20190929

Kebaktian Umum, Minggu 29 September 2019 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Jika saudara ada halangan atau dalam keadaan sakit, tolong hubungi kami supaya kami bantu dalam doa. Demikian juga kalau mau berpergian, buka usaha baru, bercocok tanam atau membangun rumah, telpon kami, mungkin kami tidak bisa ke sana tetapi kami bisa berdoa. Itulah tanggung jawab kami. Tugas hamba Tuhan adalah doa dan pelayanan Firman.

Kisah Para Rasul 6:4
6:4 dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman."

Kalau kami tidak tahu masalah maka kami tidak bisa mendoakan, karena tidak ada pelaporan. Jangan sampai saya berdoa “Tuhan anakmu ada di Kolonedale”padahal dia ada di Palopo. Jadi perlu diberitahu, sebab mendoakan itu adalah tugas penggembalaan.

Hubungan gembala dan jemaat seperti hubungan suami isteri. Saya adalah suami bayangan untuk membawa jemaat pada suami yang sesungguhnya. Itu adalah pengertian yang lebih dalam dari bahasa Gerika yang ada pada ayat:
II Korintus 11:2
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.

Pada waktu saya menikah, aneh. Saya tanya kawan-kawan saya, tidak ada yang diperlakukan seperti itu. Setelah saya mengerti Kabar Mempelai baru saya paham kenapa saya dulu diperlakukan menikah seperti itu. Begitu saya masuk di kamar mempelai wanita, saya serahkan bunga dan saya mau gandeng tetapi langsung dipegang tangan saya oleh pendeta tua. Inikan saya punya isteri, kenapa pendeta tua yang ambil. Nanti saya diizinkan menggandeng isteri saya setelah turun dari mobil pengantin, berjalan ke gereja.

Setelah saya di Kabar Mempelai baru saya mengerti bahwa saya dipersiapkan oleh Tuhan untuk itu. Setelah saya diberikan Tuhan pengertian akan Firman ini baru saya paham bahwa gembala itu adalah suami bayangan bagi jemaat untuk membawa jemaat kepada suami yang sesungguhnya. Hal ini belum tentu dipahami oleh pelayan lain atau mungkin alur pikiran mereka tidak pernah ke sana. Tetapi kemurahan Tuhan, Tuhan taruh pikiran dan perasaan seperti itu kepada saya. Oleh sebab itu sebagai hamba Tuhan tidak boleh sewenang-wenang kepada jemaat sebab jemaat adalah calon isteri Mempelai Laki-laki Sorga. Tetapi kelak nanti saya juga terselip di dalamnya. Saya tidak mau hanya menghentar saudara ke sana tetapi saya juga mau masuk.

Wahyu 9:1
9:1 Lalu malaikat yang kelima meniup sangkakalanya, dan aku melihat sebuah bintang yang jatuh dari langit ke atas bumi, dan kepadanya diberikan anak kunci lobang jurang maut.

Bintang yang jatuh dari langit itu sebenarnya pribadi antikristus, sebab sejak dari saat mulailah pergerakan antikristus.

Wahyu 9:2
9:2 Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu, lalu naiklah asap dari lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu.

Matahari menunjuk kasih Allah, namun matahari menjadi gelap. Berarti benar-benar kasih sudah dicabut oleh Tuhan. Dalam terang Tabernakel Wahyu pasal 9 ini kena dua loh batu. Dua loh batu itu bicara kasih. Kasih kepada Allah ada 4 poin dan kasih kepada sesama manusia ada 6 poin. Dalam Wahyu pasal 9 ini, kasih itu tidak ada reaksinya lagi, sudah gelap. Kalau anak Tuhan sekarang ini masih disinari dengan kasih Tuhan, sambutlah, jangan terlambat. Sebab dalam pasal 9 ini saudara akan melihat bagaimana kuasa kegelapan atau iblis atau neraka itu benar-benar begitu hebat di permukaan bumi yang membuat manusia menjadi menderita. Tetapi itu hanya bagi orang yang tidak punya meterai Allah. Nanti dalam Wahyu pasal 16, yang akan kena hukuman 7 bokor adalah orang-orang yang mempunyai meterai binatang. Dalam pasal 9 ini hanya dikatakan yang tidak punya meterai Allah, berarti orang luar bisa masuk dan orang Kristen juga bisa masuk. Sangat disayangkan jika orang Kristen tidak ada meterai Allah.

Ini jangan terjadi dalam diri kita, maka buktikan bahwa ada meterai Allah di dahi saudara. Harus ada bukti kita dimiliki oleh Tuhan. Baik secara pribadi maupun dalam hubungan nikah. Biarlah secara pribadi ada bukti memiliki meterai Allah dan nikah juga ada meterai Allah. Dia harus membuktikan bahwa nikah itu ada milik Tuhan. Kalau mengerti bahwa diri kita adalah milik Tuhan maka kita harus menyisihkan apa yang menjadi milik Tuhan. Kalau nikah itu milik Tuhan maka dia harus menyisihkan apa yang menjadi milik Tuhan. Jika dia adalah keluarga Allah maka dia harus menyisihkan apa yang menjadi milik Tuhan. Mengembalikan perpuluhan itu adalah bukti bahwa ada meterai Allah dalam kehidupanmu. Jangan kita bermain-main dengan ini.

Wahyu 9:5
9:5 Dan mereka diperkenankan bukan untuk membunuh manusia, melainkan hanya untuk menyiksa mereka lima bulan lamanya, dan siksaan itu seperti siksaan kalajengking, apabila ia menyengat manusia.

Puji nama Tuhan, karena Firman dibukakan kepada kita tujuannya supaya kita terhindar, ada kesiapan, ada kesigapan ada kewaspadaan menghadapi ini. Ini sudah dekat akan dialami. Tetapi diawali dulu dengan 7 meterai setelah itu disusul dengan 4 sangkakala. Sebab begitu bunyi nafiri yang keempat, diakhir dengan bahasa “wahai” atau “celaka”. Jadi 7 nafiri ini dibagi 2. 4 nafiri terjadi sebelum aniaya 3,5 tahun dan 3 setelah masuk aniaya antikristus. Ini akan berkelanjutan.

Kegerakan rohani akan berjalan terus sampai gereja sempurna, itulah meterai pertama. Pembukaan meterai pertama sekarang ini sedang berjalan. Kegerakan Firman pengajaran, Roh Kudus dan kasih Tuhan sedang berjalan. Apakah saudara dan saya ada pada kegerakan ini? Sebab nanti berakhir saat gereja sempurna. Kemudian meterai kedua tampil kuda merah yaitu darah akan bersimbah di seluruh dunia. Banyak penganiayaan dan pembunuhan karena Tuhan. Dan ini belum berakhir, nanti akan berakhir setelah perang armagedon selesai. Jadi jangan kita berpikir, sudah tidak ada lagi penumpahan darah. Jangan terlena dengan dunia sekarang, iblis mengincar kita. Tetapi yakin kalau ada meterai Allah maka kita pasti dilindungi oleh Tuhan. Perang Armagedon akan berakhir kemudian Tuhan Yesus turun berkerajaan di dunia ini. Itulah akhir kuda merah.

Lalu meterai ketiga tampil kuda hitam yaitu kelaparan akan berjalan di mana-mana dan berjalan terus. Nanti akan berakhir ketika Tuhan berkerajaan 1000 tahun di dunia ini bersama dengan kita. Sekarang ini kelaparan akan berjalan terus di mana-mana. Jangankan di mana-mana, di Jawa saja ada yang makan nasi yang tidak layak dimakan, dijemur lalu di masak lagi. Ada yang cuma makan 1 hari sehari. Itulah pekerjaan kuda hitam. Sampai ibu-ibu rela merebus bayinya dan dimakan. Sampai plasentanya direbus dan dimakan, itu ada dalam Ulangan 28.  Dalam II Raja-raja pasal 6, anaknya disembelih dan dimakan bersama. Saudara bayangkan bagaimana kelaparan di dunia ini. Jadi jangan terbuai dengan dunia sehingga lupa mengisi rohani kita supaya luput dari bencana ini.

Kemudian meterai keempat adalah binatang buas, bela sampar dan sebagainya. Itu sudah terkombinasi dengan kuda merah, kuda hitam, bela sampar dan binatang buas. Saudara lihat sekarang berapa banyak manusia sekarang dimakan oleh binatang buas. Sekarang banyak orang pelihara binatang buas di rumahnya, tetapi satu ketika dia akan menjadi makanan binatang itu. Itu akan berakhir ketika Yesus datang. Binatang itu akan tampil dalam wujud manusia yang dalam bahasa gerikanya disebut Terion. Artinya binatang buas atau biadab, itulah manusia antikristus. Sebabnya jangan sampai kita menjadi orang Kristen yang tidak mengerti rencana Allah.

Kalau kita ada meterai Allah maka perjalanan kita bukan kelaparan tetapi disambut denga mejanya Tuhan. Coba lihat mejanya Tuhan, akhir perjalanan kita harusnya ke sini.
Yesaya 25:6
25:6 TUHAN semesta alam akan menyediakan di gunung Sion ini bagi segala bangsa-bangsa suatu perjamuan dengan masakan yang bergemuk, suatu perjamuan dengan anggur yang tua benar, masakan yang bergemuk dan bersumsum, anggur yang tua yang disaring endapannya.
Ini sebenarnya makanannya Tuhan, sebab yang layak menerima yang bersum-sum dan bergemuk itu Tuhan punya. Tetapi sekarang diberi kesempatan kita makan sehidangan dengan Tuhan. Jadi gereja Tuhan tidak izinkan masuk kelaparan tetapi malah berpesta. Dunia akan dilanda resesi tetapi gereja akan resepsi.

Yesaya 25:7
25:7 Dan di atas gunung ini TUHAN akan mengoyakkan kain perkabungan yang diselubungkan kepada segala suku bangsa dan tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa-bangsa.

Berarti kuda merah, kuda hitam dan kuda kelabu tidak bisa lagi menerjang. Karena itu hanya menghadirkan perkabungan.

Yesaya 25:8
25:8 Ia akan meniadakan maut untuk seterusnya; dan Tuhan ALLAH akan menghapuskan air mata dari pada segala muka; dan aib umat-Nya akan dijauhkan-Nya dari seluruh bumi, sebab TUHAN telah mengatakannya.

Ini muara perjalanan kita, tetapi apakah langkah-langkah rohani saudara sedang menuju ke sana. Tentu yang menjadi penentu untuk menentukan langkah saudara menuju adalah peran gembala. Kalau gembala salah menuntun maka anda tidak akan sampai ke sana. Apalagi kalau ibadah itu hanya sekedar upacara, kita tidak akan bisa jadi. Makanya penentu adalah penggembalaan, terserah orang menilai. Kalau salah, apalagi kalau tidak tahu pola ibadah, di mana Alkitab sudah diterangkan dalam terang Tabernakel. Saya harus menguasai apa itu Alkitab dalam terang Tabernakel. Masuk Wahyu pasal 9 itu kena dua loh batu. Dua loh batu bicara kasih, kenapa Wahyu pasal 9 ini bicara hukuman? Sebab kasih Tuhan sudah ditolak. Kalau saya tidak mengerti pasal ini kena apa di dalam terang Tabernakel, mau dibawa ke mana kita. Kalau tidak tahu Tabernakel nantinya malah Tuhan muak kepada ibadah kita.

Imamat 26:11
26:11 Aku akan menempatkan Kemah Suci-Ku di tengah-tengahmu dan hati-Ku tidak akan muak melihat kamu.

Leviticus 26:11
26:11 And I set my tabernacle among you: and my soul shall not abhor you.

Jadi pelajaran Tabernakel itu harus diajarkan dalam jemaat supaya Tuhan tidak muak kepada kita. Jangan katakan “apa itu Tabernakel, Tabernakel!” hei jangan lupa, saudara tertolak kalau tidak ada itu. Ibadah tertolak dan tidak bisa menjadi Tubuh Kristus, tidak bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan kalau Tuhan muak pada orang itu.

Tabernakel ini adalah pelajaran utama di dalam Lempinel. Dulu di zaman Pdt. In Yuwono dan Pdt. Pong Dongalemba, biarpun lain organisasi yang penting satu pengajaran. Sekarang terbalik, biarpun lain pengajaran yang penting satu organisasi. Makanya saya sebagai hamba Tuhan yang malang melintang di dalam pengajaran, saya takut melihat dua anak dari sini yang ikut Lempinel. Saya katakan “jangan sampai kalian salah ditangani oleh gembala tempat kamu mencari pengalaman di luar. Kalau salah ditangani waktu cari pengalaman di luar, kemudian mau datang kembali di sini, ini menyusahkan saya!”. Sebab sudah banyak pengalaman yang jatuh, hilang dan hancur.

Orang yang dimeterai itu jumlahnya 144.000.
Wahyu 7:4,3
7:4 Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.
7:3 katanya: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!"

Ternyata yang 144.000 orang yang dimeterai oleh Tuhan adalah hamba-hamba Tuhan. Ini khusus bagi bangsa Israel, ini intinya. 144.000 ini secara rohani bicara angka sengsara. Mengapa? Israel di Mesir selama 144.000 hari atau 400 tahun mereka sengsara di Mesir. Ketika mereka diupayakan oleh Tuhan untuk keluar dari Mesir, maka sengsara itu ditambah lagi oleh Firaun. Tetapi Tuhan sudah katakan kepada mereka, ada dua hal yang Tuhan beritahu kepada mereka bahwa “kamu akan Ku bebaskan untuk menjalankan masa rayaKu”. Kemudian dalam Keluaran 5:3 dikatakan “kamu akan beribadah kepadaKu”. Ketika dua poin ini ditawarkan oleh Tuhan kepada bangsa Israel, maka penderitaanpun ditambah oleh Firaun. Makanya jangan saudara tawar hati, kenapa ikut Tuhan malah ada masalah begini dan begitu. Itu memang siasatnya Firaun supaya saudara gagal dan tidak masuk merayakan pesta
Tuhan dan beribadah kekal selama-lamanya. Sebab ibadah itu bukan hanya di dunia ini.
Wahyu 22:3-4
22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
22:4 dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.

Keluaran 5:1,3
5:1 Kemudian Musa dan Harun pergi menghadap Firaun, lalu berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Biarkanlah umat-Ku pergi untuk mengadakan perayaan bagi-Ku di padang gurun."
5:3 Lalu kata mereka: "Allah orang Ibrani telah menemui kami; izinkanlah kiranya kami pergi ke padang gurun tiga hari perjalanan jauhnya, untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allah kami, supaya jangan nanti mendatangkan kepada kami penyakit sampar atau pedang."

Ketika Tuhan mengangkat soal masa raya dan ibadah, iblis tidak senang, dia buat kita sulit. Akhirnya mandor-mandor Israel ketika bertemu Musa dan Harun, mereka mengambil batu mau melempar Musa dan Harun, kemudian mereka mempersalahkan Tuhan. Jadi jika kita tidak mengerti dan memahami rencana Tuhan untuk membawa kita pada pesta bersama dengan Dia dan beribadah kepadanya sampai selama-lamanya, maka  bisa saja dalam benak hati kita malah mempersalahkan Tuhan dan hamba Tuhan, kenapa saya tambah menderita. Apakah gagal Israel keluar dari Mesir? Tidak. Apakah rencana Tuhan akan gagal terhadap gereja? Tidak! Rencana Tuhan tidak akan gagal cuma peringatannya jangan sampai wujud rencana Allah tampil tetapi saudara tidak ada di situ. Saya tidak mau seperti itu, saya mau berada di sana bersama dengan mereka.

Itu sebabnya kita perhatikan akhir zaman ini, bagaimana persiapan kita menghadapi 5 bulan ini orang mencari mati tetapi tidak bisa mati. Berarti saat itu benar-benar sengsara neraka ada di atas bumi.

Kejadian 7:24
7:24 Dan berkuasalah air itu di atas bumi seratus lima puluh hari lamanya.

Di zaman Bapa terjadi, di mana Tuhan membinasakan manusia di bumi dan hanya menyisahkan 8 orang. Keselamatan mereka ini disebut keselamatan mempelai. Mengapa? Sebab berpasang-pasangan, Nuh dengan isteri, Sem dengan isteri, Yafet dengan isteri dan Ham dengan isteri. Binatangpun berpasang-pasangan. Dari jutaan manusia, kenapa cuma 8 yang diselamatkan. Jadi kita harus waspada, banyak yang dipanggil, sedikit yang dipilih.

Di zaman Anak juga ada angka 150.
Hakim-hakim 15:1-5
15:1 Beberapa waktu kemudian, dalam musim menuai gandum, pergilah Simson mengunjungi isterinya, dengan membawa seekor anak kambing, serta berkata: "Aku mau ke kamar mendapatkan isteriku." Tetapi ayah perempuan itu tidak membiarkan dia masuk.
15:2 Kata ayah perempuan itu: "Aku telah menyangka, bahwa engkau benci sama sekali kepadanya, sebab itu aku memberikannya kepada kawanmu. Bukankah adiknya lebih cantik dari padanya? Baiklah kauambil itu bagimu sebagai gantinya."
15:3 Lalu kata Simson kepadanya: "Sekali ini aku tidak bersalah terhadap orang Filistin, apabila aku mendatangkan celaka kepada mereka."
15:4 Maka pergilah Simson, ditangkapnya tiga ratus anjing hutan, diambilnya obor, diikatnya ekor dengan ekor dan ditaruhnya sebuah obor di antara tiap-tiap dua ekor.
15:5 Kemudian dinyalakannyalah obor itu dan dilepaskannya anjing-anjing hutan itu ke gandum yang belum dituai kepunyaan orang Filistin, sehingga terbakarlah tumpukan-tumpukan gandum dan gandum yang belum dituai dan kebun-kebun pohon zaitun.

Kejadiannya terjadi di Timna dan dilakukan oleh Simson. Di sini isterinya mati, keluarga isterinya dibakar, kebun, gandum dibakar, zaitun dibakar dan banyak kesulitan-kesulitan lain.

Di zaman roh kesulitan itu akan lebih banyak. Begitu masuk 3,5 tahun, gereja sudah disingkir, itulah yang terjadi dalam Wahyu 12:1,14.
Wahyu 12:1,14
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

Ini yang Tuhan tawarkan kepada kita sekarang, ini rencana Tuhan. Bukan sebatas ibadah, tetapi ke sini kita digiring oleh Tuhan lewat Firman pengajaran, roh dan kasih Tuhan di dalam penggembalaan.

Yang dimeterai itu adalah hamba-hamba Tuhan yang luput dari 5 bulan cari mati tetapi tidak mati dan hanya menyeringai kesakitan. 5 bulan berarti 150 hari, berarti 3.600 jam orang cari mati tidak bisa mati dan hanya menderita. Ini jangan sampai kita alami.

Bagaimana persiapan sebagai hamba Tuhan? Alkitab menceritakan ada orang yang tidak mau melayani Tuhan, tidak mau menghamba kepada Tuhan. Maunya dia yang memerintah Tuhan. Akhirnya Tuhan katakan “Aku akan membantai kamu!”.
Yesaya 60:12; 65:12
60:12 Sungguh, bangsa dan kerajaan yang tidak mau mengabdi kepadamu akan lenyap; bangsa-bangsa itu akan dirusakbinasakan.
65:12 Aku akan menentukan kamu bagi pedang, dan kamu sekalian akan menekuk lutut untuk dibantai! Oleh karena ketika Aku memanggil, kamu tidak menjawab, ketika Aku berbicara, kamu tidak mendengar, tetapi kamu melakukan apa yang jahat di mata-Ku dan lebih menyukai apa yang tidak berkenan kepada-Ku."

Ini adalah orang-orang yang tidak mau menghamba kepada Tuhan, tidak mau memberikan pelayanan kepada Tuhan, tidak sudi untuk beribadah kepada Tuhan. Dia akan bertekuk lutut di hadapan musuh untuk dibantai.

Terlampau banyak sidang jemaat yang seperti ini. Sidang jemaat Langgadopi 4 Kristus Penebus, jangan mengisi ayat ini! Tuhan tidak segan-segan membantai kita. Dari jutaan manusia hanya 8 yang Tuhan pelihara. Jangan pikir KTP Kristen sudah otomatis ke sorga, tetapi bagaimana kelakuanmu, bagaimana menjawab panggilan Tuhan itu. Tuhan katakan “Aku memanggil kamu tetapi kamu tidak menjawab, ketika Aku berbicara kamu tidak mau dengar”. Akhirnya Tuhan membuat orang itu bertekuk lutut. Semoga jangan terjadi bagi sidang jemaat ini. Makanya saya menangis-menangis di kaki Tuhan.

Ibrani 5:7
5:7 Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.

Yesus dalam doaNya bukan hanya menangis, tetapi meraung-raung dan meratapan. Untuk apa? Untuk keselamatan kita. Itulah yang saya teladani.

Sebabnya perhatikanlah kekasih dalam Tuhan, bagaimana upaya kita supaya terhindar dari hal ini. Jangan tunggu sudah berlutut untuk dibantai. Kalau Tuhan sudah izinkan, Tuhan lepas tangan, tidak dapat kita mengelak lagi. Ini peringatan keras dari Tuhan bagi kita. Makanya pasang telinga saudara dan dengar baik-baik apa yang Tuhan nasihatkan kepada kita karena itu adalah selera Tuhan.

Sebagai hamba-hamba kebenaran yang mengabdi kepada Tuhan. Kita lihat dulu dalam Lukas 12:35-40, bagaimana kita menanti Tuhan. Ini dikaitkan dengan pelayanan hamba, yaitu kehidupan yang mau memberikan pelayanan. Berarti dia tidak diam diri, dia selalu ingin melayani tanpa diminta, apalagi kalau diminta. Kalau anak Tuhan mau melayani Tuhan, bisa dia lakukan dengan cara apa saja, mungkin doa puasa untuk pekerjaan Tuhan atau pekerjaan secara fisik. Memang pelayanan ini bisa secara rohani dan secara fisik. Secara fisik saudara bisa mengerjakan hal-hal yang bisa saudara lakukan tanpa diminta, apalagi kalau diminta, tolonglah melayani Tuhan dengan penuh kasih.

Tahun 1972 kami menjadi panitia kampanye di lapangan Sultan Hasanudi di Makassar, 7 kali ibadah kemudian di pindah di gereja minggu berikutnya. Saya sebagai hamba Tuhan berupaya mengisi gereja dengan bangku-bangku, saya tidak terpengaruh dengan teman-teman yang lain. Begitu meluber manusia, sampai tempat bunga saya bersihkan, saya cuci dan bawa dalam gereja. Saya banting tulang bekerja melayani Tuhan, karena saya tahu saya melayani Tuhan. Saya paling tidak bisa kalau melihat orang malas. Karena terus terang saya tidak kenal kamus malas, sejak saya mengerti menjadi manusia saya tidak kenal apa itu malas! Di mana induk semang saya, tidak pernah ada yang mengatakan Bernard itu malas, bahkan ketika saya mau pindah, keluarga itu menangis. Dijauhkan Tuhan kalau ini dianggap kesombongan.

Lukas 12:35
12:35 "Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala.

Pinggang berikat namun ikat pinggang itu harus dari Tuhan. Makanya jangan memakai ikat pinggang yang bukan dari Tuhan. Kalau ikat pinggang yang bukan dari Tuhan, itu akan menyebabkan anak Tuhan itu melayani dengan berkeringat.
Yehezkiel 44:18
44:18 Mereka harus memakai destar lenan dan memakai celana lenan, tetapi jangan memakai ikat pinggang yang menimbulkan keringat.

Ini berarti mengenakan kebenaran sendiri. Harus menggunakan ikat pinggang dari Tuhan yaitu kebenaran Allah. Kita melayani Tuhan harus sesuai kebenaran Allah, jangan kebenaran manusia. Itu ikat pinggang kebenaran diri sendiri yang akhirnya berkeringat. Kalau kebenaran sendiri akhirnya yang timbul perselisihan, bersungut dan berbantah-bantah, itu keringat! Itu sebabnya kita harus waspada hari-hari terakhir ini, kita melayani jangan dengan kebenaran sendiri, itu hanya menimbulkan keringat. Keringat itu keluar dari daging, itulah berbantah, berselisih, bersungut, mengomel, ba veto, itu hasil dari kebenaran diri sendiri. Ini yang harus kita jaga, sebab hubunganya dengan Lukas pasal 12 ini adalah menyambut kedatangan Mempelai Laki-laki. Kalau kita bersungut, sekalipun di hadapan manusia pelayanan kita hebat, tetapi di mata Tuhan itu afker.

Makanya saya sebagai suami bayangan, jangan saudara bantah. Apalagi kepercayaan Tuhan sudah saudara dengar, pembukaan Firman tidak tanggung-tanggung diberikan Tuhan kepada kita. Kalau kita bantah, itu sudah kebenaran sendiri, itu ikat pinggang sendiri. Saya tidak melayani asal, tidak main-main, tetapi betul-betul bertanggung jawab atas jiwa saudara.

Lukas 12:35
12:35 "Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala.

Kalau pelita menyala, itu pertanda kita ada di dalam kegelapan malam. Seruan “tengoklah, mempelai datang songsonglah” itu terjadi pada tengah malam. Sekarang kita ada pada kegelapan malam, bagaimana kalau tanpa pelita dan tanpa Firman. Pelita yang menyala itu berarti ada ajaran.

Amsal 6:23
6:23 Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan,

Sementara ikat pinggang harus ada, harus dilanjut dengan ajaran atau cahaya, karena kita bekerja di dalam kegelapan. Benar-benar dunia sekarang ada di dalam kegelapan malam. Di udara ini kegelapan luar biasa, roh najis mengudara. Kalau tanpa cahaya, tanpa pengajaran, hancurlah kita. Syukur kita dikaruniakan pengajaran yang luar biasa. Alkitab ini pelita, tetapi dari pelita ini yang kita butuh ajarannya/cahayanya .

Mazmur 119:105
119:105 Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

Lukas 12:36
12:36 Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya.

Ini berarti suasana penantian kita adalah suasana mempelai. Siapa mereka yang menanti ini?
Lukas 12:37
12:37 Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka.

Yang menanti itulah hamba yang ada meterai Allah di dahinya. Inilah praktek orang yang ada ikat pinggang, ada kebenaran Allah, bukan ikat pinggang/ kebenaran diri sendiri. Ada pelita, ada cahaya berarti ada ajaran. Dan dia menanti dalam suasana mempelai dalam status hamba. Inilah orang yang tidak akan kena hukuman selama 5 bulan. Karena mereka setia, maka tuan yang pulang dari pernikahan itu balik mengikat pinggangnya dan melayani mereka. Tuhan tidak egois, Tuhan tidak hanya mau dilayani, Tuhan juga rindu melayani kita. Bahkan Tuhan sudah lebih dahulu melayani kita dan Dia akan kunci melayani kita lagi. Makanya jangan malas melibatkan diri di dalam pelayanan, apalagi nanti bulan November. Jangan sampai turun volume pelayanan kita. Saudara siap melayani? Jangan bersungut, jangan mengomel.

Tuan itu berikat pinggang, Dia tunjukkan bagaimana keteladan pelayanan yang benar. Dia mempersilahkan mereka duduk makan, ini berarti Dia bisa merendahkan diri melayani hambaNya. Di sini kita lihat kerendahan hati di dalam pelayanan, ini bukti ikat pinggang yang benar. Kalau bukan ikat pinggang yang benar, tidak mungkin melayani hambanya. Di sini mereka kaget, ini hamba kenapa malah dilayani oleh tuannya. Pelayanan itu bukan nanti bangsawan atau keturunan raja, yang penting tahbisannya benar berarti dia adalah keturunan Raja Sorga, itulah yang benar.

Lukas 12:38
12:38 Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dinihari dan mendapati mereka berlaku demikian, maka berbahagialah mereka.

Ternyata tuan itu datang pada tengah malam. Jadi dalam suasana gelapnya dunia ini, di situlah kita diajar oleh Tuhan untuk waspada.
Matius 25:6
25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!

Lukas 12:39-40
12:39 Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.
12:40 Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan."

Itu sebabnya kita jaga hari-hari terakhir ini, agar jangan sampai Abadon itu mendahului saudara. Karena raja yang keluar dari jurang maut itu dalam bahasa Ibraninya adalah Abadon, dalam bahasa Yunaninya adalah Apolion yang artinya perusak. Sebabnya jangan sampai kita didahului. Beri hidupmu dimetarai oleh Tuhan. Jika benar ada meterai di kepalamu maka, tunjukan pelayanmu. Kalau kita melayani majikan kita maka nanti dibalas oleh majikan itu melayani kita.

Lukas 12:57
12:57 Dan mengapakah engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar?

Tentukan sekarang, mau ikut yang benar atau yang tidak benar.

Lukas 12:57 (Terjemahan Lama)
12:57 Apakah sebabnya tiada dapat kamu mengambil keputusan yang sungguh daripada dirimu sendiri?

Ambilah, keputusan ada pada saudara, bukan Tuhan yang memaksa. Saudara pilih ke kanan atau ke kiri, sekarang kita pilih yang mana. Bawa diri masing-masing di dalam penggembalaan. Karena di dalam Kidung Agung 1:7 yang dicari oleh Sulamit adalah penggembalaan yang bernuansa Mempelai. Dia ada pada penggembalaan kawan-kawan Salomo. Siapa kawan-kawan Salomo? Itu adalah orang yang sampaikan Firman tetapi dia sendiri tidak mempraktek Firman. Ini yang saya jaga, jangan sampai saya sampaikan Firman lalu saya sendiri hidup jauh panggang dari api, saya sampaikan A dan saya lakukan B.

Kidung Agung 1:7
1:7 Ceriterakanlah kepadaku, jantung hatiku, di mana kakanda menggembalakan domba, di mana kakanda membiarkan domba-domba berbaring pada petang hari. Karena mengapa aku akan jadi serupa pengembara dekat kawanan-kawanan domba teman-temanmu?

Pribadi yang punya roh mempelai, dia pasti bertanya di mana penggembalaan domba yang benar. Kalau mengatakan ada roh mempelai tetapi menyerahkan diri pada penggembalaan yang asal saja, tanda tanya kalau ada roh mempelai dalam dirimu. Bukan berarti ramai-ramai kita datang di satu tempat, tetapi kita harus pandai-pandai memilih.

Pada petang hari ada bela sampar, ada kelaparan dan ada perang. Ini yang ditakuti oleh Sulamit. Tetapi kalau dia ada pada penggembalaan Mempelai Laki-laki Sorga, dia pasti aman.

Jadi ada penggembalaan tetapi penggembalaan kawan Salomo.
Matius 11:16-19
11:16 Dengan apakah akan Kuumpamakan angkatan ini? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya:
11:17 Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak berkabung.
11:18 Karena Yohanes datang, ia tidak makan, dan tidak minum, dan mereka berkata: Ia kerasukan setan.
11:19 Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya."

Jadi teman-teman Salomo ini hanya memberitakan Firman, cuma dia sampaikan pada orang tetapi dia sendiri tidak praktek.

Kidung Agung 1:8
1:8 -- Jika engkau tak tahu, hai jelita di antara wanita, ikutilah jejak-jejak domba, dan gembalakanlah anak-anak kambingmu dekat perkemahan para gembala.
Mempelai wanita dari Salomo adalah jelita di antara wanita. Banyak wanita berarti banyak gereja, tetapi yang jelita hanya satu. Semoga yang satu itu termasuk saudara, dan itu perjuanganku sebagai hamba Tuhan supaya kita jelita di antara wanita.

Sambil menikmati suasana mempelai, dia harus ada dalam persekutuan yaitu di dalam perkemahan gembala. Perkemahan gembala yang dimaksud di sini bukan teman-teman tadi. Tetapi orang yang seiras membawa jemaat dengan sistem yang sama yaitu Kabar Mempelai dalam terang Tabernakel.

Kalau saya membayangkan, seperti saya melihat mata Tuhan tertuju kepada kita dan ingin merangkul kita. Saya sudah ingin ada dalam hangatnya rangkulan Tuhan. Saya tidak mau kita kena 5 bulan mau cari mati tetapi tidak bisa mati.

Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
JADWAL IBADAH
Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan Suci → Pk. 17.00
Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu :         Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
            Ibadah Raya → Pk. 09.00
            Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
 



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar