20180515

Kebaktian PA Kitab Yehezkiel, Selasa 15 Mei 2018 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yehezkiel 8:1-4
8:1 Pada tahun keenam, dalam bulan yang keenam, pada tanggal lima bulan itu, waktu aku duduk di rumahku berhadap-hadapan dengan para tua-tua Yehuda, kekuasaan Tuhan ALLAH meliputi aku di sana,
8:2 dan aku menerima penglihatan: Sungguh, ada kelihatan yang menyerupai seorang laki-laki, dari yang menyerupai pinggangnya sampai ke bawah kelihatan seperti api dan dari pinggangnya ke atas kelihatan seperti cahaya, seperti suasa mengkilat.
8:3 Dia mengulurkan sesuatu yang berbentuk tangan dan dipegang-Nya jambul kepalaku. Lalu Roh itu mengangkat aku ke antara langit dan bumi dan membawa aku dalam penglihatan-penglihatan ilahi ke Yerusalem dekat pintu gerbang pelataran dalam yang menghadap ke utara, di mana terdapat
berhala cemburuan, yang menimbulkan cemburu itu.
8:4 Lihat, di sana tampak kemuliaan Allah Israel, seperti penglihatan yang kulihat di lembah itu.

Penampilan Tuhan di sini langsung disebut seorang laki-laki. Penampilan itu dalam dua sisi, dari pinggang ke bawah bagaikan api, dari pinggang ke atas kelihatan seperti cahaya, suasa yang mengkilat. Tentu penampilan Tuhan di sini punya sisi-sisi tertentu, karena menghadapi perkembangan kehidupan Israel di dalam kejahatan.

Mereka bertambah-tambah di dalam kejahatan. Di mulai dengan berhala-berhala kecemburuan Tuhan. Kemudian dilanjut dengan gambar-gambar binatang yang ada di tembok. Dilanjut dengan perempuan-perempuan yang menangisi dewa tamus, dewa yang dipercaya oleh mereka membawa kesuburan dan dewa asmara. Kata mereka dewa tamus sudah mati sehingga mereka tangisi. Kemudian berkembang lagi ditemukan 25 orang membelakangi Bait Suci dan menghadap ke sebelah timur. Semua ini diakhiri dengan kata kejahatan besar. Karena ini kejahatan maka Tuhan sudah siap untuk membalas.
Yehezkiel 8:18
8:18 Oleh karena itu Aku akan membalas di dalam kemurkaan-Ku. Aku tidak akan merasa sayang dan tidak akan kenal belas kasihan. Dan kalaupun mereka berseru-seru kepada-Ku dengan suara yang nyaring, Aku tidak akan mendengarkan mereka."

Ini pembelajaran bagi kita, karena Wahyu 22:11a dikatakan bahwa kejahatan bertambah-tambah, kecemaran alias kenajisanpun bertambah-tambah di akhir zaman ini.
Wahyu 22:11a
22:11a Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar;

Olehnya Tuhan melukis dan mengingatkan kepada bangsa Israel, utamanya kita sekarang. Tanggal 5, bulan 6, tahun keenam. Angka 5 menunjuk kemurahan. Dua kali angka 6 ini mengandung makna 66 kitab dalam Alkitab. Orang Israel dulu belum mengenal itu, jadi ini pasti hubungannya dengan kita yang hidup di ujung akhir zaman. Kita sudah mengenyam kemurahan Tuhan lewat 66 kitab.
Ibrani 6:4
6:4 Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus,

Ini mengingatkan bangsa Israel “kamu telah diterangi oleh Tuhan” dan ini juga untuk kita yang secara utuh sudah diterangi.
Ibrani 6:5
6:5 dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang,

Mengecap Firman yang baik berarti 66 kitab itu sudah kita kecap. Tetapi apa bahasa Firman Tuhan lebih lanjut?
Ibrani 6:6
6:6 namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.

Inilah kehidupan yang akan berhadapan dengan penampilan Tuhan dari pinggang ke bawah yang bagaikan api.
Ibrani 12:29
12:29 Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan.

Israel dulu, penampilan laki-laki itu masih dari pinggang ke atas. Semoga ini juga masih tawaran Tuhan kepada kita. Dari pinggang ke atas bagaikan suasa. Suasa ini punya daya pikat luar biasa, yang biasa digunakan menjadi tali dawai atau kecapi. Jika itu dijadikan tali dawai, kecapi dandi dan sebagainya, ketika kita mendengar suara dilantunkan dengan alat musik ini, maka hati orang bergejolak. Rasa-rasaya suara itu menarik hati dan memikat kehidupan kita. Makanya suasa ini dulu tidak boleh dipakai secara umum, hanya dipakai di istana-istana. Karena kalau dipakai di umum bisa menyimpang penggunaannya. Apalagi kalau jejaka yang memainkan musik yang menggunakan tali dari suasa, bisa gadis-gadis keluar mengikutinya.

Penampilan laki-laki bagaikan suasa ini dipertontonkan menunjuk penampilan Yesus sendiri. Jadi kalau suasa ditampilkan sebenarnya itu menunjukkan bahwa kita mau ditarik supaya ada di istananya Tuhan, sebab penggunaan suasa hanya ada di Istana. Israel masih mendapat kemurahan dan ini adalah perhatian Tuhan yang utama kepada kita yang hidup akhir zaman ini. Agar benar-benar hati, pikiran dan perasaan kita betul-betul terpikat dengan apa yang digambarkan Tuhan sebagai suasana istana, suasana takhta kerajaan Allah.

Karena itu dalam Wahyu pasal 4 ini dipertontonkan lebih dahulu, sebelum dilanjut pembukaan rahasia Firman. Inti pembukaan rahasia Firman itu adalah nikah rohani. Lebih dahulu diperlihatkan susana istana, suasana Raja, suasana takhta. Kalau ini ditunjukkan oleh Tuhan, bukan tanpa maksud. Maksud Tuhan supaya kita tertarik dan terpikat, sehingga tidak ada yang lain yang akan memikat kita. Kalau kita dipikat dengan yang lain maka kita akan berhadapan dengan penampilan dari pinggang ke bahwa yaitu diinjak-injak oleh api. Apa yang bisa memikat kita yang hubungannya dengan api?

Jadi kita bisa ditarik dari dua sisi ini. Tertarik dengan Tuhan yang memikat kita yang memperlihatkan singgasanaNya di mana kita mau dibawa duduk di sana dengan Dia atau tertarik dengan kesenangan daging.
Yakobus 1:13-14
1:13 Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun.
1:14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.

Seharusnya minat kita harus berada dalam suasana istana, suasana kerajaan sorga. Tetapi di dalam Yakobus pasal 1 ini orang itu dipikat dan diseret oleh keinginan daging.
Yakobus 1:15
1:15 Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.

Maut itulah api belerang dalam Wahyu 20:15.
Wahyu 20:15
20:15 Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.

Tuhan memperagakan penampilanNya sebagai laki-laki, untuk memikat kita supaya kita duduk bersanding dengan Dia. Tetapi laki-laki untuk menghukum jika kita bermain-main dengan Dia.

Ayo kita perhatikan, kita ini sudah mendapatkan angka 5, kemurahan Tuhan kepada kita bangsa kafir. Bangsa kafir ini hanya karena kasih karunia, tidak ada hubungannya dengan janji Tuhan. Bangsa Israel menerima janji Tuhan karena ada hubungannya dengan nenek moyang mereka yaitu Abraham.

Karena kita mendapatkan kasih karunia dan dilingkupi dengan angka 66 yaitu kitab-kitab dalam Alkitab, maka sejauh mana tanggapan kita terhadap kemurahan Tuhan. Apakah kemurahan Tuhan itu kita isi dengan keinginan-keinginan daging? Kalau kita isi dengan keinginan daging berarti belum terpikat dengan pribadiNya. Kalau kita isi dengan keinginan-keinginan rohani berarti kita sudah terpikat kepadaNya. Dua hal yang perlu kita perhatikan di ujung akhir zaman ini.

Tuhan perlihatkan bagaimana bangsa Israel yang sudah membelakangi Tuhan.
Hosea 11:7
11:7 Umat-Ku betah dalam membelakangi Aku; mereka memanggil kepada Baal dan berhenti meninggikan nama-Ku.

Bangsa Israel benar-benar membelakangi, makanya Yehezkiel pasal 8 ini dikunci dengan 25 orang yang membelakangi Bait Allah dan mereka menghadap ke timur. Membelakangi Bait Allah berarti mereka tidak mau tahu dan tidak mau peduli dengan program Tuhan untuk membangun gerejaNya bagaikan Bait Allah, menjadi mempelai wanitanya.

Angka 25 ini adalah usia orang Lewi yang sudah harus terlibat dalam pelayanan. Tetapi di sini program Tuhan di mana mereka harus terlibat justru mereka belakangi. Olehnya jangan kita membelakangi rencana Tuhan, kita harus terlibat di dalamnya. Jangan sampai kita belakangi.
Bilangan 8:24
8:24 "Inilah yang berlaku bagi orang Lewi: setiap orang yang berumur dua puluh lima tahun ke atas wajib bertugas, supaya ia bekerja pada Kemah Pertemuan,

Tetapi dalam Yehezkiel pasal 8, angka 25 itu malah membelakangi Bait Allah, tidak peduli dengan program Tuhan. Ini peringatan Tuhan kepadaku agar saya jangan tinggal diam dalam pelayanan kepada Tuhan.
Yesaya 62:1
62:1 Oleh karena Sion aku tidak dapat berdiam diri, dan oleh karena Yerusalem aku tidak akan tinggal tenang, sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatannya menyala seperti suluh.

Artinya aktivitas kita dalam menanggapi kemurahan Tuhan ini karena kita telah dituntun dengan 66 kitab dalam, maka jangan aktivitas kita seperti mereka ini yang makin bertambah dalam kejahatan. Aktivitas kita harus makin bertambah di dalam kekudusan, harus makin bertambah dalam melibatkan diri dalam rangka pembangunan Tubuh Kristus.

Apalagi kami hamba Tuhan, tidak boleh diam. Duduk saja tetapi hati tidak diam, selalu melantunkan pujian kepada Tuhan. Di mana saja selalu melantunkan penyembahan kepada Tuhan. Apalagi ketika dalam menyelidik Firman. Bukan hanya nanti ada pelayanan baru buka Alkitab dan selebihnya hanya tindis-tindis handphone. Ketika muncul yang luar biasa, matanya lari 10cm rasanya mau dia jilat. Akhirnya bukan berkembang pada sisi yang positif tetapi bisa berkembang pada sisi yang negatif.

Bukan berarti tidak butuh handphone, kita butuh itu. Alangkah indahnya sarana yang Tuhan berikan lewat ilmu pengetahuan kita manfaatkan untuk satu sasaran yaitu terpikat pada Laki-laki yang satu itu.

Tuhan tampil dalam dua sifat:
Yehezkiel 8:2
8:2 dan aku menerima penglihatan: Sungguh, ada kelihatan yang menyerupai seorang laki-laki, dari yang menyerupai pinggangnya sampai ke bawah kelihatan seperti api dan dari pinggangnya ke atas kelihatan seperti cahaya, seperti suasa mengkilat.

1.      Yang diperlihatkan lebih dahulu dari pinggang ke bawah, itu ancaman hukuman.
Ibrani 12:29
12:29 Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan.

2.      Yang kedua adalah potongan yang di atas bagaikan suasa. Jika Dia mendambakan saudara maka Dia pakai suasa. Berarti ada lantunan lagu syair cinta kasih. Ini yang Dia peragakan, tetapi dikebelakangkan, karena menghadapi bangsa yang bertambah-tambah dalam kejahatan.

Dua kali Tuhan berkata kecemburuuan. Pertama ketika Dia bicara perbuatan yang keji.
Yehezkiel 8:3
8:3 Dia mengulurkan sesuatu yang berbentuk tangan dan dipegang-Nya jambul kepalaku. Lalu Roh itu mengangkat aku ke antara langit dan bumi dan membawa aku dalam penglihatan-penglihatan ilahi ke Yerusalem dekat pintu gerbang pelataran dalam yang menghadap ke utara, di mana terdapat
berhala cemburuan, yang menimbulkan cemburu itu.

Kata cemburuan ini sampai dua kali disebut.

Yehezkiel 8:5
8:5 Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, lihatlah ke utara!" Aku melihat ke utara, sungguh, di sebelah utara gerbang mezbah, dekat jalan masuk, terdapat berhala cemburuan tadi.

Kecemburuan ini selalu ada pada ranah pertunangan dan nikah. Di sini Tuhan diperlihatkan cemburu karena Israel kekasihNya ini sudah menyandingkan berhala-berhala di samping mereka. Dan disebutkan oleh Tuhan “ini pekerjaan kekejian yang besar dan Aku akan memperlihatkan perbuatan kekejian yang lebih besar”.  Dan terus diperlihatkan kekejian yang lebih besar lagi.

Bayangkan, suami Israel yaitu Tuhan, apakah tidak cemburu melihat Israel dalam kondisi seperti ini. Dulu masih dalam bentuk nubuatan, kita yang akan menikmati fakta kegenapan dari nubuatan ini. Kita bertunangan dengan Kristus Yesus. Apakah Tuhan tidak akan cemburu melihat kita menyandingkan Tuhan dengan hal-hal yang tidak sesuai selera Tuhan di dalam diri kita kemudian kita anggap sepi. Padahal Tuhan peragakan “awas api!”. Itu sebabnya dalam Wahyu pasal 1 ditampilkan kaki Tuhan bagaikan tembaga di dalam tanur api. Ini berarti siap untuk menghukum.

Harus ada kegentaran dalam kehidupan orang Kristen, apalagi hal ini Tuhan temukan di pusat ibadah yaitu di Yerusalem. Ada pintu gerbang di sana dicerita. Padahal Alkitab mengatakan pintu gerbang itu adalah pintu gerbang puji-pujian, tetapi sudah tidak ada puji-pujian.
Yesaya 60:18
60:18 Tidak akan ada lagi kabar tentang perbuatan kekerasan di negerimu, tentang kebinasaan atau keruntuhan di daerahmu; engkau akan menyebutkan tembokmu "Selamat" dan pintu-pintu gerbangmu "Pujian".

Sekarang tembok di Yerusalem bukan lagi tembok keselamatan. Bahkan di sana ketika Tuhan katakan “engkau akan Kuperlihatkan kekejian yang lebih besar”. Yehezkiel melihat lubang di tembok dan Tuhan suruh membesarkan lubang itu lalu dia melihat ada 70 orang yang sedang menyembah binatang-binatang melata dalam bentuk gambar-gambar. Kemudian ada kekejian yang lebih besar dari itu yaitu perempuan-perempuan yang menangis karena dewa tamus sudah mati. Dewa tamus ini adalah dewa kesuburan untuk tumbuh-tumbuhan dan dewa asmara, itu sudah mati kata mereka. Karena memang saat itu suasana musim semi makanya tanaman-tanaman merontokkan daunnya.

Itu sebabnya bapak ibu yang diberkati oleh Tuhan, jangan kita tunggu yang pertama dikedepankan ini yang bergerak. Lihat masih ada penampilan yang di belakang yaitu dari pinggang ke atas yang bagaikan suasa.

Apakah bapak ibu mau menunggu kaki yang melangkah itu?
Wahyu 1:15
1:15 Dan kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian; suara-Nya bagaikan desau air bah.

Ini bukan hanya tampil gertak sambal, ini tidak hanya bertujuan untuk kita saksikan demikian. Dalam Keluaran pasal 24, 70 tua-tua yang telah dipilih itu, bersama Harun dan Musa naik ke gunung lalu menyaksikan kaki Tuhan.
Keluaran 24:9-10
24:9 Dan naiklah Musa dengan Harun, Nadab dan Abihu dan tujuh puluh orang dari para tua-tua Israel.
24:10 Lalu mereka melihat Allah Israel; kaki-Nya berjejak pada sesuatu yang buatannya seperti lantai dari batu nilam dan yang terangnya seperti langit yang cerah.

Dalam Yehezkiel pasal 8 ini, 70 orang tua-tua itu menantang Yehezkiel. Dalam Bilangan 11:16-17, 70 orang ini malah kerja sama dengan Musa.

Begitu rupa Tuhan bagaimana memikat dan menarik umatNya, utama hamba-hambaNya. Saya bersyukur merasakan bagaimana indahnya, nyamannya, sedapnya, lezatnya dipikat oleh Tuhan. Saya tidak merasa rugi.

Lebih dahulu kita lihat bagaimana 70 orang ini berhadap-hadapan dengan Yehezkiel. Kalau Musa disuruh Tuhan memilih 70 orang supaya beban Musa diringankan dalam pelayanan karena ada yang menopang. Di sini beban Yehezkiel bukan jadi ringan tetapi tambah berat. Kalau kita baca dalam kitab Raja-raja, nabi Elisa juga duduk bersama dengan 70 tua-tua. Karena apa? Karena Elisa sedang terancam untuk dipenggal kepalanya. Berarti 70 orang tua-tua itu siap membela hamba Tuhan.

Sebelum Tuhan memperlihatkan 4 langkah yang bertambah-tambah jahat ini, terjadi lebih dahulu di rumah Yehezkiel. Kita tahu Yehezkiel ini punya rumah dan dia punya isteri. Sebelum isterinya diambil oleh Tuhan, Tuhan berpesan kepada Yehezkiel “jangan engkau menangis, isterimu akan Ku ambil malam ini”.

Kalau Tuhan memberikan kemurahan kepada bangsa Israel, itu menubuatkan untuk kita. Karena bangsa Israel dulu belum lengkap kitabnya seperti kita sekarang ini. Mereka baru punya kitab Taurat dan kita nabi-nabi. Kita sekarang sudah lengkap, makanya itu dengan kelengkapan Firman Tuhan ini, janganlah kita berulah. Karena bagian dari pinggang ke bawah akan melangkah menjatuhkan hukuman.

Kembali kita perhatikan Yehezkiel pasal 8, berhala cemburuan itu yang pertama disebut oleh Tuhan.
Yehezkiel 8:6
8:6 Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, kaulihatkah apa yang mereka perbuat, yaitu perbuatan-perbuatan kekejian yang besar-besar, yang dilakukan oleh kaum Israel di sini, sehingga Aku harus menjauhkan diri dari tempat kudus-Ku? Engkau masih akan melihat perbuatan-perbuatan kekejian yang lebih besar lagi."

Karena perbuatan kekejian yang besar-besar ini maka Tuhan menarik diri. Bagaimana caranya supaya Tuhan jangan sampai menarik diri.
Yeremia 6:8
6:8 Terimalah penghajaran, hai Yerusalem, supaya Aku jangan menarik diri dari padamu, supaya Aku jangan membuat engkau sunyi sepi, menjadi negeri yang tidak berpenduduk!"

Mereka ini bukan menerima, tetapi sudah netto mereka menolak.
Yeremia 6:19
6:19 Dengarlah, hai bumi! Sungguh, ke atas bangsa ini Aku akan mendatangkan malapetaka, akibat dari rancangan-rancangan mereka, sebab mereka tidak memperhatikan perkataan-perkataan-Ku dan menolak pengajaran-Ku.

Tuhan memperlihatkan kepada kita, agar Tuhan jangan sampai menarik diri dari kita maka sambut dan terimalah ajaran Tuhan. Jangan kita tolak.

Yeremia 6:8 (Terjemahan Lama)
6:8 Biarkanlah dirimu diajari, hai Yeruzalem! asal jangan hatimu tersaraklah dari padamu, supaya jangan Kujadikan dikau akan kebinasaan dan akan negeri yang tiada diduduki.

Kalau kehidupan kita menerima pengajaran, bukan sekedar “oh saya terima pengajaran” tetapi buktikanlah bahwa saya menerima pengajaran, berarti kehidupanku mau disucikan, mau dikuduskan, mau dipulihkan lewat kekuatan Firman pengajaran maka Tuhan tidak mungkin menarik diri dari kehidupan seperti itu. Di hari-hari terakhir ini kita harus menaruh perhatian pada Firman pengajaran.

Yehezkiel 8:6
8:6 Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, kaulihatkah apa yang mereka perbuat, yaitu perbuatan-perbuatan kekejian yang besar-besar, yang dilakukan oleh kaum Israel di sini, sehingga Aku harus menjauhkan diri dari tempat kudus-Ku? Engkau masih akan melihat perbuatan-perbuatan kekejian yang lebih besar lagi."

Jadi kekejian itu bertambah. Tuhan sudah katakan akan menarik diri tetapi mereka tidak bertobat. Apa perbuatan kekejian yang lebih besar lagi itu? Inilah perilaku 70 tua-tua tadi yang dikatakan berhadap-hadapan. Mukanya beringas, matanya liar. Kalau saja Yehezkiel sakit jantung, melihat mata 70 orang yang menatapnya maka bisa-bisa dia tumbang.

Yehezkiel 8:7-8
8:7 Dan dibawa-Nya aku ke pintu pelataran, aku melihat, sungguh, ada sebuah lobang di dalam temboknya.
8:8 Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, perbesarlah lobang yang di tembok itu!" Sesudah aku memperbesar lobang itu, lihat, ada sebuah pintu.

Padahal tadi dikatakan tembok itu namanya tembok selamat, tetapi sekarang menjadi tembok kehancuran.

Yehezkiel 8:9-11
8:9 Firman-Nya kepadaku: "Masuklah dan lihatlah perbuatan-perbuatan kekejian yang jahat, yang mereka lakukan di sini."
8:10 Lalu aku masuk dan melihat, sungguh, segala gambar-gambar binatang melata dan binatang-binatang lain yang menjijikkan dan segala berhala-berhala kaum Israel terukir pada tembok sekelilingnya.
8:11 Dan di hadapannya berdiri tujuh puluh orang tua-tua kaum Israel, dengan Yaazanya bin Safan di tengah-tengah mereka dan masing-masing memegang bokor ukupannya di tangannya, dan keharuman dari asap ukupan itu naik ke atas.

Inilah 70 tua-tua yang ada di rumah Yehezkiel. Hal ini malah terjadi di pusat ibadah!
Yehezkiel 8:12
8:12 Firman-Nya kepadaku: "Kaulihatkah, hai anak manusia, apa yang dilakukan oleh tua-tua kaum Israel di dalam kegelapan, masing-masing di dalam kamar tempat ukiran-ukiran mereka? Sebab mereka berkata: TUHAN tidak melihat kita; TUHAN sudah meninggalkan tanah ini."

Malah mereka senang kalau Tuhan menarik diri dari mereka. Mereka gembira sebab mereka merasa bebas. Sama juga seringkali dalam rumah tangga/ nikah, apalagi kalau kami di pastori. Kalau gembala pergi, yang tinggal berkata “bebas”. Atau dalam nikah rumah tangga, ketika suami pergi, isteri malah berkata “puji Tuhan, bebas”. Atau ketika ibu tidak ada maka anak-anak berkata “bebas, tante cerewet tidak ada”.

Tuhan sebagai suami kita, tetapi mereka anggap Tuhan sudah pergi meninggalkan tanah mereka sehingga mereka merasa bebas melakukan apa saja, apa yang mau dilakukan itu terserah kami. Itulah sikap kekejian yang lebih besar..

Tuhan mengatakan “aku akan memperlihatkan kekejian yang lebih dari ini” jadi kekejian mereka itu makin bertambah. Dimulai dari berhala kecemburuan lalu meningkat menonton gambar-gambar yang melata. Gambar-gambar yang melata ini banyak di handphone.

Angka 70 adalah angka keberhasilan, tetapi di sini bukan keberhasilan tetapi kebalikannya yaitu kehancuran rohani.
Yehezkiel 8:13
8:13 Ditambahkan-Nya lagi: "Engkau masih akan melihat perbuatan-perbuatan kekejian yang lebih besar lagi yang mereka lakukan."

Seperti orang memutar volume yang makin bertambah-tambah. Bukan volumenya menurun tetapi malah bertambah, sementara kita mendapat kemurahan. Sementara kita diberikan oleh Tuhan kesempatan mengenal rencana Tuhan, kenapa volume yang jahat bertambah besar?

Yehezkiel 8:14
8:14 Lalu dibawa-Nya aku dekat pintu gerbang rumah TUHAN yang di sebelah utara, sungguh, di sana ada perempuan-perempuan yang menangisi dewa Tamus.

Perempuan di pintu gerbang ini bukan menangisi anaknya atau suaminya supaya bertobat, tetapi mereka malah menangisi dewa tamus. Arti nama tamus adalah anak dari yang hidup. Hanya orientasinya itulah dewa yang memelihara pertanian dan juga disebut dewa asmara.

Puji Tuhan kita tidak punya tamus, yang kita punya adalah Tuhan. Semuanya komplit ada di dalam Tuhan.
Yehezkiel 8:15
8:15 Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, kaulihatkah apa yang mereka perbuat? Engkau masih akan melihat perbuatan-perbuatan kekejian yang lebih besar lagi dari pada ini."

25 orang, seharusnya angka 25 ini adalah keterlibatan orang di dalam pembangunan Tubuh Kristus, sekarang membelakangi proyek Tuhan, meninggalkan apa yang Tuhan rencanakan.
Hosea 11:7
11:7 Umat-Ku betah dalam membelakangi Aku; mereka memanggil kepada Baal dan berhenti meninggikan nama-Ku.

Jadi tidak lagi meninggikan nama Tuhan padahal mereka ada di pintu gerbang Bait Allah. Tetapi bukan Tuhan yang ditinggikan, yang ditinggikan adalah memandang ke timur. Seharusnya di pintu gerbang ini pujian harus ada, di tembok adalah tembok selamat. Bukan tembok kebinasaan.

Hosea 1:2
1:2 Ketika TUHAN mulai berbicara dengan perantaraan Hosea, berfirmanlah Ia kepada Hosea: "Pergilah, kawinilah seorang perempuan sundal dan peranakkanlah anak-anak sundal, karena negeri ini bersundal hebat dengan membelakangi TUHAN."

Jadi bersundal itu sama dengan membelakangi Tuhan.

Yeremia 2:27
2:27 yang berkata kepada sepotong kayu: Engkaulah bapaku! dan kepada batu: Engkaulah yang melahirkan aku! Sungguh, mereka membelakangi Aku dan tidak menghadapkan mukanya kepada-Ku, tetapi pada waktu mereka ditimpa malapetaka mereka berkata: Bangkitlah menyelamatkan kami!

Jadi bapanya kayu, ibunya batu. Bapa kedagingan, ibu kepala batu, keras hati. Ini pasangan suami isteri yang cocok bagi iblis.

Ketika sudah terjebak baru berteriak “Tuhan tolong kami”. Tuhan hanya geleng kepala sebab sudah terlambat. Ini jangan terjadi pada diri kita.

Kitab Yehezkiel ini adalah kitab yang punya gambaran-gambaran di mana Tuhan meletupkan isi hatiNya, kecemburuannya, kemarahannya, jika umat Tuhan sudah tidak di dalam jalur kehendakNya. Tuhan ditampilkan sebagai laki-laki karena Dia mencintai gerejaNya yang digambarkan sebagai seorang perempuan. Tuhan ingin memikat kita, Tuhan ingin menarik kita, Tuhan ingin kita ada di dalam pelukanNya. Jika Tuhan menarik diri maka apa boleh buat, pinggang ke bawah akan melangkah untuk menginjak, menghancurkan, membinasakan dan menghanguskan. Ini jangan sampai terjadi pada kita.

Makanya rawatlah rohanimu. Mulai dari kami hamba Tuhan. Jangan berdiam diri. Karena Sion, ku tak berdiam diri.
Yesaya 62:1
62:1 Oleh karena Sion aku tidak dapat berdiam diri, dan oleh karena Yerusalem aku tidak akan tinggal tenang, sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatannya menyala seperti suluh.

Yerusalem adalah kota tembok bersambung rapat. Berarti Yerusalem ada kekuatan persekutuan anak-anak Tuhan. Mengapa? Sebab Tuhan ada bersama mereka, Tuhan tidak berdiam diri kepada kita. Sampai keselamatan bersinar seperti suluh.

Kalau tidak salah, nyanyian ini yang kami suami isteri nyanyikan setelah pemberkatan nikah kami. Karena Sion ku tak berdiam diri, karena Yerusalem ku tak tinggal tenang, sampai kebenaran bersinar seperti cahaya.

Ayo umat Tuhan, jangan kita hanya lihat sebelah mata pekerjaan Tuhan, kita semua harus terlibat. Apalagi hamba Tuhan, jangan kita diam. Utamanya hamba-hamba Tuhan yang masih muda ini, kesempatan masih luas. Bukan berarti yang sudah tua tidak ada lagi nilainya, tetap melayani Tuhan.
Pesan Pdt. Van Gesel kepada Pdt. Totaijs “papa sudah siapkan semua bahan bangunan. Papa tidak akan sampai pada masa pembentukan Tubuh Kristus. Tetapi bahan bangunan sudah papa siapkan. Kamu berdua harus berjuang untuk masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus untuk menghentar jemaat”. Pdt. Totaijs suami isteri hanya datang memeluk papa mereka. Seperti Daud dulu mempersiapkan bahan-bahan dan Salomo yang membangun Bait Allah.  

Saya berdoa supaya sampai pada pembangunan Tubuh Kristus menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Sekarang ini marilah kita berjuang, utamanya hamba Tuhan yang masih muda-muda ini. Tuhan menanti kita bersama.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar