20180510

Kebaktian Kenaikan Tuhan Yesus, Kamis 10 Mei 2018 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Kita merayakan hari kenaikan Isa Almasih kembali ke sorga. Dan sesuai dengan Ibrani 9:24, untuk kepentingan kita.
Ibrani 9:24
9:24 Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita.

Untuk itu kita siapkan hati untuk mendengar apa-apa yang harus kita lakukan dalam rangka menanti kembalinya Kekasih jiwa kita yang 2000 tahun lebih sudah kembali ke sorga.

Kisah Para Rasul 1:12-14
1:12 Maka kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem.
1:13 Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus.
1:14 Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.

Tidak ada seorangpun yang tahu kapan Yesus akan kembali. Yang dimaksud itu adalah peristiwa Pharusia, peristiwa penyingkiran gereja. Penyingkiran itu tidak diketahui kapan akan terjadi. Begitu antikristus mau menguasai dunia ini maka gereja Tuhan akan disingkirkan. Itulah waktu yang sama sekali tidak ada yang tahu. Itulah hari yang disebut seperti pencuri yang dalam bahasa gerikanya adalah peristiwa Pharusia. Di situ kehadiran Tuhan dalam kuasa, tidak dalam wujud, untuk merebut gerejaNya dari ancaman aniaya antikristus hari-hari terakhir ini kita diperhadapkan suasana yang makin genting.

Menghadapi peristiwa pharusia ini gereja Tuhan harus punya kesiapan, harus ada kewaspadaan. Jangan sampai yang lain sudah direbut oleh Tuhan dan kita tidak. Direbut ini dalam bahasa aslinya adalah harpaso yaitu direbut dengan keras dan tegas oleh Tuhan lalu disingkirkan.

Kalau peristiwa Ephipani terjadi setelah 3,5 tahun aniaya antikristus, di mana Yesus datang di awan-awan yang permai. Kalau menanti peristiwa ephipani itu berarti keliru. Yang harus kita persiapkan hari-hari terakhir ini adalah menanti peristiwa pharusia di mana Yesus datang hanya khusus untuk keluargaNya yaitu tubuhNya (mempelai wanitaNya). Kalau peristiwa ephipani untuk umum.

Bagi yang masuk aniaya siksaan antikristus selama 3,5 tahun itu bertahan maka dia selamat dan bertemu Yesus di awan-awan. Kalau tidak tahan siksaan dan dia menerima chip itu maka dia tidak mungkin akan bertemu Yesus di awan-awan. Dia akan diparang oleh Tuhan dengan pedang yang keluar dari mulutNya. Mereka akan bangkit sesudah kerajaan 1000 tahun damai. Dan setelah bangkit pada gelombang kedua mereka akan terus ke lautan api. Ini sesuai Firman Tuhan, bukan rekayasa manusia. Tetapi itu sesuai Wahyu pasal 20 dan 21.

Apakah saudara adalah bagian dari orang yang dirampas (diharpaso) oleh Tuhan atau tidak. Yang dirampas itu adalah orang pilihan, Tuhan merampas dengan keras ketika kita terancam. Itu ditunjukkan dalam Wahyu pasal 12. Perempuan itu disaat waktu melahirkan dan di depannya ada naga merah menyala, menyeramkan. Benar-benar suasana menjelang aniaya antikristus, menjelang penyingkiran gereja, semuanya serba menyeramkan.

Kita berdoa, akhir zaman ini kita akan diperhadapkan dengan situasi yang menyeramkan. Kalau kita tidak siap maka kita diterkam oleh situasi itu. Tetapi kalau kita mempersiapkan diri maka kita dirampas oleh Tuhan, dibawa terbang jauh dari mata ular. Itu kerinduan hati saya sebagai hamba Tuhan, bersama isteri, anak, mantu, cucu dan seluruh jemaat disingkirkan oleh Tuhan. Kalau kita semua punya perhatian serius terhadap Firman maka ada harapan. Tetapi kalau lain punya perhatian serius dengan Tuhan dan yang lain leha-leha, maka mereka itulah nanti yang akan tenggelam dalam peristiwa yang menyeramkan itu.

Kisah Para Rasul 1:12-14
1:12 Maka kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem.
1:13 Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus.
1:14 Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.

11 murid ditambah dengan ibu Yesus dan perempuan-perempuan serta ditambah dengan saudara kandungnya Yesus, mereka berkumpul di ruang atas. Persekutuan yang mereka kerjakan ini diwarnai dengan doa bersama. Semua ini mereka lakukan dalam persiapan menantikan curahan Roh Kudus 10 hari kemudian, inilah yang dijanji oleh Tuhan.

Perlu kita perhatikan bahwa tadinya saudara-saudara dari Yesus ini adalah orang-orang yang juga tidak percaya kepada Yesus.
Yohanes 7:5
7:5 Sebab saudara-saudara-Nya sendiri pun tidak percaya kepada-Nya.
Dalam persekutuan doa ini yang terhimpun 120 orang, sudah terserap saudara-saudara Yesus yang dulu tidak percaya. Itu sebabnya ketika Maria bersama saudara-saudara Yesus sendiri mencari Yesus dan mereka menemukan Yesus sedang mengajar kepada khalayak ramai, sebab mereka terganggu pikiran dan perasaan mereka dengan bahasa di luar yang memprovokasi dan memfitnah Yesus. Mereka lebih menguping bahasa negatif tentang Yesus dari pada mendengarkan yang benar. Ini celakanya di hari-hari terakhir ini. Jika ada hamba Tuhan yang dipakai Tuhan ada orang-orang yang menjelek-jelekkan supaya tidak percaya kepadanya.

Kalau kita mendengar bahasa-bahasa yang mendiskreditkan Firman dan mendiskreditkan hamba Tuhan yang sudah jelas-jelas dipakai Tuhan, seringkali yang dominan kita pasang telinga sehingga mengganggu rohani kita. Kalau itu dipertahankan maka tidak akan masuk pada 120 murid yang dipenuhkan Roh Kudus. Syukur dan puji kepada Tuhan, akhirnya saudara-saudara Yesus menjadi percaya.

Markus 3:31
3:31 Lalu datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus. Sementara mereka berdiri di luar, mereka menyuruh orang memanggil Dia.

Mereka mau memanggil Yesus yang sedang mengajar, mereka mau memotong pengajaran Yesus. Itu karena mereka terganggu dengan bahasa orang-orang di luar.

Markus 3:32-35
3:32 Ada orang banyak duduk mengelilingi Dia, mereka berkata kepada-Nya: "Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui Engkau."
3:33 Jawab Yesus kepada mereka: "Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?"
3:34 Ia melihat kepada orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu dan berkata: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku!
3:35 Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."

Jadi saudara Yesus sendiri yang tidak percaya, termasuk ibuNya saat itu. Yesus bukan mau menyangkal kandungan Maria, tetapi hubungan kebenaran dengan suasana daging itu tidak ada sama sekali. Dengan demikian, jika kita hadir dalam satu ibadah, dalam satu pelayanan dan kita hanya didorong untuk mendapatkan sesuatu yang sifatnya dunia atau daging, maka tidak ada hubungan Tuhan dengan orang seperti itu. Yang ada hubungannya dengan Yesus adalah orang yang mendengarkan Firman dan cirinya ada pada ayat 35.
Markus 3:34-35
3:34 Ia melihat kepada orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu dan berkata: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku!
3:35 Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."

Masalah ini runtuh ketika Yesus bangkit dan naik ke sorga. Ibu dan saudara-saudaraNya berubah status, berubah pemikiran. Sehingga benar-benar mereka termotivasi dan berpikir jernih “saya cari Firman yang benar” itu ada hubungan dengan Raja sorga. Semoga hal itu menjadi kenyataan pada kita umat Tuhan.

Jangan sampai dalam pengikutan dan pengiringan kita ditandai dengan daging, dengan yang duniawi, itu tidak ada hubunganya dengan sorga. Ini yang menjadi keprihatinan saya sebagai hamba Tuhan. Sehingga saya tidak tahan dan harus bicara walaupun menanggung resiko sebab melihat ini berbahaya. Apalagi kalau saya melayani dan orang melihat saya melayani Tuhan namun motivasiku daging, motivasiku yang duniawi maka saya melayani tidak ada hubungan dengan sorga. Ini jangan terjadi pada diri kita.

Kita harus ada persiapan menanti kedatangan Tuhan kedua kali. Yang pertama kita lakukan adalah menanti ketuangan Roh Kudus. Untuk menanti Roh Kudus ini ada kaitannya dengan persekutuan yang diwarnai dengan doa di ruang atas, bukan persekutuan doa di ruang bawah. Jadi bukan hanya persekutuan-persekutuan tetapi apakah ada hubungannya dengan ruangan atas. Sebab sekarang ini bertumbuh di mana-mana persekutuan-persekutuan doa tetapi tidak diwarnai dengan ruangan atas.
Lukas 22:12
22:12 Lalu orang itu akan menunjukkan kepadamu sebuah ruangan atas yang besar yang sudah lengkap, di situlah kamu harus mempersiapkannya."

Berarti ruangan atas ada hubungan dengan pemecahan roti dan semuanya sudah lengkap. Dengan kata lain dalam menanti kedatangan Tuhan serta dalam memohon kepada Tuhan agar Roh Kudus memenuhi hati dan pikiran saudara, jangan abaikan persoalan ruangan atas ini. Memang sekarang ini persekutuan doa bagaikan jamur di musim hujan. Oke itu baik, tetapi apakah warna ruangan atas benar-benar terasa dalam persekutuan doa itu.

Di ruang atas ada pemecahan roti. Pemecahan roti ini bukan hanya sekedar perjamuan suci seperti sekarang ini. Tetapi bicara ruang atas yang ada hubungannya dengan pemecahan roti, di sana ada penampilan Firman Pengajaran yang ditampilkan dalam sidang jemaat dalam urapan Roh Kudus kemudian diisi dengan doa penyembahan.

Ruang atas yang sudah lengkap ini warna rohaninya menunjuk ruangan suci. Di sini kita harus berada. Gereja Tuhan jangan sampai maju mundur, undur maju. Kita harus bertahan di ruang atas ini, di situlah kita digembleng. Di sana ternyata ibu Yesus dan saudara-saudara Yesus ikut serta. Artinya mereka yang tadinya tidak percaya akhirnya percaya dan menikmati nilai penggembalaan. Siapa yang diangkat Tuhan menjadi gembala di Yerusalem? Petrus. Dalam penyebutan urutan nama murid-murid dalam Kisah Para Rasul pasal 1, sudah berbeda dengan Markus pasal 3. Tetapi Petrus tetap paling pertama.
Kisah Para Rasul 1:13
1:13 Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus.

Markus 3:16-17
3:16 Kedua belas orang yang ditetapkan-Nya itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus,
3:17 Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudara Yakobus, yang keduanya diberi-Nya nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh,

Kehidupan yang ada di dalam persekutuan doa yang digarap oleh Firman pengajaran, pasti akan terjadi perubahan dalam dirinya dan akan ada perlombaan dalam penyucian. Karena pengikutan kita ini bagaikan orang yang berlomba.

Saudara lihat di situ, Petrus tetap di depan dan memang dia yang ditetapkan menjadi gembala di Yerusalem. Kalau dalam Markus pasal 3 nama Yakobus menyusul nama Petrus, tetapi dalam Kisah Para Rasul pasal 1 Yakobus digeser oleh Yohanes dan nama Yohanes yang ada di depan. Padahal mereka berdua ini kakak beradik, Yakobus yang tua dan Yohanes itu adik. Ini menunjukkan terjadi perlombaan.

Makanya gereja Tuhan perhatikan baik-baik. Perlombaan ini tetap diwarnai dengan ruang atas, ada dalam suasana Firman pengajaran, urapan Roh Kudus dan doa penyembahan. Ini yang harus ada pada kita. Kalau perlombaan secara jasmani memang hanya satu orang yang juara. Tetapi dalam perlombaan rohani tidak demikian. Tetapi masalahnya di sini status kedudukannya berubah. Kita lihat selanjutnya dalam Kisah Para Rasul pasal 3, Petrus tidak menggandeng Yakobus tetapi menggandeng Yohanes. Pasal 4 dan pasal 5, Petrus juga menggandeng Yohanes.

Kita harus memperhatikan agar benar-benar kita berada di ruang atas. Artinya hidup kita mau digembleng oleh Firman pengajaran yang ada urapan Roh Kudus dan ada doa penyembahan, itu menggambarkan suasana kasih.

Kisah Para Rasul pasal 1 ini adalah embrio untuk lahirnya gereja. Makanya Kisah Para Rasul sampai kitab Wahyu bercerita tentang pembangunan Tubuh sehingga mencapai pernikahan Kristus dengan gereja. 4 Injil bercerita tentang Yesus, sebab Dialah Kepala gereja. Dimulai dengan kelahiran dan ditutup dalam kemuliaan. Gereja juga dimulai dengan kelahirannya pada Kisah Para Rasul pasal kedua, kemudian dalam Wahyu pasal terakhir ditampilkan kemuliaan gereja bersama Kristus Yesus sebagai Kepala.

Apakah bapak, ibu dan saudara sekalian sudah memulai proses ini untuk kelak mencapai kemuliaan, dalam arti menikah dengan Yesus secara rohani. Adakah saudara dan saya sudah paham langkah-langkah awalnya untuk kelahiran gereja. Tentu saudara akan berkata “saya telah dilahirkan”. Benar saudara telah dilahirkan tetapi ada proses lanjut. Makanya begitu mulai ada pondasi (halaman) langsung ditekankan ruang atas agar gereja Tuhan yang diproses untuk mencapai kemuliaan, jangan lupa dasarnya Firman pengajaran itu apa. Dasarnya itu adalah Korban Kristus. Rahasia Firman di buka oleh karena Korban Kristus, ini yang jangan kita lupakan. Kemuliaan gereja sudah dekat dan segera kita akan menikmati kemuliaan luar biasa itu.

Matius dibuka dengan kelahiran Yesus dan ditutup dengan kemuliaan Yesus. Yang kita rayakan hari ini adalah bagian dari kemuliaan Kepala yaitu Yesus bangkit dan naik ke sorga. Kita sudah ada pada suasana ini, kita merayakan kemuliaan Kepala. Apakah saudara hanya sebatas merayakan kemuliaan Kepala/ kemuliaan Yesus. Tidakkah Firman Tuhan mengajarkan kita bahwa kita harus lahir baru dan langkah masuk pada kemuliaan ini. Kalau saudara adalah kehidupan yang merindu akan hal ini, mari kita buktikan kerinduan kita. Mulai dari kelahiran mari buktikan kerinduan saudara. Apakah anda setelah lahir baru, bahwa ada kerinduanmu selanjutnya. Apa yang akan memicu, yang akan mendorong sebagai bukti kelahiran itu. Itu pasti ada.
I Petrus 2:2
2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,

Bukti kita sudah dilahirkan maka kita punya kerinduan hati seperti ini. Rindu air susu yang murni itu adalah bukti orang yang sudah lahir. Air susu yang murni itu estafet yang pertama dan akan masuk pada estafet kedua, estafet yang ketiga itulah kemuliaan.

Yang dirindukan adalah air susu yang murni dan yang rohani. Bukan air susu yang asal saja. Sekarang ini saja sudah bercorak ragam yang kita temukan dalam gereja. Kelahiran baru sudah bercorak ragam, asupan yang diberikan pada bayi sudah bercorak ragam. Makanya ditekankan susu yang murni dan yang rohani, tidak terkontaminasi dengan pengetahuan/ akal manusia.

Setelah lahir baru harus mendapat asupan susu yang murni dan yang rohani. Celakanya sekarang ini air susu saja sudah tidak murni dan tidak rohani, tetapi anehnya yang tidak murni itu yang banyak digemari. Pada air susu sudah ada ketentuannya, harus yang murni dan rohani. Tapi ini yang ditolak oleh banyak orang, bagaimana dengan saudara. Untuk menghentar pertumbuhan rohani agar mencapai kedewasaan maka perlu ditingkatkan pada Firman pengajaran.

Pemaparan ini menggambarkan atau menunjukkan kepada kita bagaimana seharusnya kita menyikapi kelahiran baru kita. Yang dicatat dalam Kisah Para Rasul pasal 1 ini mereka sudah memiliki kelengkapan untuk masuk pada pintu kemah di dalam terang Tabernakel. Dari 12 meningkat menjadi 120 dan meningkat menjadi 3000. Angka 3000 adalah angka suasana rohani. Bagaimana mau mencapai suasana yang rohani kalau air susu saja bukan yang rohani, bukan yang murni yang disajikan dalam gereja.

Kenapa dari 12 kemudian dikali 10 menjadi 120? 12 ini adalah angka persekutuan. Dengan kata lain, inilah warna persekutuan yang tidak boleh kita entengkan! Buktikan bahwa saudara menikmati air susu yang murni dan yang rohani. Jika itu ada maka dalam dirimu lahir perasaan “saya hargai angka 12, saya hargai persekutuan yang benar”. Banyak persekutuan tetapi belum tentu benar karena asupan di dalamnya bukan susu murni, bukan susu yang rohani. Kalau istilah Pekabar Mempelai, kalau sudah disusupi lawakan-lawakan, itu sudah ibadah dagon, itu sudah tidak murni, tidak sejati, tidak rohani. Tetapi hal seperti ini tidak disadari. Memang begitu luar biasa iblis itu memanipulasi Firman Tuhan.

Olehnya kita jaga, persekutann kita ini persekutuan yang bagaimana. Apakah ada warna ruang atas? Ruangan atas itu pengertian rohaninya adalah ruangan suci yang di dalamnya ada tiga alat. Jadi persekutuan yang diwarnai dengan:
Ø  Meja roti sajian, menunjuk persekutuan dengan Putera Allah lewat Firman dan perjamuan Kudus.
Ø  Pelita emas, menunjuk persekutuan dengan Roh Kudus dan karunia-karuniaNya.
Ø  Mezbah dupa emas, menunjuk persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasihNya.

Kita ada pada kitab Kisah Para Rasul. Kisah Para Rasul ini menceritakan kelahiran gereja. Kemudian dalam perkembangannya, yang ditekankan bukan jumlah tetapi kualitas. Kalau ada kualitas maka akan ada pertambahan jiwa. Tetapi kalau hanya jumlah dan tidak ada kualitasnya, tidak normal. Kemudian berakhir dengan kitab Wahyu di mana gereja dipermuliakan, masuk dalam pesta nikah. Sebagaimana Yesus dilahirkan kemudian mati, bangkit dan dipermuliakan, begitu jugalah perjalanan gereja Tuhan.

Dari 12 kemudian meningkat menjadi 120, dari 120 meningkat menjadi 3000.
Kisah Para Rasul 1:15
1:15 Pada hari-hari itu berdirilah Petrus di tengah-tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul itu, kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya, lalu berkata:

Dari 120 orang yang berada di situ, sekarang akan dipilih salah satu menjadi pengganti Yudas Iskariot. Kenapa tidak ditunggu nanti 3000 jiwa baru dipilih, atau ditunggu dulu 5000 jiwa baru dipilih? Dari angka 120 inilah dipilih Matias untuk menggantikan Yudas Iskariot. Dari angka 12 yaitu angka persekutuan harus meningkat 10 kali lipat. Kalau meningkat 10 kali lipat maka di sana akan terjadi pilihan. Dipilih seseorang untuk menjadi apostolos, itulah duta sorga.

Sebelum pemilihan ini maka dibongkar dulu sifat Yudas Iskariot. Jadi untuk menjadi duta sorga, untuk menjadi utusan sorga, untuk menjadi saksi sorga, untuk menjadi anak-anak Tuhan yang menyaksikan bagaimana Firman merubah dan membaharui dirinya maka sifat Yudas harus dibongkar.

Kadang kala kita bersaksi bukan menyaksikan bagaimana Firman membongkar dosa kita. Kadang kala hanya luapan hati yang kita ungkapkan dari mimbar, bukan kesaksian. Jadi kesaksian kita harus menceritakan pekerjaan Firman yang membongkar sifat tabiat yang lama “puji Tuhan karena suasana ruang atas maka saya bisa tampil seperti itu”. Kedepan ini biarlah kita bersaksi menceritakan Firman yang bergerak merubah saudara dan saya.

Kesaksian mujizat Tuhan seperti orang buta yang bisa melihat itu bagus. Tetapi apakah ada perubahan karakter, perubahan sifat, berubahan tabiat? Itu yang harus lebih nampak. Ciri mempelai wanita adalah ada perubahan karakter, perubahan sikap, perubahan tabiatnya. Ini kesaksian yang paling indah dan kesaksian itu memberi dorongan kekuatan bagi yang mendengar.
Efesus 4:29
4:29 Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.

Perkataan yang baik ini hanya Firman, inilah yang indah. Jangan kita bersaksi hanya mau meluapkan isi hati kita. Jangan bersaksi hanya mau menyerang yang lain. Itu tidak membangun. Ini yang harus kita jaga di hari-hari terakhir ini karena kita sudah dekat dengan peristiwa Pharusia, penyingkiran gereja sudah dekat.

Dari 120 ini, Petrus berkhotbah, dia ceritakan tentang Yudas Iskariot, dia bongkar semua.
Kisah Para Rasul 1:16
1:16 "Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu.

Yudas Iskariot memang menyesal tetapi tidak bertobat. Rasul Petrus menceritakan, bukan cerita yang salah tetapi menurut kata kitab suci. Makanya apa yang dia angkat ini menggenapi kitab suci. Untuk kita masuk pada pilihan maka kita harus rela dibongkar yang tidak baik.

Kisah Para Rasul 1:17
1:17 Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini."

Jangan bilang seperti kata orang singgung-singgung buku orang yang sudah mati, diceritakan kembali. Akhir-akhir ini terjadi hal yang aneh, ada orang yang berkata “untuk apa baca-baca buku-buku orang yang sudah mati”. Maksudnya tidak usah lagi membaca buku-buku atau catatan Firman yang disampaikan bapak Pdt. In Yuwono, bapak Pdt. Pong Dongalemba, bapak Pdt. Totaijs. Jika demikian berarti tidak perlu sesuai pendapat orang tersebut untuk baca Alkitab. Sebab Alkitab ditulis oleh orang-orang yang sekarang ini sudah mati”. Inilah yang aneh bin ajaib.

Kisah Para Rasul 1:18
1:18 -- Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.

Untuk masuk pada pilihan kita harus rela dibongkar semua yang tidak baik. Sekarang Yesus ada di sorga dan kita di bumi, Yesus segera akan datang pada kali yang kedua. Jangan sampai saudara memeluk bumi, jangan sampai hati kita ditarik oleh kemuliaan dunia dan kita tutup mata tentang kekayaan sorga, tutup mata tentang proyek sorga dalam diri kita. Pandangan seperti itu harus dibersihkan. Untuk masuk angka 120, harus lebih dulu ada proses pembersihan.

Kisah Para Rasul 1:19-20
1:19 Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem, sehingga tanah itu mereka sebut dalam bahasa mereka sendiri "Hakal-Dama", artinya Tanah Darah --.
1:20 "Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan: Biarlah jabatannya diambil orang lain.

Setelah itu masuk pada pilihan.
Kisah Para Rasul 1:21-22
1:21 Jadi harus ditambahkan kepada kami seorang dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami,
1:22 yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke sorga meninggalkan kami, untuk menjadi saksi dengan kami tentang kebangkitan-Nya."

Orang yang masuk pada pilihan adalah orang yang persekutuannya intens, persekutuannya jalan terus dari sejak baptisan Yohanes sampai pada kebangkitan Kristus. Ternyata orang yang dipilih untuk mengganti Yudas Iskariot adalah orang-orang yang cinta persekutuan selama ini. Dengan bahasa lain, yang akan masuk pilihan Tuhan adalah orang yang menghargai apa itu angka 12, apa itu persekutuan. Yerusalem Baru selalu diwarnai angka 12, 12 pintu, 12 malaikat, 12 batu besar yang ditulis 12 nama murid-murid Yesus, juga 12 nama anak Yakub serta ada 12 mutiara. Ini diingatkan lagi oleh Tuhan kepada kita agar kita menghargai angka 12, menghargai persekutuan, utamanya yang diwarnai ruang atas, yaitu persekutuan dengan Anak Allah di dalam Firman pengajaran dan korban Kristus, persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam karunia-karunianya, persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasihNya.

Kalau saudara perhatikan, orang yang dulu tidak percaya akhirnya ada di sana. Tetapi orang yang dulu percaya malah ada di luar. Hal yang kedua ini jangan sampai terjadi pada diri kita. Coba, di mana yang 500 orang yang menyaksikan Yesus menampakkan diri, kenapa hanya ada 120 orang, mana yang 380 orang.
I Korintus 15:6
15:6 Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal.

Kenapa peristiwa Yesus menampakkan diri kepada 500 orang lebih ini dikaitkan dengan perkataan ada yang masih hidup dan ada yang sudah meninggal? Memang secara tubuh jasmani itu memang ada yang sudah dikubur dan ada yang masih hidup. Tetapi secara rohani ini artinya 380 orang sudah mati rohaninya dan 120 masih hidup. Yang 120 inilah orang pilihan yang tidak disambar dengan rohani yang mati. Yudas termasuk pada orang yang mati tertelungkup.

Dalam Kisah Para Rasul 1:12 itu kita baca orang yang dulu tidak percaya sekarang ada dalam persekutuan. Mereka ini adalah menjadi cikal bakal gereja Tuhan, mereka inilah awal mula berdirinya gereja Tuhan. Tetapi yang dulu menyaksikan Yesus menampakkan diri tetapi yang terhilang begitu banyak. Seringkali orang menganggap yang banyak itu yang benar, padahal belum tentu dan memang tidak benar.

Awalnya untuk turunnya Roh Kudus harus dibongkar yang tidak baik, dibaharui semuanya. Kadang kita ini tidak suka kalau dibongkar sifat tabiat kita. Jangankan jemaat, pelayan-pelayan Tuhan juga tidak suka. Jika ada Petrus-Petrus akhir zaman membongkar aib, mereka malah marah. Saya berdoa kepada Tuhan supaya setiap mengikuti KKR di mana-mana agar tidak mempertahankan harga diri, kalau ada kesalahan harus diselesaikan (didamaikan) lewat korban Kristus.

Kalau mau masuk pada pilihan hal-hal yang sudah berbau bangkai harus dibuka, jangan malah ditutup-tutup. Jangan sampai kita memeluk bumi, nanti terburai isi perut.

Dalam pemilihan itu tampil dua orang. Ini semua terjadi di ruang atas. Walaupun saat itu Roh Kudus belum bekerja seperti dalam Kisah Para Rasul pasal 2, tetapi sudah terjadi proses pemulihan walaupun gerakan Roh Kudus belum nampak. Akhirnya dari 120 orang ini diajukan dua nama, siapa nama-nama mereka?
Kisah Para Rasul 1:22
1:22 yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke sorga meninggalkan kami, untuk menjadi saksi dengan kami tentang kebangkitan-Nya."

Syarat orang pilihan itu mulai dari baptisan sampai kebangkitan. Ini persekutuan yang intens, persekutuan yang berkesinambungan.

Kisah Para Rasul 1:23
1:23 Lalu mereka mengusulkan dua orang: Yusuf yang disebut Barsabas dan yang juga bernama Yustus, dan Matias.

Kisah Para Rasul 1:23 (Terjemahan Lama)
1:23 Lalu dihadapkannya dua orang, yaitu Yusuf yang disebut Barsabas dengan gelaran Yustus, dan lagi Matias.

Kisah Para Rasul 1:24-26
1:24 Mereka semua berdoa dan berkata: "Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang, tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini,
1:25 untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya."
1:26 Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias dan dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu.

Matias terpilih, tetapi gerakan Matias tidak berkesinambungan, akhirnya mucul rasul Paulus. Ternyata di ruang atas itu terjadi proses pemulihan. Baik pemulihan status, ekonomi dan soal persekutuan serta sebagainya terjadi pemulihan.

Bagaimana dengan kita? Kita mengaku kita ada di ruangan atas (ruang suci), tetapi kadang kita tidak mau jika Firman tampil membongkar apa yang tidak benar dalam kehidupan kita. Apalagi kalau yang dibongkar itu menyangkut apa yang kita cinta selama ini. Itu lebih parah. Sebenarnya Tuhan tidak sudi melihat kehidupan itu binasa dengan persoalan itu sehingga Tuhan berupaya supaya dia disucikan namun dia tidak mau.

Kita merindukan penampilan Firman Tuhan di ruang atas untuk membongkar rohnya Yudas Iskariot. Roh Yudas ini tidak hanya sebatas persoalan mamon, tetapi banyak hal yang lebih besar lagi.

Mulai dari saya supaya saya lebih intens dalam ibadah pelayanan. Jangan sampai saya nampak beribadah dan melayani tetapi hati tidak tulus dan ikhlas. Jangan sampai hal ini terjadi. Sekarang ini memang Tuhan membiarkan, sekarang zaman pembiaran. Tetapi satu saat Tuhan akan berterus terang. Kenapa tidak dari sekarang Tuhan berterus terang? Kalau dikatakan seperti itu sebenarnya Tuhan sudah terang-terangan lewat penampilan Firman kepada kita.

Matius 25:12
25:12 Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu.

Dia menjawab kepada 5 anak dara yang bodoh “sesungguhnya aku tidak mengenal kamu” mengapa? Bukankah dari 10 anak dara ini semuanya siap menanti kedatangan Tuhan? Yang paling parah ini akhirnya kepada 5 anak dara yang bodoh ini Tuhan katakan “aku tidak mengenal kamu”. Di mana masalahnya sebenarnya?

Matius 25:10
25:10 Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup.

Kalau  kita jujur, sebenarnya bahasa ayat 9 ini adalah bahasa sindiran.
Matius 25:9
25:9 Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ.

Ternyata di dalam gereja ada penjual minyak! Artinya di dalam gereja mereka menggampangkan kepenuhan Roh Kudus, bahasa Roh itu mereka ajarkan! Ini terlalu gampang, terlalu mudah. Itu sebabnya kepenuhan Roh Kudus harus kita uji.

5 anak dara bodoh ini adalah orang yang selalu bersinggungan dengan penjual minyak ini. Sebab saat itu tengah malam namun mereka tahu di mana tempat penjual minyak. Kalau pembeli minyak tidak dikenal oleh Tuhan apalagi mereka yang menjual minyak!
Matius 25:11-13
25:11 Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu!
25:12 Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu.
25:13 Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya."

Pada pasal 1 inilah dibongkar semuanya untuk masuk pada pasal yang kedua yaitu kepenuhan Roh Kudus. Kita menanti kepenuhan Roh Kudus, jangan sampai kita tidak isi dengan doa apalagi di dalam ibadah-ibadah doa, maksudnya supaya kita diisi dengan Roh Kudus.

Yang utama bongkar dulu yang kotor. Kalau yang kotor sudah keluar maka Roh Kudus masuk. Bagaimana bisa yang kudus masuk kalau masih ada yang kotor. Tidak mungkin yang kudus bercampur dengan yang kotor. Harus dibongkar yang kotor baru Roh Kudus bisa masuk. Itulah proses dalam Kisah Para Rasul pasal pertama untuk masuk pada pasal kedua. Makanya pada pasal-pasal selanjutnya dari Kisah Para Rasul, bukan lagi terjadi di dalam, kecuali peristiwa Ananias dan Safira. Yang lain itu terjadi di luar gereja.

Kita yang hadir siang hari ini, berilah hidupmu digembalakan oleh Firman pengajaran dan relakanlah dirimu untuk dibongkar apa yang tidak berkenan. Mulai dari saya sebagai hamba Tuhan lebih dahulu. Betapa beratnya hidup ini berjuang menghadapi situasi ke depan. Apalagi ketika menghadapi naga merah yang menyeramkan di depan kita. Suasana hari-hari terakhir ini mungkin saudara katakan enak-enak. Tetapi kalau saudara mengerti perkara rohani, sebenarnya dunia ini makin menyeramkan. Akhir zaman ini kita akan diperhadapkan hal-hal yang makin menyeramkan.

Kalau hidup saudara tidak mau dibongkar hal-hal yang tidak berkenan kepada Tuhan, kapan Roh Kudus mau masuk.

Tuhan memberkati.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar