20190901

Kebaktian Umum, Minggu 1 September 2019 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 9:1-5
9:1 Lalu malaikat yang kelima meniup sangkakalanya, dan aku melihat sebuah bintang yang jatuh dari langit ke atas bumi, dan kepadanya diberikan anak kunci lobang jurang maut.
9:2 Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu, lalu naiklah asap dari lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu.
9:3 Dan dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang ke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa kalajengking-kalajengking di bumi.
9:4 Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon, melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya.
9:5 Dan mereka diperkenankan bukan untuk membunuh manusia, melainkan hanya untuk menyiksa mereka lima bulan lamanya, dan siksaan itu seperti siksaan kalajengking, apabila ia menyengat manusia.

Pasal 9 ini dalam terang Tabernakel terkena dua loh batu. 2 loh batu ini memuat 10 hukum. 4 hukum mengatur hubungan kita dengan Tuhan, 6 hukum mengatur hubungan kita dengan sesama. 2 loh batu bicara kasih. Karena kasih ini tidak dihargai oleh manusia yang wujudnya adalah Yesus, maka apa boleh buat, kasih itu diangkat maka hukuman jatuh kepada manusia. Inilah yang jangan sampai terjadi pada kita.

Sayang kalau orang Kristen justru diperhadapkan dengan pembukaan rahasia Firman lalu dia alergi dan tidak suka. Dia senang dengan yang tidak ada pembukaan Firman, pikirnya itu langsung ke sorga. Inilah kehidupan Kristen yang tidak mengerti. Bahkan ketika diangkat pembukaan rahasia Firman, dia justru marah. Ini masalah yang tidak dipahami oleh gereja Tuhan.

Kenapa Tuhan merindukan membangun Tabernakel dan dibangun di antara manusia? Tujuannya:
Imamat 26:11
26:11 Aku akan menempatkan Kemah Suci-Ku di tengah-tengahmu dan hati-Ku tidak akan muak melihat kamu.

Leviticus 26:11
26:11 And I set my tabernacle among you: and my soul shall not abhor you.
Tujuannya supaya Tuhan tidak muntah, tidak muak. Pasal dalam Alkitab ini sudah diletakkan Tuhan di dalam terang Tabernakel. Ini adalah ilham Tuhan kepada Pdt. Van Gessel yang menyusun dari Kejadian sampai Wahyu dalam terang Tabernakel. Dalam Perjanjian Baru 9 kitab kena halaman Tabernakal, 9 kitab kena ruangan suci dan 9 kitab kena ruangan maha suci.

Wahyu pasal 9 kena mengena dengan dua loh batu. Dua loh batu bicara kasih. Tuhan itu kasih adanya.
I Yohanes 4:8
4:8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.

Kenapa pasal 9 ini kena dua loh batu yang bicara kasih tetapi malah isinya hukuman, bahkan hukuman di sini paling mengerikan. Saudara sakit 1 jam saja sudah menjerit-jerit. Apalagi 3.600 jam kita sakit. Mengapa? Sebab menolak kasih Tuhan. Jika kehidupan manusia sekarang, baik di luar maupun yang di dalam Tuhan, kadang sudah senilai, sebab yang di dalampun banyak yang menolak kasih Tuhan. Kasih yang sedang Tuhan ungkap bukakan sekarang ini di mana rahasia Firman dibukakan, menunjukkan bahwa kita sangat dikasih, di mana Tuhan mau curah kasihNya kepada gereja tetapi gereja menolak pembukaan rahasia Firman. Ini bahaya, tidak tanggung-tanggung kalau Tuhan membalas.

7 sangkakala ini adalah hukuman Anak Allah sebab paket kasih sorga adalah Anak Allah.
Yohanes 3:16
3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Dalam Wahyu pasal 9 ini ada satu kata yang mengerikan yaitu “kebinasaan”. Itu sebabnya paket kasih Tuhan ini untuk mengangkat kita manusia agar tidak binasa. Apa yang terjadi dalam Wahyu pasal 9 adalah kebinasaan, itu kengerian. Itulah akibat manusia yang menolak kasih Tuhan dalam paket AnakNya yang tunggal itulah Yesus. Dialah Mempelai Laki-laki Sorga. Sekarang pada ujung akhir zaman, Mempelai Laki-laki Sorga mengungkap isi hatiNya dan mencurah kasihNya kepada gereja. Sayangnya gereja yang non Yahudi, dibukakan Firman tetapi menolak, tidak suka dengar Firman. Kalau disebut mereka hanya penginjilan, mereka malah berbalik marah. Ini yang merisaukan saya sebagai hamba Tuhan. Nanti satu saat mereka yang ngomongnya tidak teratur itu akan menyesal. Tetapi walaupun didongkrak penyesalan itu tidak bisa di depan, selalu di belakang.

Olehnya kita perhatikan, di dalam pasal 9 ini diawali dengan pasal 8 ayat 13 “wahai, wahai” atau “celaka, celaka”. Ini masuk di dalam wilayah 3,5 tahun aniaya antikristus. Ada orang lagi sangking pandainya dia bicara soal masa. Dia tidak membaca di dalam Wahyu ada bahasa 42 bulan kemudian 1295 hari. Apa bedanya itu dengan 3,5 tahun.

Bahasa celaka ini diucapkan karena isinya adalah Wahyu pasal 9 dan seterusnya. Sebab yang bicara ini yaitu burung nazar yang terbang antara langit dan bumi ini, dia sudah melihat sengsara yang ada di depan. Konsep bahasa celaka atau wahai ini adalah cetusan hati yang sangat sedih dari seorang kekasih, kepada sahabatnya karena sahabatnya ini sudah diperingatkan ada bahaya di depan tetapi dia abaikan. Jika saudara adalah sahabat yang baik, sahabat yang paham akan Firman dan saudara melihat ada orang yang melawan Firman, apa boleh buat, kita harus berucap, celaka kau nanti!

Ini sebenarnya bahasa peringatan supaya jangan dibiarkan begitu saja. Wahai, celaka kalau ada di sini yang menolak Firman! Makanya jangan kita tolak Firman, kita sambut kasih Tuhan itulah kasih Mempelai. Kasih Mempelai itu utuh, itu kasih yang sempurna. Dan kasih yang sempurna ini saat pencurahannya adalah hari-hari terakhir ini dalam bentuk pembukaan rahasia Firman. Kehidupan yang melawan pembukaan rahasia Firman, layak kita katakan kepadanya “celaka engkau!”. Sebenarnya kehidupan yang seperti itu tidak paham bahwa dia sedang dikejar oleh celaka/bencana.

Yang menolak pembukaan rahasia Firman memang sekarang belum merasa kata celaka itu. Bahkan berucap “sama kita selamat”. Kalau sekarang mati tanda tanya selamat atau tidak, tetapi saat antikristus datang apakah selamat kehidupan seperti itu? Sudah dapat dipastikan tidak! Inilah yang harus kita perhatikan.

Wahyu 8:13 (Terjemahan Lama)
8:13 Maka aku tampak serta aku dengar seekor burung nasar terbang di tengah langit mengatakan dengan suara besar, "Wai, wai, wai atas segala orang yang duduk di atas bumi dari sebab bunyi sangkakala yang lain lagi, yaitu daripada ketiga malaekat yang akan meniupnya kelak."

Sakit 1 jam kita sudah menjerit, 24 jam lebih menjerit lagi. Ini 3.600 jam menderita, cari mati tidak bisa mati. Siapa yang dipakai Tuhan untuk menghadirkan suasana sakit selama 150 hari atau 5 bulan ini? Lagi-lagi bintang yang jatuh. Bintang yang jatuh selalu mendatangkan masalah, selalu mengakibatkan kerusakan, selalu menghadirkan kebinasaan. Jadi jika anda berada di dalam pelayanan dan anda tidak sadar bahwa yang melayani saudara adalah bintang yang sudah jatuh dari orbitnya, berarti saudara hanya menanti kebinasaan! Makanya hati-hati, kita harus berpikir matang dan serius. Jangan sampai kita nanti dilayani oleh bintang yang sudah jatuh dari orbitnya. Itu hanya mengundang kerusakan dan kebinasaan.

Itu sebabnya saya sebagai hamba Tuhan dalam pergumulanku, ketika ada satu jiwa yang datang mengatakan “saya menyerahkan diri untuk digembalakan” maka jangan sampai dia rusak dan binasa. Kalau dia rusak dan binasa oleh karena ulahnya sendiri maka itu salahnya sendiri. Tetapi kalau dia rusak karena pelayananku berarti saya ini bintang yang sudah jatuh! Tidak bisa kami tutup-tutup sebab hamba Tuhan harus berani dipertimbangkan di hadapan Tuhan dan manusia.
II Korintus 4:1-2
4:1 Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.
4:2 Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah.

Menjadi gembala ini tidak gampang. Lihat saja berapa banyak yang menarik diri tidak sanggup meneruskan penggembalaan. Sebab awalnya dia pikir menjadi gembala itu enak, terima perpuluhan, terima ini dan itu. Ternyata setelah dia menjadi gembala, dia merasa berat. Kalau dia tidak mengerti, dia rasa enak saja. Tetapi kalau dia paham beban rohani yang ada di atas pundaknya, tidaklah demikian. Saya katakan berat, kalau saya sampai lolos 45 tahun lamanya menjadi gembala, saya berterima kasih kepada Tuhan. Dari sejak tahun 1974, saya menjadi gembala di Daya dan Tonasa dan sekarang di Tentena.

Pergumulan di dalam pelayanan tidaklah enteng, tujuannya supaya kita tidak binasa dan tidak rusak. Bintang yang jatuh itu malah merusak dan membinasakan. Kita rindu melayani, ayo kita perbaiki tahbisan kita, jangan sampai kita melayani tetapi sudah kehilangan orbitnya. Orbitnya hamba Tuhan adalah Imamat 26:11. Jangan keluar dari konteks pengajaran Tabernakel, kalau keluar berarti kita keluar dari orbit. Sebab Tabernakel itu adalah kerajaan sorga dan di sini orbit kita.

Makanya saya selalu mengatakan bagi diriku dan bagi rekan hamba Tuhan, kadang saya suka tes mereka, sejauh mana pemahaman tentang Tabernakel. Saya jumpai kasihan sekali, halaman saja mereka tidak mengerti. Akhirnya mereka daulati saya untuk mengajar Tabernakel. Bukan mengada-ada, tujuannya supaya kami tetap di orbit. Orbitnya adalah di halaman, ruangan suci dan ruangan maha suci, di situ ruang gerak peredaran kami. Bintang ini akan bergerak di wilayah kerajaan sorga. Kerajaan sorga itu digambarkan dalam Matius 13:52,  juga dalam Roma 14:16-17.
Matius 13:52
13:52 Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran dari hal Kerajaan Sorga itu seumpama tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya."

Roma 14:17-18
14:17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
14:18 Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.

Tabernakel itu digambarkan juga di dalam Ibrani pasal 8 –10. Olehnya jangan kita bergerak di luar orbit, nanti benturan. Akhirnya jadi meteor, kelihatannya menyala tetapi akan membinasakan.

Dua loh batu adalah paket kasih, itulah Yesus. Dalam Wahyu 1:18 masih Yesus yang pegang kunci. Tetapi karena pelayananNya ditolak maka kunci itu diserahkan kepada bintang yang jatuh. Bintang yang jatuh itu menjadi alat untuk menghantam orang yang tidak mengasihi Tuhan.
Wahyu 1:18
1:18 dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.

Sekarang kunci itu diserahkan kepada siapa?
Wahyu 9:1
9:1 Lalu malaikat yang kelima meniup sangkakalanya, dan aku melihat sebuah bintang yang jatuh dari langit ke atas bumi, dan kepadanya diberikan anak kunci lobang jurang maut.

Wahyu 1:18 kunci itu ada pada Yesus, sekarang Yesus serahkan pada bintang yang jatuh. Kalau dulu dari 12 rasul hujan awal yang jatuh adalah Yudas, dia anak kebinasaan. Bintang yang jatuh ini adalah salah 1 dari 12 rasul hujan akhir. Apa kata Yesus saat perjamuan terakhir bersama Yudas? Yesus memberikan roti kepada Yudas dan berkata “lakukanlah apa yang hendak engkau perbuat”. Dia diserahkan malah didorong. Akhir zaman ini nanti lebih parah. Itu sebabnya gereja Tuhan harus waspada sekarang. Kita menghadapi situasi yang sangat genting.  Jika kita salah arah maka kita akan bertemu dengan situasi yang mengerikan ini. Olehnya penting di dalam gereja Tuhan supaya gereja Tuhan jangan salah arah. Penting untuk ditangani oleh bintang yang tetap ada pada obrib pelayanan yaitu di halaman Tabernakel, Ruangan Suci dan Ruangan Maha Suci. Semoga kita memahami semuanya.

Ini adalah penghukuman Anak Allah karena Anak Allah ini paket Bapa untuk dunia tetapi ditolak oleh manusia, akhirnya yang menolak ini harus diserukan “celaka, celaka, celaka”. Kunci ini ada di tangan Yesus dan Dia adalah sumber kasih. Mengapa kunci ini Dia lepas? Sebab manusia sudah keterlaluan! Bahkan hingga sekarang ini sudah terlalu banyak suara-suara yang menghina pribadi Yesus, bahkan mereka mengatakan Yesus adalah makhluk lain. Orang seperti ini yang akan berhadapan dengan kuasa dari lubang jurang maut. Bukan berarti Yesus serahkan kunci jurang maut tanpa kendali dan mereka bermain sesuka mereka, tidak! Akhirnya mereka kembali takluk kepada Yesus.
Wahyu 20:13
20:13 Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya.

Siapa yang mati di laut? Apakah penumpang tampomas 1? Oke, tetapi kalau bicara laut tidak bisa lepas dengan Firaun. Kehidupan yang menghalang-halangi rencana kelepasan Tuhan itulah yang mati di laut. Akhirnya jurang maut ini menyerah, semua diserahkan pada Yesus. Untuk apa? Untuk lanjut pada penghukuman.

Wahyu 20:14
20:14 Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.

Jadi kekuasaan itu bukan berarti sewenang-wenang oleh mereka, tetapi kembali dikuasai oleh Tuhan. Tetapi bukan untuk diselamatkan namun untuk dilempar ke lautan api. Mengerikan kalau menolak paket kasih Tuhan! Tidak tanggung-tanggung, mereka akan berakhir pada api belerang/ neraka. Kalau bisa saya katakan Wahyu pasal 9 ini bagaikan Tuhan angkat neraka di muka bumi, dipertontonkan kepada mereka. Saya berani mengatakan ini. Kenapa saya berani? Sebab saya gumuli di kaki Tuhan.

Dikatakan bagaikan asap tanur yang besar. Asap itu saja sudah luar biasa, ditambah lagi belalang dengan kombinasi 4 makhluk. Makhluk pertama kuda, makhluk kedua singa sebab giginya seperti singa, makhluk ketiga manusia dan makhluk keempat adalah kalajengking. Mengerikan Wahyu pasal 9 ini, makanya tidak heran dalam pasal 8, burung nazar itu berseru celaka. Ada kuda itu menunjuk peperangan dalam kecepatan. Ada singa dengan auman dan giginya yang merobek-robek. Ada muka manusia tetapi rambutnya panjang seperti wanita. Dan memiliki sengat kalajengking. Bayangkan belalang dalam bentuk seperti ini, itu mengerikan! Itu sebabnya gereja Tuhan jangan main-main sekarang, sementara Tuhan mencurahkan kasihNya kepada kita.

Disebut ini adalah kerusakan. Kita ini Bait Tuhan, jangan kita rusakan! Tubuh saudara sudah Tuhan selamatkan dan diberi meterai Roh Kudus, kalau ada yang merusakan maka Tuhan katakan “Aku akan membinasakan orang itu!”. Orang seperti mengolok-olok Tuhan sekarang ini. Apalagi kalau sudah dilimpahkan Tuhan Firman dalam pembukaannya lalu diolok-olok, maaf jangan ada di antara saudara mengolok ini, itu bahaya, saudara akan binasa!
I Korintus 3:16-17
3:16 Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
3:17 Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.

Kalau saudara berani berkata “saya Bait Allah” kemudian saudara juga berani membinasakan dan merusak, berarti saudara mengolok-olok Tuhan. Kalau mengolok Tuhan akibatnya menerima api belerang. Memang sekarang kelihatan aman-aman, tetapi saya banyak menyaksikan orang yang mengolok Tuhan itu akhir hidupannya menderita. Itu jangan terjadi pada kita. Tidak peduli siapa dia, hamba Tuhan atau siapapun, kalau tidak benar cara berpikirnya baik dalam kasih kepada Allah maupun kepada manusia, nanti lihat akhir hidupnya. Saya tidak mau! Hidup kita sudah ditebus di Golgota kemudian tubuh kita malah kita permainkan.

Asap tanur yang keluar dari lubang maut itu sangat membahayakan bagi kehidupan manusia. Padahal pada pasal 8 ada asap, itulah asap doa penyembahan anak-anak Tuhan yang menghentar gereja Tuhan masuk dalam pernikahan satu dengan Tuhan, persekutuan yang intim dengan Tuhan selama setengah jam. Tetapi asap tanur di sini bukan doa penyembahan tetapi menghadirkan belalang dalam penampilan 4 jenis makhluk yaitu kuda, singa, manusia dan kalajengking yang menjadi satu pada belalang ini. Kalajengking inilah yang menyengat manusia sehingga menjerit dan menderita tidak ketulungan, mau cari mati tetapi tidak bisa mati selama 150 hari.

Dalam Kejadian 7:24 ada 150 hari bumi ditenggelamkan Tuhan dengan air bah dan semua makhluk mati. Tetapi 150 hari dalam Wahyu pasal 9 ini maut malah lari dari manusia. Kejadian 7:24 itu terjadi di zaman Bapa, 150 hari dalam Wahyu 9:5 itu zaman Roh Kudus, dan hakim-hakim pasal 15 ada angka 150, itu terjadi di zaman Anak. Jadi di zaman Bapa, Zaman Anak dan Zaman Roh Kudus ada angka 150 diberikan kepada manusia dan semua itu pengertiannya musibah, bencana dan kebinasaan. Kita sekarang menghadapi Wahyu pasal 9, tetapi gereja Tuhan yang serius menerima kasih Tuhan sudah terbang seperti burung nazar. Dan dialah yang akan berteriak “wai, wai, wai” atau “celaka, celaka, celaka”. Tuhan bukan hanya gertak sambal, ini benar-benar akan terjadi di akhir zaman.

Kejadian 7:24
7:24 Dan berkuasalah air itu di atas bumi seratus lima puluh hari lamanya.

Semua makhluk mati, tidak ada yang disebut disiksa sekian lama. Mereka mati karena tidak mengasihi kasih Tuhan. Nuh bersama isteri dengan 3 anak dan 3 anak mantu membangun bahtera selama kurang lebih 120 tahun. Itu adalah masa kemurahan Tuhan kepada manusia agar mereka terlibat dalam pembangunan proyek keselamatan yang dipercayakan Tuhan kepada Nuh. Tetapi mereka malah mengolok-olok Nuh. Sehingga dalam Ibrani 11:7 dikatakan Nuh menghukum dunia.
Ibrani 11:7
11:7 Karena iman, maka Nuh -- dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan -- dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.

Kita harus seperti Nuh untuk menghindari 150 hari penghukuman atau 3.600 jam. Untuk menghindari itu, mari kita lihat apa proyek yang dibangun Tuhan. Waktu itu bumi dirusak oleh manusia yang rusak, tetapi Nuh mendapat kasih karunia. Sehingga dia diberi tugas membangun proyek Tuhan dan diberi mandat menghukum dunia. Kalau kita terlibat dalam proyek keselamatan yang dikerjakan oleh Kristus maka kita selamat dan sekaligus kita dipercayakan Tuhan menghukum dunia. Malaikatpun kita yang hukum.
I Korintus 6:2-3
6:2 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia? Dan jika penghakiman dunia berada dalam tangan kamu, tidakkah kamu sanggup untuk mengurus perkara-perkara yang tidak berarti?
6:3 Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat? Jadi apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita sehari-hari.

Belalang itu seperti kuda, giginya seperti gigi singa, mukanya seperti muka manusia dan ekor belalang itu seperti kalajengking. Kalajengking itu lambang kutuk.

Galatia 3:13
3:13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"

Kutuk itu sudah diangkat oleh Yesus, tetapi kenapa mereka ini harus disengat oleh kalajengking, kena kutuk? Tidak menghargai korban Kristus, tidak menghargai paket Allah kepada manusia, itulah Tuhan Yesus Kristus. Jika saudara sudah percaya menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat maka lanjutkan pelayananmu sampai saudara menjadi Tubuh Kristus. Bukan undur, nanti kena kalajengking.

Kita lihat dulu belalang ini, supaya kita juga waspada.
Maleakhi 3:11
3:11 Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman TUHAN semesta alam.

Tuhan mempedulikan umatNya, Dia akan halau belalang pelahap. Belalang pelahap itu adalah belalang yang paling rakus. Apa yang dia makan? Akar! Kita tahu dalam kitab nabi Yoel ada 4 jenis belalang.
Yoel 1:4
1:4 Apa yang ditinggalkan belalang pengerip telah dimakan belalang pindahan, apa yang ditinggalkan belalang pindahan telah dimakan belalang pelompat, dan apa yang ditinggalkan belalang pelompat telah dimakan belalang pelahap.

Belalang pengerip itu yang dia makan adalah buah, buah kasih, buah roh dan karunia-karunia itu semua dia makan. Belalang pindahan itu yang akan dia makan adalah daun, aktifitas kita akan dia stop. Hati-hati jika kita mulai aras-arasan di dalam pelayanan itu berarti saudara sedang digerayapi oleh belalang pindahan. Belalang pelompat yang dia makan adalah batang. Batang bicara pendirian. Pendirian dalam kebenaran dia makan sehingga menjadi goyah dan tidak tinggal dalam kebenaran. Belalang pelahap yang dia makan adalah akar. Belalang ini diperlihatkan di dalam Wahyu pasal 9 dan dia tampil dalam kombinasi 4 makhluk. Jangan sampai belalang pelahap ini melalap kita. Itu belalang terakhir yang melahap akar, itulah iman kita.

Dalam Maleakhi langsung disebut belalang pelahap. Makanya Tuhan halau ini. Kenapa? Karena anak Tuhan ini mengembalikan milik Tuhan. Kalau orang tidak mengembalikan milik Tuhan itu sama dengan imannya benar-benar sudah kandas. Dia tidak percaya ini milik Tuhan maka harus dikembalikan kepada Tuhan, berarti dia tidak percaya ada Tuhan. Kalau tidak kembalikan perpuluhan itu berarti dia beribadah tetapi sebenarnya tanpa iman, hanya lips service. Dia beribadah namun hanya mulutnya berkata iman tetapi hatinya tidak.
Maleakhi 3:10-11
3:10 Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
3:11 Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman TUHAN semesta alam.

Di sini Tuhan beraksi, tetapi dalam Wahyu pasal 9 malah Tuhan serahkan, tidak ada aktivitas Tuhan untuk mencegah. Bapak ibu jangan main-main soal perpuluhan, saya sudah kapok! Hampir anak saya Linda diambil oleh Tuhan. Saya berteriak di dalam kamar “saya datang di Tentena bukan datang mengubur anakku, tidak Tuhan!”. Dengan derai air mata saya menangis, isteri saya di kiri dan saya di kanan anak kami yang sudah 10 hari tidak makan. Kami berdoa “Tuhan apa salah kami” dan Tuhan tunjuk “perpuluhan!”. Karena waktu mengambil barang di Makassar saya kehabisan dana dan yang ada tinggal uang perpuluhan, itu yang saya gunakan. Sampai di sini lupa mengganti perpuluhan yang saya pakai menyewa mobil. Begitu Tuhan tunjuk “engkau sudah makan milikKu” langsung saya mengaku dan berterima kasih kepada Tuhan. Saya langsung buat bubur dan sentuh sendok di bibir anak saya, langsung dia buka padahal kemarin-kemarin tidak mau makan. Puji Tuhan hidup anak saya.

Dengan pengalaman pribadi ini saya katakan jujurlah dengan perpuluhan, jangan main-main. Itu akan menimbulkan masalah kalau tidak keluarkan perpuluhan, Tuhan tidak akan menghalau belalang pelahap, apalagi belalang dalam Wahyu 9:5. Maukah saudara dilempar di situ? Sekali lagi hal ini jangan sampai terjadi.

Orang ini disergap penderitaan yang sakit ini selama 5 bulan atau 150 hari jadi 3.600 jam. 1 jam saja kita sakit kita sudah tidak mau, apalagi ini ribuan jam. Sebabnya sambut kasih Tuhan. Kita ini ada di zaman Roh Kudus. Zaman Bapa bersaksi tentang datangnya Yesus. Zaman Anak bersaksi datangnya Roh Kudus. Zaman Roh Kudus apa pekerjaanNya? Bersaksi tentang Anak. Anak ini adalah Yesus, Dialah Mempelai Laki-laki Sorga. Dia adalah paket kasih Tuhan. Kesaksian Roh Kudus yang terakhir bahwa Dialah Mempelai Laki-laki Sorga.

Kisah Rasul 2:32; 5:32
2:32 Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi.
5:32 Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia."

Yohanes 16:14
16:14 Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku.

Berita yang Roh Kudus terima dari Yesus itu kembali untuk menyaksikan tentang Yesus. Kita ada di zaman Roh dan Roh Kudus itu bersaksi tentang Yesus.

Kisah Para Rasul 10:36
10:36 Itulah firman yang Ia suruh sampaikan kepada orang-orang Israel, yaitu firman yang memberitakan damai sejahtera oleh Yesus Kristus, yang adalah Tuhan dari semua orang.

Sementara Petrus menyampaikan ini, Roh Kudus turun.

Kisah Para Rasul 10:45-48
10:45 Dan semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus, tercengang-cengang, karena melihat, bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga,
10:46 sebab mereka mendengar orang-orang itu berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah. Lalu kata Petrus:
10:47 "Bolehkah orang mencegah untuk membaptis orang-orang ini dengan air, sedangkan mereka telah menerima Roh Kudus sama seperti kita?"
10:48 Lalu ia menyuruh mereka dibaptis dalam nama Yesus Kristus. Kemudian mereka meminta Petrus, supaya ia tinggal beberapa hari lagi bersama-sama dengan mereka.

Jadi Roh Kudus dan baptisan air itu tidak bisa lepas. Kalau ada orang yang meringankan baptisan air berarti dia meringankan pekerjaan Roh Kudus. Orang seperti itu akan kena siksaan 5 bulan mau cari mati tidak bisa. Itu jangan terjadi kepada kita.

Ini kesaksian Roh Kudus yang terakhir.
Wahyu 22:17
22:17 Roh dan pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!

Roh Kudus dan pengantin perempuan, itulah gereja, bersdaksi menyaksikan tentang pribadi Yesus. Betapa gembiranya Yesus melihat Roh Kudus dan pengantin perempuanNya satu suara menghargai Yesus.

Ini baru pembuka Wahyu pasal 9. Mudah-mudahan minggu-minggu yang akan datang banyak hal yang Tuhan nyatakan kepada kita karena Tuhan mencintai kita.

Tuhan Memberkati.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar