20180125

Kebaktian PA Kitab Yehezkiel, Kamis 25 Januari 2018 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yehezkiel 6:1-7
6:1 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku:
6:2 "Hai anak manusia, tujukanlah mukamu ke gunung-gunung Israel dan bernubuatlah melawan mereka!
6:3 Katakanlah: Hai gunung-gunung Israel, dengarkanlah firman Tuhan ALLAH! Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada gunung-gunung dan bukit-bukit, kepada alur-alur sungai dan lembah-lembah: Sungguh, Aku akan mendatangkan perang atasmu dan Aku akan membinasakan bukit-bukit pengorbananmu.
6:4 Mezbah-mezbahmu akan menjadi sunyi sepi dan pedupaan-pedupaanmu akan dirusak; dan Aku akan merebahkan orang-orangmu yang terbunuh di hadapan berhala-berhalamu.
6:5 Aku akan mencampakkan mayat-mayat orang Israel di hadapan berhala-berhala mereka dan menghamburkan tulang-tulangmu keliling mezbah-mezbahmu.
6:6 Di mana saja kamu diam, kota-kotamu akan menjadi reruntuhan dan bukit-bukit pengorbananmu akan menjadi sunyi sepi, supaya mezbah-mezbahmu dihancurkan dan ditinggalkan sunyi sepi, berhala-berhalamu diremukkan dan ditiadakan, pedupaan-pedupaanmu diluluhkan dan buatan-buatan tanganmu dihapuskan.
6:7 Dan orang-orangmu yang terbunuh akan berebahan di tengah-tengahmu dan kamu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN.

Ini adalah gambaran bagaimana murka Tuhan akan menimpa umatNya yang tadinya telah diselamatkan oleh Tuhan dari Mesir dan dibawa oleh Tuhan ke tanah yang telah Dia siapkan yang disebut tanah elok/ tanah permai. Kekesalan Tuhan digambarkan di sini bagaimana umat yang disayangi dan ditolong oleh Tuhan, sudah menempati tanah yang permai kemudian berulah, membuat sakit hati Tuhan.

Kita sekarang ini telah ditolong Tuhan dari Mesir dunia ini dan kita dibawa ke tempat yang lebih permai yang disebut Yerusalem Sorgawi. Secara rohani sudah kita alami, sesuai dengan:
Ibrani 12:22-23
12:22 Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah,
12:23 dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna,

Jadi, kita ini sebenarnya sudah ada di negeri yang lebih permai yaitu di Yerusalem Sorgawi. Bukan Yerusalem baru tetapi Yerusalem Sorgawi. Artinya rasa ketenteraman dan kedamaian yang sifatnya sorgawi itu kita nikmati. Karena Yerusalem berasal dari kata Yireh dan Salem. Artinya Tuhan mengadakan damai.

Ini telah dikerjakan Yesus di Golgota. Kalau kita sudah menikmati hasil atau nilai pengorbanan Kristus di Golgota maka kita telah mengapresiasikan gambaran bagaimana kita hidup dalam suasana Yerusalem.

Raja Daud menggambarkan begitu luar biasa tanah pemberian Tuhan kepada mereka. Dia memberikan satu gambaran yang jelas dan nyata.
Mazmur 65:10
65:10 Engkau mengindahkan tanah itu, mengaruniainya kelimpahan, dan membuatnya sangat kaya. Batang air Allah penuh air; Engkau menyediakan gandum bagi mereka. Ya, demikianlah Engkau menyediakannya:

Secara rohani kita tidak bisa sangkali, Tuhan memberikan kelimpahan Firman kepada kita. Tanah yang diindahkan yaitu Yerusalem Sorgawi bagi kita yang dihiasi kelimpahan firman. Bagaimana kita mengapresiasi kelimpahan Firman? Apakah sebatas kita mendengar? Bukankah tujuan kita beribadah untuk membersihkan apa yang mengganggu Yirehsalem ini. Itulah tujuan pembukaan Firman supaya dibenahi segala perilaku kita yang tidak terpuji di mataNya. Karena hanya merusak tatanan Yerusalem Sorgawi, hal seperti itulah yang dibersihkan supaya kita menikmati kelimpahan Firman.

Sesungguhnya sangat kita berbahagia ketika kita beribadah dan Tuhan tunjuk kesalahan kita, itu berarti perhatian Tuhan kepada kita nyata. Dari pada kita diabaikan oleh Tuhan. Lebih baik ketika kita datang beribadah, Tuhan tunjukkan kesalahan kita supaya kita bertabiat seperti Tuhan. Ini yang mesti kita lakukan, tetapi yang terjadi seringkali bukannya kita rela ketika ditegur.
II Timotius 4:2
4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.

Mulut hamba Tuhan seperti pedang yang tajam dan bagaikan anak panah yang runcing.
Yesaya 49:2
49:2 Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya.

Tujuannya supaya kita dibersihkan agar eksistensi kita sebagai Yerusalem Sorgawi tidak terusik dan kita tidak diusir oleh Tuhan. Orang Israel zaman itu diusir oleh Tuhan dan mayat mereka bergelimpangan di sekeliling mezbah mereka artinya ibadah yang bersuasana mati.

Mazmur 65:10
65:10 Engkau mengindahkan tanah itu, mengaruniainya kelimpahan, dan membuatnya sangat kaya. Batang air Allah penuh air; Engkau menyediakan gandum bagi mereka. Ya, demikianlah Engkau menyediakannya:

Batang air penuh berarti pekerjaan Roh Kudus nyata.
Yohanes 7:39
7:39 Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.

Roh Kudus itu bagaikan batang air yang melimpah. Kita tidak akan mengerti isi hati Tuhan kalau bukan Roh Allah yang mengetahui isi hati Tuhan datang memberi tahu kepada kita.

Ada gandum berarti ada pemeliharaan Firman Tuhan. Semua fasilitas dari Tuhan, apalagi yang kurang. Tuhan yang memfasilitasi kita tinggal bagaimana kita mengapresiasi dan menanggapi kesediaan hati Tuhan memfasilitasi kita. Secara jasmani Tuhan sediakan apalagi yang rohani. Kadang kita terbentur hanya pada yang jasmani. Tuhan sertakan yang jasmani, malah jadi problem, jadi berhala.
Yehezkiel 7:20
7:20 Mereka menghiasi dirinya dengan emas dan peraknya dan kepermaian perhiasan ini membawa mereka dalam kecongkakan. Dari emas dan perak itu mereka membuat patung-patungnya yang keji dan dewa-dewanya yang menjijikkan; oleh sebab itu Aku akan menjadikan emas dan peraknya cemar bagi mereka.

Bukankah yang jasmani itu ikut serta ketika kita beribadah.
Matius 6:33
6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Kita sudah mencari kerajaan Tuhan dan Tuhan lemparkan berkat-berkat kepada kita. Setelah Tuhan lemparkan berkat jasmani, kenapa itu malah jadi masalah, berkat jasmani justru menjadi pertikaian. Jangan hal itu terjadi. Sulit untuk mengembalikan milik Tuhan.

Berkat jasmani itu hanya efek samping karena kita mencari firman. Dalam kelimpahan itu Tuhan lengkapi kepada kita berkat jasmani. Jangan soal  jasmani malah menjadi masalah. Lebih sial lagi kalau soal jasmani menjadi pertikaian dalam rumah tangga. Bukan maksud Tuhan seperti itu, berarti itu sudah salah mengapresiasi berkat Tuhan. Semestinya kita harus bersama mensyukuri dan mengagungkan Tuhan.

Mazmur 65:11
65:11 Engkau mengairi alur bajaknya, Engkau membasahi gumpalan-gumpalan tanahnya, dengan dirus hujan Engkau menggemburkannya; Engkau memberkati tumbuh-tumbuhannya.

Jadi upaya pekerjaan kita, baik itu jasmani, amat terlebih rohani, itu selalu Tuhan basahi. Tuhan tidak ingin usaha dan ibadah pelayanan kita kering. Begitu luar biasa lukisan oleh raja Daud tentang tanah pemberian Tuhan ini.  Begitu kita kerja maka Tuhan ikut membasahi. Bagaimana bisa ada gumpalan tanah kalau orang itu hanya tidur. Tuhan membasahi gumpalan-gumpalan tanah berarti membasahi bukti-bukti kerja kita.

Tuhan berikan hujan lebat. Dalam arti rohani kepada kita diberikan hujan Firman pengajaran untuk menggemburkan tanah. Jadi alangkah ironisnya hujan turun tetapi tanah hati kita keras ini yang aneh. Itu berarti bentrok dengan rencana Tuhan. Yang mestinya tanah hati kita sudah ada bukti pekerjaan, kemudian tanah itu digemburkan. Jangan kita justru limpah Firman tetapi hati keras dan serakah. Inilah yang dilihat Tuhan berhala berhamburan, berarti mamon, keras hati dan serakah sudah menguasai bukit-bukit.

Sebenarnya sebelum bangsa Israel membangun Bait Allah, Tuhan mengizinkan mereka membuat ibadah di bukit-bukit.
I Raja-raja 3:2
3:2 Hanya, bangsa itu masih mempersembahkan korban di bukit-bukit pengorbanan, sebab belum ada didirikan rumah untuk nama TUHAN sampai pada waktu itu.

Pengorbanan Anak Abraham juga dia lakukan di bukit Moria. Tetapi setelah Bait Allah dibangung Tuhan tidak izinkan mereka beribadah di bukit-bukit, jadi ada perubahan. Tetapi dalam Yehezkiel pasal ini mengepa mereka beribadah di bukit-bukit. Bukit ini adalah permukaan tanah yang mencuat ke atas, itu menunjuk kesombongan, kecongkakan, ketinggian hati, tidak mau merendah. Itu berarti ibadahnya tetap di atas gunung, tidak mau ditegur. Padahal kita mau dibawa sama dengan Tuhan, Yesus saja dibilangi gila dan dimaki, Dia diam saja serta menyambut saja.  Ini dijadikan bahan pelajaran menurut I Petrus 2:21-24.
I Petrus 2:21-24
2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
2:22 Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
2:23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

Kita mau dibawa oleh Tuhan sama seperti Dia tetapi ada perlawanan. Lebih sial lagi kalau saya hamba Tuhan mendengar kebenaran Firman lalu saya lawan. Kecuali memang tidak benar yang disampaikan, atau jelas salah. Semoga kita semua berpikir jernih dan rohani.

Tuhan memberkati tumbuh-tumbuhannya, berarti ada kehidupan. Hati yang keras sudah menjadi lembut. Dilembutkan oleh turunnya hujan.

Mazmur 65:12
65:12 Engkau memahkotai tahun dengan kebaikan-Mu, jejak-Mu mengeluarkan lemak;

Jejak Tuhan mengeluarkan lemak, berarti mengeluarkan kesuburan dan kesehatan. Makanya berupayalah supaya dalam ibadah kita selalu ada jejaknya Tuhan. Karena Tuhan berkata “di mana dua tiga orang berhimpun karena namaKu, Aku hadir di sana”. Upayakan ini dalam kehidupan, tidak usah muring-muring. Tunjukkan kita ada jejak Tuhan, selalu mengucap syukur dan cinta dalam ibadah pelayanan yang benar. Kalau ada lemak dibakar itu menarik kita, jadi kalau ada jejaknya Tuhan itu akan menarik kita. Lemak itu sangat berfungsi.

Mazmur 65:13
65:13 tanah-tanah padang gurun menitik, bukit-bukit berikatpinggangkan sorak-sorai;

Berarti padang gurun itu dirubah menjadi kebun. Karena apa? Karena ada titik-titik hujan turun. Dulu hatimu seperti padang gurun yang gersang, hanya tempat kalajengking dan ular derik tingal di sana. Tetapi sekarang telah dihalau, karena hujan turun sehingga tidak menjadi padang gurun lagi. Jangan lupa, dalam Wahyu pasal 9 kalajengking ini akan menyengat. 5 bulan orang mau mati karena disengat kalajengking tetapi tidak bisa. Olehnya itu supaya tidak memelihara kalajengking rubahlah padang gurun menjadi tanah basah, karena buka hati untuk Firman Pengajaran.

Mazmur 65:14
65:14 padang-padang rumput berpakaikan kawanan kambing domba, lembah-lembah berselimutkan gandum, semuanya bersorak-sorai dan bernyanyi-nyanyi.

Kalau sudah berpakaikan kawanan kambing domba berarti ibadah jalan benar. Sebab kambing domba adalah sarana umat Israel beribadah, dikorbankan di mezbah. Inilah yang membuat Tuhan murka karena ibadah mereka sudah menyeleweng. Tuhan panggil mereka untuk beribadah kepadaNya, tetapi mereka malah menyembah berhala.
Keluaran 3:12
3:12 Lalu firman-Nya: "Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini."

Gunung, bukit, lembah itu dikawal oleh Tuhan. Kalau hujan turun jelas membuktikan Tuhan mengawal saya dan saudara. Kalau hujan pengajaran itu membasahi padang gurun hati kita yang gersang, dan kalajengking yang berbisa dihalau, berarti Tuhan mengawal kita. Apalagi yang salah.

Kita beribadah bukan hanya enak didengar tetapi untuk membenahi diri kita. Utamanya harga diri kecongkakan ini harus direndahkan serendah-rendahnya seperti Yesus direndahkan. Bukannya kita mempertahankan harga diri dan tebar pesona. Tetapi untuk kita mendapatkan sifat Ilahi yaitu harus merendahkan diri di hadapan Tuhan.

Yesaya 66:12
66:12 Sebab beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku mengalirkan kepadanya keselamatan seperti sungai, dan kekayaan bangsa-bangsa seperti batang air yang membanjir; kamu akan menyusu, akan digendong, akan dibelai-belai di pangkuan.

Air yang mengalir itu adalah air sungai keselamatan. Kenyamanan dan ketenangan yang kita peroleh bila hujan itu turun. Makanya umat Tuhan, rencana Tuhan untuk menghadirkan suasana seperti itu dalam diri kita. Betapa enaknya jika sudah tua masih digendong dan dibelai-belai oleh Tuhan.

Itu semua rencana Tuhan kepada kita. Oleh sebab itu hadirkanlah YirehSalem. Jangan kita berbuat gaduh di situ, jangan kita usik itu. Dalam Ibrani pasal 12 dikatakan di situlah tempat pertemuan malaikat dan anak-anak sulung dengan gembira. Ini yang sedang Tuhan kerjakan untuk saya dan saudara.

Sebab itu berhala ini disingkirkan lewat penyucian Firman. Jangan dipelihara, karena Tuhan murka. Ibadah mereka yang sudah menyeleweng itu membuat Tuhan murka dan Tuhan ancam untuk dihancurkan. Bahkan pedupaan-pedupaan mereka dirusak oleh Tuhan. Coba bayangkan, ibadah tidak ada lagi nilainya, penyerahan mereka tidak diterima oleh Tuhan, tidak bernilai lagi di hadapan Tuhan. Ini jangan sampai terjadi pada kita.
Yehezkiel 6:4-5
6:4 Mezbah-mezbahmu akan menjadi sunyi sepi dan pedupaan-pedupaanmu akan dirusak; dan Aku akan merebahkan orang-orangmu yang terbunuh di hadapan berhala-berhalamu.
6:5 Aku akan mencampakkan mayat-mayat orang Israel di hadapan berhala-berhala mereka dan menghamburkan tulang-tulangmu keliling mezbah-mezbahmu.

Di sini kita melihat bagaimana murka Tuhan yang besar karena penyelewengan ibadah adalah kejahatan besar. Jangan hanya berkata zinah itu kejahatan besar atau pembunuhan kejahatan besar. Tetapi kejahatan besar yang membuat Tuhan murka adalah penyelewengan ibadah. Karena apa? Kalau berzinah hanya orang itu yang dihukum. Tetapi kalau penyelewengan ibadah, itu diawali oleh pemimpin ibadah dan jemaat ikut serta sehingga rencana Tuhan dalam sidang jemaat gagal karena pelayan-pelayan itu sendiri.

Itu sebabnya saya takut sebagai gembala, jangan sampai saya melakukan penyelewengan dalam pelayanan. Kalau terjadi penyelewengan dalam menyelenggarakan ibadah, berarti kejahatan besar yang saya lakukan karena bukan hanya saya kena hukum, namun jemaat juga kena hukum. Kalau gembala yang berzinah maka pribadinya saja yang kena hukum, jemaat tidak. Tetapi kalau gembala menyelewengkan ibadah maka dia kena hukum dan jemaat juga kena.

Kita harus mengerti ini supaya jangan sampai kita dihancurkan oleh Tuhan. Yang menjadi penyebab adalah imam-imam itu sendiri.
Yeremia 2:8
2:8 Para imam tidak lagi bertanya: Di manakah TUHAN? Orang-orang yang melaksanakan hukum tidak mengenal Aku lagi, dan para gembala mendurhaka terhadap Aku. Para nabi bernubuat demi Baal, mereka mengikuti apa yang tidak berguna.

Ini adalah kejahatan besar sehingga yang dibawa oleh gembala dalam sidang jemaat adalah murka Tuhan yang besar karena di dalamnya terjadi kejahatan yang besar.

Yeremia 5:31
5:31 Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang akan kamu perbuat, apabila datang kesudahannya?

Gembala mengajar sewenang-wenang dan umat suka. Berarti dua-dua melakukan kejahatan besar sehingga mendapat murka Tuhan yang besar. Ini jangan sampai terjadi pada kita.

Kita harus waspada hari-hari terakhir ini. Untuk mengatasi hal ini, solusinya tidak ribet. Solusinya bisa kita lihat dalam ruas jalan terakhir bangsa Israel.
Yosua 3:3
3:3 dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: "Segera sesudah kamu melihat tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya --

Jadi Tuhan memberikan arahan kepada kita:
1.      Taruh matamu kepada peti perjanjian, pada Firman pengajaran Kabar Mempelai.
2.      Lihat siapa yang memikul, jangan asal. Lihat siapa yang memberitakan.

Ini solusi Tuhan yang terakhir karena Kanaan sudah di depan, tinggal hambatan ialah sungai Yordan yang sebak.

Mengapa terjadi murka Tuhan yang besar seperti dalam Yehezkiel pasal 6? Karena ulah imam-imam dan pelayan Tuhan. Akhirnya pelayan Tuhan bukan untuk menghindarkan murka Tuhan bagi dirinya dan jemaat yang dia layani tetapi malah hadirkan murka Tuhan yang besar di tengah umat Tuhan sebab mereka melakukan kejahatan besar.

Tuhan memberikan Firman, berarti Dia menyayangi kita, bagaimana tanggapan kita. Sebenarnya Tuhan sayang kita, Dia mau membenahi kita. Dia tunjuk “itu ada noda, ada cacat” Dia ingin membenahi kita, jangan kita tolak. Dia ingin kita setakhta dengan Dia. Jangan kita mengkal muka, unjuk rasa atau menunjukkan perlawanan di saat Firman Pengajaran disampaikan untuk menyucikan saudara.

Sebenarnya kita ini manusia yang hina dan patut direndahkan. Namun sudah hina, tidak mau lagi direndahkan. Itu sombong sekali. Biar orang di bawah kolong jembatan jangan coba direndahkan, itu kalau orang dunia. Tetapi kita orang di dalam pengajaran. Jangan sampai tidak mau direndahkan. Apalagi seperti kami pembawa pengajaran kemudian tidak mau direndahkan oleh Firman, lalu menyampaikan Firman Tuhan, nantinya malah menghadirkan murka Tuhan yang besar karena terjadi penyelewengan ibadah.

Padahal orang yang menyelenggarakan ibadah itu ada tiga hal yang Tuhan janjikan kepadanya. Ada tiga berkat besar yang Tuhan janjikan kepada kita dan harus kita sambut luar biasa sebab itu adalah pemberian Tuhan. Ada pelayanan karena ada korban Kristus, ada Firman.
1.      Makanan
Imamat 2:3,10
2:3 Korban sajian selebihnya adalah teruntuk bagi Harun dan anak-anaknya, yakni bagian maha kudus dari segala korban api-apian TUHAN.
2:10 Korban sajian selebihnya adalah bagian Harun dan anak-anaknya, yakni bagian maha kudus dari segala korban api-apian TUHAN!

Dulu yang menyelenggarakan ibadah adalah Harun dan anak-anaknya. Sekarang yang menyelenggarakan ibadah adalah imam (hamba Tuhan). Bagaimana bagian maha kudus itu akan menjadi bagian kita kalau ada suasana seperti Yehezkiel pasal 6, malah murka Tuhan yang ada.

Itu adalah berkat Tuhan bagi orang yang beribadah dan melayani. Kita beribadah dan melayani, sama dengan kita dijamin sorga dengan makanan yang luar biasa.
Imamat 6:24-26
6:24 TUHAN berfirman kepada Musa, demikian:
6:25 "Katakanlah kepada Harun dan anak-anaknya: Inilah hukum tentang korban penghapus dosa. Di tempat korban bakaran disembelih, di situlah harus disembelih korban penghapus dosa di hadapan TUHAN. Itulah persembahan maha kudus.
6:26 Imam yang mempersembahkan korban penghapus dosa itulah yang harus memakannya; haruslah itu dimakan di suatu tempat yang kudus, di pelataran Kemah Pertemuan.

Jadi kalau ibadah pelayanan kita ditandai rasa damai maka ada jaminan makanan. Tetapi kalau suami isteri melayani tidak ada damai, bagaimana bisa ada jaminan.

Jadi orang yang menyelenggarakan ibadah (hamba Tuhan) dan sadar bahwa Yesus Imam Besar yang mengepalai dan kita sebagai imam-imam maka Yesus yang menjamin, yang penting ada korban penghapus dosa, korban pendamaian. Kenapa kita kehilangan jaminan pemeliharaan Tuhan secara utuh kepada gerejaNya yang dalam pelayanan ada korban karena dosa sebagai tanda perdamaian. Sebab dia beribadah dan melayani bukan dalam suasana perdamaian dengan Tuhan.

Bukannya mengomel dan bersungut, kalau seperti itu maka tidak mendapatkan apa-apa, malah akan tertinggal dalam 3,5 tahun aniaya antikristus. Apa gunanya beribadah tetapi tertinggal dalam 3,5 tahun aniaya antikristus. Bukankah kita dibawa oleh Tuhan bukan untuk senasib dengan manusia duniawi tetapi supaya menjadi pilihan Tuhan.

2.      Ulangan 18:1-3
18:1 "Imam-imam orang Lewi, seluruh suku Lewi, janganlah mendapat bagian milik pusaka bersama-sama orang Israel; dari korban api-apian kepada TUHAN dan apa yang menjadi milik-Nya harus mereka mendapat rezeki.
18:2 Janganlah ia mempunyai milik pusaka di tengah-tengah saudara-saudaranya; TUHANlah milik pusakanya, seperti yang dijanjikan-Nya kepadanya.
18:3 Inilah hak imam terhadap kaum awam, terhadap mereka yang mempersembahkan korban sembelihan, baik lembu maupun domba: kepada imam haruslah diberikan paha depan, kedua rahang dan perut besar.

Dulu ini untuk imam-imam suku Lewi dan memang penerapannya untuk kami hamba Tuhan harus seperti Lewi. Tetapi apakah pemeliharaan ini hanya terbatas untuk suku Lewi? Tidak! Kalau ada paha depan, berarti sesuatu yang di depan, artinya mengedepankan Tuhan maka jaminan Tuhan kepada kita otomatis akan Tuhan curah. Apalagi untuk kami hamba Tuhan yang melayani 100%. Ini diperuntukkan untuk kita bersama.

Kemudian diberikan perut besar atau lambungnya. Lambung itu adalah tempat makanan dicerna kemudian terus ke usus kecil. Itu diberikan kepada kita. Lambungnya adalah tempat makanan. Itu adalah jaminan untuk orang yang menyelenggarakan ibadah dan melayani dengan tidak menyeleweng. Lumbung adalah jaminan pemeliharaan Allah kepada sipenyelenggara ibadah.

3.      Imamat 7:8
7:8 Imam yang mempersembahkan korban bakaran seseorang, bagi dia juga kulit korban bakaran yang dipersembahkannya itu.

Kulit diberikan sebagai jaminan.
Kejadian 3:21
3:21 Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.

Berarti terjadi pembenaran dari Tuhan. Dibenarkan oleh Tuhan. Kita orang yang tidak benar lalu terjadi pembenaran yang datang dari Tuhan. Alangkah bahagianya hal itu terjadi pada kita.
Roma 4:25
4:25 yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita.

Kulit diberikan berarti kita dibungkus oleh kebenaran Tuhan. Kalau kita bertanya pada binatang korban itu “mana kulitmu?” dia akan akan menjawab “itu telah membungkus engkau. Engkau yang berdosa, yang tidak benar namun kebenaranKu diberikan kepadamu”. Bila kita bertanya kepada Yesus “Yesus mengapa engkau disalib sampai hampir telanjang, punggungmu koyak semua ketika dicambuk dan sekujur tubuhmu hancur?” itu untuk membenarkan kita. Kita yang tidak benar ditanggung oleh Tuhan Yesus supaya menjadi benar. Di mana rasa terima kasih kita kepada Tuhan Yesus.

II Korintus 5:21
5:21 Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

Setelah kita dibenarkan, dilanjutkan dengan disucikan untuk disempurnakan. Terlalu luar biasa kasih Tuhan, namuk kadang kita tidak menghargai, Yesus rela hancur badanNya. Kulit Yesus semua dikelupas untuk membenarkan kita. Tetapi kita manusia berdosa tidak menghargai, ibadah kita senin kamis (timbul tenggelam).

Dia menanti belaian kasih saudara sebagaimana Dia membelai kita dengan kasihNya. Kita beribadah dan melayani, mengapa sikap kita malah menjadi lain setelah dikenakan pakaian dari Tuhan. Sesudah memakai pakaian kebenaran ini kita harus lanjut disucikan. Semua itu datang dari Tuhan bukan dari diri kita. Namun kita kadang tidak bisa mensyukuri. Sebabnya gereja Tuhan, jangan sampai kita mencari-cari alasan untuk tidak bisa membelai wajah Tuhan lewat ibadah pelayanan kita. Dia merindu belaian tangan saudara lewat doa penyembahan sebagaimana Dia juga membelai-belai saudara.

Alur sungai, batang air dan sebagainya dihancurkan oleh Tuhan. Padahal Tuhan menyediakan itu kepada kita gereja Tuhan di hari-hari terakhir ini. Jangan tunggu murka Tuhan menghancurkan, artinya Tuhan cabut berkat Tuhan dari kehidupan kita. Jangan tunggu itu terjadi, itu berarti murka Tuhan yang besar.

Tuhan mau mengembalikan kita seperti di Eden.
Yehezkiel 36:35
36:35 Sebaliknya mereka akan berkata: Tanah ini yang sudah lama tinggal tandus menjadi seperti taman Eden dan kota-kota yang sudah runtuh, sunyi sepi dan musnah, sekarang didiami dan menjadi kubu.

Yesaya 51:3
51:3 Sebab TUHAN menghibur Sion, menghibur segala reruntuhannya; Ia membuat padang gurunnya seperti taman Eden dan padang belantaranya seperti taman TUHAN. Di situ terdapat kegirangan dan sukacita, nyanyian syukur dan lagu yang nyaring.

Semua ini Tuhan ingin kembalikan dan Tuhan sedang menggarap ini. Tuhan membuka ladang dalam diri kita supaya suasana Eden kembali kita nikmati. Kalau dalam Yesaya tadi mulai dari kita memandang Golgota dari mana kita digali. Kemudian kita pandang sepasang nikah yaitu Abraham dan Sara kemudian kita dibawa ke Eden. Ayat 1 itu ibadah dibenahi, ayat 2 nikah dibenahi dan ayat 3 hasil nikah dan ibadah yang terbenahi yaitu Eden.

Olehnya jangan sampai nikah dan ibadah kita tidak mengalami pembenahan dari Tuhan. Suami tidak jujur, isteri tidak jujur, keduanya tidak jujur, bagaimana bisa menikmati Eden. Marilah kita jujur, tulus, ikhlas satu persatu. Di dalam nikah rumah tangga kita teladani Abraham dan Sara. Bukan berarti tidak ada cacatan gelap dan hitam dalam nikah mereka.

Abraham akhirnya telinganya sumbing karena mendengar perkataan dari mulut yang sumbing. Sara menjadi sumbing bibirnya dan Abraham sumbing telinganya. Akhirnya lahirlah Ismael, terjadi pada Kejadian 16. Kalau hal seperti ini dipertahankan maka habislah mereka. Akibat sumbing bibir dan sumbing telinga maka 14 tahun Tuhan menjauh dari Abraham. Nanti Kejadian 17, genap 14 tahun baru Tuhan datang kembali berbicara kepada Abraham “sunat semua laki-laki di rumahmu” berarti ada tanda darah bagaikan korban Paskah.

Kita ini mau melayani Tuhan. Tetapi kalau kami hamba Tuhan menyampaikan pengajaran yang tidak benar itu sumbing bibir. Jemaat kalau mendengar yang salah maka telinga sumbing. Kalau bibir sumbing dan telinga sumbing maka murka besar yang turun. Tidak bisa diterima oleh Tuhan persembahannya (ditolak). Tubuh, jiwa dan roh orang seperti itu tidak disambut oleh Tuhan, semuanya dibuang oleh Tuhan.

Itu sebabnya saya harus hati-hati. Jangan seperti Yeremia 2:8, imam tidak lagi bertanya kepada Tuhan, dia berjalan dengan logikanya sendiri. Dia tidak lagi lipat lutut, tidak baca Firman, tidak berbuat lagi demi kepentingannya dan umat yang digembalakan. Kasihan nanti murka besar yang terjadi dalam jemaat. Ini jangan sampai terjadi, jangan kita tunggu murka Tuhan.
Yeremia 2:8
2:8 Para imam tidak lagi bertanya: Di manakah TUHAN? Orang-orang yang melaksanakan hukum tidak mengenal Aku lagi, dan para gembala mendurhaka terhadap Aku. Para nabi bernubuat demi Baal, mereka mengikuti apa yang tidak berguna.

Karena isteri-isteri Salomo sumbing mulutnya sehingga Salomo sumbing telinganya akhirnya hancur ibadah pelayanannya. Itulah yang ditekankan oleh Tuhan dalam Imamat 21:18.
Imamat 21:18 (Terjemahan Lama)
21:18 Maka dari pada segala orang yang berkecelaan itu seorangpun jangan datang hampir, baik orang yang buta atau yang timpang atau yang sumbing bibirnya atau telinganya,

Yang layak mempersembahkan korban santapan jangan sumbing bibir dan telinganya. Maksudnya yang mengajar itu harus menyampaikan kebenaran Firman dan yang mendengar jangan menolak yang disampaikan.

Ciri orang yang sumbing telinga saat mendengar Firman pengajaran yang sehat, dia marah atau tidak senang. Akhirnya dia akan pergi beribadah kepada pelayan yang sumbing bibirnya yang hanya menceritakan dongeng dan tahyul. Itu yang berbahaya.
2 Timotius 4:3-4
4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
4:4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.

Kita semua di penghjung akhir zaman ini diberkati dan dilawati Tuhan, sambutlah itu. Saya sangat berterima kasih karena perhatian Tuhan luar biasa kepada kita.

Dikatakan bahwa ada sungai. Sungai yang ada di Eden salah satunya adalah Pison artinya air yang mengalir berlimpah-limpah. Itu mestinya kita alami kalau kita dirancang Tuhan untuk menjadi Eden.

Pison mengalir mengairi daerah Hawila, di Hawila banyak emas. Hawila artinya sakit untuk melahirkan. Bagaimana kalau kita gereja Tuhan mau hidup di Eden tetapi tidak mau sakit menderita untuk melahirkan. Rasul Paulus oleh karena tanggung jawab rohani yang dia emban, dia sampai berkata ketika melihat jemaat Galatia “aku harus menderita sakit melahirkan kamu kembali supaya rupa Kristus nampak kepada kamu”. Kita ini berkata mau menjadi Eden tetapi kita tidak mau menderita sakit bersalin. Apa yang mau kita wujudkan kalau tidak mau seperti itu!

Galatia 4:19
4:19 Hai anak-anakku, karena kamu aku menderita sakit bersalin lagi, sampai rupa Kristus menjadi nyata di dalam kamu.

Ini untuk kita. Kalau hamba Tuhan memang harus ke sana. Kemudian dia ajarkan untuk menikmati suasana Eden jangan tolak sakit menderita untuk melahirkan. Untuk apa? Untuk mewujudkan wujud Kristus. Tetapi kalau sekarang kita mendengar Firman Tuhan dan tidak mau sakit, menolak rasa sakit karena koreksi Firman Tuhan, jangan harap Eden! Yang menderita sakit bersalin itu gereja Tuhan. Itu diawali oleh hamba Tuhan. Kalau hamba Tuhan tidak mau menderita sakit untuk melahirkan demi terwujudnya Kristus dalam sidang jemaat, bagaimana sidang jemaat nanti bisa sampai ke sana :
Wahyu 12:1-2
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
12:2 Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.

Itu adalah saat-saat terakhir gereja Tuhan menderita kemudian diganti dengan Eden. Tetapi mengapa kita tidak bisa berupaya untuk mewujudkan Kristus dalam diri kita, tidak mau sakit menderita. Untuk mewujudkan Kristus dalam diri kita, kita memang menderita. Kapan? Saat kita diuji oleh Tuhan lewat Firman Tuhan yang menunjuk kesalahan kita. Memang menderita tetapi itu demi Kristus diwujudkan dalam diri kita. Tetapi kalau tidak bisa seperti itu, gawat! Jemaat mau dibawa ke mana. Hanya bisa menghayal Eden, yang akan dia temui adalah sengsara 3,5 tahun aniaya.

Di Hawila ada emas tetapi jika kita merubah status yaitu menyembah berhala maka terjadi perubahan yang mengerikan. Ini yang kita jaga jangan sampai terjadi pada kita.
Ratapan 4:1-2
4:1 Ah, sungguh pudar emas itu, emas murni itu berubah; batu-batu suci itu terbuang di pojok tiap jalan.
4:2 Anak-anak Sion yang berharga, yang setimbang dengan emas tua, sungguh mereka dianggap belanga-belanga tanah buatan tangan tukang periuk.

Kenapa emas murni bisa berubah? Karena kena timah. Timah itu menunjuk hal-hal yang duniawi. Apalagi timah hitam, itu menunjuk dunia yang gelap.

Ratapan 4:3
4:3 Serigala pun memberikan teteknya dan menyusui anak-anaknya, tetapi puteri bangsaku telah menjadi kejam seperti burung unta di padang pasir.

Emas yang tadinya murni sudah berubah kemuliaannya karena suasana dunia yang gelap itu merasuk kehidupannya. Akhirnya terhempas di pojok-pojok jalan. Di pojok jalan sudah menunggu seorang perempuan yang namanya wanita Babel yang akan merekrut dia.
Amsal 7:12
7:12 sebentar ia di jalan dan sebentar di lapangan, dekat setiap tikungan ia menghadang.

Sungai yang lain di Eden adalah Gihon, Hidekel atau Tigris dan berakhir dengan Efrat yang artinya berbuah-buah. Hidekel artinya suara yang cepat dan tajam. Berarti tidak menunda-nunda waktu dan menerima ketajaman Firman, demi kita menikmati Eden.

Mari kita mengapresiasi, lihatlah Kristus Yesus hancur tubuhNya untuk membenarkan kita. Di mana rasa terima kasih kita kepada Tuhan ?. Tuhan ampunilah kami.

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar