20180207

Kebaktian PA Yeremia, Rabu 7 Februari 2018 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yeremia 4:1-4
4:1 "Jika engkau mau kembali, hai Israel, demikianlah firman TUHAN, kembalilah engkau kepada-Ku; dan jika engkau mau menjauhkan dewa-dewamu yang menjijikkan, tidak usahlah engkau melarikan diri dari hadapan-Ku!
4:2 Dan jika engkau bersumpah dalam kesetiaan, dalam keadilan dan dalam kebenaran: Demi TUHAN yang hidup!, maka bangsa-bangsa akan saling memberkati di dalam Dia dan akan bermegah di dalam Dia."
4:3 Sebab beginilah firman TUHAN kepada orang Yehuda dan kepada penduduk Yerusalem: "Bukalah bagimu tanah baru, dan janganlah menabur di tempat duri tumbuh.
4:4 Sunatlah dirimu bagi TUHAN, dan jauhkanlah kulit khatan hatimu, hai orang Yehuda dan penduduk Yerusalem, supaya jangan murka-Ku mengamuk seperti api, dan menyala-nyala dengan tidak ada yang memadamkan, oleh karena perbuatan-perbuatanmu yang jahat!"

Ayat ini secara khusus Tuhan tunjukkan kepada orang Yehuda dan penduduk Yerusalem. Karena pada pasal yang ketiga, perempuan yang murtad itu ada 10 suku yang disebut kerajaan utara, mereka sudah dihimbau pada pasal ketiga. Tuhan mengatakan bahwa Israel yang 10 suku itu adalah isteri Tuhan yang murtad. Itu disebut dalam Yeremia 3:6-13. Mereka telah dihimbau oleh Tuhan dalam Yeremia 3:11-13.

Pada pasal 4 ini yang Tuhan himbau adalah kerajaan selatan yang ibu kotanya Yerusalem yang dikenal dengan kerajaan Yehuda. Pada pasal ketiga mereka disebut isteri Tuhan yang tidak setia. Jadi ada yang murtad dan ada yang tidak setia. Dalam Firman Tuhan ini, kita melihat bagaimana tawaran Tuhan atau uluran tangan Tuhan kepada isteri yang tidak setia.

Kita sama mengetahui dan patut dipahami bahwa kita gereja Tuhan digambarkan oleh Firman bagaikan calon isteri dari Mempelai Pria Sorga ialah Yesus. Di dalam perjalanan kita, di dalam pengiringan kita, terbagi dua. Ada gereja yang ditandai kemurtadan, ada gereja yang ditandai tidak setia. Apa yang terjadi pada Israel dahulu, itu bernubuatkan untuk kita utamanya di akhir zaman ini.

I Timotius 4:1
4:1 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan

Jangan sampai kita masuk dalam kategori orang Kristen atau orang percaya atau yang disebut secara mendalam calon isteri Anak Domba Allah tetapi murtad. Orang seperti ini akan nampak dalam gerak geriknya, akan terdengar dalam kata-katanya.

Matius 24:10
24:10 dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci.

Banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan membenci. Ini berarti saling menyakiti, kata saling berarti timbal balik. Dalam hal ini kedua belah pihak ada roh kebencian. Karena dalam Yeremia pasal 3 dan 4 ini Tuhan bicara tentang isteri yang murtad yaitu Israel, ini berarti ada pada wilayah nikah. Itu sebabnya Tuhan mengajak saya dan saudara agar kita tidak mempraktekkan Matius 24:10, karena itu ciri gereja Tuhan akhir zaman menjelang kedatangan Tuhan pada kali yang kedua. Kenapa kita isi dengan roh saling benci. Apalagi dalam nikah suami membenci isteri dan isteri membenci suami. Ini sangat bertolak belakang dengan kerinduan hati Tuhan.

Pertama kita belajar bagaimana sikap Tuhan menghadapi perempuan yang murtad. Kali ini lihat bagaimana Tuhan menghadapi isteri yang tidak setia.
Yeremia 4:3-4
4:3 Sebab beginilah firman TUHAN kepada orang Yehuda dan kepada penduduk Yerusalem: "Bukalah bagimu tanah baru, dan janganlah menabur di tempat duri tumbuh.
4:4 Sunatlah dirimu bagi TUHAN, dan jauhkanlah kulit khatan hatimu, hai orang Yehuda dan penduduk Yerusalem, supaya jangan murka-Ku mengamuk seperti api, dan menyala-nyala dengan tidak ada yang memadamkan, oleh karena perbuatan-perbuatanmu yang jahat!"

Sebenarnya penduduk Yerusalem adalah orang Yehuda juga, ada suku Benyamin di dalamnya. Sebab kerajaan Yehuda terdiri dari dua suku, suku Yehuda dan suku Benyamin. Mereka digambarkan dalam Yeremia pasal 3 sebagai isteri yang tidak setia. Bicara Yehuda, itu adalah jalur yang digunakan sorga untuk menghadirkan Yesus. Yesus adalah kepala, Yesus adalah Mempelai Laki-laki Sorga, Dia menggunakan jalur Yehuda. Kalau ini kita terapkan dalam diri kita, kita masuk ke dalam jalur ini lewat peluang kita lahir baru karena Yesus dari suku Yehuda telah menjadi Imam Besar dan berkorban untuk kita, berarti pada diri saudara dan diri saya yang kita mengkaitkan diri dalam suku Yehuda, Tuhan menginginkan agar Firman, agar Yesus, agar Ilahi itu benar-benar tampil dalam diri kita. Dan gereja Tuhan benar-benar mewujudkan sesuatu yang luar biasa ialah Firman, itulah Kepala.

Untuk ke sana Tuhan sudah fasilitasi kita, untuk mewujudkan Kristus, mewujudkan Firman dalam diri kita. Di  tengah program Tuhan untuk mewujudkan Firman dalam diri kita ada satu yang mengganggu yaitu roh tidak setia. Roh tidak setia ini bukan hanya menggerayangi umat Tuhan tetapi juga para hamba Tuhan. Tidak sedikit hamba Tuhan yang tidak setia di dalam pelayanan. Itu sebabnya untuk isteri yang tidak setia ini, bukan kepada Yehuda yang tidak setia, ada 2 hal yg Tuhan suruh. Setelah ada pemahaman “aku tidak setia, sekarang aku mau kembali kepada suamiku, kepada kepalaku, kepada Yesus tunanganku, calon suamiku, aku mau kembali aku mau setia” maka ada 2 hal yang Tuhan suruh.
1.      Buka ladang baru
2.      Sunat kulit khatan hatimu

Kita sudah lepas dari perempuan yang murtad. Sekarang kita datang kepada perempuan yang tidak setia.
Yeremia 3:6
3:6 TUHAN berfirman kepadaku dalam zaman raja Yosia: "Sudahkah engkau melihat apa yang dilakukan Israel, perempuan murtad itu, bagaimana dia naik ke atas setiap bukit yang menjulang dan pergi ke bawah setiap pohon yang rimbun untuk bersundal di sana?

Israel yang 10 suku digambarkan sebagai perempuan murtad, isterinya Tuhan yang murtad. Akhir zaman ini akan banyak yang murtad. Makanya jangan ikut-ikut dengan roh ini. Karena Alkitab mengatakan akhir zaman ini akan banyak orang murtad. Jadi kalau ada orang murtad, tidak usah kita galau. Dia menggenapi kebenaran Firman tetapi bukan untuk selamat melainkan untuk dihukum dan binasa.
Yeremia 3:7
3:7 Pikir-Ku: Sesudah melakukan semuanya ini, ia akan kembali kepada-Ku, tetapi ia tidak kembali. Hal itu telah dilihat oleh Yehuda, saudaranya perempuan yang tidak setia.

Tuhan berharap-harap dan menunggu-nuggu siapa tahu mereka kembali tetapi mereka tidak kembali.

Yeremia 3:8
3:8 Dilihatnya, bahwa oleh karena zinahnya Aku telah menceraikan Israel, perempuan murtad itu, dan memberikan kepadanya surat cerai; namun Yehuda, saudaranya perempuan yang tidak setia itu tidak takut, melainkan ia juga pun pergi bersundal.

Kalau yang jahat dan najis cepat sekali merambat. Pada Yehuda dan Yerusalem ini, himbauan Tuhan berbeda dengan pada 10 suku.
Yeremia 3:12
3:12 Pergilah menyerukan perkataan-perkataan ini ke utara, katakanlah: Kembalilah, hai Israel, perempuan murtad, demikianlah firman TUHAN. Muka-Ku tidak akan muram terhadap kamu, sebab Aku ini murah hati, demikianlah firman TUHAN, tidak akan murka untuk selama-lamanya.

Orang yang mau masuk pada jalur rindu menampilkan Yesus dalam hidupnya, bagaikan seorang ibu mau melahirkan bayi, maka himbauan Tuhan langsung dalam nuansa mempelai. Itu berbeda dengan Israel, untuk Israel tidak ada nuansa mempelai. Tetapi untuk Yehuda dan Yerusalem langsung didorong dan diarahkan pada suasana mempelai. Itu yang harus kita sikapi sekarang supaya kita menjadi Kristen khusus, Kristen pilihan. 10 suku itu Kristen umum karena tidak ada suasana mempelai. Tetapi kepada yang dua suku jelas nuansa mempelai yang disebutkan di situ.
Yeremia 4:2
4:2 Dan jika engkau bersumpah dalam kesetiaan, dalam keadilan dan dalam kebenaran: Demi TUHAN yang hidup!, maka bangsa-bangsa akan saling memberkati di dalam Dia dan akan bermegah di dalam Dia."

Itu suasana mempelai, sesuai dengan Hosea 2:18. Itu adalah suasana mempelai karena segala bentuk perbuatan tangan Tuhan itu selalu dalam nuasa Mempelai.
Hosea 2:18
2:18 Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang.

Jadi Yehuda dan Yerusalem ini langsung didorong pada sasaran utama, sasaran inti. Jadi ciri gereja Tuhan khusus, selalu Tuhan perhadapkan dengan suasana inti. Kalau orang tidak peduli, tidak ada masalah bagi saya! Itu nanti masalah bagi dirinya. Kalau orang tidak terima dan tidak menghargai, tidak ada masalah bagi saya dan saudara, orang itu nanti yang bermasalah.

Perbuatan Tuhan itu selalu diisi dengan setia, adil dan benar.
Mazmur 111:7
111:7 Perbuatan tangan-Nya ialah kebenaran dan keadilan, segala titah-Nya teguh,

Mazmur 111:7 (terjemahan lama)
111:7 Bahwa segala perbuatan tangan-Nya itu setia dan benar dan segala firman-Nyapun kekal adanya.

Kalau kita langsung didorong untuk setia, adil dan benar, itu perbuatan tangan Tuhan. Kalau saudara tolak berarti saudara menolak perbuatan Tuhan! Bukan saudara tolak saya. Bukan saudara menolak siapa-siapa tetapi yang ditolak adalah langsung Tuhan yang selalu dalam perbuatanNya menampilkan kebenaran dan keadilan.

Inilah Yehuda, Kristen khusus, bersama penduduk Yerusalem yang memang suku Yehuda bergabung dengan Benyamin. Kita akan merasakan tangan Tuhan sedang menggarap kehidupan kita, kita sedang dikhususkan oleh Tuhan. Makanya berbesar hatilah saudara, semangatlah saudara gairahlah sekarang, jangan lagi seperti Yeremia pasal 3 yang tampil tidak setia dan yang murtad. Pada yang murtad ini tawaran Tuhan berbeda. Memang ditawarkan tetapi tidak diperhadapkan suasana mempelai.

Terima kasih banyak Tuhan bahwa sesungguhnya Engkau mengkhususkan kami. Saya berani berkata sudara dikhususkan Tuhan. Kalau kita merasa dikhususkan oleh Tuhan, ayo bagaimana tanggapan saudara. Hati-hati, jangan kita tolak tangan Tuhan yang sedang berbuat.

2 suku ini kalau dibandingkan 10 suku, 10 suku ini lebih banyak. Tuhan ingin menemukan gerejaNya yang khusus yang benar-benar siap menjadi mempelai wanitaNya. Sebabnya kalau kita masih ditawari Tuhan dan Tuhan masih ingin mendorong saudara untuk menikmati suasana mempelai, tanggapilah dengan serius. Karena keselamatan yang akan datang adalah keselamatan mempelai. Yang disingkirkan adalah mempelai wanita, ibu yang melahirkan seorang bayi.
Wahyu 12:1-2,14
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
12:2 Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.
12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

Ketika bumi dan segala yang bernafas dimusnahkan oleh Tuhan dengan air bah di dalam Kejadian pasal 6,7,8 dan 9, itu dapat dikatakan keselamatan mempelai. Yang selamat itu berpasang-pasangan. Ini keselamatan mempelai.
Kejadian 6:18-20
6:18 Tetapi dengan engkau Aku akan mengadakan perjanjian-Ku, dan engkau akan masuk ke dalam bahtera itu: engkau bersama-sama dengan anak-anakmu dan isterimu dan isteri anak-anakmu.
6:19 Dan dari segala yang hidup, dari segala makhluk, dari semuanya haruslah engkau bawa satu pasang ke dalam bahtera itu, supaya terpelihara hidupnya bersama-sama dengan engkau; jantan dan betina harus kaubawa.
6:20 Dari segala jenis burung dan dari segala jenis hewan, dari segala jenis binatang melata di muka bumi, dari semuanya itu harus datang satu pasang kepadamu, supaya terpelihara hidupnya.

Jadi dalam Yeremia pasal 4 ini kalau kita bisa paham dalam kerinduan hati Tuhan dan pemikiran Tuhan yang paling dalam maka kita bisa melihat bahwa benar-benar Tuhan mendambakan untuk tampilknya mempelai wanitaNya.

Kalau kita melihat saat bangsa Israel keluar dari Mesir, dikatakan dalam kitab Yeremia 2:1-3, itu keselamatan Mempelai.
Yeremia 2:1-3
2:1 Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya:
2:2 "Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya.
2:3 Ketika itu Israel kudus bagi TUHAN, sebagai buah bungaran dari hasil tanah-Nya. Semua orang yang memakannya menjadi bersalah, malapetaka menimpa mereka, demikianlah firman TUHAN.

Itu akan berakhir di ujung akhir zaman yaitu keselamatan mempelai. Apakah saudara akan terekrut atau masuk di dalamnya atau tidak, maka saudara harus bayar harganya. Kalau tidak masuk dalam keselamatan mempelai, yaitu akan berhadapan dengan kristus yang lain yang namanya antikristus.

Olehnya mari kita memperhatikan. Untuk wanita yang tidak setia ini ada dua persyaratan. Kalau wanita murtad hanya disuruh akui kesalahanmu, tidak ada warna mempelai, tidak didorong dalam suasana mempelai, beda! Gereja Tuhan yang banyak jumlahnya seperti ini, hanya menjadikan ceremony pengakuan dosa, semua sudah dihafal. Tetapi hanya diucap dan perilakunya tidak seperti itu.

Untuk kita sekarang dituntut oleh Tuhan, ayo kita menerima tawaran Tuhan, uluran tangan Mempelai Laki-laki sorga dengan perbuatan tangan yang setia, keadilan dan benar itu untuk membangun saya dan saudara menjadi Mempelai Wanita sehingga kita menikmati suasana mempelai bersama Mempelai Laki-laki Sorga. Sebab saudara perlu memperhatikan hal yang harus dilakukan.

1.      Buka ladang baru
Tuhan tidak mau ladang lama digabung begitu saja dengan yang baru. Ladang lama itu sudah Tuhan tidak mau tahu, yang Tuhan mau supaya kita membuka ladang baru. Suasana ladang lama jangan dibawa-bawa lagi.
Yeremia 4:3
4:3 Sebab beginilah firman TUHAN kepada orang Yehuda dan kepada penduduk Yerusalem: "Bukalah bagimu tanah baru, dan janganlah menabur di tempat duri tumbuh.

Ladang lama sebenarnya luar biasa, itu adalah kondisi tanah yang dipilih oleh Tuhan. Menurut pertanian, lahan yang bagus ditanami adalah yang di lereng gunung. Tuhan sudah memilih ladang yang lama yaitu di lereng gunung dan disitulah ditanam tanaman itu. Tetapi hasilnya memilukan hati Tuhan seperti dalam Yeremia pasal 3. Tidak ada hasil yang menyenangkan hati Tuhan. Mari kita lihat dulu kondisi ladang lama agar itu tidak diulangi. Karena Tuhan mau ladang baru, bukan ladang tambal sulam.

Ternyata yang membuat hasil itu tidak mencapai selera Tuhan, penyebabnya adalah pelayan-pelayan, hamba-hamba Tuhan, gembala-gembala yang menjadi perusak ladang lama. Kalau ada sekarang pelayan-pelayan yang tetap jalan dalam suasana ladang lama, itu terserah dia, saya tidak mau seperti itu.
Yesaya 5:1
5:1 Aku hendak menyanyikan nyanyian tentang kekasihku, nyanyian kekasihku tentang kebun anggurnya: Kekasihku itu mempunyai kebun anggur di lereng bukit yang subur.

Di ladang lama Tuhan rindukan supaya ada suasana mempelai. Jadi Tuhan tidak berubah, sesuai Mazmur 111:7, titahNya tidak berubah. Keadilan, kesetiaan, kebenaran tidak berubah.
Mazmur 111:7
111:7 Perbuatan tangan-Nya ialah kebenaran dan keadilan, segala titah-Nya teguh,
Tidak salah Tuhan memilih ladang itu yaitu di lereng yang subur. Kalau bicara lereng yang subur, kita juga harus ingat dan mengerti di dalam Markus 5:10, ada gembala-gembala babi di lereng yang seperti itu. Sudah dipilih oleh Tuhan tetapi penggembalaan di situ penggembalaan babi, penggembalaan najis.
Markus 5:10-11
5:10 Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu.
5:11 Adalah di sana di lereng bukit sejumlah besar babi sedang mencari makan,

Kebun pilihan Tuhan ada di lereng bukit. Tetapi mengapa dikatakan ada gembala babi di sana? Ini yang merusak, ini yang menghancurkan citra mempelai. Ini yang menggerogoti suasana mempelai. Itulah suasana kebun yang lama yang tidak boleh kita teruskan, tidak boleh saudara teruskan jadi tidak boleh berada seperti itu. Makanya disuruh kepada Yehuda dan Yerusalem, langsung Tuhan mengatakan suasana mempelai. Kemudian Tuhan menyuruh membuka ladang baru.

Kalau Yesaya 5:1 ini langsung dimulai dengan suasana mempelai, nyanyian mempelai, tetapi gagal. Siapa biang keroknya? Itulah gembala-gembala yang merusak. Gembala ini yang merusak kebun mempelai, gembala babi! Ini yang merusak tatanan mempelai. Kasihan jemaat yang digembalakan, ternyata bukan suasana mempelai yang dialami oleh jemaat. Tidak dibawa untuk jumpa dengan mempelai karena dirusak oleh tangan gembala. Padahal dalam Mazmur 111:7 tadi dikatakan perbuatan tangan Tuhan itu setia, adil dan benar. Tidak berubah suasana mempelai. Jadi Mempelai Laki-laki tidak berubah, mempelai wanita ini yang selalu menjadi sasaran untuk digerayangi iblis.
Yeremia 2:8; 12:10
2:8 Para imam tidak lagi bertanya: Di manakah TUHAN? Orang-orang yang melaksanakan hukum tidak mengenal Aku lagi, dan para gembala mendurhaka terhadap Aku. Para nabi bernubuat demi Baal, mereka mengikuti apa yang tidak berguna.
12:10 Banyak gembala telah merusakkan kebun anggur-Ku, memijak-mijak tanah-Ku, dan membuat tanah kedambaan-Ku menjadi padang gurun yang sunyi sepi.

Ampuni kami hamba-hamba Tuhan, ampuni kami gembala-gembala. Kalau seperti ini gerakan kami apa yang mau diharapkan oleh jemaat. Kalau seperti ini bentuk pelayanan kami, jemaat jauh panggang dari api, bakal tidak akan pernah sempurna. Akan berakhir pada pedang antikristus. Jangan kita digembalakan oleh gembala yang merusak kebun mempelai, gawat nanti kehidupan kalian.

Kita menanti keselamatan mempelai di mana mempelai wanita Tuhan disingkirkan jauh dari mata iblis, jauh dari mata ular, jauh dari mata antikristus. Ini yang dikerjakan oleh Tuhan dan kiranya ini menjadi buah pemikiran kita sebagai umat Tuhan yang hidup akhir zaman.

Markus 5:11
5:11 Adalah di sana di lereng bukit sejumlah besar babi sedang mencari makan,

Ini digembalakan, ada gembalanya. Perbandingannya dengan Yesaya 5:1.
Yesaya 5:1
5:1 Aku hendak menyanyikan nyanyian tentang kekasihku, nyanyian kekasihku tentang kebun anggurnya: Kekasihku itu mempunyai kebun anggur di lereng bukit yang subur.

Kekasih yang disebut nabi Yesaya ini adalah Tuhan serwa sekalian alam. Ini yang punya kebun anggur itu:
Yesaya 54:5
54:5 Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.

Engkau di sini adalah Israel, engkau di sini sesungguhnya adalah kita, engkau di sini adalah kebun anggurnya Tuhan. Dialah suami kita. Makanya kalau dinyanyikan nyanyian tentang kekasih karena bernuansa nikah rohani. Ini maksud Tuhan, agar gereja Tuhan bisa masuk dalam persekutuan nikah rohani dengan Yesus Kristus. Jangan kita mau dirusak dan jangan mau kita merusak diri. Kalau dulu kita sudah dirusak orang atau kita sendiri merusak diri kita, ayo buka tanah baru, buka lembaran baru. Benahi kembali hidupmu.

Yesaya 5:2
5:2 Ia mencangkulnya dan membuang batu-batunya, dan menanaminya dengan pokok anggur pilihan; ia mendirikan sebuah menara jaga di tengah-tengahnya dan menggali lobang tempat memeras anggur; lalu dinantinya supaya kebun itu menghasilkan buah anggur yang baik, tetapi yang dihasilkannya ialah buah anggur yang asam.

Semua sudah difasilitasi Tuhan. Batu-batu dibuang, batu-batu itu kekerasan hati.
Yeremia 2:27
2:27 yang berkata kepada sepotong kayu: Engkaulah bapaku! dan kepada batu: Engkaulah yang melahirkan aku! Sungguh, mereka membelakangi Aku dan tidak menghadapkan mukanya kepada-Ku, tetapi pada waktu mereka ditimpa malapetaka mereka berkata: Bangkitlah menyelamatkan kami!

Jadi isteri ini yang batu, gereja Tuhan yang tampil dengan keras hati. Karena kita adalah calon isteri Anak Domba Allah. Sudah digarap hatinya, sudah ditolong, sudah dibersihkan Tuhan kekerasan hatinya. Apalagi yang salah, dari pihak Tuhan sudah mengerjakan sepenuh hati dengan luar biasa.

Tuhan tidak pernah salah, Dia tidak mengambil tanaman yang asal-asal, tetapi tanaman pilihan. Artinya dalam benak hati Tuhan, Tuhan ingin kita ditemukan sebagai pilihannya Tuhan. Tuhan mau kita menjadi pilihannya Tuhan. Dari sekian banyak manusia semoga saudara menjadi pilihannya Tuhan.
Didirikan menara jaga berarti dikawal dan dipelihara oleh Tuhan. Apalagi yang kurang.
Ulangan 11:11-12
11:11 Tetapi negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, ialah negeri yang bergunung-gunung dan berlembah-lembah, yang mendapat air sebanyak hujan yang turun dari langit;
11:12 suatu negeri yang dipelihara oleh TUHAN, Allahmu: mata TUHAN, Allahmu, tetap mengawasinya dari awal sampai akhir tahun.

Menggali lubang tempat pemerasan anggur berarti dengan penuh pengharapan satu saat Dia akan menikmati air anggur yang sedap. Jadi dengan penuh pengharapan karyaNya itu tidak akan berakhir dengan kosong. Ada tenggang waktu, Dia sudah kerja, Dia menunggu hasilnya. Coba kalau saudara menanam sesuatu, apakah saudara tidak merindu satu saat memetik buah. Keterlaluan orang Israel. Keterlaluan saya dan saudara kalau kita menyodorkan justru bukan yang menyenangkan hati Tuhan.

Sekarang bagaimana sikap? Siapa yang dipanggil mengadili? Yehuda dan penduduk Yerusalem.
Yesaya 5:3
5:3 Maka sekarang, hai penduduk Yerusalem, dan orang Yehuda, adililah antara Aku dan kebun anggur-Ku itu.

Sesungguhnya Tuhan berbicara secara dalam di sini agar penduduk Yerusalem tahu diri, mereka sebenarnya yang disinggung oleh Tuhan. Sebenarnya kalau mereka tahu diri, mereka akan berkata “ampuni kami Tuhan”.

Yesaya 5:4
5:4 Apatah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur-Ku itu, yang belum Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam?

Untuk kita, kita mau tanya apalagi kepada Tuhan? Apa yang belum Tuhan lakukan, semua sudah Tuhan lakukan. Ketika Yesus mau menghembuskan nafasNya di kayu salib Dia berseru “sudah selesai” itu hubungannya dengan pekerjaan pendamaian. Dalam Wahyu juga dikatakan “sudah genap” itu hubungannya dengan penghukuman.

Dalam suasana seperti apa Yesus berteriak “sudah selesai”.
Yohanes 19:28-30
19:28 Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia -- supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci --: "Aku haus!"
19:29 Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.
19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

Cukup sudah! Hasil kebun anggur yang lama, yang asam, jangan diteruskan, Yesus sudah minum. Bukalah ladang baru.

Ketika Yesus menikmati air anggur asam itu, setelah itu baru Dia berseru “sudah genap” kemudian dia menundukan kepala dan menyerahkan rohNya kepada Bapa.
Yohanes 19:30 (Terjemahan Lama)
19:30 Setelah Yesus mengecap cuka itu, maka kata-Nya, "Sudahlah genap!" Lalu Ia menundukkan kepala-Nya, serta menyerahkan roh-Nya.

Kalau sekarang kita membuka ladang baru. Jadi ladang baru itu kita peroleh sejak korban Kristus. Jangan lagi kita kembali pada ladang yang lama.

Malu sebenarnya kalau diterapkan pada hidup kita sekarang karena yang sering kita sodorkan kepada Tuhan masih suasana kebun lama. Ayo suami-suami di sini, isteri-isteri di sini, anak-anak muda di sini, tegakah saudara memberikan pada Yesus air anggur yang asam? Sampai hatikah saudara? Itu sebabnya Tuhan mendorong kita masuk pada suasana mempelai, dengan catatan buka ladang baru. Bangunlah hidup yang baru yang tidak seperti hidup yang lalu. Kembali pada Tuhan dan bangunlah rohanimu dengan suasana yang baru.

Apalagi kami hamba Tuhan yang tua, kami harus jaga. Jangan sampai kebun anggur Tuhan rusak gara-gara kami. Mungkin karena gembala, mungkin karena isteri gembala, mungkin karena anak-anak dan cucu-cucu gembala, jangan sampai merusak. Kita harus selalu mengoreksi diri “Tuhan jangan sampai aku menjadi penyebabnya, jangan sampai isteri, anak dan cucu menjadi penyebabnya” sehingga dikeluhkan oleh Tuhan dalam Yeremia 12:10.

Kita harus waspada karena di lereng yang sama ada gembala babi di situ. Gembala babi akan berakhir dengan dirasuk setan. Ingat Yohanes 13:2, ada bisikan iblis kepada Yudas Iskariot. Pada ayat 27 dia dirasuk setan. Bisikan setan kalau dibiarkan akan jadi seperti itu.
Yohanes 13:2,27
13:2 Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia.
13:27 Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera."

Seringkali sementara Tuhan mengerjakan proses penyucian, tangan Tuhan menjamah kaki kita berarti langkah-langkah dan pendirian kita, sementara tangan Tuhan tadi dikatakan dalam Mazmur 111:7 bekerja, kenapa kita lebih buka telinga kepada bisikan iblis.

Kemudian apa yang terjadi pada Yudas?
Yohanes 13:27
13:27 Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera."

Jadi penggembalaan babi, akan berakhir dengan dirasuk setan. Berarti bersekutu dengan iblis. Ini bahaya sekali, saya ngeri melihat ini. Tuhan Yesus tolong kami, ampuni kami, ampuni saya Tuhan.

Kalau kita membiasakan mendengar bisikan iblis, biarpun kita sudah mendengar Firman tetapi lebih cenderung mendengar bisikan iblis yang membawa kita untuk kita melakukan pengkhianatan terhadap Firman, menginjak-injak Firman, nanti kelak orang itu akan dirasuk setan, dia sebadan dengan iblis, dia menjadi satu jiwa dan satu roh dengan iblis. Ini jangan sampai terjadi pada kita semua.

Tuhan mau mendorong kita seperti orang-orang Yehuda dan penduduk Yerusalem. Ketika Tuhan menghimbau mereka, perempuan tidak setia ini, Tuhan langsung mengangkat suasana mempelai, setelah itu buka ladang.

Yesaya 5:4-5
5:4 Apatah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur-Ku itu, yang belum Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam?
5:5 Maka sekarang, Aku mau memberitahukan kepadamu apa yang hendak Kulakukan kepada kebun anggur-Ku itu: Aku akan menebang pagar durinya, sehingga kebun itu dimakan habis, dan melanda temboknya, sehingga kebun itu diinjak-injak;

Tidak bisa dicegah lagi, pagar dicabut, berarti kasih sayang Tuhan dicabut.

Yesaya 5:5
5:5 Sebab itu sekarang Aku memberitahu kamu barang yang hendak Kupengapakan kebun anggur-Ku itu: Bahwa Aku akan mengangkat pagarnya, supaya dimakan habis oleh binatang akan dia, dan Aku merobohkan pagar temboknya, supaya ia terpijak-pijak.

Dipijak-pijak berarti masuk 3,5 tahun aniaya antikristus. Binatang itulah antikristus yang akan memijak-mijak orang percaya yang tertinggal selama 3,5 tahun. Kiranya ini jangan terjadi bagi saudara dan bagi saya.

Yang memegang tanggung jawab di sini adalah gembala. Makanya peran gembala sangat dominan, sangat penting dalam sidang jemaat. Kalau salah dalam penggembalaan maka jemaat tidak selamat. Karena jemaat dapat selamat itu ada di pundak gembala.
I Timotius 4:16
4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.
Jadi tidak gampang-gampangan penggembalaan itu, tidak asal-asalan. Itu menuntut suatu pergulatan yang luar biasa.
Yesaya 5:6
5:6 Aku akan membuatnya ditumbuhi semak-semak, tidak dirantingi dan tidak disiangi, sehingga tumbuh puteri malu dan rumput; Aku akan memerintahkan awan-awan, supaya jangan diturunkannya hujan ke atasnya.

Akhirnya hidup itu tidak lagi mendapat siraman pengajaran Firman Tuhan. Yang tumbuh di sana adalah puteri malu, tempat fellowship jin-jin, seperti yang dikatakan dalam Yesaya pasal 13 dan 34. Jangan sampai kita beribadah, kelihatan girang dan lompat-lompat tetapi bersuasana jin-jin dan serigala di dalamnya.

Yesaya 5:7
5:7 Sebab kebun anggur TUHAN semesta alam ialah kaum Israel, dan orang Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaran-Nya; dinanti-Nya keadilan, tetapi hanya ada kelaliman, dinanti-Nya kebenaran tetapi hanya ada keonaran.

Bukan suasana mempelai yang didapatkan oleh Tuhan, tetapi kebalikannya yang terjadi. Siapa yang dikatakan tanaman kegemarannya? Itulah Yehuda. Makanya dalam Yeremia pasal 4 mereka dihimbau.

2.      Sunat hati
Yeremia 4:4
4:4 Sunatlah dirimu bagi TUHAN, dan jauhkanlah kulit khatan hatimu, hai orang Yehuda dan penduduk Yerusalem, supaya jangan murka-Ku mengamuk seperti api, dan menyala-nyala dengan tidak ada yang memadamkan, oleh karena perbuatan-perbuatanmu yang jahat!"

Kalau Tuhan sudah bicara “sunatlah dirimu” betul-betul Tuhan tertarik dengan Yehuda dan Yerusalem. Dalam bahasa Alkitab, Tuhan terpikat. Jadi tanggapan orang yang mana Tuhan terpikat seperti Yehuda dan Yerusalem itu, mereka harus menyunat kulit khatannya.
Ulangan 10:15
10:15 tetapi hanya oleh nenek moyangmulah hati TUHAN terpikat sehingga Ia mengasihi mereka, dan keturunan merekalah, yakni kamu, yang dipilih-Nya dari segala bangsa, seperti sekarang ini.

Sebenarnya dari sejak awal Tuhan sudah terpikat pada nenek moyangnya dan tentulah pada keturunannya akan berimbas. Tetapi keturunannya ini sudah kurang ajar.

Ulangan 10:16
10:16 Sebab itu sunatlah hatimu dan janganlah lagi kamu tegar tengkuk.

Bukti bahwa Tuhan terpikat pada saya dan saudara maka sunatlah hatimu.
Kolose 2:11
2:11 Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa,

Itu sunat yang benar. Biarpun sampai 10 kali disunat tetapi kalau penanggalan akan tubuh yang berdosa tidak dilakukan maka tidak ada manfaatnya. Di mana dan saat apa kita disunat.
Filipi 3:2-3
3:2 Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat yang palsu,
3:3 karena kitalah orang-orang bersunat, yang beribadah oleh Roh Allah, dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah.

Jadi penyunatan itu terjadi ketika kita menyelenggarakan ibadah. Penanggalan sifat tabiat dosa yang bercokol dalam hati kita. Kalau beribadah tidak ada penyunatan dan tidak ada penanggalan sifat tabiat dosa dalam hati maka itu berarti penyunatan palsu.

Penyunatan ini dalam bahasa Ibraninya adalah Mulah, bahasa gerikanya Paratemo artinya menggunting. Semua sifat tabiat dosa digunting lewat ketajaman Firman Tuhan di saat kita beribadah. Kalau kita tidak mengalami hal serupa itu berarti hanya mengalami penyunatan palsu (beribadah palsu). Ini yang jangan sampai kita tidak paham, apalagi di akhir zaman ini.

Ternyata penduduk Yehuda dan penduduk Yerusalem, akhirnya mereka berhasil dalam nubuatan Firman, untuk menampilkan buah anggur yang dinikmati oleh Tuhan.
Zakharia 8:10-12
8:10 Sebab sebelum waktu itu tidak ada rezeki bagi manusia, juga tidak bagi binatang; dan karena musuh tidak ada keamanan bagi orang yang keluar dan bagi orang yang masuk, lagipula Aku membuat manusia semua bertengkar.
8:11 Tetapi sekarang, Aku tidak lagi seperti waktu dahulu terhadap sisa-sisa bangsa ini, demikianlah firman TUHAN semesta alam,
8:12 melainkan Aku akan menabur damai sejahtera. Maka pohon anggur akan memberi buahnya dan tanah akan memberi hasilnya dan langit akan memberi air embunnya. Aku akan memberi semuanya itu kepada sisa-sisa bangsa ini sebagai miliknya.

Ini kebun baru dan yang sisa, itu menyangkut Yehuda dan penduduk Yerusalem. Bicara yang sisa itu berarti menunjuk akhir zaman. Kita sekarang berada pada suasana itu. Tuhan menginginkan saudara dan saya menampilkan itu. Kalau tadi dalam Yesaya 5:6, Tuhan tahan awan untuk tidak menurunkan hujan tetapi sekarang hujan turun.
Ulangan 32:2
32:2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.

Puji Tuhan, Tuhan berkemurahan kepada kita. Ayo suami-suami dan isteri-isteri, apakah anggur asam yang engkau tampilkan? Ayo gembala dan sidang jemaat, air anggur yang mana yang engkau tampilkan? Apakah kebun lama yang ada gembala babi atau kebun yang baru. Tinggal kita sendiri yang pilih.

Kemudian sunatlah hatimu, tanda Tuhan terpikat dan tertarik kepadamu. Namanya terpikat berarti ada kena mengena dengan suasana mempelai. Tidak mungkin saudara tertarik pada seorang wanita kalau saudara tidak terpikat padanya. Tidak mungkin wanita itu suka pada laki-laki itu kalau dia tidak terpikat. Itulah awal suasana mempelai.

Saya mau bertanya kepada yang sudah menikah, kalau saudara dulu melirik isterimu, saudara terpikat atau tidak? Tentu terpikat. Isteri-isteri ketika melihat laki-laki itu melirik saudara, apakah saudara terpikat atau tidak? Tentu terpikat, maka terjadilah pernikahan.

Tuhan mau memakai kita masuk pada suasana mempelai kekal selama-lamanya. Terlalu luar biasa kasihMu, Engkau curah kepada kami. Sebabnya jangan saudara rusak kerinduan hati Tuhan kepada saudara. Tuhan terpikat, Tuhan rekrut saudara dan saya dari got, dari tong sampah, karena Dia tertarik menjadikan kita Mempelai WanitaNya. Jangan kita abaikan, jangan kita lecehkan, jangan kita remehkan.

Tuhan memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar