20180221

Kebaktian PA Yeremia, Rabu 21 Februari 2018 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yeremia 4:5-6
4:5 Beritahukanlah di Yehuda dan kabarkanlah di Yerusalem: Tiuplah sangkakala di dalam negeri, berserulah keras-keras: "Berkumpullah dan marilah kita pergi ke kota-kota yang berkubu!"
4:6 Angkatlah panji-panji ke arah Sion! Cepat-cepatlah kamu mengungsi, jangan tinggal diam! Sebab Aku mendatangkan malapetaka dari utara dan kehancuran yang besar.

Ayat 5 dan 6 ini adalah cara sorga untuk memperingatkan umatNya dengan suara yang dahsyat yang dikatakan dengan suara tiupan sangkakala dan berseru keras-keras. Ini cara Tuhan mengingatkan kepada umat Tuhan karena sedikit lagi akan datang serbuan yang tidak dapat dielakkan. Itupun Tuhanlah yang memerintahkan atau Tuhan yang mendorong atau Tuhan sendiri yang menghimbau malapetaka itu.

Jadi dari sisi lain Tuhan menghimbau datangnya malapetaka dari utara. Kemudian sebelum malapetaka itu menerjang Yehuda dan Yerusalem, maka ada seruan yang keras yang bagaikan tiupan sangkakala dan lewat konsonan suara dari pada Yeremia untuk berseru keras-keras mengingatkan. Kalau ini diperhatikan berarti umat Tuhan akan luput. Dan hanya orang yang bijaksana yang bisa luput, umat Tuhan yang bijaksana.

Hari-hari terakhir ini nada-nada yang nampak di permukaan, banyak anak Tuhan tahu datangnya malapetaka tetapi dia jalan terus. Itu anak Tuhan yang tidak bijaksana. Sebab dua kali ayat berbunyi hal yang sama bahwa orang bijak bila malapetaka datang dia menghindar, tetapi orang yang bodoh menerjang saja. Yeremia 4:5-6 ini kalau kita tidak menghindar itu sudah keterlaluan. Kalau saya sebagai hamba Tuhan tidak mengupayakan untuk menghindar maka saya bukan orang bijak.

Tuhan bukan hanya melihat yang akan datang tetapi Tuhan sendiri yang mendatangkan, Tuhan sendiri yang memanggil kekuatan dari utara. Sebelum kekuatan yang dahsyat dari utara itu merajalela, maka Tuhan dengan kasihNya memperingatkan umat Tuhan dengan seruan yang keras dan dengan tiupan sangkakala. Kalau hal ini diperhatikan maka orang itu bijaksana.

Amsal 22:3
22:3 Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka.

Apalagi dalam Yeremia 4:5-6 malapetaka itu diserukan. Orang bijak sekalipun tidak diserukan, kalau dia melihat bencana maka dia sudah bersembunyi. Kalau kepada kita sudah diserukan, itu sebabnya jemaat di tempat ini kalau ada yang kena bencana itu bukan salah saya lagi sebab sudah diserukan. Bahkan pada setiap ibadah sudah diberitahu, tetapi saya melihat ada yang sok jago, tetapi tunggu kalau datang antikristus, perutmu nanti dibelah! Datang beribadah hanya main-main! Ini berbahaya, mataku sebagai hamba Tuhan melihat bencana ini berat sekali.

Apakah ada seorang di antara kita suka celaka, menginginkan petaka dan bencana? Saya kira kalau dia normal dia tidak akan begitu, kecuali orang gila. Orang yang tidak menggubris dan tidak memperhatikan Firman hari-hari terakhir ini sehingga tidak peduli ibadah maka orang itu sudah gila! Itu bahaya sekali.

Amsal 27:12
27:12 Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka.

Dua kali Tuhan peringatkan. Berarti kasih Tuhan ditunjukkan sekaligus dua, tetapi tidak dia peduli sehingga habislah orang itu. Kasih Tuhan jelas dan terang, tetapi ulah bukan hanya umat tetapi juga pelayan. Bahkan mereka bukan tidak bersembunyi, malah benci kepada yang berseru keras-keras tadi. Mereka marah kepada yang meniup sangkakala.

Saya mau katakan di dalam nama Tuhan Yesus. Jangan saudara kondisikan diri seperti itu. Alangkah indahnya kalau kita bijak. Orang bijaksana ini ketika malapetaka datang dia bersembunyi. Dan orang bijak ini senang kalau dinasihati karena dia malah bertambah bijak.
Amsal 12:15; 9:9,8
12:15 Jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak.
9:9 berilah orang bijak nasihat, maka ia akan menjadi lebih bijak, ajarilah orang benar, maka pengetahuannya akan bertambah.
9:8 Janganlah mengecam seorang pencemooh, supaya engkau jangan dibencinya, kecamlah orang bijak, maka engkau akan dikasihinya,

Ini orang bijak! Kalau mengecam pencemooh maka dia akan membenci kita. Jadi orang yang membenci kita adalah orang yang tidak bisa menerima nasihat, apalagi kalau kita kecam. Tetapi kalau orang bijak dikecam, dia malah makin mengasihi kita dan berterima kasih kepada yang memperingatkan. Ayo, di mana posisi kita.

Itu sebabnya dalam Yeremia 4:5-6, ini adalah himbauan dengan keras. Ini adalah ajaran Tuhan yang keras, demi keluputan orang Yehuda, penduduk Yerusalem. Ini untuk bangsa Israel dulu, tetapi sekarang untuk kita.

Coba kita lihat bagaimana seharusnya reaksi anak-anak Tuhan? Ini sikap yang baik yang langsung ditunjuk di sini.
Yeremia 4:5-6
4:5 Beritahukanlah di Yehuda dan kabarkanlah di Yerusalem: Tiuplah sangkakala di dalam negeri, berserulah keras-keras: "Berkumpullah dan marilah kita pergi ke kota-kota yang berkubu!"
4:6 Angkatlah panji-panji ke arah Sion! Cepat-cepatlah kamu mengungsi, jangan tinggal diam! Sebab Aku mendatangkan malapetaka dari utara dan kehancuran yang besar.

Suara ini datang, kalau yang mendengar ini adalah orang bijak maka reaksinya:
1.      Pasti dia mau berkumpul.
Karena apa? Karena dia tau ada bencana, ada petaka, ada bahaya yang akan datang. Ini bukan bahaya biasa, ini Tuhan yang menghadirkan. Setelah berkumpul maka ada tindakan yang berikutnya.

Langkah pertama ini berasal dari sorga yaitu berkumpullah. Lihat saja domba. Kalau ada musuh maka mereka segera berkumpul. Yang suka jalan sendiri nanti menjadi mangsa serigala. Tetapi kalau itu domba, begitu musuh datang mereka berkumpul. Mereka tahu ada gembala di situ.

2.      Dia akan mencari perlindungan di kota-kota yang berkubu.
Dia tahu butuh perlindungan dan perlindungan yang bisa membuat dia nyaman dan aman hanya dia dapatkan di kota-kota yang berkubu. Bagi yang sudah berkumpul ini akan bersama pergi ke tempat yang aman di kota berkubu.
Mazmur 59:10
59:10 Ya kekuatanku, aku mau berpegang pada-Mu, sebab Allah adalah kota bentengku.

Ini hanya untuk orang yang mau berkumpul. Yang tidak mau berkumpul dia tinggal menunggu serbuan dari utara.

3.      Panji diangkat ke arah Sion
Panji itu adalah:
Ø  Sesuatu yang diangkat tinggi dari pada yang lain untuk dapat dilihat orang banyak.
Ø  Pesan singkat dan khusus. Makanya tadi ada bahasa “cepat-cepatlah kamu” karena pesannya singkat dan khusus.

Panji diangkat ke arah Sion dimana nama Tuhan diserukan, di mana nama Tuhan diceritakan, artinya di mana Firman Tuhan dikumandangkan.
Mazmur 102:22
102:22 supaya nama TUHAN diceritakan di Sion, dan Dia dipuji-puji di Yerusalem,

Jadi, di Sion ini selalu ada cerita nama Tuhan dan nama Tuhan itu adalah Firman. Di dalam Yesaya pasal 2 dikatakan di Sion ada Firman pengajaran.

4.      Cepat-cepat mengungsi
Kalau kita menjadi umat Tuhan yang tidak memahami waktu yang singkat ini dengan bertindak cepat-cepat, artinya tidak membuang-buang waktu, maka nanti akan kena malapetaka. Kenapa kita justru santai-santai.
Padahal Mazmur 119:120
119:120 Badanku gemetar karena ketakutan terhadap Engkau, aku takut kepada penghukuman-Mu.

5.      Jangan tinggal diam
Harus aktif, jangan pasif. Ini anjuran Tuhan, semuanya ini Tuhan tidak paksa. Cuma Tuhan ingatkan “akan datang bencana dari utara!”. Tetapi kalau mau tinggal diam, silahkanlah.

Anak Tuhan yang bijaksana bagaikan lima anak dara yang bijaksana pasti melakukan. Jadi ada 5 sikap umat Tuhan yang mau mendengar suara bagaikan sangkakala yang keras dan mendengar suara keras-keras.

Kalau lebih mendalami Firman ini, seruan yang bagaikan tiupan sangkakala dan suara menggelegar ini ditujukan kepada orang dalam Firman pengajaran. Itu berarti saudara dikasihani karena Tuhan yang nanti akan menghadirkan bencana dari utara. Kalau Tuhan yang mendatangkan, kita mau berbuat apa.
Yeremia 6:1
6:1 Larilah mengungsi, hai orang-orang Benyamin, dari tengah-tengah Yerusalem! Tiuplah sangkakala di Tekoa, dan naikkanlah asap sebagai tanda di atas Bet-Kerem! Sebab malapetaka telah mengintai dari utara, yakni suatu kehancuran besar.

Sion adalah tempat datangnya Firman pengajaran.
Mikha 4:2
4:2 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan firman TUHAN dari Yerusalem."

Yesaya 2:3
2:3 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."

Jadi, kepada orang yang ada di dalam pengajaran, Tuhan perlihatkan panji ini. Ayo umat Tuhan, mengapa kita tidak mau bijak.

Ini Tuhan yang akan memanggil, Tuhan sendiri yang akan mendatangkan.
Yeremia 25:8-11
25:8 Sebab itu beginilah firman TUHAN semesta alam: Oleh karena kamu tidak mendengarkan perkataan-perkataan-Ku,
25:9 sesungguhnya, Aku akan mengerahkan semua kaum dari utara -- demikianlah firman TUHAN -- menyuruh memanggil Nebukadnezar, raja Babel, hamba-Ku itu; Aku akan mendatangkan mereka melawan negeri ini, melawan penduduknya dan melawan bangsa-bangsa sekeliling ini, yang akan Kutumpas dan Kubuat menjadi kengerian, menjadi sasaran suitan dan menjadi ketandusan untuk selama-lamanya.
25:10 Aku akan melenyapkan dari antara mereka suara kegirangan dan suara sukacita, suara pengantin laki-laki dan pengantin perempuan, bunyi batu kilangan dan cahaya pelita.
25:11 Maka seluruh negeri ini akan menjadi reruntuhan dan ketandusan, dan bangsa-bangsa ini akan menjadi hamba kepada raja Babel tujuh puluh tahun lamanya.

Dulu ini sudah Israel alami dan ini bernubuat ganda.

Kita lihat akibat kalau Tuhan mendatangkan malapetaka.
1.      Yeremia 10:22
10:22 Terdengarlah suatu berita, bunyinya: Kegemparan besar akan datang dari tanah sebelah utara, untuk membuat kota-kota Yehuda menjadi sunyi sepi, menjadi tempat persembunyian serigala-serigala.

Akhirnya menjadi tempat serigala, bahkan menjadi tempat ular naga. Ini orang yang mengabaikan seruan keras-keras, ini adalah orang yang tidak peduli peringatan. Diajak berkumpul emoh, diajar pergi ke tempat berkubu tidak mau, disuruh mengangkat panji dia tidak lakukan, di suruh cepat-cepat namun diam di tempat.

Inilah orang yang tidak mau mendengar sehingga dia bersekutu dengan sifat tabiat serigala. Ini adalah orang yang tidak mau diajak untuk bersekutu. Bersekutu dalam arti yang benar, bukan asal bersekutu, bukan asal berfelowship. Bersekutu karena ada nilai-nilai di dalamnya untuk mendapatkan perlindungan, di sana ada panji yang diangkat untuk kita lihat arahnya ke mana, di sana ada dorongan supaya cepat dan jangan membuang-buang waktu. Walaupun ada persekutuan tetapi kalau persekutuan di luar sistem sorga maka akan hancur.

Yeremia 10:22 (Terjemahan Lama)
10:22 Bahwasanya, adalah datang bunyi kabar dan kegentaran besar dari negeri yang pada sebelah utara! Sebentar lagi maka segala negeri Yehuda ditaruh bagi kerusakan dan bagi tempat kediaman ular naga.

Bukankah dalam Wahyu 12:3 ular naga itu bergerak.
Wahyu 12:3
12:3 Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.

Kehidupan yang berkumpul, yang mendapat perlindungan di kota berkubu, melihat panji yang diarahkan ke sion dan cepat-cepat memanfaatkan maka walaupun di depannya ada ular naga, dia akan dibawa lari oleh Tuhan.

Kalau menjadi tempat serigala, aduhai. Sebab serigala itu selalu digandeng dengan jin-jin dan hantu malam.
Yesaya 34:13-14
34:13 Duri-duri akan tumbuh di puri-purinya, rumput dan puteri malu di tempat-tempatnya yang berkubu, sehingga menjadi tempat kediaman serigala, dan lapangan bagi burung unta.
34:14 Di sana berpapasan binatang gurun dengan anjing hutan, dan jin bertemu dengan temannya; hantu malam saja ada di sana dan mendapat tempat perhentian.

Ada fellowship jin-jin, serigala dan hantu malam juga gabung di sana.

Yesaya 35:15
34:15 Di sana ular pohon bersarang dan bertelur, mengeram sampai telurnya menetas; burung-burung dendang saja berkumpul di sana, masing-masing dengan pasangannya.

Ada juga pasangan-pasangan di sana. Ada nikah-nikah, tetapi nikah hantu malam, jin-jin. Dan apa alat yang dijadikan dekorasinya? Puteri malu.

Mau ke mana kita sekarang? Makanya kalau ada suara keras jangan bengkak muka, ketika ada suara sangkakala mengingatkan kita, jangan muka segi tujuh, terima saja. Ada ajakan ayo kita berkumpul, bukannya menjauh. Jangan cari pasangan-pasangan yang lain, mungkin dirasa bagus tetapi dekorasinya puteri malu. Pernahkah saudara melihat dalam pernikahan rumput puteri malu digelar di sekitar pelaminan? Pasti orang mengatakan sangat aneh nikah ini. Begitu datang berjabat datangan maka satu-satu digores duri dan semua pulang gatal-gatal.

Kalau ini dientengkan dan tidak dihargai karena Tuhan yang menghadirkan maka yang akan terjadi pertama adalah fellowship serigala, jin-jin, burung hantu dan ular bersarang di sana.

2.      Yang kedua menjadi budaknya Babel.
Padahal Tuhan sudah mengatakan kalau mereka dengar-dengaran maka mereka menjadi kepala bukan jadi ekor, mereka menjadi tuan bukan menjadi budak.
Ulangan 28:1,13
28:1 "Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi.
28:13 TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia,
Mereka menjadi budaknya Babel karena ketika ada seruan keras datang untuk menghimbau supaya mereka mengungsi, mereka tidak peduli dan mempertahankan harga dirinya. Dia tidak mau menjadi orang bijak karena kalau orang bijak dikecam dia malah mengasihi, kalau dinasihati ia bertambah bijak. Akhirnya mereka menjadi budaknya Babel.
Yeremia 25:11
25:11 Maka seluruh negeri ini akan menjadi reruntuhan dan ketandusan, dan bangsa-bangsa ini akan menjadi hamba kepada raja Babel tujuh puluh tahun lamanya.

Ini akibat kalau menolak anjuran Tuhan. Walaupun diserukan dengan keras tetapi sebenarnya indah hasilnya sebab dia ada dalam perlindungan, dia menikmati suasana sion, dia tahu waktu akan berakhir dan dia manfaatkan waktu-waktu ini. Apa tujuannya? Mengungsi.

Kalau dia memperdulikan poin-poin yang disuarakan oleh Tuhan maka dia akan mengambil sikap “saya cari persekutuan”. Bersama dengan persekutuan dia bekerja sama arahnya ke kota yang berkubu. Perlindungan itu ada dalam Ibrani 6:18-19. Kota yang berkubu itulah ruangan maha suci untuk gereja Tuhan. Itulah tempat perlindunganmu, di situ tempat kita mengungsi, itu tempat yang kuat dan aman di ruangan maha suci. Di situ Tuhan sudah melabuhkan jangkar, tinggal kita mengikut arahnya. Yang menunjuk arah adalah Tuhan sendiri dan kita tinggal mengikut arahnya. Seperti panji di arahkan ke Sion dan kita tinggal mengikut ke mana panji itu mengarahkan.
Ibrani 6:18-19
6:18 supaya oleh dua kenyataan yang tidak berubah-ubah, tentang mana Allah tidak mungkin berdusta, kita yang mencari perlindungan, beroleh dorongan yang kuat untuk menjangkau pengharapan yang terletak di depan kita.
6:19 Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir,

Di ruangan maha suci ada Peti Perjanjian. Antara ruangan suci dan ruangan maha suci ada tabir atau tirai. Tuhan sudah labuhkan sauh, tinggal kita mengikuti arah, apalagi yang susah. Itulah kubu, itulah benteng, itulah batu karang yang teguh ada di sana dan kita mendapat perlindungan.

Dari pada kita harus mengelak, tidak menjadi orang bijak, dikecam malah benci, dinasihati malah benci. Padahal orang bijak kalau dinasihati dia tambah bijak, kalau dikecam dia malah mengasihi. Ini anak Tuhan dan hamba Tuhan yang jempolan, yang bakal berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Enak kalau dikecam? Enak karena dikasihi Tuhan. Orang yang dikecam atau dicambuk atau dihajar sama dengan dikasihi oleh Tuhan.

3.      Pelitanya padam
Berarti gelap sudah hidup itu.
Yeremia 25:10
25:10 Aku akan melenyapkan dari antara mereka suara kegirangan dan suara sukacita, suara pengantin laki-laki dan pengantin perempuan, bunyi batu kilangan dan cahaya pelita.

Pelita tidak bisa lagi menyala, gelap sudah. Itu kalau Tuhan yang mendatangkan malapetaka, bencana yang mengerikan di depan. Tetapi baiklah kita menjadi orang-orang yang bijak, melihat bencana yang akan datang dia berlindung dan bersembunyi. Memang itu adalah rancangan Tuhan sehingga Tuhan himbau carilah kota berkubu.

4.      Suara kegirangan hilang, yang ada tinggal ratapan.
Masakan ketika saudara ditusuk dengan besi panas saudara malah tertawa dan berkata “terima kasih”. Coba saudara diiris telinga saudara, tidak mungkin saudara akan tertawa dan berkata “terima kasih, ini iris sebelah lagi”. Tidak akan ada kegirangan.

Itu sebabnya Tuhan berikan gambaran bahwa betapa ngerinya kalau Tuhan yang mengadakan bencana. Pada Yeremia pasal 4 ini Tuhan akan mendatangkan angin dari Tuhan yang akan memporak-porandakan atap.
Yeremia 4:11-13
4:11 Pada masa itu akan dikatakan kepada bangsa ini dan kepada penduduk Yerusalem: "Angin panas dari bukit-bukit gundul di padang gurun bertiup ke arah puteri umat-Ku; bukan untuk menampi dan bukan untuk membersihkan,
4:12 melainkan angin yang keras datang atas perintah-Ku. Sekarang Aku sendiri akan menjatuhkan hukuman atas mereka."
4:13 Lihat, ia naik seperti awan-awan, keretanya kencang seperti angin badai, kudanya lebih tangkas dari pada burung rajawali. Celakalah kita, sebab kita dibinasakan!

Ini baru ancaman, namun sedikit lagi sudah jadi kenyataan. Tetapi Tuhan masih memberikan waktu dan berkata “bersihkanlah hatimu”.
Yeremia 4:14
4:14 Bersihkanlah hatimu dari kejahatan, hai Yerusalem, supaya engkau diselamatkan! Berapa lama lagi tinggal di dalam hatimu rancangan-rancangan kedurjanaanmu?

Masih ada himbauan Tuhan. Detik-detik terakhir mau datangnya bencana, masih Tuhan tawarkan kasihNya. Mengapa kita gereja Tuhan, khususnya kepada kita yang dalam pengajaran tidak mau mendengar. Panji itu diarahkan ke Sion berarti ini perhatian Tuhan kepada kita orang yang ada di dalam pengajaran.

Ketika saya melihat dengan mata rohani bagaimana Mempelai Wanita, dia menikmati kasih cintanya Tuhan itu bagaikan panji. Sebetulnya, sekali lagi, panji itu adalah simpulan atau paket cinta kasih Tuhan.
Kidung Agung 2:4
2:4 Telah dibawanya aku ke rumah pesta, dan panjinya di atasku adalah cinta.

Kidung Agung 2:4 (Terjemahan Lama)
2:4 Dihantarnya aku ke dalam bilik air anggur dan kasihnya adalah bagiku akan panji-panji.

Sebenarnya kalau panji ditinggikan bukan sekedar peringatan bagi orang yang jauh supaya melihat, itu juga bukan hanya pesan singkat dan khusus, tetapi itu adalah cinta kasih Tuhan kepada gerejaNya yaitu Mempelai WanitaNya.

Kadang hati gembala sedih kalau melihat ada satu dua orang tidak peduli ibadah padahal sudah tahu ada ibadah. Bahkan sampai berbulan-bulan tidak mau beribadah padahal orang itu sudah menikmati pengajaran. Terbayang di mata ini penderitaannya nanti. Kalau dia tahan aniaya antikristus maka dia masuk sorga. Tetapi kalau tidak tahan maka dia masuk neraka selama-lamanya. Itu sebabnya berkali-kali suara ini disampaikan sekalipun keras, tetapi bagi orang bijak dia pasti akan makin bijak.

5.      Suara mempelai hilang
Ini bukti sebenarnya orang dalam pengajaran, karena Dia berbicara tentang mempelai.

6.      Suara batu kilangan hilang
Tidak ada lagi roti. Bagaimana bisa ada roti kalau batu kilangan tidak bergerak lagi. Batu kilangan ini yang menghancurkan biji gandum sehingga menjadi tepung halus dan diolah menjadi roti. Tetapi di sini roti tidak ada lagi, artinya tidak ada lagi Firman pengajaran dikonsumsi oleh umat. Ini sangat mengerikan.

Cinta kasih Mempelai Laki-laki Sorga bagi Mempelai WanitaNya itu luar biasa. Ketika Dia mau menghadirkan bencana maka KekasihNya Dia dorong untuk mendapatkan perlindungan. Bagi kita gereja Tuhan di mana perlindungan dan kubu kita itu?
Ibrani 6:18
6:18 supaya oleh dua kenyataan yang tidak berubah-ubah, tentang mana Allah tidak mungkin berdusta, kita yang mencari perlindungan, beroleh dorongan yang kuat untuk menjangkau pengharapan yang terletak di depan kita.

Di sini kita yang mencari, dalam kitab Yeremia tadi Tuhan yang tunjukkan. Karena mencari maka dari pihak Tuhan, Tuhan tunjukkan. Jadi sudah klop, bagaikan baut dan mur sudah pas.

Untuk masuk ke belakang pintu tirai, maka dorongan yang kuat ini ada di depan pintu tirai. Yang ada di depan pintu tirai ini ada tiga alat. Tiga alat yang menunjuk tiga macam ibadah ini adalah sistem Tuhan, ini sistem sorga. Sebenarnya hadirnya kita dalam tiga macam ibadah itu adalah tangan Tuhan yang mendorong kita dan tinggal kita ikuti di mana jangkar itu dilabuhkan yaitu di ruang maha suci.

Malam ini kita ada dalam ibadah pendalaman Alkitab, itu tangan Tuhan yang sedang mendorong saya dan saudara. Kemudian ibadah Raya itu adalah tangan Tuhan lewat kuasa Roh Kudus yang mendorong kita. Ibadah doa penyembahan adalah tangan Tuhan lewat kasihNya. Tiga serangkai yang ada di ruangan suci ini yang menunjuk persekutuan dengan Allah Bapa, Anak Allah dan Roh Kudus, itu bertujuan mendorong saudara supaya bisa sampai di mana jangkar itu dilabuhkan yaitu di ruang maha kudus.

Makanya sedih hati gembala bila melihat anak Tuhan meremehkan beribadah. Mungkin saudara berkata “di sana juga ada ibadah” silahkan ke sana. Tetapi apakah di sana kita mengerti tentang pintu tirai, apakah mengerti di mana melabuhkan sauh, apakah mengerti Tabernakel?

Ibrani 6:19-20
6:19 Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir,
6:20 di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya.

Jalan itu sudah Dia rintis, namun bukan sekedar Dia rintis. Dia tetap sebagai Imam Besar mendampingi kita selama-lamanya di dalam ibadah. Ini yang harus kita renungkan baik-baik di dalam kehidupan kita.

Makanya panji itu diangkat ke Sion di mana ada Firman pengajaran. Bukankah Zakharia mengatakan supaya kita lari ke Sion.
Zakharia 2:6-7
2:6 Ayo, ayo, larilah dari Tanah Utara, demikianlah firman TUHAN; sebab ke arah keempat mata angin Aku telah menyerakkan kamu, demikianlah firman TUHAN.
2:7 Ayo, luputkanlah dirimu ke Sion, hai, penduduk Babel!

Lari dari utara berarti hindarkan diri dari Babel. Yang tadinya sudah menjadi penghuni Babel, luputkanlah dirimu. Jadi himbauan Tuhan sungguh luar biasa.

Memang kitab Yeremia ini berakhir dengan kekuasaan Babel. Bayangkan saudara, akhir cerita dari kita Yeremia, raja Zedekia harus dicungkil kedua matanya, kemudian tangan dan kakinya diikat dengan rantai tembaga lalu disuruh berjalan sampai ke Babel. Sebelum matanya dicungkil, isteri dan anaknya dibantai di depan matanya, perwira-perwiranya juga dibantai di depannya dan dia yang terakhir dianiaya.

Ini gambaran sengsara yang besar di depan kita. Tetapi banyak orang Kristen anggap biasa, tidak ada kengerian, tidak ada ketakutan. Jangan tunggu Tuhan menghadirkan kegentaran ini baru saudara mau lari ke gua-gua. Kenapa mesti lari ke gua? Sebab selama ini mengabaikan hamba Tuhan yang melayani dengan benar tahbisannya. Dikatakan oleh Alkitab mereka berada di gua-gua. Ketika bencana datang baru mereka pergi ke gua-gua mencari hamba Tuhan yang dulu mereka tidak peduli, tetapi tidak mereka dapati lagi.

Wahyu 6:15
6:15 Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung.

Itukan tempat hamba Tuhan yang tidak disenangi.
Ibrani 11:38
11:38 Dunia ini tidak layak bagi mereka. Mereka mengembara di padang gurun dan di pegunungan, dalam gua-gua dan celah-celah gunung.

Itulah kehidupan hamba Tuhan yang disudutkan, yang tidak diterima dan tidak disenangi karena dia bicara kebenaran. Akhirnya orang yang tidak senang tadi mencari hamba Tuhan itu tetapi sudah tidak dapat. Ini jangan terjadi dalam diri jemaat Tuhan yang digembalakan di sini dan hamba Tuhan yang masih mencintai persekutuan yang kita galakkan hari-hari terakhir ini.

Orang bijak kalau dikecam dia tambah mengasihi, orang bijak kalau dinasihati dia tambah bijak. Itu yang mau Tuhan kerjakan dalam kehidupan kita.

Mari kita berkumpul, satukan barisan. Mari kita seperti belalang yang tanpa pemimpin terbang ke satu arah yaitu ke Sion. Di sana ada Firman pengajaran yang kuat yang bisa membentengi dan melindungi saudara. Kemudian berakhir di ruangan suci, karena kita sudah mendapat dorongan dari meja roti yaitu Firman pengajaran dan perjamuan suci, serta dorongan dari pelita emas yaitu Roh Kudus dan mezbah dupa emas itu adalah kasih Bapa. Firman, Roh Kudus dan kasih Tuhan itulah yang akan mendorong saya dan saudara mendapat perlindungan yang aman dan kuat.

Kidung Agung 2:4
2:4 Telah dibawanya aku ke rumah pesta, dan panjinya di atasku adalah cinta.

Kidung Agung 2:4 (Terjemahan Lama)
2:4 Dihantarnya aku ke dalam bilik air anggur dan kasihnya adalah bagiku akan panji-panji.

Dihentar dalam bilik air anggur berarti kita menikmati kegirangan mempelai. Suara mempelai dan suara kegirangan tidak akan hilang. Dan kita akan menikmati panji yang adalah cinta kasihnya Tuhan, itulah tujuan Tuhan. Oleh sebab itu gereja Tuhan perhatikan Firman Tuhan. Jangan remehkan saat-saat kita beribadah karena di depan ini berat sekali yang harus kita hadapi karena Tuhan sendiri yang mendatangkan.

Antikristus itu adalah cambuknya Tuhan bagi gereja yang tertinggal. Kalau saudara merasa kuat silahkan masuk di situ. Tetapi saya tidak kuat, saya tidak berdaya.

Tuhan memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar