20170819

Kebaktian Doa, Sabtu 19 Agustus 2017 Pdt. Bernard Legontu




Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 2:13-16
2:13 Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem.
2:14 Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ.
2:15 Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya.
2:16 Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan."

Hari raya Paskah ini adalah tanda pemisahan atau pelepasan bangsa Israel dari perbudakan dan dari perhambaan Mesir. Tetapi di sini hari raya Paskah sudah terkontaminasi dengan daging, tidak lagi murni hal yang rohani.

Mestinya bila merenungkan perayaan Paskah atau yang disebut pesta Paskah, maka alur pikiran mereka dan juga pikiran kita, akan kembali pada masa lampau Israel ketika mereka di Mesir, diperbudak/diperhamba oleh raja Mesir yaitu Firaun. Kalau kita, alur pikiran kita harus kembali pada ketika kita ditemukan oleh Yesus pertama kali. Itulah perayaan Paskah kita.

Secara sejarah kita merayakan Paskah secara bersama, kadang bulan 4, kadang bulan 3. Tetapi secara pribadi tidak sama. Saya mengenal Yesus dengan benar dan menyadari bahwa saya orang berdosa dan menerima Yesus sebagai Tuhan secara pribadi adalah tahun 1970 di Makasar. Itulah Paskah bagi saya, di mana Kristus memindahkan saya dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib.

Jadi kalau merayakan Paskah kita ingat pada waktu kita mengenal Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi dan menerima Dia lalu kita akui bahwa kita adalah orang berdosa dan kita datang kepadaNya.

Yang perlu kita renungkan kita adalah orang mantan diperhamba oleh dosa dan diperbudak oleh iblis. Setelah kita dibebaskan oleh domba Paskah yaitu Yesus Kristus, bagaimana sikap kita seharusnya mengapresiasi menerima berkat yang besar ini, bagaimana tindak tanduk atau perilaku kita setelah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Ini yang harus jelas.
Kita bukan merayakan Paskah secara daging, secara duniawi. Itu tidak kena selera Tuhan. Sekalipun kita rayakan dengan meriah, mungkin dengan telur Paskah, mungkin gereja kita hiasi sedemikian rupa, tetapi apapun atraksi yang kita lakukan di gereja tetapi kalau tetap diperbudak oleh dunia, oleh daging dan oleh iblis maka mubasir perayaan Paskah itu. Itu tidak ada artinya, bahkan Tuhan geleng-geleng kepala melihat orang seperti itu “Aku telah berkorban baginya, telah menjadi Domba Paskah yang tersembelih baginya tetapi seperti itu dia merayakannya”.

Begitu juga yang dijumpai oleh Tuhan pada zaman Yesus. Perayaan Paskah itu malah dijadikan tempat untuk meraih keuntungan-keuntungan yang duniawi. Ini sudah salah arah, bukan itu tujuan Paskah, bukan itu tujuan Yesus mati di Golgota. Kalau seperti itu berarti kita kembali diperbudak oleh dunia. Tidak demikian maksud Tuhan.

Roma 6:17
6:17 Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.

Dulu hamba dosa tetapi oleh Domba Paskah itu kita sudah dilepaskan dari perbudakan dosa itu. Sekarang dengan segenap hati kita mentaati pengajaran. Jadi tindaklanjutnya kita dilepaskan oleh Domba Paskah adalah kita mentaati pengajaran yang sudah diteruskan kepada kita.

Jadi perayaan Paskah itu bukan hanya aksen-aksen duniawi. Tujuan kita mentaati pengajaran adalah supaya kita disucikan dengan Firman pengajaran, itu baru tepat sesuai selera Tuhan. Tetapi kalau merayakan Paskah dengan sifat dan cara dunia, mana ada penyucian. Malah minuman keras yang dibawa ke gereja. Ini jangan terjadi pada diri kita.

Tindak lanjutnya adalah mentaati pengajaran yang sudah diteruskan kepada kita. Ini tujuan Paskah. Bukan hanya sekedar merayakan Paskah. Kita merenungkan bagaimana kita pernah diperhamba oleh dosa dan sekarang kita sudah dibebaskan, sekarang tindak lanjutnya kita mentaati pengajaran.

Roma 6:18-19
6:18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.
6:19 Aku mengatakan hal ini secara manusia karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan.

Tetapi apa yang ditemukan Yesus dalam perayaan Paskah di Yerusalem tidak seperti ini.

Yang ada di dunia ini ada tiga hal:
1.      Keinginan daging
2.      Keinginan mata
3.      Keangkuhan hidup (jemawa)

Kalau merayakan Paskah diisi dengan yang duniawi maka di dalamnya ada keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup. Tiga hal ini dilawan oleh Paskah karena Paskah menyatukan bangsa, suku, kaum dan bahasa. Karena di dunia ini orang mengaku bahwa dia keturunan ini dan itu.

Paskah ini menghancurkan kesombongan dari marga. Seringkali kalau tampil marga itu, oh itu hebat. Paskah menghancurkan kesombongan-kesombongan dari sisi itu juga. Untuk apa membawa-bawa marga. Itu tidak boleh lagi menjadi keangkuhan, itu dihancurkan oleh Paskah. Kehidupan yang masih punya standar-standar seperti itu belum menghayati Paskah.

Wahyu 5:9-10
5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
5:10 Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."

Kalau masih mempertahankan seperti tadi tidak bisa ikut serta dengan Tuhan Yesus. Kadang di dunia ini warna daging masih mencuat, hebat.

Kalau kita merayakan Paskah ingat dari mana kita datang sehingga tidak ada kesempatan untuk jemawa. Kita harus ingat dari mana kita ditemukan oleh Tuhan sehingga kita harus berupaya mengalahkan keinginan daging. Kita ditemukan oleh Tuhan dari tong sampah, dari got sana. Sehingga selanjutnya tidak harus tergoda dengan keinginan-keinginan mata karena itu berseberangan dengan Paskah. Kenginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup itu semuanya warna-warna hidup yang bertentangan dengan Paskah.

Di dalam rumah Tuhan di temukan oleh Tuhan Yesus benar-benar menyalahi nilai Paskah. Bukankah Paskah itu memisahkan mereka dari perbudakan di Mesir lalu dibebaskan oleh Tuhan. Tetapi praktek hidup mereka selanjutnya sudah salah langkah.

Yohanes 2:14-15
2:14 Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ.
2:15 Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya.

Mereka ini sudah salah arah, salah sasaran, salah mengfungsikan Bait Allah dan nilai Paskah. Paskah adalah cara Tuhan memisahkan dan melepaskan kita dari dosa kepada kebenaran Firman, dari perhambaan dosa ke dalam perhambaan kebenaran Firman. Kemudian rumah Tuhan juga sudah salah penggunaannya.

Ø  Lembu dijual. Kalau ada lembu maka ada juga keledai.
Ulangan 22:10
22:10 Janganlah engkau membajak dengan lembu dan keledai bersama-sama.

Keluaran 23:4
23:4 Apabila engkau melihat lembu musuhmu atau keledainya yang sesat, maka segeralah kaukembalikan binatang itu.

Kalau gereja dikemas dalam bentuk bisnis, dimanfaatkan untuk komersial, untuk mencari keuntungan maka yang muncul di situ hanya keledai. Bagaimana dan mengapa harus muncul keledai? Coba kita lihat prakteknya.
II Raja-raja 6:5
6:5 Dan terjadilah, ketika seorang sedang menumbangkan sebatang pohon, jatuhlah mata kapaknya ke dalam air. Lalu berteriak-teriaklah ia: "Wahai tuanku! Itu barang pinjaman!"

Ini berarti kalau di dalam gereja Tuhan terjadi roh bisnis maka lembu dijual dan yang tinggal adalah keledai. Sehingga yang pegang peran di situ adalah keledai-keledai. Kalau di dalam rumah Tuhan sudah ada jual beli, itu pertanda bahwa yang berkuasa di dalamnya adalah keledai. Yang dijual adalah kepala keledai.

Keledai gambaran kehidupan yang belum mengenal Tuhan alias kafir. Kita ini memang dari bangsa kafir. Tetapi oleh pekerjaan domba Paskah maka kita dirubah dari keledai menjadi lembu. Setelah kita menerima domba Paskah berarti percaya Yesus sebagai Tuhan Juruselamat maka kita bangsa kafir yang disebut bangsa keledai, diubah menjadi bangsa lembu.
Hakim-hakim 15:16
15:16 Berkatalah Simson: "Dengan rahang keledai bangsa keledai itu kuhajar, dengan rahang keledai seribu orang kupukul."

Dari bangsa kafir kita dirubah menjadi umat Tuhan warga kerajaan. Apa yang memungkinkan kita demikian? Karena domba Paskah.

Kafir itu berarti tidak kenal Tuhan. Itu sebabnya kalau merayakan Paskah dan kemudian dicampur dengan bisnis, jual beli dalam gereja, berarti yang berkuasa di situ adalah roh kekafiran. Berarti kehidupan di dalamnya tidak kenal Tuhan. Beribu kali mengatakan kenal Tuhan tetapi kalau prakteknya seperti itu maka berarti tidak mengenal Tuhan. Buktinya orang di Kreta mengaku mengenal Tuhan tetapi sebenarnya menyangkal Tuhan.
Titus 1:16
1:16 Mereka mengaku mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan mereka, mereka menyangkal Dia. Mereka keji dan durhaka dan tidak sanggup berbuat sesuatu yang baik.

Mereka keji, durhaka dan tidak sanggup berbuat baik karena dalam ibadah mereka ada roh jual beli. Ibadah dijadikan sumber mencari keuntungan yang duniawi. Saya harus waspada, jangan sampai ibadah pelayanan yang saya lakukan bernuansa jual beli. Akhirnya kepala keledai yang berkuasa di sana.

Beribu kali mengatakan kenal Tuhan tetapi kalau praktek pelayananku komersil, jual beli, maka itu berarti belum mengenal Tuhan. Itu satu kesalahan besar di hadapan Tuhan. Dijauhkan Tuhan itu jangan sampai terjadi.

Ø  Kalau domba dijual maka apa yang tertinggal? Domba itu selalu ada hubungannya dengan serigala.
Matius 10:16
10:16 "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.

Kalau domba dijual maka yang tinggal adalah serigala.

Yohanes 10:12-13
10:12 sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.
10:13 Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu.

Orang upahan di dalam penggembalaan itu hanya mencari keuntungan. Kalau kami gembala melayani hanya mencari upah supaya bisa makan, maka itu sudah berbahaya sekali. Ini jangan sampai terjadi pada kita.

Domba itu ada kelebihan khusus yang tidak ditemukan pada hewan lain:
Ø  Dia dipakai sebagai hewan korban
Ø  Domba bertanduk tetapi menusuk badannya sendiri. Kalau kita ini domba maka kita tidak akan menanduk sesama. Kalau suka menanduk sesama itu berarti kambing.

Kalau kita domba coba praktekkanlah ada kesehatian satu dengan yang lain bukannya malah menanduk. Di dalam rumah tangga bukan menghadirkan pertikaian dan pertengkaran. Dalam jemaat bukan menimbulkan pertengkaran, namun ada kesehatian bahu membahu. Kalau engkau menuduh orang lain berdosa, lihat dirimu! Dari mana kau diambil. Ingat domba Paskah. Kita semua ini ada di sini karena ada korban domba Paskah, karena ada pesta Paskah. Kita sama-sama berasal dari yang namanya dosa. Apa hak kita menunjuk-nunjuk dosa orang lain!

Ingat Paskah, jangan sampai kita tidak bisa menikmati nilai-nilai rohani di dalamnya. Kalau kita ingat Paskah maka kita tahu bahwa kita ini hamba dosa yang dibebaskan oleh domba Paskah. Makanya saya tidak akan menuding-nuding orang. Kalau dalam memberitakan pengajaran Firman itu harus disampaikan, pasti menunjuk yang salah. Tetapi tujuannya bukan untuk menghukum orang tetapi mengajarkan kebenaran, untuk menghentar kita mencapai tujuan Paskah itu yaitu persekutuan kita dengan Kepala yaitu Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.

Dalam perpisahan rasul Paulus dengan tua-tua di Efesus, dia mengatakan “sepeninggalanku akan muncul serigala-serigala”.
Kisah Rasul 20:29
20:29 Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu.

Ø  Merpati dijual. Kalau merpati dijual maka yang tinggal adalah ular.
Matius 10:16
10:16 "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.

Kalau ketulusan dijual maka yang tinggal adalah kelicikan. Ini jangan sampai terjadi dalam diriku, jangan sampai menjadi licik. Kalau dalam II Raja-raja pasal 6, tahi merpati laku dijual, berarti merpatinya sudah tidak ada.

Merpati itu lambang ketulusan dan ular itu lambang kecerdikan. Kenapa Tuhan menyuruh kita belajar pada ular. Karena ular ini cerdik. Apa yang kita pelajari dari cerdiknya ular? Di daerah bebatuan pasti dekat dengan ular di situ. Karen ular tidak bisa lepas dari bebatuan. Kalau di daerah bebatuan maka cepat sekali dia menyelinap. Kalau kita ambil cerdiknya ular maka jangan kita jauh dari batu karang yang teguh itu.

Kalau menjual merpati yaitu tulus dan yang tinggal hanya ular yang ada di situ. Tetapi satu makna yang harus kita ambil yakni jangan kita menjauh dari lokasi yang ada batu karang karena Yesus adalah batu karang yang teguh.

I Petrus 2:4
2:4 Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah.

Yang kita teladani adalah jangan buang itu batu, kita justru harus menghampiri batu yang dibuang oleh tukang bangunan.

I Petrus 2:5
2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

Jangan kita buang batu, biarlah kita menjadi batu yang rohani untuk membangun bangunan yang rohani dan untuk menjadi korban yang mempersembahkan persembahan yang rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Tuhan.

Yohanes 2:13-15
2:13 Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem.
2:14 Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ.
2:15 Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya.

Pertama Yesus menemukan orang berjual beli dan Tuhan mendapatkan bahwa imam-imam sudah salah arah pelayanan mereka. Padahal gembala-gembala, hamba-hamba Tuhan harus menjaga kesucian dan kemurnian rumah Tuhan.

Mengapa Yesus murka? Karena rumahnya sudah dijadikan tempat jual beli dan mereka masih berseru “kita selamat, kita selamat, ini Bait Allah”. Tuhan ingatkan bagaimana Tuhan sudah membuang rumahNya di Silo. Jadi Tuhan ingin kita belajar dari yang terjadi pada masa lalu untuk tidak terulang lagi.

Tuhan katakan “berdiam dirilah kamu dalam rumah Tuhan” tetapi mereka tidak mau. “cobalah berubah tingkahlakumu dari perbuatan yang jahat dan najis” tetapi mereka juga tetap tidak mau. Malah mereka mengatakan “ini rumah Tuhan, kita selamat”.

Yeremia 7:3
7:3 Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu, maka Aku mau diam bersama-sama kamu di tempat ini.

Tuhan ingin bersama dengan mereka.
Yeremia 7:4-8
7:4 Janganlah percaya kepada perkataan dusta yang berbunyi: Ini bait TUHAN, bait TUHAN, bait TUHAN,
7:5 melainkan jika kamu sungguh-sungguh memperbaiki tingkah langkahmu dan perbuatanmu, jika kamu sungguh-sungguh melaksanakan keadilan di antara kamu masing-masing,
7:6 tidak menindas orang asing, yatim dan janda, tidak menumpahkan darah orang yang tak bersalah di tempat ini dan tidak mengikuti allah lain, yang menjadi kemalanganmu sendiri,
7:7 maka Aku mau diam bersama-sama kamu di tempat ini, di tanah yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu, dari dahulu kala sampai selama-lamanya.
7:8 Tetapi sesungguhnya, kamu percaya kepada perkataan dusta yang tidak memberi faedah.
Aneh, umat lebih percaya yang tidak benar dari pada yang benar. Bait Allah sudah dijadikan tempat jual beli mencari keuntungan kemudian berseru lagi “ini Bait Allah, kita selamat” padahal itu dusta, lalu yang benar ditolak mati-matian.

Yeremia 3:9-10
7:9 Masakan kamu mencuri, membunuh, berzinah dan bersumpah palsu, membakar korban kepada Baal dan mengikuti allah lain yang tidak kamu kenal,
7:10 kemudian kamu datang berdiri di hadapan-Ku di rumah yang atasnya nama-Ku diserukan, sambil berkata: Kita selamat, supaya dapat pula melakukan segala perbuatan yang keji ini!

Inikan pembohongan terhadap jemaat supaya bisa melanjutkan perbuatan yang tidak terpuji itu.

Yeremia 3:11-15
7:11 Sudahkah menjadi sarang penyamun di matamu rumah yang atasnya nama-Ku diserukan ini? Kalau Aku, Aku sendiri melihat semuanya, demikianlah firman TUHAN.
7:12 Tetapi baiklah pergi dahulu ke tempat-Ku yang di Silo itu, di mana Aku membuat nama-Ku diam dahulu, dan lihatlah apa yang telah Kulakukan kepadanya karena kejahatan umat-Ku Israel!
7:13 Maka sekarang, oleh karena kamu telah melakukan segala perbuatan itu juga, demikianlah firman TUHAN, dan oleh karena kamu tidak mau mendengarkan, sekalipun Aku berbicara kepadamu terus-menerus, dan kamu tidak mau menjawab, sekalipun Aku berseru kepadamu,
7:14 karena itulah kepada rumah, yang atasnya nama-Ku diserukan dan yang kamu andalkan itu, dan kepada tempat, yang telah Kuberikan kepadamu dan kepada nenek moyangmu itu, akan Kulakukan seperti yang telah Kulakukan kepada Silo;
7:15 Aku akan melemparkan kamu dari hadapan-Ku, seperti semua saudaramu, yakni seluruh keturunan Efraim, telah Kulemparkan."

Yang harus dilempar itu adalah dosa, harus dibuang.
Mikha 7:19
7:19 Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut.

Yesaya 38:17
38:17 Sesungguhnya, penderitaan yang pahit menjadi keselamatan bagiku; Engkaulah yang mencegah jiwaku dari lobang kebinasaan. Sebab Engkau telah melemparkan segala dosaku jauh dari hadapan-Mu.

Tuhan ancam mereka akan dilempar, persis sidang jemaat Tiatira. Itu sebabnya kita datang beribadah mohon kepada Tuhan: “Tuhan buang segala dosa-dosa dalam kehidupanku lewat Firman pengajaran yang tampil yang menyucikan saya”. Supaya kita sebagai anggota Tubuh Kristus menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang dosa-dosanya sudah dilempar, bukan diri kita yang dilempar oleh Tuhan.

Kalau seperti Yeremia pasal 7 tadi, mereka dibohongi oleh pelayan Tuhan yang berkata “ini Bait Allah” padahal mereka melakukan perbuatan yang tidak terpuji, rumah Tuhan dijadikan tempat jual beli. Kemudian baru berseru “kita selamat” untuk meneruskan perbuatan yang jahat. Ini jangan terjadi pada diri kita.

Sekalipun kita ada pada bilangan yang kecil, jangan sampai kita dibuang oleh Tuhan dalam pembangunan Tubuh Kristus. Betapa ngerinya kalau tidak masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus, tidak menjadi Mempelai Wanita Tuhan sehingga akhirnya bertemu antikristus.

Umat Tuhan suka pada dusta, ini jangan terjadi pada kita.
Yeremia 5:31
5:31 Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang akan kamu perbuat, apabila datang kesudahannya?

Heran umat Tuhan menyukai, mengapa? Sebab yang berteriak di belakang mimbar mengatakan “kita selamat!”. Toh akhirnya akan datang kesudahannya nanti. Bagaimana saudara menghadapinya?.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar