20180519

Kebaktian Doa Puasa Sesi II, Sabtu 19 Mei 2018 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 23:32
23:32 Itu harus menjadi suatu sabat, hari perhentian penuh bagimu, dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa. Mulai pada malam tanggal sembilan bulan itu, dari matahari terbenam sampai matahari terbenam, kamu harus merayakan sabatmu."

Ini masa raya grafirat atau pesta pendamaian yang digelar pada bulan ketujuh tanggal sepuluh. Ini adalah pesta menjelang pesta yang terakhir yaitu pesta pondok daun-daunan yang menubuatkan penyingkiran gereja. Di dalam pesta grafirat ini, ada 5 kali disebut harus berpuasa.
Imamat 16:29,31
16:29 Inilah yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagi kamu, yakni pada bulan yang ketujuh, pada tanggal sepuluh bulan itu kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa dan janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan, baik orang Israel asli maupun orang asing yang tinggal di tengah-tengahmu.
16:31 Hari itu harus menjadi sabat, hari perhentian penuh, bagimu dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa. Itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya.

Jadi pada pesta grafirat ini, puasa lebih ditekankan. Kita mau masuk pesta pondok daun-daunan yaitu penyingkiran gereja dan pesta nikah Anak Domba Allah. Tuhan tuntut sampai 5 kali untuk kita berpuasa.

Jika tidak mau merendahkan diri untuk berpuasa maka sanksinya adalah binasa.
Imamat 23:29
23:29 Karena setiap orang yang pada hari itu tidak merendahkan diri dengan berpuasa, haruslah dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya.

Dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya berarti tidak masuk dalam penyingkiran gereja dan dia lenyap dalam 3,5 tahun sengsara aniaya antikristus.

Puasa ini jangan kita remehkan, entah puasa perorangan atau puasa bersama. Tujuan berpuasa itu banyak ragam tetapi disimpulkan dalam 3 hal:
1.      Puasa itu menangkal atau menjadi perisai menghadapi serangan musuh.
2.      Untuk menghentar kita menikmati pesta nikah Anak Domba Allah.
3.      Untuk memohon pembukaan rahasia Allah menyangkut akhir zaman.

Ini yang harus kita hadapi hari-hari terakhir ini. Tentu untuk memohon pembukaan rahasia Firman Tuhan, itu didaulati oleh hamba Tuhan. Tetapi untuk menangkal, menghadapi musuh yang akan datang, itu bukan hanya hamba Tuhan tetapi tiap pribadi. Untuk menghentar kita menikmati status Mempelai atau masuk pesta nikah Anak Domba Allah, siapa yang tidak merindu, semua kita merindu.

Imamat 23:32
23:32 Itu harus menjadi suatu sabat, hari perhentian penuh bagimu, dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa. Mulai pada malam tanggal sembilan bulan itu, dari matahari terbenam sampai matahari terbenam, kamu harus merayakan sabatmu."

Berpuasa itu dari petang sampai petang, berarti 24 jam. Apa makna dari bilangan 24 jam. Itu menunjuk bahwa doa puasa itu memacu rohani kita untuk mencapai angka 24 yaitu dewasa rohani. Angka 24 adalah angka dewasa rohani.

24 =2x12. Angka 12 adalah angka pesekutuan. Makanya untuk masuk pada nikah yang rohani diawali dengan persekutuan daging dan roh.
Maleakhi 2:15
2:15 Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.

Jadi di sini ada dua persekutuan yaitu persekutuan daging dan roh. Yang jasmani ini harus ditandai dengan dewasa, lebih-lebih yang rohani harus dewasa.

Sebenarnya kalau menurut waktu Alkitab, kita ada pada level pesta yang keenam ini yaitu penyucian akhir, penyucian tuntas, di mana gereja di dewasakan penuh, dewasa sempurna. Makanya kalau orang berdoa puasa tidak paham apa tujuannya, jika puasa digalakkan hanya untuk hal-hal jasmani, itu sangat keliru.

iga tadi inti dari puasa, salah satunya untuk menangkal menghadapi serangan musuh. Sebab kita ini banyak musuh. Iblis musuh kita, daging dan dunia juga musuh kita. Untuk menang melawan musuh-musuh itu kita harus berdoa puasa.

Puasa 24 jam berarti berpuasa supaya rohani semakin dewasa. Bagaimana bukti orang dewasa rohani? Tidak gampang tersinggung. Biarpun dia benar kalau dipersalahkan dia tidak mengamuk. Kalau kita sekarang sedang memacu untuk ke sana. Namun seringkali biar sudah salah kalau dibilangi salah kita malah mengamuk. Apalagi kalau merasa benar lalu dikata-katai, bisa lebih mengamuk. Bisa-bisa orang yang menyalahkan dia, rasa-rasanya mau dibunuh. Ini belum dewasa rohani.

Pesta grafirat ini sudah bersentuhan dengan pesta nikah Anak Domba Allah. Ini yang kadang kita tidak mampu untuk mempraktekkan. Kalau kita tidak berupaya untuk mau ke sana sama dengan menghalangi dirinya sendiri untuk tidak masuk pesta nikah Anak Domba Allah, dia akan lenyap dalam hiruk pikuknya antikristus.

Makanya kita harus berbenah diri hari-hari terakhir ini. Doa puasa ini bukan hanya dilakukan sebatas warna-warna upacara orang Kristen, sehingga ada puasa. Tidak seperti itu!

Dalam doa puasa ini ada korban api-apian kepada Tuhan. Salah satu korban api-apian adalah roti di atas meja roti sajian. Di meja roti sajian itu, di sana ada yang disebut korban api-apian.
Imamat 24:5-7
24:5 "Engkau harus mengambil tepung yang terbaik dan membakar dua belas roti bundar dari padanya, setiap roti bundar harus dibuat dari dua persepuluh efa;
24:6 engkau harus mengaturnya menjadi dua susun, enam buah sesusun, di atas meja dari emas murni itu, di hadapan TUHAN.
24:7 Engkau harus membubuh kemenyan tulen di atas tiap-tiap susun; kemenyan itulah yang harus menjadi bagian ingat-ingatan roti itu, yakni suatu korban api-apian bagi TUHAN.

Roti sajian itu dibuat dari tepung yang terbaik. Di atas meja roti itu ada 2 tumpukan roti, setiap tumpukan ada 6 ketul. Setiap ketul dibuat dari 2 gomer tepung yang halus. Berarti di atas roti itu ada 24 gomer tepung.

Jadi, orang yang berpuasa selama 24 jam itu, dengan kata lain dia mengkonsumsi setiap jam 1 gomer. Berarti orang yang berpuasa itu harus mengkonsumsi setengah ketul setiap jamnya. Jadi apa yang kita konsumsi adalah Firman Tuhan supaya kehidupan itu setengah+setengah sehingga menjadi satu ketul. Adam baru setengah, Hawa baru setengah, setelah itu baru mereka menjadi satu ketul (nikah).

Jadi kita berdoa puasa untuk mendewasakan kita. Di sana Firman Tuhan dipadatkan supaya kehidupan itu setengah + setengah menjadi satu ketul . Ini bahasa dalam Keluaran 30:11-16. Orang kaya tidak boleh memberi lebih, orang miskin tidak boleh kurang, semua harus memberi setengah syikal. Dikatakan tidak baik Adam itu sendiri, berarti dia baru setengah maka harus dibuatkan setengah lagi yaitu Hawa. Setelah itu baru disebut amat baik (nikah).

Ini yang sedang kita gumuli. Untuk masuk pada nikah yang rohani itulah yang terbaik dari semua ciptaan Tuhan. Waktu Tuhan menciptakan sepasang nikah, Tuhan tidak mengatakan “baik” tetapi “sangat baik”. Kita sekarang mengarah ke sana, sudah mau berakhir hari yang keenam. Di ujung hari yang keenam Tuhan menciptakan yang amat baik yaitu sepasang nikah. Bagaimana kalau kita tidak mengisi dengan doa puasa? Kita bisa lenyap di tengah hiruk pikuknya antikristus nantinya. Itu sebabnya jangan sampai kita menjadi orang Kristen yang tidak paham tujuan dari Tuhan.

Jadi, setiap 1 jam dia mendapat asupan 1/2 gomer, berarti roti setengah ketul. Sampai kehidupan itu dewasa rohani dan Tuhan berkata “inilah isteriKu”. Sebabnya kita berpuasa jangan sampai lepas dari asupan Firman, kita harus membaca Firman. Orang berpuasa bukannya keluyuran ke mana-mana. Apalagi kami hamba Tuhan, supaya ditahu puasa dia pergi bertandang ke sana sini. Begitu disodorkan minuman dia menjawab “maaf saya puasa”, pergi di rumah satu disodorkan pisang goreng dia menjawab “maaf saya puasa”, itu berarti promosi kalau dia sedang puasa. Nabi Yesaya berkata kamu berpuasa tetapi sibuk dengan urusanmu sendiri, itu bukan puasa yang betul.

Jadi puasa yang untuk Tuhan adalah puasa yang menghasilkan persekutuan yang mesra dengan Firman Tuhan. Siapa itu Firman? Itulah Yesus. Jadi puasa itu mendorong kita dalam persekutuan yang mesra dengan Yesus. Mana mungkin kehidupanmu mesra yang dengan Tuhan kemudian kelak mendapat penolakan, tidak mungkin.

Roti itu bahannya dari tepung gandum. Tepung gandum ini tentu mengalami proses sampai halus. Roti ini dipanggang di atas batu yang panas, itu cara kuno mereka memanggang roti. Tepung terbaik itu hasil dari biji gandum yang digiling. Biji gandum itu digiling dengan batu kilangan. Batu kilangan itu berat dan ulang berulang menggiling dan diayak sampai menjadi tepung yang halus.

Kalau saudara mau bersekutu, mau menjadi setengah ketul lebih dahulu, jangan kita mengelak kalau kita dimasukan di batu kilangan untuk membuat kita halus. Halus itu bicara tetang kerendahan hati. Jika kita bicara tentang gandum, sekaligus kita bicara tentang pemisahan. Karena ada hubungannya dengan tepung yang dari biji gandum yang digiling, maka jangan lupa akan ada pemisahan. Akan ada dua pemisahan yang akan terjadi kalau kena mengena dengan gandum.
1.      Di ladang
Matius 13:40-41
13:40 Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman.
13:41 Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya.

Di ladang ini terjadi pemisahan gandum denganilalang. Lalang ini adalah orang yang melakukan kejahatan di dalam kerajaan Allah. Berarti ini orang Kristen tetapi melakukan kejahatan. Ini bukan orang dunia sebab dalam Yohanes pasal 17 dikatakan Yesus tidak mendoakan orang dunia. “Aku tidak berdoa bagi dunia tetapi Aku berdoa untuk milik yang Engkau percayakan kepadaKu” itu kata Yesus.

Jadi kalau kita tidak mengaktifkan diri, satu waktu kita akan terkejut. Ternyata saya sebangku dengan dia tetapi saya dilempar lenyap di sana, kemudian dia masuk dalam kebahagiaan.

2.      Pemisahan antara gandum dengan gandum
Gandum sudah biji dan biji gandum itu ditampi. Ketika ditampi biji gandum itu berbenturan di atas dan ketika jatuh dia berbenturan di nyiru. Tetapi walaupun benturan, jangan keluar dari nyiru. Tetapi seringkali ketika kita benturan langsung berpikir “ah saya keluar saja dari nyiru” itu bodoh. Kalau ketika berbenturan lalu lompat keluar itulah yang tidak ada isi, itulah sekam. Sekam ini adalah sifat orang yang cuek, yang ragu-ragu. Yang seperti ini banyak dalam gereja dan dia berpikir Tuhan tidak menampi. Padahal alat penampi ada di tangan Tuhan.
Lukas 3:17
3:17 Alat penampi sudah di tangan-Nya untuk membersihkan tempat pengirikan-Nya dan untuk mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung-Nya, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."

Matius 3:12
3:12 Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."

Zefanya 2:1-2
2:1 Bersemangatlah dan berkumpullah, hai bangsa yang acuh tak acuh,
2:2 sebelum kamu dihalau seperti sekam yang tertiup, sebelum datang ke atasmu murka TUHAN yang bernyala-nyala itu, sebelum datang ke atasmu hari kemurkaan TUHAN.

Ternyata orang yang cuek inilah yang namanya sekam. Sebagai hamba Tuhan, saya tidak mau jadi sekam. Biarlah terjadi benturan, yang penting jangan keluar dari nyiru. Ketika kita kena benturan karena sedang ditampi, seringkali ada yang langsung meraju. Inilah sekam-sekam yang ada di dalam dunia kekristenan dan yang harus ditangkal lewat doa puasa, rohnya ini jangan sampai kena pada saudara dan saya.

Yesus saja bicara kepada Petrus bagaimana kelak akan semeja dengan Tuhan Yesus ketika ada dalam kerajaan Sorga. Tetapi setelah bicara tentang itu, Yesus bicara lagi bahwa iblis sedang menampi Petrus. Bukan Yesus yang menampi tetapi iblis.
Lukas 22:30-32
22:30 bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.
22:31 Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum,
22:32 tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu."

Jadi Simon ini sudah gandum. Ini bagian dari penampian. Kalau nyirunya Tuhan, sekam itu yang dikeluarkan. Kalau nyirunya setan, gandum yang mau dia buang.

Tujuan Tuhan di sini akan terjadi penyangkalan oleh Petrus tetapi dia insaf. Kalau sudah insaf disuruh untuk menguatkan saudara-saudaranya. Petrus hamba Tuhan dan memang dalam Daniel 11:35 dikatakan hamba-hamba Tuhan ini yang akan ditampi oleh iblis.
Daniel 11:35
11:35 Sebagian dari orang-orang bijaksana itu akan jatuh, supaya dengan demikian diadakan pengujian, penyaringan dan pemurnian di antara mereka, sampai pada akhir zaman; sebab akhir zaman itu belum mencapai waktu yang telah ditetapkan.

Orang bijaksana itu adalah penuntun orang banyak, itulah hamba Tuhan. Jadi kalau sekarang ini ada penyaringan, pengujian, pemurnian bagi hamba-hamba Tuhan, berarti sedang menampi. Yang menampi adalah tangan iblis sehingga banyak yang jatuh. Ini berbahaya sekali.

Jam doa puasa itu dari jam 6 petang sampai jam 6 petang hari berikutnya, waktunya itu 24 jam. Dalam Imamat pasal 24, pada hari sabat roti yang baru bertengger di meja dan yang lama itu dimakan oleh imam-imam di tempat kudus.

Bicara hari sabat, di situ ada doa puasa selama 24 jam. Berarti perkara baru yang muncul, yang lama hilang lenyap. Di mana? Dalam perutnya imam-imam. Kalau kita doa puasa dan tidak ada bukti yang baru muncul, apa yang kita konsumsi kalau begitu. Apa yang diberikan oleh hamba Tuhan? Jika hamba Tuhan juga memberi yang baru tetapi hidup orang itu tidak menjadi baru, maka itu salah siapa? Jangan-jangan dia sudah keluar dari nyiru. Itu yang harus kita jaga.

Kami hamba Tuhan sangat riskan. Tidak ada yang kebal, semua harus diuji, dimurnikan, disaring. Daniel 11:35 ini yang menghibur hati saya sebab saya membaca ayat itu ketika guru saya tiba-tiba membelot. Saat itu rasanya seperti mau menyelam di tanah keras, hilang semangat, depresi rohani sangat saya alami. Makanya tengah malah saya mendendengar suara “hambaKu bangun, baca Daniel 11:35”. Setelah membaca itu saya menyadari bahwa saya ini termasuk sedang diuji, disaring dan dimurnikan. Kalau ada yang jatuh itu berarti penyaringan sedang berjalan. Setelah itu baru pulih semangat, saya tidak peduli lagi dengan omongan orang.

Apakah kita ini jadi lunglai, jadi salah tingkah kalau kita ditampi oleh Yesus? Kehidupan seperti itu bahaya sekali. Padahal dia sudah ada diatas nyirunya Tuhan, tinggal sebentar lagi dia digiling menjadi tepung halus lalu menjadi roti. Pikirnya saat ditampi dari pada benturan terus lebih baik dia keluar dari nyiru dan habislah ceritanya. Bukan masuk pesta nikah tetapi seperti sepasang rusa dia terjun ke jurang. Jangan kiranya kita  menjadi kehidupan seperti itu.

Imamat 23:26-29
23:26 TUHAN berfirman kepada Musa:
23:27 "Akan tetapi pada tanggal sepuluh bulan yang ketujuh itu ada hari Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN.
23:28 Pada hari itu janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah hari Pendamaian untuk mengadakan pendamaian bagimu di hadapan TUHAN, Allahmu.
23:29 Karena setiap orang yang pada hari itu tidak merendahkan diri dengan berpuasa, haruslah dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya.

Kalau di pesta-pesta lain yaitu Paskah, roti fatir, timang-timangan, Pentakosta, mereka masih bekerja tetapi yang ringan-ringan. Tetapi dalam pesta grafirat memang tidak boleh bekerja, aktivitas daging benar-benar habis di situ.

Imamat 23:30-31,21,25,28
23:30 Setiap orang yang melakukan sesuatu pekerjaan pada hari itu, orang itu akan Kubinasakan dari tengah-tengah bangsanya.
23:31 Janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun di segala tempat kediamanmu.
23:21 Pada hari itu juga kamu harus mengumumkan hari raya dan kamu harus mengadakan pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya di segala tempat kediamanmu turun-temurun.
23:25 Janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat dan kamu harus mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN."
23:28 Pada hari itu janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah hari Pendamaian untuk mengadakan pendamaian bagimu di hadapan TUHAN, Allahmu.

Pada pesta grafirat sama sekali tidak boleh ada pekerjaan. Artinya aktivitas daging, keinginan daging, hawa nafsu daging benar-benar tidak ada lagi (tuntas), karena mau masuk pesta pondok daun-daunan.

Kalau kita melihat zaman minggu ketebusan, kita sudah dekat sekali. Kita sudah ada di saat-saat terakhir di mana suara daging tidak terdengar lagi.

Hamba Tuhan seringkali pintar khotbah tetapi kadang suara daging masih muncul. Tapi satu saat tidak ada kedengaran lagi suara daging. Semuanya lenyap, semua dihancurkan oleh darah Anak Domba Allah.
Galatia 5:24-25
5:24 Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
5:25 Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,

Kadang ayat ini cuma dipajang, tetapi banyak umat Tuhan tidak mau belajar hidup kudus. Jangan kita menjadi umat Tuhan hanya ngomong doang, saya lebih dahulu. Jadi harus ada perkembangan dalam hidup kita untuk mencapai angka 24 yaitu dewasa rohani. Dan kita harus diberi asupan Firman Tuhan setiap jam. Artinya kita tidak boleh lepas dengan Firman Tuhan. Jangan renggang hubungan kita dengan Tuhan, jangan sampai kosong dengan Tuhan. Kalau iblis melihat ada lubang maka dia akan masukan jari. Lama-lama dia bisa pegang. Setelah dia pegang maka dia tarik sehingga akhirnya jatuh dalam pelukan iblis.
Berpuasa tidak boleh lepas dengan Firman Tuhan. Siapa firman? Itulah Yesus. Berarti berpuasa itu benar-benar mengaktifkan diri untuk menikmati persekutuan dengan Firman Tuhan. Jika persekutuan kita dengan Firman makin mantap maka suara daging hancur sampai habis dikalahkan. Kemenangan dari Tuhan menjadi bagian kita.

Mari kita duduk di kaki Tuhan. Sama-sama kita menghadapi daging kita. Kalau daging kita kita manja, lama-lama dia menjadi buas dan lebih buas dari binatang buas. Dan kita menjadi santapan daging kita sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar