20181011

Kebaktian Ucapan Syukur, Kamis 11 Oktober 2018 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Lukas pasal 8 dalam terang Tabernakel kena pada pelita emas. Pelita Emas berfungsi untuk menerangi 7 hal.
Lukas 8:9-10
8:9 Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya, apa maksud perumpamaan itu.
8:10 Lalu Ia menjawab: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain hal itu diberitakan dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti.

Apakah Tuhan pilih kasih sehingga kepada kamu dibukakan rahasia Allah dan kepada yang lain hanya perumpamaan? Bukannya Tuhan pilih kasih tetapi yang menjadi masalah ada pada diri kita manusia. Jika kita memposisikan diri sebagai murid, berarti mau menerima pengajaran Firman maka Tuhan akan membukakan rahasia kerajaan Allah. Tetapi kalau kita tidak membuka hati dan menempatkan diri sebagai murid lalu menolak Firman Allah seperti:
Yeremia 6:19,8
6:19 Dengarlah, hai bumi! Sungguh, ke atas bangsa ini Aku akan mendatangkan malapetaka, akibat dari rancangan-rancangan mereka, sebab mereka tidak memperhatikan perkataan-perkataan-Ku dan menolak pengajaran-Ku.
6:8 Terimalah penghajaran, hai Yerusalem, supaya Aku jangan menarik diri dari padamu, supaya Aku jangan membuat engkau sunyi sepi, menjadi negeri yang tidak berpenduduk!"

Yesaya 5:24
5:24 Sebab itu seperti lidah api memakan jerami, dan seperti rumput kering habis lenyap dalam nyala api, demikian akar-akar mereka akan menjadi busuk, dan kuntumnya akan beterbangan seperti abu, oleh karena mereka telah menolak pengajaran TUHAN semesta alam dan menista firman Yang Mahakudus, Allah Israel.

Maka Tuhan menutup diri, tidak akan membukakan rahasia kerajaan Allah, berarti tidak akan membukakan apa rancanganNya. Dan itu adalah masalah. Jangan kita berpikir itu tidak akan menimbulkan masalah. Sebab yang memiliki status murid, adalah orang yang mau menerima pengajaran.
Yesaya 42:21
42:21 TUHAN telah berkenan demi penyelamatan-Nya untuk memberi pengajaran-Nya yang besar dan mulia;

Pengajaran yang besar dan mulia tujuannya untuk keselamatan jiwa. Untuk menyelamatkan jiwamu maka Tuhan menganugerahkan pengajaran yang besar dan mulia. Ini masalah, kalau kita umat Tuhan, baik keluarga di tempat ini, jika menutup diri, menutup hati untuk memposisikan diri sebagai murid, maka Tuhan juga akan tutup hati. Ini jangan terjadi dalam kita.

Posisikanlah diri kita sebagai seorang murid. Berarti mau menerima didikan pengajaran sorga. Kalau menerima Firman pengajaran berarti kita ditata dan dibentuk oleh sorga. Bukankah kita punya niat untuk masuk sorga. Semua umat Tuhan mengatakan melangkah menuju sorga tetapi menolak untuk ditata oleh sorga, nanti nihil hasilnya. Sebab Tuhan katakan tidak semua orang yang menyebut Aku Tuhan akan masuk sorga.

Jika kita mendapatkan kepastian bahwa dalam diri bapak ibu ada keselamatan yang pasti, maka buktikan kita menerima Firman pengajaran. Firman pengajaran itu tujuannya untuk membersihkan sifat tabiat daging kita, sifat lahiriah yang selalu bertentangan dengan sorga. Sifat lahiriah yang banyak menonjol adalah mabuk-mabuk. Apakah ini sifat sorga? Bukan!

Itu sebabnya di dalam ibadah pelayanan, jika Yesus Imam Besar hadir, maka kita dilayani oleh Imam Besar untuk diperdamaikan dengan Bapa Sorgwai lewat Firman pengajaran.
Ulangan 32:1-2
32:1 "Pasanglah telingamu, hai langit, aku mau berbicara, dan baiklah bumi mendengarkan ucapan mulutku.
32:2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.

Firman pengjaran itu bagaikan hujan. Pertama bagaikan embun, kemudian meningkat menjadi gerimis atau renai, lalu meningkat menjadi hujan yang deras. Tetapi dalam beribadah banyak gereja lebih suka embun. Apakah kita bisa mandi kalau cuma embun, tidak bisa. Apakah kita bisa mandi kalau cuma gerimis? Bisa saja tetapi tidak bersih. Yang dibutuh dalam gereja adalah hujan yang deras. Zakharia menganjurkan kepada kita supaya kita berdoa kepada Tuhan meminta hujan yang lebat dan keras turun dalam gereja, itulah murid. Berarti dia mau menerima Firman pengajaran yang deras dan lebat.

Itu yang harus kita minta, bukan cuma embun. Kalau cuma embun, itu seketika. Cepat menguap dan hilang. Kalau cuma gerimis tidak membuat kita sehat rohani, makanya kalau anak sudah kena gerimis sekalian dimandikan supaya melepaskan air yang cuma gerimis. Kita mengaku orang Kristen, lewat pola sorga yaitu Firman pengajaran kita dibina untuk masuk sorga. Tetapi tanpa pengajaran, sorga itu tanda tanya. Apalagi mau menjadi Mempelai Wanita, menjadi Tubuh Kristus, jangan harap.

Zakharia 10:1
10:1 Mintalah hujan dari pada TUHAN pada akhir musim semi! TUHANlah yang membuat awan-awan pembawa hujan deras, dan hujan lebat akan diberikanNya kepada mereka dan tumbuh-tumbuhan di padang kepada setiap orang.

Bukan hujan yang turun seperti ini yang dimaksud, hujan ini adalah pengajaran, itu sesuai dengan nyanyian Musa dalam Ulangan 32:1. Dan nyanyian Musa ini ada di sorga. Nyanyian Anak Domba dan nyanyian Musa di dengar oleh rasul Yohanes di sorga.
Wahyu 15:2-3
15:2 Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.
15:3 Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!

Dikatakan mintalah hujan pada akhir musim semi. Berarti kita berada pada waktu gereja hujan akhir. Kekristenan kita ini bagaimana sih? Kalau dengar Firman lebih dari 5 menit sudah main kode pada pak pendeta “lama sekali pak pendeta”. Seringkali saudara tidak sadar, sama saja tidak mau dibina untuk masuk sorga, padahal kita mau masuk sorga. Bagaimanapun keadaan kita masa lampau, jika kita menerima Firman pengajaran, maka itu cara Tuhan untuk membina kehidupan kita baik sebagai suami, sebagai isteri dan sebagai anak. Walaupun sudah amburadul masa lampau kita, kuasa Firman mampu memperbaiki kita.

Dari pada Tuhan merahasiakan rahasia kerajaan sorga, yang disodor dalam gereja hanya peremumpamaan. Bagaimana kalau saya khotbah hanya khotbah tentang anjing dan burung bangau. Tuhan sudah mau datang, sudah lebih dahsyat sekarang yang terjadi di muka bumi, siapkah kita? Tetapi yang paling digemari di dalam ibadah gereja Tuhan di mana-mana, kalau ibadah itu ada lawak, ada ilustrasi ini dan itu. Pengajaran itu untuk membentuk karakter kita untuk membina sifat karakter suami yang kasar supaya dia berubah menjadi lembut terhadap isteri. Supaya membentuk karakter isteri yang cerewet supaya dia bersahaja. Kenapa kita malah tolak hujan Firman pengajaran?

Tuhan mengajar kita supaya berdoa minta hujan yang lebat, bukan supaya turun embun dan turun gerimis. Kalau cuma turun gerimis, hanya menyebabkan sakit. Sebabnya kita butuh derasnya hujan, itu caranya Tuhan supaya kita tidak hanya dilayani dalam perumpamaan dan tidak mengerti rancangan sorga. Rancangan sorga adalah Yesus Mempelai Laki-laki Sorga rindu memiliki Mempelai WanitaNya. Mempelai Wanitanya ini adalah gereja yang rindu menempatkan diri sebagai kehidupan yang menerima derasnya hujan pengajaran sehingga tabiatnya dirubah oleh pengajaran Firman Tuhan.

Dalam perumpamaan Tuhan Yesus ini, pada empat jenis tanah ini sebenarnya sudah Tuhan berikan benih. Benih ini sifatnya:
1.      Kekal. Ini yang ditabur oleh Tuhan melalui hamba Tuhan.
I Petrus 1:23
1:23 Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.

Letak masalah yang mendengar itu apakah punya hati seperti di tepi jalan, apakah punya hati yang seperti tanah tipis di atas batu, atau hati seperti tanah bersemak belukar, atau tanah yang baik. Yang menjadi penentu adalah diri kita sendiri, bukan lagi salahnya Tuhan. Sebab kepada semua sudah Tuhan berikan benih (kemurahan).

Kita harus tahu bahwa Firman itu sifatnya kekal dan itu ditabur dalam ibadah. Kita harus paham bahwa kita menyambut Firman yang sifatnya kekal. Berarti kalau kita menyambut Firman maka kita akan dibawa pada kekekalan bersama dengan Tuhan. Benih itu bukan hanya punya kekekalan.

2.      Sifat benih yang kedua adalah:
Roma 1:16
1:16 Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.

Jadi pertama diberi kesempatan kepada umat pilihan yaitu umat Israel. Kemudian diberikan kesempatan kepada Yunani, itulah bangsa kafir, termasuk kita sekarang. Berarti kepada semua diberikan kesempatan. Di dalam Injil adalah kekuatan Allah untuk menyelamatkan. Kekuatan Allah manifestasinya di dalam Firman pengajaran.
Roma 1:17
1:17 Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman."

Itu tujuannya Firman pengajaran. Mulai dari kami hamba Tuhan, kalau kami menempatkan diri sebagai murid yang menerima Firman pengajaran tujuannya apa? Supaya kami hidup dasarnya iman. Kalau saya hamba Tuhan yang melayani jemaat, kemudian saya katakan saya beriman tetapi saya ada di sawah atau di kebun coklat, berarti bukan iman namun saya bersandar pada lengan dan akal saya.

Saya bersaksi karena 30 tahun lampau saya datang melayani di sini dengan isteri dan 3 orang anak, anak yang ketiga baru 40 hari. Kami melayani jemaat yang waktu itu adalah kakek-kakek di panti werda. Kalau kami hanya mengharapkan dan memiliki mata jasmani, tidak mungkin saya datang melayani di sini. Apa yang mau dimakan anakku yang sulung, yang kedua, yang ketiga yang masih bayi itu bersama isteri dan saya. Tetapi kami tidak bersandar pada orang lain dan tidak pernah kami mengirim sos. Banyak mujizat yang kami alami, ketika buka pintu rumah ada beras di depan rumah. Ada juga orang yang gedor pintu dan begitu dibuka ada orang dengan beras di bahunya. Banyak kali hal itu kami alami.

Saya tidak punya kebun dan tidak punya sawah sebab yang kami layani adalah Tuhan yang benar-benar ada dan saya iman Dia. Itulah kekuatan Allah yang menyelamatkan. Itu pekerjaan benih, itu Injil yang mendorong saya agar jangan saya berdiri membohongi jemaat, mengatakan beriman-beriman padahal saya tidak beriman. Kalau kalian tahu saya membohongi kalian karena tidak beriman, rugi kalian datang beribadah. Kalau saya bersandar pada lengan saya, terkutuklah saya kata Firman Allah.

3.      Benih itu adalah pemberian Tuhan dan digambarkan bagaikan hujan.
Yesaya 55:10
55:10 Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan,

Itu berarti benih dari sorga ini adalah pemberian Tuhan. Pengajaran itu adalah pemberian Tuhan yang digambarkan bagaikan hujan yang turun. Kenapa mengaku percaya Yesus tetapi menolak pemberian Tuhan. Coba bapak Presiden di sini membawa kado lalu kita tolak, kecut hati bapak Presiden atau tidak. Apalagi ini pemberian sorga. Pemberian sorga ini adalah pemberian dari Bapa segala Roh yang tidak pernah berubah, kenapa ditolak.
Yakobus 1:16-17
1:16 Saudara-saudara yang kukasihi, janganlah sesat!
1:17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.

Pengajaran ini pemberian sorga, kenapa kita tolak. “apa itu pengajaran-pengajaran, yang saudara suka cuma perumpamaan-perumpamaan” orang seperti itu nanti menyesal. Tidak usah bapak Presiden, bapak camat saja kalau datang memberi apa-apa, apakah saudara akan tolak? Saya kira pak camat akan marah. “saya beri apa-apa tetapi cuma dilempar!”.

Pemberian yang baik itu dari atas, Bapa segala terang. Yang Dia berikan tidak sembunyi-sembunyi, itu dalam bentuk hujan Firman pengajaran yang turun. Yang diberi itu untuk mengkondisikan kita sama seperti Dia.

Yang Tuhan berikan itu hanya satu benih, tidak banyak-banyak. Yang ditaburi adalah ladangnya Tuhan. Kita ini ladangnya Tuhan.
I Korintus 3:9
3:9 Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.

Tuhan yang punya ladang, maka Tuhan katakan jangan taburkan dua jenis benih di ladang Tuhan, hanya satu benih.
Imamat 19:19
19:19 Kamu harus berpegang kepada ketetapan-Ku. Janganlah kawinkan dua jenis ternak dan janganlah taburi ladangmu dengan dua jenis benih, dan janganlah pakai pakaian yang dibuat dari pada dua jenis bahan.

Tuhan Yesus berkata “tanaman yang tidak ditanam oleh BapaKu akan dicabut sampai ke akar-akarnya”. Orang yang mendengar malah tersinggung. Lalu ada laporan pada Yesus bahwa mereka tersinggung mendengar. Yesus menjawab “biarkan mereka pemimpin yang buta menuntut orang buta, keduanya jatuh pada lobang”. Jadi kalau menanam dua jenis, itu adalah pemimpin buta.

Antara lain tanaman yang lain adalah paham epikuros dan stoa yaitu paham-paham filsafat, ahli pikir orang Yunani. Jangan itu filsafat menjadi dasar pemberitaan Firman. Jadi jangan beritakan benih lain.
Kolose 2:8
2:8 Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.

Saya khotbah di sini murni Firman, tidak ada ditambah ilmu filsafat. Jangan sampai Firman porsinya sedikit dan yang banyak malah filsafat, ini pemimpin buta.

Waktu rasul Paulus memberitakan Firman di Eropa, dia bertemu orang-orang filsafat dari aliran Stoa dan Epikuros. Mereka hadang rasul Paulus, mereka katakan “hei, apa yang diberitakan si peleter ini! Pengajaran apa yang dia beritakan ini?”. Tetapi mereka ingin tahu. Kemudian mereka ajak rasul Paulus supaya dikawinkan ajaran stoa serta epikuros dengan Injil tetapi Paulus tidak mau, dia tetap murni hanya satu. Tetapi setelah Paulus tidak ada, rasul-rasul yang berpegang pada ajaran yang murni sudah duluan dipanggil Tuhan dan tinggal penerusnya, akhirnya mereka menggabungkan Firman dengan Stoa dan Epikuros. Itulah yang ada dalam gereja sekarang yang disebut Genostik. Kelompok genostis sekarang banyak didalam gereja, khotbahnya filsafat, bukan murni Firman. Berarti sudah berapa benih? Gawat kalau seperti ini. Kapan bisa bertumbuh rohani kita kalau porsi Firman dikurangi dan yang lain dicerita lebih banyak.

Akhir zaman ini antikristus sudah mau datang, kita mau tersingkir atau tidak. Kalau tidak tersingkir nanti berhadapan dengan antikristus. Antikristus ini manusia tanpa hukum Allah, dia akan menguasai seluruh dunia. Orang yang tertinggal tidak bisa berkutik lagi karena Tuhan tidak lagi bersama dengan mereka. Sebab Tuhan bersama gereja yang disempurnakan sudah dibawa terbang ke padang belantara dan dunia dibiarkan selama 3,5 tahun dikuasai oleh antikristus. Jangan sampai kita salah interprestasi menghadapi Firman.

Jadi ini pemberian Tuhan. Benih itu disebut kekal, di dunia ini semuanya fana, hanya Firman yang kekal.
I Petrus 1:23
1:23 Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.

Jadi kelahiran kita sebagai manusia itu adalah benih fana, hanya cocok di dunia, tidak cocok di sorga. Makanya kita harus dilahirkan kembali oleh benih yang kekal itulah Firman. Sehingga kita cocok di sorga, tidak cocok lagi di dunia. Makanya orang yang dilahirkan kembali di dalam Firman dibenci oleh dunia karena dunia tidak bisa terima. Tetapi mana yang kita pilih cocok di dunia atau cocok di sorga. Di dunia ini yang banyak cekcok.

I Petrus 1:24-25
1:24 Sebab: "Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur,
1:25 tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya." Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu.

Ini yang kita terima yang tampil dalam bentuk Firman pengajaran. Kita dikondisikan oleh Tuhan sebagai murid. Kehidupan yang dikondisikan sebagai murid pasti menerima Firman pengajaran karena itu yang membawa dia pada kekekalan, cocok di sorga.

Ada 4 jenis tanah:
1.      Tanah di tepi jalan
Bukan penabur itu yang bodoh, tetapi 4 jenis tanah ini menunjukkan keadaan kita manusia yang menanggapi datangnya taburan Firman. Ada yang seperti tanah di tepi jalan. Kalau kita berdiri di tepi jalan hanya menonton orang lewat. Bahkan rasul Paulus mengatakan “kami pelayan-pelayan Tuhan hanya menjadi tontonan”. Saudara perhatikan bagaimana kekesalan Paulus hanya dijadikan tontonan bahkan dianggap sampah.
I Korintus 4:9
4:9 Sebab, menurut pendapatku, Allah memberikan kepada kami, para rasul, tempat yang paling rendah, sama seperti orang-orang yang telah dijatuhi hukuman mati, sebab kami telah menjadi tontonan bagi dunia, bagi malaikat-malaikat dan bagi manusia.

Kristen duniawi hanya menonton apa yang hamba Tuhan lakukan. Yesus juga dijadikan tontonan waktu Yesus disalib. Orang yang lewat menonton dan berkata “turunkan diriMu!” mereka perlakukan Yesus demikian rupa. Tetapi satu saat, Yesus dengan orang-orang yang benar-benar menerima pengajaran akan berbalik menonton mereka. Jangan jadi Kristen penonton.
Matius 27:39-42
27:39 Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia dan sambil menggelengkan kepala,
27:40 mereka berkata: "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari salib itu!"
27:41 Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli-ahli Taurat dan tua-tua mengolok-olokkan Dia dan mereka berkata:
27:42 "Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya.

Padahal yang ditonton itu menghapus surat hutang kita.
Kolose 2:14-15
2:14 dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib:
2:15 Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka.

Akhirnya Tuhan berbalik untuk menonton. Makanya jangan kita seperti tanah di tepi jalan. Memang Firman Tuhan itu bagaikan teka-teki. Firman Allah itu harus dijelaskan, jangan berhenti pada perumpamaan.

2.      Tanah berbatu-batu. Waktu pertama menerima Firman dia gembira sekali. Tetapi begitu matahari terbit dia layu, mengapa? Karena tanahnya tipis dan tidak mendapat siraman. Hanya saat itu dia mendengar setelah itu tidak mau lagi mendapat siraman lewat pengajaran Firman. Sekalipun tanahnya tipis, kalau selalu disiram, tetap akan berbuah. Kalau disiram pasti tidak mati. Ini sudah berbatu-batu, tidak disiram lagi, gawat. Kata Firman Tuhan itu berarti murtad, hancur. Kalau sudah murtad sulit diperbaiki lagi.
Ibrani 6:5-6
6:5 dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang,
6:6 namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.

3.      Tanah belukar duri
Apa yang mengganggu pertumbuhannya? Sekarang ini juga tanpa sadar banyak kita terganggu dengan itu.
Lukas 8:14
8:14 Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.

Manusia itu banyak kekuatiran, tetapi Tuhan katakan serahkan kekuatiranmu pada Tuhan. Bukan cuma kekuatiran, namun ada 3 hal yaitu kekuatiran, kekayaan dan kenikmatan. Lihat saja waktu bencana di Palu, orang kaya tetapi lari tinggal pakaian di badan. Karena apa? Karena tidak mau menabur di sorga. Kenikmatan dunia ini yang merusak gereja Tuhan. Kehidupan seperti ini ketika Tuhan Yesus datang dalam peristiwa Pharusia, dia akan tertinggal. Firman pengajaran itu deras dan lebat, itu yang mesti kita minta.

4.      Tanah yang baik
Markus 4:20
4:20 Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat."

30 kali lipat, berarti menghargai korban Kristus. Yesus dijual dengan 30 keping perak. Sebelum Yesus melayani sudah diperhadapkan angka 30. Akhir pelayananNya diperhadapkan dengan angka 30, angka korban Kristus. Berarti orang yang mendengar Firman dan menerima, dia ada dalam persekutuan dengan korban Kristus. Karena kita Yesus disalib, karena kita Yesus mati, karena kita Yesus harus menanggung utang di Golgota.

Angka 60 adalah angka nikah terkawal. Kehidupan itu dikawal oleh Tuhan, utama nikahnya dikawal. Tempat tidur Salomo dikawal dengan 60 pahlawan dengan pedang di tangan. Berarti anak Tuhan yang dikawal oleh Tuhan dengan pedang Firman. Ini tanah yang baik, dia tahu nikahnya dikawal, dia tahu bagaimana pekerjaan pedang Firman itu.
Kidung Agung 3:7-8
3:7 Lihat, itulah joli Salomo, dikelilingi oleh enam puluh pahlawan dari antara pahlawan-pahlawan Israel.
3:8 Semua membawa pedang, terlatih dalam perang, masing-masing dengan pedang pada pinggang karena kedahsyatan malam.

Malam di depan ini menunjuk masa antikristus. Kalau tidak ada yang mengawal jemaat, kalau hamba Tuhan tidak bertanggung jawab mengawal kehidupan saudara dari nikah jasmani menunju nikah rohani, gawat kehidupan itu, dia akan berhadapan dengan kegelapan. Persekutuan saudara mulai dari persekutuan kecil yaitu nikah jasmani sampai pada nikah yang rohani. Karena gereja akan menikah dengan Yesus. Yesus Mempelai Laki-laki Sorga dan gereja adalah Mempelai WanitaNya. Itu Firman Tuhan, bukan rekayasa pendeta. Gereja Tuhan sekarang bertunangan dengan Yesus.
II Korintus 11:2
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.

Jadi gereja diibaratkan seperti seorang perempuan yang sedang bertunangan dengan seorang laki-laki. Laki-laki itulah Yesus. Kapan gereja Tuhan menikah dengan Yesus?
Wahyu 19:7
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Ini pernikahan dalam arti rohani, bukan jasmani. Makanya nikah kita dikawal oleh Tuhan lewat hamba Tuhan yang ada pedang Firman di sampingnya. Inilah tanah yang baik yaitu kehidupan Kristen yang mau dikawal oleh Tuhan lewat gembala yang ada pedang di tangannya.
Mazmur 149:6
149:6 Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka,

Ulangan 33:29
33:29 Berbahagialah engkau, hai Israel; siapakah yang sama dengan engkau? Suatu bangsa yang diselamatkan oleh TUHAN, perisai pertolongan dan pedang kejayaanmu. Sebab itu musuhmu akan tunduk menjilat kepadamu, dan engkau akan berjejak di bukit-bukit mereka."

Pedang Firman itu lebih tajam dari pada pedang bermata dua.
Ibrani 4:12
4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

Itu sebabnya jemaat perlu dikawal oleh gembala lewat pedang Firman yang tajam. Coba saudara beli daging lalu iri dengan pisau yang tumpul, pasti susah sekali. Makanya Pengkhotbah mengatakan “jika pedang itu tumpul, meningkatkan kekuatan lebih lagi” makanya perlu pedang yang tajam. Saya sebagai gembala mengawal jemaat.

Tanah yang baik itu menghasilkan 100 kali lipat. Yesus memberikan perumpamaan dalam Matius 18 dan Lukas 15 tentang 100 ekor domba, hilang satu pasti dicari karena tidak mau kurang dari 100. Jadi angka 100 adalah angka kelengkapan tubuh. Tuhan ingin kita menjadi tanah yang baik yang tampil dan masuk dalam kelengkapan Tubuh Kristus menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Tanah yang baik bukan berarti karena pujiannya menggelegar. Tanah yang baik artinya membawa hidupnya masuk dalam nikah yang rohani. Daud mau masuk dalam nikah dengan anak Saul, harus membawa 100 kulit khatan orang Filistin. Berarti angka 100 adalah angkah nikah yang akan dipermuliakan.

Jadilah kita orang Kristen yang menjadi murid. Kalau menjadi murid pasti Tuhan ungkapkan rahasia sorga. Jangan cuma perumpamaan, mana kita mau tahu Firman Tuhan. Mana rohani bisa bertumbuh kalau dengan Firman hanya perumpamaan dan dongeng. Jangan kita mendongeng dalam gereja.

II Timotius 4:3-4
4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
4:4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.

Gereja bukan tempatnya mendongeng. Tetapi gereja tempat pengajaran yang sehat. Hujan yang deras dan lebat perlu dalam gereja untuk membawa kita menghargai korban Kristus, mengawal nikah kita sampai membawa pada nikah yang sempurna bersama dengan Kristus.


Tuhan Memberkati.


GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
JADWAL IBADAH
Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan Suci → Pk. 17.00
Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu :         Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
            Ibadah Raya → Pk. 09.00
            Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
 



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar