20190922

Kebaktian Umum, Minggu 22 September 2019 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 9:5
9:5 Dan mereka diperkenankan bukan untuk membunuh manusia, melainkan hanya untuk menyiksa mereka lima bulan lamanya, dan siksaan itu seperti siksaan kalajengking, apabila ia menyengat manusia.

Ada berita spesial yang mau Tuhan sampaikan kepada kita siang hari ini. Yang disiksa ini adalah manusia ciptaan Tuhan yang lebih mulia dari pada ciptaan lain namun tertinggal dan tidak masuk pada penyingkiran gereja. Mereka bukan dibunuh, tetapi hanya disiksa selama 5 bulan. Nampaknya di sini secara logikan Tuhan gemar menyiksa manusia. Karena seperti yang manusia lakukan, demikian akan Tuhan lakukan kepada mereka.
Yesaya 66:4
66:4 demikianlah Aku lebih menyukai memperlakukan mereka dengan sewenang-wenang dan mendatangkan kepada mereka apa yang ditakutkan mereka; oleh karena apabila Aku memanggil, tidak ada yang menjawab, apabila Aku berbicara, mereka tidak mendengarkan, tetapi mereka melakukan yang jahat di mata-Ku dan lebih menyukai apa yang tidak Kukehendaki.

Apa yang mereka terima itulah yang mereka lakukan selama hidup yaitu tidak mau mengenal akan Tuhan.
Obaja 1:15
1:15 Sebab telah dekat hari TUHAN menimpa segala bangsa. Seperti yang engkau lakukan, demikianlah akan dilakukan kepadamu, perbuatanmu akan kembali menimpa kepalamu sendiri.

Wahyu 9:10
9:10 Dan ekor mereka sama seperti kalajengking dan ada sengatnya, dan di dalam ekor mereka itu terdapat kuasa mereka untuk menyakiti manusia, lima bulan lamanya.

5 bulan itu baru panjar bagi mereka. Karena akan meningkat dengan 3 tahun ditambah 1 bulan supaya genap 3,5 tahun, itu masa pemerintahan antikristus. Saat itu gereja Tuhan sudah menyingkir yang dibahasakan dalam Wahyu 8:13
Wahyu 8:13
8:13 Lalu aku melihat: aku mendengar seekor burung nasar terbang di tengah langit dan berkata dengan suara nyaring: "Celaka, celaka, celakalah mereka yang diam di atas bumi oleh karena bunyi sangkakala ketiga malaikat lain, yang masih akan meniup sangkakalanya."

Ada seruan yang sangat menyayat hati alis memilukan. Itu seruan yang ditinggalkan ketika burung rajawali terbang. Dia meninggalkan berita yang mengerikan bagi mereka yang tertinggal ini. Mereka sudah diberikan peringatan tetapi peringatan itu mereka abaikan. Ini resiko bagi manusia yang mengabaikan peringatan-peringatan Tuhan, bukan tanpa resiko. Makanya jangan kita unjuk rasa dengan Tuhan dan merasa jago melawan Tuhan. Memangnya kita lebih kuat dari Tuhan dan mau membangkitkan murka Tuhan!
I Korintus 10:22
10:22 Atau maukah kita membangkitkan cemburu Tuhan? Apakah kita lebih kuat dari pada Dia?

Pulau saja hanya sebutir debu di atas dacing, apalagi manusianya. Bagaimana bisa sok jago melawan Tuhan, Tuhan sudah peringatan tetapi masih sok jago melawan Tuhan. Ketika nanti bencana demi bencana datang, baru kabarnya mereka sudah terkencing-kencing ketakutan. Bahkan ketika kabar itu datang maka orang akan pergi mencari mana itu imam, mana itu gembala tetapi gembala sudah tidak ada. Mereka akan mencari nabi berarti Firman nubuatan tetapi sudah tidak ada. Mereka mencari tua-tua berarti mencari nasihat tetapi sudah tidak ada. Akhirnya mereka kalang kabut, berhadapanlah mereka dengan siksaan selama 5 bulan. Itu baru panjarnya dan sesudah itu akan lebih berat lagi. Karena ada nafiri yang keenam dan ketujuh. Kemudian disambung dengan 7 bokor hukuman Allah Bapa yang lebih berat lagi.

Kalau hukuman Anak Allah itu menghantam sepertiga, tetapi hukuman Allah Bapa itu 100%. Hukuman pertama adalah bisul di telapak kaki, di lutut, di paha dan di kepala. Telapak kaki bisul berarti lihat pendirianmu selama ini, sudah tidak bisa lagi menginjak karena ada bisul. Bisul di lulut, berarti tidak bisa lagi berlutut. Ada bisul di paha berarti nikah dihukum oleh Tuhan. Bisul di kepala berarti semua pikiran dan rancangan dihukum oleh Tuhan. Kemudian disusul oleh air menjadi darah. Mau lari ke mana lagi.

Makanya jangan coba kita gara-gara Tuhan. Saya dan saudara tidak ada artinya di hadapan Tuhan. Pulau saja hanya seperti sebutir debu di atas neraca, apalagi manusianya. Jangan kita sok melawan Tuhan.
Yesaya 40:15
40:15 Sesungguhnya, bangsa-bangsa adalah seperti setitik air dalam timba dan dianggap seperti sebutir debu pada neraca. Sesungguhnya, pulau-pulau tidak lebih dari abu halus beratnya.

Makanya kita harus berupaya mengenal selera Tuhan, mumpung ini masih peringatan. Baru beritanya saja orang sudah terkencing-kencing ketakutan. Semua sama, anak-anak, orang tua, banci, orang kuat, semua terkencing ketakutan.
Yehezkiel 7:17
7:17 Semua tangan terkulai dan semua orang terkencing ketakutan.

Siapa engkau mau sok melawan Tuhan!
Yehezkiel 7:25-26
7:25 Ketakutan datang, dan mereka mencari keselamatan, tetapi tidak ada.
7:26 Bencana demi bencana akan datang, kabar demi kabar akan tersiar. Mereka akan menginginkan suatu penglihatan dari nabi, pengajaran hilang lenyap dari imam, dan nasihat dari tua-tua.

Ini sebabnya jangan kita sok menantang Tuhan. Bukan menantang dengan berkata pada Tuhan “ayo kita adu” tetapi menantang Tuhan dengan perilaku kita yang tidak terpuji.

5 bulan atau 150 hari, itu pernah terjadi pada zaman Bapa.
Kejadian 7:24
7:24 Dan berkuasalah air itu di atas bumi seratus lima puluh hari lamanya.

Semua manusia binasa, sisa 8 yang diselamatkan. Apakah Tuhan merasa rugi jutaan manusia binasa? Tidak!

Di zaman Anak Allah juga ada angka 150. Itu terjadi ketika Simson meninggalkan isterinya karena kesal hati sebab isterinya lebih percaya kepada 30 sahabatnya yang memang juga sesama orang Filistin. Dia tidak menghargai Simson yang adalah nazir Allah dan juga suami, yang nyata kuasa Allah ada padanya. Simson karena kesal hati maka dia meninggalkan isterinya. Kemudian timbul kesadaran dan dia kembali kepada isterinya dengan membawa seekor anak domba.

Sarana untuk mendamaikan suami isteri, mendamaikan antara sesama hanya darah Anak Domba Allah, tidak ada yang lain. Kalau dulu darah binatang dari kambing, domba, lembu dan burung tekukur, sekarang adalah darah Yesus. Kalau mau kembali rukun suami isteri harus sampai pada pemahaman yang bisa merukunkan hanya darah Yesus. Kalau menghargai darah Yesus pasti mau berdamai, pasti mencari isteri atau suaminya. Tetapi kalau tidak menghargai darah Yesus, selamat jalan bertemu antikristus. Dan bencana yang dia alami, seperti isteri Simson akhirnya dibakar bersama dengan seluruh keluarganya.
Hakim-hakim 15:1
15:1 Beberapa waktu kemudian, dalam musim menuai gandum, pergilah Simson mengunjungi isterinya, dengan membawa seekor anak kambing, serta berkata: "Aku mau ke kamar mendapatkan isteriku." Tetapi ayah perempuan itu tidak membiarkan dia masuk.

Inilah nikah orang Filistin. Makanya dalam Imamat pasal 21 diingatkan oleh Tuhan supaya jangan tiru kelakuan bangsa yang mendiami Kanaan yang akan diusir, karena mereka dimuntahkan oleh tanah mereka supaya orang Israel yang mendiaminya. “awas jangan kamu tiru kehidupan mereka, tanah itu nanti akan memuntahkan kamu juga”. Itu memang terjadi, yang 10 suku dimuntahkan 710 tahun sebelum masehi dan yang 2 suku dimuntahkan 622 tahun sebelum masehi.

Hakim-hakim 15:2
15:2 Kata ayah perempuan itu: "Aku telah menyangka, bahwa engkau benci sama sekali kepadanya, sebab itu aku memberikannya kepada kawanmu. Bukankah adiknya lebih cantik dari padanya? Baiklah kauambil itu bagimu sebagai gantinya."
Simson tidak mau, dia tahu nikah tidak boleh dipermainkan! Kalau dulu saudara seperti itu, itu karena belum tahu pengajaran, sebab hidup zaman jahiliah.
Kisah Rasul 17:30 (Terjemahan lama)
17:30 Segala zaman jahiliah itu dialpakan juga oleh Allah, tetapi sekarang ini segala orang di mana-mana pun disuruhnya bertobat.

Hakim-hakim 15:3
15:3 Lalu kata Simson kepadanya: "Sekali ini aku tidak bersalah terhadap orang Filistin, apabila aku mendatangkan celaka kepada mereka."

Jadi orang yang mempermainkan nikah, jika tidak bertobat sama dengan mempermainkan darah Yesus maka dia akan ada pada nikah serigala, tidak akan ada di sorga. Makanya kalau suami atau isteri ditinggalkan pasanganmu, doakan suami atau isterimu, semoga dia paham dan kenal darah Yesus. Kalau dia tidak paham maka saudara yang untung karena ada kesempatan untuk disingkirkan oleh Tuhan. Tetapi bagi yang di luar tidak ada kesempatan lagi.

Hakim-hakim 15:4-6
15:4 Maka pergilah Simson, ditangkapnya tiga ratus anjing hutan, diambilnya obor, diikatnya ekor dengan ekor dan ditaruhnya sebuah obor di antara tiap-tiap dua ekor.
15:5 Kemudian dinyalakannyalah obor itu dan dilepaskannya anjing-anjing hutan itu ke gandum yang belum dituai kepunyaan orang Filistin, sehingga terbakarlah tumpukan-tumpukan gandum dan gandum yang belum dituai dan kebun-kebun pohon zaitun.
15:6 Berkatalah orang Filistin: "Siapakah yang melakukan ini?" Orang menjawab: "Simson, menantu orang Timna itu, sebab orang itu telah mengambil isteri Simson dan memberikannya kepada kawannya." Kemudian pergilah orang Filistin ke sana dan membakar perempuan itu beserta ayahnya.

Kebun zaitun habis berarti tidak ada minyak, gandum terbakar berarti tidak ada lagi Firman Tuhan. Kalau nikah serigala maka gandum Firman Tuhan tidak ada dan gelap kehidupan itu, bahkan kehidupan itu dibakar. Dalam Wahyu pasal 18, dalam tempo 1 jam Babel itu dibakar. Dalam Yehezkiel bukan cuma dibakar, dilempar lagi oleh Tuhan dengan batu.
Yehezkiel 16:40-41
16:40 Mereka akan menyuruh bangkit sekumpulan orang melawan engkau, yang melempari engkau dengan batu dan memancung engkau dengan pedang-pedang mereka.
16:41 Mereka akan membakar rumah-rumahmu dan menjatuhkan hukuman kepadamu di hadapan banyak perempuan. Dengan demikian Aku membuat engkau berhenti bersundal dan upah sundal tidak akan kauberikan lagi.

Inilah murka Tuhan kepada umat yang tidak menghargai kemurahan Tuhan. Kita yang ada di sini patut menghargai kemurahan Tuhan. Sekalipun nikah rumah tanggamu tidak karu-karuan, tetapi begitu bertemu sinar kemurahan Tuhan maka sekarang kita bangsa kafir ditolong. Sambutlah ini, hargai ini, junjung tinggi korban Kristus. Hanya itu yang menolong kita.
Kemudian ada angka 150 lagi yaitu Wahyu 9:10 di mana yang tertinggal itu disiksa oleh gabungan 5 hewan yaitu tampil seperti belalang, kuda, muka manusia, singa dan ekornya seperti kalajengking. Inil kombinasi binatang buas yang akan memberikan siksaan awal kepada mereka selama 5 bulan. Sakitnya ini mengerikan, ingin mati tetapi tidak bisa mati. Akhir zaman ini banyak yang bunuh diri, namun saat itu tidak ada yang bisa bunuh diri.

Menghadapi 3 keadaan ini ada hal yang harus kita lakukan. Angka 150 baik di zaman Bapa, Zaman Anak dan zaman Roh Kudus, semua ditandai dengan kesakitan, kebinasaan, kehancuran dan keberingasan. Untuk menghadapi ini mari kita lihat angka 150 yang positif. Nehemia sedang mengarahkan semua umat untuk membangun tembok Yerusalem.
Nehemia 5:16
5:16 Aku pun memulai pekerjaan tembok itu, walaupun aku tidak memperoleh ladang. Dan semua anak buahku dikumpulkan di sana khusus untuk pekerjaan itu.

Mereka hidup dalam kebersamaan untuk membangun tembok Yerusalem. Yerusalem adalah kota bersambung rapat.
Mazmur 122:2-3
122:2 Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
122:3 Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat,

Tidak mungkin ada pintu gerbang kalau tembok sudah hancur. Karena ada tembok maka ada pintu gerbang.
Mazmur 122:3 (Terjemahan Lama)
122:3 Maka bangunan Yeruzalem itu bagaikan negeri yang berhubung baik-baik segala rumahnya.

Yerusalem yang bersambung rapat inilah tujuan kita. Di sini dikatakan rumah-rumah, bicara rumah berarti ada nikah, ada anggota keluarga di dalamnya, itu menjadi prioritas Nehemia. Jumlah orang yang terlibat dalam pembangunan ini jumlahnya 150 orang dan mereka makan 1 meja. Menghadapi angka 150 yang mengerikan, baik kehancuran zaman Bapa, Zaman Anak dan Zaman Roh Kudus, mari kita sikapi dengan ini.
Nehemia 5:17
5:17 Duduk pada mejaku orang-orang Yahudi dan para penguasa, seratus lima puluh orang, selain mereka yang datang kepada kami dari bangsa-bangsa sekeliling kami.

Mereka semeja, makan sehidangan, kemudian bekerja bahu membahu membangun Yerusalem agar kita tidak kena hukuman dalam Wahyu pasal 9.

Banyak orang mengatakan tidak usah baca-baca Wahyu sebab itu menakutkan. Padahal solusinya supaya bagaimana kita melangkah agar tidak kena hal itu juga ada dalam kitab Wahyu. Bukan semuanya ayat itu momok atau menakutkan. Yang menakutkan itu pasti terjadi, tetapi bagi anak Tuhan, Tuhan tunjukkan solusinya. Makanya jangan sok jago menabrak saja apa yang akan terjadi yang telah difirmankanNya.

150 ini adalah roh kebersamaan yang ditunjuk langsung oleh Nehemia. Nehemia artinya “Tuhan yang menghiburkan”. Bukankah Roh Kudus juga disebut Roh Penghibur. Jadi apa yang disebutkan dalam Nehemia ini kena pada kita zaman Roh Kudus. Di zaman Roh Kudus kita diperhadapkan Wahyu pasal 9, 16. Untuk kita menghadapi itu maka lihat pengalaman Nehemia. Sebelum terjadi pembangunan tembok, ada amarah Nehemia, Dia marah besar. Kenapa? Karena ulah pemuka-pemuka Yahudi saat itu. Mereka tidak memikirkan nasib orang, hanya memikirkan nasib mereka. Bukankah itu yang terjadi di akhir zaman ini, banyak orang terbuai hanya mementingkan diri sendiri. Yang membuat Nehemia marah karena orang-orang itu menjual sesama orang Yahudi kemudian Nehemia harus menebus lagi. Penampilan Nehemia itu bagaikan Kristus Yesus, orang lain menjual dan dia harus menebus. Sampai dia marah “kamu menjual supaya kami menebus lagi!”
Nehemia 5:5
5:5 Sekarang, walaupun kami ini sedarah sedaging dengan saudara-saudara sebangsa kami dan anak-anak kami sama dengan anak-anak mereka, namun kami terpaksa membiarkan anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan kami menjadi budak dan sudah beberapa anak perempuan kami harus membiarkan diri dimiliki orang. Kami tidak dapat berbuat apa-apa, karena ladang dan kebun anggur kami sudah di tangan orang lain."

Kita ini saudara sedaging karena darah Yesus, kita satu darah di dalam Yesus. Apa yang dikatakan dalam Nehemia 5:5 ini sekarang terulang. Ada anak gadis menjual dirinya dan direstu orang tuanya. Bahkan sekarang ada suami rela menjual isterinya!

Ketika hal itu disampaikan kepada Nehemia, maka marahlah Nehemia!
Nehemia 5:6-7
5:6 Maka sangat marahlah aku, ketika kudengar keluhan mereka dan berita-berita itu.
5:7 Setelah berpikir masak-masak, aku menggugat para pemuka dan para penguasa. Kataku kepada mereka: "Masing-masing kamu telah makan riba dari saudara-saudaramu!" Lalu kuadakan terhadap mereka suatu sidang jemaah yang besar.

Ini rentenir, kalau ada saudara yang jadi rentenir bertobat! Itu pekerjaan yang tidak ditebus oleh Tuhan Yesus.

Nehemia 5:8
5:8 Berkatalah aku kepada mereka: "Kami selalu berusaha sedapat-dapatnya untuk menebus sesama orang Yahudi yang dijual kepada bangsa-bangsa lain. Tetapi kamu ini justru menjual saudara-saudaramu, supaya mereka dibeli lagi oleh kami!" Mereka berdiam diri karena tidak dapat membantah.

Selesai masalah, semua diam dan Nehemia mengatakan “stop, jangan lakukan ini lagi”. Akhirnya 150 orang mengikuti Nehemia membangun tembok Yerusalem. Kemudian mereka makan sehidangan dengan Nehemia satu meja. Nehemia artinya Tuhan penghiburku. Roh Kudus adalah Roh Penghibur. Seperti zaman Nehemia dahulu, sekarang suasananya juga seperti ini.
Solusinya supaya jangan kita kena angka 150 yaitu angka kebinasaan, angka kengerian, angka di mana maut mempermainkan manusia, maka mari ktia lihat angka 150 itu secara positif. Yaitu gabungkan dan kaitkan dirimu masuk dalam pembangunan tembok Yerusalem. Tembok Yerusalem disebut tembok selamat dan pintu gerbangnya adalah pintu gerbang pujian.
Yesaya 60:18
60:18 Tidak akan ada lagi kabar tentang perbuatan kekerasan di negerimu, tentang kebinasaan atau keruntuhan di daerahmu; engkau akan menyebutkan tembokmu "Selamat" dan pintu-pintu gerbangmu "Pujian".

Yang kita bangun sekarang itu adalah tembok keselamatan. Berarti kita mengupayakan diri kita dipagari tembok keselamatan, keselamatan yang akan datang. Kalau kita sudah semeja dengan Tuhan.
Yesaya 25:8
25:8 Ia akan meniadakan maut untuk seterusnya; dan Tuhan ALLAH akan menghapuskan air mata dari pada segala muka; dan aib umat-Nya akan dijauhkan-Nya dari seluruh bumi, sebab TUHAN telah mengatakannya.

Dalam Wahyu pasal 9, maut mempermainkan manusia. Tetapi kalau kita sudah sehidangan dengan Tuhan maka maut tidak ada lagi. Makanya kalau memuji Tuhan jangan asal-asal, minta pada Tuhan roh pujian. Apalagi kita dibukakan rahasia Firman, transparan apa yang akan kita jalani. Kemudian puji-pujiannya aduhai, seperti orang yang sudah dekat pada kematian. Kalau di luar sana dibakar dengan kata-kata “coba lihat orang main bola kaki, tepuk tanganya luar biasa”. Kita tidak tiru orang main bola kaki, kita tiru apa yang Tuhan ajarkan. Makanya harus ada roh pujian, jangan sampai pujian kita macet dan mati, itu tidak ada hubungannya dengan selamat. Kita ini akan sehidangan dengan Tuhan.
Wahyu 3:20-21
3:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.

Nehemia sehidangan dengan 150 orang dan itu tanggungan Nehemia untuk memberi makan 150 orang. Bukankah meja Tuhan yang digelar di hadapan Tuhan itu adalah tanggungan Tuhan dan kita harus sehidangan dengan Dia. Kalau saudara mau terhindar dari 150 yang membinasakan maka lihat 150 yang positif di kitab Nehemia ini.
Kejadian 7:20-24
7:20 sampai lima belas hasta di atasnya bertambah-tambah air itu, sehingga gunung-gunung ditutupinya.
7:21 Lalu mati binasalah segala yang hidup, yang bergerak di bumi, burung-burung, ternak dan binatang liar dan segala binatang merayap, yang berkeriapan di bumi, serta semua manusia.
7:22 Matilah segala yang ada nafas hidup dalam hidungnya, segala yang ada di darat.
7:23 Demikianlah dihapuskan Allah segala yang ada, segala yang di muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang melata dan burung-burung di udara, sehingga semuanya itu dihapuskan dari atas bumi; hanya Nuh yang tinggal hidup dan semua yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu.
7:24 Dan berkuasalah air itu di atas bumi seratus lima puluh hari lamanya.

Hakim-hakim 15:4-5
15:4 Maka pergilah Simson, ditangkapnya tiga ratus anjing hutan, diambilnya obor, diikatnya ekor dengan ekor dan ditaruhnya sebuah obor di antara tiap-tiap dua ekor.
15:5 Kemudian dinyalakannyalah obor itu dan dilepaskannya anjing-anjing hutan itu ke gandum yang belum dituai kepunyaan orang Filistin, sehingga terbakarlah tumpukan-tumpukan gandum dan gandum yang belum dituai dan kebun-kebun pohon zaitun.

Wahyu 9:10
9:10 Dan ekor mereka sama seperti kalajengking dan ada sengatnya, dan di dalam ekor mereka itu terdapat kuasa mereka untuk menyakiti manusia, lima bulan lamanya.

Kita diperhadapkan dengan Wahyu 9:10, kenapa kita tidak takut. Seharusnya kita sudah merinding. Sekarang bagaimana, adakah ketakutan ini.

150 orang itu adalah tanggungan Neremia.
Nehemia 5:16
5:16 Aku pun memulai pekerjaan tembok itu, walaupun aku tidak memperoleh ladang. Dan semua anak buahku dikumpulkan di sana khusus untuk pekerjaan itu.

Ada kebersamaan untuk pekerjaan pembangunan tembok Yerusalem.
Nehemia 5:17-19
5:17 Duduk pada mejaku orang-orang Yahudi dan para penguasa, seratus lima puluh orang, selain mereka yang datang kepada kami dari bangsa-bangsa sekeliling kami.
5:18 Yang disediakan sehari atas tanggunganku ialah: seekor lembu, enam ekor kambing domba yang terpilih dan beberapa ekor unggas, dan bermacam-macam anggur dengan berlimpah-limpah setiap sepuluh hari. Namun, dengan semuanya itu, aku tidak menuntut pembagian yang menjadi hak bupati, karena pekerjaan itu sangat menekan rakyat.
5:19 Ya Allahku, demi kesejahteraanku, ingatlah segala yang kubuat untuk bangsa ini.

Nehemia di sini memposisikan diri sebagai gambaran Tuhan Yesus sehidangan dengan kita. Situasi Nehemia ini persis keadaan gereja Tuhan seperti kita yang hidup akhir zaman. Yang menyediakan makanan itu adalah tanggungan Nehemia, dia tidak minta pada bupati serta penguasa yang lain. Untuk memberi makan 150 orang yang bahu membahu dan bibirnya bersih dalam melaksanakan pembangunan tembok Yerusalem. Mereka ini adalah orang yang jelas dan tepat yang tidak akan masuk pada kengerian 150 hari itu. Kiranya saudara ada di dalamnya.

Jangan persembahkan yang sakit kepada Tuhan, itu sama dengan melecehkan Tuhan.
Maleakhi 1:8,14
1:8 Apabila kamu membawa seekor binatang buta untuk dipersembahkan, tidakkah itu jahat? Apabila kamu membawa binatang yang timpang dan sakit, tidakkah itu jahat? Cobalah menyampaikannya kepada bupatimu, apakah ia berkenan kepadamu, apalagi menyambut engkau dengan baik? firman TUHAN semesta alam.
1:14 Terkutuklah penipu, yang mempunyai seekor binatang jantan di antara kawanan ternaknya, yang dinazarkannya, tetapi ia mempersembahkan binatang yang cacat kepada Tuhan. Sebab Aku ini Raja yang besar, firman TUHAN semesta alam, dan nama-Ku ditakuti di antara bangsa-bangsa.

Kita sekarang sedang membangun tembok selamat dan pintu gerbang pujian untuk menghadapi selamat yang akan datang. Di dalam Wahyu, di sana juga ada roh puji-pujian. Sudah harus belajar dari sekarang ini harus ada roh puji-pujian. Apalagi nanti tanggal 5,6,7 November, kita akan mengerjakan pekerjaan yang besar bagi Tuhan. Mari ada roh kebersamaan di antara kita, jangan jalan sendiri-sendiri. Belalang tidak punya raja tetapi dia bisa terbang bersama. Semut juga tidak punya raja tetapi bisa bekerja sama. Itu binatang yang Tuhan jadikan contoh bagi kita.

Bagaimana supaya kita bisa semeja dengan Tuhan. Jika kita sudah semeja dengan Tuhan maka maut benar-benar ditiadakan oleh Tuhan.
Yesaya 25:8
25:8 Ia akan meniadakan maut untuk seterusnya; dan Tuhan ALLAH akan menghapuskan air mata dari pada segala muka; dan aib umat-Nya akan dijauhkan-Nya dari seluruh bumi, sebab TUHAN telah mengatakannya.

Hal ini tidak berlaku bagi yang masuk 150 hari disengat kalajengking. Karena selama ini mereka tidak mau ada roh kebersamaan, mereka tidak mau sehidangan dengan Tuhan. Makanan yang dihidangkan di atas meja itu selama ini tidak boleh kita makan sebab itu Tuhan punya. Tetapi sekarang ditawarkan oleh Tuhan untuk kita makan bersama. Bagaimana ajakan Tuhan untuk kita makan bersama? Kalau saudara mengapresiasi undangan Tuhan berarti saudara sehidangan dengan Tuhan Yesus.
Yohanes 4:33-34
4:33 Maka murid-murid itu berkata seorang kepada yang lain: "Adakah orang yang telah membawa sesuatu kepada-Nya untuk dimakan?"
4:34 Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

Jadi makanan saya, makanan saudara sama dengan makanan Yesus yaitu melakukan pekerjaan Bapa.

Wahyu 3:20
3:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.

Di sini ada 2 suara, pertama suara ketukan. Jika hanya mendengar suara ketukan, kita tidak tahu siapa yang ada dibalik pintu yang sedang mengetuk itu. Kadang gereja Tuhan sudah bangga dengan suara ketukan, tetapi dia belum tahu siapa yang ada dibalik pintu itu. Kadang kala sudah puas dengan suara ketukan padahal belum mengenal siapa Yesus sebenarnya. Kemudian setelah Yesus bersuara baru kita tahu bahwa yang mengetuk itu adalah Tuhan Yesus.

Jadi jangan hanya puas dengan ketukan, itu suara yang belum jelas, tetapi yang pasti ada manusia di depan pintu itu. Sekarang kita mendengar suara penggembalaan sehingga kita menjadi tahu. Sekarang pertanyaannya apakah saudara benar-benar mendengar suara penggembalaan yang mengajak saudara untuk makan sehidangan dengan Dia. Dan bukan hanya sehidangan tetapi sampai duduk bersanding dengan Dia di pelaminan!
Wahyu 3:21
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.

Kita semua sebagai umat Tuhan, adakah roh kebersamaan untuk mengantisipasi 150 hari kebinasaan, 150 kehancuran nikah, 150 hari kesakitan yang tidak tertolong lagi, mencari mati tidak bisa mati. Biarlah kita ada roh kebersamaan  dengan sesama dan dengan Tuhan, kita duduk sehidangan dengan Dia maka maut ditiadakan olehNya. Gereja Tuhan jangan santai-santai.

Kadang kita berpikir sudah berjalan dengan baik padahal ujung-ujungnya maut.
Amsal 14:12; 16:25
14:12 Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.
16:25 Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut.

Persoalan jalan ini ada seruan dalam Yesaya pasal 2 dan Mikha pasal 4.
Yesaya 2:3
2:3 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."

Mikha 4:2
4:2 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan firman TUHAN dari Yerusalem."

Kalau menempuh jalan Tuhan, ujungnya bukan maut. Jalan yang tidak dirintis oleh Tuhan, ujung-ujungnya adalah maut. Apa nilai yang terpatri di dalam jalan-jalan itu tidak kita tahu, ternyata itu maut. Amsal 14:12 ini bukan ditujukan pada orang luar, tetapi kepada gereja Tuhan. Sebab orang luar tidak tahu ini, tetapi ini untuk kita. Apakah jalan yang kita tempuh ini justru bermuara kepada maut?
Yesaya 26:7
26:7 Jejak orang benar adalah lurus, sebab Engkau yang merintis jalan lurus baginya.

Jangan kita ikuti jalan yang tidak dirintis oleh Tuhan. Jalan yang dirintis oleh Tuhan adalah jalan Via dolorosa dan jalan Golgota/ jalan salib. Jalan yang menuju pada kekekalan bersama dengan Tuhan di dalam sorga adalah jalan yang dirintis oleh Yesus. Bagaimana Yesus merintis jalan ini? Dalam gereja hujan awal, ada roh kebersamaan mereka. Kita ada pada gereja hujan akhir, tidak boleh kurang dari itu bahkan harus lebih dari gereja hujan awal. Pada gereja hujan awal kita lihat dalam Kisah Para Rasul. Menghadapi proyek besar apapun, menghadapi tantangan mereka bersama, tidak jalan sendiri-sendiri.
Zefanya 3:9
3:9 "Tetapi sesudah itu Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya sekaliannya mereka memanggil nama TUHAN, beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu.

Justru Tuhan bicara tentang bibir yang bersih dan bahu membahu ini kepada kita bangsa kafir, bukan bangsa Yahudi. Kita punya tanggung jawab bersama, kita harus bahu membahu. Pekerjaan pada tanggal 5,6,7 November itu bukan hanya pekerjaanku, jangan ada keluhan, jangan ada omelan, jangan ada perselisihan. Jagalah bibir yang bersih. Kita bangun tembok keselamatan dan pintu gerbang pujian. Sehingga kelak maut benar-benar tidak ada lagi. Itulah gereja yang akan disingkirkan oleh Tuhan di hari-hari yang akan datang. Saya masih tahan bagian yang terakhir supaya mereka yang pergi masih bisa mendengar.

Tuhan Memberkati.



















GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
JADWAL IBADAH
Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan Suci → Pk. 17.00
Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu :         Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
            Ibadah Raya → Pk. 09.00
            Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
 

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar