20191228

Kebaktian Doa, Sabtu 28 Desember 2019 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.                                 

Yohanes 7:14-24
7:14 Waktu pesta itu sedang berlangsung, Yesus masuk ke Bait Allah lalu mengajar di situ.
7:15 Maka heranlah orang-orang Yahudi dan berkata: "Bagaimanakah orang ini mempunyai pengetahuan demikian tanpa belajar!"
7:16 Jawab Yesus kepada mereka: "Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku.
7:17 Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri.
7:18 Barangsiapa berkata-kata dari dirinya sendiri, ia mencari hormat bagi dirinya sendiri, tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya.
7:19 Bukankah Musa yang telah memberikan hukum Taurat kepadamu? Namun tidak seorang pun di antara kamu yang melakukan hukum Taurat itu. Mengapa kamu berusaha membunuh Aku?"
7:20 Orang banyak itu menjawab: "Engkau kerasukan setan; siapakah yang berusaha membunuh Engkau?"
7:21 Jawab Yesus kepada mereka: "Hanya satu perbuatan yang Kulakukan dan kamu semua telah heran.
7:22 Jadi: Musa menetapkan supaya kamu bersunat -- sebenarnya sunat itu tidak berasal dari Musa, tetapi dari nenek moyang kita -- dan kamu menyunat orang pada hari Sabat!
7:23 Jikalau seorang menerima sunat pada hari Sabat, supaya jangan melanggar hukum Musa, mengapa kamu marah kepada-Ku, karena Aku menyembuhkan seluruh tubuh seorang manusia pada hari Sabat.
7:24 Janganlah menghakimi menurut apa yang nampak, tetapi hakimilah dengan adil."

Selama Tuhan Yesus melayani 3,5 tahun yang dicatat dalam Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes, dari 7 masa raya Israel, yang disinggung oleh Tuhan Yesus hanya Paskah dan pesta pondok daun-daunan. Yang ada di tengah yaitu roti fatir, timang-timangan, pentakosta, bunyi nafiri dan pesta pendamaian tidak disebutkan. Yang disebut pesta yang awal dan akhir.

Ingat 3,5 tahun ini ada juga tandingannya 3,5 tahun dari antikristus. Jadi pelayanan Yesus selama 3,5 tahun untuk kebaikan kita, untuk mengembalikan kemuliaan Tuhan kepada kita, namun ingat ada 3,5 tahun di depan ini di mana algojo/ binatang buas yaitu antikristus diberi kesempatan oleh Tuhan selama 3,5 tahun. Sekarang mana yang kita pilih.

Dari 7 pesta Tuhan, yang disebutkan hanya Paskah dan pesta Pondok daun-daunan, berarti yang awal dan yang akhir. Yang awal ini adalah pembukaan pintu bagi umat manusia untuk masuk dalam kerajaan Allah, itulah Paskah. Tanpa Paskah maka pintu sorga tertutup bagi umat manusia, tetapi dengan adanya Paskah maka pintu sorga terbuka bagi kita. Bukan hanya itu, Paskah juga membuka rahasia Allah. Tanpa domba Paskah maka rahasia Allah tidak akan terbuka.
Wahyu 5:5-6
5:5 Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."
 5:6 Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.

Kalau kita berjalan, tentu ada ujung perjalanan kita, itulah pesta Pondok daun-daunan. Selama 3,5 tahun Yesus dalam pelayanan di dunia ini, hanya 2 pesta ini yang disebut-sebut yaitu pesta Paskah dan pesta Pondok daun-daunan. Kita sudah dekat dengan pesta pondok daun-daunan, kalau awalnya tidak benar kita tidak akan sampai di sana. Makanya saya tidak respect kalau orang menyanyikan “bukan langkah pertama yang penting” nenek! Kalau awal tidak benar, bagaimana bisa sampai pada yang akhir. Kalau Paskah tidak benar, bagaimana dengan pesta roti fatir, timang-timangan, pantekosta, bunyi nafiri, pendamaian dan ditutup dengan pesta Pondok daun-daunan.

Kali ini yang kita bicarakan pelayanan Yesus dalam pesta pondok daun-daunan. Dalam pesta pondok daun-daunan, orang tidak boleh tinggal dalam rumah, orang sakit, orang tua, kakek, nenek, semua harus diusung keluar rumah. Semua harus ada di luar rumah atau ada di atas sotoh rumah, pokoknya ada di tempat yang terbuka. Setelah pesta sedang berjalan, Yesus masuk di Bait Allah. Coba bayangkan, umur 12 tahun Yesus masuk di Bait Allah. Pesta sudah selesai, Yusuf dan Maria juga sudah pulang karena menyangka Yesus sudah kembali bersama teman-temannya, ternyata Yesus ada di dalam Bait Allah. Tetapi kali ini juga Yesus masuk Bait Allah dan mengajar. Mau masuk pesta Pondok daun-daunan, jangan coba kita keluar dari pengaruh Bait Allah. Gereja hujan awal, setiap hari mereka berada di Bait Allah. Artinya mereka tidak mau keluar dari pengaruh Bait Allah, tidak mau keluar dari pengaruh Pembangunan Tubuh Kristus.
Kisah Para Rasul 2:45-46
2:45 dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.
2:46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,

Artinya mereka selalu ada dalam pengaruh Bait Allah. Kehidupan gereja Tuhan yang akan masuk penyingkiran gereja, masuk dalam pesta yang luar biasa yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata yaitu pesta bersama dengan Tuhan yang namanya Pondok Daun-daunan, di mana kita menggelar pesta nikah, adalah kehidupan yang selalu ada dalam pengaruh Bait Allah. Bagaimana kalau gereja Tuhan hanya insidentil atau hanya sewaktu-waktu ada di dalam pengaruh Bait Allah. Apa itu Bait Allah?
Efesus 2:20-21
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
2:21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.

Berada di dalam pengaruh Bait Allah berarti kita ada dalam pengaruh rasul dan nabi. Rasul itu Firman pengajaran dan nabi itu Firman nubuatan. Itu yang harus ada pada kita gereja Tuhan. Kita harus menekuni Firman pengajaran, disiram oleh Tuhan lewat Firman pengajaran dan Tuhan tunjuk ke mana sasaran kita lewat Firman nubuatan. Makanya startnya adalah Paskah dan yang ditunjukan oleh Firman nubuatan adalah pesta pondok daun-daunan.

Kalau yang saya ajarkan dari mimbar “ayo tanam kopi, kopi sekarang primadona” berarti saya mengajak jemaat binasa. Karena itu semua fana, kalau fana pasti binasa. Kalau hanya bicara berkat-berkat jasmani, berarti saya menggiring saudara masuk 3,5 tahun aniaya antikristus. Kalau tahan syukur, kalau tidak tahan berarti binasa. Saya katakan pada Tuhan saya tidak sanggup masuk 3,5 tahun aniaya antikristus. Makanya ada solusi, Tuhan buka jalan. Yesus melayani 3,5 tahun demi kebahagiaan saudara, jangan sampai saudara gagal dan masuk aniaya 3,5 tahun yang membinasakan. Saya tidak mau dan saya juga berdoa agar jangan jemaat terjun bebas ke sana.

Itu sebabnya mari kita ada dibawa pengaruh Bait Allah. Bait Allah itu di dalamnya ada Firman pengajaran. Jadi kita ada dibawa pengaruh Bait Allah kalau kita diisi dan digodok oleh Firman pengajaran, dibakar oleh Firman pengajaran, alias kita disucikan. Itu bukti saudara dan saya ada dibawa pengaruh Bait Allah.

Zakharia 14:17
14:17 Tetapi bila mereka dari kaum-kaum di bumi tidak datang ke Yerusalem untuk sujud menyembah kepada Raja, TUHAN semesta alam, maka kepada mereka tidak akan turun hujan.

Hujan itu adalah hujan pengajaran. Jika hati niat dan ada ikhtiar saudara untuk masuk pesta pondok daun-daunan maka nikmati turunnya hujan pengajaran. Jangan hanya hujan gerimis. Kalau hanya hujan renai, langsung diajak masuk rumah sebab nanti influensa rohani/ tidak sehat.

Kita ini mau masuk pesta pondok daun-daunan dan itu tujuan akhir. Tetapi jangan lupa Paskah. Banyak lembu jantan, domba jantan dan kambing jantan disembelih. Itu membuktikan penghargaan kita terhadap Korban Kristus harus tinggi/ memuncak saat kita masuk pesta pondok daun-daunan. Kalau Paskah hanya diisi perayaan yang lahiriah, yang duniawi, apa nilai rohaninya. Yang diinginkan oleh Tuhan adalah nilai rohaninya. Bukannya kita pikirkan bagaimana nilai jasmaninya. Kalau di dunia ini mengatakan “saya kuat”ada orang yang lebih kuat dari dia. Kalau yang lebih kuat itu berkata “saya ini kuat” masih ada lagi yang lebih kuat dari dia, tidak bisa kita tunjukan fisik. Itu tidak ada manfaatnya. Yang utamanya yang rohani, supaya Tuhan yang luar biasa akan membela dan memelihara saudara.

Siapa yang berperan dalam hal ini pada jemaat? Itulah hamba Tuhan. Dia yang bertanggung jawab menuntun kita dari pesta pertama sampai pesta yang ketujuh. Pesta pondok daun ini tendanya memang tidak memakai apa-apa selain dahan-dahan pohon dari 7 jenis pohon. Bentuknya segitiga atau segi empat. Kalau keluarga besar, dia buat pondok besar. Kalau keluarga kecil dia buat pondok kecil. Masing-masing keluarga punya pondoknya sendiri-sendiri. Bagi bangsa Israel inilah pesta yang paling dinanti-nanti, pesta yang ketujuh. Untuk kita sekarang, kita berada pada angka 7 angka akhir zaman, angka kesempurnaan atau angka perhentian, kita sudah mau masuk kerajaan 1000 tahun.

Jika selalu diberikan arahan seperti ini, bukan mengedepankan figur hamba Tuhan. Tetapi Tuhan memperlihatkan bagaimana pandangan kita. Melihat dan memandang itu kelihatannya sama tetapi ada bedanya. Kalau melihat berarti hanya sekedar kita lihat. Tetapi kalau namanya kita pandang, maka objek yang kita pandang itu kita pindahkan pada diri kita. Kalau melihat seekor babi lalu pandangan itu saudara tarik menjadi kehidupanmu, saudara pindahkan pada dirimu, jangan sampai menjadi seperti babi. Dalam II Petrus 2:12 diceritakan orang yang hanya seperti binatang yang siap disembelih.

Apa yang kita pandang, itulah yang memegang peran dalam diri saudara.
Yosua 3:3
3:3 dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: "Segera sesudah kamu melihat tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya --

Objek pertama adalah tabut, kita lihat dan kita pindahkan tabut dalam diri kita. Kemudian lihat lagi si pemikul, si pemikul harus orang Lewi, harus imam dari suku Lewi. Kita pandang, kita pindahkan pada diri kita dan renungkan baik-baik. Kalau bicara tabut dikatakan tabut perjanjian, kalau bicara tutupnya disebut tutup pendamaian.

Kita ada di ruas jalan akhir. Objek yang harus kita pandang adalah peti perjanjian dan tutup pendamaian. Peti adalah Mempelai Wanita dan tutupnya adalah Mempelai Laki-laki. Berarti kabar Mempelai yang harus kita pandang sekarang. Kemudian yang memikul adalah imam yang memang suku Lewi. Imam atau pemberita ini mulai dari nikahnya diperiksa oleh Tuhan. Dikatakan yang memang suku Lewi, berarti benar-benar pusakanya hanya Tuhan. Ini yang harus ada pada gereja Tuhan. Kalau kita salah memandang objek, salah memandang yang harusnya menuntun kita, kemudian kita ikut saja, saya tidak tahu apa yang akan terjadi.

Kita menghadapi Yordan yang sebak sampai menyentuh negeri Adam. Artinya sampai menyentuh dosa pertama. Bagaimana kita bisa menyeberang Yordan yaitu arus kematian rohani yang merebak sekarang ini yang bagaikan banjir bandang. Jangankan bilang jemaat, banyak pendeta-pendeta sekarang yang habis dibawa arus kematian rohani, siapa yang mau menolong. Ini tekad kami hamba Tuhan, harus mempertahankan tahbisan kami. Kalau tidak mampu mempertahankan tahbisan, maka orang itu akan dibawa arus ke laut mati.

Itu sebabnya kita sekarang harus pandai-pandai dan bijak untuk melihat. Bukan sembarang yang menjadi panutan, yang pimpin saudara, yang gembalakan saudara. Kalau tahbisannya sudah tidak becus, kasihan orang itu nantinya. Ini jangan terjadi pada diri kita.

Yosua 3:4
3:4 hanya antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta panjangnya, janganlah mendekatinya -- maksudnya supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu."

Belum pernah dilalui berarti ini jalan baru.

Yesaya 48:6-7
48:6 Engkau telah mendengar semuanya itu dan sekarang engkau harus melihatnya; tidakkah kamu sendiri mau mengakuinya? Aku mengabarkan kepadamu hal-hal yang baru dari sejak sekarang, dan hal-hal yang tersimpan yang belum kauketahui.
48:7 Baru sekarang hal-hal itu diciptakan dan bukan dari sejak dahulu, dan sebelumnya engkau tidak mendengarnya, supaya jangan engkau berkata: Memang aku telah mengetahuinya!

Berarti jalan baru ini menunjuk pembukaan rahasia Firman Allah. Kita jujur saja, lihat masa lampaumu, apakah kita sudah tahu itu? Kalau dulu kita tidak tahu dan sekarang jadi tahu, kita jangan lupa siapa yang mengajar kita. Jangan sampai begitu kita sudah tahu, kita hempaskan orang yang mengajar kita. Itu jangan kita lupa, makanya supaya jangan saya lupa maka saya pindahkan fokus pandangan itu pada diriku. Supaya apa? Supaya jangan neko-neko, jangan menyeleweng, jangan sampai salah.

Yosua 3:14
3:14 Ketika bangsa itu berangkat dari tempat perkemahan mereka untuk menyeberangi sungai Yordan, para imam pengangkat tabut perjanjian itu berjalan di depan bangsa itu.

Berjalan di depan berarti menjadi teladan.

Yosua 3:4,15
3:4 hanya antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta panjangnya, janganlah mendekatinya -- maksudnya supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu."
 3:15 Segera sesudah para pengangkat tabut itu sampai ke sungai Yordan, dan para imam pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya ke dalam air di tepi sungai itu -- sungai Yordan itu sebak sampai meluap sepanjang tepinya selama musim menuai --

Wibawa imam yang memikul tabut adalah wibawa Tuhan yang diberikan pada mereka. Begitu kakinya menginjak sungai Yordan, Yordan dengar-dengaran dan langsung stop. Sungai Yordan saya dengar-dengaran, tidak menabrak, tidak melawan. Bagaimana dengan kita yang jelas-jelas diselamatkan oleh Tuhan. Yang menginjak Yordan adalah kaki imam yang memikul tabut, yang merasakan bobotnya tabut perjanjian.

Yosua 3:16
3:16 maka berhentilah air itu mengalir. Air yang turun dari hulu melonjak menjadi bendungan, jauh sekali, di dekat Adam, kota yang terletak di sebelah Sartan, sedang air yang turun ke Laut Araba itu, yakni Laut Asin, terputus sama sekali. Lalu menyeberanglah bangsa itu, di tentangan Yerikho.

Sungai Yordan 3 kali putus, ini yang pertama kali sungai Yordan dengar-dengaran. Yang kedua kali ketika Elia bersama Elisa, Elia pukul dengan jubahnya dan terbelah. Yang ketiga kali ketika Elisa sendirian dan dia mau menyeberang, diambil jubah Elia, dia pukul sungai Yordan dan dia menyeberang. Sungai Yordan ini dengar-dengaran kepada wibawa hamba Tuhan karena wibawa Tuhan ada pada hamba Tuhan. Beda dengan orang Kristen sekarang yang sesukanya melawan hamba Tuhan. Mungkin tidak dilawan dengan adu jotos tetapi sembunyi-sembunyi dengan kata-kata. Bagaimana mau menyeberang Yordan kalau punya sikap seperti itu. Mulai dari sekarang kita harus berbalik memperhatikan diri kita. Bagaimana pandangan kita terhadap pelayanan untuk menyeberangi Yordan. Ini bukan bahasa manusia, ini 3 kali disebut oleh Alkitab. Siapa? Hamba Tuhan.

Gereja akhir zaman lebih mulia dari gereja hujan awal. Berarti kredibilitas hamba Tuhan dan anak-anak Tuhan akan mencuat lebih diatas, benar-benar rohani. Kalau tidak ada khusus yang dipakai oleh Tuhan seperti itu, alias anda jatuh kepada pelayan yang lain yang tidak seperti apa yang dikatakan oleh Firman Tuhan, bagaimana nasibmu. Kadang-kadang kita dikotori oleh ludah ular “di sana sama saja, ada juga pendeta melayani”. Memang sama-sama pendeta, tetapi lihat tahbisannya. Makanya harus kita pandang, lihat siapa pemikulnya.

Akhir zaman ini banyak penyimpangan-penyimpangan. Satu saat saya diberi ultimatum oleh seseorang “kalau opa mengajar bahwa Tuhan tidak rugi kalau ditinggalkan oleh manusia, maka saya tidak mau fellowship dengan opa lagi, terakhir hari ini!”. Dalam hatiku, itu hakmu. Kalau kita tinggalkan Tuhan, apakah Tuhan rugi? Tidak! Yang rugi malah kita. Kemudian karena saya tidak jawab maka dia teruskan “lihat opa dari 100 ekor domba, hilang 1 ekor, yang 99 ekor ditinggalkan untuk mencari yang 1 ekor karena Tuhan merasa rugi”. Dalam hatiku, ini sudah keliru, tetapi saya diam saja. Kalau mulai sekarang kamu sudah menyimpang maka akan sesat dan lebih sesat lagi! Saya tidak akan empang. Kalau pandangan seperti itu, berarti sama dengan kita ajar orang untuk sombong di hadapan Tuhan. Sebab dia akan berprinsip “kalau bukan saya!”. Itu roh Lucifer dan orang itu sudah dimasukan roh antikristus.

Makanya lihat peti dan lihat siapa yang memikul. Kalau itu ketentuan dari Tuhan, jangan kita lawan. Sidang jemaat Tuhan, perhatikan baik-baik. Akhir zaman ini kiprah iblis luar biasa bagaimana menyelewengkan umat Tuhan. Dia berusaha masukan jari. Setelah jarinya masuk maka dia buka lebar-lebar. Setelah dia buka lebar-lebar maka orang itu akhirnya terlibat dalam dosa. Begitu terlibat dalam dosa maka iblis empang dan tidak bisa lagi dia bertobat sebab dihalang-halangi oleh iblis.

Ulangan 18:1-3
18:1 "Imam-imam orang Lewi, seluruh suku Lewi, janganlah mendapat bagian milik pusaka bersama-sama orang Israel; dari korban api-apian kepada TUHAN dan apa yang menjadi milik-Nya harus mereka mendapat rezeki.
18:2 Pada waktu itu masih tinggal tujuh suku di antara orang Israel, yang belum mendapat bagian milik pusaka.
18:3 Sebab itu berkatalah Yosua kepada orang Israel: "Berapa lama lagi kamu bermalas-malas, sehingga tidak pergi menduduki negeri yang telah diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allah nenek moyangmu?

Saya tidak ragu sebab pusaka saya adalah Tuhan. Apanya yang mau saya ragukan, namanya paha depan berarti selalu didahulukan. Kemudian kedua rahang, rahang itu dipakai untuk mengunyah, apalagi yang mau disusahkan.

Tinggalkan Tuhan, orang itu yang rugi, Tuhan tidak rugi. Kalau Tuhan rugi kenapa Tuhan hancurkan ratusan juta orang dan tinggal 8 yang dipelihara. Sampai di kaki gunung Torsina Tuhan katakan kepada Musa “undur! Aku musnahkan mereka semua ini dan Aku timbulkan bangsa yang lain melalui engkau”. Untung Musa muncul sebagai penengah dan berkata “jangan Tuhan”. Padahal ulang-ulang Musa berkata “Tuhan kenapa Kau utus saya, sekarang begini ulah mereka, mampukah saya memangku mereka, saya tidak mampu memangku mereka!”. Andaikata Musa ingat lalu keluhannya kepada Tuhan mengenai umat, bisa saja dia berkata “hantam saja Tuhan!” tetapi dia tidak begitu.

Kita hidup akhir zaman ini dan ada pada ruas jalan akhir dan dibuka Tuhan mata kita. Dulu kita belum tahu jalan, sekarang ada jalan baru. Dulu belum tahu Firman, sekarang sudah tahu Firman. Setelah kita tahu Firman, jangan kita berlagak dan berulah. Apalagi kami hamba Tuhan, tolong kami Tuhan. Memimpin jemaat 10 atau 20 atau 100 atau 1000 jiwa itu bukanlah hal yang enteng.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar