20180224

Kebaktian Doa, Sabtu 24 Februari 2018 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 3:19-21
3:19 Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.
3:20 Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak;
3:21 tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah."

Tidak datang kepada terang karena perbuatannya jahat. Datang kepada terang karena perbuatannya dia lakukan di dalam Allah. Kalimat yang terakhir ini, orang yang datang kepada Tuhan, yang menghampiri Tuhan, beribadah dan melayani Tuhan, orang itu perbuatan-perbuatannya di dalam terang, di dalam Allah. Maka kita akan melihat kehidupan orang itu, sesuai dengan Fiman Tuhan atau tidak, terang itu mengeluarkan buah. Ada tiga hal yang dikeluarkan oleh terang. Ibarat pohon ada tiga biji buahnya.
Efesus 5:9
5:9 karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,

Jadi orang yang datang kepada terang karena perbuatan-perbuatannya di dalam Allah. Kita buktikan apakah kita datang kepada terang karena perbuatan-perbuatan kita di dalam Allah. Lewat Efesus 5:9 kita akan membuktikan bahwa saya dan saudara betul-betul datang kepada terang dan perbuatan-perbuatan kita di dalam Allah.

1.      Kebaikan
Jangan sampai kita lupa bahwa kebaikan, keadilan dan kebenaran inipun kita temukan di dalam terang karena itu datang dari Tuhan.

Kebaikan manusia relatif. Orang bisa berkata si bapak itu baik, si ibu itu baik, si anak itu baik. Tetapi kita melihat kalau orang itu datang kepada terang dan perbuatan-perbuatannya di dalam Allah maka itu ditransfer oleh Tuhan sendiri. Tuhan sendiri yang mengerjakan di dalam dirinya.
I Petrus 2:3
2:3 jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan.

Jadi kebaikan itu kita kecap dari Tuhan sendiri, artinya kebaikan itu datang dari Tuhan. Karena kebaikan ini adalah buah dari terang, terang itu berbuah kebaikan dan kebaikan itu datang dari Tuhan. Kebaikan Tuhan itu kita kecap dan kita nikmati. Kalau kita ini menikmati kebaikan Tuhan, bagaimana kita mempraktekkan hal ini? Di sini ada kesaksian nyata bahwa kita itu benar ada di dalam terang karena terang itu berbuahkan kebaikan dan terang itu adalah Tuhan sendiri maka kita kecap, kita nikmati, kita makan/ bersekutu, kita terima. Bagaimana prakteknya kita menikmati terang yang berbuahkan kebaikan itu?
Amsal 11:17
11:17 Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri, tetapi orang yang kejam menyiksa badannya sendiri.

Kebaikan itu wujudnya murah hati. Coba kalau Tuhan tidak murah hati maka kita akan tetap dalam kegelapan, tetap dalam kerajaan gelap. Prakteknya kalau kita mengecap kebaikan Tuhan adalah murah hati. Kalau murah hati berarti suka memberi, memberi waktu, memberi tenaga dan memberi harta.

Murah hati ini adalah praktek dari orang yang mengasihi dirinya. Kalau mengatakan mengasihi diri tetapi tidak murah hati berarti itu egois. Tetapi kalau kebaikan dari Tuhan maka kita berbuat baik dan wujudnya murah hati. Kalau murah hati kita tidak sukar mempersembahkan waktu, kekuatan dan harta karena dia mengecap kebaikan Allah. Allah itu murah hati. Kalau Tuhan tidak murah hati maka tidak ada terang, apalagi kita bangsa kafir hidup dalam kekelaman dan dibayang-bayangi maut. Tetapi karena Tuhan murah hati maka kita menerima dan mengecap kebaikan Tuhan.

Buah terang ini adalah kebaikan. Maka praktek bahwa kita ada di dalam terang sehingga mengeluarkan buah kebaikan adalah kita murah hati. Orang yang murah hati ini mengasihi dirinya.

Kalau berbuat hanya untuk diri sendiri, tidak murah hati, itu namanya egois, mementingkan diri sendiri. Tetapi karena dia murah hati maka itu berangkat karena dia mengasihi dirinya, maka buah terang yang dia tampilkan adalah murah hati. Itu dari Tuhan.

Seseorang yang memperaktekkan kebaikan yang adalah buah dari terang, itu menguji kasihnya sendiri. Ada terang dan buah pertama yang dia tampilkan adalah kebaikan. Kebaikan ini adalah murah hati. Murah hati itu mengasihi sesama karena dia mengasihi dirinya. Kebaikan itu menguji kasih, apakah benar dia mengasihi orang lain yang dasarnya mengasihi dirinya. Karena Alkitab mengatakan kasihilah orang lain seperti dirimu sendiri.

Sekarang kasih itu diuji lewat kebaikan. Itu memperlihatkan kepada kita bahwa saudara mengeluarkan buah terang. Tiga buah yang dikeluarkan oleh terang.
Efesus 5:9
5:9 karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,
Kasih yang ada pada kita diuji lewat kebaikan. Seseorang berbuat baik bagi dirinya karena dia murah hati. Murah hati itu sudah jelas pelayanan kasih. Kasih kita diuji dengan kebaikan. supaya jangan hanya slogan “aku mengasihi” tetapi mana kebaikannya, mana murah hatinya. Kalau belum ada berarti buah dari terang itu belum jelas. Padahal kesempurnaan gereja Tuhan, kehidupan yang masuk pilihan Tuhan, buah inilah yang pertama menonjol.
Titus 2:14
2:14 yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.

Rajin berbuat baik berarti ada buah terang, ada kebaikan. Itu adalah orang-orang yang ada dalam praktek terang, buah yang pertama yaitu kebaikan. Kebaikan ini yang diharapkan oleh Tuhan benar-benar tampil dalam kehidupan kita. Dalam Firman Tuhan, jelas hal inilah yang Dia dorong. Bagaimana caranya untuk mendapatkan kebaikan itu?
Yohanes 3:21
3:21 tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah."

Kita sudah datang pada terang. Terang itu berbuahkan kebaikan. Bagaimana supaya kita mengeluarkan kebaikan itu. Banyak kali kita datang kepada Tuhan, kelihatan duduk, tetapi pikirannya mengembara. Untuk mendapatkan kebaikan, perhatikan Firman ketika disampaikan.
Amsal 16:20
16:20 Siapa memperhatikan firman akan mendapat kebaikan, dan berbahagialah orang yang percaya kepada TUHAN.

Bagaimana kita bisa mendapat buah terang yaitu kebaikan itu kalau datang beribadah tetapi tidak memperhatikan Firman Tuhan, tidak serius, tidak fokus. Berarti ketika kita hadir di dalam suatu ibadah pelayanan, kita patut perhatikan Firman. Kalau kita memperhatikan maka dengan sendirinya kita memperoleh kebaikan. Dengan kata lain di situlah kita kecap kebaikannya Tuhan. Lewat apa? Memperhatikan Firman.

Kalau memperhatikan Firman, sudah jelas Alkitab menjamin kita. Jangan kita berkata “saya tidak tahu, saya tidak mengerti” itu berarti karena kita tidak memperhatikan. Sebab kalau kita memperhatikan Firman maka Tuhan yang akan memberikan pengertian. Dari sisi kita, kita memperhatikan maka dari sisinya Tuhan, Tuhan memberikan pengertian.

Kalau hanya menjelaskan jangan mencuri, jangan berdusta, jangan berzinah, agama lain juga bisa menjelaskan. Kalau hanya ngomong soal seperti itu semua orang bisa tetapi apakah mereka mengerti kehendak dan tujuan Tuhan, ke mana kita mau pergi? Mereka tidak tahu! Untuk menghentar langkah kita maka harus ada berita hikmat. Untuk mengerti hikmat maka perhatikan Firman sehingga Tuhan memberikan pengertian.
Tujuan Tuhan untuk kita sebenarnya apa? Tujuan Tuhan dalam diri kita luar biasa, kita ada di dalam terang maka kita berbuahkan kebaikan. Kita memperoleh kebaikan saat memperhatikan Firman. Memperhatikan Firman berarti memperhatikan kepala, memperhatikan kepala berarti memperhatikan Firman pengajaran kepala, maka kita akan memperoleh kebaikan.

Kebaikan ini adalah tolak ukur atau penguji apakah kasih ada pada kita atau tidak. Seseorang mengatakan memiliki kasih tetapi mana murah hatimu, mana pelayanan kasihmu? Tidak ada!
II Korintus 8:12
8:12 Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu.

Jangan memberi yang tidak ada pada kita. Berarti jangan memberi karena utang! Karena tidak ada pada kita berarti berutang dulu. Ini salah besar.

II Korintus 8:13-14
8:13 Sebab kamu dibebani bukanlah supaya orang-orang lain mendapat keringanan, tetapi supaya ada keseimbangan.
8:14 Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan.

Itulah namanya murah hati, berbuat baik bagi dirinya sendiri.

II Korintus 9:11-12
9:11 kamu akan diperkaya dalam segala macam kemurahan hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami.
9:12 Sebab pelayanan kasih yang berisi pemberian ini bukan hanya mencukupkan keperluan-keperluan orang-orang kudus, tetapi juga melimpahkan ucapan syukur kepada Allah.

Itulah isinya kebaikan itu. Buah dari terang adalah kebaikan. Makanya kita sebagai orang percaya, orang Kristen yang mengaku sudah datang kepada terang supaya nyata bahwa perbuatan-perbuatannya itu di dalam Allah karena kebaikannya itu telah kita kecap dari Tuhan, bukan dari diri kita. Itu datang dari Tuhan dan meluber keluar dalam bentuk kemurahan hati, buah dari terang itu. Kebaikan itu penguji kasih. Apakah benar ada kasih dalam dirinya. Kebaikannya itu nampak lewat murah hati.

2.      Keadilan
Keadilan atau kejujuran ini akan menguji soal pengharapan dan kesucian. Kalau benar saudara memiliki keadilan, coba diuji apakah ada pengharapan dalam diri saudara. Kalau keadilan bicara, kemudian diuji pengharapan apakah itu ada dalam diri saudara, maka kalau itu ada saudara pasti hidup dalam keadilan karena saudara memiliki pengharapan ingin hidup dengan Tuhan, ingin memandang wajah Tuhan. Keadilan itu termasuk keadilan waktu, tenaga dan harta. Utamanya keadilan waktu dengan Tuhan, karena saudara ada pengharapan mau jumpa dengan Tuhan. Dan otomatis ada di dalam gerakan kesucian karena pengharapan itu tidak lepas dengan kesucian.

Kalau saudara tidak adil mulai dari nikah, suami isteri tidak ada keadilan, berarti nikah itu tidak ada pengharapan bertemu dengan Tuhan. Kalau hidup nikah itu ada pengharapan, suami dan isteri rindu bertemu dengan Tuhan maka otomatis bekerja buah terang sehingga ada keadilan dalam nikah. Karena masing-masing mendambakan bertemu muka dengan Tuhan.

Pengharapan kita diuji lewat keadilan. 1 minggu itu sama dengan 168 jam. Dulu zaman Taurat, Tuhan itu menganggap sudah adil kalau 1 hari untuk Tuhan dan 6 hari untuk bangsa Israel. Kita sekarang ada di zaman kemurahan. Dari gereja lahir waktu Roh Kudus turun, maka gereja hujan awal itu bertekun dalam Firman pengajaran dan pemecahan roti, dalam persekutuan dan dalam doa, di mata Tuhan itu sudah adil.

Keadilan ini jangan diukur dengan keadilan secara manusia. Tuhan sudah adil, tetapi kita ambil lagi haknya Tuhan sehingga kita lebih banyak. Yang dirugikan adalah Tuhan.

Itu sebabnya keadilan ini menguji pengharapan. Apakah benar saudara ada pengharapan. Kalau ada pengharapan maka keadilan itu akan merata dan inilah buah terang yang kedua.

3.      Kebenaran
Kebenaran ini menguji iman. Mestinya dari iman, pengharapan baru kasih. Tetapi Tuhan mulai dari roh, jiwa dan tubuh kalau dalam penyucian dan penyempurnaan.

Gembala memberitakan kebenaran, tetapi di mana iman Gembala, sebab memakai cara-cara dunia. Jika gembala bersandar sepenuhnya kepada Tuhan. Itu kebenaran.
II Korintus 13:8
13:8 Karena kami tidak dapat berbuat apa-apa melawan kebenaran; yang dapat kami perbuat ialah untuk kebenaran.

Paulus menekankan ini bersama dengan kawannya bahwa mereka tidak melawan kebenaran tetapi berbuat untuk kebenaran. Salah satu kebenaran itu adalah hamba Tuhan itu pusakanya adalah Tuhan. Tetapi karena imannya goyah maka dia lari dari kebenaran. Sehingga pantaslah Tuhan bertanya:
Lukas 18:8
18:8 Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"

Bicara kebenaran itu menguji iman. Banyak kehidupan kami hamba Tuhan gugur imannya ketika diuji dengan kebenaran. Saya sebagai hamba Tuhan tidak mau iman menjadi kropos seperti krupuk kena air, bagaimana bisa menjadi teladan iman kalau seperti itu. Seorang pemimpin harus menjadi teladan soal iman.
Ibrani 13:7
13:7 Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.

Setelah kebenaran itu menguji imannya dan ternyata imannya gugur maka hancurlah orang itu. Orang yang sudah gugur imannya, artinya tidak bisa mempertahankan kemurnian iman, maka pasti tidak mau mendengarkan kebenaran yang sesungguhnya. Karena Tuhan berkata “terang yang sesungguhnya telah datang”, berarti ada terang (kebenaran) yang tidak sungguh.

Saya sebagai hamba Tuhan tidak boleh melawan kebenaran, karena di dalam Alkitab dikatakan ternyata orang Israel telah mendirikan kebenaran manusia dan tolak kebenaran Tuhan.
Roma 10:1-3
10:1 Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah, supaya mereka diselamatkan.
10:2 Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar.
10:3 Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.

Kebenaran yang sungguh ditolak, terang yang sungguh itu ditolak, maka terang yang imitasi atau kebenaran yang tidak sungguh itu yang dibangun. Kalau di zaman gereja mula-mula seperti itu, apalagi sekarang. Kebenaran itu menguji iman. Kalau kebenarannya sudah tidak benar maka imannya pasti sudah amblas. Kalau imannya amblas berarti kebenarannya sudah tidak betul.

Efesus 5:9-11
5:9 karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,
5:10 dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan.
5:11 Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.

Kegelapan itu tidak berbuah apa-apa dan itu hanya mendatangkan malu.

Efesus 5:12-13
5:12 Sebab menyebutkan saja pun apa yang dibuat oleh mereka di tempat-tempat yang tersembunyi telah memalukan.
5:13 Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang.

Karena itu buah gelap sangat memalukan. Kalau mau terang maka telanjangilah kegelapan. Tetapi kalau mau gelap berarti dia sembunyi segala dosanya. Orang yang mau terima terang maka dia buka semuanya, dia tidak akan menutup-nutup dosanya. Tetapi kalau orang senang di dalam gelap, jangan harap dia buka dosanya, dia tidak mau mengakui sehingga tidak ada buah kebaikan, buah keadilan dan buah kebenaran. Kebaikan menguji kasih. Keadilan menguji pengharapan dan kesucian, adil dengan Tuhan dan dengan sesama, mulai dari nikah. Kebenaran itu menguji iman, apakah kebenaran Tuhan atau kebenaran manusia. Kalau kebenaran Tuhan berarti imannya benar, kalau kebenaran manusia maka imannya amblas. Ini jangan terjadi dalam diri saya dan saudara.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar