20180114

Kebaktian Umum, Minggu 14 Januari 2018 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 4:5
4:5 Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.
Ini ajakan Tuhan kepada rasul Yohanes karena Tuhan mau memperlihatkan rancanganNya bagi gerejaNya. Tuhan ingin agar hamba Tuhan ini masuk pada pusat atau inti pemikiran sorga tentang gerejaNya. Sebab yang dibicarakan di sini adalah perhatian Tuhan terhadap gerejaNya yang telah Dia bangun lewat pengorbananNya di Golgota. Itu telah kita ikuti dari pasal dua dan pasal tiga.

Sesudah melewati teguran dan koreksi Firman Tuhan atau penyucian bagi gereja Tuhan maka Tuhan ingin meningkatkan pemahaman rasul Yohanes tentang rencana Tuhan bagi gereja Tuhan, dengan kata lain Tuhan akan lebih membukakan lagi rahasia Allah. Itu sebabnya Tuhan memperlihatkan takhta dan ada kilat yang keluar dari takhta itu, ada bunyi gemuruh yang menderu serta tujuh obor yang menyala-nyala. Ini adalah kondisi di pusat kerajaan Allah.

Tentang kilat sudah kita lihat. Bukan berarti dalam kerajaan Sorga nanti kita akan dipertontonkan dengan pancaran kilat atau bunyi guruh yang terus menerus menderu. Tidak seperti itu, ini semua adalah bahasa lambang sorga. Bicara kilat berarti ada api. Kemudian kalau bunyi guruh berarti ada benturan dua muatan yaitu muatan negatif dan muatan positif, itu secara ilmiah.

Bagi kita Tuhan akan memperlihatkan bahwa ketika ada pelayan-pelayan yang ada muatan air di dalamnya maka itu adalah utusan Tuhan untuk menangani pekerjaan Tuhan. Dan dilawan oleh utusan yang tidak ada muatan air (Firman).
Ayub 37:11-13
37:11 Awan pun dimuati-Nya dengan air, dan awan memencarkan kilat-Nya,
37:12 lalu kilat-Nya menyambar-nyambar ke seluruh penjuru menurut pimpinan-Nya untuk melakukan di permukaan bumi segala yang diperintahkan-Nya.
37:13 Ia membuatnya mencapai tujuannya, baik untuk menjadi pentung bagi isi bumi-Nya maupun untuk menyatakan kasih setia.

Kemudian kilat ini dikaitkan dengan bunyi guruh. Kita lihat dalam Keluaran pasal 19 dan pasal 20, bahwa bunyi guruh itu mengajak atau mendorong manusia agar takut akan Tuhan. Itu tujuan guruh secara rohani yang Tuhan perlihatkan kepada kita. Bahwa yang masuk sorga adalah orang yang ada roh takut akan Tuhan.

Kali ini kita akan disuguhkan oleh Tuhan tentang tujuh obor yang menyala-nyala. Obor ini menunjuk tujuh Roh Allah dan juga tujuh mata Tuhan yang menggerayangi seluruh muka bumi ini.
Wahyu 5:6
5:6 Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.

Jadi tujuh obor, tujuh roh, tujuh mata, semua terkait dengan Anak Domba yang tersembelih. Jadi saudara perhatikan, kalau saudara dan saya adalah hasil dari karya Domba yang tersembelih ini, termasuk rasul Yohanes yang mewakili seluruh hamba Tuhan di muka bumi ini, maka otomatis kita akan mengambil hikmahnya, kita akan tampil bagaikan obor yang menyala-nyala sebagaimana yang diperagakan dan dipertontonkan oleh Sorga. Maka Yohanes ini sebelum beraktivitas dalam kelanjutannya maka lebih dahulu dia harus dimotivasi oleh Tuhan lewat pandangan yang ada pada pusat kerajaan Sorga, harus melayani dengan berkobar-kobar, menyala-nyala.

Berkobar-kobar bukan berarti hanya sembarangan. Kalau kita berkobar dan menyala-nyala dalam ibadah pelayanan, ingat itu harus ada hubungannya dengan pusat pemikiran sorga. Jangan berkobar-kobar, menyala-nyala, menggebu-gebu tetapi tidak ada kaitannya dengan pusat pemikiran sorga.

Banyak orang berkobar-kobar tetapi tujuannya salah, tujuannya untuk mendapatkan income yang banyak, itu berarti keluar dari inti pikiran sorga. Saya lebih dahulu, untuk apa saya berkobar-kobar di usia tua ini kalau tidak mengerti inti pikiran sorga.

Untuk apa kita bernyala-nyala, untuk apa kita berkobar-kobar. Kita harus kembali kepada pusat rancangan sorga yaitu untuk menjadikan kita Mempelai Wanita Tuhan. Jadi berkobar-kobar dan bernyala-nyala dalam ibadah pelayanan harus kembali pada pusat pemikiran sorga. Jangan salah, terlalu banyak aksi yang kita lakukan di dalam gereja tetapi tidak ada hubungannya dengan pusat pikiran sorga, yakni untuk membangun gereja tanpa cacat cela.
Efesus 5:27
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

Apalagi kalau saya berkobar-kobar dan bernyala-nyala tetapi pikiranku supaya dapat makan, dapat pakaian, dapat rumah, dapat hal yang sifatnya lahiriah, maka saya sudah keluar dari inti pemikiran sorga. Betapa berbahagia, kalau saya ada dalam pemikiran sorga maka rahasia sorga semakin marak dibukakan. Saya melihat kunci yang luar biasa untuk dapat mengerti dan paham rencana Tuhan.

Apa yang dilihat dan didengar oleh Yohanes adalah untuk memberikan inspirasi dalam pelayanan rasul Yohanes. Ini juga untuk saya dan saudara, supaya kita terinspirasi dan termotivasi ibadah pelayanan kita. Jangan saudara berpikir “aku hadir untuk mengisi upacara ibadah”. Cobalah belajar masuk dan tenggelam dalam pusat pemikiran sorga.

Tuhan ajak saya dan saudara supaya kita tenggelam masuk dalam pemikiran Ilahi, apa pusat atau inti pemikiran Ilahi. Kalau pandangan dan pikiran kita sudah ditangkap oleh Tuhan, sudah terinspirasi, termotivasi, maka tanpa dorongan atau perintah, dengan sendirinya kita akan bergerak. Dan gerakan kita ini akan searah, tidak berlawanan.

Yesus datang di dunia bukan atas inspirasiNya sendiri tetapi sudah diinspirasi dan dimotivasi oleh Bapa. Dan hal itu Yesus akui. Apa yang Dia lihat dan Dia dengar itu yang Dia kerjakan.
Yohanes 5:19
5:19 Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.

Jadi Bapa sebagai inspirator menginspirasi Yesus. Bapa sebagai pemikir dan Yesus sebagai pelaksana pikiran Bapa. Demikian juga hamba Tuhan, utama kita yang hidup di akhir zaman ini.

Bahkan Yesus sampai berkata yang secara logika sulit kita terima. Dia katakan kepada murid-muridNya “kamu nanti akan lebih dari apa yang Aku lakukan”. Soal kesucian kita akan jadi sama. Soal kena aniaya kalau gurunya kena maka muridnya juga kena. Tetapi soal pemakaian, Yesus tidak kurang hati kalau dilewati oleh Paulus maupun Petrus.
Yohanes 14:12
14:12 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;

Apa yang dikerjakan oleh Yesus itu datang dari Bapa sebagai inspirator. Jadi Yesus kembali menjadi pengantara antara Bapa dengan hamba-hambaNya yang akan menjadi penerus. Yesus mengatakan pada penerus ini “kamu akan lebih”. Benarkah ini? Ini benar terjadi. Yesus belum pernah hanya karena bayanganNya maka orang sakit sembuh. Petrus, bayangannya saja membuat orang lain sembuh.
Kisah Para Rasul 5:15-16
5:15 bahkan mereka membawa orang-orang sakit ke luar, ke jalan raya, dan membaringkannya di atas balai-balai dan tilam, supaya, apabila Petrus lewat, setidak-tidaknya bayangannya mengenai salah seorang dari mereka.
5:16 Dan juga orang banyak dari kota-kota di sekitar Yerusalem datang berduyun-duyun serta membawa orang-orang yang sakit dan orang-orang yang diganggu roh jahat. Dan mereka semua disembuhkan.

Kalau kita tarik ayat Yohanes 14:12, kita tidak pantas, tidak layak. Tetapi Tuhan Yesus memberikan mandat, memberikan wibawa seperti itu. Itu karena Tuhan Yesus pergi meminta kepada Bapa. Jangan lupa, sehebat apapun orang itu dipakai oleh Tuhan maka dia harus kembali pada inti pemikiran Sorga. Kalau tidak maka nanti pemakaian Tuhan itu tidak akan langgeng atau tidak berkelanjutan.

Jadi pemakaian itu datang dari atas. Tetapi yang dipakai ini jangan lupa inti pemikiran Tuhan. Sasaran atau kerinduan hati Tuhan jangan dia lupa. Jangan dia menyeleweng.

Kisah Para Rasul 19:11-12
19:11 Oleh Paulus Allah mengadakan mujizat-mujizat yang luar biasa,
19:12 bahkan orang membawa saputangan atau kain yang pernah dipakai oleh Paulus dan meletakkannya atas orang-orang sakit, maka lenyaplah penyakit mereka dan keluarlah roh-roh jahat.

Hanya sapu tangan Paulus atau pakaian yang pernah dia pakai ditaruh pada orang sakit maka orang itu sembuh. Ini juga mengisi Yohanes 14:12. Tetapi jangan lupa, mereka hamba Tuhan yang dipakai dengan luar biasa ini, mereka juga tetap terkait dengan pemikiran sorga. Beda dengan pelayan-pelayan di hari-hari terakhir ini. Termasuk diri saya, jangan sampai mencari popularitas. Urapan Roh Kudus bukan untuk popularitas tetapi urapan Roh Kudus diberikan oleh Tuhan untuk membawa umat Tuhan masuk dalam pemikiran sorga menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Jemaat Tuhan di dalam aktivitas pelayanan ayo kita berbuat. Tanpa perlu didorong-dorong lagi, kita sudah melihat bagaimana sorga menginspirasi kita untuk kita berbuat. Jangan lupa apa yang kita kerjakan jangan sampai lepas dari kendali pusat pemikiran sorga.

1.      Obor ini menyala, ada hal-hal yang harus Tuhan bersihkan. Satu ketika sesudah seorang nabi Tuhan bicara tentang adanya pesta nikah Anak Domba Allah maka dia berbicara tentang ini:
Zefanya 1:6-7
1:6 serta mereka yang berbalik dari pada TUHAN, yang tidak mencari TUHAN dan tidak menanyakan petunjuk-Nya."
1:7 Berdiam dirilah di hadapan Tuhan ALLAH! Sebab hari TUHAN sudah dekat. Sungguh TUHAN telah menyediakan perjamuan korban dan telah menguduskan para undangan-Nya.

Perjamuan ini menubuatkan perjamuan pesta nikah Anak Domba Allah dalam Wahyu pasal 19.

Zefanaya 1:8
1:8 "Pada hari perjamuan korban TUHAN itu Aku akan menghukum para pemuka, para anak-anak raja dan semua orang yang memakai pakaian asing.

Ini orang-orang yang tidak memakai pakaian pesta, yang tetap mempertahankan egonya.
Zefanya 1:11
1:11 Merataplah, hai penduduk perkampungan Lumpang! Sebab telah habis segenap kaum pedagang, telah lenyap segenap penimbang perak.

Mengapa mereka disuruh meratap? Karena dagangan mereka lenyap.
Zefanya 1:12
1:12 Pada waktu itu Aku akan menggeledah Yerusalem dengan memakai obor dan akan menghukum orang-orang yang telah mengental seperti anggur di atas endapannya dan yang berkata dalam hatinya: TUHAN tidak berbuat baik dan tidak berbuat jahat!

Kalau kita bagaikan obor yang menyala-nyala, jangan lupa kita ada tugas tersendiri. Ada yang harus digeledah. Apa yang harus digeledah? Akan menggeledah orang-orang yang tidak merasa lagi sentuhan tangan Tuhan. Padahal Yerusalem adalah simbol tampilnya Mempelai Wanita. Tetapi betapa celakanya orang yang mengaku bagian Yerusalem tetapi tidak merasa lagi sentuhan-sentuhan jari Tuhan.

Ini berarti mereka benar-benar sudah seperti anggur kental yang mengendap. Mereka tidak digoyang lagi, tidak ada sentuhan-sentuhan lagi dengan Firman, Roh dan kasih Allah. Waspada saudara kalau merasa tidak tersentuh lagi dan merasa biasa-biasa saja. Ada obor yang akan menggeledah saudara dan hati-hati kalau dia sudah bekerja. Ini bukan digeledah untuk pembinaan lagi tetapi ini hukuman bertubi-tubi. Belum selesai hukuman pertama datang hukuman kedua, belum selesai yang kedua datang lagi yang ketiga dan itu terus menerus.

Kalau mengatakan diri ada roh Mempelai Wanita Tuhan tetapi hanya sekedar ucapan, tidak lagi terasa sentuhan Firman, Roh dan Kasih Tuhan maka akan ada obor yang menggeledah. Syukur kalau itu datang secara positif, tetapi bagaimana kalau negatif.

Mereka mengatakan Tuhan tidak berbuat jahat, berarti tidak percaya bahwa akan ada hukuman bagi dunia ini. Juga mengatakan Tuhan tidak berbuat baik, berarti tidak percaya Tuhan akan menyempurnakan gerejaNya. Orang seperti ini sama dengan berkata “Tuhan tidak ada”. Mereka ini berbicara sambil mengangkat lubang hidungnya ke atas.
Mazmur 10:1-4
10:1 Mengapa Engkau berdiri jauh-jauh, ya TUHAN, dan menyembunyikan diri-Mu dalam waktu-waktu kesesakan?
10:2 Karena congkak orang fasik giat memburu orang yang tertindas; mereka terjebak dalam tipu daya yang mereka rancangkan.
10:3 Karena orang fasik memuji-muji keinginan hatinya, dan orang yang loba mengutuki dan menista TUHAN.
10:4 Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas: "Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!", itulah seluruh pikirannya.

Berarti benar-benar mereka putus hubungan dengan Tuhan. Itu sebabnya obor berjalan untuk menggeledah. Kalau untuk kita sekarang, obor berjalan dan menggeladah kita bukan untuk menghukum kita tetapi untuk membenahi dan memperbaiki kembali tingkah laku kita, pola pikir kita yang selama ini salah. Kalau motivasi pelayanan kita salah maka sekarang obor menggeledah kita.

Apa sebenarnya tujuan kita beribadah dan melayani. Bukankah kita dibeli oleh darah yang mahal dengan harga tunai di Golgota untuk beribadah dan melayani. Bukan setelah dibeli kita dilepaskan lalu kita berkata “aku sudah selamat”. Yesus tidak berhenti di situ, Dia mau menciptakan kita menjadikan Mempelai WanitaNya, itulah puncak atau inti pemikiran sorga. Mengertilah sidang jemaat, sehingga pelayanan kita benar-benar pelayanan yang punya motivasi yang berkobar-kobar untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Zefanya 1:13-14
1:13 Maka harta kekayaannya akan dirampas dan rumah-rumahnya akan menjadi sunyi sepi. Apabila mereka mendirikan rumah, mereka tidak akan mendiaminya; apabila mereka membuat kebun anggur, mereka tidak akan minum anggurnya."
1:14 Sudah dekat hari TUHAN yang hebat itu, sudah dekat dan datang dengan cepat sekali! Dengar, hari TUHAN pahit, pahlawan pun akan menangis.

Zefanya pasal 1 ini bercerita tentang hal yang akan datang. Makanya dalam Wahyu pasal 4 tadi dikatakan “Aku akan memberitahu hal-hal yang terjadi sesudah ini”. Termasuk hal ini Tuhan beritahu. Jangan sampai kita kena murka Tuhan seperti ini.
Zefanya 1:15-16
1:15 Hari kegemasan hari itu, hari kesusahan dan kesulitan, hari kemusnahan dan pemusnahan, hari kegelapan dan kesuraman, hari berawan dan kelam,
1:16 hari peniupan sangkakala dan pekik tempur terhadap kota-kota yang berkubu dan terhadap menara penjuru yang tinggi.

Kita kembali pada Petrus dan Paulus tadi. Soal aniaya, mereka sama merasakan.
Yohanes 15:20
15:20 Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu.

Perkataan Kristus dan perkataan hamba Tuhan sudah disetarakan oleh Tuhan Yesus. Sehingga dalam doa Tuhan Yesus, sekalipun belum ada jiwa yang dimenangkan oleh murid-murid Tuhan Yesus, tetapi sudah didoakan oleh Tuhan Yesus bahwa jiwa-jiwa yang dimenangkan oleh murid-muridNya akan ada dan itu masuk dalam pokok doa Tuhan Yesus.
Yohanes 17:20
17:20 Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka;

Kehidupan yang mau masuk dalam inti pemikiran sorga maka bahasanya akan setara dengan bahasa Tuhan Yesus.

2.      Obor berikut yang kita perhatikan adalah obor yang mengerikan.
Hakim-hakim 15:5
15:5 Kemudian dinyalakannyalah obor itu dan dilepaskannya anjing-anjing hutan itu ke gandum yang belum dituai kepunyaan orang Filistin, sehingga terbakarlah tumpukan-tumpukan gandum dan gandum yang belum dituai dan kebun-kebun pohon zaitun.

Ini adalah Simson, dia adalah natsir Allah, berarti utusan Tuhan, orangnya Tuhan. Bangsa Filistin berhadapan dengan Simson sama dengan mereka berhadap-hadapan dengan Tuhan. Jadi ini adalah obornya Tuhan.

Kenapa Simson berbuat seperti ini? Kita semua tahu. Ketika Simson melihat gadis di Timna, dia kepincut. Dia mengajak orang tuanya untuk pergi mengambil perempuan itu menjadi isterinya dan benar menjadi isterinya. Setelah Simson menggelar pesta nikah dengan ramai oleh masyarakat Timna bersama orang tua Simson hadir di situ. Maka Simson memberikan teka-teki. Kepada 30 temannya, Simson berkata “kalau kamu bisa menjawab maka saya akan memberikan 30 pakaian kebenaran dan 30 pakaian dalam. Tetapi kalau kamu tidak bisa mentabirkan teka teki saya maka kamu harus bisa memberikan 30 pakaian kebesaran dan 30 pakaian dalam”.

Singkatnya pada hari yang ketujuh, 30 kawannya itu menyelinap masuk berkata kepada isteri Simson dan mengancam. “kau harus bertanya pada suamimu apa arti teka teki itu. Kalau kau tidak memberitahu maka kau kami bakar”. Akhirnya isteri Simso membocorkan arti teka-teki. Petang hari datang ketiga puluh orang itu dan menjawab teka teki Simson “apa yang lebih manis dari madu dan apa yang lebih kuat dari singa”. Simson marah dan berkata “kamu membajak dengan lembu betinaku”.

Simson pergi membunuh 30 orang Filistin. Tetapi yang dia sodor hanya pakaian kebesaran dan tidak memberikan pakaian dalam. Artinya orang Filistin hanya mencari kebesaran tetapi mempedulikan pakaian dalam, tidak mempedulikan persoalan nikah! Pakaian dalam ini berbicara nikah. Sebab itulah sifat orang Filistin hanya mencari kebesaran dan ketenaran tanpa mempedulikan soal nikah, di situ tidak ada pembenahan nikah.

Simson meninggalkan isterinya. Kemudian dia berpikir “aku salah, aku mau rujuk dengan isteriku”. Maka dia membawa seekor anak kambing. Bapa isterinya menyambut Simson. Namun isterinya sudah diberikan kepada orang lain dan Simson ditawari adik isterinya untuk diperisterinya. Inilah bukti bahwa mereka tidak menghargai dua menjadi satu! Bukan seperti itu bahasa Alkitab, bukan inti pemikiran sorga! Maka apa boleh buat obor itu harus menyala.

Kemudian Simson menangkap 300 ekor anjing hutan dan diikat dua menjadi satu menjadi 150 pasang. Inilah gambaran nikah Filistin, nikah serigala! Kemudian obor ditaruh di ekor serigala itu lalu dia lepas. Pasangan nikah serigala ini melibas Zaitun, onggokan gandum yang dituai dan yang belum dituai. Semua dilalap habis oleh api yang dibawa oleh 150 pasangan nikah serigala ini.

Zaitun terbakar, berarti tidak ada terang lagi. Gandum terbakar berarti tidak ada pemeliharaan Tuhan lewat Firman Tuhan. Jadi kalau obor itu menyala namun tidak ditanggapi secara positif maka hati-hati! Orang itu akan disergap kegelapan malam dan tidak ada lagi pemeliharaan oleh Tuhan dengan FirmanNya.

Kita sudah dekat hari Tuhan, sudah dekat masuk pada nikah yang rohani. Benahilah nikah kita sekarang ini. Biarlah ada kerinduan hati yang menyala-nyala untuk masuk pada pesta nikah Anak Domba Allah karena itulah inti kerajaan Sorga. Jangan kita mau tertinggal sebab nanti diterkam oleh serigala, oleh binatang buas.

Jangan tunggu obor menyala tetapi bukan untuk membenahi kita. Biarlah obor ini menyala untuk menggeledah dan membenahi nikah dan hati kita. Kalau kita beribadah berkobar-kobar dan disertai dengan pembenahan serta pemulihan maka saudara akan berhasil masuk pada nikah yang rohani. Pesta nikah Anak Domba Allah segera akan digelar.

Dulu saya termasuk ganas pada isteri saya. Sekalipun maksud saya benar tetapi saya bergerak dengan kekerasan/kekasaran.

Jemaat jangan cepat emosi ketika daging kita disembelih, disembelih oleh siapa? Oleh hamba Allah lewat Firman pengajaran. Jangan saudara menanggapi salah! Sebab kami dipakai oleh Tuhan untuk menyembelih daging saudara, untuk menggeledah hati saudara. Kita ini manusia masih sulit disembelih/ ditakhlukan daging kita padahal Yesus sudah tersembelih untuk mendapatkan kita.

3.      Berikut ada obor yang lain yang mengerikan, yang menyala-nyala dan jatuh!
Wahyu 8:10-11
8:10 Lalu malaikat yang ketiga meniup sangkakalanya dan jatuhlah dari langit sebuah bintang besar, menyala-nyala seperti obor, dan ia menimpa sepertiga dari sungai-sungai dan mata-mata air.
8:11 Nama bintang itu ialah Apsintus. Dan sepertiga dari semua air menjadi apsintus, dan banyak orang mati karena air itu, sebab sudah menjadi pahit.

Ini yang harus kita pikirkan. Jangan sampai kita ditimpa oleh obor yang menyala yaitu obor yang lain adalah bintang yang menyala-nyala seperti obor. Kalau itu menimpa saudara dan saya maka kita menjadi Apsintus. Apsintus berarti pahit. Kalau isteri ditimpa obor ini maka hati isteri penuh kepahitan. Kalau suami yang ditimpa maka hati suami penuh kepahitan. Kalau anak yang ditimpa maka sama juga menjadi pahit. Kalau gembala atau jemaat yang ditimpa maka semua sama saja, menjadi pahit.

Obor mana yang harus kita pegang, obor yang bagaimana yang harus kita rangkul, obor yang mana yang membentuk pikiran dan perasaan kita. Kalau kena obor yang keempat ini maka akan banyak sungutan, kepahitan dan omelan. Tidak akan mampu untuk mengendalikan diri. Berarti bukan obor menyala yang di hadapan Tuhan yang dia pegang, malah obor yang harus ditolak yang dia galakkan dan itu menjadi wacana dalam hidupnya akhirnya binasa.

Saudara memegang obor menyala yang bagaimana? Apakah yang dekat takhta Anak Domba Allah/ di dekat takhta ada domba yang tersembelih. Dia tidak bersuara walaupun disembelih. Dia seperti domba yang membisu. Tidak ada bahasa yang Dia ucapkan apalagi mengeluh dan mengomel. Ini seharusnya yang ada pada kita. Namun kita baru disentil sedikit marahnya sudah besar sekali, berarti saudara obor yang mana! (yang jatuh).

Seringkali kita sudah salah tetapi tidak mau disalahkan, sikapnya mengamuk sudah keterlaluan. Apalagi kalau tidak salah dibilangi salah, sudah bagaimana mengamuknya itu. Ini obor yang bagaimana? Yaitu obor Apsintus!

II Timotius 1:7
1:7 Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.

Ini yang harus ada pada diri saya dan saudara. Kita belajar sabar seperti ini. Sospronismos ini berarti:
1.      Mendisiplinkan diri
2.      Menahan kata, tidak ceplas-ceplos
3.      Menguasai diri
4.      Menahan sikap

Itulah tujuan obor dari takhta Allah. Jangan seperti obor yang jatuh sehingga memahitkan hati, semua pahit, akhirnya yang diucapkan juga pahit. Sebenarnya sesuatu yang pahit itu baik, asal jangan hati yang pahit. Empedu ular itu pahit, tetapi obat. Sayur pahit juga baik.

Kita perhatikan apakah kita kena obor dari takhta Tuhan atau obor yang jatuh yang memahitkan. Jangan kita kena obor yang menimpa sungai dan mata air. Dikatakan mata Kekasih kita adalah mata yang memandang pada batang air itu. Gereja Tuhan juga dikatakan akan timbul mata air dalam hatinya. Tetapi kalau mata air itu sudah ditimpa oleh apsintus maka mata air menjadi pahit dan sungainya juga pahit. Padahal kebalikannya, walaupun air yang ada di situ tadinya pahit, tadinya banyak garam, namun ketika air dari takhta itu mengalir maka akan merubah suasana menjadi nyaman, ikan menjadi berkeriapan. Itu kata Firman Tuhan. Sebab dari mata air itu akan keluar air yang sejuk.

Yehezkiel 47:1,6-9
47:1 Kemudian ia membawa aku kembali ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu dan mengalir menuju ke timur; sebab Bait Suci juga menghadap ke timur; dan air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci itu, sebelah selatan mezbah.
47:6 Lalu ia berkata kepadaku: "Sudahkah engkau lihat, hai anak manusia?" Kemudian ia membawa aku kembali menyusur tepi sungai.
47:7 Dalam perjalanan pulang, sungguh, sepanjang tepi sungai itu ada amat banyak pohon, di sebelah sini dan di sebelah sana.
47:8 Ia berkata kepadaku: "Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, air yang mengandung banyak garam dan air itu menjadi tawar,
47:9 sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup yang berkeriapan di sana akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar dan ke mana saja sungai itu mengalir, semuanya di sana hidup.

Kalau ditimpa apsintus maka kematian yang ada bukan berkeriapan, bukan kehidupan. Bicara mata air itu menunjuk nikah. Sungai itu bicara pekerjaan Roh Kudus. Tetapi kalau sudah ditimpa oleh apsintus, tidak ada manfaatnya lagi.

Makanya hati-hati, obor yang bagaimana kita ini. Bernyala-nyala seperti apa kita. Apakah dorongan obor dari takhta Allah atau obor besar yang jatuh.

Dalam Hakim-Hakim 15 tadi adalah nikah yang salah. Zefanya tadi omongan atau pernyataan yang salah yang berakhir dengan perkataan “tidak ada Tuhan” berarti putus hubungan dengan Tuhan. Ini jangan sampai terjadi. Jangan sampai obor besar itu menimpa kita.

Orang boleh perlakukan kita dengan tidak enak, memang untuk seketika kita sakit hati, tetapi berikutnya katakan kepada Tuhan “terima kasih banyak Tuhan” maka kita akan mengalami kemenangan.

Yohanes dibawa oleh Tuhan pada inti kegiatan sorga atau pusat pemikiran sorga. Hendaklah kita mengerti apa yang menjadi pusat pemikiran sorga. Saya lebih dahulu. Bagaimana saya bisa menghentar umat pada pemikiran sorga kalau saya sendiri tidak terinspirasi dengan pemikiran sorga, hanya terinspirasi dengan pemikiran daging, pemikiran dunia. Tetapi kalau terinspirasi pemikiran sorga maka akan Tuhan pertambahkan pembukaan rahasia Tuhan kepadaku dan diteruskan kepada sidang jemaat. Tuhan Yesus kiranya menyertai dan memberkati saya dan saudara.

Sekali lagi, obor yang mana menginspirasi saudara. Kegiatan ibadah dan aktifitasmu dibakar obor yang mana. Kalau di dalam aktifitas ibadah pelayanan yang nampak lebih banyak kepahitan-kepahitan maka yang menginspirasi jelas Wahyu 8:10-11 . Tetapi kalau yang menginspirasi adalah obor dari takhta Allah maka ke mana kita pergi akan membawa kesejukan dan kehidupan maka akan berkeriapan ikan-ikan, itu adalah gambaran jiwa-jiwa. aHakim-hakim pasal
Tuhan tidak akan bertindak sebelum memberitahu kepada hamba-hambaNya.
Amos 3:7
3:7 Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.

Makanya saya yang lebih dahulu harus naik rohaniku jangan merosot. Coba saudara bayangkan Yohanes di pulau Patmos dalam kesendiriannya. “kenapa saya disini, saya dipecundangi, hidup kering kerontang”. Andaikan dia berpikir sayang diri, hanya berpikir yang duniawi maka dia tidak bakal diajak oleh Tuhan untuk naik ke sorga. Tetapi dia rela ada di sana dan Tuhan tidak biarkan dia sendirian. Tuhan membawa dia untuk mendapat inspirasi sorga. Apa yang dia nikmati, dia tuangkan di atas kitab dan kita sekarang menikmatinya.

Terima kasih banyak Tuhan dan terima kasih kepada hamba Tuhan, orang yang dikhususkan oleh Tuhan. Terima kasih banyak Tuhan, saya bisa menikmati Firman dan merasakan kemuliaan sorga. Sekarang saya sudah bisa melihat tetapi belum sepenuhnya. Hati merindu untuk menikmati kemuliaan sorga.

Biarlah engkau menyala-nyala. Yang membuat engkau berkobar-kobar itu karena obor pada Wahyu 8 atau Wahyu 4. Katakanlah “Tuhan saya mau obor Wahyu 4. Berikan saya inspirasi, tangkaplah mataku dan telingaku, apa yang saya lihat dan saya dengar itu yang akan membangun kehidupan saya. Sehingga ibadah dan pelayananku dibangun oleh pikiran sorga, bukan pikiran daging.

Tuhan Memberkati.







GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
JADWAL IBADAH
Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan Suci → Pk. 17.00
Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu :         Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
            Ibadah Raya → Pk. 09.00
            Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
 
























Tidak ada komentar:

Posting Komentar