20180127

Kebaktian Doa, Sabtu 27 Januari 2018 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 3:14-21
3:14 Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan,
3:15 supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
3:17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
3:18 Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
3:19 Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.
3:20 Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak;
3:21 tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah."

Setelah pembicaraan dengan Nikodemus berakhir tentang lahir baru, berarti pembahasan ini telah dipahami Nikodemus sebagai guru agama Yahudi. Tidak lagi dia bertanya-tanya dan langsung diam. Berarti tentang lahir baru harus matang benar.

Kemudian persoalan-persoalan yang akan dihadapi oleh kehidupan yang sudah lahir baru, solusinya ada pada ayat 14. Itu dicatat dalam sejarah perjalanan umat Israel. Mereka sudah keluar dari Mesir bagaikan kita sudah keluar dari Mesir dunia ini dengan tanda lahir baru. Tetapi di dalam perjalanan, sekalipun sudah ditandai dengan kelahiran baru, ada banyak tantangan yang kita hadapi di padang gurun dunia ini. Apalagi kami pelayan-pelayan Tuhan, kami menghadapi tantangan dari luar dan lebih deras tantangan dari dalam.

Tantangan dari dalam ini menyangkut kebutuhan yang sifatnya kebutuhan rohani. Dulu kebutuhan Israel secara jasmani dipenuh dengan roti manna. Tetapi acap kali dalam perjalanan kita, kita sudah Tuhan berikan Firman, namun ada sesuatu yang bisa mengganjal kita. Firman kita terima dan kita makan menjadi asupan-asupan kita. Tetapi kadang kala diundang atau tidak diundang, perasaan jemu dan muak itu bisa menghinggapi kita. Sudah lahir baru, lepas dari Mesir dunia, Tuhan memberi asupan-asupan Firman Tuhan, bagaikan Israel diberikan roti manna, dengan berbagai ragam cara Tuhan untuk memelihara orang Israel, tetapi manusia itu sampai pada suasana jenuh, bosan, muak. Kalau sudah bosan, sudah jenuh maka akan terlontar kata-kata muak.

Ini yang bisa saja hadir dalam setiap pribadi dan akan di tes oleh Tuhan pada kita sore ini.
Bilangan 21:4
21:4 Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan.

Ternyata selama ini ada bahasa-bahasa sesumbar yang dilontarkan satu dengan yang lain yang melemahkan dalam perjalanan. Kita seringkali bukan mengkuatkan satu dengan yang lain tetapi justru yang kuat kita jadikan lemah. Ini bukan solusi, bukan jalan keluar untuk kita sampai di Kanaan, itu melemahkan.

Apakah dalam pembicaraan nikah rumah tangga, ketika suami tersinggung dengan Firman dia lemahkan isteri. Atau isteri tersandung dengan Firman dan dia lemahkan suami. Akhirnya suami isteri melemahkan anak. Ini perasaan jemu yang akhirnya menyebabkan penolakan, mereka muak akan Firman. Kalau sudah ada perasaan jenuh akan Firman, muak dengan Firman, bosan dengan Firman itu alamat bahaya kalau tidak segera diatasi. Oleh sebab itu kita membutuhkan Firman.

Bilangan 21:5
21:5 Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak."

Tuhan tidak mereka lihat, Musa yang mereka lihat. Yang menjadi sasaran adalah Musa. Tetapi kenapa Tuhan yang dikedepankan baru Musa? Karena Musa hanya utusan Tuhan, hanya perpanjangan tangan Tuhan. Adapun kalau Musa dikata-katai, yang merasa sakit adalah Tuhan. Dan ini jangan terjadi pada kita.

Mereka mengatakan “mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir?”. Yang mereka maksud “kamu” adalah Tuhan dan Musa, karena Harun sudah mati pada pasal 20. Coba bayangkan merosotnya pandangan rohani dalam perjalanan mereka ini. Sudah lahir baru kenapa bisa merosot sampai seperti ini, sampai Tuhan mereka sebut “kamu” berarti sudah tidak ada penghargaan sedikitpun kepada Tuhan. Inilah Israel, rohnya ini berkeliaran di mana-mana. Bisa bertengger di kepala hamba Tuhan, di kepala tua-tua, di barisan zangkoor atau pada siapapun.

Mereka muak dengan roti manna, padahal itu bergizi tinggi. Yang mereka makan adalah makanan sorga, tetapi toh mereka muak. Yesus mengatakan “Akulah roti yang telah turun dari sorga” dan secara rohani telah kita makan. Sebenarnya kita harus lebih cerdas dari orang Israel secara rohani.

Yohanes 6:32
6:32 Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga.

Roti dari Bapa di sorga pasti bergizi dan bernutrisi. Dapat menangkal segala penyakit. Tetapi satu yang tidak bisa mereka tangkal. Karena kebobolan mereka mengatakan muak maka ular datang memagut mereka.

Yohanes 6:33-35
6:33 Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia."
6:34 Maka kata mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa."
6:35 Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.

Kalau mendengar Firman kemudian merasa muak, tidak bergairah menerima Firman, maka tinggal menunggu ular tedung datang memagut dia. Berarti kalau kehidupan itu muak akan Firman maka ada ular tua yang akan memagut kehidupan itu. Dia lebih berbisa dari ular segala ular karena bisanya akan melempar kita ke dalam neraka.

Mereka muak akan Firman, terhadap pemberian Tuhan mereka muak. Keterlaluan muak akan pemberian Tuhan. Coba saja pemberian dari seorang pembesar lalu kita lempar begitu saja di jalan, kira-kira marah yang memberi atau tidak. Pantas Tuhan langsung menyala murkaNya kepada mereka.

Bilangan 21:6
21:6 Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati.

Jadi jangan coba-coba ada bahasa tidak serius dengan Firman apalagi sampai ada kata muak. Itu berarti sudah dekat garis akhir yaitu mati! Berarti sudah taken dengan kematian. Kalau hati tidak bergairah lagi, muka sudah cemberut dengar Firman, hati-hati mati dia di depan! Tidak ada kamus lain. Itu sebabnya gereja Tuhan akhir zaman ini harus waspada.

Dalam Bilangan pasal 21 Harun sudah diangkat dan tinggal Musa. Sebentar lagi Musa juga mau diangkat. Kalau hamba Tuhan sudah diangkat habis perkara, jemaat mau bagaimana lagi. Itu sebabnya kita harus loyal kepada Tuhan, perhatikan pelayanan hamba Tuhan kalau dia dalam tahbisan yang benar. Gembala bertanggung jawab bukan kepada bangku yang engkau duduki tetapi akan jiwamu! Sebab gembala itu pemelihara jiwa, mulai dari jiwa isteri karena isteri adalah jemaat pertama, kemudian anak-anak dan seluruh sidang jemaat.

Jangankan muak, kalau sudah ada perasaan jemu dalam dirimu terhadap Firman maka itu ambang kartu as akan jatuh, mati rohanimu.

Setelah itu baru bangsa itu sadar dan mencari solusi.
Bilangan 21:7
21:7 Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata: "Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan TUHAN dan engkau; berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkan-Nya ular-ular ini dari pada kami." Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu.

Sudah lahir baru, sudah dalam perjalanan menuju Kanaan samawi. Tetapi kalau terjadi seperti ini waspadalah kita.

Di sini Musa berdoa, kalau model hamba Tuhan seperti kami bisa saja berkata “rasakan itu!”. Makanya kesempatan kita memperoleh pemberitaan Firman Tuhan, ayo keluar dari lubang semut, jangan tinggal di sana. Firman akan makin mahal ke depan. Satu persatu hamba Tuhan akan diambil oleh Tuhan. Kalau dari sekarang sudah merasa tidak butuh Firman, awas! Itu sudah gejala.

Bilangan 21:8
21:8 Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup."

Ternyata yang tadinya mereka bilangi “kamu”, sekarang mengulurkan tangan kasihNya. Solusi ditunjukkan kepada mereka.

Bilangan 21:9
21:9 Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.

Saudara bayangkan, begitu cepatnya Musa membuat ular tembaga. Untuk mencor tembaga itu menjadi bentuk ular, itu bukan waktu yang singkat, ada prosesnya. Selama proses pembuatan ular tembaga itu, satu persatu mereka berguguran. Ratap tangis sana dan sini sebab suami mereka mati, isterinya mati, anaknya mati, orang tuanya mati. Karena apa? Sebab ulah mereka, bukan salahnya Tuhan. Mereka melecehkan pemberian Tuhan yaitu roti manna. Melecehkan gagasan Tuhan untuk membawa mereka ke negeri yang permai. Untuk sampai di sana membutuhkan proses.

Ternyata solusinya kembalilah pada Korban Kristus. Ketika saudara merasa jenuh dengar Firman, sudah tidak gairah, lihatlah Korban Kristus. Seandainya Dia jemu, untuk apa datang ke dunia menolong kita. Seandainya Dia tidak mengasihi kita untuk apa Dia meninggalkan kemuliaanNya. Dia datang bukan untuk plesir atau berdarmawista, tetapi tujuannya untuk keselamatan kita. Dia tidak pernah jemu sampai detik yang terakhir. Kalimat atau ucapannya yang terakhir adalah “sudah genap” atau “sudah selesai”. Itu yang dibahasakan oleh Tuhan kepada Nikodemus (kita gereja Tuhan). Solusi atau masalah di dunia ini hanya bisa diatasi dengan Korban Kristus.

Orang boleh memecahkan dengan akalnya, manusia bisa berusaha mengatasi masalah dunia tetapi tidak akan bisa berhasil kecuali kita meninggikan Korban Kristus. Masalah dunia Dia bisa selesaikan apalagi hanya masalah pribadi kita kalau saja kita mau. Itulah jalan keluar dari sorga.

Begitu kagumnya mereka akan ular ini, akhirnya mereka salah arah dan mendewakan ular tembaga ini. Dan oleh raja, ular tembaga itu diambil dan dibakar.
II Raja-raja 18:1-4
18:1 Maka dalam tahun ketiga zaman Hosea bin Ela, raja Israel, Hizkia, anak Ahas raja Yehuda menjadi raja.
18:2 Ia berumur dua puluh lima tahun pada waktu ia menjadi raja dan dua puluh sembilan tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Abi, anak Zakharia.
18:3 Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Daud, bapa leluhurnya.
18:4 Dialah yang menjauhkan bukit-bukit pengorbanan dan yang meremukkan tugu-tugu berhala dan yang menebang tiang-tiang berhala dan yang menghancurkan ular tembaga yang dibuat Musa, sebab sampai pada masa itu orang Israel memang masih membakar korban bagi ular itu yang namanya disebut Nehustan.

Sayangnya ular tembaga itu sudah mereka jadikan berhala. Yang harus kita persembahkan korban hanyalah Yesus, Yesus adalah kekasih kita. Kalau kepercayaan bangsa-bangsa terhadap berhala, berhala ini memenuhi semua kebutuhan jasmani. Berbeda dengan Yesus. Bukan kebutuhan jasmani yang utama Dia penuhi tetapi kebutuhan yang rohani. Kalau percaya Yesus hanya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan jasmani, Tuhan tidak suka. Tetapi kalau kita percaya Yesus untuk menenuhi kebutuhan rohani kita supaya kita menjadi sama dengan Dia, itu yang Tuhan suka. Dan perkara yang lain (jasmani) pasti Dia berikan.

Jemaat Tuhan, di mana saudara memprioritaskan Kristus? Untuk memenuhi kebutuhan jasmanimu? Kalau itu yang saudara jadikan priortias maka akan datang Hizkia-Hizkia yang akan membakarnya nanti. Tidak dibenarkan kalau menjadikan Yesus hanya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan lahiriah kita. Itu yang dominan di dalam gereja hari-hari terakhir ini “kalau percaya Yesus, engkau diberkati” itu sebabnya disebut injil kemakmuran. Hal seperti itu akan berakhir dibakar dengan api.

Bilangan 18:5
18:5 Ia percaya kepada TUHAN, Allah Israel, dan di antara semua raja-raja Yehuda, baik yang sesudah dia maupun yang sebelumnya, tidak ada lagi yang sama seperti dia.

Hizkia menyetop kepercayaan-kepercayaan yang hanya mengarah pada keperluan-keperluan jasmani. Kalau seperti itu sama saja dengan Budha, Hindu, Sitto dan agama-agama yang lain. Makanya kita dengar Firman, jangan kita membawa pikiran hanya untuk kebutuhan itu. Bawalah diri kita untuk menjadi Mempelai Wanita, itu yang Tuhan dambakan.  

Kita lihat di hari-hari trakhir ini, gereja Tuhan 71% merosot rohaninya. Tinggal 29 % yang rohaninya masih stabil. Lebih-lebih lagi 71% yang ada di sana di dalamnya ada Laodekia yang hanya menekankan kebutuhan-kebutuhan yang jasmani. Sehingga untuk ibadah, untuk dengar Firman, untuk doa puasa, tunggu dulu. Mandek kalau kita seperti ini.

Itu sebabnya saya menangis sebagai seorang hamba Tuhan. Kalian sudah buka puasa, saya belum. Karena apa? Tanggung jawab saya terhadap sidang jemaat. Saya takut terhadap Firman Tuhan, hukuman yang luar biasa akan menimpa di depan ini. Antikristus dengan cap 666 segera akan datang dalam bentuk chip.

Kalau hamba Tuhan sudah diangkat oleh Tuhan, Firman Tuhan akan mahal. Ayolah kita seriuslah dengan Tuhan, jangan bosan. Kalau sudah bosan nanti akan muak. Akhirnya saudara akan dipagut ular tedung dan tidak ada lagi solusi. Kalau sudah menghina Korban Kristus maka Korban Kristus tidak bermanfaat lagi bagi orang yang menhinakan Korban Kristus.

Begitu Tuhan Yesus mengangkat soal Musa mengangkat ular tembaga maka Nikodemus seorang guru agama Yahudi langsung paham persis, sebab dia tahu bagaimana kisah itu. Ternyata solusi untuk mengatasi semua itu adalah Yesus. Seakan-akan Yesus mengatakan “Akulah ular tedung itu, Aku mengatasi semuanya. Tidak ada di dunia ini keselamatan di luar Yesus. Kalau di luar Yesus hanya akan menjadi mangsa ular tedung. Ular yang akan melibas orang itu dengan ekornya dan dia lempar ke neraka bersama dirinya sendiri.

Yohanes 3:14
3:14 Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan,

Kita beroleh hidup yang kekal hanya kalau kita meninggikan Anak Manusia itulah Yesus. Jangan muak, Dia tampil bagaikan Firman pengajaran hari-hari terakhir ini. Dia adalah kepala dari gereja Tuhan. Kepala dari gereja Tuhan sekarang adalah Firman pengajaran. Bagaimana kalau kita muak, kita bosan, kita tidak selera dan menganggap ibadah itu hanya sebagai rutinitas. Alamat tidak elok akan terjadi di depan. Sebabnya gairahlah kita beribadah.

Satu persatu hamba Tuhan akan diangkat oleh Tuhan. Semoga jangan terjadi pada sidang jemaat ini dan kita semua bersama-sama menanti kedatangan Tuhan kedua kali. Pastikanlah rohanimu sudah terangkat sebelum datang masa aniaya antikristus. Bagaimana rohani terangkat kalau jarang dengar Firman dan terikat dengan dunia. Ingat, dunia ini bukan tempat kita.

Jangan tindas orang asing. Orang asing adalah orang yang tidak ada hubungan dengan negeri yang dibangun oleh Tuhan. Selama hidupnya dia hanya menindas kehidupannya yang sebenarnya asing, tidak ada hubungan dengan sorga, tidak ada hubungan dengan Yerusalem Baru. Menindas orang miskin berarti tidak ada hubungan dengan tanah yang kekal atau tetap sifatnya.

Coba kita lihat paket Tuhan.
Yohanes 3:16
3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Hidup yang kekal hanya ada dalam nama Yesus. Hanya ini yang bisa mengatasi gigitan ular tedung, tidak ada yang lain. Tetapi karena mereka suka yang gelap, yah sudahlah. Bagaimana sifat orang yang cinta kegelapan?
Ayub 24:14-15
24:14 Pada parak siang bersiaplah si pembunuh, orang sengsara dan miskin dibunuhnya, dan waktu malam ia berlaku seperti pencuri.
24:15 Orang yang berzinah menunggu senja, pikirnya: Jangan seorang pun melihat aku; lalu dikenakannya tudung muka.

Itulah orang yang hidup dalam gelap, suasana hidupnya gelap. Mereka pembunuh dan berzinah.

Ayub 24:16
24:16 Di dalam gelap mereka membongkar rumah, pada siang hari mereka bersembunyi; mereka tidak kenal terang,

Tidak kenal siang berarti tidak kenal Yesus. Kalau mengaku kenal Yesus tetapi perilakunya seperti tidak kenal terang berarti itu sama saja dengan orang yang tidak kenal Yesus.
Titus 1:16
1:16 Mereka mengaku mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan mereka, mereka menyangkal Dia. Mereka keji dan durhaka dan tidak sanggup berbuat sesuatu yang baik.

Ayub 24:17-18
24:17 karena kegelapan adalah pagi hari bagi mereka sekalian, dan mereka sudah biasa dengan kedahsyatan kegelapan.
24:18 Mereka hanyut di permukaan air, bagian mereka terkutuk di bumi; mereka tidak lagi pergi ke kebun anggur mereka.

Sudah hilang kebun anggur mempelai dalam diri mereka. Itu sebabnya Yesus tampil bagaikan paket yang luar biasa dari sorga demi keselamatan saya dan saudara, hargai itu. Berubahlah mumpung masih ada salib Golgota. Tetapi syaratnya jangan menjadikan salib Golgota hanya untuk mencari berkat jasmani. Pandanglah salib Golgota untuk menjadikan engkau Mempelai Wanita Tuhan. Maka pemeliharaan yang jasmani menjadi tanggung jawab Tuhan Yesus suamimu, kekasihmu. Saya percaya Tuhan itu real, Dia sungguh nyata.

Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar