20181014

Kebaktian Umum, Minggu 14 Oktober 2018 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 6:16-17
6:16 Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu."
6:17 Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?

Yang mereka takutkan adalah murka Anak Domba. Ini julukan Tuhan Yesus dari sejak Dia dibaptis oleh Yohanes Pembaptis.
Yohanes 1:29,36
1:29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
1:36 Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!"

Ini ada hubungannya dengan mezbah korban bakaran sebab Anak Domba ada kaitannya dengan mezbah korban bakaran. Mezbah korban bakaran yang paling indah dan mulia adalah salib Golgota. Kenapa orang Kristen suka menggunakan salib baik sebagai anting-anting, kalung dan juga di rumah? Itu berarti indah. Korban Kristus adalah sumber segala sesuatu yang indah. Kalau kita mau indah tidak bisa lepas dengan Korban Kristus.

Ketika orang lepas dengan korban Kristus dan murka Anak Domba ini ditumpahkan karena manusia tidak mau menerima yang indah dari korban Kristus, maka apa boleh buat. Tawaran Tuhan untuk memberikan yang indah dan yang paling indah adalah duduk di sebelah kanan Mempelai Laki-laki Sorga yang mendapat julukan Anak Domba. Tetapi karena tawaran ini ditolak maka apa boleh buat, yang datang adalah murka dari Anak Domba oleh karena mereka tidak menghargai pemberian Tuhan yang indah ini.

Akhirnya pelarian mereka adalah di cela-cela gunung, di gua-gua, karena mau mencari perlindungan karena melihat murka Anak Domba ini. Ini pelarian mereka. Mereka mau berlindung kepada gunung-gunung batu, celah gunung-gunung batu dan di gua-gua. Dipertanyakan kita sekarang di mana kita harus berlindung. Kita lihat Mereka mau berlindung di celah gunung batu, tetapi itu bukan perlindungan yang aman.

Bagi anak Tuhan ada perlindungan yang aman dan itu dianjurkan oleh Tuhan sendiri. Kalau di sini itu rancangan mereka sendiri. Karena selama ini mereka hanya mengikuti rancangan-rancangan mereka sendiri maka berakhir dengan mencari perlindungan oleh rancangan mereka sendiri tetapi itu tidak aman. Tetapi anak Tuhan yang mempunyai kerinduan hati dan hidupnya ada dalam rancangan Tuhan maka Tuhan merancang perlindungan yang luar biasa. Bagi kita menghadapi murka ini ada rancangan perlindungan Tuhan yang luar biasa.

Kalau hidup kita lebih dominan dipimpin oleh rancangan-rancangan kita tanpa dikaitkan dengan Korban Kristus, maka ketika mendengar deru langit dan bumi karena murka Anak Domba maka kita mencari perlindungan dengan rancangan-rancangan kita sendiri. Tetapi kalau kita diatur oleh Tuhan lewat Firman Tuhan dalam rancangan-rancangan Tuhan maka Tuhan yang atur di mana kita harus berlindung.
Yeremia 6:19
6:19 Dengarlah, hai bumi! Sungguh, ke atas bangsa ini Aku akan mendatangkan malapetaka, akibat dari rancangan-rancangan mereka, sebab mereka tidak memperhatikan perkataan-perkataan-Ku dan menolak pengajaran-Ku.

Tuhan mau menggoyang bumi. Kalau rancangan manusiawi kita jadikan landasan perjalanan hidup tanpa menyerah pada rancangan Tuhan yang indah dan mulia itu, apa boleh buat, ini yang akan dialami. Padahal perkataan Tuhan jika kita dengar, maka walaupun malapetaka, deru langit dan bumi memekakan dunia ini, Tuhan sudah siap di mana kita digiring untuk mendapatkan perlindungan. Di sini akan dikoreksi apakah kita ada di dalam.

Yesaya 26:20
26:20 Mari bangsaku, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintumu sesudah engkau masuk, bersembunyilah barang sesaat lamanya, sampai amarah itu berlalu.

Ini dirancang Tuhan, ini perkataan Tuhan, ini ajaran Tuhan. Menghadapi apa? Menghadapi amarah Tuhan.

Yesaya 26:21
26:21 Sebab sesungguhnya, TUHAN mau keluar dari tempat-Nya untuk menghukum penduduk bumi karena kesalahannya, dan bumi tidak lagi menyembunyikan darah yang tertumpah di atasnya, tidak lagi menutupi orang-orang yang mati terbunuh di sana.

Dalam Wahyu 6:9,11 dikatakan darah orang benar itu berseru, sekarang Tuhan tidak lagi menutup telinga.
Wahyu 6:9,11
6:9 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki.
6:11 Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka.
Tuhan mengajar kita untuk menerima rancangan Tuhan, bagi kita supaya kita masuk di kamar. Setelah masuk di kamar tutup pintu. Apa yang harus kita saksikan di kamar. Justru Tuhan giring kita ke kamar menghindari malapetaka. Apa yang harus kita perhatikan dulu di kamar, apakah itu ada pada kita. Mustahil kita digiring Tuhan ke kamar dengan begitu-begitu saja, setelah tutup pintu aman, tidak seperti itu.

Yang perlu kita perhatikan menurut Amsal 24:4, hal ini harus ada. Kamar dimana kita digiring oleh Tuhan ada hiasan, ada isi. Ini yang seringkali diabaikan anak-anak Tuhan. Tidak usah kita bilang orang dunia, mereka memang tidak tahu karena bukan bangsanya Tuhan. Tetapi bangsanya Tuhan semestinya dia harus tahu.
Amsal 24:4
24:4 dan dengan pengertian kamar-kamar diisi dengan bermacam-macam harta benda yang berharga dan menarik.

Kita disuruh masuk kamar, ada koreksi dan itu perlindungan. Jika saudara masuk di dalam kamar saudara akan melihat ada macam-macam harta benda yang berharga dan menarik, apakah itu ada pada kita?
1.      Itu menunjukkan ruangan suci, saudara akan melihat benda-benda berharga di sana.
Ø  Ada meja roti di sana, ada roti dua tumpuk di sana, ada peralatan untuk korban curahan, ada kemenyan di sana dan ada kayu yang dilapisi dengan emas. Apakah ini tidak indah.
Ø  Ada pelita emas yang dari 1 talenta emas murni. Apakah ini tidak berharga dan tidak mulia.
Ø  Ada mezbah dupa emas. Apakah ini tidak berharga.

Kita disuruh masuk ke kamar, apakah ini ada di dalam kehidupan kita. Ini meluputkan kita dari malapetaka yang akan menimpa dunia. Tetapi kalau rancangan-rancangan kita yang kita gagas dan kerjakan maka larilah ke gunung-gunung, larilah ke celah-celah gunung batu, larilah ke gua-gua, padahal itu bukan tempat yang aman. Menurut rancangan manusia gunung batu itu pasti aman, tetapi kalau gempa bumi hancurlah kita. Lalu yang aman di mana?

Itu sebabnya anak Tuhan didorong oleh Tuhan untuk menikmati perlindungan yang aman hanya ada dalam 3 macam ibadah kalau kita galakkan. Dalam ibadah pendalaman Alkitab, di situ kita memandang keindahan Kristus Yesus lewat Firman pengajaran, di situ kita melihat keindahan Korban Kristus lewat perjamuan kudus. Itu menjamin kepada kita bahwa kita memiliki harta yang berharga dan yang indah.

Kita periksa dulu, apakah kita ini ada aktivitas di dalam kamar sebab di situ ada jaminan perlindungan Tuhan dari malapetaka yang akan menimpa, waktu Dia keluar untuk memurkai dunia ini. Anak Domba akan keluar sekaligus datang menjemput Mempelai Wanita yang ada di kamar. Yang selama ini dia hidup di dalam bimbingan Tuhan lewat pendalaman Alkitab, lewat kita melihat keindahan Kristus lewat penjabaran Firman dan Korban Kristus. Kemudian kita melihat kaki dian emas, ini berharga, itulah persekutuan dengan Roh Kudus dalam karunia-karuniaNya. Setiap orang diberikan karunia yang berbeda-beda tetapi untuk kepentingan bersama.

Makanya kita menjadi orang Kristen, jangan sampai tidak dipandu oleh rancangan Tuhan. Itu bahaya loh. Kalau tidak dipandu, nanti sama dengan bangsa-bangsa lain. Tadi bangsanya Tuhan yang disuruh masuk kamar. Itu berarti anak Tuhan yang mengerti tiga macam ibadah.

Roma 12:6
12:6 Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita.

Bukan bernubuat sesuai kata hati dan bahasa yang dibuat-buat, nubuatan palsu. hanya halusinasi. Tetapi harus berdasarkan pengajaran Firman, berdasarkan Firman Kristus. Bagaimana bisa bernubuat tetapi hidupnya tidak pernah digarap oleh Firman. Tetapi itu digandrungi oleh banyak orang Kristen dan tidak melihat tahbisan orang itu, apakah dia ada dalam tahbisan yang benar.

Roma 12:7
12:7 Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar;

Pelayanan itu banyak corak ragam. Melayani dan mengajar itu diberikan perberdaan. Mengajar itu juga melayani tetapi ada perbedaan. Untuk mengajar tidak boleh asal. Inilah yang indah dan berharga. Kalau kita sudah diberikan kepercayaan untuk melayani, layanilah, itu karunia.

Jangan ini ditelan mentah-mentah tanpa penjelasan ayat berikutnya. Misalnya kalau wanita mau berkhotbah harus di antara sesama wanita. Tidak boleh salah.
Titus 2:1-2
2:1 Tetapi engkau, beritakanlah apa yang sesuai dengan ajaran yang sehat:
2:2 Laki-laki yang tua hendaklah hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, dalam kasih dan dalam ketekunan.

Roma 12:8
12:8 jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.

Berkorban ini dan itu harus ikhlas, jangan terpaksa. Rajin di sini bukan rajin dalam pemikiran daging kita tetapi seorang pemimpin harus rajin berada di kaki Tuhan. Bukan dibilang rajin bahwa ketika membangun gereja dia ikut mencampur hala-hala, bukan rajin yang seperti itu yang dimaksud.

Ada 7 karunia di sini yang ada hubungannya dengan kaki dian emas. Dijabarkan dalam ibadah itulah ibadah raya seperti sekarang ini. Kaki dian emas ini adalah persekutuan kita dengan Roh Kudus dan karunia-karuniaNya. Meja roti sajian adalah persekutuan kita dengan Anak Allah di dalam Firman pengajaran dan perjamuan kudus. Mezbah dupa emas adalah persekutuan kita dengan Allah Bapa di dalam kasihNya. Itu menunjuk ibadah doa penyembahan. Mezbah dupa emas itu panjang dan lebarnya 1 hasta. Artinya kita menyembah pada Allah yang satu. Tingginya 2 hasta, artinya dalam menyembah kita harus di dalam kasih yaitu kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama. Ini adalah 10 Firman yang diringkas menjadi dua oleh Tuhan.
Matius 22:38-40
22:38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
22:40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."

Apakah kamar seperti ini ada pada saudara? Apakah kamar saudara dihiasi seperti ini? Kalau ini ada maka saudara aman karena ini rancangan Tuhan. Kita harus masuk di kamar, tetapi bukan kamar jasmani yang dimaksud. Kamar (hati) kita jangan sampai tidak diisi oleh hal-hal ini.

2.      Lukas 12:3
12:3 Karena itu apa yang kamu katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang, dan apa yang kamu bisikkan ke telinga di dalam kamar akan diberitakan dari atas atap rumah.

Jangan kita masuk di kamar yang ada bisik-bisik di situ, ada roh curiga di situ, ada pembicaraan yang tidak kena mengena dengan rencana Tuhan. Inipun harus kita waspada. Jadi kita masuk di kamar, lebih dahulu kita bersihkan roh bisik-bisik. Karena apa yang kita bicarakan dalam kamar akan dibawa terbang oleh burung yang bersayap sampai kepada raja, kepada orang kaya, kepada orang berkuasa. Dengan kata lain, supaya kita aman jangan sampai ada bisik-bisik yang sifatnya negatif dalam hidup kita.
Pengkhotbah 10:20
10:20 Dalam pikiran pun janganlah engkau mengutuki raja, dan dalam kamar tidur janganlah engkau mengutuki orang kaya, karena burung di udara mungkin akan menyampaikan ucapanmu, dan segala yang bersayap dapat menyampaikan apa yang kauucapkan.

Jadi walaupun bisik-bisik, satu saat akan dinampakkan oleh Tuhan.
Pengkhotbah 10:20 (Terjemahan Lama)
10:20 Janganlah engkau mengutuki raja, jikalau di dalam tempat tidurmu sekalipun, dan janganlah engkau mengutuki orang yang berkuasa, jikalau di dalam bilikmu bersekat sekalipun, kalau-kalau burung di udara membawa akan bunyi suaramu, dan unggaspun memberitahu perkataanmu kelak.

Artinya hidup kita akan aman dan tenang kalau kita menghindarkan diri dari bisik-bisik. Karena ada 11 dosa yang menghambat pembangunan Tubuh Kristus. Salah satunya bisik-bisik.
II Korintus 12:20
12:20 Sebab aku kuatir, bahwa apabila aku datang aku mendapati kamu tidak seperti yang kuinginkan dan kamu mendapati aku tidak seperti yang kamu inginkan. Aku kuatir akan adanya 1perselisihan, 2iri hati, 3amarah, 4kepentingan diri sendiri, 5fitnah, 6bisik-bisikan, 7keangkuhan, dan 8kerusuhan.
12:21 Aku kuatir, bahwa apabila aku datang lagi, Allahku akan merendahkan aku di depan kamu, dan bahwa aku akan berdukacita terhadap banyak orang yang di masa yang lampau berbuat dosa dan belum lagi bertobat dari 9kecemaran, 10percabulan dan 11ketidaksopanan yang mereka lakukan.

Angka 11 adalah angka penghalang pembangunan Tubuh Kristus. Kalau dalam kamar itu ada bisik-bisikan berarti tidak akan mendapat perlindungan karena tidak berhasil masuk dalam pembanguna Tubuh Kristus.

Kalau ada iri hati, ada perselisihan, ada fitnah, ada kedengkian, ada percabulan, ada bisik-bisik dan sebagainya, ini harus kita bersihkan. Berarti sama dengan kita masuk di kamar perlindungan Tuhan. Berarti sama dengan kita hadirkan diri kita di bawah kepak sayapnya Tuhan kita dilindungi. Itu rancangan Tuhan, kalau rancangan manusia ayo ke gunung, ke celah-celah bukit batu, ke gua-gua. Tetapi apakah aman? Tidak. Karena murka Anak Domba tidak bisa tertahankan lagi.

3.      II Raja-raja 4:32
4:32 Dan ketika Elisa masuk ke rumah, ternyata anak itu sudah mati dan terbaring di atas tempat tidurnya.

Kita masuk pintu, lalu menutup pintu, jangan-jangan ada kematian di dalamnya, ada maut di situ.
II Raja-raja 4:33-35
4:33 Sesudah ia masuk, ditutupnyalah pintu, sehingga ia sendiri dengan anak itu di dalam kamar, kemudian berdoalah ia kepada TUHAN.
4:34 Lalu ia membaringkan dirinya di atas anak itu dengan mulutnya di atas mulut anak itu, dan matanya di atas mata anak itu, serta telapak tangannya di atas telapak tangan anak itu; dan karena ia meniarap di atas anak itu, maka menjadi panaslah badan anak itu.
4:35 Sesudah itu ia berdiri kembali dan berjalan dalam rumah itu sekali ke sana dan sekali ke sini, kemudian meniarap pulalah ia di atas anak itu. Maka bersinlah anak itu sampai tujuh kali, lalu membuka matanya.
Kita tahu kisah ini. Pertama Gehazi disuruh Elisa “bawa tongkat ini, sampai di sana, engkau sentuh hidung anak itu dengan tongkat ini. Tetapi di perjalanan jangan engkau memberi salam pada orang dan jangan menerima salam dari orang lain”. Artinya Gehazi hanya membawa satu salam untuk menghadapi kematian. Kita mau masuk kamar, periksa dulu, jangan-jangan dalam kamar ada kematian disana.

Tetapi Gehazi dalam menghadapi ini dia gagal. Pesan Elisa tidak mungkin gagal tetapi dia yang gagal karena ada satu hal yang tidak dia lakukan yaitu tutup pintu belakang.

Gagasan Firman Tuhan jangan menerima salam dari orang lain di dalam perjalanan. Salam itu ada hubungannya dengan Firman pengajaran.
II Yohanes 1:10
1:10 Jikalau seorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ajaran ini, janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah memberi salam kepadanya.

Salam itu sama dengan pengajaran. Jadi jangan sampai kita membawa dua macam pengajaran ketika kita menghadapi kamar yang ada maut, kamar yang ada kematian. Itu sebabnya gereja Tuhan sudah Tuhan berikan pengajaran yang besar dan mulia demi keselamatan kita. Ibadah kita punya pola yaitu pola sorga. Itulah pengajaran satu-satunya jika kita menghadapi kamar yang ada kematian. Bagaimana kita bisa selamat di situ, ada mayat di situ.

Jadi ada pembenahan di situ dan sistem pembenahannya luar biasa. Elisa datang, dia masuk ke dalam kamar. Elisa ini punya Firman dan punya Roh. Jadi cerita dalam II Raja-Raja pasal 13 tentang Elisa akan mati, itu menunjuk Firman dan Roh segera akan diangkat oleh Tuhan.

Masuknya Elisa di kamar ini menemui orang yang mati, untuk kita sekarang mati rohaninya. Bagaimana mau mendapat perlindungan masuk ke kamar kalau rohani mati. Tidak bisa, tidak ada jalan lain kecuali Elisa datang, dia tutup pintu belakang. Menutup pintu belakang berarti menyelesaikan hal-hal masa lalu, masa lampau. Karena apa? Sebab Tuhan cari yang masa lalu, Tuhan tuntut yang masa lampau dan harus kita selesaikan. Coba kalau masa lalu tidak diselesaikan, itu berarti bawa beban. Kalau kita mau damai lalu orang itu tidak mau, berarti kita sudah menyelesaikan walaupun orang itu tidak mau.
Pengkhotbah 3:15
3:15 Yang sekarang ada dulu sudah ada, dan yang akan ada sudah lama ada; dan Allah mencari yang sudah lalu.

Pengkhotbah 3:15 (Terjemahan Lama)
3:15 Segala sesuatu yang telah ada itu, ia itu adalah sekarang juga, dan barang yang akan ada itu, ia itupun sedia sudah ada, maka dituntut Allah akan barang yang sudah lalu itu.

Bagaimana mau masuk kamar perlindungan Tuhan lalu kita tidak pernah menyelesaikan masa lampau. Dengan kita aktif dalam 3 macam ibadah yang merupakan salah satu bagian dari rancangan Tuhan, itu adalah kesempatan kita menyelesaikan masa lampau dengan Tuhan dan sesama.

Mungkin pernah suami tendang suami, selesaikan dan minta ampun. Mungkin isteri dendam pada suami, pokoknya diam-diam suami tidak tahu isteri sudah bungkus pakaiannya. Begitu masuk kamar suami kaget, isteri langsung menangis “pokoknya saya pulang, saya tidak sejahtera dengan kau. Kalau saya tahu dulu saya tidak mau dengan kau!”. Harusnya diselesaikan, bukan jalan keluarnya pisah/ cerai.

Saya ingat seorang petinggi Kabar Mempelai, suatu saat terjadi perselisihan antara suami isteri. Isterinya padahal sudah siap mau minggat. Suaminya pulang naik sepeda basah-basah dari pelayanan. Tetapi karena di jalan hujan dan air sudah naik, kenapa sepedanya tidak bisa lagi jalan, ternyata ikan gabus besar terjepit di terali. “puji Tuhan, ini ikan gabus jadi alat bujuk isteri”. Karena masih dalam suasana kematian, isterinya sudah kumpul botol-botol, kumpul barang bekas dan panggil pembeli, tiba-tiba suaminya larang “tidak boleh!”. Isterinya tidak terima dan tersinggung, “lebih baik saya pulang ke rumah orang tua”. Akhirnya damai sampai Tuhan panggil keduanya dalam usia tua.

Jadi harus ada penyelesaian. Tuhan cari yang sudah lampau. Mau masuk kamar supaya dapat perlindungan, maka bersihkanlah kamar dalam banyak hal. Antara anak dan orang tua, kami juga menyadari banyak kali orang tua menggusari hati anak sehingga hati anak jadi tawar. Tidak jadi masalah jika papa turun kepada anak “maafkan nak, papa sudah kelewatan”. Tidak usah gengsi-gengsian, itu tidak akan selesai.

Apalagi anak, masa mau gengsi datang minta maaf kepada papa dan mama. Sudah jelas melawan papa dan mama, melawan orang tua. Orang tua bilang A dia lakukan B, orang tua bilang B dia lakukan Z. Selesaikan, penipuan-penipuan juga harus kita selesaikan. Seringkali kita dapat berkat lalu perpuluhan tidak kita kembalikan, itu penipuan. Selesaikan itu, itu dituntut Tuhan. Kalau tidak kita selesaikan, tidak akan bisa aman di kamarnya.

Itu sebabnya ketika kita datang beribadah terima koreksi-koreksi Tuhan. Jangan sampai kita mengaku anak Tuhan, katanya sudah mengalami pembaharuan padahal kembali pada cara nenek moyang. Bukan pembaharuan itu namanya, olehnya perlu dibenahi karena ada kematian.

Apa yang dibuat oleh Elisa, apa yang dibuat oleh Firman dan Roh? Dia tiarap. Benar-benar kehidupan yang ada dalam tanda kematian rohani, untuk mengembalikan kehidupan padanya, dia harus kontak langsung dengan Firman dan Roh Kudus. Kita tahu Firman Tuhan bagaimana Elisa jalan sana jalan sini lalu meniarap lagi di atas anak itu. Lalu anak itu bersin 7 kali. Bersin itu berarti keluar barang yang kotor. 7 kali bersin berarti benar-benar dia menerima kehidupan yang sempurna karena dia dibersihkan 7 kali oleh pekerjaan Firman sehingga keluar yang kotor.

Coba kalau kita di sini semua bersin, apa gerangan yang terjadi? Udara jadi kotor, virus yang keluar. Karena dihantam oleh Firman dan Roh Kudus dan dia bersekutu dengan Firman dan Roh Kudus maka yang kotor itu dibersihkan sehingga terjadi sukacita dan ada roh penyembahan. Ini mengundang perlindungan Tuhan dalam kehidupannya.

II Raja-raja 4:35-37
4:35 Sesudah itu ia berdiri kembali dan berjalan dalam rumah itu sekali ke sana dan sekali ke sini, kemudian meniarap pulalah ia di atas anak itu. Maka bersinlah anak itu sampai tujuh kali, lalu membuka matanya.
4:36 Kemudian Elisa memanggil Gehazi dan berkata: "Panggillah perempuan Sunem itu!" Dipanggilnyalah dia, lalu datanglah ia kepadanya, maka berkatalah Elisa: "Angkatlah anakmu ini!"
4:37 Masuklah perempuan itu, lalu tersungkur di depan kaki Elisa dan sujud menyembah dengan mukanya sampai ke tanah. Kemudian diangkatnyalah anaknya, lalu keluar.

Pekerjaan Firman dan Roh yang menolong orang yang sudah mati ini maka terjadi yang indah. Firman bekerja, Roh bekerja dan kasih Allah bekerja maka terjadi penyembahan. Di situ kita peroleh perlindungan dari Tuhan.

4.      Kejadian 43:30
43:30 Lalu segeralah Yusuf pergi dari situ, sebab hatinya sangat terharu merindukan adiknya itu, dan dicarinyalah tempat untuk menangis; ia masuk ke dalam kamar, lalu menangis di situ.

Apakah kamar kita, kita hiasi dengan air mata. Air mata sukacita, air mata yang merindukan terjadinya penyatuan? Kita apakah ada kerinduan hati dalam rumah tangga kita mulai suami, isteri, anak, cucu dan mantu, apakah ada air mata penyembahan merindukan ada tanda terjadi penyatuan? Inilah perlindungan yang agung jika saudara dan saya punya kerinduan hati seperti Yusuf.

Saudara lihat ada tiga kali saudara Yusuf datang mencari.
1)      Kunjungan pertama kali saudara-sadara Yusuf karena dihubungkan dengan rasa kelaparan.
2)      Kunjungan kedua dihubungkan dengan Benyamin dan Simeon. Di sini terjadi penebusan di mana ada pekerjaan piala perak milik dari Yusuf yang membawa kesadaran mereka akan dosa kesalahan mereka masa lalu.
3)      Pada kunjungan yang ketiga ini Yusuf menyatakan diri kepada saudara-saudaranya.
Mengapa dikatakan kunjungan ke 3 sebab mereka sudah pulang hanya belum sampai di tempat.
Pada kunjungan yang kedua itulah Yusuf masuk ke kamar lalu menangis. Tetapi sebelum menangis, dia sapa dulu saudara-saudaranya dan dia menyapa Benyamin itu anaknya.
Kejadian 43:29
43:29 Ketika Yusuf memandang kepada mereka, dilihatnyalah Benyamin, adiknya, yang seibu dengan dia, lalu katanya: "Inikah adikmu yang bungsu itu, yang telah kamu sebut-sebut kepadaku?" Lagi katanya: "Allah kiranya memberikan kasih karunia kepadamu, anakku!"

Kesimpulannya jika kita datang beribadah karena rasa haus dan lapar akan Firman, itu bagus. Tetapi setelah kunjungan pertama harus ditingkatkan pada kunjungan yang kedua. Dan di sini sudah lebih mendalam bicara tentang penebusan. Jadi bukan mereka berbicara kelaparan tetapi benar-benar tubuh, jiwa dan rohnya perlu ditebus. Syukur puji Tuhan, roh mempelai yang bekerja di situ. Yusuf adalah gambaran roh mempelai. Maka pada kunjungan yang ketiga, roh mempelai itu menyatakan diri. Bukan sekedar mengambang, tetapi sekarang lebih menyatakan diri kepada mereka. Maka terjadi penyatuan tubuh. Dari yang tadinya 12 orang itu terpisah-pisah, sekarang sudah menjadi satu. Angka 12 menunjuk persekutuan yang sangat indah di dalam Firman.

Apakah kita masuk dalam kamar seperti ini? Apakah ada derai air mata? Atau hanya derai air mata kesusahan. Seringkali kita masuk kamar dan menangis di kaki Tuhan hanya karena sayang diri, hanya karena dilanda kesusahan.

Seringkali isteri menangis di pojok-pojok hanya karena mendengar suara suami agak keras dan kasar. Atau suami muring-muring hanya karena isteri tidak memberikan makanan yang sedap. Termasuk saya dikoreksi. Kadang air mata kita bagaimana. Mutu yang bagaimana air mata kita. Tuhan koreksi kamar kita, apakah ada air mata dan air mata yang bagaimana. Atau air mata yang rindu dalam persekutuan tubuh Kristus.

Yusuf tidak tahan. Kemudian pada pasal 45 bukan hanya Yusuf yang menangis, semua saudaranya menangis karena penuh kesukaan, mereka semua dirangkul oleh roh mempelai.
Kejadian 45:1
45:1 Ketika itu Yusuf tidak dapat menahan hatinya lagi di depan semua orang yang berdiri di dekatnya, lalu berserulah ia: "Suruhlah keluar semua orang dari sini." Maka tidak ada seorang pun yang tinggal di situ bersama-sama Yusuf, ketika ia memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya.

Tadinya dia menangis di kamar karena terharu melihat pekerjaan Firman, ada tanda Tuhan mau menyatukan mereka. Sekarang dia menyatakan dirinya.

Kejadian 45:2-8
45:2 Setelah itu menangislah ia keras-keras, sehingga kedengaran kepada orang Mesir dan kepada seisi istana Firaun.
45:3 Dan Yusuf berkata kepada saudara-saudaranya: "Akulah Yusuf! Masih hidupkah bapa?" Tetapi saudara-saudaranya tidak dapat menjawabnya, sebab mereka takut dan gemetar menghadapi dia.
45:4 Lalu kata Yusuf kepada saudara-saudaranya itu: "Marilah dekat-dekat." Maka mendekatlah mereka. Katanya lagi: "Akulah Yusuf, saudaramu, yang kamu jual ke Mesir.
45:5 Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu.
45:6 Karena telah dua tahun ada kelaparan dalam negeri ini dan selama lima tahun lagi orang tidak akan membajak atau menuai.
45:7 Maka Allah telah menyuruh aku mendahului kamu untuk menjamin kelanjutan keturunanmu di bumi ini dan untuk memelihara hidupmu, sehingga sebagian besar dari padamu tertolong.
45:8 Jadi bukanlah kamu yang menyuruh aku ke sini, tetapi Allah; Dialah yang telah menempatkan aku sebagai bapa bagi Firaun dan tuan atas seluruh istananya dan sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir.

Akhirnya apa yang terjadi pada diri mereka? Ayah mereka meninggal. Saudara-saudara Yusuf dihantui perkara yang lampau, harus diselesaikan. Sistem pertama mereka menyelesaikan mereka kirim utusan. Tetapi bukan seperti itu cara Tuhan, bukan pakai utusan, bukan pakai perantara. Tetapi akhirnya mereka datang sendiri kepada Yusuf menyelesaikan apa yang terjadi masa lampau. Yusuf memeluk lagi mereka.

Kalau benar kamar kita yang dibersihkan untuk mendapat perlindungan Tuhan, maka 4 hal ini harus kita periksa. Jangan tunggu seperti raja, perwira, pembesar, orang berkuasa, orang kaya, hamba, orang merdeka, mencari perlindungan di gunung-gunung tetapi tidak ada perlindungan.

Kejadian 50:15
50:15 Ketika saudara-saudara Yusuf melihat, bahwa ayah mereka telah mati, berkatalah mereka: "Boleh jadi Yusuf akan mendendam kita dan membalaskan sepenuhnya kepada kita segala kejahatan yang telah kita lakukan kepadanya."

Kalau tidak diselesaikan maka dihantui perasaan ini.

Kejadian 50:16
50:16 Sebab itu mereka menyuruh menyampaikan pesan ini kepada Yusuf: "Sebelum ayahmu mati, ia telah berpesan:

Menyelesaikan sesuatu jangan pakai perantara, harus diri sendiri langsung datang.

Kejadian 50:17
50:17 Beginilah harus kamu katakan kepada Yusuf: Ampunilah kiranya kesalahan saudara-saudaramu dan dosa mereka, sebab mereka telah berbuat jahat kepadamu. Maka sekarang, ampunilah kiranya kesalahan yang dibuat hamba-hamba Allah ayahmu." Lalu menangislah Yusuf, ketika orang berkata demikian kepadanya.

Yusuf menangis. Ada dua pengertian di sini:
Ø  Menangis terharu
Ø  Menangis bukan karena sakit hati atau dendam.

Kejadian 50:18-21
50:18 Juga saudara-saudaranya datang sendiri dan sujud di depannya serta berkata: "Kami datang untuk menjadi budakmu."
50:19 Tetapi Yusuf berkata kepada mereka: "Janganlah takut, sebab aku inikah pengganti Allah?
50:20 Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.
50:21 Jadi janganlah takut, aku akan menanggung makanmu dan makan anak-anakmu juga." Demikianlah ia menghiburkan mereka dan menenangkan hati mereka dengan perkataannya.

Maka terjadi pemberesan, tuntas.

Jadi persoalan kamar ini bukan berarti yang ukuran 4 persegi itu. Bukan kamar saudara itu yang dimaksud. Masuklah hai bangsaKu, Tuhan tidak bilang “bangsa-bangsa” berarti hanya umatNya.
Yesaya 26:20-21
26:20 Mari bangsaku, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintumu sesudah engkau masuk, bersembunyilah barang sesaat lamanya, sampai amarah itu berlalu.
26:21 Sebab sesungguhnya, TUHAN mau keluar dari tempat-Nya untuk menghukum penduduk bumi karena kesalahannya, dan bumi tidak lagi menyembunyikan darah yang tertumpah di atasnya, tidak lagi menutupi orang-orang yang mati terbunuh di sana.

Masuk kamar, tutup pintu, selesaikan yang lampau. Jangan pikir sudah selesai. Lihat saudara-saudara Yusuf, karena tidak mereka selesaikan secara tuntas akhirnya dihantui. Akhirnya mereka sendiri yang datang, damai terjadi. Maka perlindungan dijamin oleh Tuhan. Semua makanannya dan kebutuhan mereka ditanggung oleh Yusuf. Benar-benar Roh mempelai segala-galanya ada padanya.

Jika benar-benar kita memiliki Roh mempelai maka selesai masalah dan tangisan kita bukan karena duka tetapi tangisan sukacita.

Saudara yang diberkati oleh Tuhan, sudahkan engkau hiasi kamarmu dengan 3 macam alat. Sudahkah engkau mengkoreksi rohanimu di kamar apakah mati rohani. Sudahkah saudara mempedulikan dan memperhatikan apakah di kamar ada air mata yang bukan air mata buaya? Tetapi benar-benar air mata sukacita, air mata yang terharu karena melihat pekerjaan Tuhan untuk menyatukan tubuh Kristus mulai dari rumah tangga. Yang lampau harus diselesaikan karena Tuhan tuntut itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar