20181010

Kebaktian PA Yeremia, Rabu 10 Oktober 2018 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yeremia 6:1-8
6:1 Larilah mengungsi, hai orang-orang Benyamin, dari tengah-tengah Yerusalem! Tiuplah sangkakala di Tekoa, dan naikkanlah asap sebagai tanda di atas Bet-Kerem! Sebab malapetaka telah mengintai dari utara, yakni suatu kehancuran besar.
6:2 Adakah puteri Sion sama seperti padang yang paling disukai,
6:3 sehingga gembala-gembala mendatanginya beserta kawanan ternak mereka? Mereka telah memasang kemah-kemahnya sekelilingnya, masing-masing memakan habis apa yang didapatnya.
6:4 "Persiapkanlah perang melawan dia; ayo, marilah kita maju menyerang pada tengah hari!" "Celakalah kita, sebab matahari sudah lingsir, bayang-bayang senja hari sudah memanjang!"
6:5 "Ayo, marilah kita maju menyerang pada waktu malam dan merusakkan puri-purinya!"
6:6 Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: "Tebanglah pohon-pohonnya dan timbunlah tanah menjadi tembok terhadap Yerusalem! Itulah kota yang harus dihukum! Hanya penindasan saja di dalamnya!
6:7 Seperti mata air meluapkan airnya, demikianlah kota itu meluapkan kejahatannya. Kekerasan dan aniaya terdengar di dalamnya, luka dan pukulan selalu ada Kulihat.
6:8 Terimalah penghajaran, hai Yerusalem, supaya Aku jangan menarik diri dari padamu, supaya Aku jangan membuat engkau sunyi sepi, menjadi negeri yang tidak berpenduduk!"

Dibuka dengan seruan kepada orang-orang Benyamin untuk mengungsi. Berarti mereka tidak masuk pada bagian yang akan diperangi atau untuk dibinasakan. Jika kita melihat secara keseluruhan dalam sifat tabiat orang Yehuda dan Israel ini, banyak alasan Tuhan sehingga Tuhan mengancam untuk membinasakan dan Tuhan memperalat bangsa dari sebelah utara. Yang dikatakan begitu kejam dengan lembing, dengan anak panah yang tajam.

Jika kita perhatikan dibuka dengan seruan kepada Benyamin, kemudian ancaman ditujukan kepada keseluruhan bangsa ini, yang menjadi masalah mengapa Tuhan begitu murka. Persoalannya ada pada ayat 8 dan ayat 19 yaitu mereka tidak mau menerima ajaran Tuhan, bahkan menolak atau menista pengajaran Tuhan.
Yeremia 6:19
6:19 Dengarlah, hai bumi! Sungguh, ke atas bangsa ini Aku akan mendatangkan malapetaka, akibat dari rancangan-rancangan mereka, sebab mereka tidak memperhatikan perkataan-perkataan-Ku dan menolak pengajaran-Ku.

Tuhan sudah mengangkat penjaga-penjaga dan disuruh untuk meniup sangkakala supaya mereka memperhatikan. Tetapi tanggapan mereka “kami tidak mau memperhatikan!”.
Yeremia 6:17
6:17 Juga aku mengangkat atas mereka penjaga-penjaga, firman-Ku: Perhatikanlah bunyi sangkakala! Tetapi mereka berkata: Kami tidak mau memperhatikannya!

Apa maksud Tuhan memberikan penunggu atau penjaga? Penunggu atau penjaga ini datang dengan pengajaran. Tujuan pengajaran ini untuk membersihkan kotoran agar mereka tampil bagaikan emas dan perak yang murni.

Jika kita melihat dan menyaksikan, bukan berarti orang Yehuda dan Israel ini tidak beribadah. Mereka beribadah.
Yeremia 6:20
6:20 Apakah gunanya bagi-Ku kamu bawa kemenyan dari Syeba dan tebu yang baik dari negeri yang jauh? Aku tidak berkenan kepada korban-korban bakaranmu dan korban-korban sembelihanmu tidak menyenangkan hati-Ku.

Mereka membawa kemenyan tulen, kemenyan pilihan. Berarti ada doa, ada sesembahan, cuma hanya ritual. Mengapa? Mereka tidak mau jika ditampilkan pengajaran menyentuh hal-hal yang tidak berkenan kepada Tuhan yang sudah menjadi kegemaran dan hobi mereka. Mereka menyembah dan membawa korban bakaran, tetapi tidak menyenangkan hati Tuhan. Apalah guna ibadah seperti ini.

Ibadah seperti ini ada kemenyan dari Syeba, tebu yang baik, inikan bahan-bahan membuat kemenyan di mezbah dupa, berarti ini penyembahan, tetapi Tuhan mengatakan itu tidak menyenangkan hati Tuhan. Sebab pengajaran sudah disampaikan, diibaratkan seperti puputan sudah menghembus, diharapkan yang keluar barang berharga, tetapi yang keluar timah hitam. Sehingga Tuhan katakan mereka bagaikan perak yang ditolak. Umat tebusan Tuhan ditolak oleh Tuhan.

Tetapi ingat, dibuka dengan Benyamin lebih dahulu. Kalau dibuka dengan Benyamin, ini bernubuat kena mengena dengan kita akhir zaman ini. Dibuka dengan Benyamin kemudian ada penolakan terhadap orang tebusan Tuhan.
Yeremia 6:29
6:29 Puputan sudah mengembus, tetapi yang keluar dari api hanya timah hitam, tembaga dan besi. Sia-sia orang melebur terus-menerus, tetapi orang-orang yang jahat tidak terpisahkan.

Berarti tampil Firman pengajaran tetapi tidak menyentuh apa-apa karena hati mereka tertutup.
Yeremia 6:19
6:19 Dengarlah, hai bumi! Sungguh, ke atas bangsa ini Aku akan mendatangkan malapetaka, akibat dari rancangan-rancangan mereka, sebab mereka tidak memperhatikan perkataan-perkataan-Ku dan menolak pengajaran-Ku.

Awas kalau Tuhan sudah mengadu ke bumi! Jangan tunggu Tuhan sudah memanggil bumi seperti di gempa Palu karena sesar Palu koro. Kenapa Tuhan mengadu ke bumi? Karena umat tidak mau terima pengajaran, umat menista dan menolak pengajaran, tidak mau disucikan. Malapetaka itu karena mereka mengikuti rancangan-rancangan diri mereka sendiri, tidak mau menerima rancangan Allah, tidak mau menerima Firman pengajaran.

Yeremia 6:29
6:29 Puputan sudah mengembus, tetapi yang keluar dari api hanya timah hitam, tembaga dan besi. Sia-sia orang melebur terus-menerus, tetapi orang-orang yang jahat tidak terpisahkan.

Yang keluar hanya timah hitam. Saudara lihat dalam kitab nabi Zakharia. Perempuan di dalam gantang itu ditutup dengan timah hitam. Malaikat mengangkat tutup timah hitam, diberi kesempatan supaya dia keluar dari gantang atau dalam Efa tetapi dia tidak mau. Akhirnya perempuan itu dihempaskan kembali di dalam Efa dan tutup timah hitam yang sempat diangkat itu itu dibanting kembali di kepalanya. Ini menunjuk kehidupan orang-orang tebusan Tuhan akhir zaman ini yang kepala batu, tidak mau menerima Firman pengajaran dan mencari ibadah yang tanpa Firman pengajaran yang menyenangkan hatinya!

Saya bersyukur Tuhan berkenan membukakan. Saya berterima kasih kepada Tuhan karena Tuhan menunjukan pembukaan Firman dengan luar biasa. Saya mau jalan saja, tidak peduli dengan apa yang orang katakan. Kerinduan hatiku semoga bersama dengan jemaat yang Tuhan percayakan, ayo kita bareng mempersiapkan diri menanti kedatanganNya.

Ingat Benyamin! Ketika Benyamin lahir maka Rahel meninggal. Rahel gambaran gereja hujan akhir yang menekankan mutu. Bukan Lea, Lea hanya mengejar jumlah. Artinya dengan lahirnya Benyamin dan disuruh mengungsi di sini, berarti berakhirlah pelayanan gereja. Jangan main-main, ini menyentuh akhir zaman! Kalau sudah berakhir jangan cari lagi pelayanan! Mumpung kita sekarang ada pada era ini, perhatikan apa yang menjadi penyebab sampai Tuhan sakit hati dan murka. Akhir zaman penampilan Firman pengajaran itu lebih hebat, sebab itu jangan coba saudara tolak.

Di dalam suasana berdekatan dengan kematian Rahel itu, di sana terjadi kerusakan moral luar biasa. Hari-hari terakhir ini kita melihat di mana-mana terjadi kerusakan moral. Yang diceritakan di situ di mana Ruben meniduri isteri bapanya. Hari-hari terakhir ini kita melihat di ufuk mata kita apa yang terjadi. Sementara gereja memacu diri untuk bertemu Yesus Mempelai Laki-laki Sorga, di sisi lain kenajisan begitu hebat.

Kejadian itu diapit dengan kematian Ishak dan kematian Rahel. Ishak gambaran Yesus, gambaran Firman. Ishak mati artinya Firman diangkat, tidak ada lagi Firman. Ini yang harus kita renungkan. Sebabnya kalau kita dilawati Tuhan dengan derasnya Firman pengajaran, tanggapilah dengan serius. Supaya jangan kelak kita menyesal karena dikatakan “Engkau umat tebusanKu yang Aku tolak!”. Ini jangan sampai terjadi.
Kejadian 35:18
35:18 Dan ketika ia hendak menghembuskan nafas -- sebab ia mati kemudian -- diberikannyalah nama Ben-oni kepada anak itu, tetapi ayahnya menamainya Benyamin.

Ben-oni artinya anak kesukaran. Tetapi bapanya memberi nama Benyamin, artinya keberuntungan, tangan kananku.

Kejadian 35:19
35:19 Demikianlah Rahel mati, lalu ia dikuburkan di sisi jalan ke Efrata, yaitu Betlehem.

Rahel adalah nubuatan gereja hujan akhir, itulah zaman kita, yang punya pandangan menekankan mutu rohani. Mutu rohani yang dia tekankan, bukan asal ibadah, bukan kejar jumlah banyak. Apa yang terjadi berikut?
Kejadian 35:20-22,29-30
35:20 Yakub mendirikan tugu di atas kuburnya; itulah tugu kubur Rahel sampai sekarang.
35:21 Sesudah itu berangkatlah Israel, lalu ia memasang kemahnya di seberang Migdal-Eder.
35:22a Ketika Israel diam di negeri ini, terjadilah bahwa Ruben sampai tidur dengan Bilha, gundik ayahnya, dan kedengaranlah hal itu kepada Israel.
35:28 Adapun umur Ishak seratus delapan puluh tahun.
35:29 Lalu meninggallah Ishak, ia mati dan dikumpulkan kepada kaum leluhurnya; ia tua dan suntuk umur, maka Esau dan Yakub, anak-anaknya itu, menguburkan dia.

Ishak mati menubuatkan Firman diangkat. Stop pelayanan gereja karena sudah menghasilkan Yusuf dan Benyamin dan Firman berhenti, dicabut oleh Tuhan.

Alkitab itu bagaikan teka teki.
Mazmur 78:2
78:2 Aku mau membuka mulut mengatakan amsal, aku mau mengucapkan teka-teki dari zaman purbakala.

Teka-teki zaman purbakala dibukakan sekarang.
Amsal 1:5-7
1:5 baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan --
1:6 untuk mengerti amsal dan ibarat, perkataan dan teka-teki orang bijak.
1:7 Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.

Orang bodoh menghina hikmat berarti menghina pembukaan rahasia Firman karena pembukaan rahasia Firman adalah pekerjaan Roh Hikmat.

Jangan kita berlagak jago akhir zaman ini sehingga Firman pengajaran dientengkan dan ditolak. Padahal tujuannya untuk menyucikan gereja Tuhan. Tetapi karena dia tidak mau disucikan walaupun sudah ditebus oleh Tuhan lewat Golgota, akhirnya Tuhan katakan “sebutlah mereka orang tebusan yang ditolak oleh Tuhan”. Ini pandangan secara umum terhadap Yeremia pasal 6 ini. Itu sebabnya kenapa Tuhan murka luar biasa sehingga Tuhan berkata memanggil orang dari sebelah utara untuk menghancurkan mereka.

Jadi kematian Rahel dan kematian Ishak bernubuat berhentinya pelayanan gereja hujan akhir dan diangkatnya Firman kembali kepada Bapa di sorga. Kemudian dua hal ini mengapit kasus Ruben.
I Tawarikh 5:1-2
5:1 Anak-anak Ruben, anak sulung Israel. Dialah anak sulung, tetapi karena ia telah melanggar kesucian petiduran ayahnya, maka hak kesulungannya diberikan kepada keturunan dari Yusuf, anak Israel juga, sekalipun tidak tercatat dalam silsilah sebagai anak sulung.
5:2 Memang Yehudalah yang melebihi saudara-saudaranya, bahkan salah seorang dari antaranya menjadi raja, tetapi hak sulung itu ada pada Yusuf.

Jadi Ruben dicabut hak kesulungannya dan orang yang tadinya tidak punya hak kesulungan, justru menerima hak kesulungan yaitu Yusuf, anak Rahel. Ternyata mengerikan kehidupan yang tidak menghargai tempat tidur, dicabut hak kesulungan. Justru di tengah-tengah kegerakan hujan akhir, menjelang gerakan hujan akhir akan berakhir, menjelang Firman akan diangkat, akhir zaman model perbuatan Ruben ini makin marak. Kita lihat saja itu di mana-mana.

Zaman kita Yeremia ini sudah jelas menubuatkan ujung akhir zaman, tetapi masih Tuhan tawarkan. Jika tawaran Tuhan ini mereka terima maka ancaman itu ditarik oleh Tuhan, hukuman itu dibatalkan oleh Tuhan. Sebenarnya Tuhan tidak mengancam untuk memurkai mereka tanpa tawaran lebih dahulu untuk damai dengan Tuhan.
Yeremia 6:8 (Terjemahan Lama)
6:8 Biarkanlah dirimu diajari, hai Yeruzalem! asal jangan hatimu tersaraklah dari padamu, supaya jangan Kujadikan dikau akan kebinasaan dan akan negeri yang tiada diduduki.

Yeremia 6:8
6:8 Terimalah penghajaran, hai Yerusalem, supaya Aku jangan menarik diri dari padamu, supaya Aku jangan membuat engkau sunyi sepi, menjadi negeri yang tidak berpenduduk!"

Berarti Tuhan masih sedia untuk bersama dengan mereka, tetapi syaratnya terima pengajaran. Lebih tinggi lagi terima hajaran. Jangan sampai ketika ajaran datang kita mengelak dan ketika hajaran datang malah tambah menjauh. Kalau seperti itu tinggal menunggu bangsa dari utara jadi cambuk untuk hancurkan mereka.
Yeremia 6:17
6:17 Juga aku mengangkat atas mereka penjaga-penjaga, firman-Ku: Perhatikanlah bunyi sangkakala! Tetapi mereka berkata: Kami tidak mau memperhatikannya!

Karena murah hatinya Tuhan, Tuhan kirim penjaga yaitu gembala. Gembala ini sebagai penunggu, gembala ini sebagai penjaga. Penjaga ini harus meniup sangkakala yaitu Firman.
Yesaya 58:1
58:1 Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka!

Lebih utama sangkakala ini harus ditiup di Tekoa.
Yeremia 6:1
6:1 Larilah mengungsi, hai orang-orang Benyamin, dari tengah-tengah Yerusalem! Tiuplah sangkakala di Tekoa, dan naikkanlah asap sebagai tanda di atas Bet-Kerem! Sebab malapetaka telah mengintai dari utara, yakni suatu kehancuran besar.

Ini ancaman, sudah diberikan penjaga untuk meniupkan sangkakala, meniupkan suara Firman Tuhan. Tekoa itu adalah kampung nabi Amos, di situ ada perempuan bijak luar biasa. Bukan kebetulan jika sangkakala ditiup di Tekoa. Tekoa artinya bunyi nafiri atau tiupan nafiri. Waktu Amos diadukan oleh imam Amazia kepada raja Yerobeam bin Yoas, maka Amos diusir. Amos berkata “aku orang miskin pemungut buah ara di Tekoa”.

Amos 1:1
1:1 Perkataan yang dinyatakan kepada Amos, salah seorang peternak domba dari Tekoa, tentang Israel pada zaman Uzia, raja Yehuda, dan dalam zaman Yerobeam, anak Yoas, raja Israel, dua tahun sebelum gempa bumi.

Di sebut tentang gempa bumi. Dan gempa bumi zaman Amos ini disinggung oleh Zakharia 400 tahun sesudah itu. Jadi kalau bicara Tekoa, ada perempuan bijak di sana dan ada tiupan nafiri serta gempa bumi yang disebut lagi dalam Zakharia, itu dihubungkan dengan kedatangan Tuhan kedua kali menjejakkan kaki di bukti Zaitun. Ini peringatan bagi kita yang hidup akhir zaman ini, jangan kita bermain-main. Makanya sekarang ini, baiklah kita mempedulikan suara bunyi sangkakala. Pasanglah telingamu dengan bunyi Firman Allah.

Yesaya 58:1
58:1 Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka!

Jadi seruan yang kuat itu adalah suara Firman yang bagaikan suara sangkakala. Inilah tugas penunggu yang harus meniup nafiri. Inilah penampilan gembala sidang yang harus menyuarakan Firman keras-keras, bukan lembek-lembek!

Tekoa ini artinya sudah jelas yaitu bunyi nafiri atau suara nafiri. Di sana ada seorang perempuan bijak yang dicari. Artinya suara nafiri menjadikan manusia bijaksana, suara Firman akan menjadikan umat Tuhan bijaksana. Kalau kita bijaksana berarti kita masuk kategori 5 anak dara yang bijaksana yang kena mengena dengan akhir zaman. Bukankah kita punya kerinduan hati menanti Tuhan pada kali kedua? Coba kita periksa perempuan yang bijaksana. Perempuan bijaksana ini untuk membuat rujuk anak dan bapa. Bukankah Maleakhi 4:6 mengatakan hati bapa dikembalikan kepada anak dan hati anak dikembalikan kepada bapa, jika tidak Tuhan akan memukul bumi?

Siapa perempuan bijak ini? Lebih baik kita baca.
II Samuel 14:2
14:2 maka ia menyuruh orang ke Tekoa menjemput dari sana seorang perempuan yang bijaksana, lalu ia berkata kepada perempuan itu: "Berlakulah pura-pura berkabung, dan pakailah pakaian berkabung, janganlah berurap dengan minyak, dan berlakulah seperti seorang perempuan yang telah lama berkabung karena seorang mati.

Orang yang biasa mendenar bunyi sangkakala, berarti mendengarkan suara Firman, dia akan jadi bijak. Karena kebijakannya maka dia bisa mengembalikan hati bapa kepada anak dan hati anak kepada bapa. Bapa di sini adalah Daud dan anak ini adalah Absalom, dikembalikan oleh suara orang yang dari Tekoa.

Akhir zaman ini perhatikan baik-baik, karena Tuhan ancam mau memukul bumi.
Maleakhi 4:5-6
4:5 Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu.
4:6 Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.

Yang pegang peran yang mengembalikan hati bapa dan anak menjadi rujuk adalah orang yang bijak sana yang ada di Tekoa yang suka mendengar suara sangkakala berarti suka mendengar suara Firman. Di sana ada nabi Amos. Olehnya akhir zaman ini kita perhatikan baik-baik suara Firman, karena itu akan menjadikan kita umat yang bijaksana. Kalau mau pilih Firman yang lembut-lembut, silahkan. Anda akan berada pada kelompok 5 anak dara yang bodoh! Dan tertinggal ketika Yesus datang.

Ulangan 4:5
4:5 Ingatlah, aku telah mengajarkan ketetapan dan peraturan kepadamu, seperti yang diperintahkan kepadaku oleh TUHAN, Allahku, supaya kamu melakukan yang demikian di dalam negeri, yang akan kamu masuki untuk mendudukinya.

Dalam Yeremia pasal 6 ini kenapa Tuhan murka? Karena ajaran Tuhan mereka biarkan, mereka beribadah tanpa ajaran, mereka beribadah tanpa ada pekerjaan penyucian Firman, tidak terasa hembusan itu untuk mengusir timah hitam sehingga tampil emas dan perak. Nasibnya bagaimana? Mereka diusir.

Ulangan 4:6
4:6 Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaanmu dan akal budimu di mata bangsa-bangsa yang pada waktu mendengar segala ketetapan ini akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi.
Jangan kecut hati, jangan kurang hati, jangan sakit hati jika Firman Tuhan mengdongkel hal yang Tuhan tidak suka walaupun kita suka, supaya kita tampil seperti emas dan perak yang teruji. Jangan jadi timah hitam.

Tukang emas itu anti sekali jangan ada itu timah hitam. Di rumahnya pun kalau bisa jangan, apalagi ditempat kerjaannya. Sedikit saja timah hitam itu kena lebur dengan emas maka hilang emasnya.

I Petrus 1:5-7
1:5 Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.
1:6 Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
1:7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.

Bukankah ini yang dicari oleh Tuhan? Tetapi kalau kita tidak mau terima Firman pengajaran, atau terima tetapi hanya diambil secuil dan lebih banyak porsinya timah hitam maka hilang kemuliaan gereja. Jangan coba kita main-main. Kita yang ada dalam pengajaran, mari kita sambut Firman pengajaran dengan lapang.

Ini zaman Bapa dan diangkat dalam Yoahes 6:44-45, Bapa mengajar kita. Sesudah Bapa mengajar kita, Dia bersihkan kita. Sesudah dibersihkan dibawa kepada Yesus “ini mempelai wanitaMu”. Yang pegang peranan adalah pengajaran Bapa. Makanya jangan sampai kita menolak Firman pengajaran, karena bicara pengajaran, ada hubungannya dengan Allah Bapa. tugas Bapa mengajar kita. Sesudah diajar oleh Bapa, kita dibawa kepada AnakNya “ini mempelai wanitaMu” jangan sampai kita ditolak. Bahkan kami hamba Tuhan justru tidak sudi kalau dikoreksi.

Memang resiko hamba Tuhan kalau meniup lantang Firman Allah pasti ditolak. Yesus saja ditolak, apalagi saya. Tetapi hati-hati, bukan menolak saya tetapi menolak Firman. Karena saya menyampaikan isi hati Tuhan tanpa tujuan yang jelek tetapi demi pembangunan Tubuh Kristus.

Yohanes 6:44
6:44 Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.

Bagaimana cara Bapa mengkemas, membawa kita kepada Yesus.
Yohanes 6:45
6:45 Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku.

Ini berarti menjadi orang bijak, wanita yang bijaksana. Bagi dia itulah yang terbuka pintu masuk dalam pesta bersama Yesus.

Tujuan Tuhan bagi Israel sebenarnya ini, tetapi mereka gagal maka Tuhan berpaling kepada kita bangsa kafir. Firman Tuhan menceritakan bahwa rencana Tuhan kepada bangsa kafir tidak akan gagal. Semoga yang masuk dalam kategori yang memenuhi selera Tuhan adalah anda sekalian. Bukannya kita beribadah hanya upacara. Di dalam ibadah itu ada pengajaran. Selain pengajaran kadang-kadang kita dicemeti, itu hajaran. Tetapi tujuannya apa? Bukan mencelakakan dan menghancurkan kita tetapi supaya kita pantas menjadi kehidupan yang duduk bersanding dengan Yesus. Olehnya jangan coba tutup telinga.

Ini antara lain keluhan Tuhan, menyangkut pengajaran. Pengajaran itu menciptakan umatNya supaya mulia agar berhak duduk bersanding dengan Dia. Sekarang kita adalah gereja hujan akhir, kitalah penggenapnya.
Yeremia 6:10
6:10 Kepada siapakah aku harus berbicara dan bersaksi, supaya mereka mau memperhatikan? Sungguh, telinga mereka tidak bersunat, mereka tidak dapat mendengar! Sungguh, firman TUHAN menjadi cemoohan bagi mereka, mereka tidak menyukainya!

Hamba Tuhan yang serius bersama Tuhan urut dada! Penyebabnya siapa? Kembali kepada penjaga-penjaga, kembali kepada gembala-gembala, kembali kepada penunggu-penunggu. Mereka yang dominan ke dalam yang lebih banyak berbicara. Bukan Firman yang disampaikan tetapi otak gembala, pikiran penjaga dan itu yang menjejali hati umat sehingga umat akhirnya merasa asing kalau mendengar pengajaran yang benar, gawat gereja Tuhan yang seperti ini.

Yeremia pasal 6 ini dibuka dengan Benyamin, dengan Tekoa, berarti benar-benar petunjuk kepada kita bahwa kita benar-benar sudah ada pada zaman di mana Benyamin, di mana Yusuf mau tampil. Yusuf adalah anak yang dilahirkan oleh Rahel. Rahel adalah gereja hujan akhir yang menampilkan Yusuf. Yusuf adalah sidang Mempelai. Benyamin adalah anak dari sidang Mempelai. Sehingga ketika Yusuf bertemu dengan Benyamin di Mesir, dia tahu itu adiknya tetapi dia menyapa “anakku!”. Ini nubuatan Wahyu 12:4 anak laki-laki.
Wahyu 12:4
12:4 Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.

Sementara ini gereja bekerja, anak Tuhan bekerja, hamba Tuhan bekerja, yang mengerti apa itu bobot rohani untuk menampilkan hidupnya bagaikan Yusuf yaitu sidang mempelai.

Kejadian 43:29
43:29 Ketika Yusuf memandang kepada mereka, dilihatnyalah Benyamin, adiknya, yang seibu dengan dia, lalu katanya: "Inikah adikmu yang bungsu itu, yang telah kamu sebut-sebut kepadaku?" Lagi katanya: "Allah kiranya memberikan kasih karunia kepadamu, anakku!"

Luar biasa pertalian ini. Itu sebabnya saya katakan Alkitab ini bagaikan teka teki purbakala yang sekarang dibuka oleh Tuhan. Coba saudara lihat contoh teka teki purbakala yang langsung dibuka saat itu tetapi bernubuat bagi kita akhir zaman. Contohnya adalah Simson, teka tekinya dalam suasana pesta nikah. Yang menikah adalah Simson dengan perempuan Timna. Simson berkata “mari kawan-kawan yang 30 orang, aku punya teka teki ‘dari yang makan orang didapat yang manis ‘apakah itu?”.

Mereka bingung mencari apakah ini. Hari pertama tidak bisa, hari kedua ke sana kemari mencari jawaban, hari keenam belum dapat. Hari ketujuh mereka dapat jalan “kita ancam isterinya”. “Kalau kau tidak merengek bertanya kepada Simon apa arti teka-teki itu maka kami bakar engkau, orang tuamu dan rumahmu”. Sebenarnya perempuan ini tidak usah takut karena dia punya suami luar biasa. Karena dia takut maka dia merengek-rengek. Dalam suasana pesta nikah dia merengek terus meminta jawaban teka-teki.

Akhirnya Simson membocorkan bahwa apa yang kuat itu singa dan apa yang manis itu adalah madu. Karena ketika Simson ke Timna untuk melamar calon isterinya, di tengah jalan dia bertemu dengan singa dan dia bunuh. Ketika mau pergi menikah, dia temukan dalam rangka singa itu ada madu. Simson berkata “kalau kamu tidak membajak dengan lembu betinaku, kamu pasti tidak tahu. Tetapi karena kamu sudah membajak lewat lembu betinaku makanya kamu tahu”. Orang Timna itu bangsa Filistin, mereka bangsa Keledai. Kenapa bisa berubah menjadi bangsa lembu. Itu karena menikah dengan orang Israel. Wanita Timna ini tidak menghargai statusnya. Tadinya di adalah bangsa keledai, sekarang dia diangkat lewat pernikahan dengan Simson menjadi bangsa lembu. Berarti dari haram menjadi halal.

Marahlah Simson, dia pergi membunuh orang Filistin. Dia ambil 30 pakaian kebesaran dan dia berikan kepada 30 temannya, tetapi pakaian dalam tidak dia berikan. Artinya apa gunanya tampil dalam kebesaran, maksudnya jaya di dunia tetapi tidak punya celana dalam= nikah hancur, itu tidak ada manfaat. Pakaian dalam itu hubungannya dengan nikah.

Makanya jangan tergiur dengan gereja besar dan ternama. Tunggu dulu, apakah ada pakaian dalam, apakah ada pengajaran yang mengkatrol persekutuan nikah dari jasmani menunju nikah rohani. Kalau tidak ada maka tidak ada guna kebesaran. Jadi kebesaran dan nikah harus jalan bersama.

Kita kembali pada Yeremia pasal 6.
Yeremia 6:10
6:10 Kepada siapakah aku harus berbicara dan bersaksi, supaya mereka mau memperhatikan? Sungguh, telinga mereka tidak bersunat, mereka tidak dapat mendengar! Sungguh, firman TUHAN menjadi cemoohan bagi mereka, mereka tidak menyukainya!

Bukan berarti mereka tuli, tetapi berpura-pura tuli. Firman Tuhan mereka cemooh dan tidak suka. Akhir zaman lihat saja siapa yang tidak menyukai ajaran dan yang mencemooh. Mungkin orang berkata “saya sebenarnya tidak mencemooh ajaran, yang saya tidak suka kamu!”. Sebenarnya itu tinggal berkamuflase. Jadi bagaimana sebenarnya penampilan hamba Tuhan untuk menyajikan Firman pengajaran? Tuhan pakai hamba Tuhan itu lewat karakternya. Kalau Yeremia banyak menangis. Amos hamba Tuhan yang miskin tetapi keras dan tajam beritanya, tidak segan-segan mengoreksi bahkan raja sekalipun.

Mari kita berpikir lebih luas hari-hari terakhir ini supaya kita gereja Tuhan sungguh-sungguh punya telinga yang disunant. Bukan cuma telinga tetapi hati.

Orang-orang pada gereja hujan awal tersandung pada Stefanus di situ. Siapa Stefanus? Benar-benar utusan Tuhan. Sebab ketika mereka berbala-bala dengan Stefanus mendadak wajahnya seperti wajah malaikat. Itu menunjukkan Stefanus adalah manusia tetapi dia membawa mandat sorga. Dia berani melawan tokoh-tokoh agama saat itu.

Pada saat-saat terakhir Stefanus menyampaikan Firman, tertusuk hati mereka, mereka tidak mau menerima. Bahkan mereka mengertakkan gigi. Akhinrya mereka menyeret Stefanus dan melontarinya dengan batu.
Kisah Para Rasul 7:50-51
7:50 Bukankah tangan-Ku sendiri yang membuat semuanya ini?
7:51 Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu.

Apakah Stefanus ini cari gara-gara. Apakah Stefanus ini goblok. Apakah Stefanus ini tidak berhikmat?

Kisah Para Rasul 6:15
6:15 Semua orang yang duduk dalam sidang Mahkamah Agama itu menatap Stefanus, lalu mereka melihat muka Stefanus sama seperti muka seorang malaikat.

Betul-betul dia utusan Tuhan. Malaikat itu makhluk sorga, membawa mandat sorga. Jadi kalau dia bicara keras, bukan berarti untuk mempermalukan mereka tetapi itu untuk membersihkan, tetapi mereka malah mencemooh.

Kisah Para Rasul 7:51
7:51 Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu.

Orang bijak itu tidak segan untuk menyampaikan Firman, karena sudah dibekali.
Kisah Para Rasul 7:52-54
7:52 Siapakah dari nabi-nabi yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Bahkan mereka membunuh orang-orang yang lebih dahulu memberitakan tentang kedatangan Orang Benar, yang sekarang telah kamu khianati dan kamu bunuh.
7:53 Kamu telah menerima hukum Taurat yang disampaikan oleh malaikat-malaikat, akan tetapi kamu tidak menurutinya."
7:54 Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya itu, sangat tertusuk hati mereka. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi.

Ini sikap pemimpin yang seharusnya sebagai penunggu, sebagai penjaga umat. Firman Tuhan ini untuk menjadikan kita bijaksana. Perempuan Tekoa ini dipanggil oleh Yoab. Sebab Yoab punya pikiran bahwa kesalahan dari Absalom itu. kiranya bapanya memaafkan. Maka dipanggillah perempuan Tekoa yang sangat bijak itu. “Begini dan begitu katakan kepada baginda”. Mulailah dia bercerita “aku ini punya dua anak, yang satu membunuh yang lain”. Singkatnya begitu raja mulai terasa bahwa dia yang disinggung, akhirnya dia berkata “bagindalah yang bersalah itu!”. Kemudian Daud menyuruh Yoab memanggil Absalom yang ada di Gesur. Karena ibu dari Absalom, isteri Daud yang bernama Maakha itu adalah anak raja Gesur. Makanya Absalom lari ke Gesur ketika dia ketakutan setelah membunuh Amnon.

Akhirnya Daud dan Absalom rujuk, Absalom pulang.Tetapi belum langsung bertemu, masih ada proses. Begitu Baginda dengar Absalom sudah di Yerusalem, Daud katakan kepada Yoab “suruh pulang ke rumahnya, jangan datang lihat wajahku!”. Padahal bukan itu tujuannya. Tadi kitab Maleakhi mengatakan supaya rukun bapa dan anak, jangan sampai Tuhan memukul bumi sampai hancur.

Jadi kebijakan ini untuk mencegah kita umat Tuhan jangan kena pukulan Tuhan. Walaupun bumi ini memang kelak akan dipukul, tetapi bukan kita yang dipukul karena kita sudah berdamai dengan Bapa di sorga. Ini tujuannya dan itu diangkat dalam Lukas 1:17.
Lukas 1:17
1:17 dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."

Menyiapkan suatu umat yang layak, ini tujuannya menampilkan sidang mempelai. Ini nubuatan. Maleakhi telah dinubuatkan dan diangkat lagi oleh Zakharia. Yang menceritakan untuk datangnya anaknya yaitu Yohanes pembaptis.

Saudara diberi kesempatan oleh Tuhan untuk masuk pada penggenapannya. Apakah kita mau biarkan orang lain yang menggenapkan dan kita tidak masuk. Tentu saya mau masuk pada penggenapan. Saya mau bawa umat masuk pada penggenapan, saya mau arahkan isteri, anak, cucu dan mantuku masuk pada penggenapan. Lebih lagi saya mau mengarahkan kita bersama masuk pada penggenapan. Kita berdamai dengan Bapa. Bukan cuma berdamai dengan Bapa tetapi Bapa membangun kita dan dibawa kepada Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.

Jadi ibadah itu bukan ceremony, bukan ritual saja. Lihat saja Lukas pasal 2. Ibu dan bapa Yesus setiap tahun secara biasa, secara lazim pergi ke Yerusalem merayakan Paskah. Itu hanya rutinitas, Tuhan tidak mau seperti itu. Begitu juga Musa menggembalakan domba-domba Yitro. 39 tahun dia menggembalakan domba Yitro biasa-biasa saja. Tetapi pada tahun ke 40 dia tidak menggembalakan biasa-biasa, dia bawa domba ke gunung Allah dan dia bertemu Tuhan di sana lalu dia diutus. Namun dia butuh mitra dan mitra kerjanya adalah abangnya sendiri. Tuhan bicara kepada Harun “Harun cepat berangkat, kamu akan bertemu adikmu di gunung Allah. Jadi keduanya ada di gunung Allah. Siapa yang berhak naik ke gunung Allah? Orang yang bersih tangannya, pelayanannya bersih.

Kepada kita gereja Tuhan yang hidup akhir zaman ini, Tuhan berkemurahan mengungkapkan isi hatiNya yaitu pengajaran untuk mendongkel hal-hal yang menjadi hobi kita yang tidak kita sadari itu mengganggu hubungan kita dengan Bapa di Sorga. Bahkan membuat kita tidak berhasil bertemu dengan Putera Allah Yang Tunggal, itulah Mempelai Laki-laki Sorga. Banyak hal yang harus dibersihkan di sini. Antara lain yang harus dibersihkan di sini ada pada ayat 6. Telinga mereka yang tidak bersunat juga harus dibersihkan (disunat).
Yeremia 6:6
6:6 Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: "Tebanglah pohon-pohonnya dan timbunlah tanah menjadi tembok terhadap Yerusalem! Itulah kota yang harus dihukum! Hanya penindasan saja di dalamnya!

Kenapa ada penindasan. Jika kita referensikan keadaan gereja Tuhan sekarang, pembesar-pembesar organisasi persis penguasa dunia, mereka menindas yang lemah. Ini didorong karena kekuasaan. Kekuasaan apa? Bukan kekuasaan wibawa sorga tetapi kekuasaan struktur organisasi, keimamatan mereka.

Nanti baru dibuka, sekarang sampai di sini dulu. Supaya hari-hari terakhir ini kita celik mata melihat apa-apa yang terjadi dalam gereja Tuhan. Baik di dalam nikah jangan kita menjadi penindas. Suami jangan menjadi penindas kepada isteri. Isteri jangan menindas suami. Orang tua jangan menjadi penindas kepada anak. Kakak beradik jangan ada roh penindasan.

Yang pertama Tuhan senter adalah ini. Kalau pasal 5 sudah kita lihat. Tuhan suruh selidik jalan-jalan di Yerusalem. Kemudian dikunci mereka diajar oleh imam yang sewenang-wenang dan nabi yang bernubuat palsu dan Tuhan katakan “kiranya apa kesudahannya nanti”. Pasal 6 dikunci dengan pengusiran, ini kesudahannya nanti.
Yeremia 6:29
6:29 Puputan sudah mengembus, tetapi yang keluar dari api hanya timah hitam, tembaga dan besi. Sia-sia orang melebur terus-menerus, tetapi orang-orang yang jahat tidak terpisahkan.

Sifat tabiatnya tidak terpisahkan, Firman pengajaran tidak ada manfaatnya bagi mereka, mereka cemooh, mereka tidak suka.

Yeremia 6:30
6:30 Sebutkanlah mereka perak yang ditolak, sebab TUHAN telah menolak mereka!

Ini anak tebusan yang ditolak Tuhan, kasihankan. 5 anak dara bodoh ditolak oleh Tuhan, biarpun ketuk-ketuk pintu namun tidak dibukakan. Yang ada jawaban yang tidak menyenangkan “undur! Aku tidak mengenal engkau”. Ini jangan terjadi pada diri kita.

Firman Tuhan ini bukan hanya sekedar sampai di sini. Ini teka teki purbakala, sekarang Tuhan buka bagi kita. Kami hamba Tuhan berbahagia hidup di akhir zaman ini. Jika kita banyak asah lutut maka Tuhan akan bermurah hati membukakan teka teki zaman purbakala. Tuhan pasti akan bukakan rahasia FirmanNya. Karena apa? Itu kepentingan sidang jemaat, itu untuk merakit, merajut, membentuk, mengemas, mengkondisikan sidang jemaat menjadi Mempelai Wanita bagi Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Perhatikan Firman Tuhan. Sakit bagaimanapun jangan sampai saudara tolak Firman.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar