20181013

Kebaktian Doa, Sabtu 13 Oktober 2018 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 5:1-5
5:1 Sesudah itu ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem.
5:2 Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya
5:3 dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu.
5:4 Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apa pun juga penyakitnya.
5:5 Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit.

Pasal ini dalam terang Tabernakel terkena kolam basuhan. Berarti tempat kita mengkuburkan hidup yang lama. Sesuai bentuk kolam basuhan itu bagaikan bunga berarti kehidupan yang masuk dalam kelahiran baru punya ikrar agar indah dengan mengeluarkan bunga. Itulah bentuk kolam itu. Kalau dalam Bait Allah Salomo, ada gambar seperti bunga pada kolam basuhan.

Kerinduan hati Tuhan, orang yang sudah percaya, bertobat dan lahir baru agar tampil seperti bunga. Siapa yang tidak suka bunga. Sedangkan bunga bangkaipun orang suka melihat karena wujudnya indah, walaupun baunya berbau bangkai. Kalau ada bunga berarti segera akan muncul buah dan buah itu bermanfaat bagi dirinya dan bagi orang lain.

Di sini ada hal yang perlu kita pelajari, bukan dari diri saya tetapi dari Tuhan yang memberikan kepada kita pengertian. Lebih dahulu dikatakan ada masa raya orang Yahudi. Padahal kita tahu dalam Imamat 23:4, itu bukan masa raya Yahudi tetapi masa raya Tuhan. Tetapi telah merosot nilainya menjadi masa raya Yahudi. Berarti merosot dari rohani menjadi yang jasmani, mestinya dari yang jasmani menjadi yang rohani. Berarti ini tidak indah lagi, tidak akan mengeluarkan buah yang bermanfaat bagi Tuhan.

Imamat 23:4 (Terjemahan Lama)
23:4 Maka inilah segala masa raya Tuhan akan perhimpunan yang suci, yang hendak kamu serukan pada masanya yang tertentu:

Yohanes 5:1
5:1 Sesudah itu ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem.

Berarti tidak seperti bunga, seperti wujud kolam itu karena dirusak oleh pikiran manusia. Begitu merosotnya kerohanian orang Israel. Sehingga kita diperhadapkan dengan Betesda, di lima serambinya berhamparan orang-orang sakit. Di sini ada persekutuan tetapi persekutuan orang-orang sakit. Padahal Tuhan mau membawa kita gereja Tuhan supaya sehat untuk mencapai kesempurnaan (persekutuan tubuh Kristus).

Apalah guna persekutuan tetapi ditandai dengan kehidupan yang sakit rohaninya. Bahkan lebih parah, ada yang sakit sudah 38 tahun. Ini bernubuat:
Ulangan 2:14
2:14 Lamanya kita berjalan sejak dari Kadesh-Barnea sampai kita ada di seberang sungai Zered, ada tiga puluh delapan tahun, sampai seluruh angkatan itu, yakni prajurit, habis binasa dari perkemahan, seperti yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada mereka;

Orang Israel berjalan dari Kadesh-Barnea sampai Sungai Zered selama 38 tahun. Ini menunjuk bagaimana perjalanan gereja. 38 yobel gereja Tuhan sakit. Berarti tidak indah. Kita saja kalau sakit secara jasmani kita rasa tidak enak, kita maunya sehat. Tetapi secara rohani, manusia lebih suka sakit rohaninya dari pada sehat rohaninya.

Perjalanan Israel itu selama 40 tahun. Dalam Yobel pertama sehat, masuk yobel kedua mulai sakit. Begitu juga gereja Tuhan. Waktu yobel pertama gereja lahir di Yerusalem, begitu sehat. Bagaikan pohon yang rimbun sekali. Tetapi masuk Yobel kedua, gereja mulai sakit. Kita sekarang ada pada yobel terakhir. Yang sakit itu mau disembuhkan. Penampilan Yesus di situ menunjuk penampilan Kabar Mempelai untuk menyehatkan kita.

Tetapi lebih dahulu kita diperhadapkan bagaimana rohani orang Israel sakit, dari pesta Allah merosot menjadi pesta jasmani. Kita lihat saja di permukaan orang Kristen, pesta Tuhan dirubah suasananya menjadi pesta jasmani. Sebenarnya ini sadar atau tidak sadar sakit. Padahal di sini disinggung tentang pintu gerbang domba. Pintu gerbang domba ini ditangani oleh imam besar Elyasib bersama kawan-kawannya untuk memperbaiki pintu gerbang domba waktu mereka kembali dari pembuangan. Sesudah mereka memperbaiki, maka ketika tembok Yerusalem diresmikan, maka lewat pintu gerbang domba ini tampil para penyanyi dengan gegap gempita memuja dan memuji Tuhan. Ini yang Tuhan cari dalam gereja, maka Tuhan Yesus berkepentingan masuk lewat pintu domba. Padahal ada pintu yang lazim, tetapi saat itu Yesus masuk lewat pintu gerbang domba.

Nehemia 3:1
3:1 Maka bersiaplah imam besar Elyasib dan para imam, saudara-saudaranya, lalu membangun kembali pintu gerbang Domba. Mereka mentahbiskannya dan memasang pintu-pintunya. Mereka mentahbiskannya sampai menara Mea, menara Hananeel.

Ada banyak pintu di Yerusalem, salah satu pintu gebang domba. Pintu yang dirusak oleh Nebukadnezar, sekarang dipulihkan dan ditangani langsung oleh imam besar. Kalau pintu lain tidak langsung ditangani imam besar. Setelah pintu ini selesai dan pintu-pintu yang lain selesai serta tembok Yerusalem rampung, maka ditahbiskan. Dan para penyanyi masuk melalui pintu gerbang domba.

Nehemia 12:37-39
12:37 Lalu pada pintu gerbang Mata Air mereka langsung naik tangga-tangga kota Daud, pada jalan pendakian tembok, lewat istana Daud, dan berjalan sampai pintu gerbang Air, di sebelah Timur.
12:38 Dan paduan suara yang kedua berarak ke kiri dan aku mengikutinya dengan sebagian dari orang-orang itu melalui tembok dan menara Perapian sampai tembok Lebar.
12:39 Lalu kami melalui pintu gerbang Efraim, pintu gerbang Lama, pintu gerbang Ikan, menara Hananeel dan menara Mea sampai pintu gerbang Domba. Mereka berhenti di pintu gerbang Penjagaan.

Ini paduan suara dalam pentahbisan tembok Yerusalem. Ini yang Tuhan ingin. Namun setelah lewat pintu gerbang domba Yesus melihat persekutuan orang sakit, tidak ada roh memuji, tidak ada selera dengar Firman Tuhan. Ini persekutuan tetapi ditandai persekutun orang-orang sakit. Apa guna kita menggalang persekutuan tetapi mulai dari yang menggarap, pemimpinnya, hamba Tuhan, sampai jemaat semua rada sakit. Buta, timpang, lumpuh, itu yang ditonjolkan. Ada empat hal yang ditonjolkan di sini yaitu sakit (itu secara umum) dan (trio) buta, timpang dan lumpuh.

Itu sebabnya Tuhan berkepentingan masuk lewat pintu gerbang domba supaya mereka tahu dan mengenang bagaimana zaman pembuangan di Babel kemudian mereka kembali dan pintu gerbang itu dibangun dibawah pimpinan imam besar Elyasib. Hadirnya pintu gerbang domba berarti mereka bisa lihat bekas tangan Imam Besar. Bila Imam Besar ada berarti ada pekerjaan penyucian. Ini yang dimaksud oleh Tuhan di dalam hidup kita sebagai umat Tuhan. Kita raba hati kita, apakah persekutuan kita ini terdiri dari kehidupan yang sakit. Dan ada penyakit yang paling parah yaitu yang sakit 38 tahun.

Inilah 5 serambi di kolam Betesda. Tetapi banyak gedung gereja memakai nama jemaat Betesda, berarti dia suka sakit. Juga jika kita melihat bumi yang kita diami ini, ada 5 benua yang didiami manusia. Jadi di dunia ini gereja Tuhan sakit. Kita harus memahami ini agar jangan sampai kita tahu ada pintu gerbang domba tetapi mana sukacita memuji Tuhan. Apakah kita mengalami pelayanan Imam Besar di dalam gereja. Kalau kita tidak alami, tidak ada roh perdamaian, tidak ada penyucian berjalan dalam sidang jemaat. Maka kita tidak mendapatkan pelayanan Imam Besar.

Kalau dulu imam besar Elyasib, walaupun akhir-akhirnya pelayanan Elyasib merosot. Karena anaknya menikah dengan anak Tobia. Tobia ini orang yang anti pembangunan di Yerusalem. Kemudian Elyasib membangunakan bilik di Bait Allah buat Tobia. Waktu itu Nehemia tidak ada karena dia pergi ke Babel. Ketika dia kembali dia menemukan di dalam Bait Allah ada kamar khusus untuk anak mantu Elyasib, yaitu anak Tobia, maka dia mengamuk. Dia bongkar, dia banting dan hancurkan semuanya.

Ini sikap hamba Tuhan yang baik, sikap hamba Tuhan yang sehat rohaninya, dia tidak suka gereja Tuhan disusupi dengan perkara-perkara yang sifatnya daging. Inilah sifat dari Nehemia.
Nehemia 13:7
13:7 Lalu aku tiba di Yerusalem dan melihat kejahatan yang dibuat Elyasib untuk keuntungan Tobia, sebab bagi Tobia ini telah disediakannya sebuah bilik di pelataran rumah Allah.

Tobia ini musuh bebuyutan, bagaikan orang yang menggunting pakaian di dalam lipatan. Dilihat utuh dari luar padahal di dalam sudah habis tergunting-gunting.

Nehemia 13:8
13:8 Aku menjadi sangat kesal, lalu kulempar semua perabot rumah Tobia ke luar bilik itu.

Ini sifat dari hamba Tuhan yang dapat diancungkan jempol. Yang seperti ini dicari oleh Tuhan, hamba Tuhan yang tegas.

Kemudian meja roti dia taruh di sana, kaki dian dan mezbah dupa diatur kembali oleh Nehemia.
Nehemia 13:9
13:9 Kemudian kusuruh tahirkan bilik itu, sesudah itu kubawa kembali ke sana perkakas-perkakas rumah Allah, korban sajian dan kemenyan.

Dari pelajaran Yohanes pasal 5 ini, kita mendengar tentang pintu gerbang domba yang mengingatkan kita tentang imam besar Elyasib. Tetapi sekarang kita punya Imam Besar yang tidak ada cacat celanya, itulah Yesus, bahkan Dia Mempelai Laki-laki Sorga. Dia tidak membiarkan kita berlarut-larut ada dalam persekutuan yang terdiri dari persekutuan orang-orang sakit. Walaupun sewaktu-waktu terjadi kegerakan, ini tidak elok di mata Tuhan kalau kita hanya sewaktu-waktu ada kegerakan.

Kalau ada pendeta mata kucing dari luar negeri maka semua kegerakan, semua keluar dari lubang semut. Begitu pendeta itu pulang, semua kembali ke lubang semut, tidak ada kegerakan. Makanya Tuhan menegur kita, Tuhan tidak mau kegerakan itu hanya sewaktu-waktu. Tetapi Tuhan ingin dalam setiap kita beribadah ada kegerakan rohani, ini yang dicari oleh Tuhan.

Kalau ada pendeta dari luar negeri, manusia dari lubang-lubang semut semua keluar. Begitu pendeta itu pulang, hilang lagi kegerakan. Kita di sini juga jangan seperti itu. Jangan karena datang Pdt dari Malang semua kegerakan. Setelah pulang bagaimana, saudara yang jawab sendiri.

Kegerakan itu harus hadir lewat dorongan Imam Besar menyampaikan Firman Tuhan. Itu kegerakan yang benar. Harus ada yang mendorong, bukan cuma sewaktu-waktu.
Ezra 5:1-2
5:1 Tetapi nabi Hagai dan Zakharia bin Ido, kedua nabi itu, bernubuat terhadap orang-orang Yahudi yang tinggal di Yehuda dan di Yerusalem dalam nama Allah Israel, yang menyertai mereka.
5:2 Pada waktu itu mulailah Zerubabel bin Sealtiel dan Yesua bin Yozadak membangun rumah Allah yang ada di Yerusalem. Mereka didampingi dan dibantu oleh nabi-nabi Allah.

Jadi kegerakan ini harus didorong oleh Firman nubuatan dan Firman pengajaran.

Hagai 1:12-14
1:12 Lalu Zerubabel bin Sealtiel dan Yosua bin Yozadak, imam besar, dan selebihnya dari bangsa itu mendengarkan suara TUHAN, Allah mereka, dan juga perkataan nabi Hagai, sesuai dengan apa yang disuruhkan kepadanya oleh TUHAN, Allah mereka; lalu takutlah bangsa itu kepada TUHAN.
1:13 Maka berkatalah Hagai, utusan TUHAN itu, menurut pesan TUHAN kepada bangsa itu, demikian: "Aku ini menyertai kamu, demikianlah firman TUHAN."
1:14 TUHAN menggerakkan semangat Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan semangat Yosua bin Yozadak, imam besar, dan semangat selebihnya dari bangsa itu, maka datanglah mereka, lalu melakukan pekerjaan pembangunan rumah TUHAN semesta alam, Allah mereka,

Maka terlibatlah mereka dalam pembangunan perbaiki kembali hal-hal yang sudah menjadi puing itu. Jadi kegerakan itu didorong oleh adanya Firman nubuatan dan Firman pengajaran. Kalau kita tidak mengaktifkan diri mendengar Firman nubuatan dan Firman pengajaran maka satu waktu kita benci kebenaran. Kalau sekarang mulai merosot, lama-lama dia akan benci kebenaran, tidak suka kebenaran. Dan orang itu adalah anggotanya antikristus. Jadi kalau ada anak muda di sini tidak suka kebenaran maka anda pelan dan pasti melamar menjadi anggota antikristus, neraka tempatnya! Ini jangan sampai terjadi.

Makanya kegerakan itu harus kita dapatkan lewat firman pengajaran dan Firman nubuatan. Di mana? Pada ibadah Pendalaman Alkitab, dalam ibadah Raya dan dalam ibadah Doa Penyembahan semacam ini. Jangan hanya insidentil, jangan hanya sewaktu-waktu, jangan kita jadi seperti itu.

Kalau sedikit saja mulai melemah maka itu yang iblis tunggu. dia akan dorong terus sampai satu waktu tidak suka kebenaran bahkan benci kebenaran. Kalau sudah benci kebenaran maka dia sudah menjadi anggotanya antikristus dan tinggal menunggu nafas Tuhan menghancurkan dia.
II Tesalonika 2:8
2:8 pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali.

Kegerakan itu mulai dari setiap pribadi. Dengarkan Firman nubuatan dan Firman pengajaran, itu mendorong supaya rohani kita ada dalam kegerakan terus. Jangan tidur rohani.

Yang terjadi dalam Yohanes pasal 5 ini adalah kegerakan sewaktu-waktu.
Yohanes 5:4
5:4 Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apa pun juga penyakitnya.

Jadi persekutuan yang ditandai kehidupan yang sakit rohani, cirinya mementingkan diri sendiri. Kalau mereka tidak mementingkan diri sendiri, kan bisa mereka kompak masuk berbarengan 10 orang atau 100 orang supaya sembuh semua. Tetapi mereka mementingkan diri sendiri. Ini jangan terjadi pada diri kita.

Lihat pengakuan dari yang lumpuh itu. Dia gagal terus. Kegagalan bukan karena saudara tidak punya rumah, tidak punya pekerjaan, tidak punya suami, tidak punya isteri, tidak punya anak atau tidak punya sawah. Kegagalan paling parah adalah kegagalan rohani. Kalau rohani gagal itu yang paling berat, paling membahayakan, tetapi seringkali malah dianggap remeh. Coba saudara lihat pengakuan rasul Paulus menyangkut soal ini. Di mana rasul Paulus menemukan jalan keluar untuk tidak gagal.

Tadinya 38 tahun orang itu berbaring berarti horisontal. Setelah Yesus datang maka disuruh bangun dan mengangkat tilamnya, berarti vertikal. Horisontal dan vertikal itu menunjuk salib.

Rasul Paulus mengatakan ketika dia melaksanakan Taurat, dia gagal dan gagal. Setiap dia menginginkan yang baik, yang muncul yang tidak baik. Selalu yang dia pikirkan yang indah-indah tetapi yang muncul yang tidak indah. Namun akhirnya rasul Paulus berkata “syukur saya bertemu Yesus”. Sebabnya ayo kita gereja Tuhan, Jangan berpikir keberhasilan dalam usaha itu berarti tidak gagal, itu berarti berhasil. Tetapi awas, kegagalan rohani itu yang paling berat. Sebab kalau rohani gagal maka neraka tempatnya!

Kita lihat pengakuan rasul Paulus. Dia selalu gagal dan gagal. Ini perjuangan rasul Paulus dalam hukum Taurat menghadapi dosa, dia gagal, dia tidak bisa.
Roma 7:16-19
7:16 Jadi jika aku perbuat apa yang tidak aku kehendaki, aku menyetujui, bahwa hukum Taurat itu baik.
7:17 Kalau demikian bukan aku lagi yang memperbuatnya, tetapi dosa yang ada di dalam aku.
7:18 Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik.
7:19 Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat.
7:20 Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di dalam aku.

Dia gagal karena dosa yang beracara dalam dirinya. Tetapi pikirannya ingin yang baik, namun dosa yang mengendalikan dia.

Roma 7:21-23
7:21 Demikianlah aku dapati hukum ini: jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku.
7:22 Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Allah,
7:23 tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku.

Rasul Paulus selalu gagal sebab hukum dosa yang menggarap dia.

Roma 7:24
7:24 Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?

Saudara lihat di sini, kalau rohani gagal itu berarti maut!

Roma 7:25-26
7:25 Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
7:26 Jadi dengan akal budiku aku melayani hukum Allah, tetapi dengan tubuh insaniku aku melayani hukum dosa.

Bagaimana kita berbicara tentang salib, apakah sekedar gantung salib di leher, taruh di rumah atau taruh di bumbungan gereja?. Yesus di salib, mari kita belajar menyalibkan daging kita. Di situ kita tidak akan gagal karena kegagalan rohani itu yang paling berat, paling berbahaya. Saya berdoa dan bergumul jangan sampai gagal rohaniku. Saya harus berbunga dan berbuah. Yohanes pasal 5 ini dalam terang Tabernakel kena bejana pembasuhan. Bejana itu seperti bunga yang mekar, berarti indah.

Kita sudah melihat pintu gerbang domba. Kali ini Yesus spesial memilih untuk lewat ke sana. Kenapa selama ini Yesus tidak pernah menolong orang yang ada di lima serambi itu? Seperti dia abaikan. Tetapi kali ini Dia lewati pintu domba untuk mengingatkan bahwa pintu gerbang domba itu ditangani oleh imam besar Elyasib.

Sekarang Yesus tampil sebagai Imam Besar yang tidak ada cacat celanya. MataNya melihat dan Dia datang pada yang paling parah. Kalau yang paling parah ditolong, apalagi yang cuma sakit biasa. Yang paling parah ini adalah yang lumpuh 38 tahun. Itu menubuatkan kita gereja Tuhan. Gereja Tuhan terlentang mendatar terus di tempat tidur. Tetapi untuk menolong gereja yang pandangannya hanya horisontal, nikahnya juga hanya yang horisontal, semua mendatar, maka Yesus datang memotong itu. Hanya salib yang bisa menolong, mulai dari yang paling parah apalagi yang kecil-kecil.

Saya tidak setuju dan Tuhan tidak setuju kalau saudara di sini tidak ada kegerakan. Karena Firman nubuatan dan Firman pengajaran tampil bareng mendorong kita untuk ada kegerakan, tidak hanya sewaktu-waktu. Kita undang pendeta dari luar memang kita butuh, tetapi jangan kita terpergantung di situ. Kegerakan harus mulai dari kita, dari penggembalaan itu sendiri.

Kita yang hidup akhir zaman ini jangan rohani kita gagal, sebab itu kegagalan yang paling parah dari segala kegagalan. Kalau rumah hancur, itu tidak menjadi masalah. Walaupun kebun longsong, jangan rohani longsong. Sebab kalau rohani hancur itu akan berakibat kekal selama-lamanya dalam penderitaan. Kalau cuma rumah kita terbakar, asal rohani kita tidak akan terbakar.


Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar