20180121

Kebaktian Kaum Muda Remaja, Minggu 21 Januari 2018 Pdt. Handri Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
­­
Keluaran 12:37-42
12:39 Adonan yang dibawa mereka dari Mesir dibakarlah menjadi roti bundar yang tidak beragi, sebab adonan itu tidak diragi, karena mereka diusir dari Mesir dan tidak dapat berlambat-lambat, dan mereka tidak pula menyediakan bekal baginya.

Dampak dari berita paskah:
4.Ayat 37-42 → Bangsa Israel keluar dari Mesir

Keluarnya bangsa Israel dari Mesir menubuatkan keluarnya gereja Tuhan dari dunia ini menuju Kanaan samawi, Yerusalem baru. Ini menunjukkan suatu kegerakan rohani.

Kegerakan rohani ditandai dengan kelepasan: daging, dosa, dunia dengan segala pengaruhnya.

Di dalam kegerakan rohani satu-satunya bekal kita adalah adonan yang tidak beragi: Firman pengajaran yang benar dan murni, yaitu :
ð  Tertulis di dalam Alkitab, di dalamnya ada kuasa kemenangan seperti Yesus ketika dicobai setan Yesus berkata “ada tertulis...”.
ð  Diilhamkan/ diwahyukan oleh Tuhan= dibukakan rahasianya, ayat enerangkan ayat dalam Alkitab. Ini berarti perkataan Yesus, di dalamnya ada kuasa penyucian.
Yohanes 15:3
15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

ð  Berani mengungkapkan nikah yang benar supaya kaum muda bisa menjaga kesucian pada masa pacaran/ tunangan. Sehingga ketika masuk nikah nanti bukan tempat pelampiasan hawa nafsu. Kita menjaga kesucian nikah sampai nanti masuk dalam nikah rohani, pesta nikah anak domba Allah.

ð  Diberitakan tanpa pamrih
2 Korintus 2:17
2:17 Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.

Sudah berapa tahun saya melayani kaum muda tapi tidak pernah terbesit satu kalipun untuk mendapatkan keuntungan yang jasmani, rugi kalau pikiran yang jasmani sebab tidak akan mendapat apa-apa. Tetapi saya murni untuk membina kaum muda supaya kaum muda tidak terseret dalam dosa yg semakin jahat dan najis.

ð  Dipraktekkan oleh pemberita. Kalau mengajar tanpa praktek = memalsukan Firman pengajaran yang benar.

Saat bangsa Israel keluar dari Mesir, mereka “hanya bisa” menyiapkan adonan roti tidak beragi sebagai bekal dan tidak bisa menyiapkan yang lainnya lagi. Artinya bagi kita sekarang menjelang kedatangan Yesus kedua kali yang sudah di ambang pintu, maka keadaan dunia dilanda krisis total di segala bidang, ekonomi krisis, keamanan, di mana-mana terjadi kerusuhan, huru hara, peperangan, di bidang pendidikan, moral, agama, dsb. Sehingga kita tidak bisa mempersiapkan yang lain = tidak bisa bergantung pada apapun di dunia ini. Silahkan kejar sekolah tinggi-tinggi tapi jangan lupa ibadah pelayanan. Punya ijasah, pandai, kaya, dsb, itu tidak akan bisa menghadapi krisis, itu tidak menjamin hidup kita. Jadi, di tengah-tengah krisis yang melanda dunia akhir zaman ini, hidup kita hanya bergantung pada Firman pengajaran yang benar dan murni.

Di sini kita bisa mengambil 2 pelajaran:
1)      Kita hidup dari Firman pengajaran yang benar yang kita praktekkan.
Keluaran 12:34
12:34 Lalu bangsa itu mengangkat adonannya, sebelum diragi, dengan tempat adonan mereka terbungkus dalam kainnya di atas bahunya.ada tanggung jawab.

Adonan roti tidak beragi dibuat menjadi roti bundar.
Dibuat= dipraktekkan.
Roti bundar, tanpa ujung pangkal = kasih = hidup kekal.
(kalau Firman pengajaran yang benar kita praktekkan, maka akan menimbulkan kasih dan kasih itu membawa kita pada hidup kekal, kasih tidak berkesudahan).
1 Korintus 13:8
13:8 Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.

Kalau hidup kekal saja bisa apalagi hidup sehari-hari. Jadi, jangan ragu untuk menerima dan mempraktekkan Firman pengajaran yang benar, sebab itulah yang menjamin hidup kita.

Misalkan kalau saya praktek Firman soal kesetiaan, di luar ada tawaran kerja tapi menghambat untuk tidak bisa beribadah, kalau tidak terima tawaran kerja ini, kapan lagi, kesempatan tidak datang dua kali, akhirnya dia pilih pekerjaan, tidak mau setia dalam ibadah pelayanan, mungkin untuk sekarang dia dapat penghidupan yang layak, tapi dia tidak akan mendapat hidup yang kekal.

Kalau kita praktek Firman, taat dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang benar = hidup dalam kesucian.
1 Petrus 1:22
1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hati

Jadi, kita hidup di dunia akhir zaman yang dilanda krisis, bukan hidup dari ijasah kita, kepandaian kita, kehebatan kita, tapi dari Firman pengajaran yang benar yang kita praktekkan = dari kesucian.
     
Kaum muda yang utama kejar S-Suci maka pasti hidup.

Firman pengajaran yang benar = Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua = Urim dan Tumim.

Apa yang harus disucikan?
Keluaran 12:34
12:34 Lalu bangsa itu mengangkat adonannya, sebelum diragi, dengan tempat adonan mereka terbungkus dalam kainnya di atas bahunya.

Adonan dibungkus dalam kain/ pakaian, ini menunjukkan kelakuan hidup sehari-hari, dimulai dari:
a)      Hati
Ibrani 4:12
4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

Hati ini merupakan sumber kehidupan rohani kita, kalau disucikan maka rohani kita pasti hidup.
Amsal 4:23
4:23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.

Hati-hati!, hati ini adalah gudangnya dosa, kalau dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
Matius 15:19-20
15:19 Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat.
15:20 Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang."

·         Keinginan jahat mengarah pada cinta uang yang membuat anak Tuhan menjadi kikir (tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan untuk sesama yang membutuhkan) dan serakah (merampas milik Tuhan dan milik sesama).
1 Timotius 6:10
6:10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

·         Keinginan najis mengarah pada dosa seks dan dosa makan minum (merokok, miras, dsb). Jaga kesucian lewat media sosial, jangan mengumbar yang najis-najis, lewat pandangan, lewat perkataan, bicara yang najis-najis.

b)      Sendi
Sendi menghubungkan tulang dan tubuh. Kalau sendi sudah bermasalah maka akan sakit. Sendi menunjukkan hubungan antar sesama harus disucikan, mulai dalam rumah tangga/ dalam keluarga.

Jangan sedikit-sedikit sebagai anak maraju sama orang tua, apalagi yang sudah dewasa-dewasa, malu woi kalau meraju-meraju. Kakak beradik jangan suka iri. Kalau ada orang yang diberkati lebih dari kita, ya itu berkatnya, tidak usah iri apalagi ada perselisihan. Jangan cuma masalah sepeleh timbul keributan dalam keluarga.
1 Korintus 3:3
3:3 Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?

Yang tersembunyi dalam sendi adalah iri hati dan perselisihan. Kalau ada iri hati dan perselisihan itu seperti buka kran dosa, maka mengalir dosa-dosa yang lain, muncul 11 dosa yang menghambat pembangunan tubuh Kristus.
2 Korintus 12:20-21
12:20 Sebab aku kuatir, bahwa apabila aku datang aku mendapati kamu tidak seperti yang kuinginkan dan kamu mendapati aku tidak seperti yang kamu inginkan. Aku kuatir akan adanya (1)perselisihan, (2)iri hati, (3)amarah, (4)kepentingan diri sendiri, (5)fitnah, (6)bisik-bisikan, (7)keangkuhan, dan (8)kerusuhan.
12:21 Aku kuatir, bahwa apabila aku datang lagi, Allahku akan merendahkan aku di depan kamu, dan bahwa aku akan berdukacita terhadap banyak orang yang di masa yang lampau berbuat dosa dan belum lagi bertobat dari (9)kecemaran, (10)percabulan dan (11)ketidaksopanan yang mereka lakukan.

Tuhan tidak suka angka 11 (angka ganjil). Kalau baca dalam Wahyu 21 dan 22 Yerusalem baru itu ditandai dengan angka 12, 12 pintu, 12 batu dasar, 12 mutiara, 12 malaikat. Murid-murid Yesus ada 12 orang, Yudas mati, Tuhan tidak biarkan tetap 11 murid tapi dicari penggantinya yaitu Matias untuk tetap menggenapi angka 12.

Kalau sendi, hubungan dengan sesama rusak maka susah/gagal untuk masuk dalam pembentukan tubuh Kristus. Kalau dalam nikah/ keluarga saja sudah ada iri hati dan perselisihan, bagaimana dalam penggembalaan, antar penggembalaan?.

c)      Mulut
Mazmur 149:5-6
149:5 Biarlah orang-orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur mereka!
149:6 Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka,
           
Perkataan disucikan mulai dari jangan ada dusta, perkataan sia-sia, sampai nanti tidak salah dalam perkataan= sempurna.
Yakobus 3:2
3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

Orang pacaran saja berkata:  “don’t lie there between us”

Kalau 3 hal ini sudah disucikan, maka nikah pasti disucikan, mulai dari permulaan nikah (masa pacaran/tunangan).
1 Tesalonika 4:3-6
4:3 Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan,
4:4 supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan,
4:5 bukan di dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah,
4:6 dan supaya dalam hal-hal ini orang jangan memperlakukan saudaranya dengan tidak baik atau memperdayakannya. Karena Tuhan adalah pembalas dari semuanya ini, seperti yang telah kami katakan dan tegaskan dahulu kepadamu.

Masa pacaran, tunangan, mau menikah jangan berdasarkan keinginan hawa nafsu daging, sebab nanti akan menderita. Harus dengan kesucian, daging ini harus dimatikan. Seperti Adam harus tidur, untuk dibentuk Hawa menjadi pendampingnya. Coba kalau Adam tidak tidur, dia buka mata dia lihat gajah, jerapah atau monyet berbulu jadi istrinya. Kaum muda banyak tidur (bukan tidur dengar Firman, menyembah), tapi penyembahan berserah penuh kepada Tuhan/ matikan daging, supaya Tuhan sediakan yang terbaik.
Pengalaman om Handri, bukan sombong, tapi supaya siapa tahu kaum muda juga bisa ikut jejaknya om. Waktu di Malang om Handri suka sama tante Cici bukan karena lihat dia suka kepang-kepang rambut atau bergaya pakai lipstick, kuteks, dll. Tapi lihat pemudi ini aktif 3 macam ibadah, baru tidak hahahihi/ tidak kecentilan, diam. Paling selesai ibadah, orang tuanya latihan, dia di atas baca-baca. Jadi, om lihat rohaninya, bukan dengan hawa nafsu daging. Tapi waktu om mau tanya tante Cici tidak langsung tanya: “mau tidak sama saya”. Tanya dulu sama orang tua, telpon opa oma (boleh tidak saya pacaran dengan kaum muda dari Malang), dia juga tanya dulu sama orang tuanya (ada pemuda yang suka sama saya). Baru semua orang tua OK. Bukan dengan hawa nafsu daging tapi dengan kesucian. Tertarik karena tergembala sungguh-sungguh, bukan karena lihat cantiknya atau gantengnya.

Ibadah pelayanan/ tahbisan juga harus disucikan.
Nehemia 7:64-65
7:64 Mereka itu menyelidiki apakah nama mereka tercatat dalam silsilah, tetapi karena itu tidak didapati, maka mereka dinyatakan tidak tahir untuk jabatan imam.
7:65 Dan tentang mereka diputuskan oleh kepala daerah, bahwa mereka tidak boleh makan dari persembahan maha kudus, sampai ada seorang imam bertindak dengan memegang Urim dan Tumim.
           
“tidak tahir untuk jabatan imam” = tidak boleh melayani.
“sampai ada seorang imam bertindak dengan memegang Urim dan Tumim” = sampai mengalami penyucian.

Kalau sudah ada pengajaran yang benar/ urim dan tumim, sudah mengalami penyucian baru boleh melayani.

Jadi, kalau hati suci, sendi suci, mulut suci, nikah suci, masa pacaran/ tunangan suci, ibadah pelayanan suci, maka tidak akan sembarang melayani. Semua harus dasarnya suci.

Inilah bekal terakhir yang om berikan “jaga kesucian”, ini yang menjamin hidup kita di dunia ini. Jangan sampai ada kaum muda yang jebol/jatuh.

2)      Firman pengajaran yang benar memberi kelepasan bagi kita dari krisis total yang melanda dunia akhir zaman. Kita terpelihara secara jasmani dan rohani, bahkan bisa hidup kekal. Saat Yesus datang kembali kedua kali kita mengalami kelepasan total. Firman pengajaran yang benar dan Roh Kudus merupakan 2 sayap burung nazar yang besar melepaskan kita dari dunia ini, mengangkat kita ke awan-awan permai bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga, masuk pesta nikah anak domba Allah, berkerajaan 1000 tahun damai, masuk kerajaan sorga kekal, Yerusalem baru, Kanaan samawi.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar