20180211

Kebaktian Umum, Minggu 11 Februari 2018 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 4:7-11
4:7 Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.
4:8 Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."
4:9 Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,
4:10 maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:
4:11 "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."

Pasal ini kena peti perjanjian yang lokasinya ada dalam ruangan maha suci. Ke sana Yohanes dihentar oleh Roh Kudus. Untuk masuk ke ruangan maha suci ada tirai yang tebal dan berat. Itu adalah penghalang terberat bagi gereja Tuhan untuk masuk ruangan maha suci. Tirai itu menggambarkan sifat tabiat daging kita. Ini yang berat kita taklukkan.

Tetapi puji Tuhan kita lihat di sana ada empat makhluk. Empat makhluk ini menunjuk empat pribadi yang berhasil menyalibkan daging dan berada di ruangan maha suci.
1.      Henokh
2.      Musa
3.      Elia
4.      Yesus

Bicara Yesus berarti Dia Kepala dan ada gereja sebagai tubuh. Tuhan sudah perlihatkan di dalam di dalam Wahyu, disebut ketika bencana menimpa dunia dari tujuh sangkakala maka pada sangkakala yang keempat ada burung nazar yang terbang antara langit dan bumi yang berseru “wahai, celakalah sebab masih ada tiga bencana yang ditambah tujuh bokor”.

Mata yang ada pada empat makhluk hidup ini digambarkan oleh ayat Firman Tuhan, ada di belakang dan ada juga mata yang di depan. Begitu kita melihat mata yang ada di bagian belakang, berarti ditarik pandangan kita untuk melihat kembali apa yang ada di belakang. Memang nyanyian kita tadi mengatakan “janganlah menoleh ke belakang” yang dimaksud di situ yang negatif. Namun menoleh ke belakang pada pengertian mata di belakang ini adalah yang positif.

Kita sudah mengikuti dalam Keluaran 26:35, begitu bicara tirai maka kita kembali melihat apa yang ada di ruangan suci.
Keluaran 26:35
26:35 Meja itu haruslah kautaruh di depan tabir itu, dan kandil itu berhadapan dengan meja itu pada sisi selatan dari Kemah Suci, dan meja itu haruslah kautempatkan pada sisi utara.

Sekarang ini kita diberitahu tentang mata yang di belakang ini maksudnya supaya kita meneladani cara hidup gereja hujan awal, gereja mula-mula. Yohanes ketika menulis kitab Wahyu ini usianya sudah 90 tahun lebih. Walaupun dari 12 murid Yesus, dialah yang paling muda dan yang paling tua adalah Petrus. Jadi Tuhan titipkan pelajaran kepada Yohanes ini supaya kita melihat bagaimana cara hidup yang benar dari gereja mula-mula atau gereja hujan awal. Sebab 4 makhluk ini sangat pegang peran dalam kitab Wahyu. Ada 5 pasal menceritakan bagaimana peran mereka. Itu yang juga harus kita pelajari tentang mata di depan.

Lebih dahulu kita melihat tentang apa peran mata yang di belakang, apa yang dia tunjuk kepada kita? Itulah cara hidup gereja mula-mula, cara hidup gereja hujan awal, bagaimana mereka hidup di dalam Tuhan.

Sesudah terjadi kegerakan Roh Kudus dan 3000 orang menyerahkan diri dibaptis, maka yang akan kita lihat sekarang ada 7 hal yang ditinggalkan oleh mereka untuk menjadi teladan bagi kita.
1.      Kisah Para Rasul 2:43
2:43 Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.

Ciri gereja hujan awal ada roh ketakutan. Sementara suasana rohani, suasana sorga menaungi kehidupan mereka, kenapa harus ada roh takut. Inilah yang terjadi pada gereja hujan awal. Kita tahu nubuatan Firman Tuhan dalam kitab nabi Hagai dikatakan bahwa gereja hujan akhir akan lebih mulia dari gereja hujan awal.
Hagai 2:10
2:10 Adapun Rumah ini, kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula, firman TUHAN semesta alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera, demikianlah firman TUHAN semesta alam."

Secara kasat mata bangunan yang dibangun oleh Zerubabel tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Kaabah yang dibangun Salomo, tetapi ini bernubuat bukan secara jasmani. Ini bernubuat tentang gereja hujan awal dan gereja  hujan akhir. Gereja hujan akhir lebih mulia karena di sinilah tampilnya Mempelai Wanita, tampilnya Tubuh Kristus yang sempurna, di sinilah kesempatan pembentukan Isteri Anak Domba Allah.

Kalau dengan bahasa lain gereja hujan awal itu bagaikan keledai induk dan gereja hujan akhir bagaikan anak keledai.

Kalau gereja mula-mula sudah mengalami rasa gentar dan takut akan Tuhan. Sekarang kita raba diri kita. Apakah ada rasa gentar dan takut akan Tuhan di dalam diri saya dan saudara. Saya yakin nubuatan ini akan digenapi dan semoga kita ada pada penggenapan itu. Makanya ada Wahyu 14:7
14:7 dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air."

Untuk masuk pada penggenapan itu biarlah kita ada roh takut akan Tuhan. Bukan takutnya pencuri kepada polisi. Kalau ada roh takut akan Tuhan dalam diri kita maka mujizat akan terjadi dalam hidup kita. Mujizat yang terbesar adalah keubahan hidup di mana manusia menjadi sama seperti Tuhan.

Untuk sampai ke sana lebih dahulu kita harus diinjeksi oleh Tuhan dengan roh takut akan Tuhan. Kalau ada roh takut akan Tuhan maka suami akan ada rem pada kaki, tangan dan mulutnya. Kalau ada roh takut akan Tuhan maka isteri akan ada rem pada mulut, tangan dan kakinya. Anak-anak juga akan ada rem karena dia takut akan Tuhan.

Seorang pemazmur gemetar karena takut akan Tuhan, takut akan hukumanNya sehingga dia besegera melakukan Firman Tuhan.
Mazmur 119:120,60
119:120 Badanku gemetar karena ketakutan terhadap Engkau, aku takut kepada penghukuman-Mu.
119:60 Aku bersegera dan tidak berlambat-lambat untuk berpegang pada perintah-perintah-Mu.

Kalau ada takut akan Tuhan maka dengan sendirinya akan terjadi mujizat-mujizat. Akan ada tanda-tanda keubahan hidup. Bukan hanya sebatas tanda mujizat-mujizat yang jasmani. Berdoalah kepada Tuhan supaya diberi rasa takut akan Tuhan, maka itu akan menjadi kendali untuk tidak melakukan kejahatan, untuk tidak melakukan kenajisan, untuk tidak melakukan penyimpangan. Terjadi mujizat, dulu tangannya suka meminta-minta sekarang suka memberi.

Mata di belakang ini memperlihatkan bagaimana moleknya gereja hujan awal. Dan janji Tuhan kita akan lebih molek dari gereja hujan awal. Saya meyakini Firman Tuhan karena Tuhan tidak pernah membohongi kita.

Kalau ada roh takut maka tidak akan ada niat seorang isteri untuk meninggalkan suami, tidak akan ada niat seorang suami meninggalkan isteri, apalagi sampai mau berucap “saya bunuh kau!”. Kalau orang itu masih berbuat seperti itu maka dia tidak akan masuk dalam penyingkiran gereja, dia tinggal menunggu antikristus datang mencungkil matanya. Untung kalau langsung mati, tetapi saat itu tidak bisa mati, hanya sengsara saja.

2.      Kisah Para Rasul 2:44
2:44 Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama,

Ini hidup kebersamaan. Maksudnya di sini setiap individu merasa bahwa dia akan berbuat untuk saudaranya itu. Bukan dikoordinir oleh pemerintah. Ayo kita belajar supaya ada kebersamaan. Selalu manusia ini cenderung bagaimana untuk kerja sama. Tetapi tidak akan tercipta kalau bukan karena Firman, Roh dan kasih Allah. Itu yang bisa menggarap sehingga menyentuh, jika ada kelebihan untuk menolong orang lain dan yang punya kekurangan bukan untuk mengemis.

Di dunia ini ada upaya untuk kebersamaan tetapi tujuannya politik, tetapi kita tidak demikian. Sebenarnya mereka mau meniru sorga tetapi salah kaprah. Kita hidup dalam kebersamaan, sepenanggungan sebab kita merasa sebagai anggota tubuh bahkan dicipta menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Roh kebersamaan dan sepenanggungan ini biarlah kita jadikan aktivitas dalam pelayanan kita. Kita akan melihat kebersamaan yang dinaungi oleh Tuhan dan hadirat Tuhan akan bekerja sehingga gereja hujan akhir lebih mulia dari gereja hujan akhir. Saya dambakan itu sebagai hamba Tuhan, saya sangat merindukan. Kebersamaan ini memang melalui proses dengan tidak dipaksakan.

Kisah Para Rasul 2:44
2:44 Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama,

Ini bukan sistem sosialis, sebab kalau sistem sosialis itu dipaksakan.

3.      Kisah Para Rasul 2:45
2:45 dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.

Yang ketiga ini benar-benar melepaskan ikatan akan harta dalam dirinya demi kebersamaan. Saya bersyukur kepada Tuhan karena hal seperti ini terasa di dalam jemaat Tuhan. Kebersamaan ini harus digalakkan. Jangan hanya sekedar wacana tetapi biarlah kita nyatakan dalam aksi-aksi kita maka warna pembangunan Tubuh Kristus di akhir zaman bila dibandingkan dengan yang dulu, lebih mulia yang sekarang ini yang sedang kita jalani.
Sesungguhnya gereja Tuhan sudah menuju ke sana dan Tuhan segera akan kembali pada bangsa Israel. Bila kita tidak menanggapi dengan serius lewat aksi dan perbuatan kita maka nanti kita akan tertinggal, jangan seperti itu. Anak muda remaja banyak berdoa, doakan pelayanan Tuhan dan doakan dirimu supaya terkait masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus.

Termasuk hamba Tuhan yang bernama Barnabas, dia sampai menjual tanahnya. Barnabas adalah seorang imam yang ada di pulau Siprus. Dia menjual tanahnya dan bekerja sama dengan Paulus serta dengan keponakannya yang bernama Markus yang disebut juga Yohanes.

4.      Kisah Para Rasul 2:46
2:46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,

Mereka dulu berkumpul setiap hari, kita hanya tiga kali dalam satu minggu. Waktu itu belum ada avansa, xenia, kijang, mereka semua jalan kaki. Kita sekarang sudah difasilitasi oleh Tuhan. Sekarang tidak ada lagi alasan kita mengatakan tidak bisa, kalau mengatakan tidak bisa maka Tuhan akan mencabut fasilitas dalam diri kita.

5.      Selalu ada dalam pengaruh Bait Suci.
Berarti baik A, B, C sampai Z mereka semua selalu berada di bawah pengaruh rohani, di bawa pengaruh Bait Allah. Kalau dulu dalam arti hurufiah, kita sekarang secara rohani harus selalu berada di bawa pengaruh Bait Allah yaitu Tubuh Kristus/ Mempelai Wanita Tuhan.

Mereka benar-benar mengutamakan Tuhan. Kita sekarang seharusnya lebih dari itu. Dulu bagi mereka belum dibukakan rahasia Firman Tuhan, rahasia Firman sifatnya masih tertutup. Sekarang bagi kita sudah dibukakan rahasia Firman Tuhan, maka tidak ada alasan bagi kita tidak mendahulukan Tuhan. Biarlah kita merasakan nikmatnya kalau menempatkan Tuhan di atas segala-galanya. Sekarang mungkin belum saudara rasa tetapi kalau saudara tekuni maka satu saat saudara akan merasakan keuntungan yang besar di dalamnya. Sebab ibadah itu ada keuntungan besar di dalamnya.
I Timotius 6:6
6:6 Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.

Keuntungan besar satu saat akan saudara rasakan yaitu Tuhan akan memberikan dua sayap burung nazar yang besar untuk membawa saudara terbang yaitu Firman pengajaran dan Roh Kudus. Itu keuntungan besar dari ibadah. Siapa bilang tidak menguntungkan bila kita terhindar dari antikristus dan bencana yang menimpa dunia, sebab gereja Tuhan berpesta bersama Kristus.

Wahyu 12:14
12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

Dulu ini belum dimiliki oleh gereja mula-mula. Tetapi pada gereja hujan akhir, hal ini akan Tuhan demonstrasikan. Kepada siapa? Kepada orang yang ada rasa takut akan Tuhan, yang hidup dalam kebersamaan, rela melepaskan sesuatu demi kepentingan orang lain dan sehati berkumpul di dalam rumah Tuhan. Orang seperti itu akan menikmati keuntungan yang besar. Kalau gereja Tuhan hanya membahasakan dan tidak hidup dalam praktek, itu sangat disayangkan.

Dulu gereja hujan awal belum dibukakan rahasia Firman, waktu peristiwa dalam Kisah Para Rasul ini. Tetapi begitu muncul rasul Paulus, maka special bagi bangsa kafir, Tuhan bukakan rahasia Firman. Rahasia ini dibuka untuk masuk pada kegenapan waktu persekutuan kepala dan tubuh. Itu sebabnya saat sekarang inilah rahasia Firman dibukakan, bukan dahulu. Makanya saya sebagai hamba Tuhan bersyukur kalau Tuhan percayakan rahasia Firman.

6.      Ada perjamuan kasih
Dulu hanya sebatas perjamuan kasih, tetapi nubuatan dalam Nehemia pasal 8, ini bukan hanya sebatas perjamuan kasih tetapi perjamuan yang diwarnai dengan pesta pondok daun-daunan. Itulah yang harus terjadi pada gereja akhir zaman.

Makanya kita seharusnya menggalakkan ibadah rumah tangga, karena di sana tempatnya menjamu jiwa. Walaupun awalnya jiwa itu datang karena ada onde-onde, tetapi setelah mendengar Firman dia sadar ternyata onde-onde itu nomor yang kesekian, yang nomor satu adalah Firman.

Kisah Para Rasul 2:46
2:46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,

Ini bukan perjamuan kudus tetapi perjamuan kasih. Perjamuan ini dilakukan dengan gembira ditambah tulus hati, bukan karena persaingan. Jangan sediakan perjamuan kasih dengan tidak tulus hati, apalagi kalau menyediakan dengan utang dulu sana sini. Harus dengan tulus hati karena tulus hati itu adalah ciri ibadah.
Ibrani 10:19-20
10:19 Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,
10:20 karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
Dia membuka jalan lewat perobekan daging. Yesus adalah Kepala dan kita Tubuh. Masakan kepala sudah masuk dalam perobekan daging kemudian tubuh tidak ikut masuk.

Hujan awal itu untuk penaburan dan hujan akhir itu untuk memantangkan buah yang telah ditanam tadi. Sudah cukup lama tenggang waktu antara hujan awal dan hujan akhir, sudah 2000 tahun lebih. Sudah cukup lama gereja ditaburi benih, semestinya sekarang saat mematangkan buah.

Ibrani 10:21-22
10:21 dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.
10:22 Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.

Kita sudah diberikan Tuhan sarana. Nanti kita akan sampai pada mengapa empat makhluk itu berseru “kudus, kudus, kudus” kemudian mereka berkata “Dia yang sudah ada, yang ada dan yang akan datang”. Itu bahasa yang keluar dari empat makhluk. Untuk mencapai kata “kudus, kudus, kudus” yang adalah alamnya sorga maka pertama kita harus bertemu dulu dengan yang sudah ada, kemudian kita harus berada dengan yang ada, kemudian dengan yang akan datang. Kita pasti mencapai kekudusan.

7.      Mereka hidup memuja dan memuji Tuhan.
Kisah Para Rasul 2:47
2:47 sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.

Tidak akan mungkin tidak disukai, pasti disukai sebab ada kebersamaan, ada roh sepenanggungan.

Poin 1 sampai 7 itu adalah mutu yang adalah tugas jemaat untuk meningkatkan mutu rohani, maka Tuhan bertanggung jawab meningkatkan jumlah.

Sekarang kita melihat mata yang di depan, apa tujuan yang harus dia arahkan.
1.      Wahyu 4:8
4:8 Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."

Kenapa di sebut siang malam padahal Yerusalem Baru nanti tidak ada lagi malam. Artinya ini pelajaran bagi kita yang masih hidup di dunia yang fana ini yang ada malam dan ada siang.
Mata di depan ini mengarah suasana sorga itu “kudus, kudus, kudus”. Kemudian kita mau dihentar ke sana. Bagaimana kita mau dihentar ke sana kalau kita belepotan dengan dosa dan tercemar dengan berbagai macam yang tidak berkenan.

Dikatakan kudus yang sudah ada. Inilah yang memberikan kita kesempatan untuk mencapai “kudus, kudus, kudus” itu. Semuanya berawal dari sini:
Efesus 5:25
5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya

Ini yang sudah ada, sudah dilakukan oleh Tuhan yaitu pengorbanan Yesus di Golgota untuk gerejaNya. Seperti suami berkorban demi isteri. Saudara bayangkan pengorbanan sang Suami kita, Dia tinggalkan kemuliaan dan datang ke dunia, dibaringkan di palungan karena tidak ada tempat. Kalau kita masih tidur di tempat yang wajar, kalau Yesus tidak. Karena apa? Karena Dia mengasihi calon mempelaiNya, Dia rindu satu saat memiliki Mempelai Wanitanya dan Dia berkarya di Golgota. Itu yang sudah ada, sudah Dia kerjakan.

Yang sekarang ada:
Efesus 5:26
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,

Jadi pengobanan Kristus sudah ada. Kemudian yang sekarang ada adalah Dia beraksi, Dia bekerja, Dia berbuat untuk memandikan kita. Apakah saudara merasa tangan mempelai Laki-laki Sorga sedang memandikan saudara lewat firman pengajaran?

Saya merasa bahwa saya orang jahat, saya orang tidak baik, tetapi oleh pekerjaan Mempelai Laki-laki Sorga saya sedang dimandikan. Bahkan setiap kita mendengarkan Firman dalam ibadah, itu adalah tangan Suamimu sedang memandikan kita supaya pas dengan selaraNya. Kenapa kita tidak mau mendengarkan Firman pengajaran. Yang memandikan itu tahu di mana yang kotor dan yang jahat yang harus dibersihkan.

Yesus sudah berkorban di Golgota dan sekarang Dia mau memandikan lagi kita, sudah terlalu baik Tuhan Yesus. Kalau Yesus mau memandikan kita, menyerah saja. Saat ini suamimu sedang memandikan engkau lewat Firman pengajaran. Makanya jangan menjauh dari lokasi di mana kita dimandikan. Olehnya kita hargailah jerih payah Tuhan untuk memandikan kita.

Tuhan akan mempertontonkan hasil jerih payahNya yang telah dimandikan, yang sudah tampil menjadi Mempelai Wanitanya. Itulah yang dikatakan yang akan datang, sempurna tanpa cacat cela.
Efesus 5:27
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

Dia akan mempertontonkan kita dan Yesus bangga karena pekerjaanNya berhasil, Yesus bangga memiliki gereja Tuhan.
Yesaya 40:10
40:10 Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.

Inilah yang digenapkan dalam Efesus 5:27. Ayat 25 Dia rela mati untuk kita, ayat 26 kita dimandikan.

Yesaya 62:11
62:11 Sebab inilah yang telah diperdengarkan TUHAN sampai ke ujung bumi! Katakanlah kepada puteri Sion: Sesungguhnya, keselamatanmu datang; sesungguhnya, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.

Tuhan berjerih payah untuk mendapatkan saudara sebagai umatNya, kenapa kita tidak mau berjerih payah untuk beribadah/ melayani. Dia telah berjerih payah, darahNya tercurah di Golgota. Sekarang Dia berjerih payah lewat Firman yang diungkap bukakan rahasiaNya dalam bentuk pengajaran dalam penggembalaan. Firman dibukakan bukan karena kemampuan seorang gembala, hanya mulut gembala yang dipakai oleh Tuhan.  

Kita kadang mengeluh ikut Tuhan. Bagaimana kita mau mengatakan kita berjerih payah mengimbangi jerih payahnya Tuhan. Kalau kita berjerih payah dan Tuhan terlibat maka itu akan cepat terlaksana, cepat terwujud.
2 Petrus 3:11
3:11 Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup

Yesaya 62:12
62:12 Orang akan menyebutkan mereka "bangsa kudus", "orang-orang tebusan TUHAN", dan engkau akan disebutkan "yang dicari", "kota yang tidak ditinggalkan".

Jerih payah Tuhan itu menghasilkan bangsa yang kudus.

Yesaya 40:10-11
40:10 Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.
40:11 Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.

Pasal 40 dikaitkan dengan penggembalaan dan pasal 62 dikaitkan dengan kuduskan, itulah yang dicari oleh Tuhan.

Kepada kita gereja yang hidup akhir zaman ini, Tuhan mau menjadikan saudara belahan jiwaNya. Terima kasih Tuhan, luar biasa rencanMu. Kalau melihat jerih payah Tuhan Yesus, Dia melangkah maju memberitakan Firman, mau melayani, mulutNya berbicara ada yang menerima, ada yang menolak bahkan ada yang mau melempari dengan batu. Tidak heran kalau Dia bangga mendapatkan hasil jerih payahNya.

Kalau gereja Tuhan disukai kemudian Tuhan tambahkan bilangan mereka itu berarti Tuhan bangga kepada hasil kerjanya. Itu harus ditanggapi oleh gereja Tuhan juga dengan berjerih payah. Makanya kita ini jangan cari enaknya, ayo kita berjerih payah peras keringat untuk beribadah melayani.
I Korintus 15:58
15:58 Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.

Kita sudah menikmati jerih payah Tuhan, jangan sampai kita abaikan.

2.      Wahyu 6:1,3,5,7
6:1 Maka aku melihat Anak Domba itu membuka yang pertama dari ketujuh meterai itu, dan aku mendengar yang pertama dari keempat makhluk itu berkata dengan suara bagaikan bunyi guruh: "Mari!"
6:3 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kedua, aku mendengar makhluk yang kedua berkata: "Mari!"
6:5 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya.
6:7 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keempat, aku mendengar suara makhluk yang keempat berkata: "Mari!"

Tugas dari empat makhluk ini untuk mengatakan “mari”.
a)      Pertama diajak untuk melihat kegerakan Roh Kudus hujan akhir (kuda putih). Apakah kita menyaksikan kegerakan ini atau saudara langsung merasakan. Itu berarti saudara memperhatikan makhluk yang berseru mari. Kalau saudara memperhatikan kata mari yang pertama ini maka yang kedua, ketiga dan keempat ini tidak akan saudara alami.
b)      Makhluk kedua berkata “mari” maka penunggang kuda merah yang datang, dia datang mencabut damai. Dengan kata lain mata makhluk yang di depan ini memperlihatkan ada bencana di depan, damai dicabut oleh Tuhan dari atas bumi.
c)      Makhluk ketiga berkata “mari” maka datang kuda hitam, kelaparan yang terjadi.
d)      Makhluk keempat berkata “mari” maka datang kuda hijau kuning, di mana tampil bela sampar, binatang buas dan yang lain-lainnya.

Ada perang, ada kelaparan, ada bela sampar, itu sebabnya berlindunglah dalam sabda Allah, sebab siapa lagi yang mau menolong saudara.

3.      Wahyu 7:11-12
7:11 Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta dan tua-tua dan keempat makhluk itu; mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah,
7:12 sambil berkata: "Amin! puji-pujian dan kemuliaan, dan hikmat dan syukur, dan hormat dan kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin!"

Empat makhluk ini memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Bapa Sorgawi. Kalau makhluk keempat menggambarkan Yesus yang adalah kepala gereja, maka gereja sebagai Tubuh Kristus sudah harus seperti itu. Ini suatu sanjungan yang setinggi-tingginya. Ke sanalah kita diarahkan supaya gereja Tuhan memberikan pujian yang semaksimal mungkin.

Waktu Salomo pergi ke Gibeon karena di sana ada Mezbah Korban Bakaran yang dibangun oleh Musa maka dia mempersembahkan korban yang dihitung yaitu 1000 ekor domba. Itu menunjuk penghargaan terhadap Korban Kristus yang setinggi-tingginya. Namun ketika Bait Allah selesai dibangun maka dia mempersembahkan korban yang tidak terhitung jumlahnya. Itu merupakan sanjungan yang luar biasa terhadap rencana Allah yang sudah terpenuhi.

Dulu itu hanya secara jasmani, sekarang kepada saudara dan saya rencana Tuhan akan terpenuhi lebih dari awal. Sebab itu hargailah, berikan sanjungan, berikan pujian, berikan rasa hormat syukur semaksimal mungkin maka jerih payahmu tidak sia-sia. Yesus dalam jerih payahnya berhasl menampilkan Mempelai WanitaNya.

4.      Wahyu 14:3
14:3 Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.

144.000 ini adalah inti Tubuh Kristus yang adalah orang Yahudi. Ini adalah angka derita sengsara. 400 tahun orang Israel di Mesir. 400x360 hari = 144.000 hari. Itulah lamanya derita sengsara Israel di Mesir. Jadi yang tampil ini adalah kehidupan Tubuh Kristus yang tangguh menghadapi derita sengsara, tidak cengeng. Ini disaksikan oleh empat makhluk yang ada di tengah-tengah. Mereka bersama dengan Yesus berdiri di bukti Sion.

Wahyu 14:1
14:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.

Mereka sejalan dengan Yesus, mereka seirama dan itu disaksikan oleh empat makhluk. Pelajaran ini menitipkan kepada kita bahwa sekalipun derita sengsara yang kita hadapi, jangan surut langkah. Tuhan menjadi saksi dan mereka menjadi saksi di situ. Nyanyian yang mereka dengar adalah nyanyian baru yang hanya dimengerti oleh mereka. Memang setiap pengikut Tuhan punya nyanyian pengalaman sendiri, itulah langkah pengalaman hidup kita yang bagaikan nyanyian. Kadang bernada tinggi kadang bernada rendah, itulah nyanyian pengalaman kita dalam Tuhan yang hanya diketahui oleh pribadimu sendiri.

Pujian ini disaksikan oleh empat makhluk. Artinya empat makhluk itu menunjukkan kepada kita yang 144.000 orang itulah inti tubuh Kristus dan kita bangsa kafir akan lengket di situ, tak terbilang jumlahnya. Saudara saudara ada di situ.

5.      Wahyu 15:7
15:7 Dan satu dari keempat makhluk itu memberikan kepada ketujuh malaikat itu tujuh cawan dari emas yang penuh berisi murka Allah, yaitu Allah yang hidup sampai selama-lamanya.

Walaupun hanya satu makhluk, tetapi Dia adalah bagian dari 4 makhluk itu. Di sini diperlihatkan ada hukuman puncak yaitu tujuh bokor. Kita di dunia fana ini sedang melangkah, kalau kita tidak masuk dalam jerih payah Tuhan maka kita akan berhadapan dengan ini. Sungai jadi darah, semua mata air menjadi darah, kemudian bisul di telapan kaki, di paha dan di batok kepala. Mau bagaimana manusia kalau sudah seperti itu.

6.      Wahyu 19:4-7
19:4 Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: "Amin, Haleluya."
19:5 Maka kedengaranlah suatu suara dari takhta itu: "Pujilah Allah kita, hai kamu semua hamba-Nya, kamu yang takut akan Dia, baik kecil maupun besar!"
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Empat makhluk itu mengarahkan kita untuk masuk dalam kebahagiaan Anak Domba, supaya saudara menikmati indahnya pesta akbar Tuhan yaitu perjamuan kawin Anak Domba.

Sebetulnya rencana Tuhan terlalu indah, tetapi kitalah yang mengabaikan, kita yang meremehkan, kita tidak serius dengan Dia. Dia serius dengan kita, Dia berjerih payah. Dia sudah berkorban, itu yang sudah ada. Yang sekarang ada Dia memandikan kita. Hasilnya kita dipertontonkan tidak ada cacat dan cela.

Sebabnya Gereja Tuhan, umat Tuhan, jangan cengeng ikut Tuhan, jangan banyak kita mengeluh ikut Tuhan. Yesus lebih sengsara untuk kita. Saya tahu tidak akan sia-sia jerih payah saya bersama Yesus untuk mewujudkan Mempelai WanitaNya.

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
JADWAL IBADAH
Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan Suci → Pk. 17.00
Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu :         Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
            Ibadah Raya → Pk. 09.00
            Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00




















Tidak ada komentar:

Posting Komentar