaah, secara komunitas anak-anak Tuhan, kita ini bagaikan pohon anggur. Bahkan Israel dahulu disebut bagaikan pokok anggur pilihan Tuhan.
Mazmur 80:8-10
80:8 Ya Allah semesta alam, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat.
80:9 Telah Kauambil pohon anggur dari Mesir, telah Kauhalau bangsa-bangsa, lalu Kautanam pohon itu.
80:10 Engkau telah menyediakan tempat bagi dia, maka berakarlah ia dalam-dalam dan memenuhi negeri;

Diambil dari Mesir berarti Tuhan menebus mereka. Tuhan halau bangsa-bangsa di Kanaan, bagaikan Tuhan menyediakan lahan. Lahan itu telah dibuang batu-batunya. Semua kerikil-kerikil dan batu-batu yang mengganggu akar untuk mencari makan di tanah Kanaan disingkirkan oleh Tuhan. Tetapi apa yang terjadi? Pokok anggur inilah yang disebut oleh Tuhan sebagai isteriNya, inilah yang terjadi:
Yesaya 5:1-2
5:1 Aku hendak menyanyikan nyanyian tentang kekasihku, nyanyian kekasihku tentang kebun anggurnya: Kekasihku itu mempunyai kebun anggur di lereng bukit yang subur.
5:2 Ia mencangkulnya dan membuang batu-batunya, dan menanaminya dengan pokok anggur pilihan; ia mendirikan sebuah menara jaga di tengah-tengahnya dan menggali lobang tempat memeras anggur; lalu dinantinya supaya kebun itu menghasilkan buah anggur yang baik, tetapi yang dihasilkannya ialah buah anggur yang asam.

Inilah yang dilakukan Tuhan kepada Israel dahulu. Kurang apa lagi usaha Tuhan, batu-batunya sudah disingkirkan oleh Tuhan. Batu-batu itu adalah bangsa-bangsa di tanah Kanaan itu sudah dihalau oleh Tuhan agar tanaman itu subur tidak ada gangguan. Tetapi iblis bukanlah iblis kalau tidak berupaya menggangu. Belum sampai pada pasal 54:4. Baru 22 pasal kemudian sudah berhadapan dengan tantangan yang berat. Ini yang mengganggu.

Kita juga telah diambil oleh Tuhan dari dunia Mesir ini lalu ditanam di dalam rumahNya agar kita menjadi isteri Anak Domba Allah yang subur. Tetapi awas ada musuh yang sangat luar biasa yang begitu licik dan lihai. Tidak ada manusia di dunia ini yang mengatakan bahwa ular itu tidak licik. Bahkan Alkitab mengatakan bahwa ular itu adalah binatang paling cerdik dari segala binatang.
Kejadian 3:1a
3:1a Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah.

Ular inilah yang mengganggu kebun anggurnya Tuhan. Dulu Israel diambil dari Mesir dan ditanam di Kanaan. Kita sudah diambil dari dunia dan kita ditanam di rumahnya Tuhan. Dari Yesaya pasal 5 ditambah 22 pasal, kita lihat bagaimana musuh yang luar biasa itu muncul dari laut dan dari darat. Kalau kita tidak tumbuh di dalam rumah Tuhan maka kita tidak berdaya. Yang akan muncul dari laut adalah lewiatan, itulah roh antikristus.
Yesaya 27:1
27:1 Pada waktu itu TUHAN akan melaksanakan hukuman dengan pedang-Nya yang keras, besar dan kuat atas Lewiatan, ular yang meluncur, atas Lewiatan, ular yang melingkar, dan Ia akan membunuh ular naga yang di laut.

Musuh kita yaitu iblis tidak tampil senyum-senyum saja melihat kita dan ikut bergembira dengan kita, tetapi dia tampil beringas. Dari laut ada dajal, ada lewiatan, ada ular naga. Itu adalah gambaran roh antikristus. Roh antikristus itu sudah ada sejak dahulu dan tinggal menunggu pemimpinnya dan sekarang ini sudah dekat waktunya.

Kalau mau menjadi Mempelai Wanita untuk Kristus Mempelai Laki-laki Sorga maka tumbuh suburlah di dalam gereja, tidak usah ke mana-mana.

Yang bisa menebas dan mengalahkan roh antikristus hanya pedang Firman Tuhan yang lebih tajam dari pada pedang bermata dua. Ada tiga sifat pedang itu yaitu keras, besar dan kuat. Saudara lihat penampilan ular naga itu meluncur, berarti kecepatannya luar biasa, dia tidak mau waktu terbuang-buang begitu saja. Kalau kita ini lebih banyak membuang waktu. Padahal musuh kita itu menggunakan kecepatan yang luar biasa. Iblis itu menggunakan waktu yang luar biasa cepat untuk mengganggu kita sementara kita sendiri santai-santai. Bagaimana kita bisa disifatkan sebagai isteri yang subur di dalam rumah Tuhan kalau seperti itu!

Gereja Tuhan sekarang santai-santai saja, banyak membuang-buang waktu, tidak peduli waktu, masih terikat dengan berbagai kegiatan dunia. Itu adalah siasat Firaun untuk kita banyak beban pekerjaan. Lewiatan ini adalah buaya besar. Buaya di delta sungai Nil itu adalah Firaun yang menghalang-halangi umat Tuhan beribadah.

Pertama Firaun mengatakan “silahkan beribadah di negeri ini saja, tidak usah ke mana” namun Musa berkata “tidak bisa, kami harus berjalan 3 hari jauhnya dari sini untuk beribadah. Kemudian Firaun berkata lagi “boleh kamu pergi tetapi laki-laki saja, perempuan dan anak-anak tidak usah pergi”. Kemudian dia mengatakan lagi “boleh kalian pergi semua tetapi tidak usah membawa ternak” bagaimana mau beribadah kalau tidak ada ternak. Itulah busuknya Firaun. Antikristus nabi palsu kerja sama hari-hari terakhir ini untuk menghancurkan pokok anggur supaya jangan subur dalam rumah Tuhan.

Penampilan berikutnya dari ular itu adalah melingkar. Melingkar ini menunjuk kekuatan, sekalipun tanduk rusa itu keras tetapi kalau dilingkar oleh ular maka bisa diremukkan, itu sebabnya mudah dia telan. Menghadapi ular yang melingkar ini memang terjadi peperangan.
Kejadian 3:15
3:15 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."

Ada pekerjaan saling meremukkan. Meremukkan dengan cara melingkar itu adalah pekerjaan ular. Yesus meremukkan kepala ular sebab bisa ular itu ada pada kepalanya.

Kesimpulannya di kebun anggur ini ada peperangan. Sekarang ini ada dua kekuatan yang sedang bertempur.
Yesaya 27:1-2
27:1 Pada waktu itu TUHAN akan melaksanakan hukuman dengan pedang-Nya yang keras, besar dan kuat atas Lewiatan, ular yang meluncur, atas Lewiatan, ular yang melingkar, dan Ia akan membunuh ular naga yang di laut.
27:2 Pada waktu itu akan dikatakan: "Bernyanyilah tentang kebun anggur yang elok!

Kebun anggur itu elok, tetapi musuh adalah ular yang meluncur dan ular yang melingkar itu dikalahkan oleh pedang yang keras, besar dan kuat yaitu Firman Tuhan yang kita temukan di dalam ibadah.
Yesaya 27:3
27:3 Aku, TUHAN, penjaganya; setiap saat Aku menyiraminya. Supaya jangan orang mengganggunya, siang malam Aku menjaganya;

Ini cara Tuhan menjaga, bukan hanya siang tetapi juga malam, bukan hanya malam tetapi siang. Saat kita beraktivitas Tuhan jaga, saat kita tertidur Tuhan jaga. Saat terang benderang Tuhan jaga, saat dalam kegelapan malam yaitu cobaan kita juga tetap Tuhan jaga. Dalam Maleakhi pasal 3 dikatakan Tuhan duduk-duduk menanti kapan emas itu murni, begitu emas murni keluar maka berhentilah api pembakaran dan kita meraih kemenangan dari Tuhan.

Dari pasal 27 sampai pasal 54, Tuhan langsung berkata:
Yesaya 54:5
54:5 Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.

Inilah suami dari pokok anggur, suami kita. Apalagi yang mau saya ragukan sebab Dia adalah Tuhan semesta alam, menciptakan segala-galanya. Labu ada, ubi kayu ada, pisang berapa tandan ada, apalagi yang mau saya ragukan. Itu berarti beriman dan ada perbuatan iman, prakteknya saya sebagai hamba Tuhan sepenuh tidak lagi pergi menggarap ladang.

Jadi untuk menampilkan Yesaya 54:5 dari pasal 5 yang berbicara kebun anggur, di antaranya ada gangguan. Tetapi munculnya Yesaya 54:5 membuktikan bahwa gangguan itu teratasi oleh pedang yang keras, besar dan kuat yang bisa menampilkan Mempelai Wanita Tuhan untuk Mempelai Laki-laki Sorga. Tuhan bicara tidak sekedar bicara tetapi optimis usaha Tuhan pasti berhasil. Kita harus beriman bahwa usaha Tuhan kepada kita pasti berhasil. Ini yang harus ada pada diriku sebagai hamba Tuhan.

Kalau tidak berhasil apa akibatnya?
Yesaya 5:1
5:1 Aku hendak menyanyikan nyanyian tentang kekasihku, nyanyian kekasihku tentang kebun anggurnya: Kekasihku itu mempunyai kebun anggur di lereng bukit yang subur.

Di lereng itu memang tempat subur tetapi di situ juga dekat dengan babi yang menunjuk kenajisan. Makanya kenajisan itu harus dibersihkan oleh Tuhan. Karena itu sangat berbahaya. Waktu Yesus mengusir setan di Gadara, iblis itu meminta izin untuk masuk pada babi-babi yang ada di lereng gunung.
Markus 5:11
5:11 Adalah di sana di lereng bukit sejumlah besar babi sedang mencari makan,

Yesaya 5:2
5:2 Ia mencangkulnya dan membuang batu-batunya, dan menanaminya dengan pokok anggur pilihan; ia mendirikan sebuah menara jaga di tengah-tengahnya dan menggali lobang tempat memeras anggur; lalu dinantinya supaya kebun itu menghasilkan buah anggur yang baik, tetapi yang dihasilkannya ialah buah anggur yang asam.

Semua sudah diupayakan. Kerja keras Tuhan demi kebun anggurNya luar biasa. Jam 6, jam 9, jam 12, jam 3 sore dan jam 5 sore Dia keluar mencari pekerja, itu perhatian Tuhan terhadap kebun anggurNya.

Buah anggur yang asam itu membuat muka yang makan bengkok. Artinya buah anggur yang asam di sini, maksud Tuhan membawa mereka di tempat yang paling aman, yang subur, yang sudah dibersihkan Tuhan semuanya, supaya tetap ada kedamaian dalam diri mereka satu dengan yang lain dan juga tetap ada damai dengan Tuhan. Sebab kalau tidak ada damai makanya muka bengkok. Coba lihat orang yang tidak senang pada orang lain, ketika mereka bertemu mukanya bengkok. Ini yang tidak Tuhan inginkan.

Zakharia 8:12
8:12 melainkan Aku akan menabur damai sejahtera. Maka pohon anggur akan memberi buahnya dan tanah akan memberi hasilnya dan langit akan memberi air embunnya. Aku akan memberi semuanya itu kepada sisa-sisa bangsa ini sebagai miliknya.

Israel yang sisa ini kena mengena dengan akhir zaman. Jadi di akhir zaman ini yang Tuhan cari adalah pohon anggur yang ada hubungannya dengan damai sejahtera dalam nikah dan rumah tangga, dalam berjemaah sebagai anggota Tubuh Kristus.

Yesaya 5:3
5:3 Maka sekarang, hai penduduk Yerusalem, dan orang Yehuda, adililah antara Aku dan kebun anggur-Ku itu.

Sampai Tuhan minta diadili antara diriNya dengan pokok anggurNya. Rohani pokok anggur ini tidak subur.

Yesaya 5:4
5:4 Apatah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur-Ku itu, yang belum Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam?

Coba bayangkan kalau isteri seperti ini, mukanya selalu bengkok kalau melihat suami. Coba bagaimana kalau muka jemaat selalu bengkok bila bertemu dengan Tuhan di dalam ibadah/ bertemu dengan gembala selalu muka bengkok.

Yesaya 5:5
5:5 Maka sekarang, Aku mau memberitahukan kepadamu apa yang hendak Kulakukan kepada kebun anggur-Ku itu: Aku akan menebang pagar durinya, sehingga kebun itu dimakan habis, dan melanda temboknya, sehingga kebun itu diinjak-injak;

Dikatakan yang masuk menginjak-injak ini adalah binatang hutan.
Yesaya 5:6
5:6 Aku akan membuatnya ditumbuhi semak-semak, tidak dirantingi dan tidak disiangi, sehingga tumbuh puteri malu dan rumput; Aku akan memerintahkan awan-awan, supaya jangan diturunkannya hujan ke atasnya.

Kalau ada puteri malu dan semak-semak tumbuh maka itu hanya tempat bersekutu jin-jin dan serigala-serigala. Kalau awan tidak menurunkan hujan berarti tidak ada pelayanan hamba Tuhan lagi yang ada muatan air. Sebab awan-awan itu menubuatkan hamba-hamba Tuhan. Ada hamba Tuhan yang bagaikan awan kelihatan putih tetapi tidak ada muatan air, ada hamba Tuhan yang muatan airnya banyak sehingga bisa menurunkan hujan. Bila hujan turun maka dua akibat yang akan terjadi yaitu pukulan bagi bumi dan kasih setia Allah bagi umat Tuhan. Di sini awan ditahan oleh Tuhan tidak menurunkan hujan ke atasnya, kasihan gereja Tuhan kalau seperti ini.

Yesaya 5:7
5:7 Sebab kebun anggur TUHAN semesta alam ialah kaum Israel, dan orang Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaran-Nya; dinanti-Nya keadilan, tetapi hanya ada kelaliman, dinanti-Nya kebenaran tetapi hanya ada keonaran.

Hosea 4:1-3
4:1 Dengarlah firman TUHAN, hai orang Israel, sebab TUHAN mempunyai perkara dengan penduduk negeri ini, sebab tidak ada kesetiaan dan tidak ada kasih, dan tidak ada pengenalan akan Allah di negeri ini.
4:2 Hanya mengutuk, berbohong, membunuh, mencuri, berzinah, melakukan kekerasan dan penumpahan darah menyusul penumpahan darah.
4:3 Sebab itu negeri ini akan berkabung, dan seluruh penduduknya akan merana; juga binatang-binatang di padang dan burung-burung di udara, bahkan ikan-ikan di laut akan mati lenyap.

Ini jangan sampai terjadi dalam kehidupanku dan kehidupan saudara.

Yesaya 5:8
5:8 Celakalah mereka yang menyerobot rumah demi rumah dan mencekau ladang demi ladang, sehingga tidak ada lagi tempat bagi orang lain dan hanya kamu sendiri yang tinggal di dalam negeri!

Ini adalah sifat lalim, sifat egois. Yang Tuhan rindukan dari diri kita adalah keadilan dan kebenaran serta kesucian dan melawan kelaliman, kejahatan dan kecemaran. Ini yang Tuhan ingin temukan dari gerejaNya yang digambarkan bagaikan isteriNya yang dinubuatkan bagaikan pokok anggur yang mestinya subur dalam rumah Tuhan. Ini yang Tuhan cari dari kehidupan saya dan saudara.

Jerih payah Tuhan ini pasti berhasil. Termasuk pada kita bangsa kafir. Jam 6 Tuhan keluar adalah untuk Israel yang masih ada. Jam 9, 12 dan 3 itu untuk domba yang sudah hilang namun masih dicari Tuhan. Kemudian yang 1 jam itu bagian untuk kita bangsa kafir yaitu jam 5.
Untuk kita bangsa kafir bagaimana? 1 jam ini adalah kekuatan untuk menghadapi salib sengsara di depan. Dulu 1 jam Yesus minta kepada Petrus, Yohanes dan Yakobus yang hanya sepelempar batu jauhnya dari Yesus. Yang 8 murid ada di pintu gerbang, itu tidak disinggung-singgung oleh Tuhan. Dan tidak ditahu keadaannya bagaimana. Yang ditahu mereka sudah lari, termasuk Petrus, Yohanes, Yakobus juga lari, bahkan Yohanes lari dengan telanjang.

Diminta berdoa 1 jam karena ini kekuatan untuk menghadapi cobaan yang berat di depan. Untuk kita doa selama 1 jam supaya kita terhindar dari siksaan yang paling berat yang dikatakan tempo 1 jam, sampai tiga kali disebut.

Kita berhadapan dengan sengsara besar di depan ini. Kalau kita tidak pasrah kepada Tuhan dan rohani kita malah tidur maka kita tidak bisa mengelak.
Wahyu 18:10
18:10 Mereka akan berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya dan mereka akan berkata: "Celaka, celaka engkau, hai kota yang besar, Babel, hai kota yang kuat, sebab dalam satu jam saja sudah berlangsung penghakimanmu!"

Siapa mereka ini?
Wahyu 18:9
18:9 Dan raja-raja di bumi, yang telah berbuat cabul dan hidup dalam kelimpahan dengan dia, akan menangisi dan meratapinya, apabila mereka melihat asap api yang membakarnya.

Sebenarnya kalau kita bisa membakar daging kita dari sekarang lewat doa penyembahan dan penyerahan diri maka kita tidak akan menghadapi seperti ini. Tetapi kita tidak tahu berserah diri, malas beribadah dan menyembah!

Kita bangsa kafir diminta oleh Tuhan bekerja pada jam 5 dan jam 6 terima upah. Tetapi kalau kita tidak bisa menggunakan waktu 1 jam maka akan bernasib seperti ini. Asap api membakar dalam tempo 1 jam. Siapakah mereka?
Wahyu 18:16
18:16 mereka berkata: "Celaka, celaka, kota besar, yang berpakaian lenan halus, dan kain ungu dan kain kirmizi, dan yang dihiasi dengan emas, dan permata dan mutiara, sebab dalam satu jam saja kekayaan sebanyak itu sudah binasa."

Ini adalah orang-orang nomor 1 di dunia ini, raja-raja, pengusaha-pengusaha yang tidak tahu menyembah mereka juga dilibas Tuhan.

Wahyu 18:19
18:19 Dan mereka menghamburkan debu ke atas kepala mereka dan berseru, sambil menangis dan meratap, katanya: "Celaka, celaka, kota besar, yang olehnya semua orang, yang mempunyai kapal di laut, telah menjadi kaya oleh barangnya yang mahal, sebab dalam satu jam saja ia sudah binasa.

Ini orang-orang yang suka bersenang-senang saja yakni suka berpelesir.

Tuhan punya kerinduan hati kepada kita bangsa kafir agar kita tidak kena libas hal ini. Manfaatkan waktu 1 jam menyembah Tuhan. Tujuan Tuhan agar kita terhindar dari kesusahan besar ini.

Ayat 10 adalah pucuk pimpinan di dunia ini, ayat 16 adalah para pengusaha di dunia ini, kemudian ayat 19 adalah orang yang suka bersenang-senang. Semuanya kena hukuman Tuhan.

Kita lihat bagaimana Tuhan mengupayakan kebun anggur, mari kita hargai. Terima kasih Tuhan buat perhatianMu kepada kami kebun anggur. Kami Engkau jadikan bagaikan kebun anggur di dalam rumahmu. Anak-anak berfellowship dalam satu meja, ibu pokok anggur yang subur, maka menyinarkan sinar terang benderang yang luar biasa.

Kalau gereja Tuhan bagaikan ibu, bagaikan Mempelai Wanita maka juga akan menyinarkan Sekhina Gloria di dalam rumah Tuhan. Sebab Sekhina Gloria di dalam ruang maha suci tidak nampak di luar dan hanya nampak di dalam. Itulah kemuliaan spesial yang diberikan Tuhan kepada Mempelai Wanita. Ini adalah janji Tuhan di akhir zaman ini bagiku dan bagi saudara. Kita adalah orang yang sisa bagaikan Israel yang sisa, itu menunjukkan soal waktu. Kita berada pada waktu yang sisa di ujung akhir zaman.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar