20181004

Kebaktian Ucapan Syukur, Kamis 4 Oktober 2018 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Ulangan 30:19-20
30:19 Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu,
30:20 dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka."

Ini penyampaian Musa menjelang mereka menyeberang ke Kanaan. Musa tidak dizinkan Tuhan masuk dalam tanah Kanaan dan dia menyampaikan pesan-pesan Tuhan, antara lain ayat yang kita baca tadi. “Aku memanggil langit dan bumi” itu bahasa Tuhan. Itu juga ada dalam Ulangan 4:26
Ulangan 4:26
4:26 maka aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini, bahwa pastilah kamu habis binasa dengan segera dari negeri ke mana kamu menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya; tidak akan lanjut umurmu di sana, tetapi pastilah kamu punah.

Jadi dari dua ayat ini Tuhan memanggil langit dan bumi, bagaikan tidak ada lagi yang bisa menjadi saksi antara Tuhan dan umat Israel, diharapkan dari manusia yang hidup, termasuk hamba-hamba Tuhan pada waktu itu. Apakah tidak ada manusia atau hamba Tuhan yang lain yang bisa menjadi saksi. Tuhan Yang Mahatahu, kalau cuma manusia yang bersaksi, seringkali ditanggapi dengan sinis, tidak serius bahkan menolak. Tetapi Tuhan berkata “Aku panggil langit dan bumi”. Dan apa yang terjadi di Palu, itu Tuhan memanggil sehingga terjadi goncangan bumi. Itu baru bumi. Karena bukan cuma bumi yang akan Tuhan goncang tetapi langit juga akan Tuhan goncang.
Ibrani 12:26-27
12:26 Waktu itu suara-Nya menggoncangkan bumi, tetapi sekarang Ia memberikan janji: "Satu kali lagi Aku akan menggoncangkan bukan hanya bumi saja, melainkan langit juga."
12:27 Ungkapan "Satu kali lagi" menunjuk kepada perubahan pada apa yang dapat digoncangkan, karena ia dijadikan supaya tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan.

Kita baru dikejutkan dengan gempa bumi. Ini adalah kesaksian bahwa Tuhan itu benar ada. Dunia ini ada yang menciptakan dan kita adalah bagian dari pada ciptaan Tuhan, agar kita takut kepada Tuhan.
Jadi Tuhan panggil langit dan bumi, itu ada pada dua ayat dalam kitab Ulangan. Kemudian ditambahkan dalam Ulangan 30:20 supaya kita mengasihi Tuhan. Bukti kita mengasihi Tuhan adalah dengarkan perkataanNya.

Kita berada di penghujung akhir zaman di mana gempa bertambah besar sampai gunung-gunung hilang, pulau-pulau hilang, kota-kota terbagi tiga dan hujan es akan turun seberat 50kg per biji. Mengapa? Tuhan sudah murka karena manusia sudah tidak lagi mau mendengar suaraNya. Apalagi kita umatNya, Tuhan mengharapkan kita mendengar suaranya.

Jadi goncangan gempa bumi apapun yang terjadi, jika kita berseru memanggil namaNya, dijamin ada perlindungan. Tetapi Tuhan mengatakan “supaya kamu mengasihi Aku”. Karena kitab Ulangan ini adalah pernyataan kasih Tuhan yang nyata, bukan kasih yang mengambang, tetapi yang real.

Mengasihi Tuhan berarti mencintai suaraNya atau FirmanNya.
Ulangan 30:20
30:20 dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka."

Ini bernubuat untuk kita. Panjang umur menunjuk masuk Yerusalem Baru. Yang Tuhan ingin kita mengasihi Dia. Bukti kita mengasihi Dia adalah kita mendengarkan suaraNya, itulah suara Firman. Coba kita lihat contohnya nabi besar, yang disebut tidak ada seorang manusia yang dilahirkan oleh seorang ibu yang besar seperti dia. Bukan besar dalam postur tetapi besar statusnya. Itulah Yohanes Pembaptis, dia adalah nabi besar, Yesus yang mengatakan. Dia suka mendengar suara Yesus. Bukti Yohanes mengasihi sahabatnya adalah suka mendengar suaraNya. Padahal dia hanya status sahabat Yesus, tetapi dia mengasihi Yesus dan dibuktikan gemar mendengar suaraNya.
Yohanes 3:29
3:29 Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.

Siapa Mempelai Laki-laki? Itulah Yesus. Siapa Mempelai Perempuan? Itulah yang sedang dibangun sekarang yaitu gereja Tuhan yang dibenarkan, disucikan dan disempurnakan. Semoga bapak, ibu dan saudara sekalian masuk dalam kategori ini.

Kalau orang Kristen sekarang mendengar Yesus disebut Mempelai Laki-laki mereka mengatakan “ajaran sesat”. Padahal Alkitab mengatakan seperti itu. Jadi siapa yang sesat? Yang berkata seperti itu yang sesat. Kalau menolak ini maka bencana akan terjadi, gempa yang lebih dahsyat akan terjadi. Dalam Wahyu pasal 6 gempa itu sudah dahsyat, pasal 16 lebih dahsyat lagi.

II Korintus 11:2
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.

Gereja Tuhan bertunangan dengan Yesus. Kenapa kita tidak suka mendengar calon suami kita? Gereja Tuhan adalah tubuh dan Yesus adalah Kepala. Kenapa kita tidak suka mendengar suaraNya malah menyindir-nyindir dan lebih suka mendengar perumpamaan-perumpamaan.

Ini akhir zaman, pernikahan Kristus dengan gereja sudah dekat. Kalau kita tidak digarap oleh Firman, dibenarkan, masuk pada penyucian sampai disempurnakan, maka akan tertinggal dalam 3,5 tahun aniaya antikristus, Tuhan akan memanggil bumi dan akan lebih goncang lagi.

Kenapa Tuhan harus memanggil bumi sehingga ada gempa? Ketika Yesus menghembuskan nafas terakhir di Golgota, maka terjadi gempa.
Matius 27:51,54
27:51 Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,
27:54 Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: "Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah."

Yang akan menikah itu Anak bukan Bapa. Makanya Yesus digambarkan sebagai Mempelai Laki-laki Sorga yang akan menikah. Siapa isteriNya? Gereja. Makanya kalau di gereja disebut  bahwa Yesus adalah Kepala dan gereja adalah tubuhNya, mana buktinya, jangan hanya sekedar ngomong. Untuk itulah kita dibina oleh Firman untuk mencapai status menjadi mempelai wanitaNya.

Sahabat mempelai saja senang mendengar suara Mempelai Laki-laki, kenapa kita yang adalah tunanganNya malah menyindir-nyindir ketika mendengar suara mempelai. Itu karena tidak dimengerti. Mengapa tidak dimengerti? Karena tidak diajarkan di gereja. Kalau ada hamba Tuhan yang menyampaikan ini malah ditanggapi salah, padahal itu kasih Tuhan ditujukan kepada orang itu.  

Kematian Yesus disertai gempa, kebangkitan Yesus juga disertai dengan gempa.
Matius 28:1-2
28:1 Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu.
28:2 Maka terjadilah gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya.

Ketika perempuan-perempuan itu datang, malaikat mengatakan bahwa Yesus sudah tidak ada, tetapi telah mendahului ke Galilea seperti janjiNya dahulu.

Sebenarnya kalau gempa-gempa terjadi di bumi ini, supaya kita merenungkan kematian dan kebangkitan Kristus. Itu harus kita renungkan sebab hanya itu yang menyelamatkan kita. Tidak ada yang lain yang menyelamatkan kita, hanya Korban Kristus yang bisa menyelamatkan kita. Itulah kenapa Tuhan panggil bumi dan langit menjadi saksi.

Saya kalau mendengar ada gempa maka saya berterima kasih kepada Tuhan dan merendahkan diri di kaki Tuhan mohon perlindungan. Ada perbedaan antara orang yang percaya sungguh dengan yang lainnya.

Yesus mati dan bangkit, diapit oleh gempa bumi. Berarti bumi yang mengingatkan kita. Jadi bagi kita orang percaya yang tahu Firman, ketika kita merasa gempa bumi, bukalah hatimu, lihat Korban Kristus. Ketika saudara berseru kepada Yesus mengingat korbanNya dan memohon pertolongannya, pasti kita akan dilindungi. Itu sudah dijamin Tuhan ya dan amin.

Jangan tunggu Tuhan memanggil langit dan bumi, kita sudah diterjang oleh tsunami baru mauu berseru, itu sudah telat. Dari sekarang bukalah hati kepada Yesus Mempelai Laki-laki Sorga yang rela berkorban bagi mempelai wanitaNya. Bukan hanya menjadi orang Kristen, tetapi jadilah orang percaya yang mempercayakan diri sepenuh kepada Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.

Yesus berkata kepada orang Israel “Aku suamimu, Aku penebusmu, Aku yang menciptakan langit dan bumi”.
Yesaya 54:5
54:5 Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.

Kalau saya melayani Tuhan semesta alam, saya melayani pekerjaanNya, karena Dia yang menciptakan serwa sekalian alam, maka saya tidak ragu pemeliharaan Tuhan. Saya tidak perlu mencangkul kebun. Saya masuk melayani di Tentena dengan seorang isteri dan 3 orang anak. Jiwa yang kami layani 1,5 keluarga, itupun jompo. Tetapi kami tidak berharap pada manusia, sebab Tuhan pasti memenuhi kebutuhan-kebutuhan kami dan itu kami alami hingga saat ini.

Jadi kalau terjadi gempa bumi, tidak usah takut sebab Tuhan adalah Allahnya bumi. Berarti Tuhan panggil lagi bumi menjadi saksi. “Lihat hamba Tuhan itu, isteri gembala itu, sudah tidak beres itu, maka Tuhan goncang lagi bumi supaya mereka ingat korbanKu”. Jangan kita melayani beribadah tetapi tidak tahu nilai korban Kristus apa tujuannya.
Gempa ini akan susul menyusul dan itu sudah ditulis dalam kitab Wahyu. Ketika gempa terjadi dalam Wahyu pasal 6 maka pada pasal 8 gereja masuk pada persekutuan yang luar biasa dengan Tuhan. Ketika gempa terjadi lagi pada pasal 11 maka gereja Tuhan ditampilkan bagaikan Peti Perjanjian, aslinya dalam Wahyu pasal 12 yaitu wanita yang sedang menunggu untuk melahirkan, itulah gereja yang bersandar penuh kepada Yesus. Bukan berarti hamil seperti ibu-ibu, itu adalah simbolis, hanya gambaran. Kemudian gempa terjadi pada pasal 16 lalu pada pasal 19 gereja masuk dalam pesta nikah Anak Domba Allah.

Indah kalau kita membawa diri untuk menjadi Mempelai WanitaNya, buktinya kita suka mendengar suaraNya. Kalau kita pergi beribadah kemudian ketika mendengar Firman 15 menit atau 30 menit sudah tidak suka, itu bukan calon mempelai wanitaNya. Orang itu akan berhadapan dengan antikristus, yang disebut antropostes anomias, manusia yang tidak takut akan Tuhan, tanpa hukum. Dia akan datang nanti dan menguasai semuanya, baik pemerintahan, perekonomian dan semuanya. Rumah kita dirampas oleh antikristus, ladang dirampas dan kita tidak bisa berjual beli lagi. Makanya Tuhan berikan Fiman supaya kita terhindar. Jangan sampai kita diterjang kebuasan binatang buas. Antikristus itu diibaratkan bagaikan binatang buas dalam Wahyu pasal 13.

Yeremia 15:16
15:16 Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam.

Justru dia menikmati lezatnya. Di tangan kanan Tuhan ada nikmat.
Mazmur 16:11
16:11 Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.

Itulah Firman Tuhan dinikmati seperti makanan yang lezat. Ini tipe orang Kristen yang tidak menolak Firman, ini tipe Kristen yang mengasihi Tuhan, dia menikmati Firman itu.

Yeremia mengingatkan orang Israel. Israel bagaikan mempelai wanita yang mengikuti Mempelai Laki-laki di padang gurun. Begitu terkenang Tuhan bagaimana ketika Israel bagaikan mempelai wanita yang mengikutiNya.
Yeremia 2:2
2:2 "Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya.

Israel diibaratkan bagaikan gadis yang masih muda, cintanya Israel terhadap Tuhan, begitu dia mengasihi Tuhan. Ini awal-awal mereka keluar dari Mesir. Tetapi sayang dalam Yeremia pasal 3, Israel itu Tuhan ceraikan. Dalam terjemahan lama disebut Tuhan berikan surat talak, terjemahan baru surat cerai. Bayangkan, Israel digambarkan sebagai isterinya yang diceraikan oleh Tuhan.

Makanya Tuhan berpaling kepada kita bangsa kafir, termasuk kita yang ada di Poso ini. Untuk apa? Untuk menjadi isteriNya. Sekarang kesempatan emas kepada kita, sebab Tuhan akan segera berpaling kepada Israel. Ini kesempatan terakhir bagi kita bangsa non Yahudi. Jika kita mendengar suara Mempelai Laki-laki Sorga diberitakan seperti ini, ini kesempatan emas untuk kita mencintai dan mengasihi Dia. Karena akan berakhir lalu Tuhan berbalik kepada Israel. Jangan tunggu Tuhan sudah berbalik kepada Israel sesuai dengan Roma pasal 11.

Menjelang satu minggu sebelum papa Ani meninggal dipanggil Tuhan, dalam doa penyemnbahan saya, ketika saya menyebut nama Ani, terlihat di depanku almarhum papa Ani dan suara datang “WaktuKu”. Berarti sudah waktunya Tuhan.
Yohanes 7:5
7:5 Sebab saudara-saudara-Nya sendiri pun tidak percaya kepada-Nya.

Yesus Tuhan dan Juruselamat, tetapi saudara dagingNya tidak percaya.

Yohanes 7:6
7:6 Maka jawab Yesus kepada mereka: "Waktu-Ku belum tiba, tetapi bagi kamu selalu ada waktu.

Ketika kami di tengah jalan kembali dari Palu, telpon berbunyi menyampaikan kejadian papa Ani sudah dipanggil Tuhan. Saya katakan “Tuhan, Engkau sayang papa Ani, Engkau cinta Dia, Engkau tidak biarkan berlarut-larut”. Kalau Tuhan mengasihi kita, banyak caranya Tuhan. Tidak akan membiarkan kita berlarut dalam derita. Ketika ada ancaman bahaya, ketika memanggil namaNya, pasti dijawab oleh Tuhan.

Mazmur 91:14
91:14 "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.

Ini adalah nubuatan bahwa Mempelai Wanita itu hatinya melekat pada Mempelai Laki-laki dan Mempelai Laki-laki melekat hatinya kepada Mempelai Wanita. Mestinya demikianlah kita gereja Tuhan, hati kita melekat kepada Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Kita ini calon isteri Mempelai Laki-laki Sorga, kenapa hati tidak melekat kepadaNya.

Peristiwa di Palu ini dahsyat sekali, ini peringatan Tuhan kepada kita. Jangan tunggu lagi bumi menganga menelan kita. Sebab dua kali Alkitab menceritakan bumi membuka mulutnya menelan. Yang pertama dalam Keluaran 15:12 dan kedua dalam Bilangan 16:31-32. Di mata kita, kita melihat bumi menelan ratusan manusia.

Mazmur 91:15
91:15 Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya.

Kalau Tuhan menjawab, belum tentu seperti apa yang kita inginkan. Tuhan lebih tahu apa yang kita butuhkan.

Mazmur 91:16
91:16 Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku."

Ayat di atas ini seperti yang kita baca tadi dalam Ulangan 30:20. Kepada orang Israel, Tuhan katakan:
Yeremia 13:11
13:11 Sebab seperti ikat pinggang melekat pada pinggang seseorang, demikianlah tadinya segenap kaum Israel dan segenap kaum Yehuda Kulekatkan kepada-Ku, demikianlah firman TUHAN, supaya mereka itu menjadi umat, menjadi ternama, terpuji dan terhormat bagi-Ku. Tetapi mereka itu tidak mau mendengar."

Tuhan mau buat mereka terpuji, Tuhan mau buat mereka terhormat, Tuhan mau buat mereka ternama tetapi mereka tidak mau dengar suara Tuhan. Itu sebabnya Tuhan panggil langit dan bumi sehingga bergoncang supaya mereka mengasihi Tuhan dan mendengarkan suara Tuhan. Kalau dulu Israel tidak mau, sekarang kita yang menerima berkatnya. Kalau dulu Israel menolak, sekarang jangan kita tolak karena Tuhan mau melakukan yang terindah.

Jangan sampai saya menjadi hamba Tuhan yang tidak mau mendengar suara Tuhan. Sebagai hamba Tuhan saya harus menjadi teladan bagi sidang jemaat. Saya harus suka mendengar suara Tuhan, suka baca Firman dan menyembah Tuhan. Sebagai hamba Tuhan saya mau melekat dengan Dia dan pasti Tuhan memberikan jawaban kalau saya berseru. Itu saya alami berkali-kali.

Kita yang hadir di sini semua orang Kristen, dengarkan suara Mempelai Laki-laki Sorga dan Dia akan datang pada kali yang kedua.
Matius 25:6
25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!

Yesus Mempelai Laki-laki, songsonglah Dia. Itu terjadi tengah malam. Sekarang ini kegelapan luar biasa melanda dunia. Betul-betul sekarang dunia sudah seperti Sodom dan Gomora. Yesus sudah segera mau datang, kita harus mempersiapkan diri sekarang, jangan kita santai-santai. Kita harus cinta Yesus, dengar suaraNya supaya kita luput dari bencana yang akan menimpa dunia ini.

Firman ini bukan untuk menakut-nakuti. Tetapi Alkitab ini menceritakan kasih dan hukuman Tuhan, kebaikan dan murka Tuhan dalam Alkitab. Kita yang ada pada malam ini, kita diberkati Tuhah, kita mendengar berita “Mempelai datang, songsonglah Dia”.

Tuhan Memberkati
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar