20191201

Kebaktian Umum, Minggu 1 Desember 2019 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Banyak orang menggunakan nama saya untuk melegalkan perbuatan mereka. Saya tidak tahu bagaimana sebenarnya pandangan orang terhadap saya, baik di sini atau di tempat lain. Contohnya waktu KKR di Tana Toraja, saya duduk-duduk di sofa ruang tamu, maka datanglah rombongan Surabaya dan Malang. Ada yang memang sudah mengenal dekat dengan saya. Kemudian ada satu ibu bebas saja lewat di depan saya. Saya lihat ada satu ibu yang kejar dan dia bisik “itu bapak Pdt. Bernard Legontu”. Rupanya ibu itu menyadari dan kembali minta maaf karena bersikap tidak santun di depan saya.

Demikian juga jangan cepat-cepat saudara telan di depan, tolong cek kepada saya. Saya sebagai hamba Tuhan menjaga tubuh, jiwa, roh jemaat supaya selamat. Masakan saya bersikap menghancurkan dan membinasakan hidup itu. Berarti saya menyalahi panggilan. Pasti beresiko jika gosip itu benar, Tuhan akan mencabut pembukaan rahasia Firman. Terus terang saya takut kalau Tuhan mencabut pembukaan rahasia Firman.

Kemudian saya ditelpon oleh seorang hamba Tuhan sebelum KKR. Hamba Tuhan dan isterinya itu sudah niat setelah KKR tidak akan datang lagi di Tentena. Karena sudah terganggu pikirannya dengan seseorang. Orang itu mengggunakan nama saya, dia katakan saya menyuruh dia pindah dari penggembalaan hamba Tuhan itu ke penggembalaan lain. Dia membonceng menggunakan nama saya. Hamba Tuhan itu mendengar dan mengkonsep “jahat opa”. Padahal tidak pernah opa berucap begitu. Kalau itu saya lakukan berarti akan saya petik di dalam penggembalaan. Kemudian hamba Tuhan itu menelpon dan saya terangkan “dengan orang itu saya tidak pernah jumpa, bagaimana bisa saya suruh dia pindah dari penggembalaanmu kepada gembala yang lain”. Itu tidak ada terlintas dalam pikiranku. Dan kalau itu terlintas dalam pikiran saya berarti saya hamba Tuhan yang jahat. Akhirnya mereka datang dalam fellowship dan minta maaf sebab telah mempunyai konsep yang salah. Orang itu menggunakan nama saya tujuannya supaya legal, supaya gembala yang ditinggalkan nanti tidak berani berbuat apa-apa sebab menggunakan nama saya.

Itulah antara lain pengalaman yang kami hadapi. Dan yang terakhir ini baru terjadi dua tiga minggu lalu. Saya heran menyimpulkan bahasa sesuai pikirannya, tidak seperti apa pikiran opa. Inilah yang harus kita waspadai. Ini bagian manuver iblis untuk menghancurkan kita gereja Tuhan.

Wahyu 9:17-21
9:17 Maka demikianlah aku melihat dalam penglihatan ini kuda-kuda dan orang-orang yang menungganginya; mereka memakai baju zirah, merah api dan biru dan kuning belerang warnanya; kepala kuda-kuda itu sama seperti kepala singa, dan dari mulutnya keluar api, dan asap dan belerang.
9:18 Oleh ketiga malapetaka ini dibunuh sepertiga dari umat manusia, yaitu oleh api, dan asap dan belerang, yang keluar dari mulutnya.
9:19 Sebab kuasa kuda-kuda itu terdapat di dalam mulutnya dan di dalam ekornya. Sebab ekornya sama seperti ular; mereka berkepala dan dengan kepala mereka itu mereka mendatangkan kerusakan.

Sesuai dengan nama raja mereka yaitu Abadon yang artinya perusak/pembinasa maka mereka mendatangkan kerusakan.

Wahyu 9:20-21
9:20 Tetapi manusia lain, yang tidak mati oleh malapetaka itu, tidak juga bertobat dari perbuatan tangan mereka: mereka tidak berhenti menyembah roh-roh jahat dan berhala-berhala dari emas dan perak, dari tembaga, batu dan kayu yang tidak dapat melihat atau mendengar atau berjalan,
9:21 dan mereka tidak bertobat dari pada pembunuhan, sihir, percabulan dan pencurian.

Walaupun di depan mata mereka bergelimpangan mayat, mereka tidak bertobat. Berarti memang Tuhan tidak memberikan kesempatan bertobat. Inilah yang diperlihatkan Tuhan kepada Yohanes di pulau Patmos ketika Tuhan mengatakan kepada Yohanes “ayo naik ke mari, Aku akan memperlihatkan hal-hal yang akan terjadi di depan”.
Wahyu 4:1
4:1 Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.

Ini bukan diperuntungkan hanya kepada Yohanes dan kepada orang zaman Yohanes. Tetapi apa yang diperlihatkan Tuhan kepada Yohanes ini diperuntukan kepada kita yang hidup akhir zaman ini. Yohanes melihat itu ketika dia naik ke sorga. Memang kalau dengan kekuatannya sendiri, dia tidak akan naik ke sorga. Tetapi dalam Wahyu 4:2 Roh Kudus yang membawa dia naik ke sorga.
Wahyu 4:2
4:2 Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang.

Dia melihat takhta dan orang yang duduk di atas takhta itu di tanganNya ada kitab kecil. Jadi hal-hal yang akan datang ada di tangan Seorang yang duduk di atas takhta itu yaitu sebuah kitab kecil.

Alkitab ini memang sering dikecilkan oleh manusia. Termasuk saya dan saudara seringkali tanpa sadar mengecilkan Alkitab. Padahal Alkitab adalah isi hati Tuhan, pikiran Allah, perasaan Allah, kehendak Allah, kerinduan hati Allah yang dinyatakan kepada kita umat manusia. Jika pikiran perasaan kita tenggelam dari apa yang tertera dalam Alkitab maka kita akan mudah mengerti selera Tuhan, pikiran Tuhan, perasaan Tuhan, kerinduan hati Tuhan.

Olehnya Yohanes sebagai rasul disuruh naik untuk diperlihatkan. Dan ada 2 hal yang penting bagi kita. Dalam Wahyu pasal 17 penampilan gereja palsu diperlihatkan kepada Yohanes. Gereja palsu ini adalah perempuan yang menjadi kepala di atas kepala. Kemudian Wahyu 21:9 diperlihatkan Mempelai Wanita, Yerusalem Baru.
Wahyu 21:9
21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."

Sekarang bagaimana nasibnya gereja palsu, itulah yang diperlihatkan di sini. Ada 3 sarana yang dipakai Tuhan menjadi penghukuman.
1.      Api
Waktu kecil jadi sahabat, ketika besar menjadi musuh, itu peribahasa manusia. Coba kalau api itu jadi kecil, kita taruh tangan kita, kaki kita oles dengan api. Tetapi begitu besar, api itu menjadi musuh kita. Padahal api itu mengandung 3 unsur, panas, terang, kekuatan.
Ø  Api itu panas → supaya rohani kita jangan dingin.
Ø  Api itu terang supaya kita tidak ada dalam kegelapan.
Ø  Api itu kekuatan supaya gereja Tuhan jangan lemah.

Ketika kita lemah, ketika dalam kegelapan, ketika kita dingin rohani dan kita bertahan di situ, tunggu bukan datang api yang menghangatkan tetapi api besar yang menghukum. Itulah yang diperlihatkan pada Yohanes. Saat itu baru penglihatan tetapi akan jadi kenyataan di depan ini.

Hati-hati jika rohanimu dingin, jika rohanimu lemah, jika rohanimu ada dalam kegelapan. Kalau tidak segera keluar, maka itu yang ditunggu oleh iblis untuk mendorong kita supaya kita lemah, gelap dan rohani dingin. Hal itu akan terjadi dan memang sudah dinubuatkan. Jangan coba permainkan api, jadikan itu sahabat kita. Sebab di ruangan suci, ketiga alat itu semua ada api. Kaki dian itu ada apinya, meja roti itu ada apinya sebab kemenyan dibakar di situ, mezbah dupa ada apinya. Kita perhatikan, ketiga alat ini menunjuk Bapa, Anak dan Roh Kudus. Meja roti adalah persekutuan kita dengan Yesus Anak Allah dengan Firman dan korbanNya. Pelita emas adalah persekutuan kita dengan Roh Kudus dan karunia-karuniaNya. Mezbah dupa emas adalah persekutuan kita dengan Allah Bapa di dalam kasihNya.

Matius 24:12
24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.

Mengapa jadi dingin? Karena ditiup. Apa yang meniup? Itulah angin pengajaran palsu.

Kelompok yang kena panggang api Tuhan.
1)      Jika pemberontak tidak dihadang di tengah jalan maka dia tetap pada sikap pemberontak. Berarti dia siap dipanggang oleh Tuhan.
Yesaya 1:28,31
1:28 Tetapi orang-orang yang memberontak dan orang-orang berdosa akan dihancurkan bersama, dan orang-orang yang meninggalkan TUHAN akan habis lenyap.
1:31 Maka yang kuat menjadi seolah-olah kapas dan pekerjaannya menjadi seolah-olah bunga api; keduanya menimbulkan api dan tidak ada yang dapat memadamkan.

Ini orang kuat tetapi dihadapan Tuhan engkau hanya kapas. Termasuk usaha pekerjaannya bagaikan bunga api, kedua-duanya terbakar. Orangnya binasa, pekerjaannya hancur. Tetapi Tuhan janji yang lemah akan kuat, yang kecil akan lebih besar. Itu juga ada dalam kitab Yesaya. Sekarang kita perhatikan, ke mana arah kita melangkah sekarang. Sebagai seorang hamba Tuhan dan gembala. Dengan pergulatan dan pergumulan di hadapan Tuhan dan mengerti apa kata Firman Allah, mohon kepada Tuhan taruh perkataan Tuhan di dalam bibir mulut hamba Tuhan, supaya dengan perkataan dapat menghadang orang-orang seperti ini agar tidak meneruskan pemberontakan. Ini tugas kami hamba Tuhan.

Kalau saya melegalkan orang berbuat seperti itu, tidak mungkin saya dibukakan rahasia Firman. Dan bagi orang yang percaya mohon saudara menyadari bahwa anda ditipu oleh ular.

Ini poin pertama orang yang disambar oleh Tuhan dengan api alias pemberontak. Sedikitpun dalam hati kita, jangan kita melawan kebenaran Firman dan membenarkan diri kita dan melegalkan pikiran kita, jangan sampai hal itu terjadi. Namanya api, tidak enak kalau kehidupan itu dibakar oleh Tuhan.

Saudara lihat saja, ketika Sadrakh, Mesakh, Abednego mau dilempar ke api. Awalnya api itu masih sedang-sedang saja. Tetapi begitu 3 orang ini tekad tidak mau menyembah patung, maka api dipanaskan 7 kali lipat. Jangan lupa, matahari ini akan dipanaskan 7 kali lipat dan bulan akan panas seperti matahari terik.
Yesaya 30:26
30:26 Maka terang bulan purnama akan seperti terang matahari terik dan terang matahari terik akan tujuh kali ganda, yaitu seperti terangnya tujuh hari, pada waktu TUHAN membalut luka umat-Nya dan menyembuhkan bekas pukulan.

Orang yang melempar Sadrakh, Mesakh dan Abednego ke dalam api, mereka yang mati. Sadrakh, Mesakh dan Abednego tidak mati karena mereka bersama dengan Tuhan.
Daniel 3:22
3:22 Karena titah raja itu keras, dipanaskanlah perapian itu dengan luar biasa, sehingga nyala api itu membakar mati orang-orang yang mengangkat Sadrakh, Mesakh dan Abednego itu ke atas.
3:23 Tetapi ketiga orang itu, yakni Sadrakh, Mesakh dan Abednego, jatuh ke dalam perapian yang menyala-nyala itu dengan terikat.
3:24 Kemudian terkejutlah raja Nebukadnezar lalu bangun dengan segera; berkatalah ia kepada para menterinya: "Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?" Jawab mereka kepada raja: "Benar, ya raja!"

Itu neraka Nebukadnezar di muka bumi saat itu. Tetapi Sadrakh, Mesakh dan Abednego benar-benar tertolong. Tuhan sudah perlihatkan bagaimanapun hebatnya api, kalau saudara orangnya Tuhan, karena saudara tidak ada roh pemberontakan, ada persekutuan mesra dengan Tuhan, silahkan besarkan api, kami tetap dalam ac.

2)      Yesaya 47:14-15
47:14 Sesungguhnya, mereka sebagai jerami yang dibakar api; mereka tidak dapat melepaskan nyawanya dari kuasa nyala api; api itu bukan bara api untuk memanaskan diri, bukan api untuk berdiang!
47:15 Demikianlah faedahnya bagimu dari tukang-tukang jampi itu, yang telah kaurepotkan dari sejak kecilmu; masing-masing mereka terhuyung-huyung ke segala jurusan, tidak ada yang dapat menyelamatkan engkau.

Ini adalah kelompok Babel. Kelompok Babel adalah kelompok nikah terbalik. Kita sebagai umat Tuhan, di dalam praktek rumah tangga kita harus waspada. Jangan kita didorong oleh tangan setan yang dingin, kelihatannya dingin, namun dia dorong supaya nikah terbalik. Bagi Tuhan tidak ada yang susah karena ini cuma jerami. Makanya dalam tempo 1 jam habis dibakar.
Wahyu 18:10,16,19
18:10 Mereka akan berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya dan mereka akan berkata: "Celaka, celaka engkau, hai kota yang besar, Babel, hai kota yang kuat, sebab dalam satu jam saja sudah berlangsung penghakimanmu!"
18:16 mereka berkata: "Celaka, celaka, kota besar, yang berpakaian lenan halus, dan kain ungu dan kain kirmizi, dan yang dihiasi dengan emas, dan permata dan mutiara, sebab dalam satu jam saja kekayaan sebanyak itu sudah binasa."
18:19 Dan mereka menghamburkan debu ke atas kepala mereka dan berseru, sambil menangis dan meratap, katanya: "Celaka, celaka, kota besar, yang olehnya semua orang, yang mempunyai kapal di laut, telah menjadi kaya oleh barangnya yang mahal, sebab dalam satu jam saja ia sudah binasa.

Babel itu diibaratkan cuma jerami. Makanya orang kalau membangun gereja dan mau cepat banyak jemaatnya, pakailah mutu jerami/ fana.
I Korintus 3:10-12
3:10 Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya.
3:11 Karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.
3:12 Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami,

Kalau emas, perak dan batu permata, silahkan dibakar. Malah dia akan tambah murni. Tetapi coba bakar kayu. Kayu menunjuk kedagingan, kemanusian kita. Rumput kering menunjuk barang yang fana. Jerami menunjuk pekerjaan yang sia-sia. Semua itu mudah terbakar. Tetapi membangun bangunan dari kayu, rumput kering dan jerami, itu cepat sekali. Tetapi coba bangun rohani yang bermutu dari emas, perak dan permata, rumah dari jerami sudah 1000 belum tentu yang dari emas, perak dan permata sudah jadi 1 bangunan.

Makanya saya tidak tergiur kalau orang berkata “baru kemarin gereja itu dibangun, lihat jemaat sudah banyak”. Jangan-jangan itu cuma kayu dan saya yakin memang cuma kayu, jerami dan rumput kering! Rumput kering itu fana sebab yang dibicarakan memang yang fana, berkat-berkat jasmani itu fana. Tetapi kalau itu kena api habis semua, yang akan tinggal emas, perak dan batu permata.

Itu sebabnya jangan coba kita menggunakan roh Babel. Karena pembangunan Mempelai Wanita tidak disebutkan di antara banyak bangsa. Tetapi Babel ada di antara banyak bangsa. Kita perhatikan baik-baik hal ini supaya jangan kita berhadapan dengan api murka Allah.

3)      Yesaya 5:24
5:24 Sebab itu seperti lidah api memakan jerami, dan seperti rumput kering habis lenyap dalam nyala api, demikian akar-akar mereka akan menjadi busuk, dan kuntumnya akan beterbangan seperti abu, oleh karena mereka telah menolak pengajaran TUHAN semesta alam dan menista firman Yang Mahakudus, Allah Israel.

Ini kelompok ketiga yang kena api murka Allah yaitu orang yang menolak ajaran Tuhan dan menista Firman Yang Maha Kudus.
Yesaya 42:21,4
42:21 TUHAN telah berkenan demi penyelamatan-Nya untuk memberi pengajaran-Nya yang besar dan mulia;
42:4 Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.

Demi keselamatan kita, Tuhan telah menganugerahkan pengajaran besar dan mulia. Pulau-pulau saja mengharapkan pengajaran ini. Bukan kepulauan una-una, kepulauan Nias dan sebagainya tetapi seharusnya kita sebab kita yang diselamatkan. Pulau-pulau menanti tetapi banyak umat Tuhan justru menolak ajaran Tuhan demi keselamatannya, makanya mereka disambar dengan api. Kadang manusia tidak sadar bahwa yang dia tolak itu justru sarana untuk menyelamatkan dia. Berarti dia menolak pekerjaan penyelamatan.

Kita semua tahu bagaimana siksanya ada di tengah api.
Lukas 16:24
16:24 Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini.

Dia mengaku Abraham bapanya, Abraham itu bapa orang percaya dan dia adalah keturunan Abraham. Apa kata Abraham? Dia akui orang itu anaknya.
Lukas 16:25 (Terjemahan Lama)
16:25 Tetapi kata Ibrahim: Hai anakku, ingatlah, engkau sudah menerima kesenanganmu pada masa hidupmu, tetapi Lazarus itu sudah menerima kecelakaannya; sekarang di sini ia dihiburkan, tetapi engkau disengsarakan.

Orang kaya ini melihat Abraham di atas dan Lazarus ada pada pangkuannya. Abraham mengakui dia anaknya. Kita ini anak-anak Abraham, tidak sedikit anak-anak Abraham ada di dalam api. Mengapa? Selama dia hidup tidak peduli dengan Tuhannya Abraham. Beda dengan Zakheus. Dia kaya, tetapi ketika Tuhan Yesus masuk di rumahnya Yesus berkata “ini keturunan Abraham, hari ini keselamatan ada dalam rumah ini”. Posisimu di mana, bagaikan Zakheus atau orang kaya ini? Memang kita orang pendosa tetapi sudah Tuhan tolong lewat jalur Abraham datanglah Yesus, maka kita dikaitkan dengan keluarga Abraham. Jangan pilih keluarga Abraham yang dibakar dalam api, tetapi pilih keluarga Abraham yang menerima keselamatan.
Lukas 19:8-9
19:8 Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."
19:9 Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham.

Jadi saudara lihat, keluarga Abraham mendapat prioritas keselamatan supaya tidak dipanggang. Tetapi orang kaya yang mengaku anak Abraham itu dipanggang dalam api. Karena hanya mengatakan diri anak Abraham tetapi tidak berbuat seperti Abraham. Dia hanya berfoya-foya menyenangkan dirinya, padahal di sekitarnya ada orang perlu ditolong tetapi dia tidak mau menolong. Makanya anak Abraham yang satu ini apa yang terjadi pada dirinya.
Lukas 16:24
16:24 Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini.

Ini bukan kesakitan selama 5 bulan tetapi kesakitan terus menerus. Kita bukan untuk kesana, makanya Firman Allah ini mengempang supaya kita tidak ke sana. Ada 3 kelompok yang Tuhan perlihatkan kepada kita yaitu pemberontak, Babel dan orang yang meninggalkan ajaran Tuhan. Ini adalah orang yang kena api dipanggang oleh Tuhan.

2.      Asap
Asap ini selalu menghadirkan kengerian atau ketakutan.
1)      Yosua 8:20
8:20 Ketika orang Ai berpaling menoleh ke belakang, tampaklah asap kota itu naik membubung ke langit; mereka tidak sempat melarikan diri ke mana pun juga, sebab rakyat yang tadinya lari ke padang gurun, berbalik melawan pengejar-pengejarnya.

Ai artinya puing-puing. Asap yang naik membumbung ke langit ini berasal dari api yang membakar Ai. Jadi asap ini naik dari timbunan puing-puing. Jangan sampai kondisi rohani kita tinggal timbunan puing-puing. Itulah yang akan kena asap. Kalau musim kemarau itu membuat rakyat sengsara, pemerintah sibuk luar biasa karena kebakaran, negara tetangga sampai protes karena sesak nafas karena banyak asap. Jangan sampai saudara dan saya tinggal puing-puing, artinya rohaninya hancur.

Kalau tinggal puing-puing maka yang bercokol di sana adalah serigala, yang melayani dis ana serigala. Saya tidak mau menjadi serigala, saya tidak mau melayani karena sudah ada lubang saya. Serigala ada lubang, burung ada sarangnya, Anak Manusia tidak ada tempat meletakan kepalanya. Kalau melayani karena sudah ada lobangnya, itu serigala. Makanya kalau pengerja, berdoalah kapan Tuhan mau orbitkan. Jangan berpikir “saya sudah ada sarang di situ, saya mau ke situ”. Itu pelayanan serigala!

Yehezkiel 13:3-4
13:3 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Celakalah nabi-nabi yang bebal yang mengikuti bisikan hatinya sendiri dan yang tidak melihat sesuatu penglihatan.
13:4 Seperti anjing hutan di tengah-tengah reruntuhan, begitulah nabi-nabimu, hai Israel!

Asap ini diuntukan rohani yang hanya timbunan puing-puing. Karena apa? Yang membakar ini atas perintah Tuhan. Pada perang pertama, Israel gugur 36 jiwa. 36 ini adalah 4x9. 36 orang mati berarti:
1)      9 karunia Roh Kudus 1 Korintus 12:7-11
2)      9 karunia jabatan 1 Korintus 12:28-31, Efesus 4:11
3)      9 pekerjaan kasih 1 Korintus 13:1-8
4)      9 buah Roh Galatia 5:22-23

Kalau sudah begitu keadaan gereja Tuhan, bagaimana kita mau beribadah dan melayani. Olehnya kita perhatikan di akhir zaman ini, jangan kita seperti Ai yang ada asap membumbung tinggi.
Sion juga artinya puing-puing. Tetapi arti kedua diangkat. Jadi sekalipun saudara tinggal seperti puing-puing, tetapi mau diangkat maka ada harapan, bukan asap yang membinasakan saudara hadapi.

2)      Hakim-hakim 20:38,40
20:38 Tetapi orang-orang Israel telah bermupakat dengan penghadang-penghadang itu untuk menaikkan gumpalan asap tebal dari kota itu.
20:40 Tetapi pada waktu itu mulailah gumpalan asap naik dari kota itu seperti tiang asap. Suku Benyamin menoleh ke belakang dan tampaklah kota itu seluruhnya terbakar, apinya naik ke langit.

Kenapa suku Benyamin ini kena asap? Karena suku Benyamin ini memperkosa isteri seorang Lewi hingga mati. Akhirnya orang Lewi itu memenggal-menggal isterinya menjadi 12 panggal dan masing-masing penggalan itu dikirim kepada tiap suku Israel. Akhirnya 11 suku berhimpun bersama untuk menghabiskan suku Benyamin. Arti kata asap ini kena kepada suku Benyamin karena tidak menghargai kekudusan nikah, ini berbahaya!

Jika isteri atau suamimu meninggalkan anda, kita harus berdoa supaya dia kembali. Kalau tidak kembali maka dia bagaikan suku Benyamin! Dia akan diperhadapkan dengan asap yang membumbung tinggi sampai ke langit.

Kalau Ai tadi menuai kekalahan, Benyamin juga menuai kekalahan. Itu sebabnya jangan coba bermain dengan Wahyu 9:13-21. Ada 3 sarana penghukuman yaitu api, asap dan belerang.

Jika nikahmu dulu amburadul, sekarang Tuhan sudah tolong sebagaimana engkau dipanggil. Dengan isterimu sekarang ini jangan lagi engkau berkata “kita cerai!”. Dulu telah terjadi, sekarang jangan lagi. Ini adalah pertanyaan sidang jemaat Korintus kepada rasul Paulus sebab jemaat Korintus ini menghadapi 12 masalah. Kalau dipikir karunia-karunia Roh Kudus tidak kurang, semua ada pada mereka. Tetapi inilah jemaat yang paling terkebelakang. Jadi orang yang hanya membanggakan karunia-karunia Roh Kudus, bukan jaminan rohanimu sudah maju!
I Korintus 7:17
7:17 Selanjutnya hendaklah tiap-tiap orang tetap hidup seperti yang telah ditentukan Tuhan baginya dan dalam keadaan seperti waktu ia dipanggil Allah. Inilah ketetapan yang kuberikan kepada semua jemaat.

Ketika anda panggil Tuhan, direkrut dalam pengajaran, mungkin ini suamimu yang keberapa, atau isterimu yang keberapa. Jangan lagi saudara mengatakan “kita cerai”.

I Korintus 7:23-24
7:23 Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia.
7:24 Saudara-saudara, hendaklah tiap-tiap orang tinggal di hadapan Allah dalam keadaan seperti pada waktu ia dipanggil.

Banyak hal-hal bisa terjadi, jangan menerpa saya dan saudara. Saya sebagai hamba Tuhan diutus oleh Tuhan untuk membimbing saudara, untuk menjaga perjalanan saudara jangan sampai arahnya salah. Seperti saya katakan penggembalaan dulu bangsa Israel di Timur Tengah, kalau domba-domba itu dibawa di rumput yang hijau kemudian ada yang suka pergi sendiri maka gembala akan lempar batu supaya dia kembali. Tetapi kalau terus menerus maka apa boleh buat, gembala akan patahkan kakinya dan ditinggalkan di kandang, kemudian rumput dibawa gembala ke sana.

Saya tidak bermaksud memelintir telinga saudara, patahkan jari saudara, patahkan kaki saudara. Tetapi kalau saudara suka meninggalkan persekutuan, awas, Tuhan bisa melakukan hal ini pada saudara. Jangan bilang saudara saya kutuk! Tidak.

3)      Kejadian 19:28
19:28 dan memandang ke arah Sodom dan Gomora serta ke seluruh tanah Lembah Yordan, maka dilihatnyalah asap dari bumi membubung ke atas sebagai asap dari dapur peleburan.

Ini penghukuman kepada orang Sodom dan Gomora. Orang Sodom dan Gomora ini punya sifat yang tidak terpuji.
Yehezkiel 16:47
16:47 Bukankah engkau hidup menurut perbuatan mereka dan engkau lakukan seperti perbuatan-perbuatan mereka yang keji; sebentar lagi saja engkau berbuat lebih jahat dari mereka dalam seluruh hidupmu.

Ini Tuhan katakan kepada Israel “mendadak kamu lebih jahat dari pada Sodom dan Gomora”.

Yehezkiel 16:49-50
16:49 Lihat, inilah kesalahan Sodom, kakakmu yang termuda itu: kecongkakan, makanan yang berlimpah-limpah dan kesenangan hidup ada padanya dan pada anak-anaknya perempuan, tetapi ia tidak menolong orang-orang sengsara dan miskin.
16:50 Mereka menjadi tinggi hati dan melakukan kekejian di hadapan-Ku; maka Aku menjauhkan mereka sesudah Aku melihat itu.

Sifat Sodom dan Gomora.
a)      Sodom dan Gomora ini congkak. Entah apa dasar mereka sehingga menjadi congkak, tidak disebut. Tetapi kita tahu dalam II Korintus 10:5 bahwa menghalang-halangi pengenalan akan Tuhan itulah adalah sifat congkak/ angkuh.
II Korintus 10:5
10:5 Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,

b)      Makanan berlimpah-limpah berarti merasa tidak ada kekurangannya.

c)      Kesenangan hidup, berarti mereka hidup jemawa sama seperti orang kaya dalam Lukas pasal 16.
Lukas 16:19
16:19 "Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan.

Jemawa ini hidup mengikuti kesenangan daging, mereka bersenang-senang. Mereka tidak membuka mata melihat orang di sekitarnya, banyak yang membutuhkan uluran tangannya tetapi mereka mengikuti kesenangannya sendiri.

d)      Tidak menolong orang sengsara dan miskin, berarti tidak ada belas kasihan.

e)      Mereka melakukan kekejian di hadapan Tuhan.

Inilah orang-orang yang dibunuh Tuhan dengan asap/api.

Tetapi yang positif, asap itu akan membawa orang pada penyesalan.
Yesaya 6:4,7
6:4 Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu dan rumah itu pun penuhlah dengan asap.
6:7 Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni."

Dengan penampilan asap itu, Yesaya berkata “celakalah aku” berarti ada roh penyesalan. Ini yang Tuhan berikan dan titipkan kepada kita. Jangan tunggu asap yang membunuh kita. Di sini adalah asap kemuliaan Tuhan yang mendorong anak Tuhan dan di sini yang ditampilkan hamba Tuhan. Ini bukan hamba Tuhan kecil tetapi hamba Tuhan besar karena dia cucu raja Yoas dan dia tinggal di istana, itulah nabi Yesaya bin Amos bin Yoas.

Jadi mana yang kita pilih, asap yang membunuh atau yang membuat kita sadar. Ketika Yesaya berkata “celakalah aku, aku tinggal di antara bangsa yang najis” maka dia mendapat berkat luar biasa. Yesaya ini dibaharui Tuhan panggilannya. Kalau Aparatur Sipil Negara sekarang kadang dibaharui panggilannya atau istilahnya ada pemutihan.

Sekarang Yesaya mengalami pemutihan. Saudara bayangkan, betapa besar kesukaan nabi Yesaya karena mengalami pemutihan. Dia sudah melayani dari pasal 1 s/d 5, gagah-gagahan dia melayani. Tetapi begitu tampil asap kemuliaan dari Tuhan baru dia mengaku “aku najis”. Begitu Yesaya dibaharui panggilannya maka berita yang diberitakan oleh Yesaya menjadi bencana bagi yang mendengar. Jadi pembaharuan panggilan Tuhan bagi saudara dan saya, akan berakibat dari sisi lain, orang mendengar tetapi tidak mengerti. Lalu Yesaya bertanya “berapa lama Tuhan” dan itu dijawab oleh Tuhan.

Yesaya 6:5,8
6:5 Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam."
6:8 Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

Tidak ada perkataan “jangan saya” tetapi dia katakan “ini aku, utuslah aku”. Karena apa? Dia merasa kemurahan Tuhan kepadanya. Untung ada asap kemuliaan Tuhan, kalau asap hukuman Tuhan habislah dia.

Yesaya 6:9-10
6:9 Kemudian firman-Nya: "Pergilah, dan katakanlah kepada bangsa ini: Dengarlah sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan! Lihatlah sungguh-sungguh, tetapi menanggap: jangan!
6:10 Buatlah hati bangsa ini keras dan buatlah telinganya berat mendengar dan buatlah matanya melekat tertutup, supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik dan menjadi sembuh."

Ini diperlihatkan oleh Tuhan agar saya dan saudara jangan ada pada kondisi ini. Tidak sembuh berarti cacat terus, tidak akan bisa sempurna.

Yesaya 6:11-13
6:11 Kemudian aku bertanya: "Sampai berapa lama, ya Tuhan?" Lalu jawab-Nya: "Sampai kota-kota telah lengang sunyi sepi, tidak ada lagi yang mendiami, dan di rumah-rumah tidak ada lagi manusia dan tanah menjadi sunyi dan sepi.
6:12 TUHAN akan menyingkirkan manusia jauh-jauh, sehingga hampir seluruh negeri menjadi kosong.
6:13 Dan jika di situ masih tinggal sepersepuluh dari mereka, mereka harus sekali lagi ditimpa kebinasaan, namun keadaannya akan seperti pohon beringin dan pohon jawi-jawi yang tunggulnya tinggal berdiri pada waktu ditebang. Dan dari tunggul itulah akan keluar tunas yang kudus!"

Yang tertinggal itu sepersepuluh berarti milik Tuhan. Milik Tuhan ini masih diuji dan dia akan bertunas dan disebut tunas kudus. Artinya kehidupan yang mengalami pembaharuan kontrak pelayanan dari Tuhan, saudara akan mengalami tunas yang kudus. Kalau pelayananmu dulu asal-asal, lalu dibaharui kontak pelayannmu maka saudara akan seperti Yesaya. Begitu masuk Yesaya pasal 7, Tuhan sudah bicara tentang Imanuel. Dan seterusnya Tuhan bicara tentang penyaliban Yesus dalam Yesaya pasal 53 dan 54.

Biarlah kita sadar, baharuilah kontrak ibadah pelayananmu maka engkau akan tampil bagaikan tunas yang kudus, seiras/ setara dengan Yesus. Ada tunas kepermaian, ada tunas manusia, tetapi di sini tunas kudus, Anak Allah. Berarti kondisimu sama seperti Mempelai Laki-laki Sorga.

Makanya jangan tunggu asap yang membinasakan, baharuilah kontrak pelayananmu. Para pembantu mimbar, anggota zangkoor, pemain musik, grup koor kaum muda, para sidang jemaat, mari hari ini kita baharui kontrak pelayanan kita sehingga sama-sama kita menjadi tunas kudus. Jika saudara punya niat, Tuhan tidak akan membiarkan saudara, Ia segera akan menopang saudara.

3.      Belerang
Inilah orang yang dihukum dengan belerang.
Mazmur 11:6
11:6 Ia menghujani orang-orang fasik dengan arang berapi dan belerang; angin yang menghanguskan, itulah isi piala mereka.

Yesaya 34:9-10
34:9 Sungai-sungai Edom akan berubah menjadi tér, dan tanahnya menjadi belerang; negerinya akan menjadi tér yang menyala-nyala.
34:10 Siang dan malam negeri itu tidak akan padam-padam, asapnya naik untuk selama-lamanya. Negeri itu akan menjadi reruntuhan turun-temurun, tidak ada orang yang melintasinya untuk seterusnya.

Tanah ini tidak bisa lagi ditanami, yang ada api menyala-nyala. Berarti sudah gabung dengan api yang menyala dan asap, tetapi yang ditampilkan adalah belerang. Jangan tunggu hal ini saudara alami.

Wahyu 19:4-5,3
19:4 Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: "Amin, Haleluya."
19:5 Maka kedengaranlah suatu suara dari takhta itu: "Pujilah Allah kita, hai kamu semua hamba-Nya, kamu yang takut akan Dia, baik kecil maupun besar!"
19:3 Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya! Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya."

Padahal sudah dekat digelar pesta nikah. Ini bukan asap untuk membunuh orang masuk dalam pesta, tetapi ini asap yang membuat Yesaya bertobat. Ini asap kemuliaan Allah yang diberikan kepada gereja Tuhan yang masuk pada pesta nikah Anak Domba Allah. Mana yang saudara pilih. Saya mau membaharui kontrak pelayanan. Kalau ini ada maka kita akan setara dengan tunas kudus Anak Allah. Gereja mau dibawa masuk pada pesta nikah, jangan saudara tidak ada di sana. Inilah pergumulan dan pergulatan kami hamba Tuhan. Seringkali seperti dipaksakan. Seandainya bisa saya bangun gedung yang cukup dan tiap orang dibuatkan satu bilik, tidak usah keluar-keluar, tinggal tunggu makan dan tidur di situ. Tetapi bukan begitu cara penggembalaan namun kita diberi Tuhan Firman. Saya mau katakan, hargai penampilan Firman hari-hari terakhir ini, Yesus sudah mau datang.

Tuhan Memberkati.


GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
JADWAL IBADAH
Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan Suci → Pk. 17.00
Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu :         Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
            Ibadah Raya → Pk. 09.00
            Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
 



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar