20170831

Kebaktian PA Kitab Yehezkiel, Kamis 31 Agustus 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yehezkiel 4:1-3
4:1 "Engkau, anak manusia, ambillah sebuah batu bata, letakkan di hadapanmu dan ukirlah di atasnya sebuah kota, yaitu Yerusalem.
4:2 Ukirlah kota itu dalam keadaan terkepung: dirikan sebuah benteng pengepungan, timbun pula tanah menjadi tembok pengepungan, tempatkan perkemahan tentara dan susun alat-alat pendobrak sekeliling kota itu.
4:3 Lalu ambillah sebidang besi dan dirikanlah itu di antaramu dengan kota itu menjadi dinding besi, kemudian tujukanlah wajahmu ke arah kota itu, sehingga kota itu dalam keadaan terkepung, dan engkaulah yang mengepung dia. Inilah menjadi lambang bagi kaum Israel.

Yehezkiel harus mengukir Yerusalem di atas batu bata. Kemudian dalam ukiran itu, kota Yerusalem seakan-akan dikepung. Dia harus menimbun pula tanah menjadi tembok pengepungan. Dikatakan oleh Firman Tuhan antara Yehezkiel dan Yerusalem itu ada sebidang besi.

Yehezkiel ini mewakili hamba Tuhan pada umumnya. Hamba Tuhan ini datang membawa terang. Yehezkiel sebagai hamba Tuhan datang membawa terang kepada Yerusalem. Tetapi terang itu tidak bisa tembus sebab ada sebidang besi yang menghalangi Yehezkiel dan Yerusalem. Ini menunjukkan kepada kita bahwa penduduk Yerusalem saat itu yang mewakili keseluruhan umat Tuhan, telah jenuh atau tidak sudi dengan terang Tuhan. Jadi yang mereka senangi adalah gelap kelam.

Hal ini mengajar saya dan kita semua bahwa ketika Tuhan datang melawat siapapun, lewat perantaraan hamba Tuhan yang dengan tugasnya membawa secerca cahaya, di dalamnya termaktub keselamatan.
Kisah Para Rasul 13:47
13:47 Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi."

Bagaimana terang itu bisa menembusi kalau ada sebidang besi. Bagaimanapun disorot, besi tidak bisa ditembusi oleh cahaya. Di dalam terang termaktub keselamatan. Tetapi Yerusalem saat itu benar-benar sudah menjadi pola hidup mereka ada dalam kegelapan dan kelam. Itu adalah gambaran Yerusalem saat itu. Sehingga lawatan Tuhan lewat hamba Tuhan tidak bisa lagi menembus, sudah terlalu gelap. Itu sama dengan yang terjadi pada zaman Mesir mendapatkan tulah, sampai gelap itu bisa diraba. Artinya gelap itu sudah menjadi satu dengan daging manusia, gelap itu benar-benar menyatu dengan manusia Mesir.

Inilah keadaan Yerusalem yang Tuhan lihat dan ini jangan ada pada kita. Kalau Tuhan menyuruh Yehezkiel mengambil batu bata lalu mengukir di atasnya, sebab ciri orang Yerusalem saat itu bukan lagi batu hidup tetapi batu bata. Kita tahu kalau sudah menyangkut batu bata, itu sudah kena rohnya Babel. Jadi umat pilihan Tuhan ini sudah seirama, sudah sejajar dengan Babel. Pada waktu Nimrod memimpin untuk membangun menara Babel, itu dibuat dari batu bata. Nimrod adalah keturunan yang ketigabelas dari Adam.
Kejadian 11:3
11:3 Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik." Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan tér gala-gala sebagai tanah liat.

Kondisi Yerusalem sudah ada seperti kondisi Babel. Kalau Tuhan menyuruh Yehezkiel mengukir Yerusalem di atas batu bata berarti ciri umat Tuhan itu sudah menjadi batu palsu. Padahal kita harusnya menjadi batu hidup sama seperti Kristus adalah batu hidup.
I Petrus 2:5
2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

Untuk mengingatkan bahwa Tuhan sebenarnya tidak restu dengan keadaan itu, maka dikatakan oleh Firman Tuhan bahwa Yehezkiel harus mengukir Yerusalem yang ada dalam pengepungan lalu arahkan wajah kepadanya. Bukan hanya mengarahkan wajah tetapi sampai menunjukkan kepalan tangan.

Coba kalau seseorang mengarahkan tinjunya kepada orang lain, tidak mungkin dengan wajah tersenyum. Pasti dengan muka marah. Itulah sebenarnya keadaan Yerusalem. Kehadirah Yehezkiel sebenarnya membawa amanah dan isi hati Tuhan yang sudah sakit hati kepada mereka. Karena perilaku mereka tidak benar lagi sehingga ada ancaman.

Kita harus mengambil pembelajaran untuk kita gereja Tuhan karena ini menyangkut Yerusalem. Yerusalem itu adalah bayangan gereja Tuhan. Kalau kondisi rohani kita sudah keterlaluan dan Tuhan datang dengan ancaman, maksudnya supaya sadar dan berubah sikap. Ini yang membuat Tuhan sakit hati karena yang digalakkan oleh mereka adalah peran kegelapan.

Yehezkiel harus berbaring di sebelah kiri 390 hari dan berbaring di sebelah kanan 40 hari. Amsal 3:16
3:16 Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.

Jadi bagi orang Yerusalem ini, jangan coba usik pesoalan kekayaan dan kehormatan. Makanya 390 hari Yehezkiel harus berbaring di sebelah kiri. Begitu dominan peran sebelah kiri dibandingkan sebelah kanan.
Kejadian di zaman Tuhan Yesus juga banyak yang demikian. Mereka percaya Tuhan tetapi sembunyi, tidak jelas, kabur. Mengapa? Sebab mereka menuntut kehormatan, itu yang ada di sebelah kiri.
Yohanes 12:42-43
12:42 Namun banyak juga di antara pemimpin yang percaya kepada-Nya, tetapi oleh karena orang-orang Farisi mereka tidak mengakuinya berterus terang, supaya mereka jangan dikucilkan.
12:43 Sebab mereka lebih suka akan kehormatan manusia dari pada kehormatan Allah.

Tidak mengakui berterus terang berarti mereka tidak jelas, sebab mereka cenderung kiri. Mereka tidak mau mencari kehormatan Tuhan tetapi mencari kehormatan dari manusia.

Tuhan memberikan satu gambaran dalam Yehezkiel pasal 4 ini, ternyata kalau itu menjadi praktek umat Tuhan dan hamba Tuhan, menuntut kehormatan dari manusia bukan dari Tuhan, maka dia tanpa sadar sedang terkepung.  Wajah Tuhan bukan lagi wajah yang penuh cahaya kemuliaan yang diarahkan tetapi wajah yang garang sambil mengulurkan tinju.

Kita harus berupaya untuk mendapatkan kehormatan dan pujian dari Tuhan, berarti tidak memprioritaskan kiri tetapi kanan.
II Korintus 10:18
10:18 Sebab bukan orang yang memuji diri yang tahan uji, melainkan orang yang dipuji Tuhan.

Jadi orang yang tangguh menghadapi ujian itulah orang yang dipuji oleh Tuhan. Ini yang harus kita kejar sebagai umat Tuhan.

Batu bata itu menunjuk mutu rohani orang Israel yang sangat memprihatinkan. Mengapa? Karena yang dominan dalam kehidupannya adalah mengejar kekayaan dan kehormatan. Itu sama dengan membangun rohani dengan batu bata, bukan batu hidup. Berarti lepas dengan Kristus batu hidup.

Yesus datang di dunia tidak mengejar kekayaan atau mengejar kehormatan. Ini ajaran Tuhan bagiku lebih dahulu. Bahkan dikatakan Dia kaya rela menjadi miskin. Dia penuh kemuliaan tetapi menghampakan diri bahkan mati seperti penjahat. Tidak ada hormatnya lagi. Itulah Yesus teladankan kepada kita, itulah Yesus yang menjadi panutan kita.

Kalau toh kita yang ada di dunia akhir zaman ini, kita tidak dapat meraih apa yang dikatakan ada di sebelah kiri dan memang jangan itu menjadi tujuan utama. Tujuan utama adalah sebelah kanan yaitu umur panjang, berarti Yerusalem Baru. Kalau yang kanan menjadi prioritas kita maka Tuhan tidak buta dan tuli, pasti yang di sebelah kiri juga Dia penuhi. Oleh sebab itu yang menjadi prioritas kita harus yang di sebelah kanan yaitu Yerusalem Baru. Kalau tidak seperti itu kasihan, sebab satu waktu kekayaan dan kehormatan itu akan dirampas oleh antikristus.

Tuhan sebenarnya mencari kasih kepada Yerusalem. Ini adalah calon mempelaiNya, mereka adalah kekasihNya, tetapi Tuhan tidak mendapatkan kasih dari mereka. Malah yang Tuhan dapatkan adalah kebusukan yang membuat Dia sakit hati.
Yehezkiel 4:16-17
4:16 Sesudah itu Ia berfirman kepadaku: "Hai, anak manusia, sesungguhnya, Aku akan memusnahkan persediaan makanan di Yerusalem -- dan mereka akan memakan roti yang tertentu timbangannya dengan hati yang cemas; juga mereka akan meminum air dalam ukuran terbatas dengan hati yang gundah gulana --
4:17 dengan maksud, supaya mereka kekurangan makanan dan minuman dan mereka semuanya menjadi gundah gulana, sehingga mereka hancur di dalam hukumannya.

Kenapa harus terjadi ini? Yehezkiel mengatakan supaya mereka ingat kepada Suami (Tuhan) mereka. Tuhan harus memperlakukan mereka seperti ini sebab Tuhan ingin mereka terkenang kepada Siapa yang menebus mereka dari Mesir, itulah Suami mereka. Tuhan merindukan kasih dari umatNya, sedangkan kita manusiapun mengharapkan kasih dari Tuhan.
Hosea 2:1
2:1 "Adukanlah ibumu, adukanlah, sebab dia bukan isteri-Ku, dan Aku ini bukan suaminya; biarlah dijauhkannya sundalnya dari mukanya, dan zinahnya dari antara buah dadanya,

Mereka berpikir ada kekasih yang lain sehingga mereka kejar, padahal itu hanya fatamorgana.
Hosea 2:6
2:6 Dia akan mengejar para kekasihnya, tetapi tidak akan mencapai mereka; dia akan mencari mereka, tetapi tidak bertemu dengan mereka. Maka dia akan berkata: Aku akan pulang kembali kepada suamiku yang pertama, sebab waktu itu aku lebih berbahagia dari pada sekarang.

Ini yang diinginkan Tuhan, ini yang dicari Tuhan yaktu kasih saudara, berarti tangan kanan. Kalau tangan kanan yang diprioritaskan, itu berarti pemahaman tentang kasih yaitu kita mau menjadi Yerusalem Baru, menjadi isterinya Tuhan untuk memenuhi selera Tuhan, karena Tuhan mencari kasih dari gerejaNya.

Kita sudah ditebus oleh Tuhan dengan darahNya. Masakan kita mau menyepelehkan persoalan tangan kanan dan dominan kiri. Di mana kasih kita, sehingga melupakan tentang tangan kanan.
Mazmur 137:5
137:5 Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan kananku!

Jadi orang yang tidak lagi mempautkan diri dalam program Tuhan untuk menjadikan kita Mempelai Wanita Tuhan yang adalah Yerusalem Baru, sebenarnya tangan kanan orang itu sudah kering dan yang aktif hanya tangan kiri. Ini jangan terjadi bagiku sebagai hamba Tuhan dan jangan terjadi bagi umat Tuhan.

Tuhan Yesus segera akan datang. Dia hanya mencari umat yang betul-betul mengasihiNya, itulah kekasihNya. Jangan kita kelihatan terbangun tetapi dari batu bata.

Ini sebenarnya uluran tangan Tuhan walaupun kita sudah terancam. Terima uluran tangan Tuhan dari pada kita nanti terbuang dari pembangunan Tubuh Kristus.

“Ukirlah kota itu dalam keadaan terkepung” sebenarnya kehidupan kita yang ada dalam kegelapan kelam, sama dengan sedang dikepung, tidak bisa mengelak. Dikatakan ada pemisah sebidang besi antara utusan Tuhan dan Yerusalem, itu bukan kesengajaan Tuhan tetapi itu menunjukkan sifat Israel yang telah menolak terang yang disampaikan oleh hamba Tuhan.

Kita lihat ciri dari Israel, mereka bukan lagi menjadi batu hidup tetapi menjadi batu bata
I Petrus 2:5
2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

Batu hidup itu diperuntukkan untuk pembangunan rumah rohani. Yang rohani bukan dibangun dengan batu bata. Jangan sampai kelihatan rohani tetapi imitasi, kelihatan rohani tetapi yang dikumandangkan tangan kiri. Di dalam gereja kalau yang dominan diberitakan hanya tentang tangan kiri yaitu berkat, kekayaan dan kehormatan, itu sangat gawat. Ini yang terjadi hari-hari terakhir ini, lebih dominan beritanya berkat, kekayaan dan kehormatan, ini yang paling lantang disuarakan dari mimbar-mimbar gereja.

Saya takut kalau berita yang kami sampaikan hanya berita sebelah kiri. Itu sama dengan mendirikan rumah rohani, kelihatannya rohani padahal hanya dari batu bata. Ini yang tanpa disadari berbahaya bagi gereja Tuhan. Kalau pelayanan kami motivasinya sudah kepada kekayaan dan kehormatan itu berarti sudah sebelah kiri. Itu juga harus kita cermati sebab kalau tidak maka kita bisa terjebak.

Kalau panggilan kami hamba Tuhan hanya untuk mencari sesuap nasi maka itu berarti anak Eli dan itu sangat berat. Kalau seperti itu berarti kehidupan itu kelihatan rohani padahal batu bata. Kalau disampaikan seperti ini bukan untuk mendiskreditkan tetapi agar kita terbuka mata supaya kita waspada di hari-hari terakhir ini.

Kejadian 11:2-4
11:2 Maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana.
11:3 Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik." Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan tér gala-gala sebagai tanah liat.
11:4 Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi."
Cari nama berarti kehormatan. Kalau dilihat awalnya tidak ada cacat celanya sebab satu logat, satu bahasa, sepenanggungan. Tetapi begitu masuk ayat tiga, ketahuan bahwa tujuanya sudah lain yaitu mencari nama.

Kalau batu bata berarti mencari nama dan ditambah lagi mencari kekayaan. Itu adalah rohani yang palsu. Ini jangan terjadi pada diri kita utamanya saya sebagai hamba Tuhan. Saya mau melayani sesuai selera Tuhan, pasti Tuhan akan genapkan dan adakan hal-hal yang lain untuk menunjang pelayanan pekerjaan Tuhan. Yang harus kita pahami adalah selera Tuhan. Tuhan mencari kasih dari kehidupan saudara dan saya.

390 hari + 40 hari = 430. Itu dijadikan tahun, 1 hari = 1 tahun.
Yehezkiel 4:6
4:6 Kalau engkau sudah mengakhiri waktu ini, berbaringlah engkau untuk kedua kalinya, tetapi pada sisi kananmu dan tanggunglah hukuman kaum Yehuda empat puluh hari lamanya; Aku menentukan bagimu satu hari untuk satu tahun.

430 tahun ini seharusnya menjadi buah pikiran mereka bahwa 430 tahun mereka dijajah di Mesir, agar mereka ingat masa lampau bagaimana penderitaan mereka di tanah Mesir.
Keluaran 12:40
12:40 Lamanya orang Israel diam di Mesir adalah empat ratus tiga puluh tahun.

Galatia 3:17
3:17 Maksudku ialah: Janji yang sebelumnya telah disahkan Allah, tidak dapat dibatalkan oleh hukum Taurat, yang baru terbit empat ratus tiga puluh tahun kemudian, sehingga janji itu hilang kekuatannya.

Jadi maksudnya supaya jangan terulang penderitaan mereka, jangan terulang perbudakan terhadap mereka yang pernah dialami selama 430 tahun di Mesir.

Kadang kita tidak sadar, kita sudah dibebaskan dari perbudakan dosa.
Roma 6:17
6:17 Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.

Kemudian ditanya oleh rasul Paulus dan dijawab oleh rasul Paulus sendiri. “Apakah keuntungan kamu didalam dosa? Hanya malu”. Ini yang Tuhan tidak ingin terulang kembali. Penderitaan, perbudakan dan menanggung malu, ini yang Tuhan tidak mau kita alami. Makanya Tuhan peragakan itu melaui Yehezkiel.

Jangan sampai kita sudah dibebaskan kemudian kembali diperbudak lagi. Ketika kita diperbudak kita hanya menanggung malu. Kita sudah dibebaskan Tuhan dari perhambaan dosa, jangan lagi kita menukik. Mumpung kita sudah meroket, terus naik sampai kita ada di orbitnya bersama dengan Kristus di awan-awan yang permai.

Roma 6:17
6:17 Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.

Mentaati pengajaran yang diteruskan kepada kita itu berarti kita sudah ada pada Firman pengajaran.

Roma 6:18-21
6:18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.
6:19 Aku mengatakan hal ini secara manusia karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan.
6:20 Sebab waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran.
6:21 Dan buah apakah yang kamu petik dari padanya? Semuanya itu menyebabkan kamu merasa malu sekarang, karena kesudahan semuanya itu ialah kematian.

Itu sebabnya Tuhan peragakan Yerusalem itu terkepung sambil Yehezkiel mengarahkan wajahnya ke kota itu sambil mengepal-ngepalkan tinjunya. Ini pelajaran bagiku dan bagi saudara, bukan lagi bagi Israel dahulu. Memang bagi Israel dulu, karena mereka tidak menanggapi bahasa isyarat, bahasa sandi, bahasa yang sangat rumit dipikir oleh pikiran manusia, maka mereka dihukum oleh Tuhan.

Alkitab mengingatkan kita.
II Petrus 1:19
1:19 Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.

Ini adalah Firman nubuatan yang harus kita perhatikan sampai fajar menyingsing, atau bintang timur terbit bersinar di hatimu.

II Petrus 1:20-21
1:20 Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri,
1:21 sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.

Kalau ditafsirkan hanya dengan akal kita maka tidak akan jadi bahkan akan membinasakan diri.
II Petrus 3:15-16
3:15 Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya.
3:16 Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabila ia berbicara tentang perkara-perkara ini. Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain.

Petrus mengakui, karena itu datang dari Roh Kudus maka tidak mungkin dipahami tanpa pertolongan dari Roh Kudus. Kalau ditafsirkan sendiri maka akibatnya menjadi kebinasaan bagi dirinya sendiri.

Kalau Tuhan tidak berkemurahan kepada kita maka kita juga bisa salah dengan kitab nabi Yehezkiel ini. Ketika kita sudah meroket, jangan lagi kita menukik.

Yehezkiel 4:7
4:7 Tujukanlah wajahmu kepada pengepungan Yerusalem dan kepalkanlah tinjumu kepadanya dan bernubuatlah melawan kota itu.

Ini berarti Tuhan marah besar sebab yang dinanti-nanti oleh Tuhan adalah buaian kasih dari umatNya karena Tuhan telah mempraktekkan kasih kepada mereka. Tetapi yang didapati Tuhan dari kehidupan umatNya bukanlah kasih.

Kalau seorang jejaka jatuh hati pada seorang gadis maka dia memberikan sesuatu, mungkin memberikan permen, lalu memberikan sabun, kemudian memberikan sapu tangan. Tetapi dari pihak gadis itu tidak ada tanggapan, itu namanya bertepuk tangan sebelah.

Masa tega kita membuat Tuhan bertepuk tangan sebelah, itulah perilaku Israel. Tuhan berbuat sehabis-habisnya tetapi tanggapan Israel tega kepada Tuhan, mereka tetap cinta kegelapan sehingga digambarkan seperti dibalik sebilah besi.
Mazmur 107:10
107:10 Ada orang-orang yang duduk di dalam gelap dan kelam, terkurung dalam sengsara dan besi.

Berarti orang yang terkurung oleh besi itu ada dalam kelam dan gelap, tidak bisa ditembusi cahaya. Yang harus kita lakukan adalah ini:
Mazmur 107:13
107:13 Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan diselamatkan-Nyalah mereka dari kecemasan mereka,

Kalau kita mempraktekkan gelap dan kelam, bagaikan terkurung dalam besi, masih ada cara lain yang Tuhan berikan yaitu berseru kepada Tuhan dalam kesesakan.

Ternyata sekalipun Tuhan itu sudah dikhianati tetapi bila kita masih mau memanggil Dia, kemurahanNya tetap masih mengalir. Makanya jangan lagi kita tega melakukan pengkhianatan kepada Dia. Di akhir zaman ini utamakanlah sebelah kanan.

Mazmur 137:5
137:5 Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan kananku!

Kalau kita tidak memprioritaskan pembangunan Tubuh Kristus Mempelai Wanita Tuhan yang identik dengan Yerusalem Baru maka tangan kanan kering. Tangan kanan adalah untuk memberi. Tangan kiri menjadi saksi sekaligus menerima. Jadi kalau memprioritaskan Yerusalem Baru maka pasti kita bisa memberi waktu, tenaga dan harta kita, serta bisa memberi tubuh, jiwa dan roh kita, itulah orang tangan kanannya tidak kering.

Di bawah bimbingan Roh Kudus, Petrus punya pengalaman melewati pintu besi.
Kisah Para Rasul 12:10
12:10 Setelah mereka melalui tempat kawal pertama dan tempat kawal kedua, sampailah mereka ke pintu gerbang besi yang menuju ke kota. Pintu itu terbuka dengan sendirinya bagi mereka. Sesudah tiba di luar, mereka berjalan sampai ke ujung jalan, dan tiba-tiba malaikat itu meninggalkan dia.

Ternyata fungsi malaikat di sini untuk membuka pintu gerbang besi. Petrus merasa ini hanya mimpi, padahal besok nyawanya akan melayang. Setelah lewat pesta Paskah dia mau dibunuh. Tetapi puji Tuhan, dia bukan dibunuh tetapi dibebaskan oleh malaikat. Dia sudah terkurung oleh pintu besi tetapi dibebaskan malaikat.

Ada dua pengertian malaikat:
1.      Gembala
Wahyu 1:20
1:20 Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."

2.      Suruhan Tuhan langsung dari sorga
Ibrani 1:7
1:7 Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api."

Kesimpulannya kalau kami benar-benar utusan sorga dan hidup seperti alamnya sorga yaitu kekudusan maka orang itu bisa dipakai oleh Tuhan untuk membuka lempengan besi. Kasihan sekarang ini banyak umat Tuhan terkurung dengan lempengan besi. Siapa yang mau menolong mereka?

Sebabnya Yehezkiel tampil membawa sinar, membawa cahaya, tetapi karena memang mereka dibalik sana sudah gemar dengan gelap dan kelam maka tidak berdaya lagi. Dalam Firman Tuhan akhirnya mereka dibuang di Babel, lepas dari pembangunan Tubuh Kristus. Babel dulu dibangun oleh Nimrod dengan batu bata. Sekarang mereka dibuang ke Babel, berarti memang mereka adalah tipe rohani palsu.

Untung saya lebih dahulu dikoreksi, jangan sampai tidak merasa diutus oleh Tuhan dan tidak mengkondisikan diri seperti alam sorga yaitu kudus karena sorga itu kudus. Jadi utusan Sorga itu harus nuansanya kekudusan, kehidupan seperti itu pasti bisa membuka pintu besi. Ini pergumulan kami hamba Tuhan.

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar