20180526

Kebaktian Doa, Sabtu 26 Mei 2018 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 4:13-18
4:13 Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi,
4:14 tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."
4:15 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."
4:16 Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."
4:17 Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,
4:18 sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."

Ini adalah perbincangan Yesus dengan perempuan yang rusak moralnya. Ayat 1 sampai ayat 14 itu berbicara beri memberi. Dan kepada wanita ini Yesus memperkenalkan diri adalah benar-benar Mesias. Dengan lawatan Tuhan kepada orang Samaria ini berarti Tuhan hadir dengan pemberian yang luar biasa yang sifatnya kekal. Itu disebutkan pada kalimat terakhir ayat 14 yaitu akan memancar sampai kepada hidup yang kekal.

Jika kita bandingkan dengan Yohanes 3:16:
Yohanes 3:16
3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Ini pemberian dari Tuhan sifatnya kekal. Yang Yesus minta kepada perempuan itu yang sifatnya fana, air biasa. Itu sesuatu yang sifatnya terbatas. Tetapi Tuhan ingin memberi yang sifatnya kekal. Kadang kita tidak bisa memberikan perbandingan. Ketika kita memberikan sesuatu, kita anggap bahwa kita ini sudah luar biasa. Tetapi Tuhan ajar di sini, dibandingkan pemberian Tuhan kepada kita, luar biasa perbedaannya. Karena Tuhan memberikan yang sifatnya kekal dan yang kita persembahkan yang sifatnya fana. Tetapi bukan berarti itu dikecilkan oleh Tuhan, sama sekali tidak. Tuhan sangat menghargai pemberian dan pelayanan kita. Apa yang kita berikan kepada Tuhan dengan hati yang tulus ikhlas dan apa yang kita kerjakan dalam pelayanan dengan dasar kasih, itu tidak disepelehkan oleh Tuhan, itu sangat dihargai oleh Tuhan. Hanya kita harus bisa mengerti dan kita harus menyadari bahwa apa yang kita berikan itu, di dalam benak hati kita adalah untuk menunjang pekerjaan Tuhan di dunia ini.

Apa sebenarnya pekerjaan Tuhan yang utama di dunia ini? Ialah untuk menggarap dan membentuk umatNya menjadi tubuhNya, menjadi Mempelai WanitaNya. Jadi setiap pelayanan pemberian kita harus fokus untuk pembangunan Tubuh Kristus. Itu sebabnya Tuhan tidak akan sepelehkan apa yang telah kita kerjakan. Jika kita berikan pelayanan, kita korbankan sesuatu, utamanya waktu, tenaga dan harta demi terwujudnya Tubuh Kristus, itu suatu perbuatan yang sangat terpuji di hadapan Tuhan. Kalau kita memberi dengan maksud supaya dipuji, itu sudah menyeleweng. Kalau kita memberi supaya Tuhan diagungkan dan kita merasa tangan Tuhan ada di atas kita maka kita akan memetik kembali hasilnya. Dari sisi mana kita mendapat kembali hasilnya? Anda dan saya mendapati diri kita masuk di dalam tubuh Kristus, berarti menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Sesudah bicara tentang beri memberi, langsung meningkat pada soal nikah. Kalau sudah bicara soal nikah, itu mulai ayat 15 sampai ayat 18, berarti suasananya adalah saling memiliki. Jadi tahap ini bukan putus begitu saja, tidak. Ketika kita mempersembahkan waktu, tenaga dan harta, lihatlah kita diarah pada suasana nikah. Kita akan diarahkan oleh Tuhan kepada nikah yang rohani.

Ketika Tuhan bicara pada ayat 14 dan minat dari wanita itu betul-betul membara, dia berkata “berikanlah aku air itu supaya aku tidak ulang berulang datang ke tempat ini” Yesus langsung masuk pada poin yang lebih mendalam yakni menyentuh nikah. Kalau kita dalam pengorbanan dan pelayanan kita, kemudian terfokus pikiran kita, atau kita membawa pikiran dan perasaan kita bahwa dalam diri kita ada maksud Tuhan, ada rencana Allah yang luar biasa dalam diri kita. Sekalipun keadaan kita seperti perempuan yang bejat ini, Tuhan tidak berkata “kau tidak boleh menerima, engkau bejat!”. Andai kata Tuhan bersikap seperti itu, itu hakNya karena Dia hakim dan Dia Maha Tahu, tetapi saat itu tidak Tuhan lakukan karena nanti ada waktunya. Di sini ada kesempatan untuk berbenah diri dalam hal pembenahan nikah.

Sesudah Tuhan bicara soal keselamatan kekal yang ada dalam Yohanes 3:16 yang mana Tuhan sudah memberi, wanita itu belum sempat memberi. Tetapi dia sudah terpukau dengan apa yang akan Yesus berikan kepadanya. Wanita belum sempat memberi seteguk air, tetapi bukan itu yang menjadi masalah. Bagi Tuhan yang utama yaitu kesediaan dia dikoreksi. Kesediaan hati untuk dia dipulihkan dan dibenahi, itulah yang Tuhan cari. Puji Tuhan, jika kita bisa menjangkau pemikiran Tuhan dalam diri kita.

Hari-hari terakhir ini berseliweran orang-orang yang mulai mengutak-atik soal pengajaran. Saya heran mereka adalah orang-orang yang pernah ada di dalam pengajaran, akhirnya sekarang mencela pengajaran. Jangan kita menambah barisan orang-orang seperti ini.
Bilangan 15:31
Kita ini disebut bangsa kafir dan keadaan hidup kita diperinci di sini:
Efesus 4:17-20
4:17 Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia
4:18 dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka.
4:19 Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran.
4:20 Tetapi kamu bukan demikian. Kamu telah belajar mengenal Kristus.

Ayat 21 disebutkan ketika kita mendapatkan pengajaran Tuhan maka ayat 22 dikatakan kita mengalami pembaharuan oleh Firman sesungguhnya.
Efesus 4:21-22
4:21 Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus,
4:22 yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan,

Olehnya mari kita perhatikan alur perbincangan antara perempuan yang sangat rusak moralnya dengan Yesus. Perempuan ini ditangani serius oleh Tuhan. Andaikata saya seorang montir elektronik, kemudian orang bawa alatnya yang rusak maka makin besar kerusakannya makin besar berkat yang saya terima. Kecil kerusakannya kecil berkat yang saya terima. Kalau tidak ada kerusakannya tidak akan mungkin dibawa.

Seringkali kami hamba Tuhan bersikap salah, jika besar kerusakannya maka berkomentar macam-macam. Padahal itulah tugas kami seorang hamba Tuhan. Teladannya adalah Yesus, untuk memperbaiki perempuan yang rusak moral, Dia tidak menunda nanti besok atau nanti lusa.

Tuhan bicara pada perempuan itu “panggil suamimu”. Berarti Tuhan mau membenahi nikah bahwa nikah itu saling memiliki. Kalau awal-awal pembicaraan Yesus dengan perempuan itu tentang saling memberi.

Dia menjawab “aku tidak punya suami”, Yesus berkata “betul perkataanmu sebab engkau sudah punya 5 suami dan yang ada padamu ini bukan suamimu”. Berarti nilai nikah yang seharusnya saling memiliki tetapi di sini rusak. Dan Tuhan ingin memperbaiki supaya nikah itu benar-benar saling memiliki. Di sini Tuhan mau membina kita, bahwa setelah bicara tentang beri memberi maka ditingkatkan pada persoalan nikah, di sini Tuhan mau benahi apakah benar suami memiliki isteri dan isteri memiliki suami sehingga saling memiliki.

Apalagi kita sekarang diangkat dalam hubungan sorga dengan gereja. Jika kita baca I Korintus 3:23, I Korintus 6:20, nyata benar kita sudah miliknya Kristus. Benarkah saudara akui bahwa dirimu adalah miliknya Kristus? Pertanyaannya apakah sungguh anda memiliki Kristus? Seperti itu sebenarnya pertautan tentang nikah. Suami memiliki isteri dan isteri memiliki suami, saling memiliki dan tidak ada sesuatu yang dapat memisahkan bila benar-benar saling memiliki.

Tetapi perempuan ini sudah 6 laki-laki yang memiliki. Andaikata Tuhan tidak datang di Samaria dan membenahi dia, kasihan perempuan itu. Dibenahi nikahnya supaya dia tahu bahwa nikah itu sebenarnya saling memiliki.

Kita ini miliknya Yesus, apakah kita mengakui bahwa kita memiliki Yesus? Kalau kita memiliki Yesus pasti ada bukti.
I Korintus 3:23, 6:20
3:23 Tetapi kamu adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah.
6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!

Wanita ini sudah dimiliki oleh 6 laki-laki. Penampilan Tuhan Yesus di situ, bukan berarti dalam pengertian jasmani, Dia adalah laki-laki yang sempurna, itulah yang ketujuh, Dia ingin memiliki perempuan ini yang sudah rusak tetapi mau dibenahi. Yesus laki-laki yang sempurna yang ingin memiliki saudara sekalipun kita sudah bejat dan sudah hancur. Itu sebabnya Yesus membayar mahal karena mau memiliki saudara. Sekarang bagaimana, apakah bukti bahwa saudara sudah dimiliki Yesus ada pada saudara?

Kalau kita memiliki Yesus maka tandanya kita tidak akan membuang salib sebab Yesus dan salib tidak bisa dipisahkan. Jadi kalau kita berkata memilki Yesus tetapi dalam ibadah pelayanan kita tidak mau salib, tidak mau menderita dan hanya mencari yang enak, itu sama dengan saudara tidak memiliki Kristus karena masih menyenangkan daging saudara. Padahal rasul Paulus berkata “aku bukan mencari sesuatu kepadamu, aku hanya mencari Kristus yang tersalib di dalam kamu”.
I Korintus 2:2
2:2 Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan.

Kita ini adalah calon mempelai wanita Tuhan, berarti kita akan dimiliki selama-lamanya jika kita kelak sampai pada pernikahan. Itu sebabnya jangan kita gagal.

Rasul Paulus ini merindukan jemaat Korintus memiliki Yesus Kristus, berarti Mesias yang tersalib. Makanya sukar gereja Tuhan membuktikan bahwa mereka memiliki Kristus. Kadang praktek di lapangan masih berkata “tunggu dulu Tuhan. Saya memang milikMu karena Engkau sudah beli. Tetapi saya masih gemar hobi nafsu dagingku”. Itu membuktikan kita belum menyatakan bahwa “Yesus sah miliki kita”.

Kita baca lagi bagaimana kalau nikah itu betul-betul adalah saling memiliki.
Kidung Agung 6:3
6:3 Aku kepunyaan kekasihku, dan kepunyaanku kekasihku, yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.

Kenapa dikaitkan dengan penggembalaan? Karena di situ untuk mempertajam dan memperjelas bahwa benar hidup itu ada meterai Yesus di dalam dirinya lewat penggembalaan. Sebagai miliknya Kristus, kita lihat di mana wilayah penggembalaanNya yaitu di tengah-tengah bunga bakung. Bicara bunga bakung itu bicara mempelai. Berarti penggembalaan Tuhan terhadap milikNya bersuasana mempelai, ada roh mempelai di situ.

Kalau kita ini mau lebih mendalami apa itu nilai-nilai kekasih kita di dalam pengorbananNya yaitu salib Golgota, itu hanya kita dapatkan di dalam penggembalaan. Di dalam penggembalaan itulah, saya sebagai gembala harus mempertajam apa arti salib Golgota agar gereja Tuhan tidak terkejut.

Sekarang ini ada kecenderungan kesalahan di dalam gereja. Logika manusia menerima dan menyanjung perkatan itu. Dari mimbar mereka berkata “kasihan jemaat, sudah menderita mencari nafkah di luar sana. Sampai di gereja disampaikan lagi salib, mereka tambah menderita. Mestinya dalam gereja menyampaikan hiburan”. Akal manusia bisa menerima tetapi sorga tertutup bagi orang seperti itu karena tidak sesuai konsep Alkitab. Bagaimana penggembalaan kalau seperti itu.

Ibadah-ibadah sistem seperti itu diramu dalam bentuk diskotik berupa hiburan dalam gereja. Yang seperti itu banyak orang suka karena isinya hiburan. Salib mulai disingkir, Firman pengajaran disingkir karena kata mereka Firman pengajaran itu hanya pemecah belah. Keliru mereka! Di sinilah iblis begitu bermain sehingga gereja Tuhan akan mengalami kegagalan untuk mencapai status mempelai wanita. Saya tidak mau gagal dan saya bergumul. Kerinduan hatiku juga jemaat jangan sampai gagal.

Karena konsep seperti itu maka gereja dibangun seperti diskotik. Memang secara manusia menarik, tetapi kalau menyingkiran salib, menyingkirkan derita sengsara daging yang harus dipenggal oleh Firman Tuhan, maka sorga bukan bagiannya. Itu hanya menyiapkan umat untuk kena pedang antikristus. Lebih baik pedang Firman yang kita terima dari pada pedang antikristus. Hari-hari terakhir ini muncul di permukaan dan itu marak di mana-mana. Mereka menganggap kalau gereja tidak seperti itu maka itu gereja kuno, ortodoks, ketinggalan zaman. Tetapi Alkitab ini tidak ketinggalan zaman, cocok untuk segala zaman. Pengajaran ini up to date, cocok untuk segala zaman dan supaya cocok di sorga.

Pengajaran itu bukan untuk memecah belah tetapi untuk menampilkan Mempelai. Makanya yang tidak suka akan tergusur dan mereka membentuk komunitas sendiri. Yang membentuk komunitas sendiri ini mulai memanggil pengkhotbah-pengkhotbah yang menyenangkan telinga mereka. Sekarang ini ada gereja di mana perpuluhan harus majelis yang pegang, gembala hanya digaji. Sekarang ini bukan perpuluhan yang dicuri tetapi haknya gembala yang dicuri.

Nikah ada kelanjutannya, ibadah juga ada kelanjutannya, bukan hanya di dunia ini. Ibadah berkelanjutan di sorga, nikah berkelanjutan di sorga, hanya suasananya bukan lagi daging tetapi rohani. Yang menjadi Mempelai Laki-laki adalah Kristus dan gereja Mempelai WanitaNya. Nikah ini tidak berakhir, makanya harus dibina oleh Tuhan dari sekarang.

Yohanes 4:18
4:18 sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."

Perkataannya benar tetapi perbuatannya tidak benar. Ada yang perbuatannya benar tetapi perkataannya yang tidak benar. Mestinya harus dua-duanya benar, perkataan benar dan perbuatan benar.

Yohanes 4:19
4:19 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi.

Meningkat pemahaman perempuan ini, tadinya “engkau seorang Yahudi” sekarang meningkat “Engkau seorang nabi”. Setelah dia memahami bahwa di depannya ini seorang nabi, tentu itu orang yang tahu persis seluk beluknya Firman dan rancangan Firman, maka dia langsung alihkan pembicaraan tentang ibadah. Tuhan tidak katakan “eh tunggu dulu, panggil dulu suamimu. Bukankah tadi Aku katakan panggil suamimu!”. Tetapi Tuhan tidak berkata begitu, karena kelanjutannya ini sudah pas. Karena benar perkataannya tadi maka Tuhan tidak mengejar lagi soal suaminya. Selanjutnya dibicarakan soal ibadah. Baik nikah maupun ibadah keduanya ada rahasia Tuhan yang besar.

Yohanes 4:24-25
4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."
4:25 Jawab perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami."

Pada ayat 29 perempuan itu berkata pada orang Sikhar bahwa Yesus membongkar perbuatannya masa lalu. Memang tidak dituliskan lagi, tetapi wanita itu paham persis bahwa penampilan Mesias itu membongkar apa yang dia lakukan masa lampau. Kalau dalam gereja, Mesias yang benar ditampilkan, maka Dia pasti membongkar apa yang kita lakukan masa lampau, baik itu nikah yang tidak benar maupun ibadah yang sudah diselewengkan. Itu pasti menyakitkan daging, itulah salib. Kalau ibadah dikemas seperti diskotik, pasti senang dagingnya. Dan jangan harap mau dibongkar dosanya sampai detail, sampai hal-hal yang kecil yang mengganggu hubungan dengan Tuhan dan dengan sesama.

Jadi jika penampilan Mesias yang benar yang diberitakan dalam gereja, maka suasanaya membongkar hal-hal yang kita lakukan di masa lampau dan memberitakan hal-hal yang akan datang.
Yohanes 4:25,29
4:25 Jawab perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami."
4:29 "Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?"

Yohanes 4:29 (Terjemahan Lama)
4:29 "Marilah lihat, ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu perbuatanku. Bukankah Ia ini Kristus?"

Jadi Kristus itu membongkar segala perbuatan kita yang tidak benar untuk Dia benahi dan Dia perbaiki. Kalau berita yang disampaikan dari mimbar membiarkan dosa dan menutup-nutupi dosa, tidak dibongkar, itu bukan Mesias yang ada di situ. Bagaimana nanti kejadiannya jika Dia datang pada kali yang kedua.

Jadi dua hal yang akan diberitakan oleh Mesias:
1.      Membongkar nikah yang salah, berarti memberitakan rahasia nikah.
2.      Membongkar ibadah yang tidak benar, berarti memberitakan rahasia ibadah.
Di situ letaknya pelayanan Mesias.

Kita umat Tuhan yang hidup di ujung akhir zaman ini, mari kita relakan apa yang tidak baik bila itu dibongkar oleh Tuhan dalam ibadah. Terimalah itu karena Tuhan bukan mempermalukan kita. Seandainya Tuhan mau mempermalukan perempuan ini, Yesus tidak akan berkata “benar perkataanmu” tetapi Yesus akan langsung menunjuk “memang suamimu sudah lima!”. Tetapi Yesus tidak berbuat seperti itu.

Kita ini umat Tuhan yang hidup di akhir zaman, di mana menanti kedatangan Mempelai Pria Sorga akan diwujudkan, bawalah hidup saudara, mari kita sama-sama membawa hidup kita kepada Tuhan. Mari kita tenggelam dalam dua rahasia Tuhan yang besar ini karena dua rahasia Tuhan yang besar ini akan dibawa masuk dalam Kerajaan Sorga kekal selama-lamanya.

Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar