20170803

Kebaktian PA Kitab Yehezkiel, Kamis 3 Agustus 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yehezkiel 3:8-15
3:8 Lihat, Aku meneguhkan hatimu melawan mereka yang berkepala batu dan membajakan semangatmu melawan ketegaran hati mereka.
3:9 Seperti batu intan, yang lebih keras dari pada batu Kuteguhkan hatimu; janganlah takut kepada mereka dan janganlah gentar melihat mukanya, sebab mereka adalah kaum pemberontak."
3:10 Selanjutnya firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, perhatikanlah segala perkataan-Ku yang akan Kufirmankan kepadamu dan berikanlah telingamu kepadanya.
3:11 Mari, pergilah dan temuilah orang-orang buangan, teman sebangsamu, berbicaralah kepada mereka dan katakanlah: Beginilah firman Tuhan ALLAH; baik mereka mau mendengarkan atau tidak."
3:12 Maka Roh itu mengangkat aku, dan aku mendengar di belakangku suatu suara gemuruh yang besar, tatkala kemuliaan Allah naik ke atas dari tempatnya,
3:13 yakni suara dari sayap-sayap makhluk-makhluk hidup yang menggesek satu sama lain, dan di samping itu suara gemertak dari roda-roda, suatu suara gemuruh yang besar.
3:14 Dan Roh itu mengangkat dan membawa aku, dan aku pergi dengan hati panas dan dengan perasaan pahit, karena kekuasaan TUHAN memaksa aku dengan sangat.
3:15 Demikianlah aku datang kepada orang-orang buangan yang tinggal di tepi sungai Kebar di Tel-Abib dan di sana aku duduk tertegun di tengah-tengah mereka selama tujuh hari.

Ini pelajaran bagi kita umat Tuhan yang hidup di penghujung akhir zaman ini, agar kita gereja Tuhan jangan sampai ditemukan oleh Tuhan seperti bangsanya Yehezkiel. Kemudian Tuhan perbandingkan dengan bangsa yang bukan bangsa Yehezkiel yang disebut bangsa yang berat lidah. Artinya bangsa yang tidak tahu memuji Tuhan karena tidak mengenal Tuhan. Itu pengertian bangsa yang berat lidah yaitu bangsa kafir.

Tuhan berikan perbandingan, kalau bangsa yang berat lidah ini mendapat berita seperti yang diterima oleh orang Israel, Tuhan sudah melihat dengan pengetahuan Tuhan yang tidak terbatas itu, bahwa bangsa ini pasti akan menerima.

Bagi Yehezkiel ada sesuatu yang perlu dia sikapi, dalam bahasa Tuhan ini menunjukkan kepada Yehezkiel “kalau engkau ditolak sama dengan menolak Aku. Akan ada yang menerima engkau dan juga berarti menerima Tuhan”. Itu yang dimaksudkan oleh Tuhan. Ini juga ajaran kepada kita.

Tuhan itu memprioritaskan orang Israel. Dalam Matius 10:5-6 kita sudah mendengar, juga dalam Matius 15:24. Bukti Tuhan memprioritaskan adalah:
Matius 13:46
13:46 Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu."

Yehezkiel telah Tuhan atur hatinya seperti batu intan, karena dia menghadapi bangsa Israel yang hatinya seperti batu amril.
Zakharia 7:12
7:12 Mereka membuat hati mereka keras seperti batu amril, supaya jangan mendengar pengajaran dan firman yang disampaikan TUHAN semesta alam melalui roh-Nya dengan perantaraan para nabi yang dahulu. Oleh sebab itu datang murka yang hebat dari pada TUHAN.

Betapa kepala batu dan keras hatinya orang Israel yang tahu persis mujizat kelepasan nenek moyang mereka dari Mesir, itu tidak bisa disangkali. Tetapi saudara lihat kekerasan hati mereka ini. Kekerasan hati orang Israel ini diceritakan dalam Yehezkiel 3:7-9. Ayat 7 Tuhan memprioritaskan mereka dan ayat 8-9 adalah kekerasan hati mereka.

Dalam Yehezkiel 7:11, kita lihat sikap Israel benar-benar keterlaluan. Sikap ini Tuhan perlihatkan kepada kita agar jangan kita memiliki karakter seperti itu. Sebab kalau kita memiliki karakter seperti itu maka akan Tuhan ganti dengan orang lain.

Begitu rupa pergumulan hamba Tuhan buat bangsa ini. Membuktikan sampai pada zaman  para rasul, Israel mendapat perhatian yang serius dari Tuhan. Ini adalah peduli Tuhan kepada Israel. Artinya orang yang yang pertama ditemui Tuhan, rasanya Tuhan tidak mau melepaskan. Tetapi terpergantung orang itu.
Roma 9:1-4
9:1 Aku mengatakan kebenaran dalam Kristus, aku tidak berdusta. Suara hatiku turut bersaksi dalam Roh Kudus,
9:2 bahwa aku sangat berdukacita dan selalu bersedih hati.
9:3 Bahkan, aku mau terkutuk dan terpisah dari Kristus demi saudara-saudaraku, kaum sebangsaku secara jasmani.
9:4 Sebab mereka adalah orang Israel, mereka telah diangkat menjadi anak, dan mereka telah menerima kemuliaan, dan perjanjian-perjanjian, dan hukum Taurat, dan ibadah, dan janji-janji.

Kita ini tinggal ikut dari belakang. Ini pelajaran bagiku dan bagi saudara, bagi orang yang ditemui pertama oleh Tuhan, Tuhan berupaya agar jangan orang itu sampai lepas. Sekalipun sudah berulah, masih Tuhan kejar. Sebabnya kita yang sudah duluan, jangan sampai mengikuti cara bangsa Israel ini. Kalau toh sekarang kita masih dikejar, walaupun ada kata hati dan ada pemikiran-pemikiran seperti mau undur dan meninggalkan, rasanya berat, pedih, sakit daging kita untuk mempraktekkan Firman Tuhan, kalau masih ada suara Firman datang kepada kita berarti keseriusan hati Tuhan belum pudar kepada saya dan saudara.

Di mana pertemuan Yehezkiel dengan orang sebangsanya?
Yehezkiel 3:15
3:15 Demikianlah aku datang kepada orang-orang buangan yang tinggal di tepi sungai Kebar di Tel-Abib dan di sana aku duduk tertegun di tengah-tengah mereka selama tujuh hari.

Ketika Yehezkiel menemui orang sebangsanya sampai membuat dia tertegun tujuh hari. Bagaimana perasaan hamba Tuhan ini melihat wajah-wajah yang sebenarnya Tuhan mengasihi mereka tetapi mereka tidak mengerti kasih Tuhan.

Yehezkiel melihat wajah-wajah ini tergambar kekerasan hati, kepala batu, hati keras.
Yesaya 48:4
48:4 Oleh karena Aku tahu, bahwa engkau tegar tengkuk, keras kepala dan berkepala batu,

Keadaan Israel yang seperti inilah yang membuat Yehezkiel tertegun. Lokasi pertemuan mereka itu di tepi sungai Kebar. Ini untuk kedua kali Alkitab dalam kitab Yehezkiel ini menceritakan tentang sungai Kebar.

Yehezkiel 1:3
1:3 datanglah firman TUHAN kepada imam Yehezkiel, anak Busi, di negeri orang Kasdim di tepi sungai Kebar, dan di sana kekuasaan TUHAN meliputi dia.

Pertama Tuhan bertemu dengan Yehezkiel di tepi sungai Kebar. Kebar artinya besar dan luas. Jadi pertemuan pertama Yehezkiel dengan Tuhan adalah di tempat yang besar. Ini menunjuk kemurahan Tuhan yang besar kepada hamba Tuhan ini. Walaupun harus menghadapi banyak tantangan tetapi dia lebih dahulu melihat dan menikmati kemurahan Tuhan yang besar. Bagaimana mau menyatakan kemurahan Tuhan yang besar kepada umat Tuhan kalau dia sendiri tidak nikmati dan tidak mengalami.

Kedua kali Yehezkiel bertemu dengan orang Israel di tepi sungai Kebar. Berarti Yehezkiel membawa kelimpahan kemurahan Tuhan kepada orang Israel. Tetapi dia melihat wajah-wajah orang sebangsanya ini, bagaimana sebenarnya tanggapan mereka.

Di katakan mereka ada di Tel-Abib. Tel-Abib ini adalah bukit di mana bulir-bulir gandum begitu bernas. Jadi sebenarnya lokasi pertemuan hamba Tuhan dengan umat Tuhan yang kepala batu ini, membawa kasih Tuhan yang limpah bagaikan bulir-bulir gandum yang bernas/ yang berisi. Ini tujuan Tuhan.

Tetapi sangat disayangkan ini yang terjadi:
Yehezkiel 3:11
3:11 Mari, pergilah dan temuilah orang-orang buangan, teman sebangsamu, berbicaralah kepada mereka dan katakanlah: Beginilah firman Tuhan ALLAH; baik mereka mau mendengarkan atau tidak."

Berarti tawaran Tuhan dalam kelimpahan kemurahannya yang tampil bagaikan bulir-bulir gandum itu tidak dipaksakan, mau menerima silahkan mau menolak silahkan. Tetapi bukan berarti tanpa akibat, kalau ditolak maka Tuhan akan beralih kepada bangsa yang berat lidah, berarti bangsa yang tadinya tidak tahu memuji Tuhan dan tidak mengenal Tuhan. Dan itu memang benar terajadi.
Roma 11:21
11:21 Sebab kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan kamu.

Mengapa Israel diprioritaskan Tuhan? Sebab mereka adalah cabang yang asli, makanya tidak Tuhan buang selama-lamanya. Karena mereka mengeraskan hati maka Tuhan potong dan diganti dengan kita yang sebenarnya tidak masuk dalam hitungan.

Roma 11:22
11:22 Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamu pun akan dipotong juga.

Perhatikan Kebar, perhatikan Tel-Abib, itu adalah kemurahan Tuhan yang besar. Karena Tuhan tampil kepada orang Israel melalui nabi Yehezkiel dan mereka tetap menolak maka Yehezkiel berjumpa lagi dengan Tuhan di tepi sungai Kebar dan Tuhan katakan “Aku akan membuat engkau bisu”. Jadi kalau menolak kemurahan Tuhan yang besar maka Tuhan akan membuat bisu, berarti sekalipun pergi gereja tetapi tidak akan ada pembukaan mulut, tidak ada pembukaan rahasia Firman. Itu berarti sudah tidak mendapatkan kemurahan Tuhan. Itu sebabnya jangan kita melangkah pada persekutuan yang tidak ada pembukaan rahasia Firman.

Roma 11:23
11:23 Tetapi mereka pun akan dicangkokkan kembali, jika mereka tidak tetap dalam ketidakpercayaan mereka, sebab Allah berkuasa untuk mencangkokkan mereka kembali.

Akhirnya Israel yang pertama ditemui itu kembali dicangkok karena kita yang berulah lagi. Sebenarnya kita lebih lagi dari mereka sebab kita telah mendapatkan bukit yang penuh dengan bulir-bulir gandum yang menunjuk pembukaan rahasia Firman.

Roma 11:24
11:24 Sebab jika kamu telah dipotong sebagai cabang dari pohon zaitun liar, dan bertentangan dengan keadaanmu itu kamu telah dicangkokkan pada pohon zaitun sejati, terlebih lagi mereka ini, yang menurut asal mereka akan dicangkokkan pada pohon zaitun mereka sendiri.

Mereka kembali tetapi tinggal yang sisa. Karena Israel ini sudah ditemui oleh Tuhan melalui hamba Tuhan di Kebar dan di Tel-Abib namun berkeras hati, akhirnya dalam pertemuan Yehezkiel di tepi sungai Kebar dengan Tuhan, Tuhan membuat dia bisu. Kasihan umat sebab tidak mendapatkan lagi pelayanan Firman.
Yehezkiel 3:22-23
3:22 Maka di sana kekuasaan TUHAN meliputi aku dan Ia berfirman kepadaku: "Bangunlah dan pergilah ke lembah, di sana Aku akan berbicara dengan engkau."
3:23 Aku bangun dan pergi ke lembah; sesungguhnya di sana kelihatan kemuliaan TUHAN seperti kemuliaan yang telah kulihat di tepi sungai Kebar, dan aku sujud.

Ini pengalaman ketiga nabi Yehezkiel di sungai Kebar bertemu dengan Tuhan.
Yehezkiel 3:24-26
3:24 Tetapi masuklah Roh ke dalam aku dan ditegakkannya aku, lalu Ia berbicara dengan aku, kata-Nya: "Pergilah pulang, kurunglah dirimu di dalam rumahmu.
3:25 Dan engkau, anak manusia, sesungguhnya, engkau akan diikat dengan tali dan akan dibelenggu, sehingga engkau tidak bisa keluar masuk di tengah-tengah mereka.
3:26 Dan Aku akan membuat lidahmu melekat pada langit-langitmu, sehingga engkau menjadi bisu dan tidak akan menempelak mereka, sebab mereka adalah kaum pemberontak.

Karena tidak mau menerima ajaran Tuhan maka hamba Tuhan seperti terbelenggu. Artinya tidak ada lagi pelayanan yang normal dari hamba Tuhan. Mereka hanya mendapatkan pelayanan yang abnormal. Ini pelajaran bagi kita, kalau sudah mendapat pelayanan Tuhan sekarang ini tetapi tidak mau mendengar akhirnya nanti akan pergi kepada pelayanan yang abnormal. Abnormal di sini artinya tidak ada pembukaan rahasia Firman Tuhan. Jangan sampai kita jatuh di tempat pelayanan tetapi pelayanan bisu (tidak ada pembukaan rahasia Firman Allah).

Yehezkiel 3:27
3:27 Tetapi kalau Aku berbicara dengan engkau, Aku akan membuka mulutmu dan engkau akan mengatakan kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH. Orang yang mau mendengar, biarlah ia mendengar; dan orang yang mau membiarkan, baiklah membiarkan, sebab mereka adalah kaum pemberontak."

Kalau sudah seperti ini, berarti telah dibiarkan oleh Tuhan.

Yehezkiel tertegun selama 7 hari. Angka 7 adalah angka akhir zaman, angka perhentian dan angka kesempurnaa. Waktunya adalah sekarang ini. Saya sebagai hamba Tuhan tertegun kalau menyaksikan dan melihat orang-orang yang berkomentar “ini pekerjaan keras!” ini ngeri. Padahal pengajaran inilah kasih Tuhan secara penuh untuk menyelamatkan kehidupannya agar luput dari sengsara yang besar (aniaya antikrist).

Hati Yehezkiel dibuat keras seperti batu intan karena dia akan melawan orang yang hatinya seperti batu intan. Ada tiga sikap orang Israel di sini:
Zakharia 7:11
7:11 Tetapi mereka 1tidak mau menghiraukan, 2dilintangkannya bahunya untuk melawan dan 3ditulikannya telinganya supaya jangan mendengar.

Melintangkan bahu berarti menantang. Kalau Tuhan menemukan sikap yang menulikan telinga ini maka Tuhan juga akan membuat mulut hamba Tuhan bisu, artinya tidak ada lagi suara dari sorga untuk diterima oleh hamba Tuhan sehingga hamba Tuhan tidak ada lagi pembukaan rahasia Firman dan yang dia sampaikan berangkat dari akalnya.
Zakharia 7:12
7:12 Mereka membuat hati mereka keras seperti batu amril, supaya jangan mendengar pengajaran dan firman yang disampaikan TUHAN semesta alam melalui roh-Nya dengan perantaraan para nabi yang dahulu. Oleh sebab itu datang murka yang hebat dari pada TUHAN.

Zakharia 7:12 (Terjemahan Lama)
7:12 Dan dikeraskannya hatinya seperti batu intan, supaya jangan didengarnya akan hukum dan segala firman yang disampaikan Tuhan serwa sekalian alam kepadanya oleh Roh-Nya dan oleh segala nabi yang dahulu itu; maka sebab itu berbangkitlah kehangatan murka dari pada pihak Tuhan serwa sekalian alam.

Jadi bukan tanpa resiko, resikonya berat sekali, ada hukuman yang berat. Kalau hati mereka sudah seperti batu intan, ini gejala Yeremia 17:1.
Yeremia 17:1
17:1 "Dosa Yehuda telah tertulis dengan pena besi, yang matanya dari intan, terukir pada loh hati mereka dan pada tanduk-tanduk mezbah mereka

Ibadah tidak punya nilai lagi karena dalam ibadah itu yang tertampak adalah dosa, yang dilakukan adalah dosa sehingga tidak ada nilai lagi. Kita beribadah ada nilai yaitu supaya menjadi Mempelai Wanita untuk Kristus Yesus.

Yehezkiel 3:10
3:10 Selanjutnya firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, perhatikanlah segala perkataan-Ku yang akan Kufirmankan kepadamu dan berikanlah telingamu kepadanya.

Yehezkiel harus memperhatikan suara Tuhan walaupun umat Tuhan tidak memperhatikan. Sebab satu saat akan dikirim kepada umat manusia yang bisa menerima yaitu yang berat lidah. Kalau dia tidak memperhatikan perkataan Tuhan maka nanti dia tidak ada teladan dalam perkataan. Teladannya adalah Firman.
I Timotius 4:12
4:12 Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.

Kalau hamba Tuhan ini memperhatikan perkataan Tuhan maka akan ada teladan dalam perkataan dan dia dengan orang yang digembalakan itu selamat.

Pertama dia menjadi teladan dalam perkataan. Bagaimana bisa menjadi teladan dalam perkataan kalau dia tidak bisa menerima perkataan Tuhan. Jangan kita ukur teladan dalam perkataan dengan bicara sangat santun sebab dunia bisa seperti itu tetapi tanpa Firman. Teladan dalam perkataan itu artinya ada Firman.

Teladan dalam perkataan itu ada 4 poin artinya :
1.      Dapat membedakan antara. Jadi Timotius harus mendengar Firman dan dia harus berbicara sesuai perkataan Firman. Berarti dapat membedakan perkataan Firman atau bukan. Perkataan Firman dalam hal tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu

2.      Mengenal dengan benar sehingga dapat mengatur. Bagaimana dia bisa mengatur kalau dia tidak mendengar dengan benar perkataan Tuhan. Yang benar yang harus kami suka dengar yaitu kebenaran Firman, sehingga dengan kebenaran Firman mudah untuk mengatur.

Kalau saya tidak mendengar dengan benar maka sulit saya untuk mengatur. Kalau saya mengatur dengan akal saya maka akan mendapatkan benturan sehingga hancurlah yang mengatur dan yang diatur.

3.      Mengetahui dengan tepat.

4.      Ada saat berdiam dan ada saat berbicara.

I Timotius 4:13-15
4:13 Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar.
4:14 Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua.
4:15 Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang.

Inilah orang yang memperhatikan perkataan Tuhan. Ini status kami hamba Tuhan, kalau tidak seperti ini gawat.
I Timotius 4:16
4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

Kalau kita pergi kepada pelayan Tuhan yang bisu apakah kita mau selamat? Tidak mungkin! Tanpa pembukaan rahasia Firman Tuhan kita tidak akan bisa melihat jalan, gelap gulita di depan. Tetapi dengan pembukaan rahasia Firman Tuhan maka itu adalah pembuka jalan bagi kita.

Kalau sekarang kita meninggal maka kita selamat. Tetapi bagaimana di depan ini, apakah kita lolos masuk dalam penyingkiran gereja Tuhan atau masuk dalam aniaya antikristus.

Tuhan tidak salah arah, untuk Yehezkiel menemui umat Tuhan, Tuhan temui di tepi sungai Kebar di Tel-Abib. Artinya Yehezkiel membawa kemurahan Tuhan yang besar dan dibuktikan dengan bulir-bulir gandum yang berisi. Gawat kalau kita hanya menjadi bulir gandum yang tidak berisi. Bulir gandum yang tidak berisi itu banyak gerakkan tetapi tidak ada isinya.
Kejadian 41:5-7
41:5 Setelah itu tertidur pulalah ia dan bermimpi kedua kalinya: Tampak timbul dari satu tangkai tujuh bulir gandum yang bernas dan baik.
41:6 Tetapi kemudian tampaklah juga tumbuh tujuh bulir gandum yang kurus dan layu oleh angin timur.
41:7 Bulir yang kurus itu menelan ketujuh bulir yang bernas dan berisi tadi. Lalu terjagalah Firaun. Agaknya ia bermimpi!

Ini mimpi yang kedua. Mimpi yang pertama ada tujuh lembu gemuk dan tujuh lembu kurus. Tetapi lembu kurus ini banyak gerakkan dan menelan tujuh lembu gemuk. Lembu ini menunjuk pelayan-pelayan Tuhan.

Tujuh menunjuk akhir zaman ini. Ada lembu tambun dan ada lembu kurus. Yang tambun imbangannya gandum yang bernas yang kurus imbangannya adalah gandum yang tidak berisi. Jadi ada dua model pelayan Tuhan di akhir zaman ini.

Amsal 14:4
14:4 Kalau tidak ada lembu, juga tidak ada gandum, tetapi dengan kekuatan sapi banyaklah hasil.

Lembu itu adalah hamba Tuhan.
I Korintus 9:9-10
9:9 Sebab dalam hukum Musa ada tertulis: "Janganlah engkau memberangus mulut lembu yang sedang mengirik!" Lembukah yang Allah perhatikan?
9:10 Atau kitakah yang Ia maksudkan? Ya, untuk kitalah hal ini ditulis, yaitu pembajak harus membajak dalam pengharapan dan pengirik harus mengirik dalam pengharapan untuk memperoleh bagiannya.

Akhir zaman ini ada dua model pelayanan. Lembu yang kurus banyak goyangnya dan hasilnya gandum yang kurus. Sasaran yang suka dia ganggu dan usik adalah lembu yang gemuk dan gandum yang ada isi.

Makanya menentukan lembu yang bagaimana yang bisa menjamin kita dengan gandum. Hasil dari lembu yang gemuk yaitu gandum yang berisi sehingga loloslah Yusuf bersama keluarganya dan juga seluruh Mesir dari bencana kelaparan.

Yehezkiel pasal 3 ini mengajar kami hamba Tuhan. Jangan sampai kami tidak mau disuruh memperhatikan perkataan Tuhan. Terlebih dahulu hamba Tuhan harus memperhatikan perkataan Tuhan baru menemui jemaat. Kalau tidak memperhatikan perkataan Tuhan maka nanti perkataannya juga kosong, yang dia sampaikan hanya ilmu pengetahuan.

Jangan sampai kita menjadi Kristen yang berangan-angan pak menung. Pikirnya mau selamat padahal setan besar yang dia temui. Hal ini jangan terjadi pada kita. Hargai lawatan Tuhan pada kita sore ini.

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar