20170802

Kebaktian PA Yeremia, Rabu 2 Agustus 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yeremia 3:14-15
3:14 Kembalilah, hai anak-anak yang murtad, demikianlah firman TUHAN, karena Aku telah menjadi tuan atas kamu! Aku akan mengambil kamu, seorang dari setiap kota dan dua orang dari setiap keluarga, dan akan membawa kamu ke Sion.
3:15 Aku akan mengangkat bagimu gembala-gembala yang sesuai dengan hati-Ku; mereka akan menggembalakan kamu dengan pengetahuan dan pengertian.

Di sini untuk kedua kalinya dalam pasal ini Tuhan menghimbau supaya umat Tuhan kembali kepada Tuhan. Ini membuktikan kesetiaan Tuhan, yang pertama:
Yeremia 3:12
3:12 Pergilah menyerukan perkataan-perkataan ini ke utara, katakanlah: Kembalilah, hai Israel, perempuan murtad, demikianlah firman TUHAN. Muka-Ku tidak akan muram terhadap kamu, sebab Aku ini murah hati, demikianlah firman TUHAN, tidak akan murka untuk selama-lamanya.

Pada himbauan yang pertama, status yang menghimbau adalah suami dan yang dihimbau adalah isteri. Pada himbauan yang kedua status yang menghimbau adalah tuan dan yang dihimbau adalah anak-anaknya.

Kita lihat pertama sebagai suami, berarti Tuhan sebagai Kepala. Himbauan itu datang kepada isteri yang telah menyeleweng yaitu Israel dan Yehuda. Tuhan sedia menawarkan lewat kesetiaanNya menanti, agar isteriNya yang sudah menyeleweng itu yaitu Israel dan Yehuda kembali satu dengan suami atau kepala.

Pada himbauan kedua yang dihimbau adalah anak-anak. Berarti status Tuhan di situ adalah Bapa dan sekaligus Tuan. Ini adalah kesetiaan Bapa terhadap anak yang sudah murtad dan durhaka. Dia tetap setia menanti kapan anaknya kembali. Contoh anak bungsu yang hilang.

Dalam kapasitas sebagai Suami Dia menanti kapan isteriNya yang sudah menyeleweng itu kembali. Ini mencerminkan kepada kita bahwa Tuhan itu tidak ada tandinganNya dalam hal kesetiaan. Tetapi kalau tidak dihiraukan maka apa boleh buat, kesetiaan itu dicabut dan hukuman dijatuhkan kepada yang dihimbau tetapi tidak mau kembali.

Untuk kita sekarang mari kita manfaatkan kesetiaan dan kesabaran Tuhan menanti kita kembali. Jangan tunggu kesetiaan atau kesabarannya sirna dan pupus. Kalau itu sudah terjadi maka itu berarti bencana menjadi bagian dari kehidupan yang tidak mau memanfaatkan kebaikan dan kesetiaan Tuhan kepadanya.

Pertama kita lihat kesetiaan Tuhan dalam status suami. Tuhan adalah suami yang luar biasa. Sekalipun isteriNya sudah menyeleweng, tetapi Dia tidak segera menghukum dan masih setia menanti. Ini pembelajaran bagi kita dalam nikah. Israel digambarkan sebagai isteriNya Tuhan yang telah menyeleweng dihimbau untuk kembali. Tuhan suami yang begitu jempolan, menanti dengan setia dan sabar (teladan bagi suami-suami).

Andaikata suami-suami di sini menemukan isteri seperti Israel ini, kira-kira saudara masih bisa mempraktekkan seperti Tuhan? Bagaimana sikap kita?. Di sini mengajar kita, sejahat bagaimanapun isteri kita, adakah kita mengulurkan tangan untuk menyambut dia kembali. Atau seperti bahasa orang modero “ngana masih di halaman penggantinya sudah ada” banyak kali yang terjadi seperti ini. Itu bukan suami! Bagaimana mau meneladani Ilahi kalau seperti itu. Padahal kita mau diajak, dibimbing, diarah sampai sifat Ilahi itu benar-benar menjadi permanent dalam diri kita= ini yang namanya kasih Agape.

Jangankan menyeleweng dalam soal seperti Israel ini, coba kemungkinan isterimu teledor dan ada satu kesalahan yang tidak bisa saudara terima, bisakah saudara maafkan atau langsung menghunus pedang. Kita tidak menyaksikan Tuhan seperti itu, walaupun kelak pedang yang bagaikan petir itu akan menyambar di mana-mana, tetapi itu adalah pedang antikristus.

Sekarang ini banyak yang sudah setuju dipendam microchip di tangan kanannya, tetapi ada juga yang menolak. Bagaimana kita gereja Tuhan akhir zaman ini, apakah kita masih mau santai-santai!

Kami gembala-gembala dituntut sebab sidang jemaat terancam di penghujung akhir zaman ini. Makanya jangan kita bermain-main dengan Kepala kita di Sorga, Dia adalah suami kita, Dia adalah majikan kita, Dia adalah Bapa kita, karena hanya Dia yang bisa melindungi kita.

Di zaman roh, hari yang keenam, di ujungnya ada 3,5 tahun yang adalah masa aniaya antikristus. Sebelum masuk 3,5 tahun aniaya antikristus, orang yang menghargai Kepala, menghargai Suami, menghargai Bapa, menghargai Majikan, dia akan mengalami peristiwa pharusia, Tuhan akan mengambil dengan keras dan tegas serta cepat untuk disingkirkan. Yang disingkirkan itulah Mempelai WanitaNya. Kemudian masuk 3,5 tahun aniaya antikristus. Setelah 3,5 tahun aniaya, baru ada peristiwa Ephipani yaitu Tuhan Yesus datang di awan-awan yang permai. Kita yang tadi disingkirkan oleh Tuhan diubahkan dalam sekejab mata, yang mati dalam Tuhan dibangkitkan kemudian bergabung di awan-awan yang permai. Jadi ada dua peristiwa yaitu pharusia dan ephipani. Yang harus kita gumuli adalah peristiwa pharusia.

Sekarang ini kita melihat kesetiaan suami, Tuhanku dan Tuhanmu, Kekasih kita menanti kapan kita kembali dengan serius mau beribadah dan melayani Tuhan. Sebab Dia tidak tega melihat kita terhuyung-huyung masuk dalam sengsara yang besar. Itu sebabnya Dia tunggu dengan setia. Itu adalah himbauan Tuhan yang pertama dalam status sebagai suami.

Kemudian himbauan kedua adalah Tuhan dalam status sebagai Bapa dan sekaligus Majikan, karena memang disebut Tuan. Kalau dalam status sebagai Suami menghimbau kita yang dikatakan sebagai Mempelai WanitaNya. Teladan adalah Sarah. Sarah memanggil suaminya dengan sebutan “tuan”. Berarti peristiwa ini digabung dalam satu pasal.

Bisakah isteri-isteri di sini menyapa suamimu dengan sebutan “tuan”? Menyebut suamimu sebagai “tuan” saja begitu berat, apalagi mau melayani kebutuhan-kebutuhannya. Jangan kita hanya mendengar, biarlah kita masuk dalam praktek. Sebab antikristus sudah mau datang, penyingkiran gereja sudah tidak lama lagi. Apakah saudara masuk dalam peristiwa pharusia atau tidak, ditentukan dari cara pengikutan kita sekarang.

I Petrus 3:6
3:6 sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.

Di sini suami dan tuan itu dikemas dalam satu paket. Begitu dalam perhatian Tuhan kepada gereja. Begitu dalam tujuan Tuhan untuk saya dan saudara sebab Dia tahu persis kebejatan manusia akan memuncak dan akan berwujud dalam bentuk iblis menjadi manusia, itulah antikristus. Dalam bahasa latinnya adalah anthropostes anomias yaitu manusia yang tidak kenal hukum Allah, yang dia kerjakan adalah hukum rimba. Hal ini sudah di ambang pintu.

Hari-hari terakhir ini gereja Tuhan harus semakin waspada. Kalau Tuhan izinkan kita melihat lewat tayangan kaca, ini berarti mengingatkan bahwa ini lampu merah bagi kita. Saya sebagai hamba Tuhan berkepentingan untuk mengingatkan himbauan Tuhan“kembalilah dan layani Suamimu dan sekaligus Majikanmu”. Laksanakan ibadah pelayanan dengan serius, buatlah apa yang dikehendaki Tuhan. Kami hamba Tuhan jangan hanya jago dari mimbar tetapi praktek kami bagaimana! Ke mana kami arahkan sidang jemaat, kemana kekasih-kekasih Tuhan kami giring, ke mana anak-anak Tuhan kami arahkan.

Walaupun kami hamba Tuhan juga adalah calon Mempelai Wanita Tuhan hanya dalam kapasitas pelayanan, kami dipanggil untuk menggembalakan. Orang yang mau kembali tadi akan dibawa pada satu penggembalaan yang benar.

Pahamkah bahwa Tuhan itu suamimu, Kepalamu sekaligus Tuan? Maukah saudara melayani Dia, maukan saudara menghambakan diri kepada Majikanmu? Kalau kita manaruh sikap seperti ini baik sebagai calon isteri, baik sebagai anak, baik sebagai hamba maka segala kebutuhan yang dibutuhkan dalam pengiringan kita di atas bumi ini pasti difasilitasi oleh Tuhan. Tidak mungkin Tuhan membiarkan kita terlantar kalau kita memiliki sifat seperti yang dirindukan Tuhan dalam Yeremia 3:14. Apalagi arahnya sudah jelas ditunjukkan dalam ayat itu.
Yeremia 3:14
3:14 Kembalilah, hai anak-anak yang murtad, demikianlah firman TUHAN, karena Aku telah menjadi tuan atas kamu! Aku akan mengambil kamu, seorang dari setiap kota dan dua orang dari setiap keluarga, dan akan membawa kamu ke Sion.

Apa sebabnya di bawa ke Sion? Sebab Sion itu adalah tempat keluputan dari segala musibah, dari segala bencana, dari segala kemelut dunia.
Zakharia 2:6-7
2:6 Ayo, ayo, larilah dari Tanah Utara, demikianlah firman TUHAN; sebab ke arah keempat mata angin Aku telah menyerakkan kamu, demikianlah firman TUHAN.
2:7 Ayo, luputkanlah dirimu ke Sion, hai, penduduk Babel!

Tempat keluputan ada di Sion, di Sion itu ada ajaran Tuhan. Jadi kalau anda mau luput tidak bisa lepas dari label Firman pengajaran, tidak bisa lepas dari atribut Firman pengajaran. Tanpa Firman pengajaran, tanpa ajaran Tuhan yang benar dan sehat, itu bukan Sion.

Sekarang kita mulai periksa dari Tuhan mengatakan bahwa Dia adalah Tuan atau Majikan. Tuhan rindu umatnya mengabdi kepada Tuan dan Majikan kita yaitu diriNya sendiri yang sekaligus adalah Suami kita. Coba bayangkan apakah pas kita ada dalam kondisi seperti ini kemudian Tuhan mengatakan “Aku Suamimu” itu berarti Tuhan mau mencurahkan segala kerinduan hatiNya dan kasihNya kepada kita. Tidak mungkin seseorang mau mencurahkan kasihnya kepada yang bukan kekasihnya, yang bukan isterinya. Kepada isterinya tentu dia curahkan semua kasihnya. Itulah tujuan Tuhan menempatkan diri dalam status suami, dia mau mencurah kasihNya sepenuh kepada gereja, makanya Dia menghimbau kita kembali.

Pada himbauan kedua status Tuhan adalah Bapa atau Tuan kepada anak. Berarti Tuhan mau mewariskan segala milikNya kepada saya dan saudara. Makanya jangan menjadi anak yang murtad, anak yang durhaka atau menjadi isteri yang menyeleweng, yang menduakan Tuhan. Tidak boleh menduakan Tuhan apalagi disepuluhkan!

Dikatakan dalam Yeremia 3:14 bahwa dari satu kota Tuhan mengambil satu orang. Tuhan sangat mengapresiasikan angka 1. satu ini berarti tidak terbagi-bagi lagi. Tuhan disebut kota yaitu kota perlindungan. Gereja juga disebut oleh Tuhan sebagai kota.
Yesaya 60:14
60:14 Anak-anak orang-orang yang menindas engkau akan datang kepadamu dan tunduk, dan semua orang yang menista engkau akan sujud menyembah telapak kakimu; mereka akan menyebutkan engkau "kota TUHAN", "Sion, milik Yang Mahakudus, Allah Israel."

Kota Tuhan itulah Sion, itulah orang yang luput, orang yang mau keluar dari pengaruh Babel yang adalah gereja palsu. Tuhan mencari angka 1 di situ. Artinya Tuhan ingin di dalam gereja Tuhan, kota Tuhan, ada kesatuan dan persatuan, hanya satu tubuh! Bagaimana mungkin kita mengatakan “saya anggota tubuh, si B anggota tubuh dan si C anggota tubuh” tetapi kepalanya banyak. Kalau satu tubuh berarti kepalanya satu, maka kita akan diatur oleh satu kepala, maka tidak akan beda-beda.

Karunia boleh berbeda-beda tetapi kepala hanya satu. Kalau kepala kita satu maka semua pelayanan kita mengarahkan pada satu kesatuan tubuh. Kepala hanya satu berarti inspirasi sumber pengajaran hanya dari Dia, berarti tidak beda-beda pengajaran! Kalau berkata anggota tubuh tetapi pengajaran lain itu tidak benar, berarti lepas dari kepala kalau pengajarannya beda.  

Tuhan juga menyebut diriNya sebagai kota dalam status kota benteng.
Mazmur 94:22
94:22 Tetapi TUHAN adalah kota bentengku dan Allahku adalah gunung batu perlindunganku.

Gereja disebut kota dan Tuhan juga disebut kota, itu teladan bagi kita.
Yohanes 5:19,30;6:38; 12:49; 14:31
5:19 Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.
5:30 Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.
6:38 Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.
12:49 Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan.
14:31 Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku, bangunlah, marilah kita pergi dari sini."

Kita lihat bagaimana pribadi Tuhan yang digambarkan sebagai kota yaitu Bapa, Anak dan Roh Kudus, tidak terpisah-pisah. Kesaksian Yesus mengatakan Dia tidak melakukan satu pekerjaan yang tidak Dia lihat atau tidak disuruh. Kemudian semua itu dilimpahkan kepada Roh Kudus. Itu teladan kita kalau kita mengatakan kita adalah kota. Kita melihat ketiganya yaitu Bapa, Anak dan Roh Kudus bekerja pada jalur yang tidak ada yang berseberangan.
Yohanes 16:15
16:15 Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku."

Kita tidak bisa ada pada angka 1 itu kalau masih berseberangan pengajaran kita satu dengan yang lain. Tuhan hanya mau mencari yang satu pengajaran dengan Dia.

Kan aneh kalau dibaca secara logika “dalam satu kota diambil satu, dalam satu keluarga di ambil dua”. Bukannya dalam satu kota itu ada ratusan bahkan ribuan keluarga?

Kita lihat bagaimana dalam satu kota diambil satu maksudnya supaya kita satu dan diatur oleh satu komando, tidak beda. Diatur oleh satu kepala dan kepala itu adalah Suami, kepala itu adalah Majikan, kepala itu adalah Bapa. Dia yang mengatur kita sehingga Dia menemukan ada angka 1 di situ, berarti menjadi satu dan tidak terpisahkan.

Dalam satu keluarga diambil dua berarti Tuhan ingin nikah yang yang utuh. Tuhan mau membawa nikah yang utuh yang hanya satu kepalanya. Jangan sampai isteri punya dua atau tiga kepala. Jangan sampai suami ada dua atau tiga tubuh. Kalau dulu seperti itu, karena kita mau dibawa masuk pada nikah yang rohani, stop perilaku seperti itu! Hanya satu kepala, hanya satu tubuh, itu tubuh yang utuh yang Tuhan cari.

Sebelum kita mengerti Firman pengajaran mungkin ada yang berkata “saya tubuh yang keempat” atau “saya tubuh yang kedua”. Mungkin ada yang berkata “saya kepala yang kedua”. Sekarang kembali! Tuhan mau mencari nikah yang utuh. Cukup sekarang kita sudah mendengar.

Sebab inilah orang yang digembalakan oleh Tuhan, inilah orang yang ada di Sion, inilah orang yang luput, inilah orang yang mendengar Firman pengajaran, inilah kekasih Tuhan yang utuh.

Ayo sebagai suami-suami, sebagai seorang kepala jangan lagi menjadi suami mata keranjang. Isteri-isteri jangan lagi menjadi isteri yang gatal! Cukup satu suamimu dan bawa itu dihadapan Tuhan.

Tuhan mau mencari ini, kalau saudara mau luput dan tidak bertemu dengan antikristus, maka perhatikan curahan hati Tuhan. Maksud curahan hati Tuhan supaya jangan sampai saudara masuk dalam aniaya yang tidak terperikan selamanya. Itu belum dalam neraka tetapi penderitaan, sengsara, dukacita ini sudah bagian dari neraka. Tuhan tidak ingin anda masuk dalam 3,5 tahun aniaya antikristus yang adalah neraka di bumi.

Saya sebagai hamba Tuhan mau menyerukan ini sebab Tuhan sayang saya dan saudara. Kalau saya bisu, berarti tidak ada pembukaan rahasia Firman Tuhan, maka kasihan sidang jemaat. Tanpa sadar kita dibawa jumpa dengan antikristus lalu mengulurkan tangan dicap oleh antikristus karena takut tidak bisa lagi berdagang, tidak bisa ke pasar, tidak bisa ini dan itu, rumah disita, kebun disita, kendaraan disita termasuk dirimu dikuasai habis-habisan.

Kita lihat satu contoh persekutuan yang diperlihatkan ketika bangsa Israel awal keluar dari Mesir. Kita tahu yang akan menghadang gereja Tuhan akhir zaman ini sama seperti yang menghadang Israel dahulu yaitu Amalek. Amalek itu adalah daging. Segala keinginan-keinginan yang tidak terkontrol dari daging kita itulah Amalek! Bagaimana menyikapi? Tiga tokoh harus naik ke gunung.

Kita lihat dulu persekutuan yang benar, persekutuan yang sejalan, senafas, sejiwa, sehati, untuk menghadapi Amalek atau daging. Antikristus itu adalah iblis yang berwujud daging manusia yang tidak bisa dibendung keinginan dagingnya. Bagaimana cara menghadapi.
Keluaran 17:10-11
17:10 Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya dan berperang melawan orang Amalek; tetapi Musa, Harun dan Hur telah naik ke puncak bukit.
17:11 Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek.

Semua sudah naik ke gunung tetapi jangan sampai kemenangan itu hanya sesaat. Lihat di sini, ketiga tokoh ini sudah naik ke gunung tetapi masih kadang kalah kadang menang.

Apa sebenarnya yang kita temukan di gunung yang menjadi pelajaran bagi kita?
Mazmur 43:3-4 (Terjemahan Lama)
43:3 Suruhkanlah terang-Mu dan kebenaran-Mu, supaya keduanya itu memimpin aku dan membawa akan daku ke bukit kesucian-Mu dan ke dalam tempat kediaman-Mu;
43:4 supaya aku sampai kepada mezbah Allah dan kepada Allah yang kesukaanku dan kegemaranku, dan aku memuji akan Dikau dengan kecapi, ya Allah! ya Allahku!

Terang F Kaki Dian Emas
Kebenaran F Meja Roti Sajian
Mezbah Allah F Mezbah Dupa Emas

Sekalipun sudah satu pola, sudah ada dalam tiga macam ibadah, itu sudah benar, tetapi masih perlu ditingkatkan. Tidak hanya sampai pada taraf itu. Sekarang ini tiga komponen ini sudah ada pada kita, itu sama seperti Musa, Harun dan Hur yang sama-sama naik di bukit. Namun itu belum cukup!

Si A mengatakan “saya tiga macam ibadah” ok! Si B juga berkata “saya tiga macam ibadah” ok! Sampai si Z juga berkata “saya tiga macam ibadah” ok! Tetapi harus ditingkatkan ada rasa sepenanggungan.
Keluaran 17:11-13
17:11 Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek.
17:12 Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam.
17:13 Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata pedang.

Harus diisi dengan saling menopang, saling mendukung, ini yang masih kurang. Tiga alat tadi sudah benar ada pada kita, persekutuan kita sudah benar. Namun karena kita menghadapi kekuatan daging maka harus ada saling bahu-membahu dalam beribadah. Ini yang masih kurang, semoga ini kita galakkan.
Zefanya 3:9
3:9 "Tetapi sesudah itu Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya sekaliannya mereka memanggil nama TUHAN, beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu.

Kadang langsung pemikiran saya dan saudara hanya sebatas dengan pandangan yang sekarang. Apakah kita beribadah kepadaNya dengan bahu-membahu dan bibir yang bersih? Karena ini yang dicari Tuhan dalam satu kota, dalam satu keluarga, yaitu satu kesatuan yang tidak terpisahkan lagi. Agar jangan kita memandang hanya yang sesaat yaitu yang sekarang ini.

Saya contohkan diriku. Waktu awal saya di sini bersama isteri dan tiga anak, itu pergumulan berat. Kalau hanya saya sendiri itu lain hal. Ini ada isteri dan tiga anak, anak ketiga masih berumur 40 hari, kami harus datang di sini. Pernah saya sakit dan 10 hari saya di bawa di rumah sakit. Saya tidak mengeluh walaupun teman saya yang 4 orang tidak ada yang menjenguk, karena saya sadar masuk dalam pengalaman kematian dan saya yakin pasti akan datang kebangkitan.

Kemudian anak kami yang kelima lahir yang sekarang menjadi gembala di Tonusu, dia disandera di rumah sakit, karena sudah waktunya untuk keluar tetapi belum ada biaya untuk membayar rumah sakit. Di Tentena ini isteri saya melahirkan tiga anak dan tidak ada yang datang membesuk. Saya bergumul sendiri, menangis sendirian. Puji Tuhan, Tuhan menyertai.

Ketika saya masuk mengalami kuasa kebangkitan, saya mencatat memo di dalam album saya “ingat Bernard, kalau esok lusa engkau sudah Saya berkati, jangan lupa kawan-kawanmu”. Sekarang saya mau tanya kawan-kawanku, apakah kami suami isteri tidak pernah mempedulikan saudara. Dulu kami tidak ada yang memperhatikan. Sekarang kami mau memperhatikan kawan-kawan yang lain sekalipun kami sendiri membutuhkan.

Kami tidak mau apa yang dibaca dalam Zefanya 3:9 itu hanya sekedar pajangan, hanya sekedar ngomong! Puji Tuhan kalau kami suami isteri diberi Tuhan kemampuan dan bisa melakukan.

Jangan hanya seperti dalam Keluaran 17:11 bangga dengan tiga macam ibadah tetapi mana ayat 12 dan 13 yaitu saling bahu membahu! Amalek itu harus dimusnahkan, itu sudah menjadi rumusnya Tuhan. Amalek atau daging ini harus ditekan, sebab kalau muncul maka warna tidak takut akan Tuhan itu akan muncul juga. Karena Amalek adalah bangsa yang tidak takut akan Tuhan.
Ulangan 25:18
25:18 bahwa engkau didatangi mereka di jalan dan semua orang lemah pada barisan belakangmu dihantam mereka, sedang engkau lelah dan lesu. Mereka tidak takut akan Allah.

Jadi kesimpulannya kalau kita tidak mempraktekkan bahu membahu dengan bibir bersih berarti kita masih punya roh tidak takut akan Tuhan!

Bapa, ibu, kekasih yang diberkati Tuhan, ini adalah pandangan sorga yang Dia berikan kepada kita supaya kita berpandangan seperti pandangan sorga. Inilah yang dirindukan, diharapkan oleh Tuhan di dalam kehidupanku mulai dari Yeremia 3:14.

Tuhan tidak tega melihat ini terjadi sebab kalau anak-anakNya itu jauh dari Dia maka itu mengundang bahaya. Jadi anak dalam kapasitas Tuhan sebagai majikan atau Bapa, dan isteri dalam kapasitas Tuhan sebagai suami, Dia tidak tega melihat kita seperti itu. Jadi kalau kita paham bahwa kita adalah calon Mempelai Wanita, orang yang berhak menjadi pewaris maka kita mau beribadah, melayani dan mengasihi Dia serta kita mau mempraktekkan Firman bukan hanya sekedar ucapan saja.

Kita perhatikan bagaimana saudara dan saya untuk mencapai ke sana. Tidak sulit dan tidak ribet kalau kita mau diatur oleh satu kepala. Yang penting satu kepala, jangan dua kepala. Kalau sudah dua kepala berarti kepala yang kedua itu adalah daging/ manusia, termasuk juga organisasi. Jadi kita tidak bisa diatur oleh dua kepala, tapi hanya satu kepala. Kalau semua tunduk kepada kepala mudah jadi satu, bukan tunduk kepada manusia, bukan tunduk kepada organisasi, sebab itu mati!

Yang sering tunduk kepada organisasi dan berucap “yang tidak tunduk kepada organisasi lebih baik keluar” cabut kata-katamu itu! Sebenarnya saudara tidak tunduk kepada Kepala yang satu tetapi tunduk kepada manusia. Seharusnya kita service Kepala kita dan tunduk serta patuh kepadaNya. Coba lihat bagaimana kalau organisasi yang kerja, hancurlah rohani saudara. Malah ditindaki habis-habisan bila berpegang pada kebenaran Firman.

Sekarang saudara baru terbuka mata melihatnya bahwa ternyata organisasi itu jahat karena yang memegang dan memimpin adalah daging/ manusia dan bukan lagi tunduk kepada Tuhan sebagai Kepala. Sekarang orang-orang itu menjadi kalang kabut.

Sekarang ini bagaimana, kita mau masuk dalam persekutuan yang benar atau tidak. Kita mau diapa-apakah terserah yang penting kita mau tunduk pada Suami (Tuhan) kita, tunduk kepada Majikan kita di sorga. Kalau itu ada pada kita maka lokasi kediaman kita pasti di Sion, pasti diluputkan oleh Tuhan. Sebab keluputan itu hanya ada di Sion.

Saya mau belajar untuk tunduk pada majikan, Dia yang harus saya layani.
Daniel 7:13-14
7:13 Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya.
7:14 Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.

Kegenapan ayat ini ada dalam Wahyu 11:17.
Wahyu 11:17
11:17 sambil berkata: "Kami mengucap syukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, yang ada dan yang sudah ada, karena Engkau telah memangku kuasa-Mu yang besar dan telah mulai memerintah sebagai raja

Mengabdi berarti ada pengertian bahwa kita hamba dan Dia adalah majikan kita. Kalau ditanya “kau mengabdi kepada siapa” kita masing-masing akan berkata “mengabdi kepada Yesus”. Berarti kita semua diatur oleh Majikan, diatur oleh Suami, diatur oleh Kepala yang satu.

Dari satu kota diambil satu orang berarti yang Tuhan cari adalah kesatuan dalam satu Firman, Roh dan Kasih Tuhan.

Ketika Ezra bersama kawan-kawannya diadukan kepada raja Darius bahwa mereka telah melawan dan dia disurati oleh Bupati supaya ingat ada raja dan harus begini dan begitu maka apa jawaban mereka?
Ezra 5:8-9
5:8 Kiranya raja maklum, bahwa kami datang ke daerah Yehuda, ke rumah Allah yang maha besar. Rumah itu sedang dibangun dengan batu yang besar-besar, sedang dindingnya dilapis dengan kayu, dan pekerjaan itu dikerjakan dengan seksama dan berjalan lancar di tangan mereka.
5:9 Kemudian kami menanyai para tua-tua itu dan beginilah kata kami kepada mereka: Siapakah yang memberi perintah kepadamu untuk membangun rumah ini dan menyelesaikan tembok ini?

Ini pekerjaan yang benar dengan bahu membahu dan bibir yang bersih. Ini pembangunan yang benar yaitu pembangunan Tubuh Kristus tetapi mau ditekan oleh organisasi.

Ezra 5:10-11
5:10 Lagipula kami tanyakan kepada mereka nama-nama mereka, untuk memberitahukannya kepada tuanku, dengan mencatat nama orang-orang yang mengepalai mereka.
5:11 Inilah jawaban yang diberikan mereka kepada kami: Kami adalah hamba-hamba Allah semesta langit dan bumi, dan kami membangun kembali rumah, yang telah didirikan bertahun-tahun sebelumnya, didirikan dan diselesaikan oleh seorang raja Israel yang agung.

Ini berarti himbauan ditanggapi untuk membangun seperti status mereka dahulu yaitu sebagai isteri dari Mempelai Laki-laki Sorga.
Kami hamba Tuhan sekarang diancam organisasi tetapi kami hanya mau tunduk pada satu Kepala, Dialah Suami, Majikan, Bapa yang ada di sorga, Pencipta langit dan bumi!

Adakah kita didapati dalam kesatuan atau kita hanya berbangga sudah ada pada tiga macam ibadah padahal kita tidak saling bahu membahu.
Keluaran 17:10
17:10 Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya dan berperang melawan orang Amalek; tetapi Musa, Harun dan Hur telah naik ke puncak bukit.

Memang kita sudah betul ada dalam tiga macam ibadah tetapi itu belum lengkap.
Keluaran 17:11-13
17:11 Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek.
17:12 Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam.
17:13 Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata pedang.

Kalau sudah bisa saling menopang maka kita bisa mengalahkan daging yang seringkali tampil dengan tabiat tidak takut kepada Tuhan.

Kita perhatikan bagaimana selanjutnya perjalaan kita. Malam ini Tuhan mencari kata satu di dalam kita, ada kata tunggal di dalam kita. Ayo satu bibirlah kita, bibir yang bersih. Termasuk sidang jemaat, kalau saudara melihat wajah-wajah baru datang, cepat sapa, jangan dibiarkan. Ulurkan tangan dan sapa “dari mana, di mana saudara tinggal”. Kalau seperti itu berarti indah, bibir saudara sudah bersih. Bahu saudara sudah siap untuk mengangkat beban yang sama.

Rekan-rekan yang masih merintis ladang baru, bergumullah, Tuhan di Sorga tidak akan membiarkan. Saya mendengar satu komitmen ketika ada orang berkata kepadanya “kamu enak karena pendeta itu gerejanya besar dan ada mobilnya” lalu orang itu menepis kata-kata itu dan berkata “Saya mau diajar bersandar manusia, tidak!” bahasa itu dia tepis. Dan itu memang yang paling tepat yaitu kita bersandar kepada Tuhan. Adapun kalau ada pemberian dari seseorang maka itu kemurahan Tuhan, itu bagian uluran tangan Suamimu, uluran tangan Majikanmu, uluran tangan Bapa di Sorga.

Bagi saya itu adalah bahasa saya dahulu sampai akhirnya saya mengirim surat kepada salah satu guru yang mengajar saya “terima kasih saya diajar oleh Tuhan masuk dalam pengalaman kematian”. Tetapi saya menulis surat ketika mulai ada tanda kebangkitan. Saya tidak menulis surat ketika ada dalam tanda kematian. Masakan orang mati bisa menulis surat. Setelah bangkit baru saya menulis surat.

Kalau saudara mati tidak akan menulis surat dan tidak akan “ehem, ehem” kepada yang lain. Apakah pernah saudara melihat orang mati batuk-batuk ada maksudnya, pasti orang yang mendengar pada lari semua. Biarlah kita semua belajar mati.

Kami hamba-hamba Tuhan duluan, ke mana jemaat kita bawa, tanggung jawab kita berat. antikristus sudah siap, mau ke mana kita pergi. Katakanlah “saya mau lari ke Sion”.
Mazmur 102:22
102:22 supaya nama TUHAN diceritakan di Sion, dan Dia dipuji-puji di Yerusalem,

Nama Tuhan itu adalah Firman pengajaran. Jangan hanya sampai pujian tetapi tidak ada menceritakan nama Tuhan, tidak ada memberitakan Firman pengajaran. Harus dua-dua itu ada dalam gereja, maka itulah tanda orang yang akan diluputkan.

Tuhan memberkati.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar