20180519

Kebaktian Doa Puasa Sesi I, Sabtu 19 Mei 2018 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

I Korintus 7:4-5
7:4 Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya.
7:5 Janganlah kamu saling menjauhi, kecuali dengan persetujuan bersama untuk sementara waktu, supaya kamu mendapat kesempatan untuk berdoa. Sesudah itu hendaklah kamu kembali hidup bersama-sama, supaya Iblis jangan menggodai kamu, karena kamu tidak tahan bertarak.

Hanya karena kemampuan yang ajaib dari Tuhan, hanya karena kemurahan Tuhan yang membuat saya bisa duduk di sini. Karena bisa dikatakan minggu ini tidak ada yang lowong untuk saya melayani. Apalagi melayani doa puasa seperti ini, sesi pertama, sesi kedua disambung dengan sesi ketiga. Air tidak masuk dan O2 keluar terus, secara medis ini menyalahi tetapi bersama Tuhan ada keajaiban, itu yang memberi saya kemampuan untuk melayani.

Ini yang kadang tidak dipahami oleh umat Tuhan, termasuk keluarga saya tidak bisa memahami, bahwa sebenarnya gembala sangat berat tanggung jawabnya di hadapan Tuhan, tidak kecil. Karena yang dipertanggungjawabkan itu jiwa, bukan bangku yang diduduki, termasuk dirinya sendiri dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan.

I Korintus 7:5
7:5 Janganlah kamu saling menjauhi, kecuali dengan persetujuan bersama untuk sementara waktu, supaya kamu mendapat kesempatan untuk berdoa. Sesudah itu hendaklah kamu kembali hidup bersama-sama, supaya Iblis jangan menggodai kamu, karena kamu tidak tahan bertarak.

I Corinthians 7:5
7:5 Defraud ye not one the other, except it be with consent for a time, that ye may give yourselves to fasting and prayer (=puasa dan doa); and come together again, that Satan tempt you not for your incontinency.

Dalam persekutuan yang paling kecil saja yaitu dalam nikah, puasa ini tidak bisa lepas. Jadi tidak bisa kita katakan puasa itu hanya tugas hamba Tuhan. Puasa ini justru dalam nikah. Jika di dalam nikah saja tidak ada apalagi mau digelar bersama. Puasa itu penting dalam nikah, nikah adalah persekutuan terkecil. Itu bagaikan sel terkecil dalam persekutuan, titik paling dalam, di sana dibutuhkan doa dan puasa. Itu anjuran Tuhan, bukan pribadi Paulus tetapi anjuran Tuhan. Betapa pentingnya doa dan puasa dalam nikah.

Puasa itu berpantang atau nistia atau nistio. Itu dikatakan oleh Firman bahwa puasa itu mewarnai nikah yang dipersiapkan untuk masuk pada nikah yang rohani. Jadi anjuran dari mimbar ini bukan memaksa tetapi agar umat Tuhan itu paham dan mengerti bahwa itu ajakan dari sorga agar kita tidak gagal untuk mencapai persekutuan yang besar, persekutuan international antara kafir dan bangsa Israel. Persekutuan itu harus diwarnai dengan doa puasa.

Kita jadi sesumbar ngomong kalau mengatakan bahwa puasa itu hanya diwajibkan untuk hamba Tuhan atau tua-tua. Padahal itu untuk semua kalau kehidupan itu mau menjadi Mempelai wanita Tuhan. Tetapi kalau tidak mau, siap-siap saja untuk berhadapan dengan cap 666 dari antikristus/ aniaya besar.

Saya sebagai hamba Tuhan, khususnya sebagai gembala, saya melihat lewat kaca mata rohani betapa pentingnya berpantang yakni berpuasa. Bukan hanya pantang makan atau pantang minum, tetapi di sana kita mulai diajar apa-apa yang harus kita pantang, apa saja yang tidak boleh kita sentuh.

Kalau kita pergi ke pesta dalam hajatan keluarga, kerabat atau siapa saja, biasanya ada meja pantang dan ada meja umum. Berarti meja pantang ini meja khusus. Kita ini menjadi umat Tuhan yang dikhususkan. Kehidupan yang dikhususkan atau dipilih oleh Tuhan, hidupnya harus ada warna nistio yaitu puasa. Itu sebabnya ditekankan dari mimbar ini karena meliaht kehidupan yang tidak ada puasa apalagi ngomong sesumbar, dia pasti menjadi mangsa antikristus, itu mengerikan. Itu sebabnya ada ajakan. Jemaat kadang belum tahu bagaimana itu puasa, makanya mesti dibina secara bersama. Satu saat bisa mandiri, ada puasa-puasa secara pribadi.

Puasa itu ada dalam nuansa nikah. Olehnya kita perhatikan dahulu, bagaimana anjuran itu. Karena pantangan ini akhirnya nanti akan membuahkan hidup dalam kekudusan, hidup di dalam kesucian. Dengan doa puasa berarti kita membuka lapangan seluas-luasnya Roh Kudus bekerja dalam diri kita. Kita membuka hati selapang-lapangnya bagi Firman dan Roh dan kasih Allah bekerja. Itu tujuan berpantang atau berpuasa itu.

Coba kita lihat dulu warna nikah, apakah tidak dituntut hidup dalam kekudusan. Untuk mengisi itu maka perlu doa puasa. Kita tidak akan mampu mengangkat kehidupan nikah kita untuk hidup kudus, makanya Tuhan berikan solusi lewat doa dan puasa.
I Tesalonika 4:1
4:1 Akhirnya, saudara-saudara, kami minta dan nasihatkan kamu dalam Tuhan Yesus: Kamu telah mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi.

Jemaat Tesalonika ini patuh, taat, sudah menuruti, tetapi masih didorong untuk bersungguh-sungguh. Apalagi kalau tidak menurut, tidak melakukan, bagaimana bisa!

I Tesalonika 4:2-3
4:2 Kamu tahu juga petunjuk-petunjuk mana yang telah kami berikan kepadamu atas nama Tuhan Yesus.
4:3 Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan,

Percabulan itu harus menjadi pantangan!

I Tesalonika 4:4
4:4 supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan,

Bagaimana kita bisa meraih hal ini kalau kita tidak ada dalam doa dan puasa. Lihat saja jemaat Tesalonika, mereka sudah melakukan tetapi masih harus lebih bersungguh-sungguh lagi. Kita sudah doa puasa tetapi juga masih kadang bolong, olehnya harus lebih bersungguh-sungguh lagi karena itu solusinya. Karena di dalam doa puasa itu juga harus diisi dengan penyajian Firman pengajaran. Tidak boleh doa puasa tanpa diisi dengan Firman pengajaran.

I Tesalonika 4:5
4:5 bukan di dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah,

Bangsa kafir itu persekutuan nikahnya hanya dalam nafsu daging.

I Tesalonika 4:6
4:6 dan supaya dalam hal-hal ini orang jangan memperlakukan saudaranya dengan tidak baik atau memperdayakannya. Karena Tuhan adalah pembalas dari semuanya ini, seperti yang telah kami katakan dan tegaskan dahulu kepadamu.

Sudah dikatakan dan ditegaskan dahulu tetapi masih dianjurkan untuk melakukan lebih sungguh-sungguh lagi, berarti masih ada yang memperdayakan temannya (istri atau suaminya).
I Tesalonika 4:7-8
4:7 Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus.
4:8 Karena itu siapa yang menolak ini bukanlah menolak manusia, melainkan menolak Allah yang telah memberikan juga Roh-Nya yang kudus kepada kamu.

Ini wejangan dan nasihat Tuhan. Untuk bisa meraih kita seperti itu maka perlu doa puasa, kita gumuli hidup kita. Perlu kita gumuli benar-benar lewat doa dan puasa.

Itu sebabnya dalam I Korintus 7:5, doa puasa itu dihubungkan dengan nikah, persekutuan kecil. Sebab warna kehidupan kafir hanya diisi dengan hawa nafsu daging.
Efesus 4:17
4:17 Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia

Jemaat Efesus ini terdiri dari bangsa kafir yang sudah mengenal Tuhan.

Efesus 4:18-19
4:18 dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka.
4:19 Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran.

Ayat 17 sampai 19 ini, itulah yang dikatakan kirbat lama, pakaian lama,  itu harus ditanggalkan. Ketika Yesus bicara tentang doa puasa, Dia katakan kirbat lama jangan diisi air anggur baru, pakaian lama jangan ditambal dengan pakaian baru. Yang lama itu harus ditanggalkan kalau kita sudah masuk dalam kehidupan baru. Dalam kehidupan baru kita memakai pakaian baru dan kirbat baru. Tetapi fakta di lapangan, pakaian lama ditempel pakaian baru. Kirbat lama diisi air anggur baru, akhirnya pecah, kedua-duanya rugi. Artinya kehidupan itu malah jadi tambah runyam.

Jadi yang lama itu kita tanggalkan. Berarti setelah kita tanggalkan kita harus pantang. Katakan tidak akan dosa, tetapi katakan ya akan Firman Tuhan. Itu kata Tuhan “biarlah katakan ya di atas ya, tidak di atas tidak”.

Setelah bangsa kafir kenal Tuhan, maka dia sudah jadi baru, jangan bawa lagi yang lama, sudah harus pantang!

Perhatikan baik-baik, jangan kita pakai yang lama. Kita sudah mesti pantang. Di mana kita berpantang? Berarti kita harus berpuasa untuk melepaskan ini. Kemudian kita pakai yang baru. Bagaimana bentuk yang baru?
Efesus 4:20-21
4:20 Tetapi kamu bukan demikian. Kamu telah belajar mengenal Kristus.
4:21 Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus,

Kehadiran kita di sini menunjukkan tindakan kita menerima pengajaran dari Tuhan. Kemudian Tuhan berikan solusinya dan mendorong kita untuk masuk doa puasa, mulai dari dalam persekutuan kecil yaitu nikah.
Efesus 4:22
4:22 yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan,
Kain lama dan kirbat lama itu sudah harus kita tanggalkan, sebab akan menemui kebinasaan, ini adalah bagian dari pengajaran doa dan puasa yang diajarkan oleh Yesus. Ternyata yang lama itu menemui kebinasaan. Kirbat lama bila diisi air anggur baru akan binasa. Juga kain lama bila ditempel kain baru akan koyak, berarti hancur binasa.

Efesus 4:23-24
4:23 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.

Dikatakan yang sesungguhnya. Karena dalam I Tesalonika tadi dikatakan mereka sudah lakukan tetapi mari lakukan lebih bersungguh-sungguh lagi. Berarti ada kekudusan yang sesungguhnya. Banyak orang kelihatan suci dan kudus, tetapi coba korek perasaannya, coba korek hatinya/ tabiatnya! Itu bukan kekudusan yang sesungguhnya. Untuk menangani dan mengatasi hal ini maka harus doa puasa.

Efesus 4:25-26
4:25 Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.
4:26 Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu

Matahari itu menunjuk kebenaran Allah. Jangan marah sampai kebenaran Allah itu terbenam. Artinya kalau kita marah harus kita sesali. Kalau setelah marah kita berkata “baru rasa kau, kapok! Saya sudah marah”. Itu marah yang membawa dosa. Kalau marah dia menyesal berarti dia tidak terjebak dengan dosa karena segera minta ampun.

Matahari itu simbol kebenaran.
Mazmur 84:12
84:12 Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.

Jangan sampai kebenaran itu tenggelam. Amarahnya jika mengatasi, kebenaran Allah itu berarti matahari terbenam. Bagaimana mau mencapai status sebagai mempelai kalau seperti itu. Sebenarnya kehidupan kita ini dikhususkan oleh Tuhan, mendapat serius dari Tuhan, arah jelas ditunjukkan oleh Tuhan kepada kita. Puasa dari hal-hal yang tidak berkenan kepada Tuhan itu tinggal dijabarkan.

Efesus 4:27-28
4:27 dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.
4:28 Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.
Ini buah-buah orang yang berpuasa.
Efesus 4:29-30
4:29 Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.
4:30 Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.

Kita merindukan Roh Kudus, tetapi kalau kita bertindak lain maka Roh Kudus berduka cita. Berarti keselamatan yang akan datang itu sirna atau lepas dari tangan kita.
Efesus 4:31-32
4:31 Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.
4:32 Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.

Mana ada pengampunan? Kenapa tidak ada? Sebab diajak puasa bersama saja tidak mau, apalagi mau doa puasa sendiri di rumah. Apalagi kalau ada sate kambing di rumah dan bakpao di rumah, batal doa puasa. Saya punya pengalaman, ketika niat doa puasa kemudian saya batalkan, akibatnya hampir saya celaka. Ikrar nazar kita dengan Tuhan jangan kita main-main. Benar Tuhan itu melihat dan Dia sungguh ada!

Mengalahkan daging saja tidak mau, bagaimana bisa menghadapi yang lainnya. Musuh yang paling berat adalah daging kita, itu yang kita kalahkan lewat doa puasa. Kalau berkata sudah berpuasa tetapi tidak bisa disentuh dagingnya maka orang seperti itu harus lebih bersungguh-sungguh lagi berpuasa.

Efesus 4:32
4:32 Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.

Menghadapi proyek yang Tuhan percayakan kepada kita, kita harus bahu-membahu. Harus sehati, sejiwa, sepikir, semulut.

Untuk mendapatkan kekudusan, memang ada sarana-sarana yang Tuhan berikan.
1.      Untuk mencapai kekudusan yang sesungguh-sungguhnya, maka sarana yang paling utama adalah darah Yesus.
I Yohanes 1:7
1:7 Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.

Bagaimana darah Yesus mau menyucikan kalau tidak ada persekutuan seorang dengan yang lain, utamanya dalam nikah. Sebabnya dalam nikah tadi harus diwarnai doa dan puasa. Itu memberi kesempatan darah Yesus menyucikan dosa kita. Sebab tanpa darah tidak ada pengampunan.

2.      Sarana yang berikut untuk membuat kita suci adalah perkataan Yesus.
Yohanes 15:3
15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

Jadi Firman yang diperkatakan Yesus, itu yang menyucikan kita. Itu sebabnya Firman itu bekerja bersama dengan darah. Dalam doa puasa kita, maksudnya untuk memulihkan hubungan suami isteri atau hubungan sesama anggota tubuh Kristus supaya darah Yesus menyucikan kita. Kita mendengar perkataan Tuhan, perkataan Tuhan ini membuat kita sadar. Begitu kita sadar maka kita minta ampun sehingga darah Yesus menyucikan kita.

3.      I Yohanes 3:2
3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.

Ini bukan langsung jadi. Untuk jadi suci ada proses. Tidak seperti tindis tombol dan langsung bergerak.
I Yohanes 3:3
3:3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.

Kalau kita punya pengharapan mau sama dengan Dia, ayo kita sucikan diri. Lewat darah dan perkataan Yesus, kita galakkan pengharapan kita dengan masuk dalam doa puasa. Keterlibatan kita dalam doa puasa itu sama dengan kita punya pengharapan. Kalau dalam doa puasa saja kita berkomentar banyak, kasihan sekali orang itu, dia tidak tahu apa-apa. Memilukan hati hamba Tuhan mendengar perkataan orang yang seperti itu. Padahal sudah ditunjukkan ini bahaya yang akan terjadi di depan.

Lihat saja sekarang, ada orang bersama isteri dan anak-anaknya rela mati untuk melakukan kejahatan. Kita untuk kebaikan kenapa tidak mau rela untuk kerja bersama!

4.      Kalau penyucian cara 1,2 dan 3 itu tidak hargai maka jika Tuhan masih menghargai dan masih sayang, masih ada cara keempat. Dengan perkataan dia tidak mau tengok maka Tuhan akan menghajar dia. Itu adalah cara Tuhan yang terakhir kalau kena pukulan berarti masih tanda sayang Tuhan.
Ibrani 12:7
12:7 Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?

Makanya anak itu harus sekali-sekali dihajar. Alkitab mengatakan jangan tahankan rotan kepada anakmu, tetapi jangan kehendaki kematiannya. Pukul tetapi bukan untuk membunuh. Tuhan juga menghajar, itu bukan berarti Tuhan mau membunuh kita, tetapi ada maksud sucinya.

Ibrani 12:8
12:8 Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.

Kalau sudah tidak dihajar berarti kita sudah lepas dari tangan Tuhan, berarti bukan lagi anak Tuhan tetapi anak haram(gampangan).

Ibrani 12:9-10
12:9 Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?
12:10 Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.

Jadi ini cara Tuhan yang terakhir supaya orang itu mengalami kekudusan.

Ibrani 12:11
12:11 Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.

Kalau kita sudah dicambuk dan kita sadar maka kita diangkat pada kekudusan. Dan ini bukan kekudusan main-main, ini adalah kekudusan hasil dicambuk. Akhirnya sadar untuk hidup kudus, nanti kalau tidak kudus bisa dicambuk lagi, apakah kaki patah, dll.

5.      Cara yang kelima ini bisa kita alami kalau  kita mau ditangani dengan serius oleh hamba Tuhan.
Roma 15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

Pelayanan rasul Paulus ini untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi. Jadi rasul Paulus ini spesial untuk bangsa kafir (bangsa non Yahudi). Rasul Paulus ini bagaikan anak yang lahir prematur, anak lahir prematur itu ditangani khusus. Jadi hamba Tuhan ini ditangani khusus oleh Tuhan untuk menangani khusus orang-orang pilihan Tuhan.

Jadi orang yang ditangani khusus oleh Tuhan, ada cirinya. Dan yang dia layani adalah orang khususnya Tuhan. Di dalam pelayanan hamba Tuhan yang dikhususkan oleh Tuhan untuk menangani jemaat yang dikhsusukan oleh Tuhan, akan mengalami penyucian dari Roh Kudus. Makanya jangan sampai kita memandang sebelah mata pelayanan Tuhan. Jika dia adalah pelayan Tuhan yang ditangani khusus oleh Tuhan, ada cirinya. Orang yang ditangani oleh pelayan Tuhan yang ditangani khusus oleh Tuhan, dia juga adalah orang khususnya Tuhan dan dia nanti akan mengalami penyucian oleh Roh Kudus.

Doa puasa ini wajib hukumnya. Tidak boleh kita entengkan doa puasa. Ada kalanya khusus hamba Tuhan yang berdoa puasa, tetapi ada kalanya secara bersama.
Yoel 1:13-14
1:13 Lilitkanlah kain kabung dan mengeluhlah, hai para imam; merataplah, hai para pelayan mezbah; masuklah, bermalamlah dengan memakai kain kabung, hai para pelayan Allahku, sebab sudah ditahan dari rumah Allahmu, korban sajian dan korban curahan.
1:14 Adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah para tua-tua dan seluruh penduduk negeri ke rumah TUHAN, Allahmu, dan berteriaklah kepada TUHAN.

Hamba Tuhan berpuasa secara khusus karena korban sajian sudah tertahan. Korban sajian ini adalah roti yang dibuat dari tepung yang terbaik. Artinya penyucian dalam gereja sudah tidak berjalan, sudah tersendat-sendat atau sudah macet.

Tepung yang terbaik adalah tepung yang paling halus. Karena ditumbuk, diayak, ditumbuk dan diayak berulang-ulang sampai mendapatkan tepung yang terbaik. Itu memang kami dulu harus alami, kami hamba Tuhan merasa seperti ditumbuk dan diayak-ayak oleh Tuhan. Itu bukan hanya sebatas untuk diri kami tetapi supaya kami sajikan roti sajian kepada jemaat. Kalau jemaat mau bersekutu dengan roti sajian, berarti dia juga mau ditumbuk dan diayak. Sifatnya yang kasar ditumbuk sampai menjadi halus. Halus di sini bukan berarti seperti suku tertentu. Menjadi halus artinya tidak menaruh dendam, tidak suka sakit hati, tidak membalas, memberi pengampunan. Itulah yang namanya halus.

Minyak juga ikut tertahan, berarti urapan Roh Kudus tertahan.
Yoel 1:10
1:10 Ladang sudah musnah, tanah berkabung, sebab gandum sudah musnah, buah anggur sudah kering, minyak sudah menipis.

Ini butuh perguluman, hamba Tuhan lebih dahulu supaya bisa dia sampaikan kepada jemaat. Saya bergumul dalam doa puasa secara pribadi dan harus bangun subuh-subuh hari, berdoa supaya minyak ini jangan sampai tipis.

Kemenyan jangan sampai tidak ada, jangan sampai musnah. Kemenyan itu berarti doa penyahutan. Baik hamba Tuhan, dalam menyampaikan Firman Tuhan harus dibarengi dengan doa penyembahan. Jemaat dalam menerima Firman harus menyambut dengan doa penyembahan. Tetapi kalau gembala sudah menyampaikan Firman dibarengi doa penyembahan kemudian jemaat menyambutnya dengan hati keras dan kritik, itu menyakitkan hati gembala yang justru bertugas memelihara jiwa umat.

Tepung halus, yaitu pengajaran Firman yang menyucikan, itu harus tampil dalam gereja. Minyak yaitu urapan Roh Kudus, itu jangan sampai dipisahkan. Kemudian kemenyan itu menunjuk sambutan kita terhadap Firman dalam penyerahan. Jangan menyambut Firman dengan busung dada. Harus menyambut Firman dengan rendah hati dan doa penyembahan.

Dalam kitab Nehemia, umat Tuhan mengaminkan Firman Tuhan. Itu bukan mengada-ada atau dibuat-buat. Kalau mendengar Firman dan kena pada kita, aminkan Firman Tuhan itu. Itu adalah kehidupan yang menyambut Firman dengan kemenyan. Seperti roti di atas meja roti sajian, di atasnya ada kemenyan.
Imamat 24:5-7
24:5 "Engkau harus mengambil tepung yang terbaik dan membakar dua belas roti bundar dari padanya, setiap roti bundar harus dibuat dari dua persepuluh efa;
24:6 engkau harus mengaturnya menjadi dua susun, enam buah sesusun, di atas meja dari emas murni itu, di hadapan TUHAN.
24:7 Engkau harus membubuh kemenyan tulen di atas tiap-tiap susun; kemenyan itulah yang harus menjadi bagian ingat-ingatan roti itu, yakni suatu korban api-apian bagi TUHAN.

Kemenyan itu harus kemenyan yang tulen, kalau menyambut Firman dengan berkata “amin” harus tulen, jangan dibuat-buat. Penyambutan Firman dengan doa penyembahan itu harus murni.

Roti yang kita terima adalah dari tepung yang terbaik. Berarti tepung itu halus. Sehingga itu bisa menjadi makanan baik bagi bangsa Israel maupun bagi kita bangsa kafir.
Yesaya 30:23-24
30:23 Lalu TUHAN akan memberi hujan bagi benih yang baru kamu taburkan di ladangmu, dan dari hasil tanah itu kamu akan makan roti yang lezat dan berlimpah-limpah. Pada waktu itu ternakmu akan makan rumput di padang rumput yang luas;
30:24 sapi-sapi dan keledai-keledai yang mengerjakan tanah akan memakan makanan campuran yang sedap, yang sudah ditampi dan diayak.

Campuran yang sedap ini bukan ajaran campur, jangan sampai kita salah. Sapi atau lembu itu bangsa Israel, keledai itu bangsa kafir, keduanya makan makanan yang sama. Baik bangsa Israel maupun bangsa kafir sama makanannya supaya benar-benar menjadi satu dalam kesatuan Tubuh Kristus. Kalau tepung yang halus ini sudah menipis, bagaimana kita bisa berada di sana.

Kelak Tuhan akan berpaling kepada bangsa Israel. Sekarang waktunya kita makan terus. Sebab dengan kita makan asupan roti, berarti roti yang dibuat dari tepung yang terbaik, maka kita akan menjadi bagian dari Tubuh Kristus.
Yesus berkata “belajarlah kepadaKu karena Aku lemah lembut dan rendah hati”. Lemah lembut berarti memberi pengampunan kepada orang yang bersalah kepada kita. Rendah hati berarti kita mau mengakui dosa dan kesalahan kita.
Matius 11:27-29
11:27 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.
11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.

Lewat doa puasa kita bisa menekan keinginan daging. Bila bisa kita taklukkan lewat sarana doa puasa, mustahil engkau tidak punya kursi di sampingnya Tuhan Yesus. Dalam pengertian, mustahil saudara ditolak untuk jadi mempelai. Pasti kita disambut menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Tuhan Yesus Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar