20191214

Kebaktian Doa, Sabtu 14 Desember 2019 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.                                 

Yohanes 7:14-24
7:14 Waktu pesta itu sedang berlangsung, Yesus masuk ke Bait Allah lalu mengajar di situ.
7:15 Maka heranlah orang-orang Yahudi dan berkata: "Bagaimanakah orang ini mempunyai pengetahuan demikian tanpa belajar!"
7:16 Jawab Yesus kepada mereka: "Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku.
7:17 Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri.
7:18 Barangsiapa berkata-kata dari dirinya sendiri, ia mencari hormat bagi dirinya sendiri, tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya.
7:19 Bukankah Musa yang telah memberikan hukum Taurat kepadamu? Namun tidak seorang pun di antara kamu yang melakukan hukum Taurat itu. Mengapa kamu berusaha membunuh Aku?"
7:20 Orang banyak itu menjawab: "Engkau kerasukan setan; siapakah yang berusaha membunuh Engkau?"
7:21 Jawab Yesus kepada mereka: "Hanya satu perbuatan yang Kulakukan dan kamu semua telah heran.
7:22 Jadi: Musa menetapkan supaya kamu bersunat -- sebenarnya sunat itu tidak berasal dari Musa, tetapi dari nenek moyang kita -- dan kamu menyunat orang pada hari Sabat!
7:23 Jikalau seorang menerima sunat pada hari Sabat, supaya jangan melanggar hukum Musa, mengapa kamu marah kepada-Ku, karena Aku menyembuhkan seluruh tubuh seorang manusia pada hari Sabat.
7:24 Janganlah menghakimi menurut apa yang nampak, tetapi hakimilah dengan adil."

Sementara pesta pondok daun-daunan berlangsung, Yesus atau pengajaran, tampil di Bait Allah. Ini menggenapi atau mengisi apa yang adalan dalam Zakharia pasal 14. Karena pondok daun-daunan harus disertai dengan Firman pengajaran. Itu sebabnya Yesus tampil di Bait Allah sementara pesta pondok daun-daunan berlangsung, menampilkan Firman Allah yang membuat mereka keheran-heranan. Firman pengajaran erat hubungannya dengan pesta pondok daun-daunan. Kalau mau masuk pesta pondok daun-daunan tetapi tidak menerima Firman pengajaran, maka itu nihil. Kehidupan itu hanya seperti Kristen angan-angan pak menung. Dia berpikir “saya masuk dalam penyingkiran gereja, saya adalah anggota Tubuh Kristus otomatis saya adalah mempelai wanita” tetapi kalau minus Firman pengajaran itu sama dengan Kristen angan-angan pak menung. Hal seperti ini jangan terjadi dalam diri kita, karena pengajaran dengan pesta pondok daun-daunan tidak bisa pisah.
Dalam Injil Yohanes pasal 7 ada dua macam pelayanan. Kedua macam pelayanan ini, keduanya menampilkan pengajaran.
1.      Pertama pengajaran yang benar dan itu tidak bisa diragukan.
Yohanes 7:16-17,18b
7:16 Jawab Yesus kepada mereka: "Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku.
7:17 Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri.
7:18b tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya.

2.      Pemberita pengajaran yang tidak benar dan harus ditolak habis-habisan.
Yohanes 7:18a
7:18a Barangsiapa berkata-kata dari dirinya sendiri, ia mencari hormat bagi dirinya sendiri,

Mencari hormat bagi dirinya sendiri ini yang disebut honofifi.

Jadi dua tipe pelayan yang menyampaikan pengajaran, berarti dua bentuk pengajaran. Jika kita tidak bisa memilah atau membedakan, kita gabung dan anggap sama saja, maka kita sama dengan membodohi diri sendiri. Olehnya patut kita mengerti mana utusan Tuhan yang benar yang betul diutus oleh Tuhan, mana pengajaran yang benar dan siapa yang menyajikan itu. Ini perlu kita sikapi dengan benar.

Kalau kita ada bersekutu dengan pengajaran Firman yang benar karena pemberitanyapun harus benar, maka ada harapan kita menikmati pesta pondok daun-daunan. Karena pesta ini menubuatkan penyingkiran gereja, gereja Tuhan diungsikan oleh Tuhan dari bencana yang akan menimpa dunia akhir zaman. Kalau Tuhan berbicara pengungsian dan dihubungkan jauh dari sengsara yang besar, maka kita sudah harus berpikir matang. Ini Firman yang berbicara, berarti hal itu benar akan terjadi. Berarti benar-benar ada sengsara besar di depan. Olehnya orang yang menerima Firman pengajaran dan kami sebagai pemberita yang menjadi saluran Firman pengajaran, juga harus mengerti. Jangan sampai kami berkata “ini pengajaran dari diriku” atau istilah sekarang “ini pembukaan rahasia Firman dari diriku” padahal dia terima dari Tuhan, mustahil dari dirinya.
I Korintus 4:7
4:7 Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya?

Pemberita benar ada ayat 4b dan yang salah ada pada 7a. Ini kontrol Tuhan kepada sebagai penyaji Firman. Firman itu saya terima dan kalau itu adalah kemurahan Tuhan yang saya terima, maka tidak ada alasan bagiku untuk menyombongkan diri, tidak ada alasan bagiku untuk honofifi yaitu hormat diri sendiri.

Yang dimaksud tidak salah berkata-kata dalam Yakobus pasal 3 adalah ajarannya jangan salah.
Yakobus 3:2
3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

Sementara pesta Pondok daun-daunan berlangsung, Yesus tampil di Bait Allah menyampaikan Firman pengajaran yang membuat orang yang mendengar terheran-heran. Ini hubungannya dengan Zakharia pasal 14.
Zakharia 14:16-17
14:16 Maka semua orang yang tinggal dari segala bangsa yang telah menyerang Yerusalem, akan datang tahun demi tahun untuk sujud menyembah kepada Raja, TUHAN semesta alam, dan untuk merayakan hari raya Pondok Daun.
14:17 Tetapi bila mereka dari kaum-kaum di bumi tidak datang ke Yerusalem untuk sujud menyembah kepada Raja, TUHAN semesta alam, maka kepada mereka tidak akan turun hujan.

Pesta pondok daun-daunan dihubungkan dengan Firman pengajaran. Jadi gereja Tuhan yang menikmati derasnya Firman pengajaran berarti diberi kesempatan untuk menikmati pesta pondok daun-daunan. Mau ke sana tetapi menolak pengajaran, bagaimana mungkin! Itu sebabnya penting Firman pengajaran, sebab Firman pengajaran itu akan mengubahkan. Dulu melawan Yerusalem, tetapi karena menerima Firman pengajaran sehingga dulu lembing yang kita bawa, pedang yang kita bawa, sekarang sudah dirubah menjadi pisau pemangkas dan menjadi bajak. Itulah orang yang menerima Firman pengajaran sehingga hidupnya arahnya jelas. Itu tugas kami, tugas saya sebagai hamba Tuhan, agar perjalanan kita jelas dan tepat menunju pada sasaran yang pasti, maka Firman pengajaran itu harus deras turun dalam gereja dan gereja Tuhan itu jelas dibawa masuk pada pesta pondok daun-daunan.

Mengapa saya ngotot dengan pengajaran ini? Tahun 1979 ada fellowship kaum wanita di Bontaeng. Jadi jemaat yang kami layani menyewa bus besar menuju ke sana. Waktu kebaktian kaum wanita itu, banyak gembala-gembala yang hadir. Sesudah ibadah, besok paginya berbicara bagaimana menghimpun dana. Maka dibentuklah seksi-seksi, ada seksi pencari dana yang namanya seksi pasar murah. Dan yang ditunjuk, kena dua ibu dari jemaat yang saya layani, yang satu mertua saya dan yang satunya ibu ongan, ipar dari Pdt. Yohanes Ongan di Palu. Mereka pulang dengan membawa kerisauan hati, mereka lapor kepada saya “bagaimana ini, kami ditunjuk menjadi seksi pasar murah untuk cari dana”. Jadi tujuannya mengumpulkan pakaian-pakaian bekas lalu dijual untuk mencari dana. Saya katakan “tidak usah kamu risau, saya cabut nama kamu waktu fellowship di Malino”.

Beberapa minggu  kemudian kami ke Malino mengikuti fellowship hamba-hamba Tuhan se-Sulawesi Selatan. Maklumlah, dulu ini adalah organisasi besar. Maka berkumpullah hamba Tuhan di Malino sekalian penamatan sekolah Alkitab. Saya datang bersama isteri dan jemaat. Saya langsung mencari bendahara majelis daerah dan saya langsung menghadap “tolong nama-nama ini diganti dengan yang lain sebab mereka keberatan masuk seksi pasar murah”. Balik dijawab “kenapa lalu tidak keberatan?” lalu saya jawab “mereka sungkan, sekarang saya gembalanya yang cabut”.

Ketua Majelis Daerah langsung menarik lengan saya “siap sampaikan Firman”. Saya keberatan tidak mau karena ini tinggal setengah jam mau ibadah, begitu banyak pendeta besar yang hadir dan ada sekeluarga hamba Tuhan dari Australia. Tetapi ketua Majelis Daerah berkata “Tidak, saya tidak pernah tunjuk yang lain, saya tunggu Bernard yang khotbah”. Akhirnya saya himpun seluruh jemaat “doakan saya, saya disuruh menyampaikan Firman”. Mereka katakan “beres, kami dukung dalam doa”. Kemudian pendeta-pendeta besar duduk di podium. Karena tidak semua muat, yang lain duduk di antara jemaat di depan. Saya duduk di antara jemaat yang saya layani. Yang pimpin pujian adalah direktur sekolah Alkitab, kemudian pendeta-pendeta besar duduk di belakangnya.

Ketika mau pemberitaan Firman dia undang seorang pendeta untuk berdoa. Ketika jemaat tutup mata untuk berdoa, saya pelan-pelan cabut diri dari antara jemaat dan naik ke depan. Begitu amin, mereka terkejut, yang berkhotbah bukan pendeta Gordon dari Australia, bukan ketua Majelis Daerah, bukan pimpinan wilayah. Ini penamatan sekolah Alkitab, ada sekitar 300 siswa siswi mau ditamatkan malam itu.

Saya hanya memohon untuk menyampaikan Firman. Singkatnya sementara Firman Tuhan tampil, ibu-ibu sudah tidak tahan, sebagian sudah keluarkan sapu tangan menangis. Satu jam lebih saya sampaikan Firman. Saya sampaikan kepada jemaat dan kepada rekanku hamba Tuhan “jangan bijaksanai Firman, kalau putih bilang putih, kalau hitam bilang hitam”. Kemudian saya belakangi jemaat dan saya menghadap pendeta-pendeta di belakang saya “kita hamba Tuhan jangan merubah Firman Tuhan”. Kemudian saya bicara soal dana, jangan pakai sistem dunia, jangan impor dunia masuk dalam gereja, gereja harus mengekspor terang ke dunia.

Saya mau sampaikan Firman Tuhan lagi tetapi orang-orang sudah berteriak menangis. Kemudian saya ajak jemaat berdiri dan undang siswa siswi maju ke depan. Memang saya tekankan kepada siswa siswi “anda sebentar lagi keluar dari sini, bawalah terang ke dunia, jangan bawa dunia masuk dalam gereja!”.

Saya minta tolong ketua majelis daerah untuk berdoa tetapi tinggal berteriak-teriak menangis. Akhirnya yang menahbiskan mereka saya sendiri yang turun. Rekan-rekan hamba Tuhan tidak ada yang mau datang lagi mendoakan. Saya bilang kepada ketua majelis daerah “om tolong” tetapi dijawab “brur saja yang doakan mereka”.

Kenapa? Hati ini tidak mau dunia mengotori gereja, pengajaran jangan dikotori dengan cara dunia. Ini yang dikehendaki oleh Tuhan sehingga Zakharia 14:16-17 itu yang ditekankan. Saya dijamah oleh Tuhan hatiku, saya takut gereja dikotori dengan cara dunia.

Maka berjalan kami melayani, kedua ibu itu sudah sejahtera hati, tidak terganggu. Hanya diminta kepada jemaat yang kami layani, setiap bulan ada kolekte ekstra. Kalau itu saya setuju, itu Alkitabiah. Tetapi kalau tidak Alkitabiah saya tidak setuju. Saya tidak tahu kenapa Tuhan berikan keberanian menolak itu.

Singkatnya tanggal 9 bulan 11 tahun 1979 saya ditendang dari organisasi karena saya tidak respect dengan pengajaran yang salah! Saya terima pengajaran yang benar dan saya pegang itu dan saya bela.

Puji Tuhan, kami yang sudah lama di Kabupaten Poso ini tinggal saya ditambah Pdt. Andres di Maranda, tetapi dia menyusul. Dulu kami berlima, katakanlah tinggal saya sendiri generasi lama di sini. Di sinilah saya harus ada:
Filipi 1:23-26
1:23 Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus -- itu memang jauh lebih baik;
1:24 tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu.
1:25 Dan dalam keyakinan ini tahulah aku: aku akan tinggal dan akan bersama-sama lagi dengan kamu sekalian supaya kamu makin maju dan bersukacita dalam iman,
1:26 sehingga kemegahanmu dalam Kristus Yesus makin bertambah karena aku, apabila aku kembali kepada kamu.

Ini bukan berarti Paulus kepujian, tidak. Dia tahu punya tanggung jawab apa, dia tahu hidupnya dibutuh. Kalau dia masih hidup berarti jemaat butuh dia. Karena apa? Ketegasan Paulus terhadap pengajaran. Dia tidak mau melihat ada penyelewengan dalam pengajaran. Itulah yang ada. Mana mungkin saya yang sudah Tuhan tolong dari sejak awal kemudian saya mau merugikan orang, mau menyesatkan orang, itu berarti saya bodoh amat!.

Bukan berarti Paulus itu mengedepankan dirinya, tidak ada motivasi seperti itu.
II Korintus 3:5
3:5 Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah.

Dia mengikuti pribadi Yesus yang mengatakan “pengajaranKu bukan dari diriKu, tetapi kamu akan tahu jika melakukan bahwa pengajaran ini datang dari Tuhan”. Hasil garapan Firman pengajaran itu sebagai bukti kehidupan itu menerima pengajaran dari Tuhan. Ini harus ada pada kita.

Tanggal 9 bulan November tahun 1979, 13 sidang jemaat, dari Makassar, Pangkajene, Maros, Takalar dan lain-lain berkumpul dan kami menjadi tuan rumah. Bayangkan, sementara khotbah saya dimaki-maki dari mimbar dikatakan sudah mengajar yang lain, pengajaran sesat. “Sini Pdt. Bernard datang minta ampun kepada wanita-wanita, sudah merendahkan kodrat wanita”. Saya disikat habis tetapi saya diam saja. Bayangkan bagaimana sakitnya seseorang menerima seperti itu.
Kemudian pemberita belum turun, sekretaris Majelis Daerah maju “kenapa brur bersikap seperti itu. Bukan organisasi yang panggil dia. Kalau dia Tuhan yang panggil lalu kita perlakukan begitu maka kita berhadapan dengan Tuhan!”. Kemudian ketua Majelis Daerah berkata “maaf saya sudah terlanjur”.

Kalau sudah bicara ketua Majelis Daerah itu sudah seperti Gubernur, dia sudah bangga sekali. Makanya setelah saya di sini, ada 2 hamba Tuhan datang. Dia katakan “seandainya dulu Pdt. Bernard masih di Sulawesi Selatan, mungkin sekarang dia jadi pengurus organisasi. Saya katakan saya tidak gila dengan kedudukan organisasi.

Ketika ketua MD sudah diganti, 4 kali dia datang cari saya. Nanti kali keempat baru bertemu. Dia bujuk-bujuk supaya kembali. “Sekarang kalau brur kembali ke GPDI, pilih sidang jemaat yang mana yang brur suka, saya pindahkan gembalanya dan brur di situ”. Seandainya saya berpikir jasmani pasti saya mau kembali dan tunjuk sidang besar yang sudah mapan. Tetapi saya katakan om, biar cuma dua tiga jemaat saya layani di sini saya sudah nyaman sebab tidak lagi diusik dengan organisasi, saya bahagia mengembangkan talenta saya. Jangan bujuk saya, saya tidak mau kembali.” Kalau saya ikuti bujukan gembala Palopo saat itu yaitu Pdt. Sadrakh Rante tidak tahu saya sekarang di Rantepaokah atau di Bontaeng atau di Makassar. Tetapi saya cuma menyerah kepada Tuhan.

Yesus tidak berkata bahwa Firman itu dari dirinya. Contoh manusia insani yang tidak ada tanda ilahi dalam dirinya yang berkata seperti itu adalah Yusuf.
Kejadian 41:16
41:16 Yusuf menyahut Firaun: "Bukan sekali-kali aku, melainkan Allah juga yang akan memberitakan kesejahteraan kepada tuanku Firaun."

Jika dibukakan rahasia bagi Firaun melalui mimpi dan Yusuf tabirkan mimpi itu, itu bukan karenanya tetapi karena Tuhan.

Kejadian 41:25
41:25 Lalu kata Yusuf kepada Firaun: "Kedua mimpi tuanku Firaun itu sama. Allah telah memberitahukan kepada tuanku Firaun apa yang hendak dilakukan-Nya.

Jadi semua dari Tuhan. Yesus sendiri memberi teladan “dari BapaKu, bukan dari diriKu”. Yusuf juga mengatakan bukan dari dirinya tetapi dari Tuhan. Bahasa Yusuf ini luar biasa dan seirama dengan bahasa Yesus. Itu juga seirama dengan rasul Paulus.

Ada seorang kekasih mengatakan kepada saya “saya baca-baca ini Alkitab, berarti Paulus itu sombong yah?”. Bagaimana dasarmu? Dia jawab “Paulus selalu bicara aku, aku tidak seperti lain orang dan sebagainya”. Lama saya tatap matanya lalu saya jawab “Paulus itu tidak sombong. Kalau sombong itu menghalangi pengenalan akan Allah. Bahkan Paulus menabirkan rahasia pengajaran supaya kita mengenal Tuhan dengan benar”. Kalau dia mengatakan aku tidak seperti si A, aku tidak seperti si B, itu berarti dia menunjukan garis pemisah yang benar. Kadang kita juga mengatakan si B itu sombong, padahal dia memberikan garis pemisah.

Jangan lupa, dalam Kejadian 41 itu ada 28 kali angka tujuh. Kalau kita melihat angka 28, itu adalah panjanganya tenda Tabernakel yang paling bawah. Panjang tiap tenda 28 hasta dan lebarnya 4 hasta. Kalau melihat dinding Tabernakel, tingginya kiri 10 hasta dan kanan 10 hasta serta lebar ruangan 10 hasta. Berarti tenda itu masih ada 1 hasta jaraknya dari tanah baik di kiri maupun di kanan. Itu menunjukan bahwa benar-benar Yusuf adalah pribadi yang imannya tidak menyentuh tanah. Berarti imannya tidak ada hubungannya dengan bumi. Itu sebabnya dia menguasai bumi, bukan bumi yang menguasai dia. Kita ini gereja Tuhan mau ke mana. Bumi menguasai kita, atau kita menguasai bumi. Kita mengendalikan bumi atau bumi mengendalikan kita.

Ini menyangkut iman. Sayakan masih di bumi, saudara di bumi, saudara bekerja menggarap bumi, tetapi imanmu jangan terkontaminasi dengan dunia.
Keluaran 26:2
26:2 Panjang tiap-tiap tenda haruslah dua puluh delapan hasta dan lebar tiap-tiap tenda empat hasta: segala tenda itu harus sama ukurannya.

Kita dihubungkan dengan Firman pengajaran dan pesta pondok daun-daunan. Orang yang masuk pesta pondok daun-daunan (penyingkiran gereja) adalah orang yang imannya tidak bergantung dengan apa yang ada di dunia ini, imannya bergantung kepada Firman. Ini yang Tuhan dambakan dari dalam kehidupan kita supaya benar-benar iman percaya kita tidak terkontaminasi dengan dunia ini.

Yusuf adalah pribadi yang benar-benar contoh konkrit sidang mempelai. Bukan dia yang dikuasai dunia tetapi dia yang menguasai dunia. Ini yang Tuhan rindukan dan dambakan dalam kehidupan saya dan saudara. Supaya kita benar-benar menjadi kehidupan Kristen sejati.

Kejadian 41:41
41:41 Selanjutnya Firaun berkata kepada Yusuf: "Dengan ini aku melantik engkau menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir."

Tadinya dunia berusaha menguasai Yusuf lewat isteri Potifar, tetapi dia tunjukan sikap tidak mau dikuasai oleh dunia. Dikuasai dunia lewat apa? Lewat kenajisan.

Kejadian 41:43,45
41:43 Lalu Firaun menyuruh menaikkan Yusuf dalam keretanya yang kedua, dan berserulah orang di hadapan Yusuf: "Hormat!" Demikianlah Yusuf dilantik oleh Firaun menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir.
41:45 Lalu Firaun menamai Yusuf: Zafnat-Paaneah, serta memberikan Asnat, anak Potifera, imam di On, kepadanya menjadi isterinya. Demikianlah Yusuf muncul sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir.
Ada 4 arti Zafnat-Paaneah:
1.      Berlututlah kamu
Jadi benar-benar Yusuf ini contoh Mempelai Wanita yang menguasai dunia sehingga dunia yang takluk kepadanya.

2.      Juruselamat
Berarti jika kita tidak dikendalikan dunia, tetapi kita yang mengendalikan dunia maka saudara tampil sebagai juruselamat untuk menolong orang lain.

3.      Memelihara kehidupan
Kadang isteri saya ngomong “Pap, biarlah kita seperti Yusuf menjadi pemelihara saudara-saudara kita”. Bagus kalau pemikiran seperti itu, berdoalah supaya kita bisa menjadi pemelihara saudara-saudara kita.

4.      Seorang yang membuka rahasia
Baginya tidak ada sesuatu yang tersembunyi, Tuhan pasti bukakan.

Isteri saya ini kadang berulang-ulang bicara, minggu lalu kembali lagi dia ngomong “Pap, biarlah kita menjadi pemelihara saudara-saudara kita”. Minimal pemelihara yang rohani. Kalau kita bisa memberikan asupan-asupan yang rohani pada saudara kita, paling tidak roh Yusuf ada pada kita. Awal-awalnya secara jasmani, kita bisa menyuplai apa yang kurang, apa-apa yang dibutuh. Apalagi kalau yang rohani bisa kita berikan kepada mereka, itu sesuatu yang luar biasa.

Tetapi jika membaca Injil Yohanes pasal 7 tadi, kita harus siap menerima resiko. Saya sebagai pemberita, saudara yang menerima berita dan juga akan menjadi pemberita di luar, ada upaya orang mau membunuh saudara. Artinya orang akan membenci saudara.
Yohanes 7:19
7:19 Bukankah Musa yang telah memberikan hukum Taurat kepadamu? Namun tidak seorang pun di antara kamu yang melakukan hukum Taurat itu. Mengapa kamu berusaha membunuh Aku?"

Kalau melihat konsekuensi ini seringkali kita langsung surut langkah karena takut dibenci. Apalagi kalau diamcam tidak dapat warisan dari nenek moyang, kalau terjadi apa-apa tidak akan ada orang yang menengok kamu. Ini siasat iblis yang paling ampuh yang membuat banyak orang menjadi takut mengikuti kebenaran sebab takut dibunuh, takut dibenci. Kita belajar di sini supaya jangan kita marah bila dibenci. Dibenci oleh saudara, dibenci oleh tetangga, kalau ada kenduri tidak mau datang, kalau ada bendera putih jangan harap mereka datang. Tetapi apakah benar terjadi? Tidak. Ternyata itu hanya ancaman. Jika kita berani bertindak maju, maka lihat Tuhan berikan pembelaan, bahkan lebih dari apa yang kita harapkan, orang berbondong-bondong datang melayat. Jangan takut kita dibenci.

Saya ulangi terakhir di sini, supaya kita ikuti contoh konkrit Yusuf, imannya tidak menyentuh tanah, tidak menyentuh bumi. Benar-benar dia menguasai bumi, bukan bumi yang menguasai dia. Inilah ajaran yang Tuhan titipkan bagi saya dan bagi saudara. Yesus teladan yang sempurna, Yusuf menjadi contoh bagi kita, rasul Paulus memberikan teladan bagi kita, utamanya kepada kami hamba Tuhan.

Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar