20190928

Kebaktian Doa, Sabtu 28 September 2019 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 6:60-63
6:60 Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"
6:61 Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?
6:62 Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada?
6:63 Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.

Sementara Tuhan berbicara atau mengedepankan tujuanNya untuk membawa saudara dan saya lewat pekerjaan Bapa untuk dibawa kepada Yesus Mempelai Laki-laki Sorga, tetapi heran ada yang tidak mengerti. Ada yang mengerti tetapi menolak. Mereka menolak oleh karena mereka menanggapi perkataan Yesus itu keras dan menggoncang hati mereka. Dalam terjemahan lain dikatakan menyinggung hatimu.

Perkataan Firman Allah kaitannya dengan membangkitkan, menggairahkan dan membuat iman bertumbuh. Di sini persoalan hati, justru persoalan hati kita ini yang ditarik lewat pekerjaan Bapa kepada satu pribadi itulah Yesus. Namun tanggapan orang banyak, perkataan Yesus ini menyinggung hati mereka. Padahal tujuannya untuk memikat hati kita, agar tertarik datang kepada Yesus. Itu terdapat pada 5 ayat.

Yohanes 6:37
6:37 Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.

Bapa yang memberikan, tentu Bapa sudah menjamah hati. Hati orang yang ditarik oleh Bapa itu yang dibawa kepada Yesus dan Tuhan Yesus tidak akan membuang. Kalau itu karya Bapa dan dibawa kepada Yesus maka tidak ada alasan bagi Yesus untuk menolak apalagi membuang. Yesus datang bukan atas kehendakNya tetapi atas kehendak Bapa.
Yohanes 6:38
6:38 Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.
Ini kunci ayat 37 tadi, makanya Yesus tidak mungkin buang. Karena Yesus turun dari sorga untuk melakukan kehendak Bapa. Kehendak Bapa adalah membawa kita kepada Yesus, mana mungkin Yesus membuang, karena Dia melakukan kehendak Bapa. Kemudian ayat 39 diperinci lagi.
Yohanes 6:39
6:39 Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.

Jangan ada yang hilang, berarti Yesus harus bekerja ekstra untuk menjaga orang yang diberikan Bapa, jangan sampai ada yang hilang. Jadi orang yang diserahkan kepada Yesus tidak akan Dia buang dan akan Dia jaga secara ekstra agar jangan ada yang hilang. Luar biasa sebenarnya, tidak ada alasan untuk menolak atau perasaan hati tersinggung.

Yohanes 6:44-45
6:44 Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.
6:45 Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku.

Kuncinya ada pada ayat 38. Tujuan Yesus hadir di dunia ini untuk melaksanakan kehendak Bapa. Kehendak Bapa ada pada ayat 37. Kita tidak akan dibuang karena ini kehendak Bapa. Ayat 39 mengatakan orang yang diberikan kepadaNya akan Dia jaga supaya jangan ada yang terhilang karena Dia mengerjakan pekerjaan Bapa. Kemudian ayat 44 dan 45 mengatakan bahwa orang yang dibawa Tuhan kepada Yesus itu tentu menikmati suatu perjalanan dalam proses lewat binaan Firman Pengajaran. Firman pengajaran ini yang dikatakan pada ayat 63, perkataan itu memberikan kehidupan.
Yohanes 6:63
6:63 Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.

Kalau bicara kehidupan tidak sebatas kehidupan yang ada di dunia fana ini tetapi kehidupan yang berkelanjutan di seberang sana. Sudah dijamin di sini, tidak akan dibuang, Dia akan jaga dengan ekstra supaya jangan ada yang hilang. Dan orang-orang ini Yesus sudah tahu bahwa mereka adalah orang-orang yang sudah diproses oleh Bapa lewat kekuatan Firman pengajaran. Kalau dapat dikatakan Yesus terima jadi karena Bapa sudah mengajar mereka, sudah memproses lewat Firman pengajaran.

Kemudian Firman pengajaran itu ada pada Yesus, tadi dikatakan itulah perkataan yang memberikan roh dan hidup. Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk meninggalkan Yesus. Jadi kalau yang meninggalkan Yesus bukan karena Yesus tidak menjaga, tetapi karena kita diciptakan menurut peta dan teladan Allah maka teladan Allah itu bebas, itu sebabnya kita diberikan hak kebebasan. Makanya saya tidak akan mengekang saudara kalau mengatakan “saya tidak bisa hadir karena ini dan itu, saya mau melakukan ini dan itu” itu terserah saudara sebab saudara bebas. Yang penting kita sudah dengar Firman.

Tuhan juga memberikan Firman kepada Adam dan Hawa yang dibentuk menurut peta dan teladan Tuhan, teladan Tuhan itu bebas. Jika kamu makan begini akibatnya, jika kamu pelihara begini hasilnya. Karena kebebasan diberi maka mereka memilih namun salah pilih. Itulah yang akan hilang. Kalau saudara mengatakan “kenapa si A tidak ada?”. Itu karena memang diberikan kebebasan.

Dalam Yohanes 6 ini kita lihat saja, walaupun pada ayat 45 dan 46 dikatakan sudah diajar oleh Bapa lalu dibawa kepada Yesus dan mereka tidak akan hilang, tapi kenyataannya pada ayat 65.
Yohanes 6:65-66
6:65 Lalu Ia berkata: "Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorang pun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya."
6:66 Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.

Tuhan tidak pernah memaksa, kalau Tuhan memaksa maka Dia melawan dirinya sendiri. Olehnya sayapun sebagai hamba Tuhan tidak akan pernah memaksa. Hanya tugas kami adalah memberikan peringatan dan menyampaikan Firman. Jika diapresiasi itu berkat baginya. Jika dia tidak mengapresiasi atau menolak maka itu resiko baginya.

Yohanes 6:62
6:62 Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada?

Sampai-sampai untuk meyakinkan mereka, Tuhan sudah berbicara jauh ke depan “bagaimana jika kamu melihat Aku kembali ke tempat semula”. Berarti kalau Dia kembali ke tempat di mana Dia sebelumnya berada, maka bahasa ini mengingatkan kepada kita ayat ini:
Yohanes 3:31
3:31 Siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari sorga adalah di atas semuanya.

Maksudnya supaya mereka tahu bahwa Yesus di atas segala-galanya.

Yohanes 3:32
3:32 Ia memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya, tetapi tak seorang pun yang menerima kesaksian-Nya itu.

Apa yang Yesus lihat dan dengar itu yang Dia sampaikan tetapi tidak seorangpun menerima kesaksiannya. Itu sebabnya Dia katakan “bagaimana jika Aku kembali ke tempatKu semula. Perkataan ini untuk mengingatkan bahwa Yesus bukan manusia biasa, Dia ilahi, Dia di atas segala-galanya yang patut kesaksiannya diterima. Tetapi justru tidak diterima. Kepada kita jangan sampai kita bersikap seperti mereka yang tidak menerima itu. Jangan saudara ikut-ikutan, sudah di dalam Tuhan kemudian tidak menerima kesaksian Yesus. Dia akan kembali ke sorga dan memang sudah kembali. Kita menunggu Dia akan datang kembali pada kali kedua yang tidak lama lagi. Maka sudah dipastikan dalam diri kita sekarang harus menerima kesaksianNya. Bukan tersinggung hati kita, bukan menggoncang iman kita. Keliru jika kita justru tersinggung dengan perkataan Tuhan, itu sikap salah besar.

Yohanes 3:33
3:33 Siapa yang menerima kesaksian-Nya itu, ia mengaku, bahwa Allah adalah benar.

Saudara menerima kesaksianNya, yang tidak menerima itu terserah mereka. Tetapi jangan sampai kita sudah di dalam kemudian tidak menerima kesaksianNya. Seperti Petrus mengatakan “ke mana kami akan pergi, perkataanMu adalah kesaksian yang hidup”.

Yohanes 3:34
3:34 Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas.

Ini bicara pribadi Yesus dan juga untuk kita.

Yohanes 3:35-36
3:35 Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya.
3:36 Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya."

Orang yang tidak percaya kesaksian Anak, murka Allah ada diatasnya. Kita berbahagia karena kita sudah dikerjakan oleh tangan Pencipta, lewat Firman pengajaran dan dibawa kepada Yesus. Yesus mengatakan “Aku akan datang ke tempatKu semula” tetapi Dia akan datang kembali untuk menjemput kita sekalian.

Ternyata dari 12 murid itu ada Yudas Iskariot yang tidak percaya. Dalam susunan urutan nama waktu Yesus memanggil 12 murid, Petrus adalah urutan pertama dan Yudas urutan terakhir. Yang pertama Yesus pernah bilangi iblis dan yang butut juga Yesus bilangi iblis. Petrus pernah disebut “undur engkau hai iblis”. Yudas disebut “anak kebinasaan” anak iblis.

Jadi jika saya dan saudara mau maju dan memang harus maju, maka tetap kita harus waspada. Yang di depan ini akan diganggu oleh setan, lebih-lebih yang di belakang. Artinya kita harus waspada dengan gerakan iblis baik di depan maupun di belakang. Yang di depan tertolong namun yang di belakang tidak tertolong, dia disebut anak kebinasaan.

Petrus disebut iblis:
Matius 16:23
16:23 Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

Tuhan ajar supaya kita melejit tetapi harus tetap waspada, karena iblis ada di sana. Begitu pikiran dan hati Petrus tergoncang dan tidak mau merasakan salib maka Yesus mengatakan “undur engkau iblis”. Jadi kalau kita mau ke depan maka kita juga harus kuat dan disaksikan orang memikul salib.

Yudas disebut iblis:
Yohanes 13:2,27
13:2 Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia.
13:27 Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera."

Jadi Yudas ini memberikan tempat iblis leluasa di dalam hatinya. Jadi dua pribadi ini jika kita lihat dalam konteks Yohanes pasal 6, disebut banyak yang meninggalkan Yesus, membelakangi Yesus, maka kehidupan-kehidupan itu sama dengan bergabung dengan iblis, bergabung dengan Yudas Iskariot. Kalau Yudas disebut anak kebinasaan, ingat antikristus juga disebut anak kebinasaan.

Jadi saudara yang diberkati Tuhan, kita yang hidup akhir zaman ini, kita dihadang oleh roh antikristus. Roh antikristus ini yang akan mendorong siapapun orangnya. Jika dia bisa berhasil maka akan menggabung dengan dirinya anak kebinasaan, terjemahan baru mengataan anak jahanam.

Apa yang menggoncang hati mereka? Bagaimana seharusnya hati kita?
Amsal 7:2-3
7:2 Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku seperti biji matamu.
7:3 Tambatkanlah semuanya itu pada jarimu, dan tulislah itu pada loh hatimu.

Jadi perkataan Tuhan, tujuan Tuhan agar dicacah, ditukik, ditulis dalam hati manusia. Tetapi kenapa bisa menggoncang hati? Apa yang menjadi penyebabnya sehingga menggoncang hati mereka? Ini berarti mereka tidak mau mempersembahkan hatinya kepada Tuhan supaya Firman ditukik, dicacah di dalam hati mereka. Kenapa? Sebab mereka tidak mau serahkan. Kenapa tidak mau serahkan? Karena mereka berkomentar perkataan Firman itu keras. Dalam hal apa keras? Memang kalau kita hanya membaca sepintas kita tidak akan mengerti. Kenapa disebut perkataan keras? Karena Yesus mengarahkan untuk makan daging dan minum darah Yesus. Berarti bersekutu dengan Yesus dan tidak akan keluar atau lepas lagi. Berarti mereka tidak mau pikiran dan hati mereka satu dengan Yesus. Arti lain mereka merasa berat jika menanggalkan keinginan hati mereka kemudian mengganti dengan pikiran hati Tuhan.
Padahal Tuhan katakan “serahkan hatimu”.
Amsal 23:26
23:26 Hai anakku, berikanlah hatimu kepadaku, biarlah matamu senang dengan jalan-jalanku.

Kalau kita beri hati kepada Tuhan, masakan Tuhan memperlakukan kita dengan jahat, tidak akan seperti itu. Kalau Tuhan minta berikan hati kepada Tuhan, tujuannya supaya tulis Firman di hati.
II Korintus 3:1
3:1 Adakah kami mulai lagi memujikan diri kami? Atau perlukah kami seperti orang-orang lain menunjukkan surat pujian kepada kamu atau dari kamu?

Di zaman rasul Paulus ada surat pujian. Dan juga hari-hari terakhir ini, surat pujian itu kembali marak. Tetapi apakah di hadapan Tuhan ini baik? Tidak!

II Korintus 3:2-3
3:2 Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang.
3:3 Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.

Kalau seperti ini, masakan menggoncangkan hati. Kalau kita memakai bahasa manusia, kaget Tuhan di sini. Tetapi Tuhan tidak kaget sebab dikatakan:
Yohanes 6:65
6:61 Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?

Perkataan Tuhan menyinggung hati mereka, sementara Yesus menulis Firman, berarti memeteraikan Firman dalam hati orang itu. Tuhan mau memberikan roh yang hidup pada orang itu, tetapi dia menolak, dia tutup hatinya. Karena apa? Dia tersinggung akan perkataan Tuhan. Akhirnya mereka membelakangi Tuhan.

Ada dua pasal di dalam Alkitab yaitu Yeremia 7:21 dan seterusnya kemudian Zakharia pasal 7, menceritakan bagaimana Tuhan memanggil mereka tetapi mereka tidak mau mendengar bahkan mereka tulikan telinganya, melintangkan bahunya kemudian meninggalkan Tuhan. Itu sikap manusia yang hatinya keras. Ternyata dari sekian manusia yang berbondong-bondong tadi dan gemar melihat tanda mujizat, mereka masih juga belum percaya dan akhirnya tinggal minoritas.

Kalau membaca majalah Kasih Dalam Perbuatan (KDP) ngeri orang Kristen di tempat lain. Satu saat tentara yang anti Yesus menggrebek pastori. Pendetanya dianiaya tetapi diikat dulu di tiang, kemudian isterinya diperkosa oleh mereka, baru mereka pergi. Oleh pertolongan Tuhan, mustahil tadi dia bisa lepas karena diikat, oleh kemurahan Tuhan terbuka lagi talinya dan dia pergi menolong isterinya yang sudah pingsan karena diperkosa berganti-gantian. Saya membaca ini saya meneteskan air mata dan berkata “Tuhan ini gaya antikristus” bahkan lebih lagi nanti kalau 3,5 tahun aniaya antikristus.  Antikristus ini nanti seluruh dunia. Kalau kita tidak mau sekarang mempersembahkan hati kita kepada Tuhan, apa boleh buat, Tuhan akan menyerahkan orang itu kepada algojo antikristus. Ini jangan sampai terjadi pada kita.

Yohanes 6:67-68
6:67 Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi juga?"
6:68 Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal;

Jadi benar-benar di sini Petrus berubah. Dia mengakui bahwa ajaran-ajaran Tuhan adalah ajaran yang hidup dan kekal.

Yohanes 6:69-71
6:69 dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah."
6:70 Jawab Yesus kepada mereka: "Bukankah Aku sendiri yang telah memilih kamu yang dua belas ini? Namun seorang di antaramu adalah Iblis."
6:71 Yang dimaksudkan-Nya ialah Yudas, anak Simon Iskariot; sebab dialah yang akan menyerahkan Yesus, dia seorang di antara kedua belas murid itu.

Bapak ibu kekasih dalam Tuhan, berat lidah saya mengatakan ini: jangan ada di antara kita seperti Yudas Iskariot. Hanya karena persoalan perut sehingga dia tega menjual kepala, mengkhianati kepala, mengkhianati Mempelai Laki-laki Sorga. Dan tega menyakiti kawan-kawannya, berarti menyakiti Tubuh Kristus. Ini berarti double.

Ini masalahnya, baik Yudas ini persoalan hati, baik orang-orang yang meninggalkan Yesus itu karena persoalan hati sebab perkataan Yesus menyinggung hati mereka. Setiap pribadi yang mendengarkan Firman Tuhan tetapi ditanggapi negatif dan merasa tersinggung, bukan membuka hati untuk menerima, sadar atau tidak sadar maka benih Yudas Iskariot ada pada hidup itu. Ini jangan terjadi pada kita.

Sementara Yesus berbicara, Bapa sementara mencari “siapa orang yang mau saya bawa kepada Mempelaki Laki-laki Sorga yang adalah anakKu” kenapa ada orang yang tega meninggalkan. Sementara Bapa sibuk untuk mendapatkan saya dan saudara untuk dibawa kepada Yesus, mengapa ada yang meninggalkan Tuhan. Kalau saudara ada niat dan tidak saudara cabut maka itu adalah benih dan satu saat akan tumbuh. Satu ketika orang itu akan kaget dia sudah ada di luar sebab benih ini sudah lama ada.

Kalau ada benih dalam diri kita seperti Yudas dari sejak dia dipercayakan pegang pundi, jangan sampai tidak dicabut. Mulai dia berkecambah, dia bertumbuh, berakar kuat, pohonnya makin kuat dan sudah susah untuk dicabut. Bukan saudara tidak bisa mencabut lagi sehingga kehidupan itu sudah sulit untuk datang mengaku kepada Tuhan, ini jangan sampai terjadi pada kita!

Sebabnya bila kita mendengarkan Firman Tuhan, biarlah kita seperti ini:
Amsal 7:3
7:3 Tambatkanlah semuanya itu pada jarimu, dan tulislah itu pada loh hatimu.

Mazmur 119:11
119:11 Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.

Mazmur 119:11 (Terjemahan Lama)
119:11 Maka segala firman-Mu telah kutaruh dalam hatiku, supaya jangan aku berdosa kepada-Mu.

Ini tujuan Tuhan berkata “beri hatimu kepadaKu” adalah Tuhan mencegah jangan ada dosa masuk dalam hati kita, apalagi sampai beracara di dalam hati dan berbuah seperti Yudas Iskariot, ini jangan terjadi. Biarlah perkataan Tuhan  hidup di dalam saudara. Mari kita merendahkan diri dan berlutut di hadapan Tuhan.

Tuhan Memberkati.


GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar