20180512

Kebaktian Doa, Sabtu 12 Mei 2018 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 4:4-5
4:4 Ia harus melintasi daerah Samaria.
4:5 Maka sampailah Ia ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar dekat tanah yang diberikan Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf.
Sebelum berubah nama menjadi Sikhar, di zaman nenek moyang Israel di sebut Sikhem yang artinya belikat atau punggung. Di sanalah tulang-tulang Yusuf yang mereka bawa dari Mesir dikuburkan.
Yosua 24:32-33
24:32 Tulang-tulang Yusuf, yang dibawa orang Israel dari Mesir, dikuburkan mereka di Sikhem, di tanah milik yang dibeli Yakub dengan harga seratus kesita dari anak-anak Hemor, bapa Sikhem, dan yang ditentukan bagi bani Yusuf menjadi milik pusaka mereka.
24:33 Juga Eleazar bin Harun mati, dan dia dikuburkan di bukit yang diberikan kepada Pinehas, anaknya itu, di pegunungan Efraim.

Dulu namanya Sikhem, berarti orang-orang yang bertanggung jawab. Karena Sikhem ini artinya punggung atau bahu atau blikat. Itu dipakai untuk memikul beban. Kehidupan orang Sikhem berarti kehidupan yang selalu merasa terbeban, bukan masyarakat yang santai. Tetapi setelah perjalanan waktu, Sikhem ini berubah menjadi Sikhar, artinya mabuk. Dulu bertanggung jawab dalam pelayanan baik kepada Tuhan maupun kepada sesama, tetapi berubah menjadi mabuk.

Ciri orang mabuk:
1.      Orang mabuk ada kegiatan tetapi pekerjaannya tidak dikontrol lagi oleh kepala. Jadi awalnya penuh tanggung jawab tetapi berubah kegiatannya lepas dengan kepala. Hal ini tidak Tuhan biarkan. Bukan kebetulan Tuhan tampil di Sikhar, padahal banyak kota-kota di Samaria.

Ini pelajaran bagiku. Jangan sampai sebagai hamba Tuhan awalnya saya bertanggung jawab, punya keseriusan dengan Tuhan tetapi berarkhir dengan sikap mabuk, tidak dikontrol lagi oleh kepala. Kegiatan ada tetapi sudah lepas dari kontrol kepala (Tuhan Yesus).

2.      Orang mabuk tidak suka bersekutu
Dua saja orang mabuk di sini kita sudah kacau balau. Apalagi kalau semuanya mabuk. Sebab orang mabuk itu sudah tidak dikontrol oleh kepala, sudah lepas dengan kepemimpinan, masing-masing mengatur dirinya sendiri. Itu kalau orang mabuk, entah mabuk minuman keras, mabuk kedudukan, mabuk harta dan sialnya di Sikhar ini perempuan itu mabuk seks. Inilah yang dibenahi oleh Tuhan. Kenapa perempuan itu mabuk seks? Sebab tidak dikontrol lagi oleh kepala (Firman Allah).

Kepala kita adalah Yesus Kristus. Implikasinya adalah Firman pengajaran. Jika kita tidak lagi dikomando oleh Firman pengajaran yang sudah jelas adalah Yesus, maka kita bisa aktif tetapi hanya menghadirkan kekacauan.

3.      Orang mabuk, semua yang dia lihat goyang
Sebenarnya bukan yang dia lihat itu yang goyang tetapi dia yang goyang sehingga kehidupannya serba goyang. Tidak jelas pegangannya, tidak jelas pendiriannya, tidak jelas di mana dia meletakkan standar hidupnya. Dia tidak punya tanggung jawab sebab baginya apa yang dia lihat semua serba salah.

Inilah ciri-ciri orang mabuk. Seandainya Yesus tidak melintasi Samaria, kasihan orang seperti ini, siapa yang mau menolong. Itu sebabnya kita dalam menanti pencurahan Roh Kudus, ada lawatan Tuhan ganda. Pertama lewat kuasa Firman Tuhan, kedua yang harus saudara gumuli adalah kuasa Roh Kudus. Sebabnya di akhir zaman ini mari kita memandang Yesus yang adalah Kepala gereja. Supaya kita tidak goyang, kita tidak mabuk maka apa yang kita lihat tidak salah karena dipandu oleh Kepala.

Tulang-tulang Yusuf di kubur di Sikhem. Itu adalah pesan Yusuf sebelum dia mati.
Kejadian 50:25-26
50:25 Lalu Yusuf menyuruh anak-anak Israel bersumpah, katanya: "Tentu Allah akan memperhatikan kamu; pada waktu itu kamu harus membawa tulang-tulangku dari sini."
50:26 Kemudian matilah Yusuf, berumur seratus sepuluh tahun. Mayatnya dirempah-rempahi, dan ditaruh dalam peti mati di Mesir.

Pada zaman Musa, tulang-tulang Yusuf dibawa. Tulang berarti kerangka untuk membuat tubuh ini kuat berdiri. Berarti ini menunjukkan pendirian Yusuf tidak pernah lekang oleh panas dan lapuk karena hujan. Pendiriannya kuat, pendiriannya benar-benar teguh.

Sebabnya jangan sampai kita terganggu, dahulu kita Sikhem dan berubah menjadi Sikhar. Apalagi menjelang kedatangan Tuhan. Kalau kita mempertahankan Sikhem berarti roh Yusuf ada padamu, roh mempelai ada padamu, pendirianmu teguh dan kuat. Tetapi kalau berubah jadi Sikhar, itu yang jangan terjadi pada diri kita. Hal itu jangan terjadi pada diriku karena saya tahu Tuhan memberikan tanggung jawab yang  tidak ringan dan tidak enteng. Perjuangan hamba Tuhan berat, jangan sampai jemaat diganggu oleh roh Sikhar. Sebab kalau sampai mabuk maka akan jatuh pada keberingasan antikristus.

Yohanes 4:5
4:5 Maka sampailah Ia ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar dekat tanah yang diberikan Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf.

Ini mengingatkan kita agar kita mempertahankan eksistensi kita sebagai Sikhem, agar kita bertanggung jawab akan pembangunan tubuh Kristus, mulai dari diri kita. Kalau saya bertanggung jawab akan diriku, isteri, anak, mantu, cucu dan seluruh jemaat supaya jangan jatuh pada aniaya antikristus.

Sekali lagi Sikhar itu awalnya bernama Sikhem yang artinya belikat, maksudnya bertanggung jawab, namun berubah menjadi Sikhar yang artinya mabuk. Orang mabuk ada kegiatan tetapi tidak dikontrol lagi oleh kepala. Orang yang mabuk secara jasmani, sebenarnya kepalanya sudah tidak berfungsi, ngomongnya sudah tidak karu-karuan, perjalanannya goyang sana-sini tetapi merasa kuat, namun bila disentuh dia langsung rubuh. Orang mabuk sukar dan sulit mengaktifkan diri di dalam persekutuan.

Jangan sampai tanggung jawab kita dalam pembangunan Tubuh Kristus hilang. Apalagi Sikhem ini selalu dijadikan tempat pelantikan raja-raja.
1 Raja-raja 12:1
12:1 Kemudian Rehabeam pergi ke Sikhem, sebab seluruh Israel telah datang ke Sikhem untuk menobatkan dia menjadi raja.

Apakah kita sebagai umat Tuhan masih punya roh tanggung jawab akan ajaran Tuhan atau sudah goyang. Kalau orang mabuk itu goyang, semua yang dia lihat bergoyang. Dia lihat si A goyang, dia lihat si B goyang, berarti semua serba salah menurut dia, padahal dia yang salah. Bukan karena kandang ayam, kandang sapi, kandang babi yang goyang, tetapi dia yang goyang.

Mabuk ini adalah kehidupan yang sulit diatur oleh kepala. Kepala kita adalah Yesus dan penerapannya adalah Firman pengajaran di dalam gereja. Orang yang mabuk tidak akan jelas pegangannya, baginya semua sama saja.

Lebih tidak elok lagi kalau gila hormat. Inilah yang terjadi pada jemaat Galatia. Tadinya jemaat Galatia menerima Firman, menerima Roh Kudus, tetapi tiba-tiba menukik kepada Taurat. Tadinya sudah meningkat rohaninya tetapi kembali undur pada suasana masa lalu yang sebenarnya sudah ditinggalkan. Karena apa? Karena gila hormat. Ini jangan terjadi dalam diriku utamanya.
Galatia 5:26
5:26 dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.

Gila hormat akhirnya dilanjut dengan saling menentang dan saling mendengki. Inilah yang disebut mabuk kehormatan. Mabuk yang kita kenal di dunia ini adalah mabuk harta, mabuk minuman keras, mabuk kedudukan dan mabuk seks. Yang ada di Sikhar ini adalah mabuk seks. Seandainya Yesus tidak mengupayakan melawan tradisi yang lama, melawan roh yang lama, melawan pertikaian yang lama, kasihan orang Sikhar, jika Yesus tidak akan menerobos Sikhar. Ini yang dibina/dipulihkan oleh Yesus:
Yohanes 4:9
4:9 Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.)

Yohanes 4:9 (Terjemahan Lama)
4:9 Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya, "Masakan Tuan, seorang Yahudi, meminta minum daripada sahaya, seorang orang perempuan Samaria?" Karena orang Yahudi memang tiada beramah-ramahan dengan orang Samaria.

Kehadiran Yesus di dunia ini sebagai Imam Besar adalah untuk mendamaikan orang Sikhar yang mabuk dan orang Yahudi yang gila hormat, mabuk harta dan mabuk kedudukan. Yesus ingin membenahi.

Jadi kembali diulangi, ciri orang mabuk adalah :
1.      Ada kegiatan tetapi tidak dikontrol lagi oleh kepala. Kepala gereja adalah Yesus dan penerapannya adalah Firman pengajaran. Jadi kalau kita bicara Yesus sebagai kepala maka kita buktikan bahwa kita diatur oleh Firman pengajaran.

2.      Orang mabuk ini sukar untuk bersekutu bahkan selalu menghadirkan ketidaknyamanan.

3.      Orang mabuk ini semua yang dia lihat serba goyang, artinya yang dia lihat serba salah padahal dia sendiri yang salah.

4.      Orang mabuk merasa kuat padahal tidak kuat.

Ini yang harus kita jaga, jangan sampai dari Sikhem berubah menjadi Sikhar. Inilah yang bisa membuat kehidupan kita akhirnya hancur. Kalau ini tidak kita hayati di akhir zaman ini dan tidak menyambut penampilan Firman pengajaran sebagai kepala maka semua yang saudara lihat akan goyang, semua yang saudara lihat serba salah. Padahal yang salah adalah diri orang mabuk itu. Ini yang ditekankan dalam Injil Yohanes pasal 4 ini. Tolong diperhatikan kembali agar kehidupan saya dan saudara jangan seperti ini.

Ketika Yesus hendak melintasi Samaria, Yesus singgah di Sikhar, Dia duduk di tepi sumur. Kehadiran Yesus di situ bukan sesuatu yang kebetulan. Karena Dia tahu yang paling rusak di Sikhar itu akan datang ke sumur itu pada tengah hari, Dia Ilahi Yang Maha Tahu. Karena perempuan itu tahu bahwa pada siang hari sumur itu sepi, itu sebabnya dia datang pada tengah hari karena dia malu pada orang lain karena perbuatannya sudah menjadi rahasia umum.

Dia datang pada jam 12. Benar-benar datangnya wanita yang dekadensi moral/ bejat moral ini, untuk menyoroti kehidupannya dibutuhkan sinar matahari secara penuh yaitu pada jam 12. Kalau kita berdiri di katulistiwa tepat jam 12, maka tidak ada lagi bayangan saudara karena matahari tepat ada atas kepala. Ketika jam 12 berada di situ Tuhan benar-benar menyorot wanita ini sehingga akhirnya tidak ada lagi gelap dalam dirinya karena sudah disorot oleh matahari siang.
Mazmur 84:12
84:12 Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.

Kepada orang yang bercela ini Tuhan hadir untuk menolong. Hasilnya luar biasa. Wanita yang tadinya seluruh hidupnya dari ujung telapak kaki hingga kepalanya gelap gulita. Tetapi setelah dia disorot dengan cahaya Firman Tuhan yang penuh maka kegelapan itu sirna dan dia menjadi terang benderang. Bayangkan dia berani bersaksi di kota Sikhar “di sana ada Mesias”. Ini menunjukkan kehidupan yang menerima. Sekalipun tadi dia mabuk, tidak ada harapan, tetapi sekarang menerima penampilan Mempelai Laki-laki Sorga. Jika menerima Kabar Mempelai, maka tadinya tidak ada harapan berubah menjadi berubah, berdiri pada pendirian yang benar karena Firman Tuhan yang membersihkan kita.

Kalau kita mendapat lawatan Tuhan, pasti kita berbahagia. Sebab itu buka hati dan terima lawatan Tuhan sebagai Kepala gereja Tuhan yang tampil lewat Firman pengajaran.

Di Sikhar Yesus di terima. Tetapi di kota lain di wilayah Samaria Yesus ditolak. Waktu perjalanan dari Galilea ke Yerusalem, Yesus ditolak di lain kota dan menyebabkan Yohanes dan Yakobus marah. Mereka berkata “Guru izinkan kami meminta api dari langit untuk membakar mereka”. Jadi kalau ada penolakan itu bahaya sekali, orang itu akan Yesus tinggalkan. Ini gambaran bagi kita bahwa ada yang menyambut kabar Kepala dan ada yang menolak.

Lukas 9:51-53
9:51 Ketika hampir genap waktunya Yesus diangkat ke sorga, Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem,
9:52 dan Ia mengirim beberapa utusan mendahului Dia. Mereka itu pergi, lalu masuk ke suatu desa orang Samaria untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi-Nya.
9:53 Tetapi orang-orang Samaria itu tidak mau menerima Dia, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem.

Orang Samaria tidak menerima karena perjalanan Yesus menuju Yerusalem. Kalau penolakan penampilan Yesus karena hubungannya dengan Yerusalem maka itu parah. Kalau kita menolak Firman pengajaran Kabar Mempelai dalam Tabernakel yang mengarahkan kita ke Yerusalem Baru menjadi Mempelai Wanita Tuhan, sangat berbahaya, pasti orang itu akan ditinggalkan oleh Tuhan Yesus.
Lukas 9:54-56
9:54 Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata: "Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?"
9:55 Akan tetapi Ia berpaling dan menegor mereka.
9:56 Lalu mereka pergi ke desa yang lain.

Tidak ada alternatif lain. Orang seperti itu ditinggal oleh Tuhan, pasti damai hilang. Olehnya biarlah kita memperhatikan lawatan Tuhan kepada kita bangsa kafir hari -hari terakhir ini.

Orang Sikhar ini akhirnya menyambut Yesus selama dua hari, setelah itu baru mereka melepaskan Yesus. Ternyata banyak orang yang menyambut Yesus di Sikhar. Ini hasil kesaksian perempuan itu sehingga merubah kehidupan yang mabuk harta, mabuk minuman keras dan mabuk seks. Tadinya murid-murid membeli roti, sekarang akomodasi dan konsumsi mereka terima dengan cuma-cuma sebab mereka ditampung oleh orang Sikhar selama 2 hari. Berarti orang Sikhar tidak diikat oleh harta lagi/ lepas dari ikatan mamon.

Itulah yang harus kita jalani di akhir zaman ini, agar kita menjadi umat Tuhan yang kembali seperti Sikhem, yang artinya balikat, punggung, bahu. Maksudnya ada tanggung jawab yang serius demi terwujudnya Tubuh Kristus yang sempurna. Itulah tanggung jawab kita dan di situlah penekanannya. Tanggung jawab secara jasmani boleh sebagai suami, sebagai isteri, sebagai orang tua kepada anak. Tetapi yang nomor satu tanggung jawab yang rohani, masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus. Pakailah belikatmu, pakailah bahumu, pakailah punggungmu untuk menanggung beban demi terwujudnya Tubuh Kristus yang sempurna. Kalau itu ada maka saya dan saudara benar dapat sorotan matahari oleh penampilan Firman pengajaran secara penuh (jam 12 siang).

Jam 12 nikah dan ibadah dibenahi oleh Tuhan, jam 1 anak dibenahi oleh Tuhan. Jadi jika nikah dibenahi maka anak ikut terbenahi. Makanya izinkan lawatan Tuhan sebagai kepala lewat penerapan Firman pengajaran untuk mengkomandoi saya dan saudara. Jangan kita mabuk, karena kalau mabuk berarti bukan diatur oleh kepala lagi tetapi lepas dengan kepala.

Olehnya kita semua mohon kepada Tuhan, Tuhan akan menerima berkat ganda. Firman Tuhan berikan, Roh Kudus juga akan Tuhan curahkan. Keduanya ini adalah berkat yang Tuhan siapkan bagi kita di hari-hari terakhir ini.

Tuhan Memberkati.


GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar