20181007

Kebaktian Umum, Minggu 7 Oktober 2018 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 6:15-17
6:15 Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung.
6:16 Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu."
6:17 Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?

Siapakah yang dapat bertahan ketika Anak Domba itu menampakkan diri untuk kedua kali datang ke dunia. Ada tujuh kelompok di sini yang kita tahu mereka adalah orang-orang yang penuh ketakutan. Seharusnya hal ini tidak perlu terjadi jika kita memperhatikan dari pembukaan metarai pertama. Yang berperan membuka meterai itu adalah Domba yang sudah tersembelih. Jelas sekali Dia yang pegang peran membuka.
Wahyu 5:6,9,12
5:6 Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.
5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
5:12 katanya dengan suara nyaring: "Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!"

Anak Domba yang tersembelih itu benar-benar satu kepercayaan sorga untuk membuka hal-hal yang akan terjadi di depan. Jika kita benar-benar hidup bersekutu dengan Anak Domba, tidak akan ada yang disembunyi oleh Tuhan, pasti akan Tuhan bukakan.
Amos 3:7
3:7 Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.

Ini pergumulan saya agar apa yang akan terjadi ke depan ini, minimal di dalam perkataan sudah terucap.

Sebenarnya tidak perlu takut, andaikata pada aksi dalam Wahyu 6:1-2 yaitu kegerakan kuda putih, mereka membawa diri masuk dalam kegerakan Firman, kasih dan Roh Allah. Kegerakan kuda putih itu adalah kegerakan Firman, kasih dan Roh Allah tetapi itu mereka abaikan.

Firman dan Roh itu sama-sama disebut pedang. Jadi kegerakan itu ada hubungannya dengan pedang firman. Jika raja-raja, perwira, pembesar, orang kaya dan semuanya itu menghargai kegerakan Firman dan menerima pedang Firman maka mereka tidak akan berhadapan dengan pedang yang dibawa oleh kuda merah padam, kelaparan yang dibawa kuda hitam serta bela sampar yang dibawa oleh kuda hijau kuning dan mereka tidak perlu takut. Ini pelajaran bagi kita, apakah bapak, ibu, kekasih dalam Tuhan membuka hati menerima sabetan pedang Firman Tuhan.

Pedang Firman itu adalah pedang kejayaan Allah. Tetapi kenapa dalam gereja Tuhan, pedang Firman Tuhan itu ditolak? Karena mempertahankan eksistensi daging. Padahal itu adalah pedang kejayaanmu, kata firman Tuhan.
Ulangan 33:29
33:29 Berbahagialah engkau, hai Israel; siapakah yang sama dengan engkau? Suatu bangsa yang diselamatkan oleh TUHAN, perisai pertolongan dan pedang kejayaanmu. Sebab itu musuhmu akan tunduk menjilat kepadamu, dan engkau akan berjejak di bukit-bukit mereka."

Israel rohani sesungguhnya adalah kehidupan saudara.
Roma 2:28-29
2:28 Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah.
2:29 Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.

Apakah saudara merasa sudah diselamatkan oleh Tuhan? Israel sudah diselamatkan dari Mesir. Kita sudah diselamatkan oleh pengorbanan Kristus Yesus dari Mesir/ dunia ini, Anak Domba yang berkepentingan dan berperan membukakan meterai itu.

Jika kita menyambut pedang kejayaan yang disebut Tuhan “kejayaanmu” maka kita tidak akan dikalahkan oleh musuh, kita akan berkemenangan. Jika kita menerima kegerakan Firman dan Roh Kudus yang adalah curahan kasih Tuhan, yang digambarkan dengan kuda putih dengan penunggang berjubah putih, itu menunjukkan kebenaran dan kekudusan Tuhan dalam gerakan Firman untuk mengangkat gereja Tuhan, dibenarkan, disucikan dan disempurnakan oleh Tuhan lewat pedang kejayaanmu. Itu jangan kita tolak.

Yang menolak itu kalang kabut ketika yang membuka itu mendadak muncul. Dialah pribadi yang sudah tersembelih, memberikan kemungkinan dan peluang bagi kita, untuk terlibat dalam kegerakan ini. Tujuannya untuk pembangunan Tubuh Kristus menjadi Mempelai Wanita. Jangan sekedar slogan, jangan hanya lipservice saja. Tetapi nyatakan saudara menyambut pedang FirmanNya, Firman yang menyucikan, pedang yang memberikan kejayaan bagi saudara. Sebab kalau tidak kuda merah padam yang datang, pedang lain datang dan akan mencabut roh perdamaian di dunia ini.

Apa yang terjadi di dunia sekarang ini, rasanya manusia tidak diwarnai lagi dengan damai pada posisi yang benar. Pokoknya kalau sedikit tersinggung, damai itu tersisihkan dan angkara murka yang berjalan. Itulah keadaan manusia sekarang. Porsi perdamaian itu sudah tidak punya tempat di dalam hati manusia. Sebab begitu tersinggung langsung merah padam wajahnya, muram mukanya dan panas hatinya. Inilah pekerjaan kuda merah padam bagi orang yang tidak menerima kegerakan kuda putih.

Ini yang kita jaga, jangan sampai ini terjadi, jangan tunggu pedang Tuhan mengamuk. Dan yang Dia amuki adalah Edom.
Yesaya 34:5-6
34:5 Sebab pedang-Ku yang di langit sudah mengamuk, lihat, ia turun menghakimi Edom, bangsa yang Kukhususkan untuk ditumpas.
34:6 TUHAN mempunyai sebilah pedang yang berlumuran darah dan yang penuh lemak, yaitu darah anak-anak domba dan kambing-kambing jantan dan lemak buah pinggang domba-domba jantan. Sebab TUHAN mengadakan penyembelihan korban di Bozra dan pembantaian besar di tanah Edom.

Kenapa Tuhan tunjuk Edom? Sebab kegerakan kuda putih ini adalah untuk mempertahankan hak kesulungan supaya kita ada dalam status anak-anak sulung. Tetapi Edom ini tidak menghargai kedudukan sulung ini, makanya Tuhan murka.

Kalau di antara kita siang ini ada yang tidak menghargai pemberian Tuhan yaitu status saudara ditempatkan sebagai anak sulung supaya nanti kita ada di dalam Yerusalem Sorgawi dalam persekutuan anak-anak sulung yang meriah bersama malaikat, sekarang ini sambut pedang firman yang membersihkan keinginan-keinginan daging kita.
Ibrani 12:22-23
12:22 Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah,
12:23 dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna,

Kalau hanya soal Esau merasa lapar, sebenarnya banyak budak-budak ayahnya yang sedang membuat roti, sebab keluarga Ishak adalah keluarga kaya, dia bisa pergi minta roti. Tetapi keinginannya yang tidak terkontrol. Kalau keinginan kita tidak terkontrol maka kita bisa melepaskan kedudukan hak sulung, tidak lagi menghargai kesulungan.

Kesulungan kita peroleh hanya karena Kristus Yesus berkorban di Golgota. Makanya Yesus yang sulung diciptakan supaya kita menjadi anak sulung.
Kolose 1:15
1:15 Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan,

Anak muda remaja, jangan karena persoalan keinginan-keinginanmu engkau buru sehingga engkau merendahkan hak kesulungan yang Tuhan beri. Itu adalah pemberian Tuhan yang sangat berharga. Jangan tunggu pedang itu mengamuk di langit, di mana penunggang kuda itu memegang pedang besar, ini jangan sampai terjadi pada saudara.
Yakobus 1:16-18
1:16 Saudara-saudara yang kukasihi, janganlah sesat!
1:17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.
1:18 Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.

Bapa itu yang punya anak, anakNya adalah saudara dan saya. Kegerakan Roh Kudus dan kegerakan Firman itulah yang mengkemas dan menjadikan kita anak sulung. Jangan seperti Edom merendahkan kesulungan.

Kesulungan ini adalah kedudukan saya dan saudara. Jangan tunggu pedang mengamuk. Apalagi kalau dalam Yehezkiel 27:8-10, pedang itu disuruh asah sampai mengkilat seperti petir. Kalau Tuhan mengamuk, siapa yang bisa menghadapinya. Lihat saja kejadian di Palu, Tuhan mengamuk. Ini peringatan kepada kita. Rumah yang tadinya gagah tempat suami, isteri dan anak, mendadak hilang dari permukaan bumi.

Esau ini meringankan hak kesulungan. Jangan tunggu Anak Domba itu melepas kuda merah padam. Dia berhak melepas, mengapa? Sebab karya Golgota tidak dihargai, padahal itu untuk mengangkat manusia untuk menjadi anak sulungNya. Contohnya Israel Keluaran 4:22 mereka telah diangkat menjadi anak sulungnya Tuhan. Tuhan menyuruh Musa mengatakan pada Firaun bahwa Israel adalah anak sulungnya Tuhan, tetapi mereka tidak menghargai. Itu baru hak sulung, apalagi diangkat menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Kalau ada anak Tuhan yang main-main tunggu saja pedang itu. Hanya persoalan keinginan sehingga Tuhan menghukum Esau. Kalau kebutuhan beda dengan keinginan.

Tuhan itu tidak puas, Dia berjalan terus. Kalau Tuhan membalas tidak akan berhenti, Tuhan tidak katakan “cukup pedang” tidak seperti itu. Itu sesuai Firman. Karena kitab nabi Yesaya juga mengatakan bahwa Tuhan tidak akan puas jika membalas, Dia akan membalas terus.

Jika melihat Wahyu 6:5-6, terjadi kelaparan. Mengapa? Sebab ayat 1 dan 2, yaitu kegerakan Firman pengajaran, bagaikan meja yang dihiasi 2 tumpuk roti di sana. Tetapi manusia merasa tidak butuh roti kehidupan dan minuman kehidupan. Akhirnya Tuhan terjang dengan kelaparan “silahkan kuda hitam, terjang mereka semua”. Jadi kalau Tuhan membalas betul-betul tidak ada rem. Kita mau katakan Tuhan itu kejam? Tidak, bukan Tuhan yang kejam. Yang kejam adalah orang yang tidak menyambut kasih Tuhan.

Kelaparan ini sudah dinubuatkan oleh nabi Amos. Ketika nabi Amos menubuatkan tentang kelaparan yang dahsyat, sekaligus dia menubuatkan lewat dua ayat tentang tsunami. Sebelumnya Tuhan sudah menawarkan “ini roti, silahkan kamu makan”. Tetapi tidak dilirik dengan sebelah mata. Banyak anak muda tidak penduli dengan Firman Tuhan, hanya pergi ke mana-mana, tidak mau tahu dengan meja roti yang sudah Tuhan hiasi dengan Firman.

Kalau Tuhan membalas, tidak berhenti. Bukan cuma persoalan kelaparan tetapi disikat juga dengan tsunami.
Amos 8:11-12
8:11 "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.
8:12 Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.

Kalau sekarang orang Kristen tidak butuh Firman pengajaran, dia merasa berat karena bagaikan pedang yang mengoreksi tabiatnya, sifatnya dan segala keinginannya, silahkan, tetapi awas!

Pasal ini diapit oleh dua ayat tentang tsunami.
Amos 5:8
5:8 Dia yang telah membuat bintang kartika dan bintang belantik, yang mengubah kekelaman menjadi pagi dan yang membuat siang gelap seperti malam; Dia yang memanggil air laut dan mencurahkannya ke atas permukaan bumi -- TUHAN itulah nama-Nya.

Ini tsunami, silahkan bagi yang mau main-main! Jangan tunggu kelaparan menerjang, sudah lapar disikat lagi dengan tsunami.

Amos 9:6
9:6 yang mendirikan anjung-Nya di langit dan mendasarkan kubah-Nya di atas bumi; yang memanggil air laut dan mencurahkannya ke atas permukaan bumi -- TUHAN itulah nama-Nya.

Jangan kita leha-leha. Silahkan terjadi bencana lain tetapi kalau saudara sambut kegerakan kuda putih, maka saudara selamat dan dilindungi. Jangan tunggu murka Allah menerjang  terus menerus.

Makanya tidak perlu raja-raja ketakutan melihat kedatangan Yesus, kalau mereka sambut peran Anak Domba itu dari awal. Wahyu 1:5 saja kalau mereka perhatikan, walaupun mereka raja, ada Raja yang lebih dari mereka, tetapi tidak mereka hargai.
Wahyu 1:5
1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya --

Kalimat pertama menunjukkan bagaimana sengsara Anak Domba itu. Raja-raja ini harus sadar ada yang lebih berkuasa atas mereka. Sebab Daniel pasal 2 Tuhan katakan “Aku yang mengangkat raja, Aku juga yang memecat raja”. Jadi jangan berpikir kudeta atau unjuk rasa mahasiswa yang memecat raja, itu datang dari Tuhan. Jangan sampai kita diterjang dan ketakutan seperti raja-raja dan sebagainya.

Wahyu 6:7-8
6:7 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keempat, aku mendengar suara makhluk yang keempat berkata: "Mari!"
6:8 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi.

Di sini apa yang terjadi pada pasal 6 ayat 3-4 serta 5-6 sudah ada di dalamnya. Hanya ditambah binatang buas dan bela sampar. Berarti kalau bela sampar digabung dengan pedang dan kelaparan, maka kesempatan untuk sempurna sudah hilang sama sekali. Kesempatan gereja untuk sempurna sudah sirna, tidak mungkin sama sekali. Jangan berkata “saya mau disempurnakan, saya mau menjadi Mempelai Wanita” tetapi jangan tunggu kesempatan itu berlalu, jangan tunggu kesempatan itu tidak terpenuhi lagi, hanya sekedar ngomong dan tidak menjadi pengalaman saudara.

Wahyu 6:8
6:8 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi.

Kalau penduduk bumi ada 6 milliar, kemudian kuda hijau kuning dilepas oleh Tuhan, berarti 1.5 milliar manusia habis. Dalam peristiwa bencana di Palu, Sigi dan Donggala saja  korbannya sekitar ± 5000 jiwa. Sebabnya jangan lagi kita longgar leher.

Filipi 4:6
4:6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.

Berpikirlah apa yang baik, bukan yang negatif. Kalau dikatakan rumah tempat kami beribadah tidak bisa digunakan, saya katakan terima kasih Tuhan, berarti sebelum ada tantangan dari luar, kami sudah distop duluan oleh Tuhan. Sebab ini sudah didengus bahwa ada kebaktian di sana. Saya berpikir secara positif. Dan hal yang kedua supaya lain orang membuka rumahnya, jangan hanya orang-orang itu terus. Tuhan mengasihi kita, Tuhan punya rencana yang tidak dapat kita selami dan yang indah bagi kita. Satu perkara, terimalah kegerakan kuda putih.

Ini peringatan bagi kita, Tuhan tidak berhenti di situ. Kemudian dunia mendadak gelap, karena Tuhan menggulung langit dan matahari seperti kain kabung. Jadi benar-benar manusia yang hidup akhir zaman ini, jika tidak menghargai korban Kristus maka nasibnya mengerikan. Kalau matahari gelap berarti kasih Allah, Tuhan cabut dan manusia sampai pada akhir hidupnya! Kita bangga, kita jaya, kita hebat, mau apa kalau matahari sudah hitam/gelap, kasih Allah dicabut. Matahari itu simbol kebenaran dan Allah itu bagaikan matahari. Berarti berakhir kasih Tuhan kepada manusia.
Mazmur 84:12
84:12 Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.

Matius 5:45

Kemudian bulan menjadi darah. Berarti pekerjaan penebusan Kristus Yesus berakhir. Bintang-bintang jatuh, berarti pekerjaan Roh Kudus untuk menuntun manusia di dalam diri hamba-hamba Tuhan juga berakhir.

Ketika hidup manusia sampai pada finish, maka Alkitab mengatakan bahwa raja-raja dan pembesar-pembesar ketakutan. Mengapa? Tuhan meminta agar raja-raja ini mengenal diri dan memuji akan Tuhan. Adapun dalam statusnya sebagai raja, sebagai pembesar, jangan dia lupa ada Tuhan yang harus dia puji. Tetapi mereka tidak mau memuji Tuhan.
Mazmur 148:11-12
148:11 hai raja-raja di bumi dan segala bangsa, pembesar-pembesar dan semua pemerintah dunia;
148:12 hai teruna dan anak-anak dara, orang tua dan orang muda!

Apalagi mendapat kedudukan sebagai raja, mendapat status sebagai pembesar, alangkah eloknya. Itu pemberian dari Tuhan, kenapa tidak memuji Tuhan. Malah merancang yang jahat. Raja dan pembesar ini join, mereka terkait.
Kisah Para Rasul 4:26
4:26 Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar berkumpul untuk melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya.

Mestinya mereka sanjung Tuhan, tetapi mereka malah join untuk melawan Tuhan yang diurapi. Pikirnya mereka bisa melawan.
I Korintus 10:22
10:22 Atau maukah kita membangkitkan cemburu Tuhan? Apakah kita lebih kuat dari pada Dia?

Berani-beraninya raja-raja dan pembesar-pembesar bermufakat melawan Tuhan. Siapa yang dikaitkan di sini bahwa Tuhan mereka lawan? Itulah umat Tuhan. Mereka sedang berdoa di sini dan mereka melihat pemimpin, pembesar dan raja-raja melawan mereka. Mereka angkat ayat ini dalam doa dan tempat mereka goncang lalu mereka dipenuhkan Roh Kudus. Berarti yang dilawan oleh raja dan pembesar adalah anda dan saya yang takut akan Tuhan. Tuhan Yesus merasa terusik.

Ketika Saulus dengan surat rekomendasi dari majelis besar untuk membunuh anak-anak Tuhan di Damsyik, Tuhan Yesus hadang dia di jalan. Bahasa Tuhan lugas “Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku”. Jadi ketika karena Firman kita terhimpit, tidak usah kita takut, sebab yang lebih tersinggung adalah Tuhan. Dia tidak membiarkan saudara, Dia bergerak dan punya cara sendiri. Jika orang serius dengan Tuhan dan coba ada orang himpit, maka Tuhan di sorga akan beraksi. Saya punya pengalaman banyak tentang hal ini.

Mazmur 2:2,10
2:2 Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan TUHAN dan yang diurapi-Nya:
2:10 Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah bijaksana, terimalah pengajaran, hai para hakim dunia!

Sekarang kita mengatakan ada raja ini dan raja itu. Tetapi jangan-jangan saudara sendiri adalah raja-raja kecil, sebab saudara tidak mau diatur oleh Tuhan, tidak mau diatur oleh Firman. Hatinya adalah raja. Kalau sudah bersikap seperti itu dan tidak mau dikendalikan oleh Firman, berarti sudah memposisikan diri sebagai raja untuk dirinya sendiri. Untuk mengatasi maka terimalah pengajaran.
Mazmur 2:11-12
2:11 Beribadahlah kepada TUHAN dengan takut dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar,
2:12 supaya Ia jangan murka dan kamu binasa di jalan, sebab mudah sekali murka-Nya menyala. Berbahagialah semua orang yang berlindung pada-Nya!

Jangan mempertahankan status ego kita, jangan saudara tidak mau diatur oleh Firman. Kalau dinasihati, lihat pergerakan matanya, apakah dia bisa terima. Jika dinasihati kemudian tidak sejahtera dia duduk, itu bukti dia tidak bisa terima nasihat. Kalau biji matanya sudah menari-nari seperti orang menari Bali, berarti tidak ada nasihat yang masuk dan orang itu berpikir dengan caranya sendiri. Sebenarnya kalau ada orang memberi nasihat, berarti kita disayangi oleh orang itu.

Jangan sampai ego kita yang kita kedepankan dan kita merasa sebagai pembesar, tidak mau diatur. Siapa yang mau mengatur kita? Ada perpanjangan Tuhan yaitu gembala yang jadi saluran Firman pengajaran.

Kelompok ini ketakutan ketika melihat Anak Domba. Tidak disebut ketika melihat Anak Allah atau ketika melihat Yesus. Coba arahkan pandangan kita. Kalau disebut Anak Domba berarti hubungannya dengan kematian dan kebangkitanNya itu yang tidak dihargai, sekarang Anak Domba datang dengan murkanya. Ini jangan terjadi dalam diriku sebagai hamba Tuhan. Sebagai hamba Tuhan saya tidak mau berlagak seperti bos.

Kadangkala kami hamba Tuhan bertingkah sebagai boss, mau berkhotbah sudah diaturkan sapu tangan di mimbar, mau mandi sudah disiapkan pakaian dalamnya, handuknya, sabunnya sampai sikat giginya sudah ditaruh odol, seperti pembesar saja. Jika dia berpergian orang lain yang bawakan tasnya, padahal tasnya itu ringan hanya isi Alkitab. Isteri hamba Tuhan juga jangan berlagak seperti nyonya besar!

Teladan kami hamba Tuhan adalah Yesus:
Markus 10:45
10:45 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

Kalau hamba Tuhan malah mau berlagak jadi boss! Banyak kali kalau saya berpergian, hamba Tuhan muda mau rampas membawakan tas saya, mereka berkata “supaya urapannya ada pada saya juga”. Jangan begitu, urapan tidak ada dalam tas itu. Urapan akan ada bila bergaul dengan Tuhan. Kadang-kadang hamba Tuhan juga ngomongnya ngelantur.  Kenapa hamba Tuhan mau berlagak seperti itu. Saya tidak mau seperti itu. Saya rindu pemakaian Tuhan berlanjut, bukannya stop. Saya rindu masuk pada kesempurnaan. Terserah apa orang lain katakan, yang penting saya berdamai dengan Tuhan.

Makanya saya tidak mau berlagak sebagai pembesar. Ada rekan yang berkata “opa mesti diperlakukan lain, mesti diaturkan makanan di kepala meja”. Sudahlah, biarkan saya di ekor meja. Akhirnya hilang akal dia, sebelumnya dia berkata “saya tidak setuju opa diperlakukan begitu! Mestinya ditaruh di kepala meja dan diaturkan begini dan begitu”. Saya jawab “menurut pikiranmu bagus, tetapi membuat saya hancur! Nanti saya jadi sombong”. Akhirnya dia urungkan niatnya dan diam.

Kemudian meningkat kepada siapa? Perwira. Kenapa dia ketakutan? Sebab tidak ada pelayanan yang sifatnya rohani. Kita lihat pelayanan perwira yang rohaninya luar biasa.
Kisah Para Rasul 10:1
10:1 Di Kaisarea ada seorang yang bernama Kornelius, seorang perwira pasukan yang disebut pasukan Italia.

Padahal dia adalah tentara romawi yang saat itu sedang menjajah wilayah Yudea, Samaria dan Galilea. Tidak ada rasa sebagai seorang perwira sehingga dia tampil arogant.

Kisah Para Rasul 10:2
10:2 Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah.

Padahal orang Yahudi itu ada dibawa kekuasaan penjajah, tetapi malah dia bermurah hati.

Kisah Para Rasul 10:3-4
10:3 Dalam suatu penglihatan, kira-kira jam tiga petang, jelas tampak kepadanya seorang malaikat Allah masuk ke rumahnya dan berkata kepadanya: "Kornelius!"
10:4 Ia menatap malaikat itu dan dengan takut ia berkata: "Ada apa, Tuhan?" Jawab malaikat itu: "Semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allah dan Allah mengingat engkau.

Ini perwira yang bagus, bukan arogant. Yang ketakutan dalam Wahyu dalam pasal 6 itu yang arogant. Tidak ada pelayanan selama ini kepada Tuhan.

Matius 8:5
8:5 Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya:

Perwira ini bukan orang Yahudi, tetapi dia datang kepada Yesus jelas bangsa Yahudi
Yohanes 4:22 dan bermohon kepada Yesus.
Matius 8:6-7
8:6 "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita."
8:7 Yesus berkata kepadanya: "Aku akan datang menyembuhkannya."

Ada penghargaan Yesus kepada perwira ini sebagaimana dia juga menghargai Yesus.
Matius 8:8-10
8:8 Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
8:9 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."
8:10 Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel.

Perwira ini punya atasan. Ada struktur sorga yaitu Allah, Kristus, suami atau laki-laki baru isteri atau perempuan.
I Korintus 11:3
11:3 Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.

Siapa yang menjadi perwira di sini jika kita kaitkan dengan ayat di atas ini? Perwira ini tunduk pada komandannya, kemudian dia juga punya wibawa kepada prajurit. Ini mencengangkan ketika Yesus mendengar. Yesus adalah perwira, ada komandanNya yaitu Allah Bapa. Ada bawahannya ialah gereja yang dikuasai Roh Kudus. Apakah iya ketika dikatakan datang kita datang dan ketika dikatakan pergi kita pergi, artinya apakah kita ada perasaan tunduk dan ketaatan kepadaNya?
Perwira-perwira di dalam Wahyu pasal 6 ini ketakutan. Mengapa? Sebab mereka tidak tunduk pada atasanya dan tidak ada wibawa karena mereka sombong. Kesimpulannya mereka tidak ada pelayanan yang ada kaitannya dengan sorga sehingga mereka ketakutan.

Dalam Kisah Para Rasul pasal 27 ada seorang perwira yang diutus ke Roma. Dia bertanggung jawab untuk mencari kapal, namanya Yulius.
Kisah Para Rasul 27:1,3
27:1 Setelah diputuskan, bahwa kami akan berlayar ke Italia, maka Paulus dan beberapa orang tahanan lain diserahkan kepada seorang perwira yang bernama Yulius dari pasukan Kaisar.
27:3 Pada keesokan harinya kami singgah di Sidon. Yulius memperlakukan Paulus dengan ramah dan memperbolehkannya mengunjungi sahabat-sahabatnya, supaya mereka melengkapkan keperluannya.

Perwira ini sangat menghargai Paulus. Sekalipun Paulus adalah tahanan, dia tahu Paulus ini hamba Tuhan. Dia berlaku ramah, ini sikap perwira yang tidak arogant.
Kisah Para Rasul 27:43
27:43 Tetapi perwira itu ingin menyelamatkan Paulus. Karena itu ia menggagalkan maksud mereka, dan memerintahkan, supaya orang-orang yang pandai berenang lebih dahulu terjun ke laut dan naik ke darat,

Bukan tekanan yang lain tetapi Paulus yang menjadi pusat pikirannya. Ini perwira yang baik, menghargai eksistensi hamba Tuhan. Keberadaan hamba Tuhan sangat dia hargai, tidak arogant/ sombong. Kalau dia menghargai hamba Tuhan maka Tuhan katakan “sebagaimana mereka mendengarkan kamu, demikian juga mereka mendengarkan Aku” berarti mendengarkan Allah Bapa.

Tetapi perwira dalam wahyu pasal 6 masuk dalam kelompok orang yang ketakutan. Semoga tidak ada di antara kita seperti itu. Jadilah saudara sebagai prajurit yang perwira dan perkasa di dalam Tuhan. Kalau itu ada maka ketika Yesus datang pada kali kedua, Dia datang sebagai Anak Domba, kita tidak akan ketakutan.

Memang dari sekarang dengan penuh keberanian kita masuk menghadap Tuhan.
Ibrani 10:21-23
10:21 dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.
10:22 Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
10:23 Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.

Orang-orang kaya, mengapa mereka ikut ketakutan? Ini orang kaya yang tidak tahu menggunakan kekayaannya.
Lukas 16:19
16:19 "Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan.

Hebat dia tetapi tidak tahu menggunakan kesempatan yang Tuhan berikan.

Lukas 16:24
16:24 Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini.

Ini banyak kali sudah  kita dengar, orang kaya ini di dunia suka memerintah orang lain. Ini sudah di neraka masih juga perintah orang. Ini berarti orang yang tidak bertobat walaupun sudah masuk neraka. Ini orang kaya yang tidak tahu diri! Sudah di neraka dia perintah lagi Abraham. Dulu waktu dalam keadaan kaya dia tidak peduli Firman. Kini dia baru tahu harga setetes Firman saja mahal! Tetapi mau diapa, sudah terlambat.

Lukas 16:29
16:29 Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu.

Apa itu kesaksian Musa dan para nabi?
Yohanes 5:37-39
5:37 Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah kamu lihat,
5:38 dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya.
5:39 Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku,

Itu menyaksikan tentang Yesus. Jadi kitab suci dan kitab para nabi yang tertulis itu menunjuk pribadi Yesus. Tetapi orang kaya ini tidak mau baca kitab suci, tidak mau tahu kitab suci. Sekarang baru mau baca kitab suci tetapi sudah di neraka. Sekarang terlambat sudah. Jadi terlambat berbuat, terlambat baca kita suci, terlambat mendengar Firman, terlambat berbuat kemurahan.

Nasihat Tuhan bagi orang kaya supaya jangan ketakutan adalah:
I Timotius 6:17
6:17 Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.

Ternyata kekayaan itu tidak bisa dipercaya, tidak bisa kita berharap. Kalau berharap kepada Tuhan kita tidak akan takut.

I Timotius 6:18-19
6:18 Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi
6:19 dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya.

Ini tidak sia-sia, supaya jangan kita takut menghadap Tuhan saat Dia datang. Di antara kita ini terselip kehidupan-kehidupan yang dilanda musibah di Palu dan Donggala. Bukan kita merendahkan mereka, bukan mereka tidak punya, tetapi mari kita meringankan.

Yang terakhir kita bicarakan orang-orang yang berkuasa. Kalau orang-orang berkuasa tipe seperti Nimrod, itulah yang akan ketakutan.
I Tawarikh 1:10
1:10 Kush memperanakkan Nimrod; dialah orang yang mula-mula sekali berkuasa di bumi.

Ini orang yang mula-mula berkuasa di bumi. Dan dia perkasa di hadapan Tuhan. Bukan berarti dia menyenangkan Tuhan tetapi berani melawan Tuhan. Orang berkuasa yang berani melawan Tuhan, nasibnya akhirnya ketakutan. Nimrod salah satu contohnya. Beraninya Nimrod melawan Tuhan itu apa? Tuhan katakan “penuhilah bumi ini”. Tetapi dia boyong semua teman-temannya ke tanah Sinear dan dia bangun menara Babel di sana. Awalnya kelihatan baik tetapi selanjutnya Tuhan hancurkan karena melawan Firman. Berkuasa boleh-boleh saja tetapi jangan melawan Firman.

Contoh orang yang berkuasa yang ditakuti orang lain sehingga raja dan panglimanya datang kepada orang yang berkuasa ini dan ingin berdamai. Jadi berkuasa itu tidak menjadi masalah jika itu dari Tuhan, tetapi jangan melawan Firman. Contoh orang yang berkuasa yang ditakuti oleh raja Abimelekh dan kepala pasukannya Pikhol adalah Ishak.
Kejadian 26:16-17,27-28
26:16 Lalu kata Abimelekh kepada Ishak: "Pergilah dari tengah-tengah kami sebab engkau telah menjadi jauh lebih berkuasa dari pada kami."
26:17 Jadi pergilah Ishak dari situ dan berkemahlah ia di lembah Gerar, dan ia menetap di situ.
26:27 Tetapi kata Ishak kepada mereka: "Mengapa kamu datang mendapatkan aku? Bukankah kamu benci kepadaku, dan telah menyuruh aku keluar dari tanahmu?"
26:28 Jawab mereka: "Kami telah melihat sendiri, bahwa TUHAN menyertai engkau; sebab itu kami berkata: baiklah kita mengadakan sumpah setia, antara kami dan engkau; dan baiklah kami mengikat perjanjian dengan engkau,

Abraham juga orang yang berkuasa yang ditakuti orang karena dia takut akan Tuhan.
Kejadian 18:18-19
18:18 Bukankah sesungguhnya Abraham akan menjadi bangsa yang besar serta berkuasa, dan oleh dia segala bangsa di atas bumi akan mendapat berkat?
18:19 Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan supaya TUHAN memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikan-Nya kepadanya."

Orang berkuasa mulai dari mengatur rumah tangga dan buah nikah supaya anak-anaknya melakukan kebenaran dan keadilan. Kebenaran, keadilan serta kesetiaan ini adalah warna status Mempelai. Jadi jika kita diberikan kekuasan, ayo kita arahkan kepada status menjadi Mempelai Wanita untuk Yesus Mempelai Laki-laki. Kita tidak perlu takut kepada Yesus. Ketika Anak Domba datang, tidak usah ada ketakutan pada kita. Karena kita menjadi isteriNya.
Hosea 2:18
2:18 Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang.

Kalau mengajarkan keadilan, kebenaran, kasih setia dan kasih sayang, itu ciri mempelai wanita, itu ciri isteri Anak Domba. Masakan isterinya melihat Mempelai Laki-laki datang lalu dia ketakutan.

Kecuali isteri di dunia ini, ketika mendengar klakson motor suaminya, dia langsung ketakutan “apalagi yang akan terjadi”. Apalagi anak-anak yang sering dibentak ayahnya, ketika mendengar suara motor ayahnya langsung lari sembunyi di bawah kolong.

Kalau kita menjadi Mempelai Wanita di dalam kebenaran, keadilan dan kasih setia, kita mau takut apa kepada Yesus. Dia suamimu, Dia kepalamu. Tetapi kalau seperti Nimord memang akan takut, kalau seperti Abimelekh memang akan takut. Jangan terjadi pada kita seperti itu.

Kita dikemas oleh Fiman, Roh dan kasih Tuhan untuk menjadi Mempelai WanitaNya. Kita angkat tangan “marilah kekasihku, terlalu lama saya menantiMu”. Kasih kita makin membara, kita melayani Dia lewat melayani sesama, kita tidak menjadi raja yang menolak pengajaran tetapi kita menerima pengajaran dan kita tahu diri sehingga ketika Dia datang kita sambut.
Wahyu 6:16-17
6:16 Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu."
6:17 Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?

Kenapa dikatakan murka mereka? Anak Domba dengan siapa yang murka di sini? Salah satu yang mengisi adalah:
II Korintus 10:6
10:6 dan kami siap sedia juga untuk menghukum setiap kedurhakaan, bila ketaatan kamu telah menjadi sempurna.

Inilah kelompok yang bersama Yesus.
Kita mau perhadapkan diri pada Tuhan. Saya rindu kegerakan Firman itu ada pada diriku. Pedang kejayaan itu, izinkanlah Tuhan membersihkan saya. Saya tidak mau pedang yang besar yang dibawa oleh penunggang kuda merah padam. Bukan kelaparan yang kami nanti tetapi pelayanan yang penuh sesaji di atas meja. Bukan bela sampar, itu berarti tidak sehat, tidak sempurna. Tetapi yang kita cari adalah kesempurnaan.

Tuhan Memberkati.



GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
JADWAL IBADAH
Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan Suci → Pk. 17.00
Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu :         Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
            Ibadah Raya → Pk. 09.00
            Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
 


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar