20180217

Kebaktian Doa, Sabtu 17 Februari 2018 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 3:18-21
3:18 Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
3:19 Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.
3:20 Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak;
3:21 tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah."

Bagi orang yang tidak percaya, dia telah berada di bawah hukuman. Tetapi jangan kita hanya berhenti pada tahap percaya. Percaya di sini artinya orang yang mempercayakan dirinya kepada Yesus, kepada terang, itulah pengertian orang yang percaya. Mempercayakan dirinya kepada Yesus berarti membawa dirinya kepada terang.

Kita sebagai umat Tuhan, semua dengan mulut berkata kita percaya. Tetapi apakah benar-benar kita mempercayakan diri kepada Yesus. Itu pengertian percaya yang tepat yaitu mempercayakan dirinya kepada Yesus/ mempercayakan dirinya kepada terang. Karena Yesus di sini dibicarakan sebagai pembawa terang.

Ini bisa kita uji lewat nubuatan nabi Yesaya, tanda atau ciri seseorang benar-benar percaya dan mempercayakan dirinya kepada terang. Nubuatan nabi Yesaya dikenakan bagi kita bangsa kafir. Di situ kita bisa meraba, mengetes, mendeteksi apakah saya ini orang percaya dan mempercayakan diri kepada Tuhan. Termasuk kami hamba Tuhan. Sebab ada Firman Tuhan mengatakan, hamba Tuhanpun, pelayan Tuhanpun, mereka melayani, mengajar orang untuk hidup dalam terang, tetapi dia sendiri ada di dalam gelap. Sehingga Alkitab mengatakan bagi orang seperti itu telah tersedia kegelapan yang paling dahsyat. Ternyata di dunia Kekristenan banyak pelayan Tuhan yang di medan pelayanan, mengajar orang hidup dalam terang tetapi dia sendiri tidak hidup dalam terang. Ini yang saya takut sebagai hamba Tuhan.

Sekarang ini terang itu lagi beraksi di tengah-tengah bangsa kafir. Hari-hari terakhir ini adalah pemuncakan dari terang itu beraktivitas di tengah-tengah kita bangsa kafir dan akan berpaling kepada bangsa Israel.
II Petrus 2:17-18
2:17 Guru-guru palsu itu adalah seperti mata air yang kering, seperti kabut yang dihalaukan taufan; bagi mereka telah tersedia tempat dalam kegelapan yang paling dahsyat.
2:18 Sebab mereka mengucapkan kata-kata yang congkak dan hampa dan mempergunakan hawa nafsu cabul untuk memikat orang-orang yang baru saja melepaskan diri dari mereka yang hidup dalam kesesatan.

Di sini labelnya langsung disebut guru-guru palsu, apakah mereka menerima? Rasul Petrus tidak langsung menunjuk personnya, tetapi dia berbicara model-model pelayanan.

II Petrus 2:19
2:19 Mereka menjanjikan kemerdekaan kepada orang lain, padahal mereka sendiri adalah hamba-hamba kebinasaan, karena siapa yang dikalahkan orang, ia adalah hamba orang itu.

Menjanjikan kemerdekaan berarti menjanjikan terang berarti menjanjikan Yesus. Sebab Yesus adalah terang yang memerdekakan.
Yohanes 8:32,36
8:32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
8:36 Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."

Dunia ini sedang menuju pada kebinasaan. Kalau saya pelayan Tuhan yang motivasinya untuk mendapatkan apa yang ada di dunia ini berarti saya adalah pelayan yang menuju pada kebinasaan.
I Yohanes 2:16
2:16 Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.

Dikalahkan orang berarti dikalahkan daging. Bagi orang yang seperti ini sudah tersedia kegelapan yang paling dahsyat. Mengerikan kalau pelayanan saya hanya sebatas yang binasa. Dunia ini sedang menuju pada kebinasaan. Kalau pelayanan saya hanya untuk mendapatkan sandang, pangan, papan, dsb yang duniawi berarti pelayanan saya ada dalam tanda kebinasaan.

Dia menjanjikan kemerdekaan kepada orang lain tetapi dia sendiri diperhamba oleh dagingnya. Kita lihat bagaimana nasib orang seperti itu.
II Petrus 2:20
2:20 Sebab jika mereka, oleh pengenalan mereka akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus, telah melepaskan diri dari kecemaran-kecemaran dunia, tetapi terlibat lagi di dalamnya, maka akhirnya keadaan mereka lebih buruk dari pada yang semula.

Mereka sudah mengalami pekerjaan penyucian tetapi kembali menukik. Contohnya seperti hamba Tuhan, awalnya menyanjung Kabar Mempelai tetapi kemudian menukik. Begitu juga anak Tuhan, jangan saudara agung-agungkan pengajaran namun esok lusa menukik. Itu karena pikirannya hanya tertuju pada perkara bendawi (yang fana yang akan binasa).

Kalau ini diingatkan oleh Tuhan melalui rasul Petrus bukan untuk menyudutkan orang-orang tertentu. Tetapi mengingatkan agar orang itu segera beranjak karena tempat dia berdiri itu labil, dia akan tenggelam. Ini lebih dahulu untuk kami suami isteri.

II Petrus 2:21
2:21 Karena itu bagi mereka adalah lebih baik, jika mereka tidak pernah mengenal Jalan Kebenaran dari pada mengenalnya, tetapi kemudian berbalik dari perintah kudus yang disampaikan kepada mereka.

Berarti mereka awalnya mengenal jalan kebenaran. Tetapi kemudian dikatakan alangkah baiknya tidak mengenal. Berarti kalau yang sudah mengenal lalu berbalik maka dia akan mendapat hukuman double. Apalagi kalau dia sudah menjadi pemberita.

II Petrus 2:22
2:22 Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."

Makanya kita ini tidak usah marah kalau dikatakan babi dan anjing karena memang kita dari sana awalnya. Bangsa kafir itu disebut bangsa anjing, babi, keledai. Itu sebabnya harus dibakar dengan api Firman, api Roh Kudus dan api Kasih Tuhan lewat penyembahan.

Membaca hal ini adalah bahasa mengerikan. Saya akan menarik diriku tidak akan ada di sana karena di sana berbahaya. Padahal tujuan Tuhan agar umat Tuhan dan hamba Tuhan menjadi senjata terang karena kita sudah menerima terang Tuhan.
Roma 13:12
13:12 Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!

Ayat ini mengingatkan kita karena surat Roma mengatakan kita ini sudah jauh malam, sudah hampir siang. Dikatakan pada tengah malam ada suara “songsonglah mempelai laki-laki datang”. Hari-hari terakhir ini Tuhan rindu memposisikan kita, utamanya saya hamba Tuhan, supaya menjadi senjata terang. Iblis tidak senang kalau kita menjadi senjata terang. Coba kalau saudara ke hutan bawa lampu, kalau ada di sekitar situ ular yang akan dia sambar adalah lampu saudara.

Sekarang kita lihat apakah saudara adalah orang percaya yang luput dari hukuman?, yaitu yang mempercayakan diri kepada terang itu.
Yohanes 3:18
3:18 Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.

Kita lihat nubuatan nabi Yesaya sebagai tolak ukur apakah saudara dan saya ada pada kondisi seperti itu. Kalau belum maka segera beranjak dari kondisi yang salah.
Yesaya 9:1
9:1 Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar.

Bangsa yang berjalan dalam kegelapan itu adalah kita bangsa kafir. Yang dilihat adalah terang yang besar, bukan terang yang remang-remang seperti suasana di diskotik. Diam di negeri kekelaman berarti orang yang ada di bawah bayang-bayang kematian.

Yesaya 9:2
9:2 Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan.

Jangan cuma berhenti pada kalimat A dan B yaitu “menimbulkan banyak sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu”. Itu action, tetapi isinya adalah ayat 2 bagian C dan D, ditambah dengan ayat 3. Kalau kita hanya isi dengan sorak-sorak dan kesuakaan, itu boleh-boleh saja. Dunia penuh dengan kesukaan, mereka juga bisa bersorak. Ketika nonton bola kaki orang bisa bersorak-sorak apalagi bila jagonya menang.

Jangan berhenti hanya sampai di situ, tetapi apakah ada sukacita seperti di waktu panen? Ketika Tuhan Yesus memberi perintah kepada hambaNya untuk panen, tuaian banyak tetapi penuai kurang. Hasil panen itu mau ke mana? Ke lumbung. Berarti sukacita pada waktu panen adalah dia bersukacita karena bukan hanya sampai di ladang namun dia tahu hidupnya akan dibawa pada lumbungnya Tuhan. Berarti orang yang disimpan dan dilindungi Tuhan/ jadi tubuh Kristus.

Kalau panen lalu hanya ditaruh di ladang maka binatang yang akan menginjak-injak kembali. Tetapi panen yang dimaksud adalah panen yang ada hubungan dengan lumbung. Itu menunjuk persekutuan mempelai. Sekarang kita raba, apakah suasana mempelai itu ada bersinar dalam hidup saudara. Itulah terang yang sedang bekerja. Apakah itu sedang menyinari dan sinar itu kita izinkan bergerak terus mulai dari persekutuan kecil yaitu persekutuan dalam nikah. Lanjut pada persekutuan tubuh Kristus.

Kenyataannyapun, kami pelayan-pelayan Tuhan yang terlalu banyak beraction hari-hari terakhir ini, justru persekutuannya bukan persekutuan mempelai tetapi persekutuan yang dikerjakan karena takut pada orang, atau aturan-aturan yang bukan Firman Tuhan, ada ancaman kalau tidak mengikuti persekutuan itu. Ini bukan lumbungnya Tuhan. Ini kelihatan mirip persekutuan tetapi ada intimidasi di dalamnya, bukan tulus dan ikhlas.

Kemudian dikatakan sukacita seperti membagi-bagi jarahan. Setelah membagi-bagi jarahan di lanjut pada ayat tiga.
Yesaya 9:3
9:3 Sebab kuk yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian.

Midian itu yang memberi kuk gandar dan tongkat yang menekan umat Israel dulu. Bukan cuma 1 atau 2 tahun tetapi puluhan tahun.
Hakim-hakim 6:1
6:1 Tetapi orang Israel melakukan apa yang jahat di mata TUHAN; sebab itu TUHAN menyerahkan mereka ke dalam tangan orang Midian, tujuh tahun lamanya,

Ini bukan hanya sampai di sini, tetapi ada juga orang Midian menekan lagi beberapa tahun. Kitab Hakim-hakim menceritakan fluktuasi rohani orang Israel.

Hakim-hakim 6:2
6:2 dan selama itu orang Midian berkuasa atas orang Israel. Karena takutnya kepada orang Midian itu, maka orang Israel membuat tempat-tempat perlindungan di pegunungan, yakni gua-gua dan kubu-kubu.

Ini keadaan yang tidak boleh dibiar. Bila terang itu datang maka Midian dikalahkan. Bila terang itu beraksi kepada bangsa kafir maka Midian itu walaupun ditopang oleh orang Amalek dan ditopang oleh orang di sebelah timur, mereka pasti dikalahkan. Kalau kita menang, maka membagi-bagi jarahanlah mereka.

Apakah kita ini benar adalah orang yang menang menghadapi Midian, menghadapi Amalek dan orang dari sebelah timur? Jelas sekali ada penggabungan yang luar biasa antara Midian, Amalek dan orang sebelah timur. Pengertian Midian adalah berbantah-bantah atau suka membantah. Amalek bicara nafsu daging atau kedagingan. Orang yang disebut orang timur ini adalah orang yang dikenal hobatan/ adat istiadat. Apakah kita gereja Tuhan bisa membagi jarahan, berarti ada kemenangan melawan roh membantah, apakah kita bisa meredam hawa nafus daging dan bisa mengalahkan roh hobatan/ adat istiadat?

Untuk bisa membagi jarahan maka harus bisa menang menghadapi 3 hal ini. Karena dikatakan terang sudah terbit bagi bangsa yang ada di dalam kekelaman. Kemudian ditutup bagaikan mengalahkan Midian.

Kalau mengalahkan Midian maka yang pertama harus kita isi adalah hal ini, yang membuktikan bahwa kita adalah orang yang dikategorikan Tuhan membagi-bagi jarahan.
Hakim-hakim 6:19
6:19 Masuklah Gideon ke dalam, lalu mengolah seekor anak kambing dan roti yang tidak beragi dari seefa tepung; ditaruhnya daging itu ke dalam bakul dan kuahnya ke dalam periuk, dibawanya itu kepada-Nya ke bawah pohon tarbantin, lalu disuguhkannya.

Kalau kita adalah orang yang membagi-bagi jarahan maka bermula apakah kita ada persekutuan dengan korban anak kambing? Itu langkah awal untuk mengalahkan roh perbantahan, ini langkah awal untuk meraih jarahan yang bisa kita bagi-bagi. Itu bukti bahwa kita ada di bawah naungan terang yang besar.
1.      Ada persekutuan dengan anak kambing artinya ada penghargaan terhadap korban Kristus.
2.      Ada roti fatir yang dipersembahkan= Firman pengajaran yang murni (sehat)

Korban Kristus dan roti fatir ini memang sejalan dan tidak bisa pisah.
I Korintus 5:6
5:6 Kemegahanmu tidak baik. Tidak tahukah kamu, bahwa sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan?

Makanya dikatakan tadi roti fatir, itu roti yang tidak beragi. Makanya ragi sedikit saja harus disingkirkan karena itu merusak.

Roti fatir itu 1 efa, 1 efa = 10 gomer. Kalau ditimbang dalam bahasa kita sekarang adalah 34-35 kg. Jadi roti itu sangat besar.
Yesaya 42:21
42:21 TUHAN telah berkenan demi penyelamatan-Nya untuk memberi pengajaran-Nya yang besar dan mulia;

I Korintus 5:7
5:7 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.

Kalau kita mengatakan menghargai anak domba paskah (kalau dalam hakim-hakim tadi anak kambing) maka tidak ada di situ ragi yang lama, itu sudah dibuang.

Memiliki roti dari 1 efa itu luar biasa, berarti ada pada posisi Rut. Rut ini memungut jelai 1 efa. Itulah calon mempelai wanita untuk Boas. Gambaran gereja Tuhan yang jadi istri anak domba Allah.

Berarti 1 Efa ini menunjuk penghargaan kita dari sejak awal terhadap korban Kristus sudah dikaitkan dengan suasana mempelai. Kalau itu ada maka akan dia usaha terus, dia tingkatkan terus sampai benar-benara bukan hanya wacana tetapi menjadi kenyataan bahwa dia adalah Mempelai. Kalau  kita gereja Tuhan hanya sekedar ngomong dan tidak kita kejar, maka kasihan nanti, hanya seperti II Petrus tadi. Kalau mau kejar maka apapun resikonya, kalau salahnya ditunjukkan maka dia terima, karena dia mau kejar supaya menjadi nyata  dia adalah Mempelai Wanita Tuhan. Bukan hanya sekedar ngomong atau menjadi wacana.

I Korintus 5:8
5:8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.

Gereja Tuhan sekarang ini sedang digiring untuk berada pada kemurnian dan kebenaran. Adalah sangat tidak bijak kalau kita dalam pembinaan Firman, bahkan si pembina sendiri, tidak berada dalam kemurnian Firman pengajaran. Ini harus kita pacu, harus kita kejar.

Dia melayani Tuhan di sini dengan menghargai anak kambing dan roti fatir. Gambaran untuk kita adalah melayani Tuhan dengan menghargai Korban Kristus dan mengyingkirkan hal-hal yang mengkhamirkan yaitu ragi-ragi yang lama.

Berikutnya harus meruntuhkan mezbah-mezbah baal.
Hakim-hakim 6:25
6:25 Pada malam itu juga TUHAN berfirman kepadanya: "Ambillah seekor lembu jantan kepunyaan ayahmu, yakni lembu jantan yang kedua, berumur tujuh tahun, runtuhkanlah mezbah Baal kepunyaan ayahmu dan tebanglah tiang berhala yang di dekatnya.

Mezbah baal itu adalah berhala, itulah kekerasan hati, serakah, roh mamon yang menguasai kita harus diruntuhkan baru kita bisa membagi-bagi jarahan. Kalau dibagi-bagi berarti semua anggota tubuh Kristus kebagian. Berarti si A, si B, si C adalah orang yang ada tanda kemenangan, dibuktikan ada jarahan dia terima.

Roh mamon ini adalah ikatan yang paling kuat terhadap orang Kristen. Mamonas artinya:
1.      Mendewakan, sudah diberhalakan.
2.      Sudah menjadi kepercayaan.
3.      Membuat hidup itu kikir

Itu harus diruntuhkan. Setelah diruntuhkan harus membangun mezbah yang baru. Waktu meruntuhkan itu sudah siap lembu berumur 7 tahun untuk dikorbankan pada mezbah yang baru, bukan di mezbah yang lama yang sudah diruntuhkan ini. Di runtuhkan dulu mezbah yang lama baru bangun yang baru. Kalau gereja secara umum sekarang yang lama tidak diruntuhkan, tetapi mau membangun yang baru akhirnya terjadi kombinasi. Tidak benar di mata Tuhan kalau dikombinasikan.

Sesudah diruntuhkan, tiang-tiang berhala harus dipatahkan. Apa yang dimaksud tiang berhala?
Ulangan 16:21
16:21 "Janganlah engkau menanam sesuatu pohon sebagai tiang berhala di samping mezbah TUHAN, Allahmu, mezbah yang akan kaubuat bagimu.

Jangan kita berpikir tiang-tiang berhala itu pilar-pilar. Tiang berhala itu adalah pohon-pohon di sekitar mezbah berhala itu, itulah yang dibabat habis. Kalau sekarang mezbah Tuhan lalu ada tiang-tiang itu maka itu tidak boleh. Kalau pada mezbah baal tidak apa-apa.

Ulangan 16:21(Terjemahan Lama)
16:21 Jangan kamu menanamkan pokok atau pohon kayu hampir dengan mezbah Tuhan, Allahmu, yang akan kamu bangunkan.

Tiang-tiang itu digambarkan sebagai pohon-pohon kecil yang ada disekitar mezbah. Pohon-pohon kecil yang dibangun di sekitar mezbah berhala itu adalah gambaran atau lambang dari penyimpangan-penyimpangan seks. Ini yang bahaya di dalam gereja, makanya ditebas habis oleh Gideon, itu perintah dari sorga.

Kalau kita beribadah di dalam pelayanan tetapi ada penyimpangan-penyimpangan seks di dalamnya itu berarti ada pohon-pohon kecil di sekitar ibadah saudara. Itu harus kita tebang, jangan dipelihara itu. Kalau itu pernah saudara tanam maka sekarang tebang agar saudara disebutkan membagi-bagi jarahan Midian, sebab terang yang besar sudah kita terima dari sorga. Tidak boleh ada gelap lagi.

Kemudian bangunlah mezbah yang baru.
Hakim-hakim 6:26
6:26 Kemudian dirikanlah mezbah bagi TUHAN, Allahmu, di atas kubu pertahanan ini dengan disusun baik, lalu ambillah lembu jantan yang kedua dan persembahkanlah korban bakaran dengan kayu tiang berhala yang akan kautebang itu."

Jadi artinya Tuhan mengajar Gideon agar mulai menghargai korban Kristus dengan korbankan anak kambing. Kemudian penghargaannya lanjut lebih besar dengan mengorbankan lembu yang berumur 7 tahun. Ini adalah ciri/tanda/bukti orang yang berhak menikmati suasana membagi-bagi jarahan.

Apakah penghargaan kita terhadap korban Kristus apakah makin besar, dari anak kambing menjadi lembu. Jangan sampai kalau dulu penghargaan terhadap Korban Kristus luar biasa, memuji Tuhan dan beribadah luar biasa, tetapi makin hari malah makin mengecil. Mestinya dari anak kambing meningkat kepada lembu berumur 7 tahun. Lembu berumur 7 tahun itu sudah maksimal karena angka 7 adalah angka akhir zaman, angka kesempurnaan.

Orang yang membagi jarahan itu adalah orang mengalami kemenangan atas Midian, itulah orang yang mendapat terang yang besar.
Yesaya 9:3
9:3 Sebab kuk yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian.

Gideon mengorbankan lembu berumur 7 tahun. Tetapi Gideon tidak sendiri. Kalau ada hamba Tuhan berani seperti Gideon, harus kita dukung. Kalau orang itu tahu dia membawa berita kebenaran, dukunglah dia. Jangan yang salah malah didukung kemudian yang benar justru dilawan. Ini kebalikan dari Gideon.

Hakim-hakim 6:27
6:27 Kemudian Gideon membawa sepuluh orang hambanya dan diperbuatnyalah seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya. Tetapi karena ia takut kepada kaum keluarganya dan kepada orang-orang kota itu untuk melakukan hal itu pada waktu siang, maka dilakukannyalah pada waktu malam.

Ada yang mendukung, ada pendukung-pendukung setia. Bukan yang salah didukung, lalu yang benar malah dilawan.

Dikatakan tadi ada orang dari sebelah timur. Itulah orang hobatan dan yang terikat dengan adat istiadat, prakteknya segala cara yang mereka lakukan.

Pada tanggal 18 Juni 1987, di gedung olah raga Jember, bapak Pdt. In Yuwono menyampaikan “gereja Tuhan kehilangan bentuk oleh karena pengaruh adat istiadat”. Itulah pengaruh orang dari sebelah timur yang mendukung Midian. Itu yang harus kita lawan. Kalau kita lawan dan kita menang atas orang Midian seperti Gideon maka kita dipercayakan untuk membagi-bagi jarahan seperti membagi-bagi jarahan Midian.

Inilah terang besar. Yesus berkata kepada Nikodemus “orang yang menerima terang dia tidak ada di dalam hukuman. Tetapi orang yang menolak terang dia sudah ada di dalam hukuman”. Jadi bayangkanlah kalau meneruskan yang tidak berkenan kepada Tuhan bertahan ada dalam hukuman dan tinggal menunggu eksekusi hukuman. Ini yang jangan terjadi pada kita.

Makanya ayo kita dukung yang benar dan kita tolak yang salah. Itu berarti Tuhan mendorong saudara untuk membagi-bagi jarahan.
Yesaya 9:3
9:3 Sebab kuk yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian.

Semua ini adalah bagi kita umat Tuhan yang disebut bangsa kafir. Makanya waktu disebutkan babi, anjing bahkan seperti setan, buat apa kita marah karena memang demikian adanya.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar